laporan praktikum anatomi fisiologi manusi1

40
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ORGAN DALAM Kelompok III Atik Widayati 0904015031 (2G) Dede Akbar 0904015048 (2G) Murjiana Candra Sis A 0904015188 (2G) Siti Luthfiyah 0904017048 (2G) Sriwulantya 0904015260 (2G) JURUSAN FARMASI 1

Upload: atik-widayati

Post on 25-Jun-2015

1.453 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

ORGAN DALAM

Kelompok III

Atik Widayati 0904015031 (2G)

Dede Akbar 0904015048 (2G)

Murjiana Candra Sis A 0904015188 (2G)

Siti Luthfiyah 0904017048 (2G)

Sriwulantya 0904015260 (2G)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2010

1

Page 2: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memiliki organ – organ tertentu yang memiliki fungsi penting untuk

kelangsungan hidupnya, tanpa organ tersebut manusia tidak dapat hidup. Organ yang

memiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia disebut organ vital. Organ

vital tersebut sebagian besar terdapat pada bagian dalam tubuh, dilindungi oleh rangka

tubuh manusia.

Organ vital seperti organ otak merupakan bagian dari sistem saraf yang membentuk

sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung, usus halus, dan usus besar

merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang berfungsi mencerna makanan yang kita

makan, mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus, sehingga dapat diasorbsi

oleh usus halus, dan hasil metabolisme makanan tersebut dapat diedarkan ke seluruh

tubuh oleh darah.

Jantung adalah organ vital terpenting yang berfungi memompa darah ke seluruh

tubuh yang membentuk sistem peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh darah

arteri dan pembuluhdarah vena.

Selain organ – organ yang telah disebutkan di atas masih ada lagi organ vital yang

membentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki fungsi penting untuk kelangsungan

hidup manusia.

Dalam praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa dikenalkan mengenai

organ – organ dalam melalui alat peraga.

1.2 Tujuan

Menjelaskan mengenai sistem peredaran darah

Mengetahui letak, struktur, dan fungsi dari organ dalam

2

Page 3: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang

berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu

dan pH tubuh ( bagian dari homeostasis ). Yang berperan dalam sistem ini adalah organ

jantung dan pembuluh darah.

Diagram sistem peredaran darah pada manusia

3

Page 4: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

2.1.1 Jantung

Jantung adalah sebuah rongga, berbentuk kerucut, organ berotot yang memompa

darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah

salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

2.1.1.1 Kedudukan Jantung

Jantung berada di dalam torax, antara kedua paru – paru dan di belakang sternum,

dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan.

2.1.1.2 Struktur Jantung

Ukuran jantung kira – kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara

220 – 260 gram.

Potongan jantung pertengahan Jantung tampak depan

Jantung arteri depan

4

Page 5: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Jantung terbagi oleh sebuah septum ( sekat ) menjadi dua belah, yaitu kanan dan

kiri. Setiap belahan dibagi lagi dalam dua ruang, atrium / serambi ( bagian atas ) dan

ventrikel / bilik ( bagian bawah ). Maka pada bagian kanan dan kiri, masing – masing

terdapat 1 atrium dan 1 ventrikel. Antara atrium dan ventrikel terdapat lubang ( katup )

atrio – ventrikuler, agar darah hanya mengalir ke satu jurusan, yaitu dari atrium ke

ventrikel, dan menghindarkan darah mengalir kembali dari ventrikel ke atrium. Pada

bagian kanan katup tersebut bernama katup ( valvula ) trikuspidalis ( terdiri atas tiga

kelopak / kuspa ) dan pada bagian kiri bernama katup mitral atau katup bikuspidalis

(terdiri atas dua kelopak).

Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus, dan terbungkus oleh sebuah

membran yang disebut pericardium. Membran tersebut terdiri atas dua lapis;

pericardium viseral ( membran serus yang lekat sekali pada jantung ) dan pericardium

parietal ( lapisan fibrus yang terlipat keluar dari basis jantung dan membungkus jantung

sebagai kantong longgar ). Di antara dua lapis membran tersebut terdapat cairan serus,

yang menyebabkan jantung dapat bergerak bebas. Di sebelah dalam jantung dilapisi

endothelium, yang disebut endokardium.

Dinding jantung terdiri atas tiga lapis, yaitu pericardium ( pembungkus luar ),

miokardium ( lapisan otot tengah ), endokardium ( batas dalam ). Dinding otot jantung

tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal dan dinding di sebelah kiri lebih

tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan, karena kekuatan kontraksi dari ventrikel kiri

jauh lebih besar dari yang kanan. Dinding atrium tersusun atas otot yang lebih tipis.

Sebelah dalam dinding ventrikel ditandai oleh berkas – berkas otot yang tebal.

