laporan praktikum annorganik i
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM ANNORGANIK I
PERCOBAAN IX
“PEMBUATAN KALIUM MERKURI IODIDA K2HgI4.2H2O”
OLEH :
NAMA : NURSAN
STAMBUK : F1C1 13 028
KELOMPOK : IX
ASISTEN : WULAN PURNAMASARI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak
ditemukan di alam dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan
udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Umumnya kadar dalam tanah, air
dan udara relatif rendah. Logam merkuri yang dihasilkan digunakan dalam sintesa
senyawa senyawa anorganik dan organik yang mengandung merkuri.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh merkuri, yaitu antara lain: Bahaya
merkuri terhadap ketidaksuburan dan kecacatan bayi. Bahaya ketidaksuburan di
kalangan wanita juga dikaitkan dengan pencemaran ke atas logam berat seperti
merkuri.Mengikut jurnal ‘Pediatrics’ 1997, ibu-ibu mengandung yang mempunyai
kadar merkuri yang tinggi dalam tulangnya berkemungkinan tinggi melahirkan
bayi yang kecil atau mempunyai berat badan yang ringan. Bayi kecil ini biasanya
dikaitkan dengan kematian, taraf kesehatan yang rendah, pertumbuhan yang tidak
sempurna dan mempunyai IQ yang rendah. Merkuri juga boleh memasuki badan
bayi melalui penyusuan susu badan. Penelitian ke atas pekerja lelaki yang
terkontak secara sederhana kepada merkuri menunjukkan kadar merkuri dalam
darahnya di antara 50–350 ug/L. Kadar ini adalah lebih rendah dari kadar
berbahaya yang ditetapkan oleh WHO yaitu 400 ug/L. Ujian yang dilakukan ke
atas sperma lelaki-lelaki ini mendapati sperma mereka berkualitas rendah, kadar
yang rendah, kurangnya pergerakan dan struktur yang tidak normal.
Bahaya merkuri lainnya terhadap kesehatan dan pemakaian kosmetik yang
mengandung merkuri. Jika merkuri banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat
berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh, dan menimbulkan berbagai penyakit
seperti menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan panas di dada, serta
peradangan paru jika terhirup secara langsung. Selain itu, pemakain kosmetik
yang mengandung merkuri dapat mengakibatkan perlambatan pertumbuhan jani,
mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul), flek hitam pada kulit
akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat / akan
timbul lagi & bertambah parah (melebar), efek rebound yaitu memberikan respon
berlawanan (kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian kosmetik
dihentikan), bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang
sangat parah (lebar), dan dapat mengakibatkan kanker kulit.
Kalium Iodida sebagai bahan aktif lebih stabil terhadap lingkungannya,
sehingga dapat mencegah pengurangan konsentrasi Iod yang terjadi apabila
sediaan itu disimpan atau dipanaskan.
Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar.
Karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk
yang jelas simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion ataupun
molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan Pembuatan
Kalium Merkuri Iodida K2HgI4. 2H2O dengan tujuan agar dapat mempelajari
proses pembuatan senyawa kalium merkuri iodida K2HgI4. 2H2O.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan pembuatan kalium merkuri iodida
K2HgI4.2H2O adalah bagaimana proses pembuatan kalium merkuri iodida
K2HgI4.2H2O ?
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada percobaan pembuatan kalium merkuri
iodida K2HgI4.2H2O adalah untuk mengetahui teknik dan cara pembuatan kalium
merkuri iodida K2HgI4.2H2O.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan pembuatan kalium
merkuri iodida K2HgI4.2H2O adalah dapat mengetahui teknik dan cara pembuatan
kalium merkuri iodida K2HgI4.2H2O.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa, dan
mempunyai rapatan 13,534 g/ml pada 25°C. Ia tak dipengaruhi asam klorida atau
asam sulfat atau asam sulfat encer (2M), tetapi mudah bereaksi dengan asam
nitrat. Asam nitrat yang dingin dan sedang pekatnya (8M), dengan merkurium
yang berlebihan menghasilkan ion merkurium (I) (Svehla, 1990).
