laporan praktikum agro jadi
TRANSCRIPT
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 1/25
ACARA I
PENETAPAN KEMASAMAN AKTUAL TANAH TROPIKA
A. Tujuan Praktikum
1. Menetapkan pH tanah Ultisol, Inseptisol, Andisol dan Vertisol
2. Memilih tanah yang bersifat masam untuk menetapkan kemasaman
tertukar tanah tropika
A. Alat dan Bahan
1. Timbangan listrik (ketelitian dua atau empat angka)2. Botol gojog 100 ml
3. Pipet seukuran 25 ml
4. Mesin penggojog (shaker)
5. Botol semprot 500 ml
6. pH meter dan kelengkapannya
7. kertas tisu
8. Tanah ultisol, inseptisol, andisol dan vertisol
9. Air suling
A. Landasan Teori
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah
yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya
konsentrasi ion Hidrogen (H+) didalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di
dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ juga
ada ion-ion lain seperti ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik
dengan banyaknya H+ . pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+ lebih
tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan OH- lebih
banyak daripada H+ . Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah
bereaksi netral yaitu mempunyai pH=7.
pH tanah umumnya berkisar dari 3-9. Di Indonesia umumnya
tanahnya bereaksi masam dengan pH 4-5,5 sehingga tanah dengan pH 6-
6,5, sering telah dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak
masam. Di daerah rawa-rawa sering ditemukan tanah-tanah sangat masam
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 2/25
dengan pH kurang dari 3 yang disebut tanah sangat masam (cat clay)
karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering
(arid) kadang-kadang pH tanah sangat tinggi (pH lebih dari 9) karena
banyak mengandung garam Na.
Pentingnya pH tanah untuk diketahui, yaitu untuk :
• Menentukan mudah tidaknya unsur hara mudah diserap oleh tanaman.
Pada umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH
tanah sekitar netral, karena pada pH netral tersebut kebanyakan unsur
hara mudah larut di dalam air. Sebagai contoh pada tanah masam unsur
P tidak dapat diserap oleh tanaman karena diikat oleh unsur Al,
sedangkan pada tanah alkalis unsur P juga tidak dapat diserap oleh
tanaman karena diikat oleh unsur Ca.
• Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun
• Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme.
A. Cara Kerja
1. Menimbang tanah (ultisol, inseptisol, andisol, vertisol) masing-masingseberat 10 gr dan melakukan pengulangannya sebanyak 3 kali.
2. Memasukkan masing-masing jenis tanah ke dalam botol gojog 100 ml,
sehingga didapat 12 botol berisi sampel tanah.
3. Menambahkan 25 ml air suling ke dalam masing-masing botol gojog
100 ml dengan pipet.
4. Menggojog botol-botol tersebut dengan mesin penggojog (shaker)
selama 30 menit. Pekerjaan ini dilakukan 3 ulangan.
5. Setelah penggojogan selesai, buka dan diamkan 10-15 menit agar butir
tanah terpisah dengan supernatannya.
6. Mengukur larutan tanah dengan pH meter, prosedur standar pH meter
dibersihkan dengan air suling setelah 1 sampel.
7. Mencatat nilai pH dan menyajikannya dalam table pH tanah dengan
satu decimal di belakang koma.
A. Hasil Praktikum
Hasil praktikum disajikan dalam table berikut ini :
NO. JENIS pH pH rata- KESIMPULAN
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 3/25
TANAH rata1 2 3
1 ULTISOL 4,66 4,61 4,60 4,62 MASAM
2 INSEPTISOL 5,07 5,13 5,24 5,15 AGAK MASAM
3 ANDISOL 5,42 5,52 5,52 5,49 AGAK MASAM4 VERTISOL 7,18 7,40 7,44 7,34 NETRAL
B. Pembahasan
Berdasarkan rumus derajat keasaman (pH) yaitu pH= -log [H+]
didapatkan pH rata-rata terendah sebesar 4,62 ,yang berarti nilai
konsentrasi H+ nya adalah 10-4,62 dimiliki oleh tanah Ultisol merupakan
jenis tanah yang terdapat di daerah banyak air. Karena tanah tersebut
terbentuk pada iklim yang lembab dan curah hujan tahunannya lebih besar
dari evapotranspirasi tahunannya, maka peluang terlonggoknya sumber H+
dan terlindinya kation basa makin besar, maka konsentrasi H+ makin besar
dibuktikan dengan perhitungan derajat keasaman tanah Ultisol seperti di
atas.
