sifat-sifat fluida.docx

24
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA SIFAT-SIFAT FLUIDA Disusun Oleh : Shofiuddin (B42120449) Yongki Adi Pratama Putra (B42120491) Yoeca Nasocha Ditya Rasha (B42120623) Dwi Pinaring Huda (B42120626) Muhammad Ruslan (B42120673) Dosen Pembimbing : Ir. Sucipto, MT. Aditya W. P, ST, MT. Golongan A / Kelompok IV MF - 1 A4

Upload: yongkiadipratamaputra

Post on 30-Nov-2015

209 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan mekanika fuida

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat-sifat Fluida.docx

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

SIFAT-SIFAT FLUIDA

Disusun Oleh :

Shofiuddin (B42120449)

Yongki Adi Pratama Putra (B42120491)

Yoeca Nasocha Ditya Rasha (B42120623)

Dwi Pinaring Huda (B42120626)

Muhammad Ruslan (B42120673)

Dosen Pembimbing :

Ir. Sucipto, MT.

Aditya W. P, ST, MT.

Golongan A / Kelompok IV

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ENERGI TERBARUKAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SEPTEMBER 2013

MF - TET 1

A4

Page 2: Sifat-sifat Fluida.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kajian mekanika fluida melibatkan hukum-hukum dasar yang sama

dengan yang telah dipelajari di kuliah fisika dan mekanika lainnya. Hukum-

hukum ini mencakup hukum Newton tentang gerak, kekekalan massa, dan hukum

pertama dan kedua termodinamika. Jadi, ada keserupaan yang kuat antara

pendekatan umum terhadap mekanika fluida dan terhadap benda mekanika benda

padat pada benda tegar dan benda yang dapat terdeformasi. Hal ini sebenarnya

sangat membantu, karena banyak konsep dan teknik-teknik analisis yang

digunakan dalam mekanika fluida adalah hal yang sama dengan yang telah

dipelajari sebelumnya di kuliah lainnya.

Subjek yang luas di dalam mekanika fluida secara umum dapat dibagi

menjadi statika fluida di mana fluida dalam keadaan diam, dan dinamika fluida, di

mana fluida bergerak. Dalam bab-bab selanjutnya kita akan membahas kedua

bidang ini secara terperinci. Namun sebelum kita dapat melanjutkan pembahasan,

kita perlu mendefinisikan dan membahas beberapa sifat fluida yang sangat

berkaitan dengan perifaku fluida. Jelas bahwa fluida yang berbeda secara umum

mempunyai sifat yang berbeda pula. Misalnya, gas-gas bersifat ringan dan dapat

dimampatkan (mampu-mampat), sementara zat cair berat (jika diperbandingkan)

dan relatif tidak dapat dimampatkan. Minyak maupun oli akan mengalir secara

perlahan dari sebuah bejana, tapi air mengalir dengan deras ketika dituangkan ke

dalam sebuah bejana. Untuk mengkuantifikasi perbedaan-perbedaan ini, beberapa

sifat fluida digunakan. Dalam beberapa subbab berikut ini, sifat-sifat yang

memegang peranan penting dalam analisis perilaku fluida akan dibahas.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah cara mengetahui/menghitung massa jenis dan berat jenis suatu

fluida dengan mengunakan konsep Volumetrik?

Page 3: Sifat-sifat Fluida.docx

b. Bagaimanakah cara mengetahui/menghitung massa jenis dan berat jenis suatu

fluida dengan mengunakan Pipa U?

c. Bagaimanakah sifat-sifat fluida tersebut?

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung nilai massa jenis dan berat

jenis dengan konsep Volumetrik.

b. Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung nilai massa jenis dan berat

jenis dengan menggunakan Pipa U.

c. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat dari beberapa macam fluida.

