mata lengkap

Upload: reski-maharanii-ashari

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    1/52

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS

    FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2016

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 

    PTERIGIUM

    OLEH :

    RESKIYANI ASHAR, S.KED

    10542 018 10

    PEMBIMBING :

    DR. PURNAMANITA SYA!AL, S".M.,MARS

    DIBA!AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK 

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 

    2016

    1

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    2/52

    HALAMAN PENGESAHAN

    Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :

    N#$# : R%&'()#*( #&+#, S.K%-

    NIM : 10542 018 10

    K#&& : P/%(($

    Telah menyelesaikan tugas tersebut dalam rangka kepaniteraan klinik pada

     bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

     

    Makassar, Mei !"#

    P%$($(*

    -. P*#$#*(/# S)#3#, S".M.,MARS

    2

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    3/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    $terigium merupakan suatu pertumbuhan %ibrovaskular kon&ungtiva

    yang bersi%at degenerati% dan invasi%. $ertumbuhan ini biasanya terletak pada

    'elah kelopak bagian nasal ataupun temporal kon&ungtiva yang meluas ke

    daerah kornea. (iduga penyebab pterigium adalah exposure  atau sorotan

     berlebihan dari sinar matahari yang diterima oleh mata. Ultraviolet, baik U)*

    ataupun U)+, berperan penting dalam hal ini. elain itu dapat pula

    dipengaruhi oleh %aktor-%aktor lain seperti at alergen, kimia, dan pengiritasi

    lainnya. e'ara geogra%is, pterigium paling banyak ditemukan di negara

     beriklim tropis. Karena Indonesia beriklim tropis, penduduknya memiliki

    risiko tinggi mengalami pterigium. (ari hasil penelitian / /aard dari

    Singapore National Eye Center , yang melakukan penelitian di daerah 0iau,

    didapatkan bahwa prevalensi pterigium pada usia di atas " tahun adalah "!1

    sedangkan di atas 2! tahun adalah "#,31.",4 

    $terigium masih men&adi permasalahan yang sulit karena tingginya

    %rekuensi pterigium rekuren.  Recurrence rate  pas'aoperasi pterigium di

    Indonesia adalah 54641. (ari hasil penelitian di 0 7ipto Mangunkusumo

    didapatkan bahwa recurrence rate pada pasien berusia kurang dari 2! tahun

    adalah #41 dan pada pasien berusia lebih dari 2! tahun adalah ",41.   ,4

    3

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    4/52

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. IDENTITAS PASIEN

     8ama : 8y. +

    9anis Kelamin : $erempuan

    Umur : #3 tahun

    *gama : Islam

    uku+angsa : MakassarIndonesia

    $eker&aan : $etani*lamat : 9l.Taipakkodong Kab./owa

     8o. 0egister : 25.43.43

    Tanggal $emeriksaan : Mei !"4

    0umah akit : 0U(. ye'h yusu%  

    $emeriksa : dr.;Y+

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    5/52

    - 0iwayat trauma ;-<

    - 0iwayat alergi ;-<

    R(3#)#/ P%*#/#* :

    $asien belum pernah berobat sebelumnya.

    R(3#)#/ P%*)#'(/ K%## -#* &&(#

    Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarga pasien.

    $asien sering terpapar sinar matahari dikarenakan peker&aan sebagai petani

    5

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    6/52

    6

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    7/52

    7. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

    1. P%$%('#* I*&"%'&(

    OD OS

    $alpebra ?dema ;-< ?dema ;-<ilia 8ormal, sekret ;-< 8ormal, sekret ;-<

    *pparatus

    @akrimalis

    lakrimasi ;>< lakrimasi ;><

    Kon&ungtiva Aiperemis ;>< 7oklat, kripte ;><

    $upil +ulat, entral +ulat, entral

    @ensa Keruh Keruh

    Mekanisme

    mus'ular 

    Ke

    segala

    arah

    Ke segala arah

    2. P%$%('#* P#"#&(

    $alpasi C( C

    Tensi Ckuler Tn Tn

     8yeri tekan ;-< ;-<

    7

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    8/52

    Massa tumor ;-< ;-<

    /landula preaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

    . T*$%/(

    Tidak dilakukan $emeriksaan

    4. V(&&

    )C( - ! 3! D tidak di koreksi

    )C - !"!! D tidak dikoreksi

    5. 7#$"& V(&#

    Tidak dilakukan $emeriksaan

    6. 7 &%*&%

    Tidak dilakukan pemeriksaan

    9. L(+/ S%*&%

    Tidak dilakukan pemeriksaan

    8. D(##*&'"(

    Tidak dilakukan pemeriksaan

    . P%*)(*##* O(' 

    N

    .

    P%$%('#* OD OS

    1. K*;*/(%*(+ >%*(+

    . B((' $#/# -%"#* N$# N$#

    4. I(& 7'#/, '("/% = 7'#/, '("/% =

    5. P"( I&', B#/, &%*/#,

    R7=

    I&',B#/, &%*/#,

    R7=

    6. L%* K%+ K%+

    4. P%$%('#* S(/ L#$"

    a. @C( : kon&ungtiva hiperemis ;-< Tampak selaput berbentuk segitiga

    dibagian nasal dengan apeB melewati limbus dan men'apai pupil.,

    kornea &ernih, +M( kesan normal, Iris 'oklat, kripte ;>

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    9/52

    RESUME

      $asien datang ke poliklinik mata 0U( ye'h Yusu% dengan keluhan adanya

    selaput pada mata kiri dan kanan yang telah dialami se&ak = tahun yang lalu.

    (ialami se'ara perlahan-lahan yang awalnya sebelah kiri kemudian lan&ut sebelah

    kanan , *walnya tumbuh pada bagian pinggir mata, lama kelamaan melebar 

    sampai kebagian mata hitam. $asien merasa seperti ada benda asing yang

    menutupi matanya. elain itu &uga mengeluh penglihatan kabur pada kedua

    matanya &ika melihat &auh, maupun dekat . 0asa menggan&al ;>

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    10/52

    IV. D(&'&(

    A. D(&'&(

    (ari anamnesis keluhan utama berupa selaput elaput pada mata kiri

    dan kanan dirasakan = tahun terakhir. *walnya tumbuh pada bagian

     pinggir mata, lama kelamaan melebar sampai kebagian mata hitam. $asien

    merasa seperti ada benda asing yang menggan&al yang menutupi matanya

    sehingga penglihatan agak buram.Aal ini dapat dikarenakan karena adanya

     poli%erasi &aringan subkon&ungtiva berupa granulasi %ibrovaskular dan

    kon&ungtiva bulbar yang berkembang menu&u kornea sehingga menutupi

     permukaannya.+erdasarkan %aktor risiko, pasien ini memiliki %aktor risiko

    yang mendukung ter&adinya pterygium yaitu sering terpapar sinar 

    mataharidan debu dikarenakan peker&aan pasien &uga adalah seorang

     petani.

    $emeriksaan o%talmologi pada inspeksi C( didapatkan inspeksi

    Tampak selaput berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apeB melewati

    limbus dan belum men'apai pupil. $ada C didapatkan tampak selaput

     berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apeB melewati limbus dan

    men'apai pupil. $ada pemeriksaan palpasi tidak ditemukan kelainan. $ada

    $emeriksaan visus )C( "!! dan )C 3! yang tidak dikoreksi.