Merkuri (Hg) yang terdapat dalam limbah (waste) di perairan umum
diubah oleh aktivitas mikroorganisme menjadi komponen metal-merkuri (Me-Hg)
yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang
tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri
terakumulasi baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu
melalui rantai makanan (food chain) dalam tubuh jaringan tubuh hewan-hewan
air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi
kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia yang mengkonsumsi hasil
tangkapan hewan-hewan air tersebut (Purnawan,dkk, 2013).
Garam berodium mempunyai bentuk, rasa, dan bau sama seperti garam
yang tidak ditambahkan kalium iodat, sehingga sulit untuk memastikan
kecukupan kalium iodat dalam garam. Penambahan suatu senyawa iodium berupa
kalium iodat dalam garam dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh
manusia, karena tubuh tidak dapat memproduksi sendiri, sehingga harus diperoleh
dari luar (Fatimawali,dkk, 2013).
Keberadaan merkuri di lingkungan perairan umumnya berasal dari
limbah industri pertambangan emas, pengeboran minyak, dan lain-lain. Adanya
merkuri di lingkungan akan membahayakan kesehatan manusia. Daya racun yang
dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses
metabolism tubuh terputus. Lebih jauh lagi, merkuri ini akan bertindak sebagai
penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Merkuri dapat
masuk dalam tubuh melalui kulit, pernapasan, dan pencernaan (Al-ayubi,dkk,
2010).
Merkuri (II) khlorida, HgCl2 adalah Kristal tak berwarna larut dalam air
dan etanol. HgCl2 adalah molekul lurus triatomik dalam fasa bebasnya. Namun,
selain dua atom khlorin, empat khlorin dari molekul didekatnya menempati
koordinasi dan merkuri menjadi heksakoordinat dalam keadaan kristalin. Senyawa
ini sangat toksik dan digunakan untuk mengawetkan kayu, dan sebagainya (Saito,
2008).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu danTempat
Praktikum “Pembuatan Kalium Merkuri Iodida K2HgI4. 2H2O”
dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 16 Oktober 2014, pukul 07:30-10:00
WITA dan bertempat di Laboratorium kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan pembuatan Kalium Merkuri
Iodida K2HgI4.2H2O adalah pipet tetes, gelas kimia 100 mL, timbangan
analitik, corong, batang pengaduk, gegep, desikator, gelas ukur 100 mL,
spatula, dan penangas air.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan pembuatan Kalium Merkuri
Iodida K2HgI4.2H2O adalah KI, HgCl2, aquades, aluminium foil, dan kertas
saring.
C. Prosedur Kerja
Padatan HgCl2
- ditimbang 3,04 gram - dimasukkan kedalam gelas kimia - dilarutkan dalam 38 mL aquades- diaduk hingga rata
Campuran larutan HgCl2 dan larutan KI berwarna orange
- diaduk - disaring
Filtrat Residu
- dipanaskan diatas penangas airselama 20 menit
- diaduk sekali-kali
Padatan KI
- ditimbang 3 gram - dimasukkan kedalam gelas kimia - dilarutkan dalam 25 mL aquades- diaduk hingga rata
Larutan HgCl2 Larutan KI
- dicampurkan
Kristal
- di cuci- di timbang- di hitung rendamennya
Bentuk Kristal : padat Warna Kristal : orange% rendamen : 3,13 %
- dicuci dengan air panas- dikeringkan- ditambahkan larutan KI-2
Campuran endapan orange dengan larutan KI-2
Larutan Kuning Kristal
- dipindahkan dalam cawan petri- diuapkan diatas penangas air - didinginkan dalam desikator
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil pengamatan Gambar
1.3 gram KI dilarutkan
kedalam 25 mL aquades
Larutan berwarna
bening
2.Campuran larutan KI
dengan larutan HgCl2
Warna berubah dari
bening menjadi orange
3.larutan KI dan HgCl2
disaring
Larutan kembali
menjadi bening
4.
3 gram KI dilarutkan
lagi kedalam 25 mL
aquades
Larutan berwarna
bening
5.
