laporan praktikum sifat-sifat unsur

Upload: bahrun

Post on 02-Jun-2018

640 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    1/18

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA DASAR I

    PERCOBAAN ISIFAT-SIFAT UNSUR

    NAMA : BAHRUN

    STAMBUK : H311 14 305

    GOLONGAN/KELOMPOK : H5/1

    HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : 16 OKTOBER 2014

    ASISTEN : NUR HASNI

    LABORATURIUM KIMIA DASAR

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Unsur-unsur alkali dalam sistem periodik merupakan golongan IA yang

    meliputi Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Cesium, dan Fransium. Yang

    paling banyak terdapat di alam adalah Natrium dan Kalium, masing-masing

    menempati peringkat ke-6 dan ke-7 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi.

    Yang paling sedikit dijumpai adalah Fransium, sebab bersifat radioaktif sehingga

    mudah berubah menjadi unsur lain.

    Unsur-unsur alkali tanah (golongan IIA) terdiri dari Berilium, Magesium,

    Kalsium,Stronsium, Barium, dan Radium. Yang terbanyak di alam adalah kalsium

    dan magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 pada kulit bumi.

    Adapun radium yang bersifat radioaktif merupakan unsur alkali tanah yang paling

    sedikit didapatkan (Irfan,1986).

    Dari pemaparan diatas mengenai unolongan unsur-unsur golongan IA dan

    golongan IIA, tentunya kita masih menerka-nerka mengenai bagaimana sifat-sifat

    yang dapat ditunjukkan dari masing-masing unsur dari golonhan alkali (I A) alkali

    tanah (II A). Melalui percobaan sifat-sifat unsur ini kita akan dapat mengetahui

    apa yang menjadi ciri khas dari setiap unsur sehingga kit dapat membedakannya,

    dan sekaligus kita dapat mengetahui dan mendapatkan informasi tentang

    beberapa sifat-sifat kimia maupun sifat-sifat fisika dari unsur-unsur tersebut.

    Pengetahuan kita mengenai sifat-sifat unsur ini menjadi sangat penting

    karena dengan mengetahui sifat-sifat dari setiap unsur golongan IA dan golongan

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    3/18

    IIA maka kita dapat memanfaatkan sifat-sifat tersebut dalam bereksperimen.

    Selain itu mengapa praktikum ini menjadi sangat penting karena dengan

    mengetahui apa yang menjadi sifat dari setiap unsur tersebut maka akan sangat

    membantu dalam mereaksikan suatu unsur.

    I.2 Maksud danTujuan

    I.2.1 Maksud Percobaan

    Maksud percobaaan dari percobaan ini adalah membandingkan kereaktifan

    dan kelarutan gaaram sulfat maupun kelarutan garam hidroksida dari unsur-unsur

    golongan alkali dan alkali tanah.

    I.2.2 Tujuan Percobaan

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percobaan ini adalah untuk

    mempelajari beberapa sifat unsur golongan alkali (IA) dan alkali tanah (IIA).

    I.3 Prinsip Percobaan

    Adapun prinsip dari percobaan ini adalah mereaksikan unsur-unsur

    golongan alkali dan alkali tanah dengan air untuk mengetahui sekaligus

    membandingkan reaktifitas unsur-unsur tersebut. Serta mereaksikan senyawa

    garam dari unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah tersebut dengan asam

    (H2SO4) dan basa (NaOH) untuk mengetahui dan membandingkan sifat kelarutan

    garam sulfat dan garam hidroksida dari golongan unsur tesebut.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    4/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Unsur-unsur alkali dan alkali tanah merupakan logam-logam yang sangat

    reaktif, hal ini disebabkan karena alkali dan alkali tanah masing-masing

    mempunyai satu dan dua elektron di kulit terluar. Maka tidaklah aneh mengapa

    kemudian unsur-unsur golongan I A dan II A ini tidak ditemukan di alam dalam

    keadaan bebas. Pada kulit bumi mereka terdapat dalam wujud bijih-bijih oksida,

    karbonat atau sulfida (Irfan,1986).