Untuk tanah vertisol didapatkan pH rata-rata tertinggi sebesar 7,34
sehingga didapat perhitungan derajat keasaman sebagai berikut :
pH= -log [H+] berarti nilai konsentrasi H+ nya adalah 10-7,34. Tanah vertisol
didapat dari daerah kering, karena tanah tersebut terbentuk pada iklim
yang kering dengan jumlah curah hujan tahunannya lebih kecil dari
evapotranspirasi tahunannya, maka konsentrasi H+ makin kecil.
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 4/25
ACARA II
PENETAPAN KEMASAMAN AKTUAL BATUAN BEKU DAN KALSIT
A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah menetapkan pH abrasi serbuk batu Dasit,
Andesit, Basalt, Serpentinit dan Kalsit.
B. Peralatan dan Bahan
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Timbangan listrik (ketelitian 10 mg atau 0,1 mg)
2. Botol gojog 100 ml
3. Dispenset atau pipet seukuran 25 ml
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 5/25
4. Mesin penggojog
5. Botol semprot 500 ml
6. pH meter
7. Kertas tisu, dll.
Bahan yang digunakan yaitu :
1. Serbuk batu Dasit, Andesit, Basalt, Serpentinit dan Kalsit.
2. Air suling.
A. Landasan Teori
pH (power of Hydrogen) merupakan derajat atau tingkat keasamansuatu larutan. Melalui pH kita dapat menentukan apakah suatu larutan
bersifat asam atau basa. Suatu larutan yang memiliki pH <> 7
dikategorikan sebagai basa. Larutan yang memiliki pH = 7 bersifat
netral, contohnya air murni.
Yang menentukan sifat asam dalam suatu larutan adalah
banyaknya ion H+ di dalam larutan tersebut. Berdasarkan fakta inilah,
konsep pH dibuat. Rumus pH adalah sebagai berikut: pH = – log [H+]
Semakin besar konsentrasi ion H+, nilai pH-nya semakin kecil.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin kecil nilai pH, maka
larutan itu semakin bersifat asam. Ada pula kebalikan dari pH yaitu
pOH. Yang diukur di sini bukanlah konsentrasi ion H+, melainkan
konsentrasi ion OH-.
pOH = – log [OH-]
Hubungan antara pH dan pOH dapat dirumuskan menjadi :
pH + pOH = 14
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 6/25
pH abrasi adalah pH yang ditunjukan oleh permukaan bubuk
mineral yang bersentuhan dengan air (van Ranst, 1993). Nilai pH
batuan beku ditentukan oleh pH abrasi mineral penyusunnya.
Penentuan pH abrasi setiap mineral adalah jumlah OH yang
dilepaskan saat permukaan mineral bersentuhan dengan air. Pelepasan
gugus Oh semakin meningkat bila ikatan Si dengan kation dengan nilai
pKa tinggi (Mg, K, Ca, Na). Kation dengan nilai pKa rendah (Al, Fe)
menurunkan pelepasan gugus OH.
B. Cara Kerja
1. Menimbang 6,0 g serbuk batuan beku dan dimasukan kedalam botol gojog 25 ml. Masing-masing batuan 3 kali.
2. Menambahkan 15 ml air suling (aquadest) dan tutup rapat.
3. Menggojog botol gojog tersebut ke mesin penggojog selama 30
menit.
4. Membuka tutup botol-botol gojog kemudian didiamkan 10-15
menit agar butir tanah memisah dengan supernatannya.
5. Mengukur bagian supernatan dengan pH meter yang sudah
dikalibrasi dengan larutan buffer 4 dan 7.
6. Mencatat nilai pH dan menyajikan nilai pH tanah satu desimal di
belakang koma.
A. Hasil Praktikum
Tabel pengamatan pH (keasaman) aktual batuan beku dan kalsit.
No. Serbuk Batuan pH Rata-
rata
Ket.
B 1 B 2 B 3
1. Dasit 9,38 9,47 9,49 9,446 Basa
2. Andesit 8,51 8,65 8,50 8,55 Basa
3. Basalt 8,39 8,41 8,31 8,37 Basa
4. Serpentinit 8,03 8,07 7,99 8,03 Basa
5. Kalsit 8,50 8,50 8,51 8,503 Basa
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 7/25
B. Pembahasan
Dari hasil praktikum acara II dapat diketahui kandunga pH rata-
rata masing- masing batuan sbagai berikut : Dasit (9,446), Andesit (8,55),
Basalt (8,37), Serpentinit (8,03) dan Kalsit (8,503). Dapat disimpulkan
bahwa kelima sampel batuan tersebut memiliki gugus OH- yang tinggi dan
gugus H+ yang rendah karena kelima sampel batuan tersebut memiliki
unsur Mg, Ca, Na, Ka (merupakan nilai kation dengan pKa tinggi) yangmengikat Si.