Larutan berwarna
orange dilarutkan lagi
dengan larutan KI dan
dipanaskan
Larutan berwarna
kuning pucat
B. Reaksi
Reaksi-reaksi yang terjadi pada pembuatan kalium merkuri iodida :
2KI + HgCl2 HgI2 + 2KCl
HgI2 + 2KI K2HgI4.xH2O
C. Analisis Data
Pembuatan Kalium Merkuri Iodida
Dik : berat KI = 3 gram
Berat HgCl2 = 3,04 gram
Volume aquades = 38 ml
Berat kertas saring = 1,05 gram
Berat kertas saring2 = 1,12 gram
Berat total kertas saring = 1,12 gram – 1,05 gram
= 0,07 gram
Mr KI = 166 g/mol
Mr HgCl2 = 271 g/mol
Dit : % rendamennya=…..?
Penye :
Mol HgCl2
=massaMr
=3 , 04 gram271 g /mol
= 0,011 mol
Mol KI=massa KI
Mr KI
= 3 gram166 g /mol
= 0,078 mol
Berat teori K2HgI4.2H2O :
Reaksi I :
Hg2+ + 2 I- HgI2
Mol awal : 0,011 mol 0,078 mol
mol pereaksi : 0,011 mol 0,022 mol 0,011mol
mol setimbang : 0,056 mol 0,011mol
Reaksi II :
HgI2 + 2 I- [HgI4]2-
mol awal : 0,056 mol 0,078 mol
mol pereaksi : 0,039 mol 0,078 mol 0,039 mol
mol setimbang : 0,017 mol 0,039 molMol [HgI4]2-
= mol K2HgI4.2H2O = 0,039 mol
Berat teori K2HgI4.2H2O = mol K2HgI4.2H2O x Mr K2HgI4.2H2O
= 0,039 mol x 786,19 g/mol
= 30,66 gram
Berat praktek K2HgI4.2H2O
- Berat kertas saring + endapan K2HgI4 = 1,03 gram
- Endapan K2HgI4 = 1,03 gram - 0,07 gram
= 0,96 gram
% rendamen =berat praktek
berat teorix 100 %
= 0 , 96 gram
30 ,66 gramx 100 %
= 96 gram
30 ,66 gram
= 3,13 %
D. Pembahasan
Merkuri (Hg), adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu
ruang. Merkuri, baik logam maupun metil merkuri (CH3 Hg+), biasanya masuk
tubuh manusia lewat pencernaan. Bentuk fisik dan kimianya sangat
menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam
temperatur kamar (25°C), titik bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai
kecenderungan yang lebih besar, mudah bercampur dengan logam lain menjadi
logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai
konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah.
Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada proses
pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri termasuk logam
berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat toksik (racun).
Kalium Iodida merupakan bahan aktif yang umum dikenal sebagai bahan
yang sangat stabil terhadap lingkungannya. Senyawa ini dapat mencegah
pengurangan konsentrasi Iod yang terjadi apabila kemasan atau berupa sediaannya
disimpan atau dipanaskan.
Percobaan ini yang dilakukan yaitu membuat senyawa kalium merkuri
iodida K2HgI4 dengan mereaksikan merkuri HgCl2 dengan kalium iodida sebanyak
dua kali. Dimana tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu untuk
mengetahui proses pembuatan kalium iodida (KI) dengan HgCl2.
Langkah awal yang dilakukan yaitu larutan KI dilarutkan dengan
aquades, dan HgCl2 dilarutkan dengan aquades larutan berwarna bening.
Pencampuran larutan KI dan HgCl2 ketika dilakukan pengadukan dan penyaringan
terbentuk endapan berwarna orange, dimana warna tersebut merupakan warna
khas dari merkuri. Endapan orange yang terbentuk adalah endapan yang berasal
dari ikatan antara logam merkuri (Hg) dan iodida (I2) yang menjadi merkuri iodida
(HgI2). Endapan ini terbentuk karena diakibatkan kation K+ yang dimiliki dari
kalium iodida dapat mengoksidasi Hg2+, kemudian endapan yang terbentuk
dicampurkan lagi dengan larutan KI yang telah dilarutkan dengan aquades
sehingga terjadi perubahan warna dari orange menjadi warna kuning pucat.