    Ketika Antonie Laurent Lavoiser (1743-1794) menysun unsur-unsur pada

    tahun 1789, bijih-bijih alkali dan alkali tanah masih dianggap sebagai unsur,

    sebab pada saaat itu zat-zat tersebut memang tidak dapat diuraikan lebih lanjut

    menjadi zat lain yang lebih sederhana. Setelah cara elektrolisa ditemukan

    padaawal abad ke-19, barulah unsur alkali dan alkali tanah dibuat dari senyawa-

    senyawanya (Irfan,1986).

    Sir Humphry Davy (1778-1829) adalah orang pertama yang berhasil

    memperoleh logam-logam I A dan II A. Pada tahun 1807-1808 ia mengelektrolisa

    lelehan beberapa beberapa zat yang saat itu bernama soda, kali, magnesia, calx,

    strontia, dan barit. Davy ternyata memperoleh unsur-unsur yang sebelumnya tidak

    pernah dikenal oleh manusia. Keenam unsur baru tersebut dinamai sodium

    (natrium), kalium, magnesium, kalsium, stronsium, dan barium (Irfan,1986).

    Kemudian Johannes Afzelius Arvidson (1792-1841) dari Swedia

    menemukan Litium pada tahun 1817, dan disusul oleh penemu Berilium pada

    tahun 1828 oleh Vauquelin. Dua orang sarjana Jerman, Robert Wilhelm Bunsen

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    5/18

    (1811-1899) dan Gustaf Robert KIrchoff (1824-1877) pada tahun 1861

    menemukan Cessium, dan Rubidium. Lalu Pierre dan Merie Curie menambah

    perbendaharaan denga menemukan Radium pada tahun 1989. Akhirnya, unsur

    Fransium ditemukan oleh Maguerite Perey pada tahun 1939 (Irfan,1986).

    Sekalipun logam alkali dan alkali tanah baru dikenal sejak abad ke-19,

    nama alkali sendiri berasal dari abad pertengahan. nama alkali berasal dari bahasa

    Arab, al-qali, yang artinya abu, sebab Abu Musa Jabir bin Hayyan (700-778)

    memperoleh soda dari abu tumbuhan laut (Irfan,1986).

    Logam-logam alkali dikhususkan pada logam Li, Na, K, Rb dan Cs dengan

    konfigurasi elektron terluar (ns1, n2). Logam alkali mempunyai energi ionisasi

    rendah dan kecenderugannya kuat melepaskan elektron valensi tunggalnya, cukup

    reaktif sehingga jarang ditemukan secara bebas di alam. Logam alkali dapat

    bereaksi dengan air membentuk hidroksida logam alkali dengan melepaskan gas

    hidrogen, dapat membentuk oksida, peroksida, bahkan superoksida yang

    ketiganya menghilangkan bentuk kilapan logamnya. Selain Litium yang hanya

    dapat membentuk oksida, maka logam alkali yang lain dapat membentuk

    peroksida dan untuk K, Rb, dan Cs dapat pula membentuk superoksida logam

    alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas ke

    bawah dalam golongannya (Tim Dosen Kimia, 2012).

    Alasan bahwa perbedaan jenis oksida yang terbentuk adalah ketika logam

    alkali bereaksi dengan oksigen haruslah berkaitan kestabilan oksida tersebut

    dalam keadaan padat. Karena oksida ini seluruhnya adalah senyawa ionik,

    kestabilannya bergantung pada seberapa kuat kation dan anion saling tertarik satu

    sama lain. Litium cenderung untuk membentuk litium oksida yang demikian

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    6/18

    karena senyawa ini lebih stabil dibandingkan litium peroksida. Pembentukan

    oksida logam alkali yang lain dapat dijelaskan dengan cara yang

    sama (Chang, 2003).

    Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi

    logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode.Jadi, berilium

    kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan

    terhadap natrium, dan seterusnya.Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali

    tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali

    tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu

    berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang

    aktif (Anonim, 2012).

    Logam-logam alkali tanah adalah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba, logam ini juga

    cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.