Beberapa berbentuk puting, yaitu otot – otot papilaris. Pada tepi bawah otot – otot ini

terkait benang – benang tendon tipis, yaitu khordae tendonae. Benang – benang ini

mempunyai kaitan kedua yaitu pada tepi bawah katup atrio ventrikuler. Kaitan ini

menghindarkan kelopak katup terdorong masuk ke dalam atrium, bila ventrikel

berkontraksi.

2.1.2 Pembuluh Darah

Keseluruhan sistem peredaran darah ( sistem kardiovaskular ) terdiri dari arteri,

arteriola, kapiler, venula, dan vena. Kerja pembuluh darah membantu jantung untuk

5

Page 6: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh dan mengedarkan sari

makanan, oksigen dan membawa keluar karbon dioksida.

2.1.2.1 Pembuluh Darah Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang berasal dari ventrikel jantung yang

berdinding tebal dan kaku, membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan

darah yang paling tinggi, memiliki dinding yang tebal dan kuat, serta lentur.

Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah di antara denyut jantung.

Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan

diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.

Pembuluh arteri yang datang dari ventrikel kiri dinamakan aorta yang tugasnya

mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh.

Pembuluh arteri yang asalnya dari ventrikel kanan disebut arteri pulmonalis yang

betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh

menuju ke paru-paru.

2.1.2.2 Pembuluh Darah Vena

Vena memiliki dinding yang tipis, biasanya diameternya lebih besar daripada arteri,

sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan

yang lebih rendah dan tidak terlalu di bawah tekanan. Pembuluh darah vena adalah

pembuluh darah yang datang menuju atrium jantung yang bersifat tipis dan elastis.

Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian atas

tubuh. Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian

bawah tubuh.

2.1.2.3 Pembuluh Darah Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang

berfungsi sebagai jembatan di antara arteri ( membawa darah dari jantung ) dan vena

(membawa darah kembali ke jantung).

Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam

jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

6

Page 7: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan

membawa darah kembali ke jantung.

Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap

mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.

2.2 Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum.

2.2.1 Otak

Susunan otak terbagi atas otak besar, otak tengah dan otak kecil.

2.2.1.1 Otak Besar ( Cerebrum )

Pertumbuhan otak lebih baik dari pada pertumbuhan sumsum tulang belakang.

Makin tinggi nilai perbandingan antara otak dan sumsum tulang belakang, makin tinggi

tingkat kecerdasannya. Otak besar terdiri atas beberapa bagian, yaitu :

a. Bagian belakang sebagai pusat penglihatan.

b. Bagian samping sebagai pusat pendengaran.

c. Bagian tengah sebagai pusat pengatur kerja kulit dan otot terhadap panas,

dingin, sentuhan, dan tekanan.

d. Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan,

ingatan, kemauan, dan sikap.

Otak besar merupakan pusat kesadaran, ingatan, kemauan, dan kegiatan fisiologis

neuron ( sel saraf ). Lapisan luar otak berwarna kelabu, banyak mengandung badan sel

saraf atau neuron. Bagian dalam berwarna putih, banyak mengandung dendrite dan

neuron ( akson ).

2.2.1.2 Otak Tengah

Di depan otak tengah terdapat thalamus, yang merupakan pusat pengatur sensoris.

Sedang hipotalamus merupakan pengatur suhu, selera makan dan keseimbangan cairan

tubuh. Bagian atas dari otak tengah merupakan lobus opticus, yang merupakan pusat

refleks mata.

7

Page 8: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

2.2.1.3 Otak Kecil ( Cerebellum )

Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Kerusakan pada bagian ini

menyebabkan gerakan otot tidak akan terkoodinasi lagi. Di depan otak kecil terdapat

jembatan varol, yang merupakan impuls dari otot – otot bagian kanan dan kiri tubuh.

2.2.2 Sumsum

Sumsum yang merupakan bagian sistem saraf pusat terdiri atas sumsum lanjutan

dan sumsum tulang belakang.

2.2.2.1 Sumsum Lanjutan ( Medulla Oblongata )

Sumsum lanjutan banyak mengandung ganglion otak, merupakan pusat pengatur

gerak refleks fisiologis denyut jantung, pernapasan, pelebaran dan penyempitan

pembuluh darah.

2.2.2.2 Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi, yaitu :

a. Sebagai penghubung impuls dari dan ke otak.

b. Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

Berbeda dengan otak, lapisan luar sumsum tulang belakang berwarna putih dan

banyak mengandung dendrit dan neurit ( akson ). Sedangkan bagian dalam berwarna

kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Di bagian dalam ini terdapat bagian

yang berbentuk sayap, yang disebut akar dorsal dan akar ventral.

a. Akar dorsal mengandung neuron sensorik, dan dendritnya berhubungan dengan

reseptor.

b. Akar ventral mengandung badan neuron motorik, aksonnya menuju ke otot

atau efektor.

