paragraf argumentasi dan eksposisi, serta menulis karya sastra melayu klasik

23
KELOMPOK 7 Abdi Al-Farid Arif Farhan Irfan Reza Dwi Anggara Menulis Paragraf Argumentasi, dan Eksposisi Karya Sastra Melayu Klasik

Upload: irfan-fahd

Post on 25-Jun-2015

12.454 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas X SMA

TRANSCRIPT

Page 1: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

KELOMPOK 7Abdi Al-FaridArif Farhan

IrfanReza Dwi Anggara

Menulis Paragraf Argumentasi, dan EksposisiKarya Sastra Melayu Klasik

Page 2: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• Argumentasi• Yang dimaksud karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas

paparan alasan dan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan argumentasi lebih penting atau lebih berharga dari pada jenis karangan-karangan yang lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita dapati alasan ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau sependapat dengan penulis.

Page 3: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Ciri-ciri ArgumentasiSeperti halnya dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi

juga memiliki ciri-ciri yaitu :Ø Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.Ø Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan

lain-lain.Ø Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman,

dan penelitian.Ø Penutup berisi kesimpulan.Ø Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggung

jawabkan.Ø Penjelasannya disampaikan secara logis.

Page 4: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Langkah Menulis Karangan ArgumentasiDalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi :

• Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnya “Pentingnya Swasembada Bahan Makanan untuk Kepentingan Ketahanan dan Pertahanan Negara”

• Menentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.

• Agar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.

• Menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.

Page 5: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Tehnik Pengembangan ArgumentasiKarangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus. Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik pengembangan argumentasi yang dapat di pilih, yaitu: (1) teknik induktif, dan (2) teknik deduktif. Teknik induksi ada tiga macam, yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) induksi sebab-akibat.Pengertian :

• Teknik Induktif adalah teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung �atas bukti nyata dan disempurnakan dengan simpulan.

• Teknik deduktif teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.�• Induksi Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu �

kesimpulan umum berdasarkan data yang ada.• Induksi Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal �

yang banyak mengandung persamaan.• Induksi Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kualitas�

Page 6: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Contoh Paragraf ArgumentasiTelepon genggam sudah banyak dimiliki masyarakat

bahkan dalam sebuah keluarga, hampir semua anggota keluarga memilikinya. Di samping memang sudah merupakan alat komunikasi yang mudah di bawa-bawa, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harga terjangkau pula. Ada kemungkinan perkembangan alat ini pesat sekali karena hal-hal tersebut, di tambah pula karena muncul variasi bentuk, merk dan model baru. Oleh sebab itu, sekarang barang-barang tersebut sudah di anggap bukan barang mewah lagi.

Page 7: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• EksposisiEksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

Page 8: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Ciri-ciri Eksposisi• Ø Berusaha menjelaskan tentang sesuatu• Ø Gaya tulisan bersifat informatif• Ø Fakta dipakai sebagai alat kontribusi• Ø Fakta dipakai sebagai alat konkritasi

Page 9: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Jenis-Jenis EksposisiAda beberapa jenis paragraf eksposisi:• Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini

banyak ditemukan pada surat kabar• Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran

sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”

• Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.

• Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

Page 10: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”

• Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu.

• Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sebagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.

• Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori

Page 11: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

Contoh Paragraf Eksposisi• 1. eksposisi berita

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

• 2. Eksposisi ilustrasiDalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.

• 3. Eksposisi ProsesEnergen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan.

Page 12: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• 4. Eksposisi perbandinganTinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.

• 5. Eksposisi pertentanganOrang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

• 6. Eksposisi definisiMetonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan.

Page 13: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• 7. Eksposisi analisisBerbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.

• 8. Eksposisi klasifikasiSistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.