    Konfigurasi elektron terluarnya adalah (ns2, 2), memiliki kecenderungan

    melepaskan kedua elektron terluarnya untuk membentuk ion M+dengan bentuk

    konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini

    meningkat dari Berilium ke Barium dan khusus untuk Berilium di alam lebih

    cenderung berbentuk molekular dibanding berbentuk ionik terutama oksidanya

    berbentuk oksida amfoter bukan oksida logam yang bersifat

    basa (Tim Dosen Kimia, 2012).

    Berilium dan magnesium membentuk oksida (BeO dan MgO) hanya pada

    suhu tinggi, sedangkan CaO, SrO, dan BaO terbentuk pada suhu kamar. Kalsium,

    Strontium,dan Barium juga bereaksi dengan asam menghasilkan gas hidrogen.

    Tetapi, karena logam-logam ini juga menyerang air, dua reaksi yang berbeda akan

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    7/18

    terjadi secara serentak (Chang,2003).

    Sifat-sifat kalsium dan stronsium memeberi suatu contoh menarik tentang

    kemiripan golongan dalam tabel periodik Stronsium-90, suatu isotop radioaktif,

    adalah produk utama dari ledakan bom atom. Jika suatu bom atom diledakkan di

    atmosfer, Stronsium-90 yang terbentuk akan tercampur dengan tanah dan air, dan

    masuk kedalam tubuh kita lewat rantai makanan yang relatif

    pendek (Chang,2003).

    Unsur-unsur golongan II A tersebar di alam dalam bentuk

    batuan (Sri Wardhani, 2014):

    1.

    Magnesium

    Mineral utama yang mengandung magnesium adalah carnelitte, magnesite,

    dan dolomite. Kelimpahan magnesium terdapat pada urutan kedelapan pada kulit

    bumi.

    2.

    Kalsium

    Ditemukan dalam kalsium, limestone, gypsum, fluorite, stalaktit dan

    stalaknit, mengandung kalsium karbonat. Kelimpahan kalsium terletak pada

    urutan kelima pada kulit bumi.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    8/18

    BAB III

    METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah: tabung reaksi, pipet

    tetes, spiritus, pinset, korek, penjepit tabung, tissue rolldan rak tabung.

    3.1.2 Bahan

    Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: logam Li, Na,

    Mg dan Ca, NaOH, indikator PP, larutan BaCl20,5 M, larutan CaCl2 0,5 M,

    larutan NaOH 0,5 M, larutan H2SO40,5 M, dan akuades.

    3.2 Prosedur Percobaan

    3.2.1 Reaktifitas Unsur

    Menyiapkan 3 buah tabung reaksi yang berisi air 2 mL. Tabung reaksi(1)

    diisi logam Li, tabung (2) dengan logam Mg dan tabung (3) dengan tabung logam

    Ca. Mengamati dan memperhatikan reaksi yang terjadi, jika tidak terjadi reaksi,

    panaskan tabung hingga terjadi reaksi (terjadi reaksi ditandai adanya

    gelembung-gelembung gas). Teteskan indikator PP kedalam masingmasing

    tabung dan catat perubahan warnanya.

    3.2.2 Kelarutan Garam Sulfat

    Menyiapkan 4 tabung reaksi.Tabung reaksi (1) diisi dengan MgCl2, tabung

    reaksi (2) diisi dengan CaCl2, tabung reaksi (3) diisi dengan SrCl2 dan tabung

    reaksi (4) diisi dengan BaCl2, masing-masing 1 mL dengan konsentrasi 0,5 M.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    9/18

    Masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.

    Perhatikan endapan yang terbentuk.

    3.2.3 Kelarutan garam hidroksida

    Menyiapkan 4 tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan MgCl2, tabung

    reaksi (2) diisi dengan CaCl2, tabung reaksi (3) diisi dengan SrCl2 dan tabung

    reaksi (4) diisi dengan BaCl2, masing-masing 1 mL dengan konsentrasi 0,5 M.

    Masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M.

