lp meningoensefalitis print

Upload: ahmad-nur-khariri

Post on 08-Aug-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    1/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    MENINGOENCEPHALITIS

    Oleh :

    Ahmad Nur Khariri

    AKADEMI KEPERAWATAN DAHARMA HUSADA KEDIRI

    Jl. Pea!!u!a N".#$%A Tel&.'(a).*+,#%--/0

    TA *$'*$+

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    2/18

    MENINGOENCEPHALITIS

    A. PENGERTIAN

    Meningitis adalah infeksi akut pada selaput meningen (selaput yang menutupi otak

    dan medula spinalis) (Nelson, 1992).

    Encephalitis adalah peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput

    pemungkus otak dan medulla spinalis (!ilson, 199").

    Meningoencephalitis adalah peradangan pada selaput meningen dan jaringan otak.

    1. ETIOLOGI

    $. I2e34i 5iru4:

    a) #ari orang ke orang$ morili, gondong, ruella, kelompok entero%irus,

    kelompok herpes, kelompok po&, influen'a dan .

    ) *e+at arthropoda$ Eastern equine, Western equine, Dengue, Colorado

    tick fever.

    . I2e34i " 5iru4:

    a) icketsia

    ) Mycoplasma pneumoniae

    c) akterial$ meningitis tuerkulosa dan akterial sering

    mempunyai komponen ensefalitis.

    d) -pirocheta$ sifilis, leptospirosis.

    e) Cat-scratch fever.

    f) amur$ kriptococus, histoplasmosis, aspergilosis, mukomikosis,

    kandidosis, koksidiodomikosis.

    g) /roto'oa$ plasmodium, tripanosoma, toksoplasma.

    h) Meta'oa$ throchinosis, ekinokokosis, sistiserkosis,

    skistosomiasis.

    +. Parai2e34i%&"46i2e34i7 aler!i:

    a) MM , influenza, pertusis, ricketsia, influensa , ,

    hepatitis.

    ) /asca %aksinasi MM, influensa, %aksinasi pertusis,

    yellow fever, tifoid.

    #. Human Slow Virus:

    a) /E

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    3/18

    ) Jackop-Creutzfeldt disease

    c) rogessive !ultifokal leucoencephalophaty

    d) 0uru

    ,. Kelompok tidak diketahui

    C. PATO(ISIOLOGI

    /eradangan menyeakan cairan cererospinal meningkat sehingga terjadi ostruksi

    selanjutnya terjadi hidrosefalus dan peningkatan tekanan intra kranial. rganisme masuk

    melalui sel darah merah dapat melalui trauma penetrasi, prosedur edah atau kelainan

    sistem saraf pusat. Efek patologis yang terjadi $ hyperemia meningens, edema jaringan otak,

    eksudasi (!ilson, 199").

    danya agen infeksi

    eaksi inflamasi pada parenkim otak

    #egenerasi dan fagositosis dari sel saraf edera pada mitokondria

    neuronal

    edema otak

    /eningkatan 340

    5angguan aliran darah

    D. TANDA DAN GEJALA

    1. Neonatus $ menolak untuk makan, refleks menghisap kurang,

    muntah, diare, tonus otot melemah, menangis lemah.

    2. nak6anak dan remaja $ demam tinggi, sakit kepala, muntah,

    peruahan sensori, kejang, mudah terstimulasi, foto poia,

    delirium, halusinasi, maniak, stupor, koma, kaku kuduk, tanda

    kernig dan rud'inski positif, ptechial (menunjukkan infeksi

    meningococal).

    -ecara umum tanda dan gejala dari meningoencephalitis yaitu (Nelson, 1992) $

    1. /anas tinggi (gejala kardinal).

    2. 0esadaran menurun (gejala kardinal)

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    4/18

    7. 0ejang fokal maupun umun (gejala kardinal)

    8. Nyeri kepala

    ". Mual, muntah

    . Mengigau dan erteriak teriak.

    E. PENANGANAN

    $. Ta6ala34aa &ederi6a ra8a6 ia&:

    a) Mengatasi kejang adalah tindakan %ital, karena kejang pada ensefalitis

    iasanya erat.