Otak dan sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf dilindungi oleh selaput

disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga lapis, yaitu :

a. Durameter, yang melekat pada tulang.

b. Piameter, yang melekat pada otak.

c. Araknoid, yang terletak antara durameter dan piameter.

8

Page 9: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Radang pada meninges disebut meningitis. Di tengah – tengah bagian kelabu dari

sumsum tulang belakang terdapat salutan yang disebut kanalis sentral, yang berisi cairan

cerebrospinal.

2.3 Sistem Pernapasan

Pernapasan ialah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan

(pernapasan dalam), dan pertukaran gas yang terjadi di dalam paru – paru ( pernapasan

luar ). Dengan bernapas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan

pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya.

Sistem pernapasan terdiri dari organ hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus,

alveolus, dan paru – paru.

2.3.1 Hidung

Hidung merupakan tempat masuknya udara. Di dalam rongga hidung udara akan

mengalami penyaringan ( rambut – rambut rongga hidung menyaring debu – debu yang

masuk bersama udaradan indera pembau yang dapat menghindari gas yang tidak enak

baunya dan tidak berguna ), udara yang masuk kedalam rongga hidung akan hangat

karena adanya konka yang permukaannya banyak mengandung kapiler darah dan oleh

penguapan air dari permukaan selaput lendir menjadi lembab.

Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang kaya akan pembuluh darah, bersambung

dengan lapisan faring dan dengan selaput lendir semua sinus yang mempunyai lubang

masuk ke dalam rongga hidung.

Daerah pernapasan dilapisi dengan epithelium silinder dan sel spitel berambut yang

mengandung sel cangkir atau sel lendir. Di atas septum nasalis dan konka selaput ini

paling tebal. Ada tiga tulang kerang ( konka ) yang diselaputi epithelium pernapasan

dan menjorok dari dinding lateral hidung ke dalam rongga, sangat memperbesar

permukaan selaput lendir tersebut.

Hidung menghubungkan lubang – lubang dari sinus udara para nasalis yng masuk

ke dalam rongga – rongga hidung, dan juga lubang – lubang naso – lakrimal yang

menyalurkan air mata dari mata ke dalam bagian bawah rongga nasalis, ke dalam

hidung.

9

Page 10: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

2.3.2 Faring ( Tekak )

Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai

persambungannya dengan esophagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Letaknya di

belakang hidung ( naso – faring ), di belakang mulut ( oro – faring ) dan di belakang

laring ( faring laryngeal ).

2.3.3 Laring ( Tenggorok )

Laring terletak di depan bagian terendah faring yang memisahkannya dari kolumna

vertebra, berjalan dari faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam

trakea di bawahnya.

Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligament dan

membran. Yang terbesar ialah tulang rawan tiroid, yang di sebelah depannya terdapat

benjolan subkutaneus yang disebut jakun, terletak di sebelah depan leher.

Laring terdiri atas dua lempeng atau lamina yang bersambung di garis tengah. Di

tepi atas terdapat lekukan berupa V. Tulang rawan krikoid terletak di bawah tiroid,

bentuknya seperti cincin mohor dengan cincin mohornya di sebelah belakang

(merupakan tulang rawan yang berbentuk lingkaran lengkap). Tulang rawan lainnya

ialah kedua tulang rawan aritenoid yang menjulang di sebelah belakang krikoid, kanan

dan kri tulang kuneiform dan tulang rawan kornikulata yang sangat kecil.

Terkait di puncak tulang rawan tiroid terdapat epiglottis, yang berupa katup tulang

rawan dan membantu menutup laring sewaktu orang menelan. Laring dilapisi oleh

selaput lendir yang sama dengan yang di trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglottis

yang dilapisi sel epithelium berlapis.

Pita suara terletak di sebelah dalam laring, berjalan dari tulang rawan tiroid di

sebelah depan sampai di kedua tulang rawan aritenoid. Dengan gerakan sari tulang

rawan aritenoid yang ditimbulkan oleh berbagai otot laryngeal, pita suara ditegangkan

dan dikendorkan. Sehingga lebar sela – sela antara pita – pita atau rima glottidis,

berubah – ubah sewaktu bernapas dan bicara.

Karena getaran pita yang disebabkan udara yang melalui glottis maka suara

dihasilkan. Berbagai otot yang terkait pada laring mengendalikan suara, dan juga

menutup lubang atas laring sewaktu menelan.

