laporan praktikum genetika 4

Upload: rahayu-jatiningsih

Post on 02-Jun-2018

397 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    1/14

    LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI 2105)

    PENGGUNAAN MIKROPIPET SERTA UJI AKURASIDAN PERSISI DALAM PENGAMBILAN

    AKUADES DAN GLISEROL

    Tanggal Praktikum : 3 Oktober 2014

    Tanggal Pengumpulan : 10 Oktober 2014

    disusun oleh :

    Rahayu Jatiningsih

    10612014

    Kelompok 13

    Asisten :

    Dita Y.W10611045

    PROGRAM STUDI BIOLOGI

    SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    BANDUNG

    2014

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    2/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam

    jumlah kecil secara akurat. Mikropipet merupakan sebuah alat standar

    labolatorium yang digunakan sebagai alat ukur ketika mengambil sampel

    cairan dalam jumlah yang sangat sedikit. Adapun satuan yang biasa digunakan

    dalam skala mikropipet adalah l. Prinsip awal pada pembuatan mikropipet

    ditemukan oleh Warren Gilson dan Henry Lardy, Professor bidang biokimia di

    University of Wisconsin-Madison. Dimana prinsip tersebut menjabarkan

    kebutuhan adanya suatu alat ukur yang dalam laboratorium sering

    membutuhkan perhitungan dengan skala yang kecil serta membutuhkan presisi

    dan akurasi pada setiap perlakuan.

    Alat ini bekerja dengan menggerakkan piston untuk menjaga tekanan

    udara konstan saat oksigen digunakan (Zinnen, 2004). Mikropipet terdiri dari

    tiga jenis ukuran yang umum digunakan yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap

    ukuran yang berbeda dirancang untuk mengukur cairan dalam rentang volume

    yang berbeda.

    Memiliki keahlian dalam penggunaan mikropipet sangatlah penting, hal

    ini berkaitan dengan pekerjaan para saintis, khususnya bagi bidang molekuler,

    yang selalu membutuhkan ketepatan dalam setiap pengukuran suatu larutan

    yang diuji cobakan. Ketidak akuratan dalam perhitungan serta ketidak

    presisian dalam pengulangan perlakuan, akan menimbulkan kerancuan

    perhitungan yang dapat berakibat fatal dalam suatu analisis hipotesis suatu

    percobaan.

    1.2 Tujuan

    1. Menentukan perbedaan cara penggunaan mikropipet pada larutan kental

    dan larutan yang encer

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    3/14

    2. Menentukan nilai akurasi dan presisi dari mikropipet dalam pengambilan

    akuades dan gliserol

    3. Menentukan kelayakan mikropipet berdasarkan nilai akurasi dan presisi

    yang didapatkan

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    4/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Prinsip Kerja Mikropipet

    Prinsip utama dari penggunaan mikropipet adalah adanya pergantian udara

    yang terdapat dalam tabung dengan volume larutan yang hendak diukur.

    Menurut Zinnen (2004), ada tiga hal penting yang dilakukan oleh Gilson dan

    Lady untuk memodifikasi alat pengambilan sampel darah dari percobaan yang

    mereka lakukan, yakni alat yang digunakan ukurannya terlalu kecil, tingkat

    akurasinya yang sangat tinggi, serta kesesuaian dalam setiap pengukuran.

    Untuk itu, kedua orang tersebut berencana untuk memodifikasi alat yang

    sudah ada, yakni dengan memunculkan prinsip baru, yakni udara yang

    disimpan dalam piston untuk diukur tekanannya akan dialirkan ke pipa kecil

    sehingga udara dapat mengalir keluar dari piston, sehingga piston dapat

    menarik kembali materi lain (zat cair), sehingga piston yang semula

    dipergunakan untuk menyimpan udara dapat diisi oleh zat cair tersebut dalam

    volume yang sama.

    2.2 Jenis jenis Mikropipet

    Menurut buku panduan percobaan Volumetric measurement oleh

    Sacramento City College (2013), terdapat tiga jenis mikropipet yang dapat

    dibedakan berdasarkan ukuran volume yang mampu diambil oleh masing-

    masing mikropipet, diantaranya P20, P200, dan P1000. Dalam P20, rentang

    volume yang dapat diukur dalam mikropipet adalah 0,5 l-20 l. P200

    menunjukkan rentang volume pengukurannya antara 20 l-200 l, dan dalam

    P1000 volume maksimal yang dapat diambil oleh alat adalah sebesar 1000 l.

    Perbedaan jenis pada mikropipet ini dapat dilihat dari perbedaan warna yang

    terdapat dalam plunger, yakni putih untuk P20, warna kuning untuk P200, dan

    warna biru untuk mikropipet P1000.