    +erdasarkan hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan o%talmologi

    menun&ukkan suatu pterygium pada mata kanan dan kiri. $ertumbuhan

     pterygium yang sudah melewati limbus namun belum men'apai pupil pada

     pasien ini diklasi%ikasin sebagai pterygium stadium II yaitu pada matakanan. edangkan pertumbuhan pterygium yang sudah melewati limbus

    namun men'apai pupil pada pasien ini diklasi%ikasin sebagai pterygium

    stadium III yaitu pada mata kiri.

    $ada pasien ini pterigium sudah men'apai stadium II pada C( dan

    stadium III pada C.

    +erdasarkan stadiumnya pterigium dibagi men&adi 2, yaitu :

    a. tadium I : belum men'apai limbus

     b. tadium II : sudah melewati limbus dan belum men'apai pupil

    '. tadium III : sudah men'apai pupil

    10

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    11/52

    d. tadium I) : sudah melewati pupil

    inar ultraviolet terutam sinar U)+ beserta polutannya merupakan

     pen'etus ter&adinya pterigium, selain itu kekeringan okular dan polusi

    lingkungan dapat berperan serta dalam progresivitas pterigium dan

    rekurensinya.

    @esi biasanya terdapat di sisi nasal kon&ungtiva bulbi. +isa di&umpai di

    sisi nasal dan temporal pada satu mata ;pterigium dupleB< atau pada kedua

    mata ;pterigium bilateral

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    12/52

     presbiop merupakan gangguan akomodasi yang berhubungan dengan usia

    tua yang tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia . Aal ini

    mengindikasikan bahwa kelainan %ungsi penglihatan berupa mata kabur 

     pada pasien disebabkan oleh kelainan re%raksi yang berhubungan dengan

     pterigium, sedangkan ametrop merupakan anomali re%raksi atau kelainan

    re%raksi tetapi tidak &elas karena pasien tidak dilakukan koreksi visus. 9adi,

    dari anamnesisnya didapatkan bahwa pasien datang dengan penglihatan

    kabur &arak dekat maupun &auh.

    Inspeksi langsung pada mata, mata terlihat tenang. $emeriksaan

     pada mata selan&utnya memberikan gambaran selaput pada bagian kornea ,

    ini menandakan ge&ala penglihatan kabur yang mungkin disebabkan oleh

    terganggunya %ungsi kornea sebagai media re%raksi. Kemudian lebih dalam

    lagi melihat opasitas pada lensa, terlihat lensa keruh yang menandakan

     bahwa adanya katarak yang berhubungan dengan proses degenerati% dan

     &uga dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

    (ari hasil anamnesis dan pemeriksaan %isik yang kemudian mengarahkan

    diagnosis ker&a pada C(.pterigium grade II > presbiob ametrop>katarak 

    senil immatur dan C. $terigium grade III > presbiob ametrop > katarak 

    senil immatur . (iagnosa ker&a yang utama ialah pterigium karena

     penderita sangat mengeluhkan adanya selaput pada kedua matanya. Maka

     penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan ge&ala yang pasien sangat

    keluhkan ialah adanya pertumbuhan &aringan %ibrovaskuler pada daerah

    subkon&ugtiva , yang dimana kita ketahui bahwa indikasi dilakukannya

    operasi pterigium ialah mengganggu visus, mengganggu pergerakan bola

    mata,  +erkembang progresi% , mendahului suatu operasi intraokuler   dan

    kosmetik.

    12

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    13/52

    BAB III

    PEMBAHASAN

    PTERIGIUM

    I. D%(*(&(

    $terygium adalah struktur mirip sayap, khususnya untuk lipatan membrane

     berbentuk segitiga yang abnormal pada %issure interpalpebralis, yang

    membentang dari kon&ungtiva ke kornea. Menurut  American Academy Of 

    Opthalmology, $terygium adalah poli%erasi &aringan sub'on&un'tiva berupa

    granulasi %ibrovaskuler dari ;sebelah< nasal kon&ungtiva bulbar yang

     berkembang menu&u kornea hingga akhirnya menutupi permukaannya."

    II. A*#/$( -#* F(&(( K*;*/(

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    14/52

    Kon&ungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang

    membungkus permukaan posterior kelopak mata ;kon&ungtiva palpebralis< dan

     permukaan anterior s'lera ;kon&ungtiva bulbaris

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    15/52

    mukosa tersebut dan antibodi dalam bentuk Ig*. $ada kon&ungtiva terdapat

     beberapa &enis kelen&ar yang dibagi men&adi dua grup besar yaitu"

    ". $enghasil musin

    a. el goblet terletak dibawah epitel dan paling banyak ditemukan pada

    daerah in%eronasal.

     b. Crypts of Henle terletak sepan&ang sepertiga atas dari kon&ungtiva tarsalis

    superior dan sepan&ang sepertiga bawah dari kon&ungtiva tarsalis in%erior.

    '. Kelen&ar Man mengelilingi daerah limbus.

    . Kelen&ar asesoris lakrimalis. Kelen&ar asesoris ini termasuk kelen&ar Krause

    dan kelen&ar Gol%ring. Kedua kelen&ar ini terletak dalam dibawah substansi

     propria.5

    G#$# 1. A*#/$( K*;*/(

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    16/52

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    17/52

    lingkungan angin yang banyak. Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan

     pterygium antara lain uap kimia, asap, dan debu. +eberapa studi menun&ukkan

    adanya predisposisi genetik untuk kondisi ini.4

    VI. P#/(&((

    Kon&ugtiva bulbi selalu berhubungan dengan dunia luar. Kontak dengan

    ultraviolet,debu,kekeringan ter&adinya penebalan dan pertumbuhan kon&ungtiva

     bulbi yang men&alar ke kornea. $terigium ini biasanya bilateral, karena kedua

    mata mempunyai kemungkinan yang sama untuk kontak dengan sinar 

    ultraviolet, debu dan kekeringan,semua kotoran pada kon&ungtiva akan menu&u

    ke bagian nasal, kemudian melalui pungtum lakrimalis dialirkan ke meatus nasiin%erior.(aerah nasal kon&ungtiva &uga relati% dapat sinar ultraviolet yang lebih

     banyak dibandingkan dengan bagian kon&ungtiva yang lain.$ato%isiologi

     pterigium di tandai dengan degenerasi elastotik kolagen dan proli%erasi

    %ibrovaskular, dengan permukaan yang menutupi epithelium, histopatologi

    kolagen abnormal pada daerah degenerasi elastotik menun&ukan baso%ilia bila

    di'at dengan hematoksin dan eosin. 9aringan ini &uga bisa di'at dengan 'at

    untuk &aringan elastik akan tetapi bukan &aringan elasti' yang sebenarnya,oleh

    karena &aringan ini tidak bisa di han'urkan oleh elastase. #

    ?%ek merusak dari sinar U) menyebabkan penurunan sel induk limbal

     pada kornea, yakni menyebabkan ter&adinya insu%isiensi limbal. Aal ini

    mengakti%kan %aktor pertumbuhan &aringan yang menginduksi angiogenesis dan

     proli%erasi sel. 0adiasi 'ahaya U) tipe + men&adi %aktor lingkungan yang

     paling signi%ikan dalam patogenesis pterigium.#

    Aistologi.$terigium merupakan akumulasi dari &aringan degenerasi

    subepitel yang baso%ilik dengan karakteristik keabu-abuan di pewarnaan AH?.+erbentuk ulat dan degenerasi elastoti' dengan penampilan seperti 'a'ing

     bergelombang dari &arigan yang degenerasi.$emusnahan lapisan bowman oleh

     &aringan %ibrovas'ular sangat khas. ?pitel di atas biasanya normal, tetapi

    a'anthoti', hiperkertotik, atau bahkan displastik dan sering menun&ukan area.

