laporan mikrobiologi - teknik pembuatan medium

15
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERCOBAAN III “TEKNIK PEMBUATAN MEDIUM” Disusun Oleh : NAMA : RUKMANA STAMBUK : G 301 12 008 KELOMPOK : III (TIGA) JURUSAN : KIMIA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2013 1

Upload: rukmana-suharta

Post on 22-Jul-2015

1.049 views

Category:

Education


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

PERCOBAAN III

“TEKNIK PEMBUATAN MEDIUM”

Disusun Oleh :

NAMA : RUKMANA

STAMBUK : G 301 12 008

KELOMPOK : III (TIGA)

JURUSAN : KIMIA

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2013

1

Page 2: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus

dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian

memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air

sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama

protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan

medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya

mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang

mengandung pepton dan ekstrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah

dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat.

Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan

bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia

diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini,

haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan

juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi

pertumbuhannya.

Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya.

Subtansi kimia organik dan anorganik diperoleh dari lingkungan dalam

berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari lingkungan kemudian

ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa

nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler .

Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan

mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya

dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.

Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat

sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber

2

Page 3: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya

memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium

ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.

Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan

untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan

berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium

untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai

komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam

sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel

(silika) agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan

melalui metode bakteriaologikal.

1.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu :

Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan medium Nutrient

Agar (NA) serta komposisinya.

Untuk mengetahui dan memahami cara membuat medium Potato

Dextose Agar (PDA serta komposisinya.

Untuk mengetahui dan memahami cara membuat medium Tauge

Ekstrak Agar (TEA) serta komposisinya.

3

Page 4: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan

bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya

melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah

dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam

lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya

(Adriankasella, 2011).

Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi

kimia organik dan anorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam

bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransformasikan melalui

membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi

yang digunakan dalam proses seluler (Lim, 1998).

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu

substrat yang disebut medium. Dengan adanya medium pertumbuhan, aktivitas

mikrobia dapat dipelajari dan dengan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi

mikrobia dengan kultur murni, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis, dan

perhitungan jumlah mikroba. Keragaman yang luas dalam tipe nutrisi untuk

mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai media yang banyak

macamnya untuk kultivasinya. Media-media yang digunakan seperti pepton,

ekstrak daging, ekstrak khamir, dan agar. Bahan yang paling umum digunakan

untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar (Sutedjo, 1991).

4

Page 5: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya.

Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan

yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen.

Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam kemudian

ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah pertumbuhan

bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan

pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru (Volk,

1993).

Untuk menumbuhkan mikroba ada berbagai macam medium yang

digunakan. Untuk mudahnya medium mikroba diklasifikasikan berdasarkan sifat,

komposisi dan fungsinya. Berdasarkan sifat fisiknya, medium dibagi menjadi 3,

yaitu solid medium, semi solid medium, dan broth medium. Sedangkan

berdasarkan komposisi penyusunnya juga dibedakan menjadi medium sintetis,

medium semi sintetis, medium non-sintetis. Berdasarkan fungsinya sendiri

medium terbagi menjadi medium umum, medium selektif, medium diferensial,

medium uji dan medium diperkaya (Frobisher, 1974).

Menurut (Frobisher, 1974), mikrobia dapat tumbuh dengan baik jika

dalam suatu media tersebut memenuhi syarat-syarat antara lain sebagai berikut :

a) Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba;

b) Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai

dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan;

c) Tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba;

d) Harus berada dalam kondisi steril sebelum digunakan, agar mikroba yang

diinginkan dapat tumbuh baik.

Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH

yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu

basa, kecuali Vibrio cholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga

merupakan variabel yang perlu dikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil,

suhu optimum untuk pertumbuhannya 20-40oC (Volk, 1993).

5

Page 6: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

pH merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan

dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu

asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat

hidup pada kondisi tersebut. Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam

untuk menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagai

penentu tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril juga menentukan

(Dwidjoseputro, 1994).

Bahan-bahan untuk pertumbuhan medium dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok yaitu bahan dasar yang meliputi air, agar yang bersifat tidak diuraikan

oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein yang dapat diuraikan oleh

mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusus

untuk menumbuhkan mikrobia yang bersifat obligat autotrof, unsur-unsur nutrien

yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak dan asam-asam

organik, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam kimia

(K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta

bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium

dengan tujuan tertentu seperti indikator maupun antibiotik (Hadioetomo, 1993).

Menurut (Sutedjo,1996), garis besar pembuatan media yang tersusun atas

beberapa bahan adalah sebagai berikut :

Mencampur bahan-bahan : bahan-bahan yang dilarutkan dalam air suling.

Kemudian dipanaskan dalam pemanas air supaya larutannya homogen.

Menyaring : beberapa jenis media kadang-kadang perlu disaring, dan sebagai

penyaringan dapat digunakan kertas saring, kapas atau kain. Untuk media agar

atau gelatin penyaringan harus dilakukan dalam keadaan panas.