Endapan dilarutkan dalam Kl panas bertujuan untuk menambah konsentrasi
kalium dan iodida dalam endapan yang terbentuk. Sedangkan tujuan pencampuran
larutan KI yang kedua adalah untuk memperoleh kristal padatan yang monoklik
dengan membentuk senyawa baru kalium merkuri iodida (K2HgI4.xH2O). Setelah
larutan tersebut bercampur, maka residu yang larut dengan larutan KI kedua akan
berubah warna menjadi kuning. Hal ini menunjukan bahwa senyawa kalium
merkuri iodida terbentuk karena adanya pembentukan senyawa kompleks baru
yang dapat dilihat dengan perubahan warna yang ditimbulkan. Dimana pada
proses ini belum diketahui berapa banyak molekul air yang diikat pada senyawa
kalium merkuri iodida (K2HgI4.xH2O).
Penambahan larutan KI yang pertama menyebabkan terbentuknya
endapan orange merkurium (I) iodida. Kalium iodida yang ditambahkan perlahan-
lahan dalam larutan dingin secara teori dapat membentuk endapan hijau
merkurium (I) iodida. Jika ditambahkan larutan yang berlebih, terjadi reaksi
disproporsionasi, dan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan
merkurium hitam yang berbutir halus . Ketika mendidihkan endapan merkurium
(I) iodida dengan air, terjadi pula disproporsionasi, dan terbentuk campuran
endapan merkurium (II) iodida merah dan merkurium yang berbutir halus. Dalam
percobaan kristal yang terbentuk berwarna orange dan bentuknya padat.
Berdasarkan teori, kalium iodida yang dilarutkan dengan air, maka akan
terurai menjadi ion-ion yaitu ion K+ dan ion I-, dimana ion K+ tidak akan berubah
pada udara kering, tetapi cepat teroksidasi pada udara lembab. Hal ini terjadi
karena salah satu sifat dari kalium iodida adalah mudah teroksidasi dengan
senyawa lain ketika disimpan dalam udara bebas atau ruangan bebas, dimana
banyak terdapat senyawa lain yang dapat terkontaminasi dengan senyawa kalium
tersebut. Kalium juga dapat menguraikan zat-zat hidrat terutama air dengan cepat
melepaskan H+ yang terkandung dalam zat tersebut. Sedangkan HgCl2
menghasilkan Hg2+ yang mudah tereduksi oleh logam-logam lain. HgCl2 ini
mempunyai sifat oksidasi yang sangat kuat seperti logam-logam pada golongan I
dan II. Oleh karena itu, reaksi pencampuran dari kedua senyawa akan terbentuk
endapan berwarna orange yang merupakan endapan berwarna khas dari merkuri.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dalam percobaan
pembuatan kalium merkuri iodida, menunjukkan bahwa berat kristal yang
terbentuk adalah sebesar 0,96 gram dengan % rendamen sebesar 3,13%. Hal ini
mengindikasikan kristal yang diperoleh masih kurang murni, dimana kemurnian
kristal yang terbentuk adalah tidak mencapai setengah atau masih kurang murni
karena masih jauh dari batas kemurniannya, yaitu 100%.
V. PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat
disimpulakan bahwa proses pembuatan kalium merkuri iodida K2HgI4.2H2O dapat
diperoleh dengan mereaksikan larutan HgCl2 dengan KI sehingga terbentuk
endapan berwarna orange dan endapan tersebut dilarutkan kembali dalam larutan
KI panas sehingga diperoleh kristal K2HgI4 yang mengikat dua molekul air dan
berwarna kuning pucat. Hasil rendamennya adalah 3,13 %
DAFTAR PUSTAKA
Al-ayubi M. Chalid, Barroroh Himmatul, dan D. Candra Diana. 2010. “Studi Keseimbangan Adsorpsi Merkuri (II) pada Biomassa Daun Enceng Gondok (Eichhornia crassipes)”. Alchemy. Vol. 1 (2).
Fatimawali, Anggelia Nelisa Kapantow, dan Adithya Yudistira, 2013. “Identifikasi dan Penetapan Kalium Iodat dalam Garam Dapur yang Beredar di Pasar Kota Bitung dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS”. Jurnal Ilmiah Farmasi- UNSRAT. Vol.2 (1).
Purnawan Sandi, Sikanna Rismawati, dan Prismawiryanti. 2013. “Distribusi Logam Merkuri pada Sedimen Laut disekitar Muara Sungai Poboya”. Online Jurnal of Natural Science. Vol.2 (1).
Saito,Taro. 2008. Kimia Anorganik. Tokyo : Kanagawa University
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi ke lima. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.
.