    VII. G#$##* K(*(&

    $terigium dapat dibagi ke dalam beberapa klasi%ikasi berdasarkan tipe,

    stadium, progresi%itasnya dan berdasarkan terlihatnya pembuluh darah

    episklera, yaitu:

    17

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    18/52

    ". +erdasarkan tipenya pterigium dibagi atas 5:3

    a. Tipe I: @esi meluas J mm dari kornea. Stocker’s line atau deposit besi

    dapat di&umpai pada epitel kornea dan kepala pterigium. @esi sering

    asimptomatis, meskipun sering mengalami in%lamasi ringan. $asien

    yang memakai lensa kontak dapat mengalami keluhan lebih 'epat.

     b. Tipe II: @esi menutupi kornea sampai 2 mm, dapat primer atau rekuren

    setelah operasi, berpengaruh dengan tear film  dan menimbulkan

    astigmat.

    '. Tipe III: @esi mengenai kornea 2mm dan mengganggu aksis visual.

    @esi yang luas khususnya pada kasus rekuren dapat berhubungan

    dengan %ibrosis subkon&ungtiva yang meluas ke %orniks dan biasanya

    menyebabkan gangguan pergerakan bola mata serta kebutaan.

    . +erdasarkan stadium pterigium dibagai ke dalam 2 stadium yaitu:3

    a. tadium " :Invasi minimum, pertumbuhan lapisan yang transparan dan

    tipis, pertumbuhan pembuluh darah yang tipis hanya terbatas pada

    limbus kornea.

     b. tadium : @apisan tebal, pembuluh darah pro%unda tidak kelihatan

    dan menginvasi kornea tapi belum men'apai pupil.

    '. tadium 5 :@apisan tebal seperti daging yang menutupi pupil,

    vaskularisasi yang &elas.

    d. tadium 2 :$ertumbuhan telah melewati pupil.

    5. +erdasarkan per&alanan penyakitnya, pterigium dibagi men&adi yaitu:3

    a. $terigium progresi%:Tebal dan vaskular dengan beberapa in%iltrat di

    kornea di depan kepala pterigium ;disebut 'ap dari pterigium

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    19/52

    G#$# . P/%)($1

    G#$#. 4 S/#-($ P/%)($

    G%;## S)%'/( 

    /e&ala klinis pterygium pada tahap awal biasanya ringan bahkan sering

    tanpa keluhan sama sekali ;asimptomatik

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    20/52

    tersebut, biasanya astigmatisme with the rule ataupun astigmatisme irregular 

    sehingga mengganggu penglihatan.

    • $ada pterigium yang lan&ut ;dera&at 5 dan 2< dapat menutupi pupil dan aksis

    visual sehingga ta&am penglihatan menurun.

    G%;## O)%'/( 

    $trygium mungkin ter&adi unilateral atau bilateral.$enyakit ini mun'ul

    sebagai lipatan segitiga kon&ungtiva yang men'apai kornea, biasanya di sisi

    nasal.tetapi &uga dapat ter&adi di sisi temporal. (eposisi besi kadang-kadang

    terlihat pada epitel kornea anterior disebut garis to'ker. $terigium terdiri dari tiga

     bagian

    $terygium dibagi men&adi tiga bagian yaitu:",

    • +ody, bagian segitiga yang meninggi pada pterygium dengan

    dasarnya ke arah kantus

    • *peB ;head

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    21/52

    tampak lebih kering dari biasanya. $enderita &uga dapat melaporkan se&arah

     paparan berlebihan terhadap sinar matahari atau partikel debu.3

    Test : U&i keta&aman visus dapat dilakukan untuk melihat apakah visus

    terpengaruh. (engan menggunakan slitlamp diperlukan untuk memvisualisasikan

     pterygium tersebut. (engan menggunakan sonde dibagian limbus, pada pterygium

    tidak dapat dilalui oleh sonde seperti pada pseudopterygium.",3

    VIII. D(#*&(& B#*-(*

    1. P(*%'#

    $inguekula merupakan ben&olan pada kon&ungtiva bulbi yang

    ditemukan pada orang tua, terutama yang matanya sering mendapat

    rangsangan sinar matahari, debu, dan angina panas.@etak ber'ak ini pada

    'elah kelopak mata terutama di bagian nasal.$inguekula merupakan

    degenerasi hialin &aringan submukosa kon&ungtiva. $embuluh darah tidak 

    masuk ke dalam pinguekula akan tetapi bila meradang atau ter&adi iritasi,

    maka sekitar ber'ak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang

    melebar. $ada pinguekula tidak perlu diberikan pengobatan, akan tetapi

     bila terlihat adanya tanda peradangan dapat diberikan obat-obat

    antiradang.4

    G#$# 5. P(*%'%#5

    2. P&%-"/%(($

    $seudopterigium merupakan perlekatan kon&ungtiva dengan kornea

    yang 'a'at. $seudopterigium sering ditemukan pada proses penyembuhan

    ulkus kornea, sehingga kon&ungtiva menutupi kornea. $sedopterigium

    tidak harus pada 'elah kelopak atau %issura palpebra, ini dapat diselipkan

    sonde dibawahnya. $ada anamnesis psudopterigium selamanya adanya

    kelainan kornea sebelumnya seperti ulkus kornea.4

    21

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    22/52

      G#$# 6. P&-"/%(($5

    I@. P%*#/##'*##*

    1. N* $%-('#$%*/

    Karena ke&adian pterigium berkaitan dengan aktivitas lingkungan,

     penangananpterigium asimptomatik dapat diobatidengan ka'amata

    sinar U)-blo'kking.*n&urkan pasien untuk menghindari daerah

     berasap atau berdebusebisa mungkin.

    2. M%-('#$%*/

    Untuk pterigium dera&at "- yang mengalami in%lamasi, pasien dapatdiberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 5 kali sehari

    selama 4- hari. (iperhatikan &uga bahwa penggunaan kortikosteroid

    tidak dibenarkan pada penderita dengan tekanan intrao'ular yang

    tinggi atau mengalami kelainan pada kornea.

    . B%-#+

    $ada dera&at 5-2 dilakukan tindakan bedah berupa avulsi

     pterigium.edapat mungkin setelah avulsi pterigium maka bagian

    kon&ungtiva bekas pterigium tersebut ditutupi dengan 'angkok 

    kon&ungtiva yang diambil dari kon&ungtiva bagian superior untuk 

    menurunkan angka kekambuhan. Tu&uan utama pengangkatan

     pterigium yaitu memberikan hasil yang baik se'ara kosmetik,

    mengupayakan komplikasi seminimal mungkin, angka kekambuhan

    yang rendah

    Indikasi operasi",

    ". $terigium yang men&alar ke kornea sampai lebih dari 5 mm dari

    limbus.

