makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

16
TUGAS MID MAKALAH TEORI KONSTRUKTIVISME DAN LANDASAN FILOSOFISNYA DISUSUN OLEH : NAMA : MIRNA ST AMBUK : 21311171 JURUSAN : TIK MATA KULIAH : T EORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2014 KATA PENGANTAR

Upload: septian-muna-barakati

Post on 18-Jul-2015

1.716 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

TUGAS MID

MAKALAH TEORI KONSTRUKTIVISME DAN LANDASAN FILOSOFISNYA

DISUSUN OLEH : NAMA : MIRNA

ST AMBUK : 21311171

J URUSAN : TIK

MATA KULIAH : T EORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KELAS RAHA

2014

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan makalah kelompok ini yang berjudul “Teori Belajar Menurut

Konstruktivisme dan Landasan Filosofisnya“ untuk memenuhi tugas mata kuliah

Belajar dan Pembelajaran.

Makalah ini terwujud berkat rahmat dan karunia Allah SWT serta bantuan

berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran

dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan

mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Wasalamu’alaikum wr.wb

Raha, Mei 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1

1.3 Tujuan Makalah........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Belajar menurut teori konstruktivisme............................................. 3

2.2 Tokoh-tokoh dalam teori belajar Konstruktivisme........................... 4

2.3 Prinsip-Prinsip belajar menurut teori konstruktivisme...................... 7

2.4 Kelemahan dan kelebihan dari teori belajar konstruktivisme............ 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................... 12

3.2 Kritik dan Saran........................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13

MAKALAH TEORI KONSTRUKTIVISME DAN LANDASAN FILOSOFISNYA 1

OLEH

Page 4: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

MIRNA2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha mengembangkan manusia dan masyarakat yang memiliki kepekaan,

mandiri, bertanggungjawab, dapat mendidik dirinya sendiri sepanjang hayat, serta

mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah, diperlukan layanan

pendidikan yang mampu melihat kaitan antara ciri-ciri manusia tersebut, dengan

praktek-praktek pendidikan dan pembelajaran untuk mewujudkannya. Pandangan

konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian

makna oleh siswa kepada pengalamnnya melalui asimilasi dan akomodasi yang

menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada

tujuan tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan

kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri siswa.

Dalam konteks filsafat pendidikan Konstruktivisme merupakan landasan

berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun

oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang

terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-

fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus

mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Teori Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap

manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk

Page 5: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut denga bantuan fasilitasi orang

lain.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah maka yang menjadi masalah dalam pembahsan

makalah ini yaitu:

1. Belajar menurut teori konstruktivisme

2. Tokoh-tokoh dalam teori belajar konstruktivisme

3. Prinsip-Prinsip belajar menurut teori konstruktivisme

4. Kelemahan dan kelebihan dari teori belajar konstruktivisme

1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan pada makalah ini

adalah:

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan wawasan baik penulis maupun

pembaca mengenai salah satu teuri belajar yakni teori belajar konstruktivisme.

Memahami serta mampu untuk menghayati teori belajar konstruktivisme. Serta

dapat mengetahui mengenai Belajar menurut teori konstruktivisme, Tokoh-tokoh

dalam teori belajar konstruktivisme, Prinsip belajar menurut teori

konstruktivisme, Kelemahan dan kelebihan dari teori belajar konstruktivisme.

1http://wahyushine.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

2.1 Belajar Menurut Teori Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme ini pada dasarnya lahir dari kolaborasi dua

pendekatan aliran psikologi yaitu psikologi perkembangan yang dikembangkan

oleh Piaget dan aliran psikologi sosial yang dikembangkan oleh Vigosky. Kedua

tokoh ini menekankan bahwa perubahan kognitig ke arah perkembangan terjadi

ketika konsep-konsep yang sebelumnya sudah ada mulai bergeser karena ada

sebuah informasi baru yang diterima melalui proses ketidakseimbangan

(disequilibriurn).

Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di mana pembelajar

secara aktif mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan atau konsep-

konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu atau ada

pada saat itu. Dengan kata lain, ”belajar melibatkan konstruksi pengetahuan

seseorang dari pengalamannya sendiri oleh dirinya sendiri”. Dengan demikian,

belajar menurut konstruktivis merupakan upaya keras yang sangat personal,

sedangkan internalisasi konsep, hukum, dan prinsip-prinsip umum sebagai

konsekuensinya seharusnya diaplikasikan dalam konteks dunia nyata. Guru

bertindak sebagai fasilitator yang meyakinkan siswa untuk menemukan sendiri

prinsip-prinsip dan mengkonstruksi pengetahuan dengan memecahkan problem-

problem yang realstis.