ACARA III
PENETAPAN DAYA HANTAR LISTRIK (DHL) TANAH TROPIKA
A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah menetapkan DHL dari tanah Ultisol,
Inceptisol, Andisol, dan Vertisol
B. Landasan Teori
DHL adalah kemampuan suatu benda menghantarkan
l is tr ik ( el ek tr on ). B en da ya ng m en gh an ta rk an l is tr ik
tahanannya (resis tens inya) rendah. sebaliknya yang t idak
menghantarkan l istr ik tahanannya sangat besar . Jadi antara
d aya h an ta r l is tik d an d aya d an t ah an an l is tr ik s al in g
berbalikan. Dengan demikian satuan daya hantar listrik adalah
1/ohm dalam jarak 1 cm atau mho/cm atau mmho/cm, atau pmho/cm.
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 8/25
Suatu benda menghantarkan listrik berarti dalam benda
tersebut terdapa t sepasang elektron yang dapat bergerak bebas.
Benda yang mempunyai elektron bergerak bebas adalah ion
yang bermuatan pos it if (kation). Kat ion yang demik ian
adalah kelompok kation yang larut dalam air (Paton,1978;
Mason dan More, 1982). Selanjutnya kation yang larut tersebut
adalah garam yang larut dengan air atau garam terlarutkan.
Dengan demikian semakin meningkat DHL suatu benda,
s emak in men in gk at k ad ar g aram ter la ru tk an nya d an
hub ungan an tar a DHL dan kan dungan garam terlarutkan sebagai
berikut.
mg garam/1 = 640 x DHL (dalam mmho/cm)
Dengan demikian, makin meningkat nilai DHL makin
meningkat kandungan garam terlarutkan atau sebaliknya. Kadar
garam yang meiebih i n ila i potensial osmosa se l-sel akar
tanaman menyebabkan matinya akar tanaman karena sel-sel akar tanaman
mengalami plasmolisis. Keadaan yang demikian menunjukkan kegaraman.
Kegaraman tanah sering dipadankan dengan sal in i tas
tanah. Pengert iannya adalah g ar am t er la ru tk an d i d al am
tanah. Menurut Spark (2003) bahwa garam terlarutkan dalam
tanah salin adalah garam Na, Ca, dan Nlg dari Cl - dan HCO3.
Perbedaan kandungan jenis garam menyebabkan perbeuaan
kemasaman tanah. Garam netral (turunan basa kuat dan asam kuat)
sebagai senyawa ionik yang mudah larut, tetapi hasil pelarutannya
tidak mengubah pH. Garam basa yang bersifat senyawa ionik dan
senyawa kovalen misalnya garam karbonat, apabila terhidrolisis
melepaskan gugus OH-. Dengan demikian tanah garaman yang
mengandung garam karbonat biasanya mempunyai pHH20> 7,0 bahkan >
8,5.
C. Peralatan dan Bahan
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 9/25
• Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Timbangan listrik
2. Botol gojog 100 ml
3. Dispenset atau pipet ukur 25 ml
4. Mesin penggojog
5. Botol semprot 500 ml
6. DHL meter
• Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Tanah Ultisol, Inceptisol, Andisol dan Vertisol
2. Air suling3. KCL 0,01 M
A. Cara Kerja
1. Menimbang 10 g tanah Ultisol, Vertisol, Andisol, Inceptisol
masing – masing 3 botol dan dimasukan ke dalam botol gojog 100
ml
2. Tambahkan 50 ml air suling (aquadest) pada masing – masing
botol dan tutup rapat
3. Tempatkan di wadah penggojog dan gojog selama 30 menit
4. Buka botol gojog dan diamkan agar butir tanah mengendap
5. Setelah butir tanah mengendap ukur dengan menggunakan DHL
meter yang sudah dikalibrasi dengan KCL 0,01 M
6. Catat nilai DHL masing – masing tanah
A. Hasil Praktikum
Dari praktikum yang dilakukan praktikan didapat hasil sebagai
berikut :
Jenis Tanah DHL Rata - rata
B1 B2 B3
Ultisol 27, 6 µs 26, 7 µs 26, 6 µs 26, 97 µs
Inceptisol 86, 4 µs 89, 7 µs 87, 5 µs 87, 87 µs
Andisol 73, 6 µs 65, 8 µs 79 µs 72, 8 µs
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 10/25
Vertisol 81, 3 µs 99, 1 µs 109, 3 µs 96, 57 µs
B. Pembahasan
Pada praktikum didapat tanah vertisol merupakan tanah yang
mempunyai nilai DHL paling tinggi yaitu nilai rata – ratanya 96, 67µs
yang artinya tanah vertisol memiliki kandungan garam terlarut yang tinggi
dibandingkan dengan tanah-tanah yang lain dalam praktikum. Hal ini
berarti tanah vertisol dapat meningkatkan nilai DHL suatu benda, maka
semakin meningkat pula kadar garam terlarut dalam tanah vertisol. Hal
tersebut terjadi karena tanah vertisol memiliki sepasang electron yang
bergerak bebas dimana ion tersebut bermuatan positif (kation). Kationnyatermasuk dalam kation yang larut dalam air, selanjutnya tanah vertisol
yang mengandung kation yang larut tersebut adalah garam yang larut
dalam air atau garam terlarutkan.