    Perhatikan endapan yang terbentuk.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    10/18

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    4.1.1 Reaktifitas Unsur

    Tabel 1 : Hasil pengamatan reaktifitas unsur

    Unsur

    Ditambahkan

    Air

    Dipanaskan

    Ditambahkan

    phenolptalin(PP)

    Mg Tidak bereaksi Bereaksi

    Berubah warna jadi

    merah tua

    Ca Tidak bereaksi Bereaksi

    Berubah warna jadi

    merah tua

    Tabel 2 : Hasil pengamatan pengendapan garam sulfat

    Larutan

    Ditambahkan

    H2SO4 0,5 M

    Keterangan

    MgCl2 0,5 M Tidak bereaksi

    Tidak terbentuk

    endapan

    CaCl20,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

    SrCl20,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

    BaCl20,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    11/18

    Tabel 3 : Hasil pengamatan pengendapan garam hidroksida

    Larutan

    Ditambahkan

    NaOH 0,5 M

    Keterangan

    MgCl2 0,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

    CaCl20,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

    SrCl20,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

    BaCl20,5 M Bereaksi Terbentuk endapan

    4.2

    Reaksi

    4.2.1 Reaksi Reaktifitas Unsur

    Mg + H2O Mg(OH)2+ H2

    Ca + H2O Ca(OH)2+ H2

    4.2.2 Reaksi Pengendapan Garam Sulfat

    MgCl2+ H2SO4 MgSO4 + 2 HCl

    CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2 HCl

    SrCl2 + H2SO4 SrSO4 + 2 HCl

    BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2 HCl

    4.2.3 Reaksi Pengendapan Garam Hidroksida

    MgCl2+ 2 NaOH Mg(OH)2+ 2 NaCl

    CaCl2 + 2 NaOH Ca(OH)2+ 2 NaCl

    SrCl2 + 2 NaOH Sr(OH)2+ 2 NaCl

    BaCl2 + 2 NaOH Ba(OH)2+ 2 NaCl

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    12/18

    4.3 Pembahasan

    Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui kereaktifan logam

    pada logam alkali dan alkali tanah dengan menggunakan logam Mg dan Ca. Pada

    saat kedua logam ini dimasukkan kedalam tabung reaksi yang masing-masing

    telah diisi air, logam ini tidak bereaksi. Setelah dipanaskan maka dari kedua

    tabung reaksi akan terbentuk gelembung yang merupakan gas H2, ini

    menunjukkan telah terjadi reaksi.Ketika dimasukkan indikator pp ke dalam

    larutan tersebut, larutan tersebut berwarna merah tua, hal ini menandakan bahwa

    larutan itu bersifat basa.

    Akan tetapi hasil percobaan ini sedikit melenceng dari toeri yang ada,

    yaitu warna larutan yang terjadi setelah ditambahkan indikator PP yang berubah

    menjadi merah tua. Warna larutan yang seharusnya terjadi adalah warna merah

    lembayu. Hal ini terjadi karena indikator PP yang ditambahkan sedikit lebih

    banyak dari yang seharusnya.

    Pada percobaan kedua ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan garam

    sulfat pada golongan IIA, yang pertama dilakukan adalah menambahkan H2SO4

    0,1 M pada BaCl2 0,1 M dan CaCl2 0,1 M. Pada BaCl2 yang telah ditambahkan

    H2SO4, terbentuk larutan yang keruh dan banyak terdapat endapan putih.

    Sedangkan pada CaCl2 yang telah ditambahkan H2SO4 larutannya sedikit agak

    keruh dan hanya terdapat sedikit endapan. Terbantuknya endapan manandakan

    bahwa kelarutan senyawa tersebut adalah lebih kecil. Dengan membandingkan

    banyaknya endapan yang terbentuk maka dapat diketahui bahwa kelarutan garam

    sulfat dari golongan IIA adalah cenderung akan berkurang atau menurun dari atas

    ke bawah.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    13/18

    Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui kelarutan garam

    hidroksida pada golongan IIA, yang pertama dilakukan adalah menambahkan

    NaOH 1 M pada BaCl2 0,1 M dan CaCl20,1 M. Pada larutan BaCl2yang telah

    ditambahkan NaOH, terbentuk larutan yang keruh namun endapan yang terbentuk

    tidak terlalu banyak. Sedangkan pada larutan CaCl2yang ditambah NaOH larutan

    menjadi keruh dan terdapat lebih banyak endapan. Sehingga dari percobaan ini

    dapat diketahui bahwa kelarutan garam hidroksida pada golongan IIA adalah

    kelarutannya cenderung akan bertambah/meningkat dari atas ke bawah.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    14/18