2http://liberty-aries.blogspot.com/2012/10/teori-belajar-menurut-aliran.html

Konstruktivisme (yang merupakan perkembangan kognitif) merupakan

suatu aliran yang "yang didasarkan pada gagasan bahwa proses dialektika atau

Page 7: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

interaksi dari perkembangan dan pembelajaran melalui konstruksi aktif dari siswa

sendiri yang difasilitasi dan dipromosikan oleh orang dewasa.

Teori belajar konstruktivistik pada intinya adalah bahwa pengetahuan yang

didapat oleh siswa tidak diberikan begitu saja secara mentah-mentah, tetapi siswa

sendirilah yang membangun atau mengonstruksi pengetahuan itu dari semua

informasi yang masuk atau ada dilingkuangan belajarnya, menjadi sebuah

informasi yang tersusun dan utuh. Banyak peserta didik yang salah menangkap

apa ang diberikan oleh gurunya. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tidak

begitu saja dipindahkan melainkan harus dikonstruksikan sendiri oleh peserta

didik. Peran guru dalam pembelajaran bukan pemindah pengetahuan, tetapi hanya

sebagai fasilitator yang menyediakan stimulus baik berupa strategi pembelajaran,

bimbingan dan bantuan ketika peserta didik kesulitan belajarsehingga pembelajran

menjadi bermakna dan akhirnya peserta didik tersebut mampu mengonstruksi

sendiri pengetahuannya.

2.2 Tokoh-tokoh dalam Teori Belajar Konstruktivisme

1. Jean Piaget

Teori belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget dikenal

dengan nama konstruktivistik kognitif (personal constructivism). Teorinya berisi

konsep-konsep utama di bidang psikologi perkembangan dan berkenaan dengan

pertumbuhan intelegensi, yang untuk Piaget, berarti kemampuan untuk secara

lebih akurat merepresentasikan dunia, dan dan mengerjakan operasi-operasi logis

dari representasi-representasi konsep realitas dunia. Teori ini memiliki fokus

Page 8: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

perhatian pada bangkitnya dan dimilikinya schemata—skema bagaimana

seseorang mengenal dunia—dalam saat "tingkatan-tingkatan perkembangan",

ketika anak-anak menerima cara baru bagaimana secara mental merepresentasikan

informasi.

Teori ini dianggap "konstruktivis", yang berarti bahwa, tidak seperti

teorinativis (yang berpendapat bahwa perkembangan kognitif sebagai

perkembangan dari pengetahuan dan kemampuan bawaan) ataupun teori empiris

(yang berpendapat bahwa perkembangan kognitif sebagai perolehan gradual dari

pengetahuan melalui pengalaman), teori ini berpendapat baha kita mengkonstruksi

kemampuan kognitif kita melalui kegiatan motivasi-diri dalam dunia nyata.

Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara

pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Dari pandangan Piaget tentang

tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara

maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan

kematangan intelektual anak. Pada teori ini konsekuensinya dalah siswa harus

memiliki ketrampilan unutk menyesuaikan diri atau adaptasi secara tepat.

ada empat konsep dasar yang diperkenalkan oleh Piaget, yaitu:

1. Schemata adalah kumpulan konsep atau kategori yang digunakan individu

ketika beradaptasi dengan lingkungan baru, konsep ini sendiri terbentuk dalam

struktur pekiran (Intellectual Scheme) sehingga dengan intelektualnya itu manusia

dapat menata lingkungan barunya. jadi shemata adalah suatu struktur kognitif

yang slalu berkembang dan berubah, karena proses asimiliasi dan proses

akomodasi aktif serta dinamis.

Page 9: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

2. Asimilasi adalah proses penyesuian informasi yang akan diterima sehingga

menjadi sesuatu yang dikenal oleh siswa, proses penyesuian yang dilakukan

dalam asimilasi adalah mengolah informasi yanga kan diterima, sehingga memilki

kesamaan dengan apa yang sudah ada dalam skema.

3. Akomodasi adalah penempatan informasi yang sudah di ubah dalam

schemata ynag sudah ada, untuk penempatan tersebut scema perlu menyesuiakan

diri.

4. Equilibrium (keseimbangan) adalah sebuah proses adaptasi oleh individu

terhadap lingkungan individu, agar berusaha untuk mencapai struktural mental

atau svhemata yang stabil atau seimbang antara asimilasi dan akomodasi.