Sedangkan pada tanah ultisol mempunyai nilai DHL yang paling
rendah yaitu nilai rata-ratanya 26, 97 µs yang artinya tanah ultisol
memiliki kandungan garam terlarut yang rendah, dengan demikian tanah
ultisol tidak dapat meningatkan DHL karena tanah ultisol memiliki kadar
garam terlarut yang rendah.
ACARA IV
PENETAPAN KEMASAMAN TERTUKAR TANAH TROPIKA
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 11/25
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum adalah menetapkan kemasaman tertukar tanah Ultisol,
Inceptisol, Andisol, dan Vertisol.
2. LANDASAN TEORI
Kemasaman tertukar sering disebut sebagai kemasaman total atau
kemasaman dapat ditukar. Kemasaman tertukar adalah tingkat kandungan H+
dalam suatu sistem suspensi atau larutan yang dinyatakan dalam me/100 g atau
cmol(+)/kg tanah. Apabila dinyatakan dengan pH adalah pH potensial, yang
terdiri atas kemasaman oleh H+ dan H+ hasil hidrolisis Al3+ dalam loka
pertukaran tanah. Kedua ion tersebut ada dalam larutan karena terekstrak oleh
garam bukan penyangga (unbuffer salt) KCl 1M. hasil pengekstrakan tersebut
adalah AlCl3 dan HCl. AlCl3 adalah garam asam dan Hcl adalah asam. Besarnya
kemasaman tersebut didapat dari titrasi dengan NaOH.
H K
_ Al + KCl === _ K + AlCl3 + HCl
H K
AlCl3 + 3NaOh === Al(oh)3 + 3NaCl
HCl + NaOH === NaCl + H2O
Jumlah miliekivalen NaOH yang digunakan untuk menetralkan AlCl3 dan
HCl adalah kemasaman tertukar dari tanah.
3. DASAR PENETAPAN KEMASAMAN TERTUKAR TANAH
Kemasaman tertukar terdiri atas Al3+ dan H+ pada loka pertukaran tanah.
Kedua ion ini dapat ditukar dengan ion K dari larutan garam bukan penyangga.
Biasanya adalah larutan KCl 1M. Al3+ dan H+ dalam titrasi dengan NaOH baku
yang menghasilkan Al(OH)3 dan H2O.
4. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah:
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 12/25
a. Timbangan listrik (ketelitian dua atau empat angka)
b. Buret
c. Botol gojog (botol susu) 100 ml
d. Dispenset atau pipet 25 ml
e. Mesin penggojog
f. Botol semprot 500 ml
g. pH meter
h. Kertas tisu
Bahan yang digunakan yaitu:
a. Tanah Ultisol
b. Tanah Inseptisolc. Tanah Vertisol
d. TanahAndisol
e. Kertas saring
f. Air suling
g. Larutan KCl 1M
h. NaOH 0,1N
i. Fenolftalin
1. CARA KERJA
a. Menimbang 5 g tanah ukuran < 2 mm (halus) dan memasukkannya ke
dalam botol gojog 100 ml kemudian menambahkan 25 ml KCl 1M, dan
metutupnya rapat.
b. Menempatkan botol gojog tersebut dalam wadah penggojogan, kemudian
menggojog dengan mesin penggojog selama 30 menit.
c. Kemudian memisahkan supernatan dan endapan dengan menyaring atau
mendisentrifusikan sampai jernih (kemudian disebut fitrat).
d. Mempipet 10 ml filtrat dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml dan
ditambahkan 3 tetes larutan pengujuk fenolftalin (pp).
e. Kemudian menitrasi dengan NaOH 0,1 N sampai warna merah jambu
(pink).
f. Mencatat volume NaOH 0,05 N yang dibutuhkan.