10

Page 11: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

2.3.4 Trakea ( Batang Tenggorok )

Trakea memiliki panjang kira – kira sembilan centimeter, berawal dari laring

sampai kira – kira ketinggian vertebra torakalis kelima. Trakea tersusun atas enam belas

sampai dua puluh lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama

oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran di sebelah belakang trakea serta

memuat beberapa jaringan otot.

Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri atas epithelium bersilia ( bergerak ke

atas ke arah laring, berfungsi mengeluarkan debu dan butir – butir halus lainnya yang

turut masuk ke dalam pernapasan ) dan sel cangkir.

Tulang rawan yang berguna mempertahankan agar trakea tetap terbuka, di sebelah

belakangnya tidak tersambung, di tempat trakea menempel pada esophagus, yang

memisahkannya dari tulang belakang.

2.3.5 Bronkus

Bronkus memiliki struktur yang serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel

yang sama. Bronkus terletak ke arah bawah dan ke samping menuju tampuk paru –

paru. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi

dari arteri pulmonalis. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan,

terletak di bawah arteri pulmonalis sebelum dibelah menjadi beberapa cabang ke arah

lobus atas dan bawah.

Bronkus memiliki sebuah cabang yang disebut bronkus lobus atas, cabang kedua

timbul setelah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronkus lobus bawah.

Bronkus lobus tengah berasal dari bronkus lobus bawah.

2.3.6 Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang – cabang dari bronkus. Pada bronkiolus sudah tidak

terdapat cincin tulang rawan.

2.3.7 Alveolus

Alveolus merupakan ujung dari percabangan bronkus, berupa kantung-kantung

kecil yang dikelilingi kapiler yang berisi darah, memiliki dinding yang sangat elastis,

11

Page 12: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

terdiri atas satu lapis tunggal sel epithelium pipih. Di sini oksigen dari udara berdifusi

ke dalam darah, dan kemudian dibawa oleh hemoglobin.

2.3.8 Paru – paru

Jantung dan paru – paru paru – paru

Paru – paru merupakan alat pernapasan yang utama. Terdapat pada rongga dada, di

sebelah kanan dan kiri dan di tengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah

besarnya dan struktur lainnya yang terletak di dalam mediastinum ( ruang di dalam

rongga dada antara kedua paru – paru, berisi jantung, dan pembuluh darah besar,

esophagus, duktus torasika, aorta desendens, dan vena kava superior, saraf vagus dan

frenikus serta sejumlah besar kelenjar limfe ).

Paru – paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apeks ( puncak ) di atas

dan muncul sedikit lebih tinggi dari klavikula di dalam dasar leher. Pangkal paru – paru

berada di atas landai rongga toraks, di atas diafragma. Paru – paru mempunyai

permukaan luar yang menyentuh iga – iga, permukaan dalam yang memuat tampuk paru

– paru, sisi belakang yang menyentuh tulang belakang dan sisi depan yang menutupi

sebagian sisi depan jantung.

Paru – paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisura. Paru – paru

kanan mempunyai tiga lobus dan paru – paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas

lobula. Sebuah pipa bronchial kecil masuk ke dalam setiap lobula dan semakin

bercabang, semakin menjadi tipis dan akhirnya berakhir menjadi kantung – kantung

kecil ( alveolus ).

12

Page 13: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Setiap paru – paru dilapisi oleh membrane serosa rangkap dua, yaitu pleura. Pleura

viseralis erat melapisi paru – paru, masuk ke dalam fisura dan memisahkan lobus satu

dengan yang lain. Membran ini kemudian dilipat kembali di sebelah tampuk paru – paru

dan membentuk pleura parietalis, dan melapisi bagian dalam dinding dada. Pleura yang

melapisi iga – iga ialah pleura kostalis, bagian yang menutupi diafragma ialah pleura

diafragmatika, dan bagian yang terletak di leher ialah pleura servikalis. Pleura ini

diperkuat oleh membran yang kuat bernama membrane suprapleuralis ( fasia Sibson )

dan di atas membran ini terletak arteri subklavia.

Di antara kedua lapisan pleura terdapat sedikit eksudat untuk meminyaki

permukaannya dan menghindarkan gesekan antara paru – paru dan dinding dada

sewaktu bernapas dan bergerak. Dalam keadaan sehat, kedua lapisan itu satu dengan

yang lain yang bersentuhan. Ruang atau rongga pleura itu merupakan ruang yang tidak

nyata, tetapi dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura

itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.

2.4 Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan berkaitan dengan penerimaan dan mempersiapkannya untuk

diasimilasi oleh tubuh. Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi

zat – zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. System

pencernaan tersusun atas organ mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus

besar, dan rectum.