    . $terigium men'apai &arak lebih dari separuh antara limbus dan tepi

     pupil.

    5. $terigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair,dan

    silau karena astigmatismus.

    2. Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.

    *dapun indikasi operasi menurut Niegler dan /uilermo $i'o, yaitu:

    Menurut Niegler :

    1. Mengganggu visus

    22

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    23/52

    2. Mengganggu pergerakan bola mata

    .  +erkembang progresi% 

    4.  Mendahului suatu operasi intraokuler 5.  Kosmetik 

    Menurut /uilermo $i'o :

    1.  $rogresi%, resiko rekurensi luas

    2.  Mengganggu visus

    .  Mengganggu pergerakan bola mata

    4. Masalah kosmetik.

    5. (i depan apeks pterygium terdapat /rey None

    6. $ada pterygium dan kornea sekitarnya ada nodul pungtat

    9. Ter&adi kongesti ;klinis< se'ara periodik

    . T%'*(' "%$%-#+#*

    $enatalaksanaan pterigium dilakukan dengan teknik menggunakan

     pembedahan.$ermasalahan pada penatalaksanaan pterigium ini yaitu

    ter&adi tumbuh ulangnya &aringan %ibrovaskular. Faktor-%aktor yang

     berperan ter&adi tumbuh ulang antara lain &enis pterigium dengan

     &aringan %ibrovaskular yang tebal ; fleshy< dan ter&adi in%lamasi yang

    lebih lama pas'abedah pterigium. $emakaian dengan teknik tandur 

    kon&ungtiva bulbi otogra% merupakan baku emas atau  gold standard 

     penatalaksanaan pterigium dan memiliki angka tumbuh ulang yang

    rendah."

    T%'*(' "%$%-#+#*

    $ada prinsipnya, tatalaksana pterygium adalah dengan tindakan

    operasi.*da berbagaima'am teknik operasi yang digunakan dalam

     penanganan pterygium di antaranya adalah:1. +are s'lera : bertu&uan untuk menyatukan kembali kon&ungtiva

    dengan permukaan sklera.Kerugian dari teknik ini adalah tingginya

    tingkat rekurensi pas'a pembedahan yang dapatmen'apai 2!-41.

    2. Simple closure  : menyatukan langsung sisi kon&ungtiva yang

    terbuka, diman teknik inidilakukan bila luka pada kon&untiva relati% 

    ke'il.

    . Sliding flap : dibuat insisi berbentuk huru% @ disekitar luka bekas

    eksisi untukmemungkinkan dilakukannya penempatan %lap.

    23

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    24/52

    4.  Rotational flap  : dibuat insisi berbentuk huru% U di sekitar luka

     bekas eksisi untuk membentuk seperti lidah pada kon&ungtiva yang

    kemudian diletakkan pada bekas eksisi.

    5. Conjungtial graft  : menggunakan %ree gra%t yang biasanya diambil

    dari kon&ungtiva bulbibagian superior, dieksisi sesuai dengan

    ukuran luka kemudian dipindahkan dan di&ahit ataudi%iksasi

    dengan bahan perekat &aringan ;misalnya Tisseel )A, +aBter 

    Aealth'are, (ear%ield,Illionis

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    25/52

    terkini menyatakan bahwa membran amniotik memperbesar 

    support untuk limbalstem 'ells dan 'ornea transient ampli%ying

    'ells. Klonogenisitas dipelihara denganmeningkatkan di%erensiasi

    sel goblet dan non goblet .lebih &auh lagi, hal tersebut dapat

    menekan di%erensiasi mio%ibroblast dari %ibroblas normal untuk 

    mengurangi s'ar danpembentukan vaskuler. Mekanisme ini

    membantu penyembuhan untuk rekonstruksikon&ungtiva, de%ek 

    epitel, dan ulserasi stromal.

    @. K$"('#&(

    ". Komplikasi dari pterigium meliputi sebagai berikut.#

    • /angguan penglihatanmata kemerahan

    • Iritasi

    • /angguan pergerakan bola mata

    • Timbul &aringan parut kronik dari kon&ungtiva dan kornea

    • (ry ?ye yndrome

    . Komplikasi post operati% bias sebagai berikut#

    • In%eksi

    • Ulkus korne

    • /ra%t 7on&ungtiva yang terbuka

    • (iplopia

    • *danya &aringan parut dikorena

    Yang paling sering dari komplikasi bedah pterigium adalah kekambuhan.

    ?ksisi bedah memiliki angka kekambuhan yang tinggi, sekita 4!-3! persen.

    *ngka ini bisa dikurangi 4-"4 persen dengan penggunaan autogra%t dari

    kon&ungtiva atau transplant membrane amnion pada saat eksisi.#

    @I. P%*%#+#*

    $ada penduduk didaerah tropik yang beker&a diluar rumah seperti nelayan,

     petani yang banyak kontak dengan debu dan sinar U) dian&urkan memakai

    ka'amata pelindung sinar matahari.

    @II. P*&(&

    $terigium adalah suatu neoplasma yang benigna.Umumnya prognosis

     baik.Kekambuhan dapat di'egah dengan kombinasi operasi dan sitotastik tetes

    mata aatu bedah radiasi.?ksisi pada pterigium pada penglihatan dan kosmetik 

    25

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    26/52

    adalah baik. $rosedur yang baik dapat ditolerir pasien dan disamping itu pada

     beberapa hari post operati% pasien akan merasa tidak nyaman. Kebanyakan

    setelah 23 &am pas'a operasi pasien bisa memulai aktivitas. $asien dengan

     pterigium yang kambuh lagi dapat mengulangi pembedahan eksisi dan

    gra%ting dengan kon&ungtivalimbal autogra%t atau transplantasi membran

    amnion pada pasien tertentu.3

    KATARAK 

    * (?F?8II

    Katarak berasal dari bahasa Yunani  "atarrhakies, Inggris berarti

    Cataract , dan latinCataracta  yang berarti air ter&un. (alam bahasa

    Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air ter&un

    akibat lensa yang keruh.Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada

    lensa yang dapat ter&adi akibat hidrasi ;penambahan 'airan< lensa,

    denaturasi protein lensa atau ter&adi akibat keduanya.Katarak ter&adi se'ara

     perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu se'ara berangsur.

    $erubahan ini dapat ter&adi karena proses degenerasi, trauma mata,

    komplikasi penyakit tertentu, maupun bawaan lahir.;<

    Katarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat di'egah

    tetapi dapat disembuhkan. (e%inisi katarak menurut GAC adalah

    kekeruhan yang ter&adi pada lensa mata yang menghalangi sinar masuk ke

    dalam mata. Katarak ter&adi karena %aktor usia, namun &uga dapat ter&adi

     pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak &uga dapat

    ter&adi setelah trauma , in%lamasi atau penyakit lainnya.;2<

    26

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    27/52

    G#$# 1 : # M#/# K#/##' $#/# *$#

    + *8*TCMI (*8 FIIC@C/I @?8*

    $ada manusia, lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh

    darah, dan tembus pandang, @ensa memiliki ukuran diameter -"! mm dengan

    ketebalan 5,4 mm64mm. Kedepan berhubungan dengan 'airan bilik mata

     belakang, dan kebelakang berhubungan dengan korpus vitreous.