1. ANALISIS DAN PELAPORAN
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 13/25
– Tabel Pengamatan:
No.Jenis
Tanah
Volume NaOH yang dititrasi Volume NaOH
rata-rata1 2 3
1. Inseptisol2 tetes
=0,1 ml
2 tetes
=0,1 ml
2 tetes
=0,1 ml0,10 ml
2. Vertisol1 tetes
=0,05 ml
1 tetes
=0,05
1 tetes
=0,050,05 ml
3. Ultisol5 tetes
=0,25 ml
4 tetes
=0,20 ml
4 tetes
=0,20 ml0,216 ml
4. Andisol3 tetes
=0,15 ml
2 tetes
=0,1 ml
2 tetes
=0,1 ml0,116 ml
*Ket: 1 tetes NaOH = 0,05 ml NaOH
– Perhitungan dari data yang diperoleh:
me kemasaman tertukar = (ml NaOH x N NaOH) x (ml KCl/10 ml) x
(me/ g tanah)
a. Tanah Inseptisol
me kemasaman tertukar = (0,1 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (me/5 g)
= (0,1 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (20 me/100 g)
= 0,01 ml x 50 me/100 g
= 0,5 me %
b. Tanah Vertisol
me kemasaman tertukar = (0,05 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (me/5 g)= (0,05 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (20 me/100 g)
= 0,005 ml x 50 me/ 100 g
= 0,25 me %
c. Tanah Ultisol
me kemasaman tertukar= (0,216 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (me/5 g)
= (0,216 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (20 me/100 g)
= 0,0216 ml x 50 me/ 100 g
= 1,08 me %
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 14/25
d. Tanah Andisol
me kemasaman tertukar= (0,116 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (me/5 g)
= (0,116 ml x 0,1 ml) x (25 ml/10 ml) x (20 me/100 g)
= 0,0116 ml x 50 me/ 100 g
= 0,58 me %
– Pembahasan
Dari hasil praktikum mengenai penetapan kemasaman tertukar tanah
tropika didapatkan hasil bahwa tanah Ultisol memiliki nilai kemasaman tertukar
tanah yang paling tinggi (1,08 me %). Hal ini berarti bahwa tanah Ultisol
memiliki kandungan H+
yang tinggi dalam suatu sistem suspensi atau larutan. Halini dikarenakan tanah Ultisol memiliki kandungan ion Al3+ dan H+ yang tinggi.
Ion-ion tersebut ada dalam larutan karena terekstrak oleh garam bukan penyangga
(unbuffer salt ) KCl 1 M.
Sedangkan untuk tanah Vertisol memiliki nilai kemasaman tertukar tanah
yang paling rendah (0,25 me %) yang berarti bahwa tanah Vertisol memiliki
kandungan H+ yang rendah dalam suatu sistem suspensi atau larutan. Hal tersebut
dikarenakan tanah Vertisol memiliki kandungan ion Al3+ dan H+ yang rendah
dimana ion-ion tersebut ada dalam larutan karena terekstrak oleh garam bukan
penyangga (unbuffer salt ) KCl 1 M.
Adapun untuk tanah Inseptisol dan Andisol memiliki nilai kemasaman
tertukar tanah yang sedang (0,5 me % dan 0,58 me %) yang menunjukkan bahwa
kandungan H+ tanah Inseptisol dan Andisol cukup sedang dalam suatu sistem
suspensi atau larutan. Hal ini dikarenakan tanah Inseptisol dan Andisol memiliki
kandungan ion Al3+ dan H+ yang sedang, dimana ion-ion tersebut ada dalam
larutan karena terekstrak oleh garam bukan penyangga (unbuffer salt ) KCl 1 M.
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 15/25
Acara V
PENETAPAN CaCO 3-setara BATU BEKU DAN KALSIT
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum adalah menetapkan CaCO3 setara serbuk batu
beku dan kalsit.
B. LANDASAN TEORI
C. DASAR PENETAPAN CaCO 3-setara
CaCO3 setara ditetapkan secara titrasi asam-basa atau asidi-
alkalimetri. Contoh (sampel) serbuk batu beku dan kalsit direaksikan
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 16/25
dengan larutan baku HCl berlebih dan terukur volumenya. Kemudian
kelebihan HCl tersebut dititrasi dengan larutan basa (NaOH) baku.