2.4.1 Mulut

Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua

bagian luar yang sempit ( vestibula ), yaitu ruang di antara gusi serta gigi dengan bibir

dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi – sisinya oleh

tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal

faring. Atap mulut dibentuk oleh palatum, dan lidah terletak di lantainya dan terikat

pada tulang hioid. Di garis tengah sebuah lipatan membran mukosa (frenulum linguas)

menyambung lidah dengan lantai mulut. Di kedua sisi terletak papilla sublingualis, yang

memuat lubang kelenjar ludah submandibularis. Sedikit external dari papilla ini terletak

lipatan sublingualis, tempat lubang – lubang halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.

13

Page 14: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Selaput lendir mulut ditutupi oleh epithelium yang berlapis – lapis. Di bawahnya

terletak kelenjar – kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini sangat kaya

akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.

Di dalam mulut terdapat alat – alat pencernaan, yaitu :

a. Gigi

Gigi berfungsi untuk memotong makanan ( gigi seri, berjumlah 8 buah ),

merobek makanan ( gigi taring, berjumlah 4 buah ), mengunyah makanan

(geraham depan, berjumlah 8 buah dan geraham belakang, berjumlah 12 buah,

terdapat pada orang dewasa).

b. Lidah

Lidah berfungsi sebagai alat pengecap, berfungsi untuk membantu mengaduk

makanan di dalam rongga mulut, membantu membersihkan mulut, membantu

bersuara, dan membantu mendorong makanan dalam proses penelanan.

Pada rongga mulut bermuara tiga pasang saluran dari kelenjar ludah, yaitu :

a. Kelenjar parotis ialah yang terbesar, menghasilkan ludah yang berbentuk cair

(serosa).

b. Kelenjar submandibularis, kelenjar terbesar kedua, merupakan kelenjar ludah

rahang bawah atas.

c. Kelenjar sublingualis, kelenjar yang terkecil, merupakan kelenjar ludah bawah

lidah, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir ( seromucosa ).

Saliva ( ludah ) adalah cairan yang bersifat alkali. Ludah mengandung musin,

enzim pencerna zat tepung, yaitu ptialin, dan sedikit zat padat.

Ludah bekerja secara fisis dan kimiawi. Kerja fisisnya ialah membasahi mulut,

membersihkan lidah dan memudahkan orang berbicara. Ludah membasahi

makanan agar mudah untuk ditelan. Dan dengan membasahi makanan itu ludah

melarutkan beberapa unsur, sehingga memudahkan kerja kimiawi terhadapnya.

Kerja kimiawi ludah disebabkan enzim ptialin ( amilase ludah ) yang di dalam

lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung yang telah dimasak.

2.4.2 Faring

Faring / tekak terletak di belakang hidung, mulut dan laring ( tenggorok ). Faring

berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo membranosa)

14

Page 15: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

dengan bagian terlebar di sebelah atas dan terletak mulai dari dasar tengkorak sampai di

ketinggian vertebra servikal ke enam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat

faring bersambung dengan esophagus.

2.4.3 Esophagus

Posisi esophagus, dilihat dari belakang

Esophagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya dua puluh sampai dua

puluh lima sentimeter, di atas dimulai dari faring, sampai pintu masuk kardiak lambung

di bawah. Terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung. Setelah melalui

toraks menembus diafragma, untuk masuk ke dalam abdomen dan menyambung dengan

lambung. Esophagus berdinding empat lapis. Di sebelah luar terdiri dari atas lapisan

jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serabut otot,

yang satu berjalan longitudinal dan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submukosa dan di

paling dalam terdapat selaput lendir ( mukosa ).

Rongga Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas

dari atas dari diafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi

dua bagian – abdomen sebenarnya, yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar, dan

pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil.

Batas – batas abdomen. Di atas, difragma. Di bawah, pintu masuk panggul dari

panggul besar. Di depan dan kedua sisi, otot – otot abdominal, tulang – tulang iliaka dan

15

Page 16: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

iga – iga sebelah bawah. Di belakang, tulang punggung, dan otot psoas dan quadratus

lumborum.

Isi abdomen sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus,

dan usus besar.

Hati menempati bagian kanan atas, terletak di bawah difragma, dan menutupi

lambung dan bagian pertama usus halus. Kandung empedu terletak di bawah hati.

Pankreas terletakdi belakang lambung, dan limpa terletak dekat ujung pancreas.

Ginjal dan kelenjar suprarenal berada di atas dinding posterior abdomen. Ureter

letaknya berawal dari ginjal dan melalui abdomen.

Aorta abdominalis, vena kava interior, reseptakulum khili dan sebagian dari

saluran torasika terletak di dalam abdomen.

Pembuluh limfe dan kelenjar, urat saraf, peritoneum, dan lemak juda terdapat di

dalam rongga perut.

2.4.4 Lambung

Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling

banyak. Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri daerah hipokondriak

dan umbilical. Lambung terletak di bawah diafragma, di depan pancreas. Dan limfa

menempel pada sebelah kiri fundus.