    (igantung oleh prosesus siliaris oleh onula inii ;ligamentum

    suspensorium lentis< yang melekat pada ekuator lensa. $ermukaan

     posterior lebih 'embung daripada permukaan anterior.;4<

    G#$# 2 : A*#/$( M#/#6

    27

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    28/52

    e'ara embriologi, lensa berasal dari lapisan ektoderm permukaan

     pada tempat lensplate, yang kemudian mengadakan invaginasi dan

    melepaskan diri dari permukaan ektoderm, membentuk vesikel lensa dan

     bebas terletak di dalam batas-batas dari optik 'up.egera setelah vesikel

    lensa terlepas dari ektoderm permukaan, maka sel-sel bagian posterior 

    meman&ang dan menutupi bagian yang kosong.$ada stadium ini kapsul

    hialin dikeluarkan oleh sel-sel lensa. erat-serat sekunder meman&angkan

    diri, dari daerah ekuator dan tumbuh ke depan di bawah epitel subkapsuler,

    yang hanya selapis dan ke belakang di bawah kapsula lentis. erat-serat ini

    saling bertemu dan membentuk sutura lentis, yang berbentuk huru% Y yang

    tegak di anterior dan Y terbalik di posterior.$embentukan lensa selesai

     pada umur bulan penghidupan %oetal.Inilah yang membentuk substansi

    lensa, yang terdiri dari korteks dan nu'leus.$ertumbuhan dan proli%erasi

    dari serta-serat sekunder berlangsung terus selama hidup, tetapi lebih

    lambat, karenanya lensa men&adi bertambah besar lambat-lambat.

    Kemudian ter&adi kompresi dari serat-serat tersebut dengan disusul oleh

     proses sklerosis.;<

    G#$# : A*#/$( L%*2

    (i belakang iris, lensa ter%iksasi pada serat onula yang berasal

    dari badan siliar.erat onula tersebut menempel dan menyatu dengan

    lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa.Kapsul

    merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks, dan epitel

    lensa. $ermukaan anterior dan posterior lensa memiliki beda

    28

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    29/52

    kelengkungan, dimana permukaan anterior lensa lebih melengkung

    dibandingkan bagian posterior. Kedua permukaan ini bertemu di bagian

    ekuator. ebagai media re%raksi, lensa memiliki indeks re%raksi sebesar 

    ",5, dan memilki kekuatan hingga "4-"# dioptri. (engan bertambahnya

    usia, kemampuan akomodasi lensa akan berkurang, sehingga kekuatan

    lensa pun akan menurun.;4<

    truktur lensa dapat diurai men&adi:;4<

    G#$# 4 :S/'/ L%*2

    G#$# 5 :S/'/ L%*2

    # K#"& %*

    Kapsul lensa merupakan membran dasar yang transparan.Kapsul lensa tersusun

    dari kolagen tipe-I) yang berasal dari sel-sel epitel lensa.Kapsul ber%ungsi untuk 

    29

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    30/52

    mempertahankan bentuk lensa saat akomodasi. Kapsul lensa paling tebal pada

     bagian anterior dan posterior ona preekuator ;"2 um,< dan paling tipis pada bagian

    tengah kutub posterior ;5um

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    31/52

    . gamma 'rystallins ".4 1

    Gater insoluble protein : - urea soluble, most 'ytoskeletal proteins

    - urea insoluble protein, most lens %iber membrane protein, in'ludes mayor 

    instrinsi' protein ;MI$<

    $erubahan dari soluble protein à insoluble protein timbul sebagai proses

    alami pada maturasi dari %iber lensa. oluble protein à  insoluble protein dan

     bergabung men&adi partikel yang lbh besar dan menghasilkan kekeruhan lensa.;3<

    Fungsi @ensa terdiri dari: ;<

    # T#*&"##*&( %*

    @ensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem sara%.Untuk 

    mempertahankan ke&ernihannya, lensa harus menggunakan aLueous humour 

    sebagai penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya.8amun hanya

    sisi anterior lensa sa&a yang terkena aLueous humour. Cleh karena itu, sel-sel yang

     berada ditengah lensa membangun &alur komunikasi terhadap lingkungan luar lensa

    dengan membangun lo# resistance gap junction antar sel.;<

    A'$-#&( %*

    *komodasi lensa merupakan mekanisme yang dilakukan oleh mata untuk 

    mengubah %okus dari benda &auh ke benda dekat yang bertu&uan untuk 

    menempatkan bayangan yang terbentuk tepat &atuh di retina.*komodasi ter&adi

    akibat perubahan lensa oleh badan silliar terhadap serat onula. aat m. 'illiaris

     berkontraksi, serat onular akan mengalami relaksasi sehingga lensa men&adi lebih

    'embung dan mengakibatkan daya akomodasi semakin kuat. Ter&adinya akomodasidipersara%i ole sara% simpatik 'abang nervus III. $ada penuaan, kemampuan

    akomodasi akan berkurang se'ara klinis oleh karena ter&adinya kekakuan pada

    nukelus.;<

    $erubahan yang ter&adi pada saat akomodasi sebagai berikut: ;<

    31

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    32/52

    G#$# 9 : A'$-#&( $#/# *$#

    7 $*TCFIIC@C/I

    $ato%isiologi katarak senilis sangat kompleks dan belum

    sepenuhnya diketahui. (iduga adanya interaksi antara berbagai proses

    %isiologis berperan dalam ter&adinya katarak senilis dan belum sepenuhnya

    diketahui.;"!<

    Komponen terbanyak dalam lensa adalah air dan protein. (engan

    men&adi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan

    men&adi lebih padat. @ensa akan men&adi padat di bagian tengahnya,

    sehingga kemampuan %okus untuk melihat benda dekat berkurang. $ada

    usia tua akan ter&adi pembentukan lapisan kortikal yang baru pada lensa

    yang mengakibatkan nukleus lensa terdesak dan mengeras ;sklerosis

    nuklear

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    33/52

    kuning keruh atau 'oklat keruh. $roses ini dapat menyebabkan gangguan

     penglihatan ;pandangan kaburburam< pada seseorang. ;"!<

    Kekeruhan lensa mengakibatkan lensa tidak transparan sehingga

     pupil berwarna putih dan abu-abu. Kekeruhan ini &uga dapat ditemukan

     pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan nukleus. Fundus okuli

    men&adi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan

    lensa bahkan reaksi %undus bisa hilang sama sekali. ;"<

    Miopia tinggi, merokok, konsumsi alkohol dan paparan sinar U)

    yang tinggi men&adi %aktor risiko perembangan katarak sinilis.;"!<

    ( K@*IFIK*I K*T*0*K 

    +erdasarkan usia katarak dapat diklari%ikasikan dalam: ;,""<

    " Katarak &uvenil adalah katarak yang lembek seperti bubur atau  soft 

    cataract , dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuk pada

    usia kurang dari tahun dan lebih dari 5 bulan. Katarak &uvenil biasanya merupakan kelan&utan dari katarak Kongenital.;<

    Katarak kongenital adalah katarak yang mulai ter&adi sebelum atau

    segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari " tahun. ;<

    5 Katarak senil adalah katarak primer yang ter&adi pada usia lebih dari 4!

    tahun. 8amun, &ika disertai dengan penyakit lainnya seperti diabetes

    mellitus yang akan ter&adi lebih 'epat. Kedua mata dapat terlihat

    dera&at kekeruhan yang sama atau berbeda.;",<

    Tiga tipe katarak terkait usia adalah nu'lear, korti'al, dan

    subkapsular posterior katarak. $ada beberapa pasien penggabungan

    dari beberapa tipe &uga ditemukan :

