laporan tugas mid222 baru edit

8/18/2019 LAPORAN Tugas MID222 Baru Edit

1/18

ANALISIS RUMAH KOS-KOSAN DALAM PENERAPAN ARSITEKTUR

VERNAKULAR KONTENPORER

ABSTRAK Istilah vernakular dan tradisional dalam konteks arsitektur sebetulnya

memiliki akar makna yang hampir sama, keduanya memiliki makna yang

sama-sama dapat dilekatkan pada salah satu bentuk karya arsitektur

yang berorientasi pada aspek lokalitas dan sejarah rentang waktu

keberadaannya. Namun, sejauh apa perbedaan kedua istilah ini bisa

dimengerti? Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah melakukan

pendekatan studi kasus terhadap sebuah bangunan dengan cara

membandingkan antara kaidah-kaidah arsitektur tradisional dengan

sebuah bangunan yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

arsitektur vernakular adalah bentuk karya orisinal yang sangat spesik

dengan kandungan dan loso lokal yang sangat kuat dan bersi!at

kontekstual sesuai dengan "amannya, sementara bangunan arsitektur

tradisional adalah maha karya vernakular yang diakui secara aklamasi dan

turun temurun dalam rentang waktu yang lama dan bahkan sangat lama.

Kata kunci: #rsitektur, $radisional, %ernakular.

#rsitektur %ernakuler &age '


2/18

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Istilah arsitektur tradisional dan arsitektur vernakular sangat sering

digunakan dalam ranah arsitektur. (edua istilah ini acap kali muncul

ketika dikaitkan dengan konsep dan desain yang bersentuhan dengan

aspek budaya, genius lokal, dengan rentang waktu (lifetime) dan

sebagainya. )eski keduanya memiliki akar makna yang tidak jauh

berbeda, ada hal-hal prinsip yang dapat diungkapkan agar jelas terlihat

perbedaannya sehingga lebih mudah untuk dipahami dengan

mengedepankan contoh perbedaan dalam bentuk studi kasus.

#rsitektur tradisional adalah suatu bangunan

yang bentuk,struktur ,!ungsi,ragam hias dan cara pembuatannya

diwariskan secara turun temurun serta dapat di pakai untuk melakukan

aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. *alam rumusan arsitektur

dilihat sebagai suatu bangunan, yang selanjutnya dapat berarti sebagai

suatu yang aman dari pengaruh alam seperti hujan, panas dan lain

sebagainya. Suatu bangunan sebagai suatu hasil ciptaan manusia agar

terlindung dari pengaruh alam, dapatlah dilihat beberapa komponen yang

menjadikan bangunan itu sebagai tempat untuk dapat melakukan

aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan arsitektur

vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur

rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi etnik,

serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman +trial and error,

menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas

setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu

membuka untuk terjadinya trans!ormasi.

&erbedaan antar arsitektur vernakular dengan arsitektur tradisional

yaitu #rsitektur vernakular pada cara-cara mendesain dan mendirikan

bangunan dilakukan dengan e!ekti! dan esien ditemukan melalui

sistem trial and error. Sedangkan arsitektur tradisional adalah arsitektur

yang dibuat dengan cara yang sama secara turun temurun dengan sedikit

#rsitektur %ernakuler &age


3/18

atau tanpa adanya perubahan-perubahan yang signikan pada bangunan

tersebut.

BAB IILana!an Te"ri

Trai!i"nal # Trai!i # Ar!itektur Trai!i"nal

(ata tradisi berasal dari bahasa /atin traditionem, dari traditio yang

berarti 0serah terima, memberikan, esta!et0, dan digunakan dalam

berbagai cara berupa kepercayaan atau kebiasaan yang diajarkan atau

ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, biasanya

disampaikan secara lisan dan turun temurun. Sebagai contoh adalah

tradisi kegiatan masyarakat di Indonesia saat perayaan peringatan hari

kemerdekaan 1I di setiap tanggal '2 #gustus. )asyarakat Indonesia kerap

menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, tumpengan dan berbagai

kegiatan unik lainnya. (egiatan semacam ini tidak diketahui kapan

dimulainya dan siapa yang memulainya. Namun demikian, kegiatan ini

telah berlangsung sekian lama secara berulang-ulang sehingga

masyarakat menjadikan kegiatan tersebut perlu dan harus dilakukan.