Lambung terdiri dari empat lapisan, yaitu :

a. lapisan peritoneal, merupakan lapian serosa

b. lapisan berotot, yang terdiri atas tiga lapis, yaitu serabut longitudinal; serabut

sirkuler; dan serabut oblik.

c. Lapisan submukosa, yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan

saluran limfe

d. Lapisan mukosa, yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas banyak

kerutan atau rugae, yang hilang bila organ tersebut mengembang karena berisi

makanan.

Lambung menerima makanan dari esophagus melalui orifisium kardiak dan

bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot mencampur makanan

dengan getah lambung.

16

Page 17: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Fungsi lambung antara lain :

a. Lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka

waktu pendek

b. Semua makanan dicairkan dan dicampurkan dengan HCl .

c. Protein diubah menjadi pepton

d. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan

e. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung

f. Faktor anti anemi dibentuk.

g. Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.

Beberapa enzim yang terdapat di dalam lambung, yaitu :

a. Pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan HCl dan bekerja atas

protein, mengubahnya menjadi bahan yang lebih mudah larut, yang disebut

pepton.

b. Rennin adalah ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari

kasinogen yang dapat larut.

2.4.5 Usus Halus

Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang.

Terdiri atas tiga bagian, yaitu :

a. Duodenum ( usus dua belas jari ), panjangnya ± 0,25 m.

b. Yeyunum ( usus kosong ), panjangnya ± 7 m.

c. Ileum ( usus penyerapan ), panjangnya ± 1 m.

Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung. Isi

duodenum ialah alkali ( bersifat basa ).

Pada usus halus terdapat kelenjar yang berfungsi mengeluarkan getah usus,

sukus enterikus ( kelenjar Krip Lieberkuhn ); sekresi zat pelindung alkali untuk

duodenum (kelenjar Brunner); perlindungan usus terhadap serangan bakteri ( kelenjar

soliter ).

Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena

mengandung HCl. HCl ini akan merangsang sel – sel kelenjar usus untuk mengeluarkan

17

Page 18: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

getahnya, yaitu hormon sekretin dan kolesistokinin. Selanjutnya hormon tersebut akan

diserap oleh darah.

Hormon sekretin akan memacu kelenjar prankeas untuk mensekresikan

getahnya, sedang kolesistokinin akan memacu empedu untuk mengeluarkan bilus.

2.4.6 Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut

sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga berfungsi sebagai alat sekresi,

karena hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang

bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan

nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses

detoksifikasi.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari.

Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan

cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu . Empedu

mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan

biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan

lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut

dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di

dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang,

sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau

kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga

warna feses dan urin kekuningan.

Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah

sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan

menderita penyakit kuning.

Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi

ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat

racun.

Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk

dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah

18

Page 19: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali

menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons

meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.

2.4.7 Pankreas

Pankreas akan menghasilkan getah pankreas berupa enzim – enzim pencernaan,

yaitu :

a. Amylase, mencerna hidrat karbon, sifatnya lebih kuat dari ptialin, bekerja atas

zat tepung mentah maupun yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi

disakarida.

b. Lipase, enzim yang memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak. Paling

kuat bila bekerja bersama empedu.

c. Tripsin, mencernakan protein. Dihasilkan oleh enzim tripsinogen yang terdapat

dalam getah pancreas. Kerja tripsin lebih kuat dari enzim pepsin yang berasal

dari getah lambung. Tripsin menurunkan protein dan pepton menjadi golongan

polipeptida.

Selain fungsi eksokrin di atas, ginjal juga mempunyai fungsi endokrin, yaitu

menghasilkan hormon insulin yang dapat mengendalikan kadar glukosa di dalam darah.

2.4.8 Usus Besar

Usus besar atau kolon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya, adalah

sambungan dari usus halus, yaitu tempat sisa makanan lewat.

Fungsi usus besar adalah :

a. Absorpsi air, garam, dan glukosa.

b. Sekresi musin oleh kelenjar di dalam lapisan dalam.

c. Penyiapan selulosa yang berupa hidrat karbon di dalam tumbuh-tumbuhan, buah

- buahan dan sayuran hijau.

d. Penyiapan sisa protein yang belum dicernakan oleh bakteri guna sekresi.

e. Defekasi yaitu untuk pembuangan air besar.

19

Page 20: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

2.4.9 Rectum

Rectum adalah bagian akhir dari usus besar, terletak sepuluh sentimeter

terbawah dari usus besar. Saluran ini berakhir ke dalam anus yang dijaga oleh otot

internal dan eksternal. Rectum berfungsi untuk membantu pengeluaran feses.

