laporan praktikum mikrobiologi modul v (1)
Post on 18-Oct-2015
179 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
5/28/2018 Laporan Praktikum Mikrobiologi Modul v (1)
1/34
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAUT
MODUL IV
UJI SENSITIVITAS DAN PENGHITUNGAN JUMLAH MIKROBA
Disusun Oleh :
Dias Natasasmita
26020110130093
Asisten:
Didha Andini P
K2D 007 027
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
BAB I
5/28/2018 Laporan Praktikum Mikrobiologi Modul v (1)
2/34
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangLaut dapat dijadikan sumber dalam bidang farmasi, bahan makanan,
kosmetik, dan enzim yang merupakan kekayaan sumber keanekaragaman biologi.
Banyak produk alam yang diisolasi dari lingkungan laut. Akan tetapi, meskipun
mikroorganisme laut sudah terkenal sebagai sumber dari molekul bioaktif yang
baru, pemanfaatannya masih sedikit. Banyak organisme dalam kehidupan laut
termasuk bakteri hidup pada daerah sedimen dan memproduksi antibakteri yang
diperoleh dari isolasi bakteri (Park et al, 2002).
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam
jumlah amat kecil atau rendah bersifat merusak atau menghambat
mikroorganisme lain (Pelczar, 1988). Antibiotik mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi terutama di bidang kesehatan, karena kegunaanya dalam mengobati
berbagai penyakit infeksi. Adanya penemuan antibiotik-antibiotik baru sangat
dibutuhkan dalam bidang kedokteran karena banyak kuman yang telah resisten
terhadap antibiotik-antibiotik yang sudah ada (Waaij, 1991). Untuk itu perlu
dilakukan penelitian eksplorasi untuk mendapatkan isolasi bakteri yang dapat
menghasilkan antibiotik. Antibiotik banyak dihasilkan oleh alga, lichen,
tumbuhan tingkat tinggi, hewan tingkat rendah, vertebrata dan mikroorganisme.
Kerentanan terhadap suatu zat antibiotik pada bakteri ditentukan oleh
bakteri itu sendiri. Untuk mengetahui hal itu dilakukan uji sensitivitas. Uji
sensitivitas merupakan cara untuk mengetahui dan mendapatkan produk alam
yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk
menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah.Metode dalam uji sensitivitas dibedakan menjadi dua, yaitu metode difusi dan
metode dilusi. Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi dengan
cara Kirby-Bauer. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap
pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah
jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona
hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat
5/28/2018 Laporan Praktikum Mikrobiologi Modul v (1)
3/34
antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan
yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif (Koeswartono, 1982).
Kekayaan hayati laut Indonesia dikenal sangat beragam, salah satu
diantaranya adalah invertebrata laut. Invertebrata laut dalam sistem rantai
makanan merupakan herbivora, predator dominan dan biota penentu dari sistem
piramida makanan (Murniasih, 2005). Berbagai jenis invertebrata laut yang
banyak dijumpai di daerah pesisir antara lain sponge, ubur- ubur, Nudibranchia
dan masih banyak lagi. Nudibranchia adalah Moluska tidak bercangkang yang
seringkali berwarna terang dan mencolok (Karuso dan Scheuer, 2002).
Keberadaan Nudibranchia sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia dan
memiliki peran dalam rantai makanan, telah menempatkan Nudibranchia sebagai
spesies yang harus dijaga kelestariannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian Nudibranchia yaitu dengan membuat database
keanekaragamannya. Nudibranchia memiliki potensi sebagai antivirus dan
antikanker. Hal ini telah menarik para peneliti untuk mengeksplorasinya
(Murniasih, 2005). Saat ini di Indonesia, belum ada data pasti mengenai
keanekaragaman Nudibranchia dan penelitian mengenai Nudibranchia belum
banyak dilakukan. Maka penelitian mengenai Nudibranchia perlu lebih
banyak lagi dilakukan, supaya pengetahuan mengenai invertebrata laut ini
menjadi lebih baik (Ampou, 2006).
Keanekaragaman Nudibranchia dapat diketahui dengan melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi keberadaannya di lautan, antara lain perbedaan habitat,
seperti tutupan karang, ketersediaan dan jenis makanan. Ketiga hal ini berkaitan
karena diketahui bahwa banyak Nudibranchia makan dan hidup dalam asosiasi
yang dekat dengan spesies karang (Godfrey, 2001). Nudibranchia pada umumnyamemakan algae, sponge, karang keras dan lunak, bryozoans dan hydroids (Allen
dan Steene, 1999).
