laporan praktikum mikrobiologi
DESCRIPTION
hdjzxTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
TES SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA, TINDAKAN ANTISEPSIS KULIT, FLORA NORMAL KULIT,FLORA NORMAL UDARA DAN
ISOLASI KUMAN.
Kelompok B.16
Ketua : Reza Ervanda Zilmi (1102009241)
Sekretaris : Mestikarini Astari (1102009170)
Anggota : Lia Noor Anggraini (1102009159)
Mentari Effendi (1102009169)
Rhezza Imam Morganda (1102009242 )
Sandri (1102009258)
Wiwinda Octa Lia (1102009303)
Wulan Dita Pratiwi (1102009304)
Selya Dwi Devrita Sari (1102008237)
Tiara Anggun (1102008)
Alat dan Bahan
Pada pemeriksaan kepekaan / sensitivitas kuman terhadp antibiotika :
1. Lempeng agar Mueller Hinton 2. Kaldu BHI 1 cc3. Usap kapas steril4. Cakram antibiotika ( 5 macam )5. Biakan kuman : Staphylococcus aureus atau Escherichia coli
Pada percobaan antisepsis kulit:
1. Lempeng darah2. Kaldu 2 cc3. Usap kapas steril4. Antisepsis :
a) Sabun b) Tinctura jodii 3 % atau providone iodinec) Alcohol 70 %
Pada pemeriksaan flora normal kulit :
1. Lempeng darah2. Jari telunjuk mahasiswa
Pada pemeriksaan isolasi kuman :
1. Sediaan kuman (tabung B)2. Media biakan Na3. Ose4.
Pada pemeriksaan flora normal udara :
1. Lempeng Agar darah
Teori Dasar
Kepekaan Kuman Terhadap Berbagai Agen
Pertumbuhan kuman dipengaruhi oleh berbagai8 faktor, seperti suhu, pH, tekanan osmose, sinar matahari, bahan kimia, logam, dan sebagainya.
Suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan kuman karena kuman memerlukan suhu optimum untuk dapat tummbuh dengan baik. Suhu juga dapat mempengaruhi pembentukan pigmen pada beberapa jenois kuman, sehingga untuk dapat melihat pigmennya maka kuman harus ditanam dan dieram pada uhu tertentu yang optimum.
Sinar matahari, terutama sinar ultra ungu ( panjang gelombang 250-265 nanometer ) dan juga sinar-sinar lain yang mempunyai gelombang pendek, dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman. Bakteri yang aktif melakukan pembelahan lebih mudah dipengaruhi oleh sinar ultra ungu ( ultraviolet, uv )
Beberapa jenis loganm berat, seperti tembaga dan air raksa, mempunyai daya pengahmbat pertumbuhan beberapa jenis kuman ; daya hambat logam terhadap pertumbuhan kujman ini disebtu daya oligodinamik. Hal ini daopat diterangkan dengan ion-ion logam tersebut mem[punyai afinitas dengan protein sel kuman, yang mengakibatkan peggumpalan sejumlah besar ion-ion tersebut dan mengakibatkan denaturasi protein sel kuman.
Bahan kimia , berbagai jenis bahan kimia dapat mengha,bat pertumbuhan kuman, misalnya kadar gula yang tinggi, zat warna, desinfektan, antibiotika. Bahan kimia ini dapat menghambat pertumbuhan kuman disen=but efek bakteriostatik, atau dapat membunuh kuman , disebut juga efek bakterisid. Disenfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk santinasi, disinfeksi, antisepsis, dan untuk membh=unuh kuman.
Antibiotika seringt digunakan untuk mengobati berbgai penmyakit bacterial. Antibiotika dapat bersifat bakteriostatik dapat juga bersifat bakterisid. Dalam melakukan terapi dengan menggunakan antibiotika guna penanggulangan penyakit infeksi bacterial, kadang di[perlukan pemeriksaan kepekaan ( tes sensitivitas ) kuman terhadap antibiotic yang tersedia, karena pada masa kini telah banyak ditemukan kuman yang resisten terhadap antibiotika.
Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika antara lain dapat dilakukan dengan :
1. CARA CAKRAM ( DISC METHOD ), yaitu dengan menggunakan cakram kertas yang mengandung antibiotika/ bahan kimia lain dengan kadar tertemtu yang kemudian diletakkan diatas lempeng agar yang ditanami kuaman yang akan diperiksa, kemudian dieram. Aapabila tampak adanya zona hambatan pertumbuhan kuman di sekeliling cakram antibiotika, maka kuman yang diperiksa sensitif terhadap antibiotika tersebut. Cara ini disebut juga sebagai cara difusi agar, cara yang lazim dilakukan adalah cara Kirby-Bauer.
2. CARA TABUNG ( TUBE DILUTION METHOD ), yaitu dengan membuat penipisan antibiotika pada sederetan tabung reaksi yang berisi perbenihan cair. Kemudian
tabung-tabung tersebut dimasukkan kuman yang akan diperiksa dengan jumlah tertentu kemudian dieram. Dengan cara ini akan dapat diketahui konsentrasi terendah antibiotika yang menghambat pertumbuhan kuman yang disebut Konsentrasi Hambat Minimal ( KHM ) atau Minimal Inhibitory Concentration ( MIC )
Flora Normal
Kuman terdapat di mana saja di alam ini, yaitu di air, tanah, udara dan juga di permukaan tubuh serta beberapa alat/organ tubuh. Pada umumnya kuman-kuman tersebut merupakan flora normal. Tempat atau lokasi tempat hidup kuman disebut sebagai habitat.