2.4.10 Anus

Anus adalah lubang akhir dari saluran pencernaan. Dinding anus terdiri atas dua

lapisan otot, yaitu sebelah luar terdiri dari otot serat lintang dan sebelah dalam tersusun

atas otot polos.

2.5 Sistem Urinari

Sistem urinari tersusun atas organ ginjal, ureter, kandung kencing, dan uretra.

2.5.1 Ginjal

Ginjal terletak di belakang perut ( abdomen ), di sebelah kanan dan kiri tulang

belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas ( superior ) ginjal terdapat kelenjar

adrenal ( kelenjar suprarenal ). Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal

kiri untuk memberi tempat untuk hati. Kedua buah ginjal dibungkus lapisan lemak

(lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Ginjal dilihat dari belakang Potongan Membujur Ginjal

20

Page 21: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Setiap ginjal memiliki panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat

sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang

menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang

menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

Struktur ginjal terdiri atas korteks ( bagian paling luar ginjal ), medulla ( bagian

lebih dalam ginjal ), dan pelvis ( bagian paling dalam ginjal ). Pada bagian medulla

ginjal terdapat piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus

oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.

Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari

satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai

regulator air dan zat terlarut ( terutama elektrolit ) dalam tubuh dengan cara menyaring

darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh.

Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan

menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang

kemudian diekskresikan disebut urin.

Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air, pengaturan konsentrasi garam

dalam darah dan keseimbangan asam – basa darah, dan ekskresi bahan buangan dan

kelebihan garam.

2.5.2 Ureter

Ureter merupakan dua buah pipa saluran yang bersambung mulai dari ginjal

sampai ke kandung kemih. Tebal setiap ureter kira – kira setebal tangkai bulu angsa dan

panjangnya 35 sampai 40 sentimeter. Terdiri atas dinding luar yang fibrus, lapisan

tengah yang berotot dan lapisan mukosa sebelah dalam. Ureter mulai sebagai pelebaran

hilum ginjal dan berjalan ke bawah melalui rongga perut masuk ke dalam pelvis dan

dengan arah oblik bermuara ke dalam sebelah posterior kandung kemih.

2.5.3 Kandung kemih

Kandung kemih berfungsi sebagai penampung urine, berbentuk seperti buah pir

(kendi), terletak di dalam panggul besar, di depan organ lainnya dan di belakang

21

Page 22: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

simfisis pubis. Bagian terbawah terpancang erat dan disebut basis, bagian atas atau

fundus naik jika kandung memekar karena urin. Puncaknya ( apex ) mengarah ke depan

bawah dan ada di belakang simfisis pubis.

2.5.4 Uretra

Uretra ialah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kemih ke lubang

luar, dilapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi

kandung kemih. Pada wanita panjang uretra 2,5 – 3,5 cm, sedangkan pada pria 17 – 22,5

cm.

22

Page 23: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat

Alat peraga organ dalam

3.2 Cara Kerja

Pengamatan alat peraga dan menyebutkan bagian-bagian dan fungsi alat peraga.

23

Page 24: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama praktikum, pada alat peraga

terdapat 33 bagian dari organ dalam, yaitu :

1. Otak Besar ( Cerebrum ), merupakan pusat kesadaran, ingatan, kemauan, dan

kegiatan fisiologis neuron ( sel saraf ).

2. Otak Kecil ( Cerebellum ), merupakan pusat keseimbangan.

3. Faring ( tekak ), berfungsi menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan.

Merupakan persimpangan ke kerongkongan ( esophagus ) dan ke tenggorokan.

4. Laring ( tenggorok ), merupakan pangkal batang tenggorokan, berupa tulang rawan.

5. Kelenjar Tiroid, berfungsi dalam kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan

kimia dalam jaringan; bekerja sebagai perangsang proses oksidasi; mengatur

penggunaan oksigen dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbon dioksida.

6. Pembuluh Darah Arteri, merupakan pembuluh darah yang membawa oksigen dari

jantung ke seluruh tubuh.

7. Pembuluh Darah Vena, merupakan pembuluh darah yang mengangkut

karbondioksida dari jaringan ke jantung.

8. Trakea merupakan batang tenggorokan.

9. Broncus merupakan bagian dari saluran pernapasan, cabang dari batang tenggorok.

10. Broncoma

11. Bronciolus merupakan cabang dari bronkus

12. Jantung merupakan organ yang memompa darah ke seluruh tubuh.

13. Serambi Kanan, merupakan ruangan tempat masuknya darah dari vena cava

superior dan vena cava inverior.

14. Serambi Kiri, merupakan ruangan tempat masuknya darah dari vena pulmonalis

berisi darah yang kaya akan oksigen.

15. Bilik Kanan, merupakan bagian jantung yang memompakan darah yang kaya CO2

ke paru – paru.

