anatomi fisiologi jantung
TRANSCRIPT
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
Disusun OlehKelompok 1
1 . Kharisma Ladynda2 . Erni Yunia N3 . Ginta Septiana4 . Duaji Iftinan5 . Marfenda Dila
PRODI S1 KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas
segala anugerah dan kenikmatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Kardiovascular dengan
membahas Anatomi dan Fisiologi jantung. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan
Keperawatan Kardiovaskuler Program Study S1 Keperawatan Stikes Al-irsyad
Al-islamiyyah Cilacap.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari pula bahwa kelancaran
dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat rahmat dari Allah Subhanahu
wata’ala. Kemudian bantuan, dorongan dan bimbingan rekan–rekan juga
memudahkan kami sehingga kendala–kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan
baik. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Selanjutnya, kami merasa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang tersaji mengingat
keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah
ini.
Kami berharap semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan imbalan
yang setimpal pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan
bimbingan kepada kami. Amiin ya Rabbal ‘alamiin.
Cilacap, 17 November 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ muscular berongga, bentuknya menyerupai
piramid atau jantung pisang yang merupakan pusat sirkulasi darah keseluruh
tubuh, terletak dalam rongga toraks pada bagian mediastinum. Ujung jantung
mengarah kebawah, kedepan bagian kiri, basis jantung mengarah ke atas ke
belakang, dan sedikit ke arah kanan. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi
paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik paru.
Hubungan jantung dengan alat sekitarnya :
1. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis
setinggi kosta III-I
2. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais
3. Atas setinggi torakal IV dan servikal II, berhubungan dengan aorta
pulmonalis, bronkus dekstra, dan bronkus sinistra
4. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esofagus, aorta desendens,
vena azigos, dan kolumna vertebra torakalis
5. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.
Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping,
diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah besar yang keluar dan masuk
jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Faktor yang mempengaruhi kedudukan jantung :
1. Faktor umur
Pada usia lanjut alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah
2. Bentuk rongga dada
Perubahan bentuk torak yang menetap, misalnya : penderita TBC
menahun batas jantung menurun sedangkan pada asma toraks melebar
dan membulat
3. Letak diafragma
Menyokong jantung dari bawah, jika terjadi penekanan diafragma ke
atas akan mendorong bagian bawah jatung ke atas
4. Perubahan posisi tubuh
Proyeksi jantung normal ditentukan oleh perubahan posisi tubuh,
misalnya : membungkuk, tidur miring ke kiri atau ke kanan
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu jantung ?
2. Bagaimana anatomi jantung ?
3. Apa saja fisiologi jantung ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Untuk mengetahui SISTEM KARDIOVASKULER
2. Tujuan Khusus
- Agar mahasiswa dapat memahami anatomi jantung dan fisiologi
jantung
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem kardiovasculer
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri
dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
B. Pengertian Jantung
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ
berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan
jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu
organ yang berperan dalam sistem peredaran darah. Jantung terbungkus
oleh selaput ganda yang bernama perikardium. Jantung terdiri dari empat
ruangan, yaitu atrium sinister (serambi kiri), atrium dekster ( serambi
kanan ), ventrikel sinister ( bilik kiri), ventrikel dekster ( bilik kanan).
Secara fisiologi,jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling
vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan
kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar
pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak.
Karena fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang
memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-
sel demi kelangsungan hidup.
C. Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik
dengan apeks ( superior - posterior : C-II ) berada di bawah dan basis
( anterior-inferior ICS – V ) berada di atas. Pada basis jantung terdapat
aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh
balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah
rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae
tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita
dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada
orang dewasa sekitar 250-350 gram.
Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis
setinggi kosta III-I
b. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais
c. Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta
pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra
d. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes,
vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis
e. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.
Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari
samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar
masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Faktor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk
jantung agak turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar
dan membulat
c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan
mendorong bagian bawah jantung ke atas
d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh
posisi tubuh.
1. Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a. Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong
pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di
belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan
fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua
lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
gesekan pericardium tidak mengganggu jantung :
a. Perikardium Fibrosum (viseral) : Bagian kantong yang membatasi
pergerakan jantung terikat dibawah sentrum tendinium diafragma,
bersatu dengan pembuluh darah besar, melekat pada sternum
melalui ligamentum sternoperikardial.
b. Perikardium Serosum (Parietal), dibagi menjadi dua bagian
Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum, sering
disebut epikardium, dan ferikardium viseral (kavitas
perikardinalis) yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi
melumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
b. Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.
Susunan miokardium yaitu:
- Otot atria : Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua
lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk
lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
- Otot ventrikuler : membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
- Otot atrioventrikuler : Dinding pemisah antara serambi dan bilik
(atrium dan ventrikel).
- Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat
yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium
kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
2. Bagian- bagian dari jantung:
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan
pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian
oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut
tumpul.
3. Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:
1. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan
dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel
dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
2. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang
berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk
oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil
dinding ventrikel sinistra.
3. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang
bebatasan dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding
ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
4. Tepi jantung( margo kordis) yaitu:
1. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari
vena kava superior sampai ke apeks kordis
2. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari
bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks
kordis.
5. Alur permukaan jantung:
1. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis
2. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan
aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis
3. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan
muara vena cava inferior menuju apeks kordis.
6. Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian
dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari :
a) Vena cava superior : bermuara kedalam bagian atas atrium
kanan. Muara ini tidak mempunyai katub, mengembalikan
darah dari separoh atas tubuh.
b) Vena cava inferior : lebih besar dari vena kava superior,
bermuara ke dalam bagian bawah atrium kanan,
mengembalikan darah ke jantung dari separoh badan bagian
bwah.
c) Sinus koronarius : bermuara ke dalam atrium kanan antara
vena kava inferior dengan osteum ventrikulare, dilindungi oleh
kutub yang tidak berfungsi.
d) Osteum atrioventrikuler dekstra : bagian anterior vena kava
inferior dilindungi oleh valvula bikuspidalis. Disamping itu
banyak bermuara vena-vena kecil yang mengalirkan darah dari
dinding jantung kedalam atrium kanan.
b. Sisa fetal atrium kanan : fossa ovalis dan annulus ovalis adalah
dua struktur yang terletak pada septum interartrial yang
memisahkan atrium kana dengan atrium kiri. Fossa ovalis
merupakan lekukan dangkal tempat foramen ovale pada vetus dan
analus ovalis membentuk tepi, merupakan septum pada jantung
embrio. ( Syaifuddin. 2011 )
c. Ventrikel dekstra : berhubungan dengan atrium kanan melalui
osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis
melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih
tebal dari atrium kanan terdiri dari:
a. Valvula triskuspidal
Melindungi osteum antrioventikular, dibentuk oleh
lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa, terdiri
dari tiga kuspis atau saringan ( anterior, septalis, dan
inferior ). Basis kespis melekat pada cincin fibrosa rangka
jantung. Bila ventrikel berkontraksi M. papilaris berkontraksi
mencegah agar kuspis tidak terdorong ke atrium dan terbalik
waktu tekanan intravestikuler meningkat.
b. Valvula pulmonalis
Melindungi osteum pulmonaris, terdiri dari semilunaris
arteri pulmonaris, dibentuk oleh lipatan endokardium disertai
sedikit jaringan fibrosa. Mulut muara kuspis arahnya keatas,
kedalam tunkus pulmonaris. Selama sistolik ventrikel katup
kuspis tertekan pada dinding tunkus pulmonaris oleh darah
yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali
kejantung masuk ke sinus. Katup kuspis terisi dan menutup
osteum pulmonaris. (Syaifuddin. 2011).
2. Atrium sinistra : Terdiri dari rongga utama dan aurikula, terletak
dibelakang atrium kanan, membentuk sebagian besar basis (fascies
posterior) dibelakang atrium sinistra terdapat sinus oblig perikardium
serosum dan perikardium fibrosum.Bagian dalam atrium sinistra halus
dan bagian aurikula mempunyai rigi otot seperti aurikula dekstra.
Muara atrium sinistra vena pulmonaris dari masing-masing paru
bermuara pada dinding posterior dan mempunyai valpula osteum
antrioventrikular sinistra dilindungi oleh valvula mitralis.
(Syaifuddin. 2011).
3. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui
osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta
terdiri dari:
a. Valvula mitralis : melindungi osteum atrioventikular terdiri atas
dua kuspis (kuspis anterior dan kuspis posterior). Kuspis anterior
lebih besar terletak antara osteum antrinventikular dan aorta.
b. Valvula semilunaris aorta : melindungi osteum aorta strukturnya
sama dengan valvula semilunaris arteri pulmonaris. Salah satu
kuspis terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada
dinding posterior dibelakang kuspis. Dinding aorta membentuk
sinus orta anterior merupakan asal arteri koronaria dekstra. Sinus
posterior sinistra merupakan asal arteri koronaria sinistra.
(Syaifuddin. 2011
7. Katup – Katup Jantung
Menurut Drs. H. Syaifuddin, AMK (2006) di dalam jantung
terdapat katup-katup yang sangat penting artinya dalam susunan
peredaran darah dan pergerakan jantung manusia.
a. Valvula trikupidalis, terdapat antara atrium dekstra dengan vertikel
dekstra yang terdiri dari 3 katup. Katup trikuspid berada diantara
atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah
akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju
aatrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.