2. Teori Vigosky

Teori belajar Vygotsky menekankan pada sosiokultural dan pembelajaran.

Siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial

disekitarnya. Pengetahuan, sikap, pemikiran, tata nilai yang dimilki siswa akan

berkembang melalui proses interaksi. konsep penting dalam teori Vygosky yaitu

Zone Of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding. Zone Of Proximal

Development adalah jarak antara perkembangan sesungguhnya dengan tingkat

perkembangan potensial dimana siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan

dibawah bimbingan orang dewasa. Sedangkan Scaffolding merupakan pemberian

kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian

mengurangi bantuan dan mmemberikan kesempatan untuk mengambil alih

tanggung jawb yang makin besar setelah dapat melakukannya sendiri.

Page 10: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

Kostrukstivisme sosial Vygosky meyakini bahwa interaksi sosial, unsur

budaya, dan aktivitas yang membentuk pengembangan dan pembelajaran

individu. Vygosky menekankan bahwa semua mental tingkat tinggi seperti

berpikir dan pemecahan masalah dimediasi dengan alat-alat psikologis seperti

bahasa, lambang dan simbol. Vigosky dalam penelitiannya membedakan dua

macam konsep yaitu konsep spontan dan konsep ilmiah. Konsep spontan

diperoleh dari pengetahuan sehari-hari, sedangkan konsep ilmiah diperoleh dari

pengetahuan dan pembelajaran yang diperoleh dari sekolah. konsep ini saling

berhungan antara satu dengan yang lain.

Menurut teori Vygosky untuk dapat menjelaskan bagaimana pengetahuan

dibentuk, maka dirangkum dalam dua penjelasan yang bertahap. Pertama, realitas

dan kebenaran dari dunia luar mengarahkan dan menentukan pengetahuan.

Kedua, faktor eksternal dan internal mengarahkan pembentukan pengetahuan

yang tumbuh melalui interaksi faktor-faktor esternal (kognitif) dan internal

(lingkungan dan sosial).

Dalam teori Vygosky dalam belajar berarti terjadi proses perkembangan

internal untuk membentuk pengetahuan barunya denngan bantuan orang lain yang

kompeten , dan hal itu terjadi ketika individu berinteraksi dengan lingkungan

dengan lingkungan sosialnya. jadi kesiapan individu untuk belajar sangat

bergantung pada stimulus lingkungan yang sesuai serta bentuk bimbingan dari

orang lain yang berkompeten secara tepat, sehingga pembelajran menjadi lebih

bermakna dan terwujud perkembangan petensinya secara tepat.

3. Teori Jhon Dewey dan Von Graselfeld

Page 11: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

Selain Piaget dan Vygosky tokoh lain teori belajar kontruktivisme adalah

Jhon Dewey dan Von Graselfeld. Dalam hal ini seperti dikemukakan oleh Robert

B. Innes (2004:1) bahwa “Constructivist views of learning include a range of

theories that share the general perspective that knowledge is constructed by

learners rather than transmitted to learners. Most of these theories trace their

philosophical roots to John Dewey”. Maksudnya adalah bahwa pandangan

penganut konstruktivisme mengenai belajar meliputi serangkaian teori yang

membagi perespektif umum bahwa pengetahuan dikonstruksi oleh pembelajar

bukan ditransfer ke pembelajar. Kebanyakan dari teori seperti ini berakar dari

filsafat Jhon Dewey. Dewey menjelaskan bahwa manusia tidak selayaknya dibagi

ke dalam dua bagian, satunya emotional dan yang lainnya intelektual—yang

satunya materi nyata, lainnya imajinatif.

3.3 Prinsip-prinsip dalam Teori Belajar Konstruktivisme

Berkaitan dengan teori konstruktivisme dalam, Vygotsky mengemukakan

empat prinsip seperti yang dikutip oleh (Slavin, 2000: 256) yaitu:

1. Pembelajaran Sosial (social leaning).

Pendekatan pembelajaran yang dipandang sesuai adalah pembelajaran

kooperatif. Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi bersama

dengan orang dewasa atau teman myang lebih cakap.

2. ZPD (Zone of Proximal Development)

Bahwa siswa akan dapat mempelajari konsep-konsep dengan baik jika berada

dalam ZPD (zona perkembangan maksimal). Siswa bekerja dalam ZPD jika siswa

Page 12: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

tidak dapat memecahkan masalah sendiri, tetapi dapat memecahkan masalah itu

setelah mendapat bantuan orang dewasa atau temannya. Bantuan atau support

dimaksud agar si anak mampu untuk mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang

lebih tinggi tingkat kerumitannya dari pada tingkat perkembangan kognitif si

anak.