1 CaCO3 + 2HCl === CaCl2 + H2O + CO2
1HCl + 1NaOH === NaCl + H2O
Kelebihan HCl tersebut untuk menghitung berapa berat garam basa (mg)
yang bereaksi dengan HCl.
D. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Timbangan Listrik (ketelitian 0.1 mg),
2. Buret,3. Labu takar 100 ml,
4. Erlenmeyer 125 ml,
5. Lempeng pemanas,
6. Dispenset atau pipet seukuran 25 ml,
7. Botol semprot 500 ml,
8. Kertas tisu,
Bahan yang digunakan yaitu :
1. Serbuk batu beku dan kalsit,
2. Air suling,
3. Larutan HCl 0,5 M,
4. Larutan NaOH 0,1 M, dan
5. Pengunjuk fenolftalin (pp).
A. CARA KERJA
1. Menyiapkan serbuk batuan beku dan kalsit, kemudian menimbanganya
seberat 0,25 g serbuk batu beku dan kalsit,
2. Memasukkan serbuk batuan beku dan kalsit kedalam erlenmeyer 125
ml kemudian menambahkan 50 ml HCl 0,5 M dengan pipet ukur 50 ml
atau dengan dispenset.
3. Meniapkan sampel blanko (hanya berisi larutan HCl 50 ml),
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 17/25
4. Memanaskan keenam sampel pada lempeng pemanas hingga mendidih
selama 10 menit.
5. Mendinginkan dan mengencerkan sampel dengan air suling sampai
100 ml, kemudian menghomogenkan sampel,
6. Mengambil sampel titrasi sebanyak 10 ml termasuk sampel blanko dan
memasukanya pada erlenmeyer dengan menambahkan 3 tetes pp pada
setiap masing-masing sampel,
7. Melakukan titrasi dengan NaOH 0,1 M sampai berwarna merah jambu,
kemudian mencatat volume NaOH 0,1 M
8. Perhitungan :
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
Ket : V b = penetapan Blanko
Vs = penetapan Sampel
A. ANALISIS DAN PELAPORAN
Tabel Pengamatan
No Nama Sampel V.NaOH
1 Blanko 26,5
2 Kalsit 20,5
3 Dasit 26
4 Serpentinit 21,4
5 Basalt 26,2
6 Andesit 25,1
Perhitungan dari data yang diperoleh :
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 18/25
1. Blanko
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
= (26,5 – 26,5) × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 0
2. Kalsit
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
= (26,5 – 20,5) × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 6 × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100 g
= 2400 me/100 g
3. Dasit
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
= (26,5 – 26) × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 0,5 × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 200 me/100 g
4. Serpentinit
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
= (26,5 – 21,4) × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 5,1 × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25) me/100g
= 2040 me/100 g
5. Basalt
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 19/25
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
= (26,5 – 26,2) × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 0,3 × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 120 me/100 g
6. Andesit
CaCO 3-setara = (V b-Vs) × N NaOH × (100/10) × (100g/mg batu) me/100g
= (26,5 – 25,1) × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 1,4 × 0,1 × (100/10) × (100g/0,25 g) me/100g
= 560 me/100 g
Pembahasan :
Dari hasil data pengamatan menunjukkan bahwa serbuk kalsit memiliki CaCO3
setara paling besar, sehingga kalsit merupakan paling baik meningkatkan pH
tanah. Hal tersebut terjadi karena pada serbuk kalsit memiliki kandungan CaCO3
yang tinggi. Sedangkan untuk CaCO3 terkecil pada data hasil praktikum tersebut
ialah pada serbuk batu basalt. Hal tersebut terjadi karena pada serbuk basalt sangat
sedikit memilki kandungan CaCO3, sehingga batu basalt memiliki CaCO3 setara
yang terkecil dalam data pengamatan tersebut.
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 20/25
ACARA VI
AMELIORASI TANAH MASAM DENGAN BUBUK BATU BEKU DAN
KALSIT
A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah mengetahui pengaruh penambahan
serbuk batu beku dan kalsit terhadap pH, DHL, dan kemasaman tertukar
tanah masam.
B. Alat dan Bahan
1. Timbangan listrik (ketelitian dua atau empat angka)
2. Botol gojog 100 ml
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 21/25
3. Pipet seukuran 25 ml
4. Mesin penggojog (shaker)
5. Botol semprot 500 ml
6. pH meter dan kelengkapannya
7. kertas tisu
8. Air suling
9. Tanah masam
10. Serbuk batu beku
11. KCL 1 M
12. Larutan buffer 4 dan 7
A. Landasan Teori
Tanah masam adalah bahan tanah yang konsentrasi H+ > 10-5 M/l.