Page 14: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• Karya Sastra Melayu Klasik• Karya sastra melayu klasik adalah prosa lama yang lahir sebelum angkatan Balai

pustaka – yang ceritannya berisikan tentang kehidupan para raja beserta keluarga dan berlatar istana sentris. karya sastra melayu klasik masih sangat kental mengandung nilai – nilai agama, moral, budaya dan nilai – nilai luhur lain yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan. Walaupun sebagian orang mengatakan membaca karya sastra melayu klasik itu sangat membosankan, tetapi bagi seseorang yang sangat cinta bidang kesusastraan maka karya sastra ini adalah termasuk salah satu karya sastra yang paling mudah dari segi bahasa dan paling unik dibanding karya sastra lainnya. Salah satu jenis karya sastra melayu klasik adalah hikayat. Biasanya karya sastra ini ceritanya berakhir pemeran utama diangkat menjadi raja atau orang yang dimuliakan.A. Mengidentifikasi Karakteristik Sastra Melayu KlasikKarya Sastra melayu klasik memiliki ciri khas yang berbeda dengan karya sastra lain. Ciri khas yang dimiliki tersebut dinamakan karakterisrik . hal itulah menjadi keunggulan dan daya tarik tersendiri yang dimiliki prosa ini dibandingkan dengan karya sastra lainnya. Dan di antara yang membangun karakterisrik tersebut terdapat ciri – ciri dan sifat – sifat dari karya sastra melayu klasik.

Page 15: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• Adapun ciri – ciri karya sastra melayu klasik1. Isi ceritannya berkisar pada tokoh raja – raja dan keluarganya ( Istana Senris )2. Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum, atau disebut juga fantasis.3. mempergunakan banyak kata arkais misalnya, hatta, syahdan, sahibul hikayat, menurut empuhnya cerita, konon dan tersebutlah perkataan.4. Tema dominan dalam hikayat adalah petualangan, biasanya di akhir kisah, tokoh utamanya berhasil menjadi raja dan orang – orang yang dimuliakan.5. Nama pengarang biasanya tidak disebutkan lanonim).Selain ciri – ciri, hal yang ikut membangun karakteristik karya sastra melayu klask adalah sifat –sifat itu adalah : 1. Sastra lama bersifat komunal yakni milik bersama2. pada umumnya sastra lama bersifat anonim yakni tidak diketahui nama pengarangnya.3. Sastra lama bersifat kurang dinamis yakni gerak perubahannya sangat lamban jika dilihat dari sudut masyarakat sekarang, seolah – olah kelihatan statis.4. Pada umumya sastra lama tidak kurang rasional karena kejadian – kejadian yang digambarkan kurang masuk akal.

Page 16: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

5. Pada Umumnya sastra lama bersifat istana sentas.6. Pada umunya sastra lama bersifat didaktis yakni bersifat memberikan pengajaran / pendidikan kepada para pembaca, baik didaktif moral maupun didaktif religius.7. Pada umumnya sastra lama bersifat seimbolis karena kebanyakan ceritannya disajikan dalam bentuk lambang.8. Sastra lama bersifat tradisional yakni sifat mempertahankan kebiasaan atau adat untuk tetap berlaku sesuai dengan keadaan jamannya.9. Sastra lama bersifat klasik imitatif yaitu sifat kebiasaan tiru-meniru yang tetap saja turun-temurun.10. Sastra lama sebenarnya tidak menceritakan manusia tetap menceritakan sifat – sifat universal manusia misalnya sifat – sifat baik, jahat, cerdik bodoh, adil, alim, dan lain sebagainya.

Page 17: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• B. Macam – macam Sastra Melayu KlasikSastra melayu identik dengan sastra lisan, katakan demikian karena sastra melayu adalah sastra hidup, dikatakan dari mulut kemulut. Sastra lisan ini terdiri atas 6 warna. Karya – karya sastra melayu tersebut mengandung nilai – nilai kehidupan sesuai dengan jenisnya.Berikut dijelaskan satu persatu jenis karya sastra Melayu tersebut :

a. MantraMantra adalah perkataan ( ucapan ) yang dapat mendatangkan daya ( kekuatan gaib ). Mantra dibuat dan diucapkan oleh seseorang yang disebut pawang.b. EtiologiEtiologi adalah cerita tentang asal usul nama benda, nama tempat, atau suatu keadaan atau suatu peristiwa. Cerita jenis ini timbulnya karena orang tua menghadapi pertanyaan – pertanyaan anak kecil yang belum dapat berpikir secara logis.c. Teka - tekiTeka – teki merupakan bahasa berkias, dimana ada sesuatu yang disembunyikan, yaitu isi dan maksudnya. Hal ini sesudah dengan bangsa melayu yang gencar menyatakan sesuatu secara tidak langsung.d. FabelFabel adalah cerita mengenai binatang yang dianggap sebagai manusia, dapat beripikir, berperasaan, berprilaku seperti manusia. Pada umunya fabel mengandung sindiran perilaku manusia atau mengandung unsur pendidikan moral.