Ada beberapa penyakit di dunia yang sudah resisten terhadap dua golongan
atau lebih antibiotik. Penyakit yang sudah resisten terhadap beberapa golongan
antibiotik ini disebabkan oleh bakteri Multi Drug Resistant (MDR). Sejalan
dengan waktu penyakit yang disebabkan oleh bakteri MDR ini berkembang cepat
di NegaraNegara berkembang. Namun, ironisnya penyakit ini merupakan yang
5/28/2018 Laporan Praktikum Mikrobiologi Modul v (1)
4/34
terlupakan oleh Negara Negara maju. Hal ini sangat penting dan perlu disoroti
lebih lanjut untuk dilakukan penanganan masalah tersebut. Penanganan bakteri
patogen di dalam bidang kesehatan serta pemanfaatan senyawa antibiotik yang
ramah lingkungan yang dihasilkan oleh bakteri yang bersimbiosis dengan
invertebrata laut telah menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani
secara multidisiplin dan serius (Hunt and Vincet, 2006).
Berdasarkan data tersebut maka sangat penting untuk segera mencari dan
menemukan antimikroba baru yang ramah lingkungan untuk malawan bakteri-
bakteri MDR. Menurut Burgess et al. (2003), bakteri yang bersimbiosis dengan
karang lunak dapat mensintesis senyawa metabolit sekunder yang sama seperti
inangnya. Hal ini memungkinkan bakteri simbion karang lunak dapat
menghasilkan senyawa antibakteri yang mampu melawan bakteri MDR.
Karang lunak telah diketahui sebagai sumber yang kaya akan produk senyawa
bioaktif yang mempunyai potensi bioteknologi dan juga mempunyai potensi
antiviral, antitumor, antimikroba dan lain-lain (Thiel and Imhoff, 2003; Radjasa,
2004; Radjasa et al., 2007). Namun, belum ada penelitian antibakteri dari karang
lunak jenis Lobophyton sp., sehingga kandungan senyawa bioaktifnya masih
belum diketahui. Selama ini penelitian mengenai antibakteri dari karang lunak
adalah dari jenis Sarcopyton sp., Sinularia sp., dan Xenia sp. (Radjasa et al.,
2007).
Menurut Kelecom (2001) bahwa mikroorganisme simbiotik biasanya
menghasilkan metabolit sekunder yang mirip dengan yang dihasilkan oleh
inangnya. Diperkirakan kurang dari 2% mikrobia baru berhasil diisolasi dari
lingkungan laut sebagai kultur murni. Dilaporkan bahwa terdapat asosiasi
mikroorganisme dengan organisme laut yang juga mensistesa metabolit sekunderseperti organisme inangnya (Burgess et al., 2003).
Bakteri relatif lebih mudah dikembangbiakkan, tidak memakan banyak
tempat dan pertumbuhannya cepat. Sehingga diharapkan bakteri yang
bersimbiosis dengan karang lunak dapat memberikan kontribusi sebagai sumber
alternatif baru senyawa bioaktif dari laut (Effendi, 2002).
5/28/2018 Laporan Praktikum Mikrobiologi Modul v (1)
5/34
1.2 Tujuan Praktikan memahami bermacam-macam teknik uji sensitivitas. Praktikan mempunyai ketrampilan melakukan uji sensitivitas. Praktikan dapat melakukan pengamatan mengenai morfologi bakteri.
1.3 ManfaatSetelah melaksanakan praktikum modul ini, maka praktikan dapat melakukan
tujuan praktikum dengan baik. Sehingga praktikan telah memperoleh bekal untuk
penelitian mereka tentang mikroorganisme. Praktikan dapat mengetahui tingkat
resistensi suatu bakteri terhadap antibiotik. Dengan mengetahui tingkat resistensi
suatu bakteri terhadap antibiotik, hal ini dapat bermanfaat dalam bidang kesehatan
atau kedokteran.
5/28/2018 Laporan Praktikum Mikrobiologi Modul v (1)
6/34
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uji SensitivitasSensitivitas menyatakan bahwa uji sentivitas bakteri merupakan suatu
metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan
untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji
sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan
produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada
konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk
menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk
mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Seorang ilmuan
dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer,
sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode ini
adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona
hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang
mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri
menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan
bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut
semakin sensitif (Koeswartono, 1982).
Pada umumnya metode yang dipergunakan dalam uji sensitivitas bakteri