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur golongan alkali

    sedikit lebih reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali tanah, selanjutnya sifat

    kelarutan garam sulfat dari golongan IIA adalah cenderung akan berkurang atau

    menurun dari atas ke bawah sementara sifat kelarutan garam hidroksidanya

    cenderung akan bertambah/meningkat dari atas ke bawah.

    5.2 Saran

    Sebaiknya dalam percobaan ini digunakan lebih banyak lagi unsur-unsur

    golongan IA maupun unsur-unsur golongan IIA agar tampak jelas perbedaan

    antara sifat-sifat unsur dari kedua golongan tersebut.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    15/18

    DAFTAR PUSTAKA

    Wardhani,S.,2014, GolonganIIA,(httpskyoshiro67.files.wordpress.com201004gol-

    iia.pdf, diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 pukul 19:58 WITA).

    Anshory,I.,1986,Penuntun Pembelajaran Kimia, Bandung: Ganeca Exact

    Bandung.

    Chang, R., 2003,Kimia Dasar Konsep Kimia Inti,Jakarta: Erlangga.

    Saputra, A. D., Makalah Alkali dan Alkali tanah, 2014,(http://agusdiansaputr4.blogspot.com/2012/12/pembahasan-makalah-unsur-

    alkali-tanah_26.html, diakses pada tanggal 27 Oktober 2014 pukul 19:09

    WITA).

    Tim Dosen Kimia Universitas Hasanuddin, 2012,Kimia Dasar, Makassar.

    http://agusdiansaputr4.blogspot.com/2012/12/pembahasan-makalah-unsur-alkali-tanah_26.htmlhttp://agusdiansaputr4.blogspot.com/2012/12/pembahasan-makalah-unsur-alkali-tanah_26.htmlhttp://agusdiansaputr4.blogspot.com/2012/12/pembahasan-makalah-unsur-alkali-tanah_26.htmlhttp://agusdiansaputr4.blogspot.com/2012/12/pembahasan-makalah-unsur-alkali-tanah_26.html
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    16/18

    LEMBAR PENGESAHAN

    Makassar, 17 November 2014

    Asisten, Praktikan,

    NUR HASNI BAHRUN

    NIM. H311 11 015 NIM. H311 14 305

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    17/18

    LAMPIRAN I

    BAGAN KERJA

    a.

    Reaktifitas Unsur

    Logam Mg

    Dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah

    diisi air 2 mL.

    Diamati dan diperhatikan reaksi yang terjadi.

    Dipanaskan apabila tidak terjadi reaksi hingga

    reaksi erjadi (munculnya gelembung menandakan

    reaksi telah terjadi).

    Diteteskan indikator PP.

    Diamati perubahan warna yang terjadi.

    Dilakukan hal yang sama pada logam Ca.

    Hasil

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Sifat-sifat Unsur

    18/18

    b.

    Kelarutan garam sulfat

    1 mL MgCl2 0,5 M

    Dimasukkan kedalam tabung reaksi

    Ditambahkan 1 mL H2SO40,5 M

    Diamati endapan yang terbentuk pada tabung reaksi.

    Dilakukan hal yang sama pada CaCl2, SrCl2, dan

    BaCl2

    Hasil

    c. Kelarutan Garam Hidroksida

    1 mL MgCl2 0,5 M

    Dimasukkan kedalam tabung reaksi

    Ditambahkan 1 mL NaOH0,5 M

    Diamati endapan yang terbentuk pada tabung reaksi.

    Dilakukan hal yang sama pada CaCl2, SrCl2, dan

    BaCl2

    Hasil