    2.3 Hal hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Mikropipet

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    5/14

    Mikropipet sebagai suatu alat yang memiliki nilai keakuratan dan presisi

    yang cukup tinggi, sehingga diharuskan untuk berhati-hati dalam

    pemakaiannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan

    mikropipet menurut Bates College (2013), diantaranya :

    Tips harus dipasang dengan kuat pada ujung mikropipet agar tidak

    longgar dan jatuh

    Sudah bisa membedakan dengan baik antara stop 1 dan stop 2 ketika

    menekan plunger. Stop pertama untuk menyedot cairan dalam jumlah

    volume yang diharapkan, sedangkan stop 2 adalah untuk mengeluarkan

    cairan dari tips

    Jangan mengisi volume dalam mikropipet melebihi ukuran standar

    yang tercantum dalam alat, karena bisa mengurangi ketepatan alat

    dalam mengambil volume sampel

    Mikropipet yang tipsnya sudah berisi cairan sampel harus selalu

    disimpan dalam posisi tegak untuk mencegah naiknya cairan dari tipe

    ke piston mikropipet

    2.4 Akurasi dan Presisi

    Akurasi merupakan sebuah cara untuk mengetahui kesalahan dari hasil

    pengukuran terhadap suatu alat dalam bentuk persentase. Akurasi

    menunjukan rasio dari volume rata-rata larutan yang didapatkan dari hasil

    percobaan dan volume yang tercantum pada alat. Jika hasil yang didapat

    (dalam satuan persen) memiliki nilai yang kecil, alat yang dipakai dalam

    percobaan memiliki nilai keakuratan yang lebih tinggi. Persen kesalahan yang

    memiliki nilai negatif mengindikasikan bahwa volume yang didapat dari hasil

    percobaan lebih kecil dibanding volume seharusnya (yang tertera pada alat)

    dan bila persen kesalahan benilai positif, maka nilai volume yang didapat dari

    hasil percobaan lebih besar dibanding yang seharusnya (University of

    Michigan-Dearborn, 2002). Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai

    akurasi mikropipet adalah:

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    6/14

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    7/14

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1 Alat dan Bahan

    Pada penggunaan mikropipet serta uji akurasi dan presisi dalam pengambilan

    akuades dan gliserol , alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut

    Tabel 3.1 Alat dan Bahan

    Alat Bahan

    Mikropipet 100 - 1000 l Tips kuning Timbangan analitik Tabung eppendorf

    Akuades ( = 1,0) Gliserol ( = 1,261)

    3.2 Cara Kerja

    3.2.1 Pengambilan Larutan Encer

    Mikropipet diatur volumenya lalu pada ujung mikropipet tersebut,

    dipasang tips. Kemudian tombol stop pertama ditekan. Setelah itu ujung

    tips dimasukan dalam akuades 1 mm. Selanjutnya tombol perlahan

    dilepaskan sehingga akuades masuk ke dalam tips. Ujung tips diletakan

    pada dinding tabung baru. Tombol ditekan perlahan hingga stop pertama.

    Kemudian di diamkan sebentar. Selanjutnya tombol ditekan sampai habis

    lalu ujung tips dikeluarkan dari tabung dan di geser pada dinding tabung.

    Lalu tombol dilepaskan dan tips dilepas.

    3.2.2 Pengambilan Larutan Kental

    Mikropipet diatur volumenya lalu pada ujung mikropipet tersebut,

    dipasang tips. Kemudian tombol ditekan hingga stop kedua. Setelah itu

    ujung tips dimasukan dalam gliserol 1 mm. Selanjutnya tombol perlahan

    dilepaskan sehingga gliserol masuk ke dalam tips. Ujung tips diletakan

    pada dinding tabung baru. Tombol ditekan perlahan hingga stop pertama.

    Kemudian di diamkan sebentar. Selanjutnya tombol ditekan sampai habis

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    8/14

    lalu ujung tips dikeluarkan dari tabung dan di geser pada dinding tabung.

    Lalu tombol dilepaskan dan tips dilepas.

    3.2.3 Uji Kebocoran Mikropipet

    Pertama, mikropipet diatur hingga mencapai volume maksimal.

    Kemudian diisikan akuades dalam tips secukupnya. Mikropipet didiamkan

    dalam posisi tegak selama kurang lebih 20 detik. Setelah itu ujung tips di

    amati. Apabila di ujung tips tidak terdapat air yang menetes, maka

    mikropipet tidak mengalami kebocoran.