Inilah yang bisa disebut sebagai tradisi. *emikian pula kegiatan-kegiatan

yang mengatasnamakan aktivitas-aktivitas keagamaan.

$radisi adalah sebuah praktek, kebiasaan, atau cerita yang

diha!alkan dan diwariskan dari generasi ke generasi, awalnya tanpa

memerlukan sebuah sistem tulisan. $radisi sering dianggap menjadi kuno3

dianggap sangat penting untuk dijaga. Namun demikian ada juga

beberapa tradisi yang memang sengaja diciptakan demi mencapai tujuan-

tujuan tertentu3 sebagai alat untuk memperkuat kepentingan atas

kalangan tertentu dan lain sebagainya. $radisi semacam itu ternyata

dapat diubah sesuai dengan kebutuhan saat itu dan perubahan itu masih

bisa diterima sebagai bagian dari tradisi kuno. Sebagai contoh yang

termasuk 0penemuan tradisi0 di Indonesia adalah pada masa pendudukan

kolonial 4elanda, mereka membutuhkan pengakuan kekuasaan di wilayah

mereka berada sehingga usaha terbaik yang harus mereka lakukan adalah

#rsitektur %ernakuler &age 5


4/18

dengan menciptakan sebuah 0tradisi0 yang bisa mereka gunakan sebagai

alat untuk melegitimasikan posisi mereka sendiri. *alam hal ini mereka

meman!aatkan keberadaan seorang raja sebagai alat untuk

mempersatukan rakyat dibawahnya agar tetap loyal dan hormat padasang raja sehingga mudah dikendalikan oleh sang raja dan tentu saja oleh

pendudukan kolonial yang menguasai sang raja. *engan demikian

kekuasaan kolonial secara tidak langsung akan menyerap ke dalam tradisi

rakyat setempat. *alam tataran teoritis, tradisi dapat dipandang sebagai

in!ormasi atau terdiri atas in!ormasi. In!ormasi yang dibawa dari masa lalu

ke masa kini dan dalam konteks sosial tertentu. Sehingga in!ormasi ini

bisa dianggap sebagai bagian yang paling mendasar meski secara sik

ada tindakan-tindakan atau aktitas tertentu yang secara terus menerus

juga dilakukan pengulangan-pengulangan sepanjang waktu. *engan

demikian $radisi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus atau sebuah kebudayaan atau sebuah hasil karya yang dianggap

berhasil dan memiliki legitimasi dalam kurun waktu yang cukup panjang

dan bahkan sangat panjang +lama yang diikuti oleh generasi generasi

berikutnya secara turun temurun.

Vernakular # Ar!itektur Vernakular

)enurut 6ulianto Sumalyo +'775, vernacular adalah bahasa

setempat, dalam arsitektur istilah ini untuk menyebut bentuk-bentuk yang

menerapkan unsur-unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat,

diungkapkan dalam bentuk sik arsitektural +tata letak denah, struktur,

detail-detail bagian, ornamen, dll.

Sementara denisi arsitektur vernakular menurut &aul 8liver dalam

Encyclopedia of

Vernacular Architecture of the World adalah terdiri dari rumah-rumah

rakyat dan bangunan lain, yang terkait dengan konteks lingkungan

mereka dan sumber daya tersedia yang dimiliki atau dibangun,

menggunakan teknologi tradisional. Semua bentuk arsitektur vernakular

dibangun untuk memenuhi kebutuhan spesik untuk mengakomodasi

nilai-nilai, ekonomi dan cara hidup budaya yang berkembang.



5/18

:ika dirujuk kedalam kamus-kamus bahasa, Istilah vernakular ternyata

merujuk kedalam ilmu bahasa +linguistik yang secara harah berarti

logat, dialek atau bahasa asli setempat, sehingga tepat rasanya jika label

vernakular ini oleh nya ditempelkan pada jenis bangunan-bangunanrakyat yang menunjukkan kadar kekentalan lokalitas setempat. Sejak itu