Cara kerja
Cara Kerja :
Pemeriksaan kepekaan terhadap berbagai antibiotka:
1. Ambil kuman yang telah disediakan dengan sengkelit steril, buat suspensi dalam tabung berisi kaldu BHI steril 1cc,sesuaikan dengan standart Mc Farland 0.5.
2. Celupkan usap kapas steril ke dalam suspensi kuman yang telah dibuat3. Oleskan usap kapas yang telah mengandung kuman pada permukaan media Agar
secara merata (seluruh permukaan agar).4. Letakkan cakram antibiotika yang disediakan pada permukaan agar dengan jarak
cukup antara cakram satu dan cakram lain.5. Eram pada lemari pengeraman 37 C,selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya.
Antisepsis Kulit :
1. Bagian bawah lempeng agar darah dibagi menjadi 4 bagian dengan menggunakan pensil gelas.
2. Usap kapas steril dibasahi dengan kaldu steril, kemudian diusapkan pada telapak tangan , selanjutkan dioleskan pada salah satu bagian lempeng darah.\
3. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 2 menit, kemudian lakukan kembali cara ke-2, dengan menggunakan usap kapas steril yang dibasahi dengan kaldu steril, oleskan pada agar darah bagian kedua.
4. Ambil sebuah usap kapas steril, basahi dengan kaldu steril, oleskan pada lengfan bawah bagian voler, kemudian oleskan pada agar darah bagian ketiga
5. Olesi lengan bawah bagian voler tersebut dengan tincture jodii 3 %, biarkan kering, kemudian olesi dengan alcohol 70 %. Selanjutnya ambil sebuah usap kapas steril dan dibasahi dengan kaldu steril kemudian dioleskan pada agar darah bagian keempat.
6. Eram lempeng agar darah ini pada 37oC selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya.
Flora Normal Mulut
1. Ambil satu sengkelit air garam(NaCl) faal steril, letakkan pada gelas alas.2. Ambil sedikit kotoran gigi dan campur dengan air garam faal pada gelas alas, buat
sediaan dan rekatkan.3. Warnai sediaan dengan ungu kristal karbol atau pewarnaan gram.4. Catat/gambar hasilnya dan bandingkan dengan pertunjukan lainnya
Flora Normal Kulit
1. Letakkan jari telunjuk pada lempeng agar darah.2. Ermakan pada lemari pengeram 370C selama 24 jam.3. Lihat hasilnya.
Data hasil percobaan
1. Antisepsis kulit
No Daerah Kuadran Hasil1 Kuadran 1 Jumlah kuman paling banyak , tebal2 Kuadran 2 Jumlah kuman lebih sedikit dibandingkan Kw 13 Kuadran 3 Jumlah kuman lebih sedikit dibandingkan Kw 1 & 24 Kuadran 4 Jumlah kuman lebih sedikit dibanding semua kw, tapi
masih ada kuman.
2. Kepekaan / sensitivitas kuman terhadp antibiotika
Anti Bakteri Diameter Hasil Jenis bakteriAmoxcicilin 4,5 Staphylococcus
aureusPenicillin 3,5CiprofloxacinSulfametoxazol 2.5Tetrasiklin 1,6 cm
3. Isolasi Kuman
Goresan ke- HasilGoresan 1 Tidak terlihat koloni, goresan masih bertumpukGoresan 2 Tidak terlihat koloni, goresan masih bertumpukGoresan 3 Sudah mulai terlihat sedikit koloni, goresan ada yang
bertumpukGoresan 4 Terdapat koloni
4. Flora Normal Udara
Terdapat 3 koloni Flora Normal udara pada media Agar darah
5. Flora Normal Kulit
Terlihat banyak Flora Normal kulit pada jari telunjuk setiap mahasiswa yang ditempelkan pada media Agar darah.
6. Flora Normal MulutTerdapat bakteri berupa Streptococcus, F. fusiformis, terdapat juga Burelia.
Pengolahan data dan pembahasan
1. Antisepsis Kulita. Pada Kw 1 terlihat banyak kuman ini menunjukan bahwa keadaan kulit (tangan)
masih dalam keadaan tidak steril.b. Pada Kw 2, terlihat lebih sedikit kuman dibandingkan pada Kw 1 setelah di cuci
tangannya. Walaupun sudah dicuci tangan nya tetap terdapat kuman, ini mungkin disebabkan pada saat mencuci tangan yang kurang bersih atau banyak flora udara yang menempel ketika mengeringkan tangan.
c. Pada Kw 3, terlihat lebih sedikit dibandingkan Kw 1 dan 2, ini disebabkan tempat Voler jarang berinteraksi dengan kuman sekitar sehingga kuman terlihat lebih sedikit.
d. Pada Kw 4, masih terdapat kuman setelah diberikan lotion dan alkohol yang seharusnya tidak terdapat kuman. Ini mungkin disebabkan oleh cara pembersihan dibagian voler yang kurang merata, atau terkena benda lain yang disana terdapat kuman, ataupun flora normal udara yang menempel pada voler.
2. Kepekaan / sensitivitas kuman terhadp antibiotika3. Isolasi Kuman4. Flora Normal Udara5. Flora Normal Kulit
Kesimpulan