Page 18: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• e. Cerita JenakaCerita jenaka adalah cerita yang mengandung unsur jenaka / humor.g. Cerita Pelipur Lara ( CPL )Cerita pelipur lara adalah cerita yang bermaksud menghibur orang – orang sedang sedih, terutama kaum ramaja yang sedang terkena asmara ( PL selalu berkaitan dengan hubungan muda – mudi, yaitu pemuda yang mencari pasangannya dengan mengalami berbagai rintangan tetapi selalu berakhir dengan kebahagiaan. Tukang cerita pelipur lara disebut Paruang.

Page 19: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• C. Membaca Contoh Teks Ringkasan Cerita Sastra Melayu Klasik

Lebai MalangLebai malang bingung. Dalam saat yang sama, ia harus menghadiri dua undangan, Di kampung Hulu, Haji Abas mengawinkan putrinya, Di kampung Hilir, tersohor dengan gulai kambingnya dua – duannya berlangsung pada hari dan jam yan sama.Lebai malang menimbang – nimbang. Kampung hulu terkenal dengan kari ayamnya. Kampung hilir terkenal tersohor dengan gulai kambingnya. Dua – duanya kesukaan lebai malang.Lebai malang mengatur siasat. Lebih baik saya berperahu kekampung hulu dulu. Setelah makan dengan kari ayam lalu saya akan pergi kekampung hilir. Disana menanti gulai kambing terbit air liurnya membayangkan hal itu. Pukul 11. 00 lebai malang berangkat kepesta. Mula – mula ia menuju kampung hulu. Ditengah perjalanan ia teringat akan gulai kambing di kampung hilir. Diputarnya arah perahunya ke kampung hilir.

Page 20: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• Di tengah – tengah perjalanan kekampung hilir, lebai malang membanyagkan kari ayam, ”jangan – jangan kari ayam itu habis bila saya terlambat, ” lebih baik saya ke kampung hulu terlebih dahulu : dputarnya pula arah perahunnya ke kampung hulu ”Karena bimbang. Lebai malang terlambat, ia sampai ke kampung hulu pukul 15.00. pesta sudah berakhir kari ayam yang di idamkan sudah habis. Cepat – cepat ia pergi ke kampung hilir. Disana pun terlambat. Pesta telah usai. Hasrat menyantap gulai kambing pun tidak terlaksana.

Page 21: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

• D. Unsur – unsur Karya Sastra Melayu Klasik

Dilihat dari unsur – unsurnya, naskah sastra melayu klasik juga emiliki tema, tokoh, sudut pandang, alur amanat dan nilai – nilai, seperti halnya naskah sastra cerpen dan novel. Setelah anda membaca karya sastra melayu klasik tersebut, tentu kita dapat menemukan struktur atau unsur – unsur karya sastra melayu klasik. Struktur karya sastra melayu klasik hampir sama dengan karya sastra lainnya, seperti tema amanat, alur, tokoh, latar dan sudut pandang.-Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak pengarang dalam menyususn cerita. Sebelum menyususn cerita, pengarang haruslah menentukan temanya terlibih dahulu.-Amanat adalah pesan – pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembancanya.-Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang didalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yagn disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.-Pertokohan adalah cara pengarang dalam melukiskan tokoh tokokh dalam cerita yagn diciptakannya.Latar atau setting merupakan tempat, waktu dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.-Sudut pandang atau point of view adalah bagaimana cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita yang ditulisnya.Sudut pandang ini terbagi menjadi dua, yaitu pola orang pertama adalah kata aku, saya, kami, pola orang pertama ini dapat terbagi menjadi tiga macam, yaitu pengarang sebagai tokoh utama, pengarang sebagai pengamat tidak langsung, dan pengarang sevagai pengamat langsung.

Page 22: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

KESIMPULAN

Dari pembahasan – pembahasan yang telah dilakukan dapat kita simpulkan bahwa karya sastra melayu klasik adalah termasuk prosa lama yagn masih sangat terikat dan mempunyai karakteristik tersendiri. Sastra melayu klasik masih sangat kental mengandung pesan moral. Nilai – nilai sosial budaya, dan adat – istiadat daerah.

Page 23: Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik

SEKIANTERIMA KASIH