pula muncul para teoritisi yang memposisikan dirinya sebagai pengamat

atau pengkaji baru dalam teori arsitektur

vernakular ini. Salah satunya yang paling dijadikan rujukan oleh para

pengkaji vernakular adalah #mos 1apoport. 4erdasarkan tradisi cara

membangunnya, 1apoport dalam buku klasiknya House Form and Culture,

membagi bangunan menjadi grand-tradition +tradisi megah dan folk-

tradition +tradisi rakyat. (emegahan Istana dan bangunan keagamaan

digolongkan ke dalam grand-tradition. Sementara architecture without

architects digolongkan sebagai bangunan folk-tradition. &ada klasikasi

folk-tradition ia menempatkan dua kelompok arsitektur primiti! dan

arsitektur vernakular. 1apoport kemudian mengidentikasi lebih lanjut

bahwa jenis arsitektur vernakular yang ada dapat dipisahkan sebagai

vernakular-tradisional dan vernakular-modern.a

#rsitektur %ernakuler &age ;


6/18

BAB III

Pe$%a&a!an

1umah panggung kayu adalah salah satu rumah tradisional 4ugis

yang berbentuk persegi empat memanjang kebelakang. Hal ini

merupakan bagian dari pakem-pakem tradisi masyarakat bugis yang

teraplikasikan pada rumah yang kami jadikan obyek kajian yang mana

konstruksi bangunannya dibuat secara lepas pasang +knock down

sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.


7/18

!am"ar# $-% &enah 'antai $ !am"ar# -% &enah

'antai

um"er% Wildan Alghi*ari+ cad# um"er% Wildan

Alghi*ari+ cad.

8rang bugis juga mengenal sistem tingkatan social yang dapat

memengaruhi bentuk rumah mereka, yang ditandai dengan symbol-

simbol khusus. 4erdasarkan pelapisan social tersebut, maka bentuk

rumah tradisional orang bugis dikenal dengan istilah saoraja +sallassa

dan 4ola. Saoraja berarti rumah besar, yakni rumah yang ditempati oleh

keturunan raja atau kaum bangsawan, sedangkkan bola berarti rumah

biasa, yakni rumah tempat tinggal bagi rakyat biasa +I"ariwisma

)ardanas, dkk., +ed., '7A;9.

*ari segi struktur dan konstruksi bangunan, kedua jenis rumah

tersebut tidak memiliki perbedaan yang prinsipil. &erbedaannya hanya

terletak pada ukuran rumah dan status social penghuninya.

!am"ar# ,-% enis .impa 'a/a 0umah .radisional 1ugis

um"er% www#google2images#com


http://www.google/images.comhttp://www.google/images.com


8/18

&ada umumnya Saoraja lebih besar dan luas daripada bola yang

biasanya ditandai oleh jumlah tiangnya. Saoraja memiliki 9-9A tiang,

sedangkan 4ola hanya memilii -5 tiang. (ajian kami pada rumah kos

yang kami teliti memiliki A tiang kayu dimana hal tersebut masuk dalamkriteria bola ogi yaitu rumah kaum biasa dalam masyarakat bugis. :umlah

tiang tersebut sesuai dengan jumlah tiang yang dibutuhkan oleh

bangunan dengan !ungsi kos-kosan serta sesuai dengan luasan tapak.

&embuatan aliri dimulai dari membuat aliri posi "ola +tiang pusat

rumah. &osisi tiang pusat rumah ini terletak pada baris ketiga dari depan

dan baris kedua dari samping kiri. 3osi "ola ini menyimbolkan wanita,

yaitu sebagai pemegang kendali dalam rumah tangga.

!am"ar# ,-% 3osi 1ola pada rumah kos

um"er% Hermansyah2skechup#

Sementara perbedaan status sosial penghuninya dapat dilihat pada

bentuk tutup bubungan atap rumah yang disebut dengan timpak la/a.

4angunan Saoraja memiliki timpak laja yang bertingkat-tingkat yaitu

antara 5-; tingkat, sedangkan timpak laja pada bangunan 4ola tidak

bertigkat alias polos +I"arwisma. dkk., +ed, '7A; 2. Semakin banyak

jumlah tingkat timpak laja sebuah Saoraja, semakin tinggi pula status

social penghuninya.

