laporan praktikum kimia penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum KimiaPenurunan Titik Beku dan Kenaikan
Titik Didih
Disusun oleh :
Martin Leonardo P Sandi Sinurat Siti Nur Aisyah Woro Dyah F U
Kelas : XII IPA 1
SMA NEGERI 1 BANJARJalan K.H Mustofa No.1 Tlp.(0265) 741192 Banjar 46311
E-mail : [email protected] Website : www.sman1banjar.sch.id
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya meski dengan banyak kendala dan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kami menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini masih banyak sekali kekurangan-kekurangan baik itu dari segi bahasa maupun dari segi penulisan
Demikian terima kasih, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para guru,teman-teman dan pembaca pada umumnya. Guna menuju kesempurnaan dalam penyusunan laporan berikutnya.
Banjar, September 2013
Penyusun,
|
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................................2
A. Teori 1) Kenaikan Titik Didih Larutan..................................................................................32) Penurunan Titik Beku Larutan.................................................................................4
B. Lembar Kerja................................................................................................................5C. Hasil Percobaan............................................................................................................7D. Penutup.........................................................................................................................8
Daftar Pustaka..........................................................................................................................9
|
A. Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTd / ∆Tb)
Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut.
Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekul-molekul dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih yang lebih rendah.
Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).
Telah dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Hubungan antara tekanan uap jenuh dan suhu air dalam larutan berair ditunjukkan pada Gambar 1. berikut.
|
Gambar 1. Diagram P – T air dan suatu larutan berair. (Sumber: Kimia untuk Universitas)
Garis mendidih air digambarkan oleh garis CD, sedangkan garis mendidih larutan digambarkan oleh garis BG. Titik didih larutan dinyatakan dengan Tb1, dan titik didih pelarut dinyatakan dengan Tb0. Larutan mendidih pada tekanan 1 atm. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik didih larutan (titik G) lebih tinggi daripada titik didih air (titik D).
Oleh karena tekanan uap larutan zat non volatil lebih rendah dari pelarut murninya maka untuk mendidihkan larutan perlu energi lebih dibandingkan mendidihkan pelarut murninya. Akibatnya, titik didih larutan akan lebih tinggi daripada pelarut murninya.
Besarnya kenaikan titik didih larutan, ΔTd (relatif terhadap titik didih pelarut murni) berbanding lurus dengan kemolalan larutan. Dalam bentuk persamaan dinyatakan dengan: ΔTd / ∆Tb ≈ m, atau ;
ΔTd = Kd x m
Kd adalah tetapan kesetaraan titik didih molal. Harga Kd bergantung pada jenis pelarut
B. Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf)
Adapun titik beku dari suatu cairan atau suatu larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan (larutan)itu sama dengan tekanan uap pelarut padat murni. Akibat lain dan turunnya tekanan uap larutan adalah penurunan titik beku ; titik beku normal air dalam 0oC.
Jika air murni didinginkan pada 0oC maka air tersebut akan membeku dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm, tetapi bila dilarutkan zat terlarut yang sukar menguap seperti gula, maka pada suhu 0oC ternyata larutan belum membeku dan tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1 atm. Supaya larutan membeku, tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan di turunkan.
Setelah tekanan uap mencapai 1 atm, larutan akan membeku. Besarnya titik beku larutan ini lebih rendah dari 0oC atau lebih rendah dari titik beku turunnya titik beku larutan dan titik beku pelarutnya disebut penurunan titik beku ( DTf ).
Besarnya DTf larutan juga bergantung pada jumlah partikel terlarut. Menurut Raoult untuk larutan yang sangat encer berlaku :
DTf = Kf
Ket : M = Berat molekul zat terlarut (gr/mol)
P = Massa zat pelarut (gr)
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal.
Seperti pada Kb, harga Kf juga bergantung pada jenis pelarut (Echen, 2005).
|
C. Lembar Kerja
I. Judul : Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan
II. Tujuan :
1. Menentukan penurunan titk beku larutan urea 1m, urea 2m, NaCl 1m, dan
Nacl 2m.
2. Menentukan kenaikan titik didih larutan urea 1m, urea 2m, NaCl 1m, dan
NaCl 2m.
3. Membandingkan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan
nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama.