Page 4: Sifat-sifat Fluida.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Massa Jenis/Kerapatan (Density)

Kerapatan sebuah fluida, dilambangkan dengan huruf Yunani p (rho),

didefinisikan sebagai massa fluida per satuan volume. Kerapatan biasanya

digunakan untuk mengkarakteristikkan massa sebuah sistem fluida. Dalam sistem

BG, p mempunyai satuan slugs/ft3 dan dalam satuan SI adalah kg/m3.

Nilai kerapatan dapat bervariasi cukup besar di antara fluida yang berbeda,

namun untuk zat-zat cair, variasi tekanan dan temperatur umumnya hanya

memberikan pengaruh kecil terhadap nilai p. Perubahan kecil dalam kerapatan air

dengan variasi temperatur yang besar memberikan daftar nilai kerapatan beberapa

zat cair yang umum. Kerapatan air pada 60 °F adalah 1,94 slugs/ft3 atau 999

kg/m3. Perbedaan yang besar dari kedua nilai tersebut menunjukkan pentingnya

kita memperhatikan satuan. Tidak seperti zat cair, kerapatan sebuah gas sangat

dipengaruhi oleh tekanan dan temperaturnya.

1.2 Berat Jenis

Berat jenis dari sebuah fluida, dilambangkan dengan huruf Yunani 7

(gamma), didefinisikan sebagai berat fluida per satuan volume. Berat jenis

berhubungan dengan kerapatan melalui persamaan

γ= ρg

di mana g adalah percepatan gravitasi lokal. Seperti halnya kerapatan yang

digunakan untuk mengkarakteristikkan massa sebuah sistem fluida, berat jenis

digunakan untuk mengkarakteristikkan berat dari sistem tersebut. Dalam sistem

BG, 7 mempunyai satuan lb/ft3 dan satuan SI adalah N/m3. Di bawah kondisi

gravitasi standar (g = 32,174 ft/s2 = 9,807 m/s2), air pada temperatur 60 °F

memiliki berat jenis 62,4 Ib/ft3 dan 9,80 kN/m3.

1.3 Pipa U

Pada modulus pipa U kali ini termasuk gerak harmonis sederhana

linier. Gerak harmonis sederhana ini tidak menghasilkan sudut dalam gerak

Page 5: Sifat-sifat Fluida.docx

osilasinya. Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa molekul-

molekul benda padat bergetar dengan gerak yang hampir harmonik terhadap

posisi kisi-kisi tetapnya, walaupun gerak molekul-molekul itu tentunya tidak

dapat kita lihat secara langsung.

Gambar 2.1 pipa U dalam keadaan horizontal

Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana

berbentuk huruf U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat

cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama, berarti mengikuti hukum

bejana berhubungan. Alat yang digunakan oleh para tukang bangunan untuk

mendapatkan sifat datar juga menggunakan hukum bejana berhubungan. Alat

tersebut dinamakan water pas. Gejala-gejala dalam kehidupan sehari-hari yang

pemanfaatannya menggunakan hukum bejana berhubungan akan bermanfaat

sekali untuk mendapatkan sifat datar. Bunyi hukum bejana berhubungan

yaitu : “Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama,

dalam keadaan setimbang, permukaan zat cair dalam bejana-bejana itu

terletak pada sebuh bidang mendatar”. Para tukang bangunan juga sering

menggunakan prinsip hukum bejana berhubungan ini untuk mengukur ketinggian

dua tempat yang berbeda letaknya dengan cara menggunakan selang bening

yang berisi air. Tinggi air di kedua bagian ujung selang selalu sama.

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika terdapat pipa kapiler

di salah satu bejana, dan tidak berlaku pula jika diisi dengan lebih dari satu jenis

zat cair yang berbeda. Pada pipa U bila dari salah satu mulut pipa U

Page 6: Sifat-sifat Fluida.docx

dituangkan zat cair yang berbeda (massa jenisnya berbeda dengan massa jenis zat

cair yang sudah ada di dalam pipa). Tekanan pada kedua permukaan zat cair

di kedua mulut pipa U selalu sama, yaitu merupakan tekanan hidrostatis.