#rsitektur %ernakuler &age A


9/18

!am"ar# ,-% .impa 'a/a rumah yang "ertingkat tiga

um"er% &okumentasi pri"adi di lapangan#

$idak berhenti sampai disitu, perbedaan status masyarakat antara

kaum bangsawan dan rakyat biasa juga dilihat dari pegangan anak

tangga. :ika pada suatu rumah menggunakan pegangan anak tangga atauorang bugis mengenalnya dengan kata luccureng+ maka rumah tersebut

adalah rumah kaum 4angsawan. 'uccureng+ adalah tempat berpegang

ketika akan naik atau turun dari rumah. Namun pada rumah rakyat biasa

tidak menggunakan pegangan pada tangganya. $erdapat satu hal yang

menjadi pantangan bagi orang 4ugis, yakni kayu cendana tidak boleh

dijadikan tangga, karena dianggap rajanya kayu yang tidak boleh diinjak.

!am"ar# ,-% 0elling tangga#

um"er% &okumentasi pri"adi di lapangan#

1umah bagi orang 4ugis tidak sekedar tempat tinggal atau obyek

materil yang indah dan menyenangan. )enurut 6.4. )nguunwijaya,

pendirian rumah tradisional 4ugis lebih diarahkan kepada kelangsungan

hidup manusia secara kosmos. 8leh karena itu, konstruksi rumah 4ugis

sangat dipengaruhi oleh pemahaman atas struktur kosmos.



10/18

)enurut pandangan hidup masyarakat 4ugis "aman dahulu, alam

raya +makrokosmos tersusun atas tiga tingkatan, yaitu alam atas ("otting

langik)+ alam tengah (lono), dan alam bawah (uriliyu)#

!am"ar# 4-% Filoso5s 1ugis

um"er% www#!oogle2pictures#com

#lam atas adalah tempat para dewa yang dipimpin oleh satu dewa

tertinggi bernama *ewa Seuwae +*ewa $unggal. #lam tengah adalah

bumi yang dihuni oleh para wakil dewa tertinggi untuk mengatur

hubungan manusia dengan dewa tertinggi, serta mengatur jalannya tata

tertib kosmos. #lam bawah adalah tempat yang palling dalam yaitu

berada dibawah air. 4erdasarkan pandangan hidup tersebut, maka

konstruksi rumah tradisional 4ugis harus terdiri tiga tingkatan, yaitu

rakkeang +alam atas, ale "ola +alam tengah, awa "ola +alam bawah,

dimana keseluruhan bagian tersebut memiliiki masing-masing !ungsi.

Secara garis besar, 1umah &anggung (ayu dapat digolongkan

menjadi dua golongan, yaitu secara spasial vertikal dan spasial hori"ontal.

Secara spasial vertikal, 1umah &anggung (ayu digolongkan menjadi

• 0akkeang+ yaitu bagian atas rumah yang berada di bawah atap atau

langit-langit +eternit. 4agian atau ruang ini biasanya digunakan

untuk menyimpan hasil panen dan benda-benda pusaka.

• Al6 "ola, yaitu badan rumah yang terdiri dari lantai dan dinding,

yang terletak antara lantai dan loteng. &ada bagian ini dibuat sekat-

sekat sehingga terbentuk ruang-ruang khusus seperti ruang tamu,

ruang tidur, dapur, dan lain-lain.


http://www.google/pictures.comhttp://www.google/pictures.com


11/18

• Awa "ola atau kolong rumah, yaitu bagian rumah yang berada di

antara lantai dengan tanah. 4agian ini biasanya digunakan untuk

menyimpan alat-alat mata pencaharian dan untuk berternak

unggas, seperti ayam dan itik.

!am"ar# 7 % .ampak depan kos#

um"er% &okumentsi 3ri"adi di lapangan

Bntuk mendirikan rumah adat bugis, diperlukan peran seorang

sanro "ola atau dukun rumah. anro "ola dianggap menguasai ilmu

pengetahuan tentang tata cara pengerjaan rumah, mulai dari pemilihan

lokasi dan waktu, jenis kayu, arah letak rumah, dan pengerjaan elemen-

elemen atau ornament bangunan rumah hingga pada konstruksi serta

segala perlengkapannya.

$radisis masyarakat 4ugis di Sulawesi Selatan mendirikan rumah

senantiasa mempertimbangkan keselamatan. )ereka percaya bahwaa

hidup selaras dalam harmoni dengan tatanan kehidupan alam akan

mendatangkan ketenangan, kesejahteraan, dan kedamaian. Sebaliknya,

manusia yang menyimpang dari tatanan dan aturan tersebut niscaya

akan mendapatkan sangsi atau hukum berupa malapetaka. Bntuk itulah,

mereka senantiasa menjaga keselarasan denagan alam melalui tanda-

tanda atau symbol, yaitu berupa mitos asal dan upacara-upacara ritual.