    3.2.4 Uji Akurasi dan Presisi

    Pada pengujian akurasi dan presisi digunakanlah akuades (larutan

    cair). Mikropipet yang telah dipasangi tips diatur sesuai dengan jumlah

    volume yang akan diambil. Kemudian, tombol pada mikropipet ditekan

    hingga stop 1 sambil kemudian dimasukkan ke dalam larutan. Setelah itu,

    secara perlahan-lahan, tombol dibuka hingga semua akuades mengalir

    masuk. Setelah akuades dipastikan masuk semua, mikropipet diangkat,

    kemudian dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf baru yang telah

    ditimbang massanya sambil ujung tips mikropipet diusapkan ke dinding

    tabung, tombol kemudian ditekan perlahan hingga stop 2. Tabung

    Eppendorf berisi akuades kemudian ditimbang kembali untuk dapat dilihat

    selisih massa akhir dan massa awal sehingga dapat diukur akurasi dan

    presisinya. Untuk pengujian akurasi dan presisi dengan menggunakan

    gliserol (larutan pekat), mula-mula mikropipet yang telah dipasangi tips

    diatur sesuai dengan jumlah volume yang akan diambil. Kemudian,

    plunger pada mikropipet ditekan hingga stop 2 sambil kemudian

    dimasukkan ke dalam larutan. Setelah itu, secara perlahan-lahan,

    tomboldibuka hingga semua gliserol mengalir masuk. Setelah gliserol

    dipastikan masuk semua, mikropipet diangkat, kemudian dimasukkan ke

    dalam tabung Eppendorf baru yang telah ditimbang massanya. Plunger

    kemudian ditekan perlahan hingga stop 2. Tabung Eppendorf berisi

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    9/14

    gliserol kemudian ditimbang kembali untuk dapat dilihat selisih massa

    akhir dan massa awal sehingga dapat diukur akurasi dan presisinya.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    10/14

    BAB IV

    HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    4.1.1 Massa Cairan Sebelum dan Sesudah

    Berikut adalah tabel yang memuat massa cairan sebelum dan sesudah

    pengulangan,

    Tabel 4.1 Massa Cairan Sebelum dan Sesudah

    Jenis

    Cairan

    Massa

    Awal (g)

    Massa Tabung +

    Larutan (g)

    Massa

    Larutan

    (g)

    Volume

    Larutan

    (l)

    Volume

    Rata-rata

    (l)

    A1 0,91 1,11 0,2 200

    203A2 0,92 1,13 0,21 210

    A3 0,92 1,12 0,2 200

    G1 0,91 1,15 0,24 190

    206G2 0,91 1,20 0,29 230

    G3 0,92 1,17 0,25 298

    4.1.2 Perhitungan Volume Akuades dan Gliserol Massa akuades = ( ) ()

    Volume akuades (dalam l, sehingga di pangkatkan 10 3)Volume A 1 = Volume A 2 =

    Volume A 3 = Massa gliserol = ( ) ()

    Volume gliserol = (dalam l, sehingga di pangkatkan 10 3)

    Volume G 1 =

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    11/14

    Volume G 2 =

    Volume G 3 =

    4.1.3 Perhitungan Akurasi dan Presisi pada Pemakaian Akuades dan Gliserol

    Perhitungan Akurasi :

    ()

    ()

    () Perhitungan Presisi :

    ( )

    4.2 Pembahasan

    Berdasarkan hasil percobaan pengukuran dengan mikropipet, telah didapatkan

    nilai volume dari maisng-masing zat yang diambil serta nilai akurasi dan

    presisinya. Untuk penghitungan akurasi, zat akuades memiliki nilai 1,5%

    sementara zat gliserol memiliki akurasi sebesar 3%. Menurut University of

    Michigan (2013), akurasi adalah rasio dari hasil pengukuran dengan mengacu

    pada persentasi kesalahan dari volume rata-rata larutan yang diukur dengan

    volume yang diharapkan. Semakin kecil nilai persentase kesalahan maka akurasi

    alat semakin tinggi. Berdasarkan nilai standarisasi yang telah ditetapkan oleh

    ISO/EN 8655, rentang persentase kesalahan untuk mengukur akurasi yang

    tergolong normal sebesar 0% - 4%. Sehingga dari hasil yang didapat, mikropipet

    yang digunakan berada dalam kondisi yang baik serta menghasilkan nilai yang

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    12/14

    akurat. Sementara untuk penghitungan nilai presisi, dari hasil percobaan telah

    didapatkan data senilai 2,85 % untuk zat akuades dan 10,27 % untuk gliserol.