Sesuai dengan nama nya, trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
b. Valvula bikuspidalis, terletak antara atrium sinistra dengan ventrikel
sinistra yang terdiri dari 2 katup. Katup bikuspid atau katup mitral
mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti
katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari 2 daun katup.
c. Vulva semilunaris arteri pulmonalis, terletak antara ventrikel dekstra
dengan arteri pulmonalis, tempat darah mengalir menuju ke paru-
paru. Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari
dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus
pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri, pada
pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri
dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan
menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan
darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
d. Vulvula semilunaris aorta, terletak antara ventrikel sinistra dengan
aorta tempat darah mengalir menuju ke seluruh tubuh. Katup aorta
terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah
akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada
saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali
kedalam ventrikel kiri.
8. Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke
atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis
membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara
ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris
arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk
ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari
ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvula semilunaris
aorta.
Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan
kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-
cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke
atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang
sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
D. Fisiologi Jantung
a. Fungsi umum otot jantung yaitu:
1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa
adanya rangsangan dari luar
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai
ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan
berkontraksi maksimal
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
b. Metabolisme Otot Jantung
Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy
kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism
asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi
terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah
aerobic yang membutuhkan oksigen.
c. Pengaruh Ion Pada Jantung
1. Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES
menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat
2. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung
berkontraksi spastis
3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.
d. Elektrofisiologi Sel Otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas
membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan
potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia,
mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu:
1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan
bagian luar bermuatan positif
2. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas
membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke
dalam
3. Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit
perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan
positif dalam sel menjadi berkurang
4. Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil
agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard
5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur
tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat
e. Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
1. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di
dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis
2. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam
septum atrium dekat muara sinus koronari
3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan
pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea septum
interventrikulare
4. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada
pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
f. Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan
dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai
kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
g. Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1. Fungsi atrium sebagai pompa
2. Fungsi ventrikel sebagai pompa
3. Periode ejeksi
4. Diastole
5. Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah
yang mengalir ke jantung
2. Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung
melalui saraf otonom
h. Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan
sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu
menit disebut curah jantung (cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1. Beban awal : otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri
berkontraksi, berhubungan dengan panjang otot jantung.
Peningkatan beban awal menyebabkan kontraksi ventrikel lebih
kuat dan meningkatkan volume curah jantung. Peningkatan beban
awal akibat dari meningkatnya volume darah yang kembali ke
ventrikel. Semakin direnggang serabut otot jantung, semakin
besar kontraksinya sampai batas tertentu
2. Kontraktilitas : bila saraf simpatis yang menuju jantung
dirangsang maka ketegangan keseluruhan akan bergeser ke atas,
atau ke kiri, atau meningkatkan kontraktilitas. Frekuensi dan
irama jantung juga mempengaruhi kontraktilitas. Bila sebagian
dari miokard ventrikel tidak berfungsi maka kerja ventrikel akan
berkurang, menyebabkan depresi ( menurunnya ) komtraktilitas
setiap unit miokard
3. Beban akhir : resistensi ( tahanan ) yang harus diatasi waktu darah
di keluarkan dari ventrikel, suatu beban ventikel kiri untuk
membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah selama
kontraksi. Peningkatan drastis beban akhir akan meningkatkan
kerja ventrikel dan meningkatkan kebutuhan oksigen serta
mengakibatkan kegagalan ventrikel
4. Frekuensi jantung : dengan meningkatnya frekuensi jantung akan
memperberat pekerjaan jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu :
1. Periode systole : suara keadaan jantung bagian ventrikel kedalam
keadaan menguncup, katup bikuspidalis, dan katup trikuspidalis
dalam keadaan tertutup. Valvula semilunaris aorta dan valvula
semilunaris arteri pulmonalis masuk ke dalam paru kiri dan
kanan. Darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta selanjutnya
beredar ke seluruh tubuh
2. Periode diastole : suatu keadaan ketika jantung mengembang
3. Periode istirahat : waktu antara periode diastole dan periode
systole, ketika jantung berhenti kira-kira 1/10 detik.
i. Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: “lub” yang rendah, disebabkan oleh penutupan
katup mitral/bikuspidalis dan trikuspidalis lamanya kira-kira 015
detik, frekuensinya 25-45 Hz.
2. Bunyi kedua : “Dup” yang lebih pedek dan nyaring, disebabkan
oleh penutupan katup aorta dan pulmonal segera setelah sistolik
ventrikel berakhir.
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda.
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum
bunyi pertama.
BAB III
PENUTUPAN
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot
yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia
untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem
peredaran darah. Jantung terbungkus oleh selaput ganda yang bernama
perikardium. Jantung memiliki empat ruang : atrium dektra, ventrikel dekstra,
atrium sinistra, ventrikel sinistra.
Fungsi umum otot jantung yaitu:
1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya
rangsangan dari luar
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
maksimal
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
DAFTAR PUSTAKA
- Syaifuddin,H. 2011. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis
Kompetensi untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
- www.stikeskusumahusada.ac.id ( 36.pdf )
- Scanlon Valerie C, Sanders Tina. 2006. Buku Ajar Anatomi dan
Fisiologi. Eds.3. EGC. Jakarta
- Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Eds.3.Jakarta: Buku kedokteran. EGC.