laporan pratikum 5

15
LAPORAN PRATIKUM Dosen Pembimbing : Edi Nasra, S.Si, M.Si. Asisten Dosen : Elsa Verananda Oleh : Rizto Salia Zakri 17668 UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Upload: lhya-wanttobe-thesmartest

Post on 08-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chemistry 22

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pratikum 5

LAPORAN PRATIKUM

Dosen Pembimbing : Edi Nasra, S.Si, M.Si.

Asisten Dosen : Elsa Verananda

Oleh : Rizto Salia Zakri

17668

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: laporan pratikum 5

KATA PENGANTAR

Puji sykur kehadirat Allah SWT yang telah melilmpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pratikum ini.

Laporan pratikum yang berjudul “Ekstraksi Pelarut” ini ditujukan untuk memenuhi tugas pratikum dalam mata kuliah Kimia Dasar II dan sebagai kesimpulan dari hasil pratikum yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Edi Nasra yang telah membimbing kami sampai menyelesaikan pratikum kami ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada kakak Elsa Verananda yang telah membimbing saya selama melaksanakan pratikum

Saya menyadari dalam penulisan laporan hasil pratikum ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya sangat berharap masukan dan saran, serta bimbingannya agar laporan selanjutnya semakin baik.

Demikian laporan ini saya buat semoga bermanfaat bagi saya dan bagi kita semua.

Wassalam

Padang,8 Juni 2011

Penulis

Rizto Salia Zakri

17668

i

Page 3: laporan pratikum 5

BAB I

Pendahuluan

1. JudulAdapun judul dari laporan ini adalah “Ekstraksi Pelarut”

2. Latar BelakangPratikum Ekstraksi Pelarut dilaksanakan sebagai penerapan dari materi

dengan judul yang sama yang sangat berhubungan dengan teknik pertambangan.

3. TujuanSetelah melakukan pratikum diharapkan dapat :

- Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja ekstraksi pelarut- Mahasiswa dapat mengetahui konsentrasi logam Co dalam suatu

sampel menggunakan ekstraksi pelarut-spektrofotometri UV-VIS

1

Page 4: laporan pratikum 5

BAB II

Tinjuan Pustaka

1. Dasar TeoriPartisi suatu komponen antar dua cairan yang tidak saling campur dapat

memberikan berbagai kemungkinan yang atraktif pada suatu teknik pemisahan analitik. Walaupun demikian, metoda ekstraksi ini umumnya tidak ditujukan sebagai suatu teknik analisis namun sering kali sebagai saah satu tahapan yang penting dalam suatu proses analisis. Jika suatu solute (zat pelarut) terdistribusi antara dua cairan yang tidak saling campur, maka pada keadaan yang keadaan berkesetimbangan terdapat hubungan defenit antara solute pafa kedua cairan bersangkutan. Hubungan kuantitatif inilah yang dikenal sebagai hokum distribusi (Nerst, 1981) dan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini:

Kd = (A1)/(A2)

Dimana Kd = Koefisien distribusi, (A1) = Konsentrasi spesi A pada fasa 1, (A2) = konsentrasi A pada fasa 2.

Pemisahan berbagai ion logam dapat dilakukan melalui metoda ekstraksi pelarut dengan terlebih dahulu membentuk spesi netral dari logam bersangkutan. Salah satu cara yang umum dilakukan dalam hal ini adalah melalui pembentukan senyawa kompleks atau senyawa kelat logam dengan pereaksi organic yang bertindak sebagai ligan. Pada percobaan ini, ion logan (Mn+) dengan pereaksi difeniltiokarbazida atau ditizon (HDz) akan membentuk senyawa kompleks yang netral sehingga dapat terekstraksi dari fasa air ke fasa organik

Mn+ + n HDz ⇌ M(Dz) + n H+Berdasarkan persamaan ini , Kd dalam hal ini tak dapat digunakan

karena terdapat perbedaan mokuler antara spesi awal dan spesi yang terekstraksi. Karenanya lebih tepat digunakan besaran angka banding distribusi (distribution ratio), D :

2

Page 5: laporan pratikum 5

D = CM pada fasa organic / CM pada fasa cairCM = konsentrasi total M

Dengan memperhitungkan semua kesetimbangan yang dapat terjadi pada sistim ekstraksi seperti ini, dapat ditunjukan adanya hubungan kuantitatif antara angka banding dengan berbagai parameter yang terlibat di dalamnya.

