makalah bahasa indonesia paragraf

19
PARAGRAF Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Ivan Gusti A 4. Novita Isro’ani N.R NIM. 1332610147 NIM. 1332610161 2. Maulida Dyah Rahma 5. Putri Sanuria R.L NIM. 1332610091 NIM. 1332610009 3. M. Ilham Ramadhan NIM. 1332610062

Upload: state-polytechnic-of-malang

Post on 16-Apr-2017

2.857 views

Category:

Education


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah bahasa indonesia paragraf

PARAGRAF

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Ivan Gusti A 4. Novita Isro’ani N.R

NIM. 1332610147 NIM. 1332610161

2. Maulida Dyah Rahma 5. Putri Sanuria R.L

NIM. 1332610091 NIM. 1332610009

3. M. Ilham Ramadhan

NIM. 1332610062

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015

Page 2: Makalah bahasa indonesia paragraf

DAFTAR ISI

3.1 Pengertian Paragraf

3.2 Penanda Paragraf

3.3 Unsur Paragraf

3.4 Kegunaan Paragraf

3.5 Syarat-Syarat Paragraf

3.6 Jenis-Jenis Paragraf

3.7 Macam-Macam Paragraf

3.7.1 Macam-Macam Paragraf berdasakan Tujuannya

3.7.2 Macam-Macam Paragraf berdasakan Letak Kalimat Utama

3.8 Pengembangan Paragraf

Daftar Pustaka

Page 3: Makalah bahasa indonesia paragraf

BAB III

PARAGRAF

3.1 Pengertian Paragraf

Paragraf dapat diberikan pengertian sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan yang

terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat. (Mustakim 1994:112).

Dengan kata lain paragraf adalah unit pikiran terkecil yang merupakan bagian suatu

karangan. Di dalam sebuah karangan, paragraf biasanya ditandai penulisan menjorok ke

dalam (bertakuk) untuk pola penulisan bergerigi (indented style) dan memperlebar spasi

untuk pola penulisan lurus (block style). Kedua tanda tersebut sekaligus merupakan pemisah

atau pembeda antara paragraf yang satu dengan paragraf lain dalam suatu karangan. (Thamrin

1995:43).

3.2 Penanda Paragraf

Pada ragam bahasa tulis paling tidak ada dua penanda yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi sebuah paragraf. Pertama, paragraf ditandai dengan permulaan kalimat yang

menjorok ke dalam, kira-kira lima atau tujuh ketukan mesin ketik. Oleh karena itu, dengan

mudah pembaca dapat mengenali permulaan tiap-tiap paragraf. Bahkan jika perlu pembaca

pun dapat menghitung jumlah paragraf dalam sebuah karya tulis.

GAMBAR 1

PARAGRAF MENJOROK KE DALAM

Penanda paragraf yang kedua adalah perenggangan, yaitu dengan memberi jarak

tertentu antara paragraf yang satu dengan yang lain. Lebar renggangan itu umumnya lebih

dari renggangan jarak spasi yang digunakan dalam tulisan yang bersangkutan.

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

................................................................................................. ...................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

......................

Page 4: Makalah bahasa indonesia paragraf

GAMBAR 2

PARAGRAF MERENGGANG

Seperti yang tampak pada gambar tersebut, setiap baris pada paragraf merenggang

dimulai dari tepi kiri dan piasnya lurus. Sedangkan pada Gambar 1 baris pertamanya

menjorok ke dalam dan baris berikutnya berpias lurus.

Penanda yang ketiga adalah penanda yang dilakukan dengan cara menggabungkan

penanda pertama dengan penanda kedua. Penanda paragraf gabungan ini dimulai dengan

kalimat pertama menjorok ke dlaam dan pada akhir paragraf diberi jarak yang lebih renggang

daripada jarak spasi yang digunakan pada karya tulis yang bersangkutan.

GAMBAR 3

PARAGRAF GABUNGAN

Dari ketiga penanda paragraf itu, yang paling lazim digunakan adalah penanda yang

pertama, yakni yang menjorok ke dalam dan biasanya digunakan untuk karya tulis yang

sifatnya resmu seperti skripsi dan laporan dinas.. Sementara itu, kedua jenis penanda paragraf

yang lain lebih tepat digunakan untuk karya tulis yang mengutamakan aspek seni, bukan

karya tulis resmi.

3.3 Unsur Paragraf

Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun

secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

..........

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

..........

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

...........................................................................