Menentukan dan mengatur pH : penentuan pH media dapat dilakukan dengan

menggunakan kertas pH, pH meter atau dengan komparator blok. Pengaturan

pH media dapat dilakukan dengan penambahan asam atau basa (organik atau

anorganik).

Memasukkan media ke dalam tempat tertentu : sebelum disterilakan, media

dimasukkan ke dalam tabung reaksi, Erlenmeyer atau wadah lain yang bersih,

6

Page 7: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

kemudian dibungkus kertas sampul (kertas perkamen) supaya tidak basah

sewaktu disterilkan.

Sterilisasi : pada umumnya sterilisasi media dilakukan dengan uap panas di

dalam autoklaf, pada suhu 121◦ C selama 15-30 menit.

BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:

Hari/ Tanggal : Senin, 09 Desember 2013

Pukul : 13.00 WITA - Selesai

Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA

UNTAD

3.2. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :

A. Alat

1. Autoklaf

2. Cawan petri

3. Oven

4. Erlenmeyer 1000 mL

5. Hot Plate

B. Bahan

1. Kertas atau Aluminium foil

2. Alkohol

3. Aquades

4. Kertas bekas

7

Page 8: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

5. Kapas

6. Kentang

7. Tauge

8. Agar

9. Daging

10.Gula pasir (sukrosa)

3.3. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah :

PDA (Potato Dextose Agar) 1000 mL

1. Memotong dadu kentang yang ada sebanyak 200 gram,

2. Merebus kentang di panci elektrik menggunakan aquades.

3. Memasukkan ekstrak kentang ke dalam Erlenmeyer dan

menambahkan air aqua hingga 1000 mL.

4. Selanjutnya memasukkan agar dan gula pasir sebanyak 20 gram

ke dalamnya dan memanaskan di atas hot plate serta mengaduknya

hingga homogen.

NA (Nutrien Agar) 500 mL

1. Memotong dadu (mencincang) daging sapi sebanyak 100 gram.

2. Merebus daging di panci elektrik menggunakan aquades.

3. Memasukkan ekstrak daging sapi ke dalam Erlenmeyer dan

menambahkan air aqua hingga 500 mL.

4. Memasukkan agar dan gula pasir sebanyak 20 gram ke

dalamnya dan memanaskan di atas hot plate serta mengaduknya

hingga homogen.

TEA (Tauge Ekstrak Agar ) 500 mL

1. Memotong tauge menjadi ukuran yang lebih kecil sebanyak 100

gram.

8

Page 9: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

2. Merebus tauge di panci elektrik menggunakan aquades.

3. Memasukkan ekstrak tauge ke dalam Erlenmeyer dan

menambahkan air aqua hingga 500 mL.

4. Memasukkan agar dan gula pasir sebanyak 20 gram ke dalamnya

dan memanaskan di atas hot plate serta mengaduknya hingga

homogen.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

No. Gambar Komposisi Fungsi1.

PDA(Potato Dextrose Agar)

Kentang 200

gram, air aqua

1000 mL, agar

dan gula pasir 20

gram

Untuk

menumbuhkan

kapang dan

jamur.

2.

NA(Nutrient Agar)

Daging sapi 100

gram, air aqua

500 mL, agar dan

gula pasir 20

gram.

Untuk

menumbuhkan

mikroba atau

bakteri pada

permukaan

sehingga mudah

diisolasi dan

diidentifikasi.

9

Page 10: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

3.

TEA(Tauge Ekstrak Agar)

Tauge 100 gram,

air aqua 500 mL,

agar dan gula

pasir 20 gram.

Untuk

menumbuhkan

jamur (khamir

dan kapang)

4.2. Pembahasan

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri

dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme

untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa

molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan

media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur

murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Pada

percobaan ini dilakukan pembuatan medium PDA (Potato Dextose Agar),

TEA (Tauge Ekstrak Agar) dan NA (Nutrien Agar).

Percobaan pertama adalah pembuatan medium PDA (Potato Dextose

Agar). Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi

yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang

dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber

karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan

2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi

kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan

kapang dan jamur. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk

medium alamiah non-sintetik, karena menggunakan bahan alamiah (kentang).

Akan tetapi komposisi kimianya tidak diketahui secara pasti. Termasuk

medium padat karena dalam pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan

pemadat. Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium umum

10

Page 11: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

karena dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok

jamur. Fungsi dari bahan-bahan yang digunakan adalah:

Kentang, sebagai sumber karbon, karbohidrat dan nutrisi bagi mikroba.

Dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polisakarida) sebagai

sumber enegi dan sebagai sumber karbon.

Agar, sebagai bahan pemadat medium dan media/tempat tumbuh bagi

biakan yang baik, karena mengandung cukup air

Akuades, sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium dan sebagai

sumber O2.

Proses pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) adalah dengan

Ekstrak kentang yang diambil dari hasil perebusan kentang. Selanjutnya air

rebusan kentang dicampur dengan bahan tambahan lain yaitu agar dan gula.