    Menurut University of Michigan (2013) pula, Presisi adalah suatu cara untuk

    mengukur rasio kesalahan yang terjadi dalam setiap percobaan berulang, apakah

    hasilnya cenderung sama atau berbeda. Semakin kecil nilai presisinya maka alat

    yang digunakan memberikan hasil yang relatif sama dalam setiap percobaan. Nilai

    presisi ini berhubungan dengan nilai standar deviasi, yakni semakin kecil nilai

    standar deviasi maka akan semakin kecil nilai presisinya dan alat tersebut

    memiliki kesalahan berulang yang relatif sama. Untuk penghitungan presisi, nilai

    RSD normal dari zat akuades adalah sebesar 0,4 % (Eppendorff AG, 2013). Hasil

    yang didapatkan pada pengukuran presisi terhadap akuades tidak memberikan

    hasil yang baik, nilai standar deviasi sangat kecil sehingga menghasilkan nilai

    RSD lebih dari 0,4%. Sedangkan pada pengukuran presisi terhadap gliserol

    menunjukan hasil yang cukup baik dengan standar deviasi yang besar.

    Hasil dari data percobaan dan literatur dapat berbeda karena disebabkan oleh

    Kondisi fisik peralatan percobaan, seperti kondisi tips, viskositas atau kekentalan

    larutan yang diuji, serta kandungan zat yang diuji. Selain dari kondisi alat, teknis

    percobaan juga bisa menjadi faktor terjadinya perbedaan antara data percobaan

    dan literatur, misalkan posisi mikropipet dan teknik pengambilan dan pelepasan

    larutan. Kondisi lingkungan turut pula menyebabkan nilai akurasi dan presisi

    berbeda dengan literatur seperti temperatur, tekanan udara, dan kelembaban.

    Posisi mikropipet pada saat pengambilan larutan harus menjadi perhatian

    karena posisinya harus tegak lurus. Posisi tegak lurus ini akan mencegah naiknya

    larutan ke atas atau merembes ke dalam bersama udara yang tersedot keluar dari

    tips ketika plunger ditekan. Keadaan seperti ini akan mempengaruhi keakurasian

    dan presisi dari mikropipet (Sacramento City College, 2013).

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    13/14

    BAB V

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil pegamatan dalam penggunaan mikropipet kali ini, dapat

    ditarik kesimpulan yaitu;

    1. Perbedaan cara penggunaan mikropipet untuk pengambilan larutan encer dan

    larutan kental adalah pada larutan encer tombol ditekan sampai stop 1

    sedangkan pada larutan kental tombol ditekan sampai stop 2

    2. Nilai akurasi dari mikropipet sebesar 1,5% pada akuades dan 3% pada

    gliserol. Sedangkan nilai presisinya sebesar 2,85% pada akuades dan 10,27%

    pada gliserol.

    3. Mikropipet yang digunakan masih layak karena nilai persentasi akurasi yang

    tinggi dan nilai presisi yang masih normal.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Genetika 4

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Bates College. 2013. Micropippetes .http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/pipet.html. Diakses

    pada tanggal 9 Oktober pukul 21.38.

    Sacramento City College. 2013. Experiment 1: Volumetric Measurement .

    http://scc.losrios.edu/~nussl/chem401/LABS/Lab%2001%20Pipetting.pdf.

    Diakses pada tanggal 9 Oktober pukul 20.45.

    Sacramento City Col lege. 2013. Using Micropipets and Graduated Pipets .

    http://scc.losrios.edu/~nussl/chem401/LABS/Lab%2001%20Pipetting.pdf. Diakses pada tanggal 9 Oktober pukul 21.00.

    University of Michigan-Dearborn. 2013. Micropipette . http://slc.umd.umich.edu

    Diakses pada tanggal 9 Oktober pukul 22.00

    Zinnen, Tom. 2004. The Micropipette Story .

    http://www.biotech.wisc.edu/outreach/pipettestory.html tanggal 4 November

    Diakses pada tanggal 9 Oktober pukul 23.15

    http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/pipet.htmlhttp://scc.losrios.edu/~nussl/chem401/LABS/Lab%2001%20Pipetting.pdfhttp://scc.losrios.edu/~nussl/chem401/LABS/Lab%2001%20Pipetting.pdfhttp://www.biotech.wisc.edu/outreach/pipettestory.htmlhttp://www.biotech.wisc.edu/outreach/pipettestory.htmlhttp://www.biotech.wisc.edu/outreach/pipettestory.htmlhttp://scc.losrios.edu/~nussl/chem401/LABS/Lab%2001%20Pipetting.pdfhttp://scc.losrios.edu/~nussl/chem401/LABS/Lab%2001%20Pipetting.pdfhttp://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/pipet.html