Jika pipa U diisi dengan dua zat cair yang tidak bercampur, tinggi

permukaan zat cair pada kedua mulut pipa berbeda. Hubungan antara massa

jenis dan tinggi zat cair dalam pipa U adalah sebagai berikut: Misalkan, massa

jenis zat cair pertama adalah ρ1 dan massa jenis zat cair kedua adalah ρ2.

Dari titik pertemuan kedua zat cair, kita buat garis mendatar yang memotong

kedua kaki pipa U.

Misalkan, tinggi permukaan zat cair pertama dari garis adalah h1 dan

tinggi permukaan zat cair kedua dari garis adalah h2. Zat cair pertama

setinggi h1 melakukan tekanan yang sama besar dengan tekanan zat cair kedua

setinggi h2.

Dengan menggunakan persamaan di atas, maka diperoleh :

Gambar 2.2 Pipa U yang berisi cairan

Sebuah tabung berbentuk U diisi air sampai ketinggian tertentu.

Kemudian air disebelah kanan ditekan kebawah hingga turun setinggi x, lalu

dilepas sedemikian, sehingga air bergerak harmonik sedehana. Jika luas

permukaan tabung A dan massa air seluruhnya m, maka besar perioda gerak

harmonik ini adalah sebagai berikut.

Page 7: Sifat-sifat Fluida.docx

Gaya pemulih adalah gaya berat air di kolom sebelah kiri setinggi

2x yang mendorong air bergerak ke sebelah kanan, besarnya adalah

Sesuai dengan persaman gaya

pemulih bahwa F = -k x, maka diperoleh:

Massa total cairan :

Periode gerak harmonik adalah

atau

sehingga periode getaran memenuhi hubungan :

Dengan:

T = perioda (sekon)

l = panjang kolom zat cair (m)

g = percepatan gravitasi (ms-2)

1.4 Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel

yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan

gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum

gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang

cukup akurat dalam kebanyakan kasus.

Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar

menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda

disekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda benda yang ada di bumi.

Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada diluar angkasa, seperti

bulan, meteor, dan benda angkasa laiinnya, termasuk satelit buatan manusia.

Page 8: Sifat-sifat Fluida.docx

Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya

gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.

Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan sebagai g

menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada

permukaan bumi (permukaan laut). Nilai sebenarnya percepatan gravitasi

berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung ketinggian dan kondisi

geologi. Simbol g digunakan sebagai satuan percepatan. Dalam fisika, nilai

percepatan gravitasi standar g didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per

detik2), atau 32.174,05 kaki per detik2. Pada ketinggian p maka menurut

International Gravity Formula, g = 978,0495 (1+0.0052892 sin2 (p) -

0.0000073 sin2 (2p)) sentimeter per detik2. (cm/s2).

Simbol g pertama kali digunakan dalam bidang aeronautika dan

teknologi ruang angkasa, yang digunakan untuk membatasi percepatan yang

dirasakan oleh kru pesawat ulang-alik, disebut juga sebagai g forces. Istilah

ini menjadi populer di kalangan kru proyek luar angkasa. Sekarang ini

berbagai pengukuran percepatan gravitasi diukur dalam satuan g. Istilah

satuan gee dan grav juga menunjuk kepada satuan ini.

Page 9: Sifat-sifat Fluida.docx

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk praktikum adalah:

a. Pipa U 3 buah

b. Papan peraga pipa 3 buah

c. Gelas ukur 3 buah

d. Alat suntik/penyedot cairan 4 buah

e. Neraca

f. Kertas milimeter 3 buah

3.1.2 Bahan

Bahan yang diperlukan adalah:

a. Minyak goreng

b. Oli SAE 90

c. Oli SAE 20-50

d. Air

3.2 Langkah Kerja

3.2.1 Volumetrik

a. Perhatikanlah dan pahami intruksi yang diberikan oleh teknisi laboraturium

agar dapat mengurangi kesalahan dan kerusakan saat praktikum.

b. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

c. Timbang ketiga gelas ukur terlebih dahulu secara bergantian dalam kondisi

kosong.

d. Masukkan cairan minyak goreng, oli SAE 90 dan oli SAE 20-50 kedalam

gelas ukur, masing-masing gelas hanya boleh dimasuki satu cairan saja.

e. Ukur banyaknya volume masing-masing cairan.

Page 10: Sifat-sifat Fluida.docx

f. Timbang ketiga gelas ukur yang telah terisi cairan secara bergantian.

g. Catat seluruh nilai-nilai volume dan massa dari ketiga bahan tersebut.

h. Hitung nilai massa jenis dan berat jenisnya, kemudian analisa

perhitungannya.

3.2.2 Pipa U

a. Perhatikanlah dan pahami intruksi yang diberikan oleh teknisi laboraturium

agar dapat mengurangi kesalahan dan kerusakan saat praktikum.

b. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

c. Masukkan air terlebih dahulu kedalam seluruh pipa dengan perantara alat

suntik.

d. Masukkan cairan minyak goreng, oli SAE 90 dan oli SAE 20-50 kedalam

pipa U, masing-masing pipa hanya boleh dimasuki satu cairan saja.

e. Tandai garis pembatas cairan yang terlihat pada pipa dengan mencoret kertas

milimeter yang diletakkan dibelakang pipa.

f. Ukur nilai perbedaan ketinggian antara air dengan zat-zat tersebut untuk

setiap pipanya.

g. Catat hasilnya, hitunglah nilai massa jenis dan berat jenisnya dan analisislah.

Page 11: Sifat-sifat Fluida.docx

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

4.1.1 Konsep Volumetrik

a. Data Awal

Bahan ke-1 : Minyak Goreng

Massa gelas kosong : 413 gr (0,413 Kg)

Volume zat(v) : 60 ml (0,00006 m3)

Massa gelas+zat : 462,3 gr (0,4623 Kg)

Massa zat(m) : 49,3 gr (0,0493 Kg)

Massa Jenis(ρ)

ρ=mv

ρ= 0,0493 Kg

0,00006 m3

ρ=821,6667 Kg /m3

Berat Jenis(γ)

γ= ρ. g

γ=821,6667Kg

m3.9,8 N / Kg

γ=8052,3333 N /m3

Bahan ke-2 : Oli SAE 90

Massa gelas kosong : 273,4 gr (0,2734 Kg)

Volume zat(v) : 50 ml (0,00005 m3)

Massa gelas+zat : 313,8 gr (0,3138 Kg)

Massa zat(m) : 40,4 gr (0,0404 Kg)

Massa Jenis(ρ)

ρ=mv

ρ= 0,0404 Kg

0,00005 m3

ρ=808 Kg /m3

Berat Jenis(γ)

γ= ρ. g

γ=808 Kg /m3 .9,8 N / Kg

γ=7918,4 N /m3

Bahan ke-3 : Oli SAE 20-50

Page 12: Sifat-sifat Fluida.docx

Massa gelas kosong : 380,5 gr (0,3805 Kg)

Volume zat(v) : 50 ml (0,00005 m3)

Massa gelas+zat : 419 gr (0,419 Kg)

Massa zat(m) : 38,5 gr (0,0385 Kg)

Massa Jenis(ρ)

ρ=mv

ρ= 0,0385 Kg

0,00005 m3

ρ=770Kg /m3

Berat Jenis(γ)

γ= ρ. g

γ=770 Kg /m3 .9,8 N /Kg

γ=7546 N /m3

b. Pengelompokan Data Perhitungan Volumetrik

4.1.2 Pipa U

a. Data Awal

Bahan ke-1 : Minyak Goreng

1 Minyak Goreng 0.00006 0.0493 821.6666667 9.8 8052.3333332 Oli SAE 90 0.00005 0.0404 808 9.8 7918.43 Oli SAE 20-50 0.00005 0.0385 770 9.8 7546