    # N%# '#/##' 

     $ada dekade keempat dari kehidupan, tekanan yang dihasilkan

    dari %iber lensa peripheral menyebabkan pemadatan pada seluruh

    lensa,terutama nu'leus. 8u'leus member warna 'oklat

    kekuningan ;!runescent nuclear cataract 

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    34/52

    diseluruh lensa ;katarak hitam

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    35/52

    G#$#8 : #$##* '#/##' '#"& -%*#* &(/ #$"

    P&/%( &#"&# '#/##' PS7&,

    merupakan ter&adinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak 

    ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi 'ahaya

    terang, serta pandangan ba'a menurun.+anyak ditemukan pada

     pasein diabetes, pas'a radiasi, dan trauma.;","!<

    G#$# : '#/##' &'#"&# "&/%(

    Katarak ini dibagai ke dalam 2 stadium, yaitu:

    35

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    36/52

    a Katarak insipien, kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk 

     &eru&i menu&u korteks anterior dan posterior ;katarak kortikal<

    .Katarak subkapsular psoterior, kekeruhan mulai terlihat di anterior 

    subkapsular posterior, 'elah terbentuk, antara serat lensa dan

    korteks berisi &aringan degenerati% ;beda morgagni< pada katarak 

    insipien .;",,"!<

     b Katarak intumesen. Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa

    akibat lensa yang degenerati% menyerap air. $ada keadaan ini dapat

    ter&adi hidrasi korteks hingga lensa akan men'embung dan daya

     biasnya bertambah, yang akan memberikan miopisasi .;",,"!<

    ' Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan

    katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. )olume lensa

     bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degenerati% 

    lensa. $ada keadaan lensa men'embung akan dapat menimbulkan

    hambatan pupil, sehingga ter&adi glaukoma sekunder .;",,"!<

    d Katarak matur, pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai

    seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa ter&adi akibat deposisi ion 7a

    yang menyeluruh. +ila katarak imatur tidak dikeluarkan, maka

    'airan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran

    normal dan ter&adi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan

    mengakibatkan kalsi%ikasi lensa pada katarak matur. +ilik mata

    depan berukuran dengan kedalaman normal kembali, tidak terdapat

     bayangan iris pada shadow test, atau disebut negati%. ;",,"!<

    e Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami

     proses degenerasi lan&ut, dapat men&adi keras, lembek dan men'air.Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa, sehingga

    lensa men&adi ke'il, berwarna kuning dan kering. $ada

     pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul

    lensa. Kadang pengkerutan ber&alan terus sehingga hubungan

    dengan onula inn men&adi kendur. +ila proses katarak berlan&ut

    disertai dengan penebalan kapsul, maka korteks yang

     berdegenerasi dan 'air tidak dapat keluar, maka korteks akan

    36

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    37/52

    memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan

    nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat,

    keadaan tersebut dinamakan katarak morgagni.;",,"!<

    ? /?9*@* K@I8I

    eorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan

    riwayat kemunduran se'ara progesi% dan gangguan dari

     penglihatan.$enyimpangan penglihatan bervariasi, tergantung pada &enis

    dari katarak ketika pasien datang.;"!<

    a $enurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering

    dikeluhkan pasien dengan katarak senilis. b ilau, Keluhan ini termasuk seluruh spe'trum dari penurunan

    sensitivitas kontras terhadap 'ahaya terang lingkungan atau silau

     pada siang hari hingga silau ketika endekat ke lampu pada malam

    hari.

    ' $erubahan miopik, $rogesi%itas katarak sering meningkatkan

    kekuatan dioptrik lensa yang menimbulkan myopia dera&at sedang

    hingga berat. ebagai akibatnya, pasien presbiop melaporkan

     peningkatan penglihatan dekat mereka dan kurang membutuhkan

    ka'a mata ba'a, keadaan ini disebut dengan  second sight( e'ara

    khas, perubahan miopik dan  second sight tidak terlihat pada

    katarak subkortikal posterior atau anterior.

    d (iplopia mono'ular. Kadang-kadang, perubahan nu'lear yang

    terkonsentrasi pada bagian dalam lapisan lensa, menghasilkan area

    re%raktil pada bagian tengah dari lensa, yang sering memberikan

    gambaran terbaik pada re%lek merah dengan retinoskopi atauophtalmoskopi langsung. Fenomena seperti ini menimbulkan

    diplopia mono'ular yang tidak dapat dikoreksi dengan ka'amata,

     prisma, atau lensa kontak.

    e Aalo , berkabut pada lapangan pandang.

    % Ukuran ka'a mata sering berubah.

    F (I*/8CI

    +anyak diantara pasien katarak yang tidak terdiagnosis pertama

    kali menyadari dan tergerak untuk mengun&ungi ahli mata saat dalam

    37

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    38/52

    aktivitas hariannya, mereka mengalami penurunan penglihatan.+eberapa

     pendapat mengenai penegakkan diagnosis klinis katarak adalah sebagai

     berikut.;"<

    ? A*#$*%&(&

    (ata demogra%i seperti umur, &enis kelamin, dan ras, diperlukan

    untuk melengkapi riwayat pasien.0iwayat pasien terutama onset

    ter&adinya keluhan penurunan penglihatan harus ditanyakan pada

     pasien, apakah akut atau se'ara bertahap atau gradual.angat &arang

     penurunan penglihatan ter&adi se'ara akut pada pasien katarak.(alam

    riwayat penyakit, dimasukkan riwayat kelainan mata re%rakti%, penyakit mata sebelumnya, ambliopia, operasi mata, dan

    trauma.$enyulit seperti ambulasi, menyetir, memba'a saat kondisi

    remang ataupun dengan 'ahaya terang, dan memba'a label obat &uga

    dimasukkan dalam data riwayat penyakit pasien.;"<

    - P%$%('#* F(&(&

    $emeriksaan katarak meliputi pemeriksaan mata lengkap dimulai

    dari tes ta&am penglihatan. $ada katarak, ta&am penglihatan akan

    menurun se'ara perlahan-lahan sesuai dengan grading densitas

    kekeruhan lensa.;5<

    $emeriksaan pada lensa dilakukan dengan menyinarinya dari

    samping. @ensa akan tampak keruh keabuan atau keputihan dengan

    latar hitam. Kamera anterior dapat men&adi dangkal dan iris terdorong

    kedepan, sudut kamera anterior menyempit sehingga tekanan

    intraokuler meningkat, akibatnya akan ter&adi glau'oma sekunder.;5<

    - $emeriksaan Ckular Katarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin

    mata.ebagian besar katarak tidak dapat dilihat oleh pengamat awam

    sampai men&adi 'ukup padat ;matur atau hipermatur< dan

    menimbulkan kebutaan.8amun, katarak, pada stadium

     perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil yang

    didilatasi maksimum dengan ophtalmoskop, ka'a pembesar, atau

    slitlamp.Untuk memeriksa perbedaan tanda-tanda katarak, dapat

    dilakukan beberapa pemeriksaan khusus sebagai berikut.;"<

    38

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    39/52

    a Tes ta&am penglihatan ;$isual A)uity *est 

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    40/52

     fields atau  Amsler grid testing ,  fluorescen angiography, corneal 

     pachymetry-endothelial cell count ,  speciali.ed color ision testing ,  /,

     scan ultrasonography,tonogra%i, dan elektro%isiologi

    / $?8*T*@*K*8**8

    B%-#+ '#/##'

    *da beberapa tekhnik pada operasi katarak senilis, berikut ini dapat dilihat

    keuntungan dan kerugin dari beberaoa tekhnik katarak berikut :

    # I*/##"&# 7#/##/ EC/#/(* I77E

    Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa

     bersama kapsul.eluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan

    'ryophake dan depindahkan dari mata melalui in'isi korneal superior 

    yang lebar.ekarang metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan

    lensa subluksatio dan dislokasi. $ada I77? tidak akan ter&adi katarak 

    sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama

     populer.