    ) /eraiki hemostasis$ 4nfus #"61:2 - atau #"61:8- (tergantung umur), dan

    pemerian oksigen.

    c) #eksamethason ;,"61,; mg:kg:hari, i%, diagi 7 dosis.

    d) Manitol.

    e) ntiiotik

    f)

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    5/18

    2) eaksi pandy:nonne6apelt (>):(6)

    7) umlah sel$ ; sampai eerapa riu, sel polimorfonuklet.

    8) /rotein$ normal sampai sedikit naik.

    ") 5ula$ normal

    ) 0ultur$ ?;@6A;@ (>), untuk %irus A;@ (>)

    ) #arah$

    1) ! normal:meninggi tergantung etiologi

    2) =itung jenis$ normal:dominasi sel polimorfonuklear.

    7) 0ultur$ A;69;@ (>)

    +. Pemeri34aa &ele!3a&:

    a) / darah dan *-

    ) -erologi (4g M. 4g 5).

    c) EE5$ multifokal pseudokompleks.

    d) 3 -can kepala$ edema otak, tanpa ercak6ercak

    hipodens tuerkulosis:tuerkel yang terfokus.

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    6/18

    G. PATO(ISIOLOGICAL PATHWA;

    /enyakit ampak

    acar ir

    =erpes

    ronchopneumonia

    Mikroakterium tuerkolosa

    Birus:akteri masuk aringan tak

    Edema /ementukan

    3ransudat C Eksudat

    Gangguan Perfusi eaksi 0uman 4ritasi 0orteks 0erusakan 0erusakan

    Jaringan Cerebral /atogen ereral rea -araf 4B -araf 4D

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    7/18

    DA(TAR PUSTAKA

    . 2;;8. "and#ook $ursing Diagnosis% & 'uide to lanning Care. "th ed.%ailale on F*$http$::+++.%s.else%ierhealth.com.

    loskey C ulechek. 199.$ursing (ntervention Classification. 2nded. Mosy Gear

    ook.

    ohnson M, dkk. 2;;;.$ursing )utco!e Classification *$)C+. -econd edition. Mosy.

    0omite Medik -F/ #r. -ardjito. 2;;8 tandart elayanan edis / Dr.

    ard0ito. . Medika

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    8/18

    ASUHAN KEPERAWATAN ENCEPHALITIS

    $.Pe!3a9ia

    a. 4dentitas $ Ensefalitis dapat terjadi pada semua kelompok umur.

    . 0eluhan Ftama, erupa panas adan meningkat, kejang, dan kesadaran menurun.

    c. i+ayat /enyakit -ekarang $ Mula6mula anak re+el, gelisah, muntah6muntah, panas

    adan meningkat kurang leih 168 hari, sakit kepala.

    d. i+ayat /enyakit #ahulu $ 0lien seelumnya menderita atuk, pilek kurang leih

    8 hari, pernah menderita penyakit =erpes, penyakit infeksi pada hidung, telinga dan

    tenggorokan.

    e. i+ayat /enyakit 0eluarga $ 0eluarga ada yang menderita penyakit yang diseakan

    oleh %irus contoh $ =erpes dan lain6lain. akteri contoh $ -taphylococcus

    ureus,-treptococcus, E, oli, dan lain6lain.

    f. 4munisasi $ 0apan terakhir dieri imunisasi #3/, karena ensefalitis dapat terjadi pada

    post imunisasi pertusis.

    . Dia!"4a Ke&era8a6a

    1. /eruahan perfusi jaringan cereral .d edema sereral: penyumatan aliran

    darah.

    #efinisi$ seorang indi%idu mengalami penurunan nutrisi dan oksigenasi padatingkat selular karena defisit suplai darah kapiler.

    atasan karakteristik$ Ekstrimitas dingin, +arna kulit ungu atau iru, pucat

    ertamah, +arna tidak kemali dengan penurunan kaki, pulsasi arteri menurun,

    kulit ersinar, lanugo sedikit, kuku kering, klaudikasi, rult, penyemuhan lesi

    lamat.

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    9/18

    4nter%ensi $

    Madiri

    a. *akukan /enkes

    asionalnya $ Fntuk memerikan penjelasan terhadap penyakit yang dialami.

    . Monitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode 5-.

    asionalnya $

    efleks memuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran.

    espon motorik menentukan kemampuan erespon terhadap stimulus eksternal dan

    indikasi keadaan kesadaran yang aik.

    eaksi pupil digerakan oleh saraf kranial oculus motorius dan untuk menentukan

    refleks atang otak.

    /ergerakan mata memantu menentukan area cedera dan tanda a+al peningkatan

    tekanan intracranial adalah terganggunya aduksi mata.

    c. Monitor tanda6tanda %ital tiap 7; menit.

    asionalnya $ /eningkatan sistolik dan penurunan diastolik serta penurunan tingkat

    kesadaran dan tanda6tanda peningkatan tekanan intrakranial. danya pernapasan yang

    irreguler indikasi terhadap adanya peningkatan metaolisme seagai reaksi terhadap

    infeksi. Fntuk mengetahui tanda6tanda keadaan syok akiat perdarahan.

    d. /ertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak menekan.

    asionalnya $ /eruahan kepala pada satu sisi dapat menimulkan penekanan pada

    %ena jugularis dan menghamat aliran darah otak, untuk itu dapat meningkatkan

    tekanan intrakranial.

    e. =indari atuk yang erleihan, muntah, mengedan, pertahankan pengukuran urin

    dan hindari konstipasi yang erkepanjangan.

    asionalnya $ #apat mencetuskan respon otomatik penngkatan intrakranial.

    f. ser%asi kejang dan lindungi pasien dari cedera akiat kejang.

    asionalnya $ 0ejang terjadi akiat iritasi otak, hipoksia, dan kejang dapat

    meningkatkan tekanan intrakrania.

    g. erikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien

    asionalnya $ #apat menurunkan hipoksia otak.

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    10/18

    K"la"ra4i

    a. erikan oat6oatan yang diindikasikan dengan tepat dan enar.

    asionalnya $ Memantu menurunkan tekanan intrakranial secara iologi : kimia

    seperti osmotik diuritik untuk menarik air dari sel6sel otak sehingga dapat

    menurunkan udem otak, steroid (de&ametason) untuk menurunkan inflamasi,

    menurunkan edema jaringan. at anti kejang untuk menurunkan kejang,

    analgetik untuk menurunkan rasa nyeri efek negatif dari peningkatan tekanan

    intrakranial. ntipiretik untuk menurunkan panas yang dapat meningkatkan

    pemakaian oksigen otak.

    2. Nyeri akut .d proses infeksi.

    /erasaan dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang timul dari

    kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. atau gamaran adanya kerusakan.

    =al ini dapat timul secara tia6tia atau lamat, intensitasnya dari ringan atau

    erat. #engan prediksi +aktu kesemuhan kira6kira kurang dari ulan.

    atsan 0arakteristik$

    a. *aporan %eral dan non%eral

    . *aporan pengamatan

    c. /osisi pasien erhati6hati untuk menghindari nyeri

    d. 5erakan melindungi diri

    e. 3ingkah laku erhati6hati

    f. Muka topeng

    g. 5angguan tidur (mata sayu, tampak lelah, pergerakan yang sulit atau kacau,

    menyeringai)

    h.

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    11/18

    l. /eruahan respon otonomi pada tonus otot (tampak dari lemah ke kaku)

    m. 3ingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, +aspada, iritael, nafas

    panjang, erkeluh kesah)

    n. /eruahan nafsu makan minum

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    12/18

    0eteratasan tentang gerak

    0eteratasan rentang gerak

    5angguan dyspenea

    erpindah6adanya tremor

    /eruahan langkah

    /ostur yang tidak stail

    =amatan erpindah

    /ergerakan yang lamat

    3idak terkoordinasinya gerakan

    (a36"r Re4i3" :

    4ntoleransi aktifitas

    /eruahan metaolisme sel

    0ekakuan pada sendi

    0ecemasan

    *ingkungan yang mendukung (mis. fisik dan sosial )