D = Keks [HDz]org [H3O]air

Atau dalam bentuk logaritmanya dapat dituliskan sebagaiLog D = log Keks + n Log [HDz] + n pH, dimana

Keks = K DM(Dz) Kf Ka

KDHDz

KDM(Dz)n : koefisien distribusi M(Dz)nKDHDz : koefisien distribusi HDzKf : tetapan pembentukan komplek M(Dz)Ka : tetapan ionisasi HDzKarena nilai Kf dan KD untuk masing-masing logam berbeda, maka

nilai D juga berbeda, sehingga ion-ion logam tersebut dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Spektrometer, spektrograf atau Spektroskop

Diagram skema dari alat spektrometer

3

Page 6: laporan pratikum 5

BAB IIIMetode penelitian

1. Jenis penilitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yang

dilakukan di laboratorium.

2. Alat dan BahanAlat: Bahan:- Corong pisah - Larutan 10 ppm kobal (II)- Gelas ukur 25 mL - larutan ditizon dalam kloroform

0,01%- Labu ukur 10 mL - Larutan penyangga pH 7- Spektofotometer sinar tampak

3. Cara Kerja1. Sediakan 5 buah larutan baku 10 ppm kobal masing-masing

0,5;1;1,5;2;2,5 ppm2. Ambil sampel 10 ml3. Tambahkan 15 mL larutan buffer pH 74. Selanjutnya tambahkan10 mL larutan ditizon dalam kloroform 5. Lalu lakukan pengocokan dengan cukup kuat dan diamkan

hingga terbentuk dua lapisan6. Pisahkan lapisan kloroform dan ukur absorbansinya dengan

spektrofotometer pada oanjang gelombang 540 Nm, dengan kloroform sebagai blangko

4. Lokasi dan waktu penelitianLokasi : Laboratorium jurusan Kimia FMIPA UNPWaktu : Rabu/8 Juni 2011

4

Page 7: laporan pratikum 5

BAB IV

Hasil Penelitian dan Analisis Data

1. Hasil PenelitianLarutan standar

Hasil pengukuran sampel

%T sampel = 43,8 %

5

2. Analisis Data

X

[ppm]

%T

2 26,21%

4 32,24 %

6 38,27 %

8 44,36 %

10 50,33 %

Page 8: laporan pratikum 5

X[ppm]

%T Y(A = -Log %T)

XY X2

2 26,21% 0,5811,162

4

4 32,24 % 0,4911.964

16

6 38,27 % 0,4172.502

36

8 44,36 % 0,3532.824

64

10 50,33 % 0,2982.98

100

Jumlah 30 2,1411.432

220

Rata-rata

6 0,428

Y = α + β X

B/β = n Σ XY – ΣX ΣY n Σ X2 – (ΣX)2

Jadi B/ β = 5 X 11,432 – (30 X 2.14) = 0.04768 5 X 220 – (6)2

Jadi A/α = Ȳ - B Ȳ

= 0,428 - 0.04768 X 0,428

= 0,4075

Jadi Y = 0,4075 + 0,04768 X

Grafik

(Terlampir) 6

Page 9: laporan pratikum 5

BAB VKesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran Percobaan yang dilakukan pada sampel dapat disimpulkan bahwa kation yang terdapat dalam sampel tersebut adalah Pb2+. Hal ini disimpulkan karena endapan putih yang terbentuk saat sampel yang di tambahkan dengan HCl 6M, kemudian ditambahkan air panas dan kemudian larut bersama air panas tersebut. Lalu larutan yang larut bersama air panas tersebut ditambahkan K2CrO4 terbentuk endapan berwarna kuning, sedangkan saat ditambahkan H2SO4 maka tebentuk endapan berwarna putih.

7

Page 10: laporan pratikum 5

DAFTAR PUSTAKA

Nasra, Edi. 2011. Penuntun Pratikum Kimia Dasar 2. UNP:Padang

8

Page 11: laporan pratikum 5

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………iDaftar Isi…………………………………………………iiBAB IPendahuluan……………………………………………………….1BAB IITinjauan Pustaka………………………………………………….2BAB IIIMetode Penelitian…………………………………………………3BAB IVHasil Penelitian……………………………………………………5BAB VKesimpulan dan saran……………………………………………..7Daftar Pustaka…………………………………………………….8Lampiran (grafik)………………………………………………….9

ii

Page 12: laporan pratikum 5