    I77? tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien

     berusia kurang dari 2! tahun yang masih mempunyai ligamen

    hialoidea kapsular.$enyulit yang dapat ter&adi pada pembedahan ini astigmatisme,

    glukoma,uveitis, endo%talmitis, dan perdarahan.

    G#$# 12 :I*/##"&# 7#/##/ EC/#/(* I77E

    EC/##"&# 7#/##/ EC/#/(* E77E

    9aeLues (aviel ;"##-"#

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    41/52

    Insisi luas pada peri%er kornea atau sklera anterior ;biasanya "!-"

    mm

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    42/52

    G#$# 1 :EC/##"&# 7#/##/ EC/#/(* E77E

    O"%#&( K#/##' M-%* E'&/#'#"&# E'&/#'&(

    Untuk menghindari prolaps vitreus, retinal deta'hment, 'ystoid

    ma'ular edema, aphakia bullous keratopathy dan menyiapkan tempat

    untuk pemasangan lensa.

    In'isi pada limbus superior, kapsulotomi dengan metode 'an-

    opener diameter # mm, nukleus dikeluarkan dengan ekspresi, sisa

    korteks diambil dengan aspirasi dan irigasi.$emasangan @ensa Intra

    Ckuler ;@IC< in the sul'us in the bag

    - P+#%$&((#/(* P+#

    @ikui%ikasi lensa menggunakan probe ultrasonogra%i yang dimasukkan

    melalui insisi yang lebih ke'il di kornea atau sklera anterior ;-4 mm<

    dengan menggunakan getaran-getaran ultrasonik. +iasanya tidak 

    dibutuhkan pen&ahitan.Teknik ini berman%aat pada katarak kongenital,

    traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Teknik ini kurang e%ekti% 

     pada katarak senilis yang padat, dan keuntungan insisi limbus yang

    ke'il agak berkurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler,

    meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa intraokuler %leksibel

    42

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    43/52

    yang dapat dimasukkan melalui insisi ke'il seperti itu. Metode ini

    merupakan metode pilihan di 8egara +arat.

    G#$# 14 : P+#%$&((#/(*

    43

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    44/52

    #$# 15 : P+#%$&((#/(*

    % S$# I*(&(* 7#/##/ S%) SI7S

    Insisi dilakukan pada athog dengan ukuran insisi bervariasi dari 4-

    3 mm. 8amun tetap dikatakan I7 se&ak design arsiteknya tanpa

     &ahitan, $enutupan luka insisi ter&adi dengan sendirinya ;sel%-sealing

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    45/52

    ". (e%inisi

    $resbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan

    %leksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat %okus pada benda yang

    dekat. $resbiopi adalah suatu bentuk gangguan re%raksi, dimana makin

     berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin

    meningkatnya umur. $resbiopi merupakan bagian alami dari penuaan

    mata. $resbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat di'egah.

    $resbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi lensa

    mata tidak beker&a dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat

    menm%okuskan 'ahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak 

     bisa melihat yang dekat. (aya akomodasi adalah kemampuan lensa mata

    untuk men'embung dan memipih. +iasanya ter&adi diatas usia 2! tahun,

    dan setelah umur itu, umumnya seseorang akan membutuhkan ka'amata

     ba'a untuk mengkoreksi presbiopinya.

    . ?tiologi

    o Kelemahan otot akomodasi

    o @ensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis

    lensa.

    5. $ato%isiologi

    $ada mekanisme akomodasi yang normal ter&adi peningkatan daya re%raksi

    mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks

    lensa dan kapsul sehingga lensa men&adi 'embung. (engan meningkatnya

    umur maka lensa men&adi lebih keras ;sklerosis< dan kehilangan

    elastisitasnya untuk men&adi 'embung. (engan demikian kemampuan

    melihat dekat makin berkurang.

    45

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    46/52

    2. Klasi%ikasi

    a. $resbiopi Insipien 6 tahap awal perkembangan presbiopi, dari

    anamnesa didapati pasien memerlukan ka'a mata untuk memba'a

    dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien

     biasanya akan menolak preskripsi ka'a mata ba'a

     b. $resbiopi Fungsional 6 *mplitud akomodasi yang semakin menurun

    dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa.

    '. $resbiopi *bsolut 6 $eningkatan dera&at presbiopi dari presbiopi

    %ungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak ter&adi sama sekali.

    d. $resbiopi $rematur 6 $resbiopia yang ter&adi dini sebelum usia 2!

    tahun dan biasanya berhungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit.

    e. $resbiopi 8okturnal 6 Kesulitan untuk memba'a &arak dekat pada

    kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter pupil

    4. /e&ala

    a. Kesulitan memba'a tulisan dengan 'etakan huru% yang halus ke'il.

     b. etelah memba'a, mata men&adi merah, berair, dan sering terasa pedih.

    +isa &uga disertai kelelahan mata dan sakit kepala &ika memba'a terlalu

    lama.

    '. Memba'a dengan men&auhkan kertas yang diba'a atau menegakkan

     punggungnya karena tulisan tampak kabur pada &arak ba'a yang biasa

    ;titik dekat mata makin men&auh

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    47/52

    e. Memerlukan sinar yang lebih terang untuk memba'a.

    %. Terganggu se'ara emosional dan %isik.

    g. ulit membedakan warna.#. (iagnosis

    - *namnesa ge&ala-ge&ala dan tanda-tanda presbiopi

    - $emeriksaan C%talmologi

    o )isus 6 $emeriksaan dasar untuk mengevaluasi presbiopi dengan

    menggunakan nellen 7hart

    o 0e%raksi 6 $eriksa mata satu per satu, mulai dengan mata kanan.

    $asien diminta untuk memperhatikan kartu 9aeger dan

    menentukan kalimat terke'il yang bisa diba'a pada kartu. Target

    koreksi pada huru% sebesar !5!.

    o Motilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi 6 termasuk 

     pemeriksaan duksi dan versi, tes tutup dan tes tutup-buka, tes

    Airs'hberg, amplitud dan %asilitas akomodasi, dan steoreopsis

    o $enilaian kesehatan okular dan skrining kesehatan umum 6 untuk 

    mendiagnosa penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan presbiopia.

    o $emeriksaan ini termasuk re%lek 'ahaya pupil, tes kon%rontasi,

     penglihatan warna, tekanan intraokular, dan pemeriksaan menyeluruh

    tentang kesehatan segmen anterior dan posterior dari mata dan

    adneBanya. +iasanya pemeriksaan dengan ophthalmoskopi indire't

    diperlukan untuk mengevaluasi segmen media dan posterior.