    0etidaknyamanan

    5aya hidup

    5angguan sensorik

    4ntr%ensi$

    -etelah dierikan asuhan kepera+atan selama "&28 jam diharapkan pasien mampu

    menggerakkan agian tuuh yang mengalami inkontinuitas, dengan kriteria hasil $

    1. /asien mampu melakukan M aktif, #ody !echanic, dan amulasi dengan

    perlahan2.Neuromuskuler dan skeletal tidak mengalami atrofi dan terlatih

    7./asien mampu sedini mungkin melakukan moilisasi apaila kontinuitas

    neuromuskuler dan skeletal erada dalam tahap penyemuhan total

    inter%ensi$

    MN#44 $

    1.0aji tingkat kemampuan M aktif pasien

    asional$ M aktif dapat memantu dalam mempertahankan: meningkatkan

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    13/18

    kekuatan dan kelenturan otot, mempertahankan fungsi cardiorespirasi, dan mencegah

    kontraktur dan kekakuan sendi

    2.njurkan pasien untuk melakukan #ody !echanicdan amulasi

    asional% 3ody !echanic dan amulasi merupakan usaha koordinasi diri

    muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimangan yang tepat

    7.erikan sokongan (support) pada ekstremitas yang luka

    asional$ Memerikan sokongan pada ekstremitas yang luka dapat mingkatkan kerja

    %ena, menurunkan edema, dan mengurangi rasa nyeri

    8.jarkan cara6cara yang enar dalam melakukan macam6macam moilisasi seperti

    #ody !echanicM aktif, dan amulasi

    asional$ gar pasien terhindar dari kerusakan kemali pada ekstremitas yang luka

    0*-4 $

    ".0olaorasi dengan fisioterapi dalam penanganan traksi yang oleh digerakkan dan

    yang elum oleh digerakkan

    asional$ /enanganan yang tepat dapat mempercepat +aktu penyemuhan

    8. isiko trauma:injuri .d aktifitas kejang umum.

    #efinisi$ dalam resiko cedera seagain hasil dari interaksi kondisi lingkungan dengan

    respon adaptif indi%idu dan sumer pertahanan.

    (a36"r re4i3" :

    Eksternal $

    Mode transpor atau cara perpindahan Manusia atau penyedia pelayanan

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    14/18

    /sikologis

    Malnutrisi

    entuk darah anormal (penurunan =, talasemia, tromositopeni)

    3idak erfungsinya sensori

    #isfungsi afektor

    =ipoksia jaringan

    4nter%ensi$

    1) 3ujuan

    a 3ujuan jangka panjang

    -etelah dierikan tindakan kepera+atan selama 8 hari trauma:injuri tidak terjadi

    )3ujuan jangka pendek

    -etelah dierikan tindakan kepera+atan selama 1 hari tanda6tanda trauma tidak

    terjadi dengan kriteria$

    6 3idak mengalami kejang

    60ejang dapat diatasi

    2) 4nter%ensi

    a) Monitor adanya kejang:kedutan pada tangan, kaki dan mulut atau otot +ajah yang

    lain.

    asional$

    Mencerminkan adanya iritasi --/ secara umum yang memerlukan e%aluasi segera

    dan inter%ensi yang mungkin untuk mencegah komplikasi.

    )erikan keamanan pada klien dengan memeri antalan pada penghalang tempat

    tidur, pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas

    uatan plastik atau gulungan lunak dan alat penghisap.

    asional$

    Melindungi klien jika terjadi kejang. atatan$ Memasukan jalan nafas uatan:

    gulungan lunak hanya jika rahangnya relaksasi, jangan dipaksa, memasukan ketika

    giginya mengatup karena dapat merusak jaringan lunak.

    c) 0olaorasi dengan medik untuk pemerian oat sesuai indikasi, seperti

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    15/18

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    16/18

    -etelah dierikan tindakan kepera+atan selama 1 hari tanda6tanda penyearan

    infeksi tidak terjadi dengan kriteria

    6 -uhu tuuh normal 767?H

    6 0lien ditempatkan di ruang isolasi

    2) 4nter%ensi $

    a) erkan tindakan isolasi seagai tindakan pencegahan.

    asional $

    /ada fase a+al meningitis meningokokus atau infeksi ensepalitis lainnya,

    isolasi mungkin diperlukan sampai organismenya diketahui: dosis antiiotik

    yang cocok telah dierikan untuk menurunkan resiko penyearan pada orang

    lain.