Selanjutnya larutan dipanaskan dan diaduk hingga larutan homogen. Langkah

selanjutnya adalah mensterilkan erlenmeyer dan memasukkan larutan PDA

kedalamnya, saat hendak memasukkannya ke dalam erlenmeyer jangan

tunggu sampai larutan dingin sebab jika dingin larutan akan mengental.

Selanjutnya alat sekaligus bahan harus di Autoklaf untuk mencegah

terjadinya kontaminasi. Kontaminasi adalah proses tercemarnya suatu zat

terhadap zat lain yang tidak diinginkan Selain itu juga berfungsi untuk

mengentalkan medium. Ekstrak kentang dan agar disterilkan serta suhu dan

pH-nya diatur. Sebelum dilakukan sterilisasi, medium berawarna kuning,

setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat

endapan berwarna putih. Penggunaan dari media PDA ini bertujuan antara

lain untuk:

Menumbuhkan dan memelihara suatu biakan jasad renik.

Mempelajari pengaruh jasad renik terhadap suatu zat di dalam media atau

sebaliknya.

Mendapatkan zat-zat yang dihasilkan jasad renik.

Perlakuan kedua adalah membuat medium NA (Nutrient Agar).

Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air. NA juga digunakan untuk

11

Page 12: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian

mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang

dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media

yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air,

sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan

sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur

murni.

Pada pembuatan medium NA digunakan ekstrak daging karena daging

sebagai sumber vitamin B, mengandung nitrogen organik, dan senyawa

karbon. NA adalah nutrient agar. Pembuatan media nutrient agar (NA)

berasal dari bahan ekstrak daging lalu dicampurkan dengan gula serta

ditambahkan agar sebagai pengental. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate

hingga mendidih, wadah yang digunakan adalah Erlenmeyer. Campuran ini

selama dipanaskan juga diaduk menggunakan magnetic stirrer, setelah itu

diukur pHnya, sesuai standarisasinya.

Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang

berbentuk padat (solid medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya

agar, yang dibuat miring atau tegak. Berdasarkan susunan kimianya, medium

ini merupakan medium organik non-sintetik karena disusun dari bahan-bahan

organik dan susunan kimianya belum ditentukan secara pasti.

Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri

pada permukaan sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini

dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA miring dan NA tegak. NA miring

digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk

menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.

NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk

menumbuhkan beberapa jenis bakteri. Dimana fungsi dari bahan-bahan yang

digunakan dalam pembuatannya adalah:

Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan protein bagi mikroba.

Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon organik, nitrogen,

vitamin, dan garam mineral sebagai tempat pertumbuhan mikroba.

12

Page 13: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

Agar, berfungsi sebagai pemadat medium.

Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.

Percobaan ketiga yaitu pembuatan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar).

Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang).

Medium TEA ini, berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid

medium) dan termasuk dalam medium semi alamiah karena tersusun dari

bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik. Serta termasuk dalam medium non-

sintetik karena tersusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya tidak

dapat ditentukan secara pasti. Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium

penguji (assay medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin,

asam-asam amino, dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-

bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan jamur. Fungsi dari bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat medium ini, antara lain:

Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba,

pemberi vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber

nitrogen.

Sukrosa, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai

sumber energi bagi mikroba.

Agar, sebagai bahan pemadat medium.

Akuades, sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.

13

Page 14: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

BAB VPENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Mikroorganisme dapat dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui

substrat yang disebut media.

2. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme

untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media

berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen

sel.

3. PDA (Potato Dextrose Agar) adalah medium yang mengandung sumber

karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang

dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir

tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

4. NA (Nutrien Agar) merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak

beef, pepton, dan agar.

5. TEA (Tauge Ekstrak Agar) merupakan medium sintetik karena tersusun

dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya tidak dapat ditentukan

secara pasti. TEA dapat dibuat dari bahan tauge, sukrosa, dan agar.

5.2. Saran

14

Page 15: Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium

Untuk praktikum selanjutnya akan lebih baik jika prosedur percobaan

dilakukan sendiri oleh tiap-tiap kelompok tidak hanya perwakilan saja agar

semua praktikan dapat mengerti dan memahami dengan baik maksud, tujuan

dan prinsip dari percobaan ini.

Daftar Pustaka

Adriankasella, 2011, Media Tumbuh Bakteri (http://antiserra.wen.su/alkes.html), Diakses pada tanggal 11 Desember 2013.

Dwidjoseputro, D., 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Frobisher, 1974, Fundamentals Of Microbiology, Saunders Company, London

Hadioetomo, R. S., 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktikum, PT. Gramedia. Jakarta.

Lim, D., 1998, Microbiology, WCB McGraw-Hill, Missouri.

Sutedjo, 1991, Mikrobiologi Tanah, Rineka Cipta, Jakarta.

Volk, 1993, Mikrobiologi Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

15