laporan uji ninhidrin
TRANSCRIPT
Nama : Rini Nuraeni
NIM : 1127040061
Kelas : Kimia 6B
PEMBAHASAN
Analisis kualitatif protein bisa dilakukan dengan beberapa reaksi warna, salah satunya
yaitu dengan pereaksi ninhidrin.
Uji ninhidrin merupakan uji umum untuk protein yang spesifik untuk asam amino.
Ninhidrin merupakan reagen pengoksidasi kuat yang bereaksi dengan seluruh α asam amino.
Dalam suasana asam yang lebih jelasnya pada PH 4 – 8 yang menghasilkan senyawa
berwarna ungu. Ninhidrin ini zat yang bereaksinya adalah protein dengan triketohydrindene
hidrat. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan
bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun,
prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Adapun prinsip reaksinya akan dijelaskan seperti berikut ini.
Ninhydrin merupakan oksidator yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari α
asam amino yang menghasilkan CO2, NH3, dan aldehid yang rantainya lebih pendek 1 C dari
asam amino asalnya. Ninhydrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH3 sehingga
membentuk senyawa kompleks berwarna biru atau ungu dengan absorpsi warna maksimum
pada panjang gelombang 570 nm. Reaksi ini bereaksi positif hampir dengan semua jenis
protein.
Sebelum menghasilkan senyawa berwarna biru, dihasilkan dulu hasil antara yakni
hidridantin. Setelah mengalami oksidasi, gugus –COOH (karboksil) dan –NH2 (amina)
terpecah menghasilkan NH3 dan asam karboksilat. Dengan pemanasan, Ninhidrin ditambah
hidridantin menghasilkan warna biru, dan ada juga yang lepas yaitu asam karboksilat dan
CO2.
Jadi, pada saat pemanasan zat pengoksidasi ninhidrin dengan asam amino, terjadi
reaksi yang terjadi dalam 2 tahap yaitu reaksi pembentukan hidrindantin (ninhidrin tereduksi)
dan reaksi pembentukan produk yang berwarna. Produk yang berwarna ini terbentuk dari
hidrindantin dan amoniak dengan ninhidrin yang tersisa
Dalam percobaan kali ini menggunakan sampel susu, keju, MSG gula, gelatin, putih
telur, dan akuades sebagai larutan kontrol. Dari data hasil praktikum, menunjukkan hasil
yang berbeda-beda tiap sampel. Dengan percobaan ini dapat diketahui sampel mana yang
positif mengandung protein dilihat dari ada atau tidaknya kandungan asam aminonya.
Karena sampel keju, MSG, gula, dan gelatin bukan merupakan bentuk cairan, maka
dari itu dilakukan pelarutan sampel-sampel tersebut dengan menggunakan akuades. Fungsi
pelarutan adalah untuk memudahkan sampel beraksi dengan pereaksi ninhidrin.
Percobaan pertama diawali dengan sampel susu. Mula-mula susu dimasukkan pada
tabung reaksi sebanyak 2 ml menggunakan pipet volume, selanjutnya larutan keju
dimasukkan pada tabung reaksi sebanyak 2 ml menggunakan pipet volume. Selanjutnya
larutan gula dimasukkan pada tabung reaksi sebanyak 2 ml menggunakan pipet tetes.
selanjutnya gelatin dimasukkan pada tabung reaksi sebanyak 2 ml menggunakan pipet
volume, selanjutnya putih telur dimasukkan pada tabung reaksi sebanyak 2 ml menggunakan
pipet tetes. Dan yang terakhir akuades yang merupakan larutan kontrol, dimasukkan pada
tabung reaksi sebanyak 2ml menggunakan pipet volume. Kemudian masing-masing sampel
ditambahkan ninhidrin sebanyak 2 ml. Kemudian secara bersamaan ketujuh sampel tersebut
dimasukkan dalam gelas beker yang berisi air mendidih selama 15-20 detik. Kemudian secara
bersamaan pula ketujuh sampel diangkat dari gelas beker. Selanjutnya diamati perubahan
warna yang terjadi pada ketujuh sampel tersebut.
Dari percobaan yang telah dilakukan terdapat perubahan warna pada beberapa sampel
yang diuji. Pada sampel MSG yang semula berwarna putih bening setelah dipanaskan
warnanya berubah menjadi ungu pekat. Pada sampel putih telur tidak ada perubahan warna
pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan, yakni tetap berwarna kuning bening. Pada sampel
susu coklat tidak ada perubahan warna pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan, yakni
tetap berwarna coklat. Pada sampel keju tidak ada perubahan warna pada saat sebelum dan
sesudah dipanaskan, yakni tetap berwarna putih susu. Begitu pula pada sampel gula, dan
gelatin tidak ada perubahan warna pada saat sebelum dan sesudah dipanaskan, yakni tetap
berwarna bening.
Seperti yang telah kita ketahui, ada prinsip kerja uji ninhidrin ini, menguji ada atau
tidaknya protein dalam suatu senyawa dengan penambahan reagen ninhidrin untuk
mengetahui jumlah kadar asam amino bebas yang terkandung didalamnya, dimana asam
amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin dan membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu. Sehingga, karena setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi ungu maka pada
sampel MSG positif mengandung asam amino. Sedangkan pada sampel yang lain yakni susu,
keju, gula, gelatin dan putih telur hasilnya negatif karena setelah dipanaskan warnanya tidak
berubah menjadi ungu atau pink. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki asam amino
bebas sehingga hasil uji reagen ninhidrinnya negatif. Pada aspartam seharusnya berwarna
ungu karena terdiri dari ikatan asam aspartat dan fenil alanin, ketika dipanaskan kedua ikatan
tersebut lepas dan menjadi asam amino bebas sehingga bisa diidentifikasi oleh ninhidrin
(Hamid, 2007). Namun pada data hasil percobaan diatas, aspartam negatif tidak mengandung
asam amino. Kesalahan dan ketidak tepatan hasil percobaan dengan literatur desebabkan
antara lain karena terlalu lama didiamkan setelah ditambah ninhidrin dan air yang digunakan
belum mendidih dengan sempurna.
Nama : Rini Nuraeni
NIM : 1127040061
Kelas : Kimia 6B
KESIMPULAN
Uji Ninhidrin merupakan uji warna pada protein dengan membentuk larutan berwarna
ungu akibat adanya gugus amino bebas.
Hasil positif ditunjukkan pada sampel MSG, karena terjadi perubahan warna ungu
setelah ditambahkan reagen ninhidrin dan setelah dipanaskan. Pada sampel MSG
mengandung asam amino bebas.
Sedangkan hasil negatif ditunjukkan pada sampel susu, keju, gula, gelatin, dan putih
telur karena titak terjadi perubahan warna menjadi ungu sebelum dan sesudah
dipanaskan. Pada sampel tersebut tidak mengandung asam amino bebas.
Nama : Rini Nuraeni
NIM : 1127040061
Kelas : Kimia 6B
DAFTAR PUSTAKA
http://nursholehfapetunja.blogspot.com/2012/07/laporan-semester-praktikum-
biokimia_06.html diakses pada 19 Februari 10.15 WIB
http://ujibiuret.blogspot.com/ diakses pada 19 Februari pukul 10.20 WIB
Sumantri, Abdul Rohman. 2013. Analisis Makanan. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta