laporan praktikum teknik pengolahan hasil … · laporan praktikum teknik pengolahan hasil...
TRANSCRIPT
Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SEMESTER GANJIL 2018/2019
PENGUKURAN SIFAT UDARA MENGGUNAKAN SLING-PSIKROMETER
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
KAMPUS PALEMBANG
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
i
Agung Gumelar
05021381621053
Sucita Elsa Tami
05021281621032
Muhammad Ridwan
05021381621057
Yoanda Musina Rosa
05021381621068
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI ............................................................................................. i
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB 2. METODELOGI ........................................................................... 3
2.1.Waktu dan Tempat ................................................................................ 3
2.2. Alat dan Bahan .................................................................................... 3
2.3. Cara Kerja ............................................................................................ 3
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 4
3.1. Hasil .................................................................................................... 4
3.2. Pembahasan ......................................................................................... 4
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 8
4.1. Kesimpulan .......................................................................................... 8
4.2. Saran ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 9
i
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelembaban suatu udara pada suatu tempat dapat diukur dengan berbagai
instrumen. Adapun alat-alat yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
kelembababn udara salah satunya adalah Psychrometer Wriling. Psychrometer
wriling ini disebut juga Psychrometer Putar atau Psychrometer Sling.
Psychrometer Wirling adalah Psychrometer ventilasi buatan atau Psychrometer
hembus. Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang
terbuka. Adapun cara penggunaannya adalah dengan memutar Psychrometer Sling
selama 1 menit atau 120 putaran. Sling psychrometer terdiri dari dua buah
termometer air raksa. Adapun termometer ini untuk mengukur temperatur
cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet bulb) ( Rojali,1997).
Secara meteorologi suhu udara biasanya diukur dalam sangkar cuaca
sedangkan pada situasi ini, yang diukur adalah suhu massa udara setinggi 1.5
meter. Tetapi tanaman menerima radiasi langsung dari cahaya matahari sehingga
berbeda dari suhu sangkar cuaca. Suhu tanaman mungkin lebih tinggi dari suhu
sangkar cuaca. Hal ini dapat terjadi akibat penguapan sejumlah air, dari
pemindahan panas secara konveksi, angin dan pantulan. Disamping terjadinya
perubahan suhu tanaman, suhu permukaan tanah juga berubah. Apabila transpirasi
berlangsung terus-menerus, suhu permukaan daun tidak akan berubah. Perubahan
suhu udara juga ditentukan oleh sudut letak daun terhadap radiasi surya yang akan
menentukan jumlah energi yang diserap oleh daun tersebut. Pengukuran suhu
daun dapat dilakukan dengan radiometer inframerah atau penyisipan termokopel
kedalam daun (Triandini Putri, 2007).
Psychrometer adalah termometer air raksa dalam bejana kaca untuk
mengukur suhu udara aktual yang terjadi. Satuan yang ditetapkan untuk
pengukuran suhu udara adalah derajad Celsius. Namun di beberapa negara bagian
barat masih menggunakan derajad Kelvin atau Fahrenheit. Jika suhu naik,
alkohol akan mengembang dan mengalir melalui tabung tanpa menggeser indeks.
Jika suhu turun, maka kolom alkohol akan turun dan permukaan alkohol
1
Universitas Sriwijaya
menyentuh indeks. Jika suhu terus turun, maka kolom alkohol akan mendesak dan
menggeser indek mendekati bola termometer. Jika suhu naik lagi alkohol akan
mengalir menuju ke ujung tabung tanpa menggeser indeks. Skala yang
ditunjukkan oleh oleh indek adalah suhu terendah ( Supriyanto, 2010).
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menghitung suhu bola basah dan suhu
bola kering. Sehingga dapat menghitung kelembaban relatif (RH), titik embun
(Tdp), kelembaban absolut (W), volume spesifik (ν) dan entalpi (h) dari grafik
psikometrik (psychrometric chart).
2
Universitas Sriwijaya
BAB 2
METODELOGI
2.1. Waktu dan Tempat
Pengukuran ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 03 Oktober 2018,
Pada Pukul, 07.00 WIB, 12.00 WIB, dan 17.00 WIB. Di Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya, Palembang.
2.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sling psychrometer,
sedangkan bahan yang digunakan yaitu air aquadest.
2.3. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini yaitu:
1. Basahi kain kasa pada termometer secukupnya dengan air aquadest. Jaga
jangan sampai bola kering termometer bola kering sampai terkena air. Untuk
mengukur kelembaban relatif udara (setelah kain kasa dibasahkan) putar
psikrometer diatas kepala dengan kecepatan 2 (dua) putaran per detik selama
satu menit (120 putaran). Pastikan pada waktu memutar psikrometer tidak
menabrak benda lain. Setelah itu segera baca suhu bola basah dan kering.
Pembacaan mesti dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi perobahan suhu.
2. Lakukan pengukuran sebanyak minimal 3 (tiga) ulangan pada setiap tempat
pengukuran
3. Ukur kelembaban udara di bahwa pohon, lapangan terbuka dan dalam ruangan
pada pagi, siang dan sore hari (sekitar jam 5 sore).
4. Analisis data yang didapat dan diskusikan perbedaan dari masing-masing data.
3
Universitas Sriwijaya
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Adapun hasil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
LOKASI Pagi/ Siang/Sore (TIAP
KELOMPOK
Tbk,
C
Tbb, C
RH,%
Tembun,
C
W (Rasio Kelembaban)
Volume Spesifik
h (Enthalpy)
MESTI MENGUKUR
PADA
kgH2O/kgu
k
m3/kguk kJ/kguk
LOKASI YANG
BERBEDA)
Dibawah Pohon
28 24 72 22.5 0.0176 0.875 72
33 28 68 26,5 0,0221 0,898 90
34 28 63 26.4 0.0215 0.90 90
Lapangan
32 27 67 25.3 0.0205 0.894 85
34 28 63 26.4 0.0215 0.90 90
33 28 68 26,5 0,0221 0,898 90
Dalam ruangan 28 26 85 25.3 0.0204 0.880 81
34 28 63 26.4 0.0215 0.90 90
29 27 86 26.4 0.0219 0.887 86
Link pada percobaan yang kelompok kami lakukan terdapat pada link
berikut : https://m.youtube.com/watch?v=4NetEApA5Po
3.2. Pembahasan
Pada percobaan menggunakan Sling Psychometri ini, dilakukan dengan
cara memutar Sling selama 120 putaran atau selama 1 menit dengan cepat.
Percobaan dilakukan di 3 tempat yaitu, dilapangan terbuka, dibawah pohon, dan
didalam ruangan. Pada termometer bola basah untuk mengetahui temperatur udara
pada ujung termometer di pasang kain kasa yang telah dibasahi dengan aquadest.
Selanjutnya untuk menentukan nilai temperatur pada psikometer setelah putaran
pada sling psikometer dilakukan perhatikan nilai yang ditunjukkan pada indeks
4
Universitas Sriwijaya
masing–masing termometer. Pengukuran Dibawah pohon pada pagi hari diperoleh
nilai Tbk 28, dan Tbb 24, untuk siang hari diperoleh nilai Tbk 33 Tbb 28 dan
untuk sore hari nilai Tbk 34 Tbb 28. Pengukuran di Lapangan pada pagi hari
diperoleh nilai Tbk 32 Tbb 27, pada siang hari Tbb 34 Tbk 28, untuk sore hari
Tbk 33 Tbb 28. Pengukuran di ruangan pada pagi hari diperoleh nilai Tbk 28 Tbb
26, pada siang hari Tbk 34 Tbb 28, pada waktu sore hari Tbk 29 Tbb 27. Untuk
masing masing nilai kelembaban relatif, kelembaban rasio,titik embun, volume
spesifik dan entalpi, dapat dilihat dari tabel psikometrik, dengan patokan nilai Tbk
dan Tbb yang telah diperoleh. Selanjutnya penentuan nilainya ditentukan dengan
tabel psikometrik eperti pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Tabel Psikometrik Suhu Rendah
Gambar 3.2 Tabel Psikometrik Suhu Rendah dan Tinggi
5
Universitas Sriwijaya
Jika suhu naik pada sling psikometer, maka alkohol akan mengembang
dan mengalir melalui tabung tanpa menggeser indeks. Jika suhu turun, maka
kolom alkohol akan turun dan permukaan alkohol menyentuh indeks. Jika suhu
terus turun, maka kolom alkohol akan mendesak dan menggeser indek mendekati
bola termometer. Jika suhu naik lagi alkohol akan mengalir menuju ke ujung
tabung tanpa menggeser indeks. Skala yang ditunjukkan oleh oleh indek adalah
suhu terendah.
Pada prinsipnya temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensible
di atmosfir. Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi sehingga nilai dari
temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila kondisi tidak jenuh, air
akan menguap dari permukaan termometer cembung basah dengan laju tertentu
yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari uap air yang berada
di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung termometer dan temperatur akan
turun.
Untuk menentukan kelembaban udara dengan menggunakan Psychrometer
Sling didasarkan atas seberapa besar penurunan temperatur yang disebabkan
adanya penguapan air ke dalam udara. Psychrometer Sling ini disusun dari sebuah
konstruksi yang memungkinkan agar alat ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Adapun konstruksi dari Psychrometer Sling ini seperti pada gambar 3.3
Gambar 3.3 Bagian – Bagian Psychrometer Sling
Gambar 3.3. diatas adalah bagian-bagian dari konstruksi Psychrometer
Sling. Setiap bagiannya memiliki fungsinya masing-masing. Untuk memudahkan
pengoperasiannya, Psychrometer Sling dilengkapi dengan gagang pegangan untuk
Pegangan
Wet Bulb
Temperature
Dry Bulb
Temperature
6
Universitas Sriwijaya
memudahkan pengguna menggunakan Psychrometer Sling ini. Kesalahan-
kesalahan pokok pada psychrometer pada umumnya bersumber pada keelahan
indek termometer, yaitu kesalahan yang bersumber pada indek termometer-
termometer yang digunakan. Untuk mendapatkan data-data yang baik, maka perlu
diketahui kesalahan-kesalahan yang bersumber pada termometer yang dipakai
untuk sendiri, yaitu kisaran dari temperatur yang sebenarnya.
Pada prinsipnya temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensible
di atmosfir. Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi sehingga nilai dari
temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila kondisi tidak jenuh, air
akan menguap dari permukaan termometer cembung basah dengan laju tertentu
yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari uap air yang berada
di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung termometer dan temperatur akan
turun. Bagian–Bagian Psychrometer Sling ini seperti pada gambar 3.4 ( Rojali,
1997).
Gambar 3.4 Psychrometer Sling
7
Universitas Sriwijaya
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil dan pembahasan pada praktikum ini yaitu:
1. Psychometer Wriling adaah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kelembaban udara.
2. Nilai Tbk dan Tbb tertinggi dari percobaan sling psikrometer adalah di
Lapangan Terbuka dengan nilai Tbk 34 dan Tbb 28
3. Untuk menentukan kelembaban udara dengan menggunakan Psychrometer
Sling didasarkan atas seberapa besar penurunan temperatur yang disebabkan
adanya penguapan air ke dalam udara.
4. Ketinggian mempengaruhi kelembaban, semakin tinggi suatu tempat maka
suhu semakin rendah dan kelembaban semakin tinggi dan sebaliknya.
4.2 Saran
Sebaiknya pihak Universitas menyediakan alat untuk pelaksanaan
praktikum, sehingga percobaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar,
aman, dan hasil yang diperoleh akurat.
8
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Rojali., 1997. Dasar-Dasar Pengamatan Meteorologi Permuakaan. Jakarta: Balai
Diklat Meteorologi dan Geofisika.
Supriyanto, 2010. Analisis Parameter Klimatologi dalam Tinjauan Konsep Fisika
Dasar di Kota Samarinda,Jurnal Fisika Mulawarman, Vol 6, No. 2.
Triandini,Putri., 2007. Termometer Basah dan Kering. (Online : http :// www.
Gerbangpertanian.com/2011/03/Termometer Basah dan Kering ). Diakses
pada tanggal : 21 Oktober 2018
Triajie, H., Yudhita, P., dan Mahfud Efendy, 2012. Lama Pencahayaan Matahari
terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottonii dengan Metode
Rakit Apung, Dipresentasikan pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan
dan Energi 2012, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Sling-Psikrometer
9