3. Masa Magang Kognitif (Cognitif Apprenticeship)

Suatu proses yang menjadikan siswa sedikit demi sedikit memperoleh

kecakapan intelektual melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli, orang

dewasa, atau teman yang lebih pandai.

4. Pembelajaran Termediasi (mediated learning)

Pada prinsip ini Vygostky menekankan pada scaffolding yaitu siswa diberi

masalah yang kompleks, sulit, dan realistik, dan kemudian diberi bantuan

secukupnya dalam memecahkan masalah siswa.

3.4 Kelemahan dan Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme

a. Kelebihan

Teori belajar konstuktivisme memilikin kelebihan atau keunggulan yakni:

a. Dalam Aspek Berfikir yakni pada proses membina pengetahuan baru,

murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menggali ide dan membuat

keputusan;

b. Dalam aspek kefahaman seorang murid terlibat secara langsung dalam

mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan mampu

mengapliksikannya dalam semua situasi;

Page 13: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

c. Dalam aspek mengingat yakni murid terlibat secara langsung dengan aktif,

mereka akan mengingat lebih lama konsep. melalui pendekatan ini murid

dapat meningkatkan kefahaman mereka;

d. Dalam aspek Kemahiran sosial yakni Kemahiran sosial diperoleh apabila

seorang murid berinteraksi dengan teman, kelompok kerja maupun dengan

guru dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan maupun wawasan baru;.

b. Kelemahan

Teori belajar konstuktivisme memilikin kekurangan atau kelemahan yakni:

a. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil

konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi sesuai dengan kaidah

ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan miskonsepsi;

b. Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya

sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa

memerlukan penanganan yang berbeda-beda;

c. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah

memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreatifitas

siswa;

d. meskipun guru hanya menjadi pemotivasi dan memediasi jalannya proses

belajar, tetapi guru disamping memiliki kompetensi dibidang itu harus

memiliki perilaku yang elegan dan arif sebagai spirit bagi anak sehingga

dibutuhkan pengajaran yang sesungguhnya mengapresiasi nilai-nilai

kemanusiaan;

Page 14: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

e. Dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya

kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya;.

BAB III

PENUTUP

Page 15: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

3.1 Kesimpulan

Belajar menurut teori konstruktivisme adalah merupakan suatu upaya keras yang

sangat personal, sedangkan internalisasi konsep, hukum, dan prinsip-prinsip

umum sebagai konsekuensinya seharusnya diaplikasikan dalam konteks dunia

nyata. Tokoh-tokoh dalam teori belajar konstruktivisme antara lain Jean Piaget,

Vygosky, Jhon Dewey dan Von Graselfeld.

Prinsip-Prinsip belajar menurut teori konstruktivisme Pembelajaran Sosial (social

leaning), ZPD (Zone of Proximal Development), Masa Magang Kognitif (Cognitif

Apprenticeship), Pembelajaran Termediasi (mediated learning). Seperti halnya

teori lainnya teori belajar konstruktivisme juga terdapat beberapa kelebihan

maupun kelemahan.

3.2 Kritik dan Saran

teori ini harus di eksplorasi lebih mendalam serta di kombinasikan dengan teori

teori belajar yang lain agar dalam penerapanya mampu lebih baik dan melengkapi

teori teori tersebut.

3 http://adiadelsetiawan.blogspot.com/2011/10/teori-behavioristik -dan-landasan.html

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya

Anonimus.2009.(on-line).MODEL BELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK.

http://209.85.175.104/search?q=cache:7gu3mjv7a8J:www.gerejatoraja.co

m/downloads/MODEL_BELAJARAN_KONSTRUKTIVISTIK.doc+Vyg

otsky&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id. Diakses pada tanggal 27 Oktober

2011 pukul 20.50 WIB

IFZA.2010.(on-line). Teori belajar konstruktivistik .ifzanul.blogspot.com

/2010/05/teori-belajar-konstruktivistik.html . Diakses pada tanggal 27

Oktober 2011 pukul 20.00 WIB

Karwono, Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan

Sumber Belajar. Jakarta: Cerdas Jaya.

Walker.2009.(on-line). CONSTRUCTIVISTTHEORY .

http://web.syr.edu/ ~walker/constructivisttheory.html . Diakses pada

tanggal 27 Oktober 2011 pukul 20.26 WIB