III. Alat dan Bahan :
a) Alat :
Gelas plastik
Termometer
Tabung reaksi
Pengaduk
Pembakar spirtus
Penjepit tabung reaksi
b) Bahan :
Es batu
Garam
Larutan urae 1m
Larutan urea 2m
Larutan NaCl 1m
Larutan Nacl 2m
IV. Langkah Kerja
A. Percobaan 1, Penurunan Titik Beku Larutan
1) Masukkan butiran kecil es ke dalam gelas plastiksampai kira-kira ¾ bagian.
Tambahkan 8 sendok makan garam dapur, lalu aduk. Inilah campuran pendingin.
2) Isi tabung reaksi dengan air suling setinggi 4cm, kemudian masukkan tabun itu
ke dalam campuran pendingin, masukkan kasa ke dalam tabung reaksi dan
gerakkan turun naik dalam air suling hingga semuanya membeku.
|
3) Keluarkan tabung dari campuran dan biarkan es dalam tabung mencair sebagian.
Ganti pengaduk dengan termometer secara turun naik. Kemuian bacalah
termometer, dan catat suhu camouran es dan air.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea 1m, larutan urea 2m,
larutan NaCl 1m, dan larutan NaCl 2m.
B. Percobaan 2, Kenaikan Titik Didih Larutan
1) Isi tabung reaksi dengan air suling setinggi 4cm, kemudian panaskan diatas
pembakar spirtus sampai mendidih, matikan pembakar spirtus, kemudian ukur
suhu air suling tersebut.
2) Ulangi langkah1 dengan menggunakan larutan urea 1m, larutan urea 2m, larutan
NaCl 1m, dan larutan NaCl 2m.
V. Hasil Pengamatan
A. Percobaan 1
Titik beku air suling ...o C
Titik beku larutan
No Zat Terlarut Kemolalan Titik Beku o C1 Urea, CO(NH2)2 1m ...o C2 Urea, CO(NH2)2 2m ...o C3 Garam, NaCl 1m ...o C4 Garam, Nacl 2m ...o C
B. Percobaan 2
Titik didih air suling ...o C
Titik didih larutan
No Zat Terlarut Kemolalan Titik Didih o C1 Urea, CO(NH2)2 1m ...o C2 Urea, CO(NH2)2 2m ...o C3 Garam, NaCl 1m ...o C4 Garam, Nacl 2m ...o C
I. Analisis Hasil Percobaan
II. Kesimpulan
|
C. Hasil Percobaan
Percobaan 1
Titik beku air suling 0o C
Titik beku larutan
No Zat Terlarut Kemolalan Titik Beku o C1 Urea, CO(NH2)2 1m -1 o C2 Urea, CO(NH2)2 2m -3 o C3 Garam, NaCl 1m -5 o C4 Garam, Nacl 2m -7 o C
Percobaan 2
Titik didih air suling 85o C
Titik didih larutan
No Zat Terlarut Kemolalan Titik Didih o C1 Urea, CO(NH2)2 1m 90,5 o C2 Urea, CO(NH2)2 2m 93o C3 Garam, NaCl 1m 95o C4 Garam, Nacl 2m 97o C
Analisis Hasil Percobaan
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku bergantung pada kemolalan larutan. Semakin besar kemolalan semakin besar juga kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Seperti pada percobaan diatas, bahwa pada penurunan titik beku, titik beku larutan CO(NH2)2
2 m lebih rendah daripada titik beku larutan CO(NH2)2 1m. Begitu juga kenaikan titik didih larutan, pada titik didih larutan CO(NH2)2 2m lebih tinggi daripada titik didih larutan CO(NH2)2 1m. Sama halnya dengan titik beku larutan NaCl 2m dengan larutan NaCL 1m dan juga pada titik didih larutan NaCl 2m dengan larutan NaCl 1m.
Kesimpulan
Untuk konsentrasi yang sama pada larutan elektrolit titik beku dan titik didih lebih tinggi dari pada larutan non elektrolit. Larutan elektrolit akan mengandung jumlah partikel yang lebih banyak dari pada larutan nonelektrolit.
|
D. Penutup
Laporan ini didasarkan atas teori dan praktikum yang telah dilakukan. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis dalam penyempurnaan teori dan pengusaan materi. Semoga apa yang diharapkan penulis dan semua pihak pendukung penulisan laporan ini dapat sesuai dengan penguasan teori yang diharapkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam laporan ini baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja kami mohon maaf. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk di kemudian hari.
|
Daftar Pustaka
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/07/kenaikan-titik-didih-tb-dan-penurunan-titik-beku-tf.html
http://budisma.web.id/kenaikan-titik-didih-dan-penurunan-titik-beku.html
|