    . $enatalaksanaan

    a. (igunakan lensa positi% untuk koreksi presbiopi. Tu&uan koreksi adalah

    untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk mem%okuskan

    ob&ek-ob&ek yang dekat.

     b. Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa positi% 

    sesuai usia dan hasil pemeriksaan sub&ekti% sehingga pasien mampu

    memba'a tulisan pada kartu 9aeger !5!.

    '. Karena &arak ba'a biasanya 55 'm, maka adisi >5.!! ( adalah lensa

     positi% terkuat yang dapat diberikan pada pasien. $ada kekuatan ini,

    mata tidak melakukan akomodasi bila memba'a pada &arak 55 'm,

    karena tulisan yang diba'a terletak pada titik %okus lensa >5.!! (.

    Usia ;tahun< Kekuatan @ensa $ositi% yang dibutuhkan

    2! >".!! (

    47

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    48/52

    24 >".4! (

    4! >.!! (

    44 >.4! (#! >5.!! (

    d. elain ka'a mata untuk kelainan presbiopi sa&a, ada beberapa &enis

    lensa lain yang digunakan untuk mengkoreksi berbagai kelainan

    re%raksi yang ada bersamaan dengan presbiopia. Ini termasuk:

    o +i%okal 6 untuk mengkoreksi penglihatan &auh dan dekat. +isa

    yang mempunyai garis horiontal atau yang progresi%.

    o Tri%okal 6 untuk mengkoreksi penglihatan dekat, sedang, dan &auh.

    +isa yang mempunyai garis horiontal atau yang progresi%.

    o +i%okal kontak - untuk mengkoreksi penglihatan &auh dan dekat.

    +agian bawah adalah untuk memba'a. ulit dipasang dan kurang

    memuaskan hasil koreksinya.

    o Monovision kontak 6 lensa kontak untuk melihat &auh di mata

    dominan, dan lensa kontak untuk melihat dekat pada mata non-

    dominan. Mata yang dominan umumnya adalah mata yang

    digunakan untuk %okus pada kamera untuk mengambil %oto.o Monovision modi%ied 6 lensa kontak bi%okal pada mata non-

    dominan, dan lensa kontak untuk melihat &auh pada mata dominan.

    Kedua mata digunakan untuk melihat &auh dan satu mata

    digunakan untuk memba'a.

    e. $embedahan re%rakti% seperti keratoplasti kondukti%, @*IK, @*?K,

    dan keratektomi %otore%rakti% 

    A$%/"(#

    *metropia disebut &uga anomali re%raksi atau kelainan re%raksi. 5 Mata

    ideal adalah mata emetropia, artinya dalam ukuran yang benar. $ada mata

    emetropia sinar dari &auh yang datang ke mata akan di%okuskan di retina tanpa

    akomodasi. eseorang dengan mata yang benar-benar emetrop sempurna sangat

     &arang. Individu yang tidak berka'amata bisa &adi hiperopia laten yang bisa

    dikompensasi dengan akomodasi. *metropia adalah lawan emetropia. *metropia

     bisa disebabkan oleh hal berikut:"

    48

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    49/52

    ". *ksis anteroposterior, pada bayi biasanya hipermetropia karena bola

    matanya masih ke'il. )isus akan normal pada umur sekitar 4 tahun.

    . Kurvatura kornea

    5. Indeks bias media re%rakta, misalnya pada penderita (M, kadar gula di

    vitreus bisa berubah-ubah, &adi indeks biasnya &uga berubah-ubah,

    akibatnya visus bisa naik turun.

    2. $osisi lensa, terlalu ke depan atau ke belakang, mempengaruhi aksis

    anteroposterior."

     0enentukan 1kuran "elainan Refraksi

    7ara pertama disebut trial and error . 7ara ini mudah dilakukan pada

     pasien yang hanya menderita miopia atau hiperopia sa&a tanpa astigmatisma.

    +erikutnya adalah dengan menggunakan 'elah stenopik dan &am astigmat, untuk 

    astigmatisma simpleks. 7ara ini bisa ditambah metode  fogging   ;pengabutan

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    50/52

    BAB III

    KESIMPULAN

      $terigium merupakan suatu pertumbuhan %ibrovaskular kon&ungtiva yang

     bersi%at degenerati% dan invasi%.  $terigium merupakan salah satu dari sekian

     banyak kelainan pada mata dan merupakan yang tersering nomor dua di Indonesia

    setelah katarak., Aal ini dikarenakan oleh letak geogra%is Indonesia di sekitar garis

    khatulistiwa sehingga banyak terpapar oleh sinar ultraviolet yang merupakan salah

    satu %a'tor penyebab dari pterigium.

    $terigium lebih banyak diderita laki-laki karena umumnya aktivitas laki-

    laki lebih banyak diluar ruangan, serta dialami oleh pasien di atas 2! tahun karena

    %a'tor degenerati%. $enderita dengan pterigium dapat tidak menun&ukkan ge&ala

    apapun ;asimtomatik

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    51/52

     pertamanya.$ertumbuhannya ber&alan tidak konstan.Terdapat periode klinis yang

    tenang, dan periode pertumbuhan yang 'epat.e'ara umum progresi%itas

    lambat.$terigium yang progresi% tumbuh dan men&alar sampai ke tengah kornea

    sehingga dibutuhkan tindakan pembedahan. $ada tipe yang progresi% pasien akan

    mengeluh tentang iritasi atau penglihatan terganggu akibat pertumbuhan

     pterigium. +ila pterigium sampai pada pupil, tindakan pembedahan harus

    dilakukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    ". *rdalan *minlari, M(, 0avi ingh, M(, and (avid @iang, M(. Management

    o% $terygium. (iundah pada tanggal ! mei !"# pada

    http:www.aao.orgpubli'ationseyenet!"!""pearls.'%m

    . )oughan H abury. C%talmologi umum, paul riordan eva, 9hon $. Ghit'her 

    edisi " 9akarta : ?/7, !! hal #

    5. 9ames +, 7hew 7, +rown *. !". @e'ture 8ote Cn Cphtalmology edisi .

    9akarta : ?rlangga.

    2. 9erome $ Fisher, $terygium ;online

  • 8/17/2019 Mata Lengkap

    52/52

    3. @asuarni$revalensi $terigium di Kabupaten @angkat.. Updated : !!.

    *vailable %rom: U0@: repository(usu(ac(id(*''essed 3 Mei, !"#.

    . Khurana K*. (iseases o% the 7on&un'tiva. In:, Khurana K*, editors.

    7omprehensive Cphthalmology 2th  ed. 8ew (elhi: 8ew *ge International.

    !!. p. 4" - 3.

    "!. /uillermo 0o'ha M(. !"2. urgi'al Management o% pterygium.

    ;'ite "5 mei !"#< *vailable %rom :

    http:www.iovs.org'ontent5"!lo'alba'k-matter.pd% 

    "". *tlas *natomi 8etter 

    http://www.iovs.org/content/32/10/local/back-matter.pdfhttp://www.iovs.org/content/32/10/local/back-matter.pdf