makan kerabu bersama ulaman

3
Makan kerabu bersama ulaman, Papaya disaji peria kelat; Pesan ibu menjadi pedoman, Bahagia diri dunia akhirat. Tumbuh peria di celah pintu, Tangga retak sinki berdebu; Sungguh DIA telah menentu, Syurga ditelapak kaki ibu. Pohon pinang pohon kelapa, Hiasan desa tanah seberang; Mengenang jasa ibu dan bapa, Air mata jatuh berlinang. Buah manggis rasanya manis Dibelah dua putih isinya Anak sekolah jangan menangis Kalau menangis merah matanya sungguh elok emas permata lagi elok intan baiduri sungguh elok budi bahasa jika dihias akhlaq terpuji hati-hati menyeberang jangan sampai titian patah hati-hati di rantau orang jangan sampai berbuat salah bunga mawar bunga melati jika dicium harum baunya banyak cara sembuhkan hati baca Al-Qur'an pahami maknanya jalan-jalan ke Itali singgah dulu di Kendari hidup cuma satu kali buatlah supaya lebih berarti pinang muda dibelah dua anak burung mati diranggah mumpung masih bernyawa tuan dan nyonya jangan jemu untuk selalu bersedekah anak ayam turun lima mati dua tinggal tiga jika nyawa sudah tiada hartapun takkan dibawa tumbuh merata pohon tebu pergi ke pasar membeli daging banyak harta miskin ilmu bagai rumah tidak berdinding Apa tanda Pinang berbuah Banyak burung menyeri mayangnya Apalah tanda orang bertuah Bijak menghitung hari didepannya Berbuah kayu ditengah padang Daunnya rimbun tempat berteduh Bertuah Melayu berkasih-sayang Hidup rukun, sengketa menjauh Apalah tanda batang Pandan Daunnya panjang duri berduri Apalah tanda orang budiman Dadanya lapang, tahukan diri Apalah tanda batang Nipah Tumbuh di pantai, banyak pelepah

Upload: ng-hong-tee

Post on 13-Jul-2016

241 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pantun

TRANSCRIPT

Page 1: Makan Kerabu Bersama Ulaman

Makan kerabu bersama ulaman, Papaya disaji peria kelat;Pesan ibu menjadi pedoman, Bahagia diri dunia akhirat.

Tumbuh peria di celah pintu, Tangga retak sinki berdebu; Sungguh DIA telah menentu, Syurga ditelapak kaki ibu.

Pohon pinang pohon kelapa,Hiasan desa tanah seberang;Mengenang jasa ibu dan bapa,Air mata jatuh berlinang.

Buah manggis rasanya manis  Dibelah dua putih isinya         Anak sekolah jangan menangis   Kalau menangis merah matanya  

sungguh elok emas permatalagi elok intan baidurisungguh elok budi bahasajika dihias akhlaq terpuji

hati-hati menyeberangjangan sampai titian patahhati-hati di rantau orangjangan sampai berbuat salahbunga mawar bunga melatijika dicium harum baunyabanyak cara sembuhkan hatibaca Al-Qur'an pahami maknanyajalan-jalan ke Italisinggah dulu di Kendarihidup cuma satu kalibuatlah supaya lebih berarti

pinang muda dibelah duaanak burung mati diranggahmumpung masih bernyawa tuan dan nyonyajangan jemu untuk selalu bersedekahanak ayam turun limamati dua tinggal tiga

jika nyawa sudah tiadahartapun takkan dibawa

tumbuh merata pohon tebupergi ke pasar membeli dagingbanyak harta miskin ilmubagai rumah tidak berdinding

Apa tanda Pinang berbuahBanyak burung menyeri mayangnyaApalah tanda orang bertuahBijak menghitung hari didepannya

Berbuah kayu ditengah padangDaunnya rimbun tempat berteduhBertuah Melayu berkasih-sayangHidup rukun, sengketa menjauh

Apalah tanda batang PandanDaunnya panjang duri berduriApalah tanda orang budimanDadanya lapang, tahukan diri

Apalah tanda batang NipahTumbuh di pantai, banyak pelepahApalah tanda orang bertuahElok perangai, hati pun rendah

Apalah tanda kerang berisiBila direbus kulitnya merekahApalah tanda orang berbudiBila bergaul suka merendah

Orang Bintan memetik nangkaRasanya manis sedap dimakanOrang beriman berbaik sangkaMukanya manis, lakunya sopan

Pulau Bintan di Selat MelakaDekatlah dengan Pulau PenyengatKalau iman melekat didadaBerat dan ringan tidak mengumpat

Pulau Bintan di Selat Melaka

Page 2: Makan Kerabu Bersama Ulaman

Tempat berkampung anak MelayuKalau iman melekat didadaTak kan canggung kehilir- kehulu

Pulau Bintan di Selat MelakaTempat berhimpun perahu nelayanKalau iman melekat didadaSifat penyantun, laku pun sopan

Terang bulan di malam sepi Cahya memancar kepangkal kelapaHidup di dunia buatlah bakti Kepada ibu dan juga bapa 

Kapal kecil jangan dibelok Kalau dibelok patah tiangnyaBudak kecil jangan di peluk Kalau dipeluk patah tulangnya 

Asal kapas menjadi benang Dari benang dibuat kain Barang yang lepas jangan dikenang Sudah menjadi hak orang lain

Tengahari pergi mengail Dapat seekor ikan tenggiriJangan amalkan sikap bakhil Akan merosak diri sendiri

Bintang tujuh sinar berseri Bulan purnama datang menerpaAjaran guru hendak ditaati Mana yang dapat jangan dilupa

Parang tajam tidak berhulu Buat menetak si pokok RuBila belajar tekun selalu Jangan ingkar nasihat guru

Anak rusa masuk ke taman Puas sudah orang memburuKalau muda jadikan temanKalau tua jadikan guru

Berakit ke hulu dengan bergalah Buluh pecah terbelahduaOrang tua jangan dilangkah Kelak biadap dituduhnya pula

Rusa betina berbelang kaki Mati terkena jerat sembat Orang yang muda kita sanjungi Orang yang tua kita hormat

Sorong papan tarik papanBuah keranji dalam perahuSuruh makan awak makan Suruh mengaji awak tak mahu

Adik ke kedai membeli haliaEmak memesan membeli laksaJadilah insan berhati muliaBaik hati berbudi bahasa

pergi ke kedai membeli bunga,bunga di beli cantik sekali,alam sekitar perlu di jaga,agar hidup sentiasa harmoni..berjalan-jalan di tepi tasik,bila berjalan perlu berhati,alam di jaga kan cantik,agar dilihat sumua generasi..

pergi ke kota bersama teman,kota Melaka tempat pilihan,mejaga sungai jadi amalan,agar tidak berlaku pencemaran..

pergi menyelam di dalam laut,pergi menyelam di laut china,kita perlu menjaga laut,agar khazanahnya terpelihara..