Perhitungan Volumetrik

No. Nama BahanVolume(v)

(m3)Massa(m)

(Kg)Massa Jenis(ρ)

(Kg/m3)Gravitasi(g)

(N/Kg)Berat Jenis(ϒ)

(N/m3)

Page 13: Sifat-sifat Fluida.docx

Massa Jenis(ρ)

ρa=( ρb )hb

ha

ρa=(1000 Kg /m3 ) 7,8 cm8,8 cm

ρa=886,36364 Kg /m3

Berat Jenis(γ)

γ= ρa . g

γ=886,36364Kg

m3.9,8 N /Kg

γ=8686,363636 N /m3

Bahan ke-2 : Oli SAE 90

Massa Jenis(ρ)

ρa=( ρb )hb

ha

ρa=(1000 Kg /m3 ) 7 , 3cm6,05cm

ρa=828 , 7671233 Kg /m3

Berat Jenis(γ)

Page 14: Sifat-sifat Fluida.docx

γ= ρa . gγ=828,76712

Kg

m3.9,8 N / Kg

γ=8121 , 917808 N /m3Bahan ke-3 : Oli SAE 20-50

Massa Jenis(ρ)

ρa=( ρb )hb

ha

ρa=(1000 Kg /m3 ) 9,6 cm8,25 cm

ρa=859,375 Kg /m3

Berat Jenis(γ)

γ= ρa . g

γ=859,375Kg

m3.9,8 N / Kg

γ=8421,875 N /m3

b. Pengelompokan Data Perhitungan pengujian dengan Pipa U

1 Minyak Goreng 1000 8.8 7.8 886.3636364 9.8 8686.3636362 Oli SAE 90 1000 7.3 6.05 828.7671233 9.8 8121.9178083 Oli SAE 20-50 1000 9.6 8.25 859.375 9.8 8421.875

Berat Jenis(ϒ)

(N/m3)

Pengujian pada Pipa U

No. Nama BahanMassa Jenis Air(ρb)

(Kg/m3)

Tinggi Zat(ha)

(cm)

Tinggi Air(hb)

(cm)

Massa Jenis Zat(ρa)

(Kg/m3)

Gravitasi(g) (N/Kg)

Page 15: Sifat-sifat Fluida.docx

4.1.3 Rata-rata Massa Jenis dan Berat Jenis dari volumetrik dan Pipa U

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini penentuan sifat-sifat fluida suatu zat fluida

diperoleh dengan menggunakan dua konsep perhitungan yaitu volumetrik dan

Pipa U. Konsep Volumetrik memiliki cara penentuan dengan menimbang secara

langsung zat fluida untuk mencari massa zat tersebut dengan neraca dan mencari

nilai volumenya dengan gelas ukur. Selanjutnya didapatlah data massa dan

volumenya yang akan diolah sehingga akan ditemukan nilai massa jenis dan berat

jenis fluida tersebut.

Penentuan massa jenis dan berat jenis dengan menggunakan pipa U

memiliki metode yang lain dengan konsep volumetrik yaitu: air terlebih dahulu

harus dimasukkan ke pipa U, setelah itu zat fluida yang akan dicari nilai massa

jenis dan berat jenisnya dimasukkan dengan pertimbangan volume secukupnya.

Setelah air dan zat tersebut berada dalam pipa U akan tampak batas antara zat dan

air tersebut, maka pengambilan data harus sudah dimulai dengan mengamati

ketinggian zat fluida yang dimasukkan serta data ketinggian air dengan acuan

batas pertemuan air dan zat tersebut sebagai nilai pengukuran angka ke nol.

Sehingga didapatlah data ketinggian zat fluida dan ketinggian air didalam pipa U

yang akan diolah menjadi nilai massa jenis dan berat jenis fluida tersebut. Seluruh

perhitungan data massa jenis dan berat jenis dengan konsep volumetrik maupun

pipa U telah dijelaskan lebih detail pada bagian analisa data.