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 5: Makalah bahasa indonesia paragraf

a. Transisi : mata rantai penghubung antar paragraf. Transisi berfungsi sebagai penghubung

jalan, pikiran dua paragraf yang berdekatan. Contohnya kata penghubung dan, serta, kini,

kemudian, bagaikan, tetapi, disini, oleh karena, seandainya, dan besarnya.

b. Kalimat topik : merupakan kalimat yang mengungkapkan secara jelas gagasan atau ide

dalam setiap paragraf. Contohnya :

(1) Surat merupakan alat komunikasi yang paling efektif. (2) Melalui surat informasi yang

disampaikan dapat diberikan dan dibaca langsung oleh penerimanya. (3) Dengan biaya

yang relatif murah, surat segera dapat diterima atau diketahui dengan keadaan aman. (4)

Artinya informasi tidak dapat disadap oleh orang lain. (5) Selain itu, informasi yang

disampaikan dapat lebih banyak dan komperhensif. (6) Pendek kata, surat merupakan

media komunikasi yang mudah, murah, aman, dan tepat waktu.

Kalimat topik pada paragraf tersebut terdapat pada kalimat pertama. Dan isi gagasan dari

paragraf tersebut adalah tentang keefektifan surat.

c. Kalimat penjelas : merupakan kalimat yang menjelaskan atau memperluas pemaparan ide

pokok yang masih bersifat abstrak. Dari contoh paragraf di atas tentang keefektifan surat,

kalimat nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 merupakan penjelasan dari ide pokok paragraf tersebut. D

d. Kalimat penyimpul : merupakan kalimat kesimpulan atau ringkasan isi dari kalimat-

kalimat penjelas yang terdapat pada paragraf. Berdasarkan contoh paragraf di atas, kalimat

nomor 6 merupakan kalimat penegasan dan atau ringkasan kalimat penjelas dlaam

paragraf.

3.4 Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per

paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf

b. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya

c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai

d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis

e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,

dan penutup

Page 6: Makalah bahasa indonesia paragraf

3.4 Syarat – Syarat Paragraf

a. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama

menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan

bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

b. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat

yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan

timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah

dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,

seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan

kesejajaran(paralelisme).

c. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang

kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang

kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-

pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

d. Konsistensi Sudut Pandang

Merupakan cara penulis menempatkan diri dalam karangan contohnya dalam karangan

ilmiah pengarang menggunakan kata Penulis sebagai sudut pandang dirinya. Sekali

menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakan secara konsisten dari awal

hingga akhir.

e. Keruntutan

Merupakan penyususnan urutran gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan

disajikan secara runtut.

 

3.6 Jenis – Jenis Paragraf

a. Eksposisi

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan

mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli

sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit

sehingga harganya meningkat.

Page 7: Makalah bahasa indonesia paragraf

b. Argumentasi

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep

sebagai alasan/ bukti.

Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan

demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992)

bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari

nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen

atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya

diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak

negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai

penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

c. Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,

merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:

Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang

mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.

Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu

dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu

lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

d. Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

Contoh:

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia

sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah

mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,

mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota

masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.

Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling

mencintai.

e. Narasi

Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur

cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Page 8: Makalah bahasa indonesia paragraf

Contoh:

Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari

rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan

kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada

dia.

3.7 Macam-Macam Paragraf

3.7.1 Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya

a. Paragraf pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran

pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa

bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian

yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka

mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

b. Paragraf penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara

fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf

penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat

deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu

perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka

beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada

paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

c. Paragraf penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali

(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho

dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan

terima kasih.

 

 

Page 9: Makalah bahasa indonesia paragraf

3.7.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama

a. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai

dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu

harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia

memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

b. Paragraf induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali

dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa

bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-

sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif danefisien.

c. Paragraf campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.

Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran :

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa

pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi

yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa

maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

  

3.8 Pengembangan Paragraf

a) Pengembangan dengan Fakta

Merupakan suatu jenis pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara menyertakan

sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan. Contoh

pengembangan paragraf dengan fakta adalah sebagai berikut :

Para petani di daerah itu umumnya sangat rajin. Setiap pagi ketika beberapa pegawai kantor

sedang berangkat kerja, para petani sudah bermandikan keringat di sawah ladangnya masing-

masing. Mereka bekerja sejak fajar hingga matahari terbenam.

Page 10: Makalah bahasa indonesia paragraf

b) Pengembangan dengan Analogi

Analogi adalah suatu bentuk perbandingan dengan cara menyamakan dua hal yang berbeda.