)enurut Caterson +dalam 1obinson, ; 25, praktik-praktik ritual

tersebut menunjukkan bahwa masyarakat 4ugis telah menyatu dengan

kosmos mahluk lainnya.

#rsitektur %ernakuler &age ''


12/18

&ada rumah tradisional 4ugis biasanya ditambahkan ruang khusus,

seperti /ongke2dapurang +dapur, tamping +serambi, dan lego-

lego +teras#

ongke adalah ruang tambahan khusus yang dibuat untuk tempatmemasak, dan penyimpanan peralatan rumah tangga. *i ruangan ini

biasanya juga dibuat sebuah kamar kecil untuk keluarga. 1uangan

ini terletak di bagian belakang rumah induk.

!am"ar# 8-% ongke-ongke pada rumah kos


.amping adalah ruang tambahan di bagian samping kiri dan kanan

rumah induk dengan bentuk memanjang ke belakang, yang ber!ungsi

sebagai tempat penyimpanan barang-barang atau hasil panen. Namun

pada rumah kos tidak mengaplikasikan tamping karena

mempertimbangkan !ungsi bangunan sebagai kos-kosan yang dianggap

kurang membutuhkan adanya tamping#

Sedangkan lego-lego adalah ruang tambahan yang dibuat di depan

rumah induk. 1uang tambahan ini ber!ungsi sebagai tempat keluarga

bersenda gurau dan tempat duduk tamu sebelum dipersilakan masuk ke

dalam rumah. Hal tersebut teraplikasikan dalam rumah kos-kosan ini

dimana tamu para penghuni putri biasanya duduk di lego-lego bila ada

keperluan yang kurang mendesak.



13/18

!am"ar# 9-% 'ego-lego pada rumah kos


Raga$ Hia! an Orna$en

1agam hias pada 1umah &anggung (ayu tidak hanya sebagai

perhiasan, tetapi juga mempunyai simbol status sosial bagi pemiliknya

dan mengandung nilai-nilai losos yang tinggi. Seperti halnya rumah-

rumah tradisional pada umumnya, ragam hias rumah tradisional ini

mengambil pola dasar dari corak alam, Dora, dan !auna. 1agam hias Dora

yang paling menonjol pada rumah tradisional 4ugis adalah "unga parenreng+artinya bunga yang menarik. :enis bunga ini hidup dengan cara

melata dan menjalar ke mana-mana bagai tak ada putus-putusnya. Hal ini

mengandung makna bahwa si penghuni rumah akan mendapat re"eki

yang tidak ada putus-putusnya. 1agam hias ini biasanya ditempatkan

pada jendela, induk tangga, dan tutup bubung +timpak la/a. &enempatan

ragam hias ini pada tempat-tempat yang mudah dilihat dimaksudkan

sebagai penguat keyakinan bagi si penghuni rumah, bahwa re"eki akanterus mengalir jika mereka senantiasa berusaha +)ardanas, dkk., +ed.,

'7A; ;;-;@.

1agam hias !auna yang menonjol pada rumah tradisional 4ugis

terdapat tiga macam, yaitu ragam hias ayam jantan, kepala kerbau, dan

naga. 1agam hias ayam jantan merupakan simbol keuletan dan

keberanian, sedangkan kepala kerbau adalah simbol kekayaan dan

ketinggian status sosial pemiliknya. 1agam hias kepala kerbau inibiasanya terdapat pada rumah rajaEbangsawan +aora/a. #dapun ragam

#rsitektur %ernakuler &age '5


14/18

hias bentuk naga merupakan simbol wanita yang lemah lembut tapi

memiliki kekuatan dahsyat. 4entuk ragam hias !auna ini pada umumnya

ditempatkan pada bubungan atap rumah atau timpak la/a.