    ) /ertahankan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat aik klien atau

    pengunjung maupun staf. /antau dan atasi pengunjung:staf sesuai keutuhan.

    asional $

    Menurunkan resiko klien terkena infeksi sekunder. Mengontrol penyearan

    sumer infeksi, mencegah pemajanan pada indi%idu terinfeksi (misalnya

    indi%idu yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas).

    c) /antau suhu secara teratur. atat munculnya tanda6tanda klinis dari proses

    infeksi

    asional $

    3erapi oat iasanya akan dierikan terus selama kurang leih " hari setelah

    suhu turun (kemali normal) dan tanda6tanda klinisnya jelas. 3imul tanda

    klinis terus menerus merupakan indikasi perkemangan dari meningokosemia

    akut yang dapat ertahan sampai erminggu6minggu:erulan6ulan atau

    menjadi penyearan pathogen secara hematogen:sepsis.d) 3eliti adanya keluhan dari dada, erkemangnya nadi yang tidak

    teratur:distrimia atau demam yang terus menerus.

    asional $

    4nfeksi sekunder seperti miokarditis dapat erkemang dan memerlukan

    inter%ensi lanjut.

    e) uskultasi suara napas. /antau kecepatan pernapasan dan usaha pernapasan.

    asional $

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    17/18

    danya rochi:mengi, takhipnea dan peningkatan kerja pernapasan mungkin

    mencerminkan adanya akumulasi sekret dengan resiko terjadinya infeksi

    pernapasan.

    f) Fah posisi klien dengan teratur dan anjurkan untuk melakukan napas dalam.

    asional $

    Moilisasi sekret dan meningkatkan kelancaran sekret yang akan menurunkan

    resiko terjadinya komplikasi terhadap pernapsan.

    g) atat karakteristik urine seperti +arna, kejernihan dan au.

    asional $

    Frine statis, dehidrasi dan kelemahan umum meningkatkan resiko terhadap

    infeksi kandung kemih:ginjal:a+itan.

    h) 0olaorasi$ erikan terapi antiiotik, 4B sesuai indikasi$ penicillin 5,

    ampisilin, kloramfenikol, gentamisin, amfoterisin .

    asional$

    at yang dipilih tergantung pada tipe infeksi dan sensitifitas indi%idu.

    atatan$ oat intratekal mungkin di indikasikan untuk asilus gram negatif,

    jamur, amua.

    . =ipertermi :d paparan lingkungan panas (efek fototerapi), dehidrasi

    HIPERTERMI

    #efinisi$ suhu tuuh naik diatas rentang normal

    1a6a4a 3ara36eri46i3: kenaikan suhu tuuh naik diatas rentang normal,

    kenaikan suhu tuuh diatas rentang normal, serangan atau kon%ulsi (kejang),

    kulit kemerahan, pertamahan , takikardi, saat disentuh tangan terasa hangat

    (a36"r

  • 8/21/2019 LP Meningoensefalitis Print

    18/18

    3erpapar di lingkungan panas

    #ehidrasi

    /akaian yang tidak tepat

    4nter%ensi$

    1) 3ujuan

    a) 3ujuan jangka panjang

    -etelah dierikan tindakan kepera+atan selama 8 hari suhu tuuh dalam atas normal

    ) 3ujuan jangka pendek

    -etelah dierikan tindakan kepera+atan selama 1 hari suhu tuuh erangsur6angsur

    memaik dengan kriteria$

    6 0lien mampu melakukan moilisasi

    6 -uhu tuuh 7 6 7? H, keringat erkurang

    2) 4nter%ensi

    a) erikan kompres dingin pada daerah yang anyak pemuluh darah sampai suhu

    adan kemali normal.

    asional$

    0ompres dingin dapat menimulkan proses konduksi dimana terjadi perpindahan

    panas dari satu ojek ke ojek lain dengan kontak fisik antara kedua ojek terseut.

    ) njurkan pada klien untuk mengenakan pakaian tipis dan menyerap keringat.

    asional$

    #engan pakaian tipis memudahkan penyerapan keringat dan memeri rasa nyaman.

    c) ser%asi tanda6tanda %ital suhu, tensi, respirasi, dan nadi.

    asional$

    Fntuk mengetahui leih lanjut tindakan yang akan dilakukan.

    d) 0olaorasi pemerian terapi antipiretik.

    asional$

    ntipiretik erfungsi menghamat panas pada hipotalamus.