16. Bilik Kiri, merupakan bagian jantung yang memompakan darah yang kaya O2 ke

seluruh tubuh.

24

Page 25: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

17. Paru – paru Kanan, merupakan alat pernapasan yang utama, terdiri dari 3 belahan

atau lobus.

18. Paru – paru Kiri, merupakan alat pernapasan yang utama, terdiri dari 2 belahan atau

lobus.

19. Diafragma berfungsi sebagai pemisah antara rongga dada dan atap dari rongga

perut, diafragma berperan diafragma berperan dalam proses respirasi

20. Lambung, tempat pencernaan baik secara mekanis maupun secara teknis.

21. Pankreas, memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang menghasilkan enzim

amylase, lipase dan tripsin; dan fungsi endokrin, yaitu menghasilkan hormon

insulin yang dapat mengendalikan kadar glukosa di dalam darah.

22. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, juga berfungsi sebagai alat

sekresi, mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu

dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang

disimpan di sel-sel hati.

23. Kantung Empedu menghasilkan getah empedu yang berfungsi mencerna lemak,

mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat

yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

24. Ginjal Kanan berfungsi sebagai pengaturan keseimbangan air, pengaturan

konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam – basa darah, dan ekskresi

bahan buangan dan kelebihan garam ( ginjal yang terletak pada rongga perut bagian

kanan ).

25. Medulla Ginjal merupakan bagian ginjal sebelah dalam setelah korteks.

26. Cortex Ginjal merupakan bagian paling luar dari ginjal.

27. Ginjal Kiri merupakan ginjal yang terletak pada rongga perut bagian kiri.

28. Duodenum ( usus dua belas jari ) merupakan bagian pertama dari usus halus.

29. Usus Halus berfungsi mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung

30. Usus Besar berfungsi dalam absorpsi air, garam dan glukosa; sekresi musin oleh

kelenjar di dalam lapisan dalam; dan dalam proses defekasi.

31. Usus Buntu memiliki fungsi seperti tonsil, merupakan kumpulan jaringan limfosit.

32. Ureter saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih

33. Kandung Kemih berfungsi sebagai tempat penampung urin.

25

Page 26: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

Organ no 1 dan 2 merupakan bagian dari sistem saraf pusat, yaitu otak besar dan

otak kecil. Organ no 3, 4, 5, 8, 20, 21, 22, 23, 28, 29, 30, dan 31 merupakan organ

pembentuk sistem pencernaan yang masing – masing memiliki fungsi yang berbeda.

Pembuluh darah arteri, vena, jantung, serta bagiannya ( no 6, 7, dan 12 – 16 )

merupakan pembentuk sistem peredaran darah. Sedangkan sistem pernapasan tersusun

atas organ no 3, 8 – 11, dan 17 – 19.

Organ no 24 – 27 adalah ginjal yang berfungsi sebagai alat ekskresi, bersama

dengan ureter dan kandung kemih membentuk sistem urinari.

26

Page 27: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

BAB V

KESIMPULAN

Organ dalam merupakan organ yang terletak pada bagian sebelah dalam tubuh,

dilindungi oleh rangka, agar terhindar dari gangguan mekanis.

Organ dalam memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Jantung

merupakan salah satu organ terpenting yang berfungsi memompakan darah ke seluruh

tubuh, bersama dengan pembuluh darah membentuk sistem peredaran darah.

Lambung merupakan bagian dari saluran pencernaan dimana terjadi proses

pencernaan baik secara mekanis karena adanya gerakan peristalti pada dinding

lambung maupun secara kimiawi dengan adanya enzim pencernaan yang dihasilkan

oleh lambung.

Tak kalah pentingnya adalah paru – paru yang berperan dalam proses respirasi,

dimana di dalam organ tersebut terjadi pertukaran antara O2 yang diperlukan oleh sel

dan jaringan di dalam tubuh dengan CO2 yang harus dikeluarkan karena bersifat toksik

bagi tubuh.

Ginjal merupakan bagian dari sistem urinari yang berfungsi sebagai alat

ekskresi. Di dalam ginjal terjadi proses filtrasi darah pada glomerulus; reabsorpsi pada

tubula proksimal dan distal sehingga diperoleh urin sesungguhnya, kemudian urin ini

dialirkan ke tubulus kolektifus menuju ureter, sehingga urin tertampung ke kandung

kemih. Jika kandung kemih penuh maka akan timbul rangsangan untuk mengeluarkan

urin melalui uretra.

27

Page 28: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusi1

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohartono, S. dan Sutarmi, Siti, 1991. Buku Pelajaran SMA Biologi 2B. Jakarta:

Erlangga

Pearce, Evelyn C., 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

http://www.wikipedia.org

28