Keadaan yang demikian ini Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau
kepekatan ion hidrogen di dalarn tanah tersebut. Bila kepekatan ion
hidrogen di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan bereaksi asam.
Sebaliknya, bila kepekatan ion hidrogen terIalu rendah maka tanah akan
bereaksi basa. Pada kondisi ini kadar kation OH- lebih tinggi dari ion H+.
Tanah masam adalah tanah dengan pH rendah karena kandungan H+ yang
tinggi. Pada tanah masam lahan kering banyak ditemukan ion Al3+ yang
bersifat masam karena dengan air ion tersebut dapat menghasilkan H+.
Dalarn keadaan tertentu, yaitu apabila tercapai kcjenuhan ion Al3+
tertentu, terdapat juga ion Al-hidroksida dengan cara sebagai berikut :
Al3+ + 3H2O ----- Al(OH)2+ + H+
Al3+ + OH- ----- Al(OH)2+
dengan demikian dapat menimbulkan variasi kemasaman tanah.
Terdapat dua jenis reaksi tanah atau kemasaman tanah, yakni
kernasaman (reaksi tanah) aktif dan potensial. Reaksi tanah aktif ialah
yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas dalam larutan
tanah. Reaksi tanah inilah yang diukur pada pemakaiannya sehari–hari.
Reaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik
yang terjerap oleh kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalam
larutan.
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 22/25
Sejumlah senyawa menyumbang pada pengembangan reaksi tanah
yang asam atau basa. Asam–asam organik dan anorganik, yang dihasilkan
oleh penguraian bahan organik tanah , merupakan konstituen tanah yang
umum dapat mempengaruhi kemasaman tanah. Respirasi akar tanaman
menghasilkan C02 yang akan membentuk H2CO3 dalam air. Air merupakan
sumber lain dari sejumlah kecil ion H+. Suatu bagian yang besar dari ion–
ion H+ yang dapat dipertukarkan H
Tanah mineral masam banyak dijumpai diwilayah beriklim tropika
basah, termasuk Indonesia. Tanah masam di Indonesia memiliki ciri–ciri
tekstur lempungan, struktur gumpal, permeabilitas rendah, stabilitas
agregat baik, pH rendah KPK rendah,aras N,P, Ca, Mg sangat rendah,
vegetasi alami alang-alang (Imperata cylindrical) dan hutan
(Hardjowigeno, 1993), fraksi lempung didominasi oleh mineral0mineral
bermuatan terubahkan seperti kaolinit, gibsit dan atau geotit (Ismail et al.,
1993).
Kapur merupakan salah satu bahan mineral yang dihasilkan
melalui proses pelapukan dan pelarutan dari batu–batuan yang terdapat
dari dalam tanah. Mineral utama penyusun kapur adalah kalsit dan dolomit
yang tergolong dalam mineral sekunder. Kapur menurut susunan kimia
adalah CaO, tetapi istilah kapur adalah senyawa bentuk karbonat kapur
dengan CaCO3 dan MgCO3 sebagai komponen utama. Bentuk oksidanya
yaitu CaO, dapat dihasilkan dengan memanaskan kalsium karbonat dan
menghilangkan karbondioksidanya. Bentuk hidroksidanya dapat terbentuk
dengan membasahi atau menambahkan air pada bentuk oksidanya.
Tanah masam umumnya tidak produktif. Untuk meningkatkan
produktifitas tanah tersebut, pemberian kapur adalah cara yang tepat.
Beberapa keuntungan dari pengapuran adalah : 1) fosfat menjadi lebih
tersedia, 2) kalium menjadi lebih efisien dalam unsur hara tanaman, 3)
struktur tanahnya menjadi baik dan kehidupan organisme dalam tanah
lebih giat, 4) menambah Ca dan Mg bila yang digunakan adalah dolomin,
dan 5) kelarutan zat–zat yang sifatnya meracun tanaman menjadi menurun
dan unsur lain tidak banyak terbuang. Dengan demikian pengapuran dapat
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 23/25
meningkatkan pH, dan menurunkan kemasaman tertukar dan
meningkatkan DHL tanah.
B. Cara Kerja1. Menyiapkan 5 botol gojog untuk kemudian mengisi dengan 20gr tanah
masam.