Sejalan dengan itu, pengembangan dengan analogi merupakan model pengembangan paragraf

yang dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda untuk memperjelas

gagasan yang akan diungkapkan. Dalam pergaulan sehari-hari misalnya, orang yang sudah

berusia lanjut sering dikatakan sudah (berusia) senja. Dalam hal ini, perbandingan usia lanjut

dan (waktu) senja merupakan sebuah analogi

Contoh pengembangan paragraf secara analogi :

Salam pembuka dalam surat-menyurat merupakan suatu bentuk tata krama penulis surat

sebelum ia mulai berkomunikasi dengan penerima surat. Hal itu dapat diibaratkan sebagai

ketukan pintu jika seseorang akan memasuki rumah orang lain. Baik salam pembuka maupun

ketukan pintu, keduanya sama-sama merupakan tanda hormat sebelum seseorang mulai

berkomunikasi dengan orang lain, apakah komunikasi itu dilakukan di dalam surat ataukan

dilakukan di dalam rumah.

c) Pengembangan dengan Contoh

Pengembangan dengan contoh merupakan suatu jenis pengembangan paragraf yang

dilakukan dengan cara memberikan beberapa contoh sebagai penjelas gagasan yang

dikemukakan. Pengembangan paragraf dengan menyertakan contoh lebih tepat digunkaan

dalam menjelaskan maslaah yang sifatnya abstrak atau masalah lain yang sifatnya sangat

umum.

Contoh pengembangan paragraf dengan contoh sebagai berikut:

Semakin hari, semakin banyak demonstrasi yang terjadi di Negara kita tercinta Indonesia,

baik demonstrasi oleh mahasiswa maupun masyarakat. Bentuk demonstrasi pun semakin

ekstrim, contohnya, demonstrasi akhir – akhir ini , demonstrasi dengan bakar diri oleh

Sondang Hutagalung, salah satu mahasiswa swasta di Jakarta, protes atas ketidakadilan dan

kesenjangan serta pemiskinan akibat Neoliberalisme pemerintah SBY. Kemudian Aksi

demonstrasi jahit mulut yang berdemonstrasi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta,

Jumat(23/12/2011). Mereka menuntut perusahaan kertas yang menguasai Kepulauan

Meranti,Padang dicabut izinnya.

d) Secara sebab akibat

Contoh pengembangan paragraf secara sebab akibat :

India merupakan negara penghasil beras pertama dunia yang memproduksi 54% beras dunia .

Page 11: Makalah bahasa indonesia paragraf

Indonesia juga memiliki andil yang cukup besar sebagai penghasil beras ketiga terbesar dunia

dengan menyumbang 8,5 % beras dunia atas 51 juta ton. Sayangnya akhir- akhir ini Indonesia

mengalami penurunan, hingga Indonesia harus mengimfor beras hingga 1000 ton. Hal

tersebut di pengaruhi oleh banyak faktor,seperti hama yang tidak terkendali, kurangnya

pengetahuan petani dalam mengolah lahan, kurang andilnya pemerintah dalam usaha

memajukan pertanian negeri dan banjir yang kerap kali terjadi, kebanyakan petani mengalami

gagal panen. Hinga Indonesia harus mengimpor beras dari India, Cina atau pun Thailand.

e) Pengembangan dengan Definisi

Pengembangan dengan definisi adalah suatu model pengembangan paragraf yang dilakukan

dengan cara memberikan definisi atau pengertian terhadap masalah yang sedang dibahas.

Contoh pengembangan paragraf secara definisi :

Informasi adalah suatu pengertian tentang kenyataan, kejadian, atau gagasan yang

diekspresikan dengan menggunakan lambang-lambang yang telah diketahui dan disepakati

bersama. Ungkapan “lambang-lambang yang telah diketahui dan disepakati bersama” yang

dimaksud dalam hal ini adalah bahasa.

f) Pengembangan dengan Klasifikasi

Pengembangan dengan klasifikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pengembangan

paragraf dengan cara mengklasifikasi atau pengelompok-ngelompokkan masalah yang

dikemukakan. Dengan klasifikasi itu diharapkan pembaca dapat lebih mudah memahami

informasi yang disajikan.

Contoh pengembangan paragraf secara Klasifikasi :

Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik yang sangat banyak, terdiri dari burung,

hewan berkaki empat ataupun hewan berkaki dua. Tumbuhannya juga sangat menarik dan

indah, tak kalah indah dengan bunga sakura. Hewan endemik Indonesia seperti, harimau

sumatra, Orang utan, Badak bercula satu, siamang, burung endemik Indonesia seperti,

Burung Cencrawasih, Burung kakatua putih, dan sebagainya. Flora endemik Indonesia

seperti, bunga bangkai, bunga kangtong semar, Matoa, dan sebagainya.

 

 

  

 

Page 12: Makalah bahasa indonesia paragraf

DAFTAR PUSTAKA

 

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa IndonesiaEdisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.

Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV

Yrama

Widya.

Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.

Mujianto, G.,dkk.2005.Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah.Malang: UMM Press

Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.2010.Panduan EYD dan Tata Bahasa

                  Indonesia.Jakarta: Transmedia

Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga

Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.

Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.

Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma

Mustakim, Drs. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka

Utama 

Thamrin, Moh. 1995. Bahasa Indonesia. Bandung. Pusat Pengembangan Pendidikan

Politeknik