:enis ornament yang diaplikasikan pada rumah kost sebagai berikut

!am"ar# :-% ;rnamen pada rumah !am"ar#


15/18

!am"ar# $=-% ornament pada pagar rumah !am"ar# $$-% 3intu padarumah

um"er% &okumentsi 3ri"adi um"er% &okumentsi3ri"adi

!am"ar# $-% endela 0umah kos !am"ar# $,-% endela 0umah kos

um"er% &okumentsi 3ri"adi um"er% &okumentsi 3ri"adi dilapangan

Ba&an Material %angunan

&enggunaan material pada kos kosan ini pada struktur utamanya

menggunakan struktur dari kayu dengan system pasak. &ada lantai '

atau awa "ola dan bagian dapur dan kamar mandi bagian belakang sudah

menggunakan bahan yang lebih modern yaitu penggunaan batu bata.

&ada lantai atau ale "ola masi menggunakan material kayu. &ada lantai

lego-lego menggunakan perpaduan antara penggunaan keramik dengan

lantai kayu. &ada kos-kosan ini juga banyak menggunakan ornament

pada sekitaran dinding kayu dan reling tangga. #dapun bahan material

yang digunakan sudah modern seperti pla!on, lantai, dan atap.

#rsitektur %ernakuler &age ';


16/18

!am"ar# $4% 3enggunaan 1ahan >aterial ?eramik


!am"ar# $7-% 3enggunaan 1ahan eng 3ada Atap 1angunan

um"er% &okumentasi 3ri"adi di lapangan

!am"ar# $8-% 3enggunaan 1ahan par@uet 3ada 3lafon 1angunan


#rsitektur %ernakuler &age '@


17/18

BAB IV

Penutu'

Ke!i$'ulan

#rsitektur kontemporer menandai sebuah desain yang lebih maju,

variati!, Deksibel dan inovati!, baik secara bnetuk maupun tampilan. :enis

material, pengelolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan

menampilkan gaya yang lebih baru

#rsitektur 1umah &anggung (ayu merupakan perwujudan nilai-nilai

yang dianut dan dipelihara oleh masyarakat 4ugis di Sulawesi Selatan.

Nilai-nilai tersebut antara lain adalah nilai !alsa!ah hidup tentang

kosmologi, nilai sosial, nilai estetika, dan nilai tatanan hidup berumah

tangga. Sebagai hasil karya, rumah tradisional 4ugis ini niscaya akan

mengalami perubahan. *i daerah perkotaan, arsitektur rumah ini

cenderung mengalami perubahan, baik karena pengaruh dari luar maupun

bentuk topogra tanah di kota yang relati! sempit. )eski demikian,

rumah-rumah di perkotaan masih memperlihatkan nilai arsitektur 4ugis,

misalnya masih menggunakan timpak la/a atau tutup bubungan untuk

memberi identitas sosial bagi penghuninya. Hal ini membuktikan bahwa

nilai-nilai yang terkandung dalam arsitektur 1umah &anggung masih

mampu bertahan hingga "aman modern ini.

#rsitektur %ernakuler &age '2


18/18

Da(tar 'u!taka

>li"abeth )orrel. ;. FSimbolisme, ruang, dan tatanan sosialG,

dalam .apak-tapak waktu% ke"udayaan+ se/arah+ dan kehidupan sosial

di ulawesi elatan# )akassar ININN#C#.

I"arwisma)ardanas,dkk. '7A;. Arsitektur tradisional

daerah ulawesi elatan. Bjung &andang &royek Inventarisassi dan

*okumentasi (ebudayaan *aerah *epartemen &endidikan dan

(ebudayan.

(athryn 1obinson. ;. F$radisi membangun rumah di Sulawesi SelatanG,

dalam .apak-tapak waktu% ke"udayaan+ se/arah+ dan kehidupan sosial

di ulawesi elatan# )akassar ININN#C#.

Nurhayati *jamas. '77A. Agama orang 1ugis. :akarta 4adan dan

&engembangan #gama *epartemen #gama 1I.

httpEEsyahriartato.wordpress.com,

httpEEwww.sabah!orum.com

httpEEwww.Dickr.comEsearchE?rumahJbugis

httpEEwww.kaskus.usEshowthread.php?t;97AAA

#rsitektur %ernakuler &age 'A
http://syahriartato.wordpress.com/http://www.sabahforum.com/http://www.flickr.com/search/?q=rumah+bugishttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=2549888http://syahriartato.wordpress.com/http://www.sabahforum.com/http://www.flickr.com/search/?q=rumah+bugishttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=2549888

laporan tugas mid222 baru edit

Documents