2. Menambahkan serbuk batuan ( missal dasit ) setara dengan 0 gr ; 0,09
gr ; 0,18 gr ; 0,36 gr ; 0,54 gr ; kedalam botol gojog 100 ml dengan
pipet.
3. Menambahkan 100 ml air suling kedalam botol gojog 100 ml dengan
pipet
4. Mengulangi cara yang sama dengan menggunakan serbuk andesit,
basalt, serpentinit, dan kalsit.
5. Menggojog botol berisi campuran tanah dengan batuan tersebutdengan mesin penggogog selama 60 menit.
6. Menggukur Ph dan DHL masing masing sampel tiap botol.
7. Mencatat nilai pH dan DHL kemudian menyajikan dalam bentuk table
hasil praktikum.
A. Hasil Praktikum
Hasil praktikum disajikan dalam table berikut ini :
0 0,09 0,18 0,36 0,54 0 0,09 0,18 0,36 0,54
1 dasit 6,71 5,79 5,27 6,21 5,57 10,0 µs 10,7 µs 10,6 µs 16,5 µs 17,2 µs
2 andesit 5,11 5,83 5,59 6,05 6,10 11,2 µs 9,5 µs 18,8 µs 10,9 µs 14,1 µs
3 basalt 5,40 5,49 5,43 5,38 5,23 9,8 µs 10,7 µs 11,5 µs 12,6 µs 33,2 µs
4 kalsit 5,33 6,93 5,65 6,80 6,75 13,5 µs 32,3 µs 65,5 µs 171,3 µs 157,4 µs
5 serpentinit 5,29 5,44 5,50 5,23 5,4 9,1 µs 11,4 µs 12,2 µs 10,9 µs 15,9 µs
pH DHL NO SERBUK
Grafik pH :
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 24/25
Pada praktikum ini bahwa pada jenis ameliorasi tanah masam dengan
bubuk batu beku dan kalsit dapat di peroleh grafik, dan dapat di lihat pada mineralkalsit memiliki nilai PH yang tertinggi diantara jenis batuan beku dasit, andesit,
basalt, dan serpentinit. Pada grafik PH ini kalsit memiliki nilai 6,75. Hal ini berarti
bahwa penambahan serbuk kalsit menurunkan konsentrasi H+ sehingga
meningkatkan kandungan PH tanah. hal ini disebabkan adanya reaksi antara H+
dari tanah masam dan OH- dan HCO3- dari kalsium karbonat.
Dan pada grafik tersebut serbuk batuan beku basalt yang dapat
meningkatkan nilai PH namun pada praktikum ini pada batuan basalt memilikinilai kandungan PH yang paling rendah diantara batuan beku yang lainnya seperti
batuan dasit, andesit, dan serpentinit. Hal ini berarti penambahan serbuk batuan
basalt dapat menaikan konsentrasi H+ sehingga menurunkan kandungan PH tanah.
Grafik DHL :
Pada hasil praktikum ini dapat dijelaskan bahwasanya nilai DHL tertinggi
ialah tedapat pada kalsit, hal ini berarti kalsit dapat meningkatkan DHL tanah
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]
5/12/2018 Laporan Praktikum Agro Jadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-agro-jadi 25/25
yang disebabkan oleh pengapuran pada tanah. Hal ini juga terjadi karena pengaruh
dari kalsit yang merupakan mineral karbonat sebagai garam basa yang secara
kimia tersusun dari turunan kalsium hidroksida dan asam karbonat. Dimana pada
umumnya merupakan senyawa kovalen yang sulit larut dalam air, tetapi dalam air
mengalami hidrólisis. Maka dari itulah kalsit memiliki DHL yang paling tinggi
diantara vahan yang lain.
Sedangkan pada nilai DHL yang paling rendah terdapat pada batu
serpentinit, yang berarti bahwasanya batu serpentinit tidak dapat meningkatkan
DHL tanah sebab batu serpentinit memiliki kandungan bahan kapur yang paling
sedikit diantara bahan pada praktikum yang lain. Hal tersebut lah yang
mempengaruhi batu serpentinit sebagai bahan yang paling rendah dalam nilai
DHL tanahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjowigeno, Sarwono. Ilmu Tanah. Jakarta:Mediyatama Sarana Perkasa,1989.
Simon & Schuster’s. Guide to Rocks a Firesidebook .New York. 1988.
Sulaeman, Suparto, dan Eviati. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air Dan Pupuk. Bogor: Balai Penelitian Tanah. 2005
Laporan Praktikum Agrogeologi [Nabilla Firdaus]