Dari analisa data diatas didapatkan nilai-nilai massa jenis dan berat jenis

yang berbeda-beda, tetapi relatif sama untuk masing-masing zat fluidanya

meskipun dengan konsep dan cara perhitungan yang berbeda. Perbedaan ini

kemungkinan dapat terjadi karena kesalahan pembacaan data pada alat ukur yang

dilakukan secara manual atau analog untuk pengambilan datanya. Penarikan rata-

1 Minyak Goreng 821.66667 8052.3333 886.3636364 8686.363636 854.0151532 8369.3484682 Oli SAE 90 808 7981.4 828.7671233 8121.917808 818.3835617 8051.6589043 Oli SAE 20-50 770 7546 859.375 8421.875 814.6875 7983.9375

Rata-rata Massa Jenis

(Kg/m3)

Rata-rata Berat Jenis

(N/m3)No. Nama Bahan

Volumetrik Pipa U

Massa Jenis(ρ)

(Kg/m3)

Berat Jenis(ϒ)

(N/m3)

Massa Jenis(ρ)

(Kg/m3)

Berat Jenis(ϒ)

(N/m3)

Page 16: Sifat-sifat Fluida.docx

rata data adalah cara yang paling akurat ketika terjadi perbedaan data antara kedua

konsep perhitungan. Data rata-rata massa jenis dan berat jenis ketiga bahan telah

dihitung pada analisis data dengan hasil:

No

.

Nama Bahan Massa Jenis(ρ) (Kg/m3) Berat Jenis(γ) (N/ m3)

1 Minyak Goreng 854,0151532 8369,348468

2 Oli SAE 90 818,3835617 8051,658904

3 Oli SAE 20-50 814,6875 7983,9375

Dari data tersebut, maka dapat dianalisis bahwa minyak goreng memiliki nilai

massa jenis dan berat jenis yang lebih besar daripada oli, tetapi masih lebih kecil

daripada massa jenis dan berat jenis air.

Pada percobaan yang dilakukan posisi ketiga bahan tersebut ketika

dicampurkan dengan air kedalam pipa U berada pada posisi atas sedangkan air

selalu berada pada posisi bagian bawahnya. Hal ini dapat terjadi karena nilai

massa jenis dari ketiga bahan tersebut lebih kecil daripada air dan apabila ketiga

campuran tersebut dicampurkan, maka dapat diprediksi bahwa larutan terbawah

adalah minyak goreng dan bagian paling atas adalah Oli SAE 20-50. Sehingga

beberapa sifat-sifat dari ketiga fluida tersebut dapat dianalisa bahwa zat fluida

yang memiliki massa jenis besar biasanya memiliki viskositas yang kecil seperti

air. Pada praktikum kali ini viskositas zatnya telah diukur terlebih dahulu

praktikum sebelumnya.

Page 17: Sifat-sifat Fluida.docx

BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perbedaan hasil data dari dua buah konsep pengujian terjadi karena proses

pengujian dilakukan secara manual dalam pengambilan datanya sehingga nilai

keakurattan datanya relatif kecil.

Zat fluida yang memiliki massa jenis dan berat jenis yang lebih kecil akan

berada pada posisi diatas zal fluida yang memiliki massa jenis dan berat jenis

yang lebih besar. Urutan nilai massa jenis dan berat jenis bahan yang diuji dari

yang terbesar ke yang terkecil adalah Air, Minyak Goreng, Oli SAE 90 kemudian

Oli SAE 20-50.

Dari pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat

zat fluida memiliki hubungan dari satu sifat ke sifat lainnya. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai massa jenis dan berat jenis yang memiliki hubungan yang positif

dengan nilai viskositasnya.

4.2 Saran

Sebelum praktikum yang baik sebaiknya fasilitas mahasiswa seperti buku

pedoman (BKPM) harus sudah diberikan agar ketika menjalankan praktikum

mahasiswa dapat lebih cepat memahami materi praktikum yang praktikan.