cream jadi

Upload: dedy-prayogo

Post on 30-Oct-2015

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN LIKUIDA

CHLORPHENIRAMINI MALEAT CREAM

Kelompok:

1. Dina Dwi Febriana

(201010410311045)2. Ratih Puspa Sari

(201010410311052)3. Reva Nisatul Nur H.(201010410311120)4. Dedy Prayogo

(201010410311131)5. Desty Widya Pentasari(201010410311145)6. Evy Muliyana Sari (201010410311154)7. Angga Isti Ayu A. B.(201010410311156)8. Tri wahyuni. N

(201010410311158)9. Putra Andi Darwis (201210410312217)PRODI FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG

2012/2013

BAB I

KARAKTERISTIK BAHAN OBAT

A. PENGERTIAN

Chlorpheniramini maleas merupakan serbuk hablur, putih, tidak berbau, larutan mempunyai pH antara 4 dan 5, mudah larut dalam etanol, larut dalam air daan dalam kloroform, sukar larut dalam eter dan dalam benzena, memiliki berat molekul 390,87.

Gambar struktur kimia Chlorpheniramini maleas

Chlorpheniramini maleas mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5% C16H13C1N3 . C4H4O4 di hitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

B. MONOGRAFI

kelarutan:larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95 %)p dad dalam

10 bagian kloroform p, sukar larut dalam eter p.

BM

: 390,87

pemerian: serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit

jarak lebur: 132-135 derajat

pH

: PH larutan 0,1 % b/v 4,0 sampai 5,0

Kesetabilan krim bisa terganggu karena :

1. Perubahan suhu

2. Perubahan komposisi (perubahan salah satu fase secara berlebihan atau zat

pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain)

BAB II

TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT

A. FARMAKODINAMIK

Chlorpheniramini maleas bekerja pada reseptor agonis histamin H1 berkatan dengan reseptor N pada pembuluh darah, pada gastrointestinal tract tanpa mengaktifasi reseptor yang mencegah ikatan dan kerja histamin. Anti histamin lebih efektif dalam mencegah respon histamin dari pada melawannya. Chlorpheniramini maleas merupakan obat golongan antihistamin yang berfungsi untuk mengobati rinitis, urtikaria dan hay fever.

AH 1 berguna untuk mengobati alergi tipe eksudatif akut misalnya pada polinosir dan urtikaria. Efek nya bersifat poliatif, membatasi dan menghambat efek histakin yang dilepaskan sewaktu reaksi antigen-antibodi terjadi.

Pada pemakaian topikal memiliki efek samping dapat terjadi reaksi kulit seperti prutitis dan eritmia lokal. Terutama bila terpapar sinar matahari atau sinar ultraviolet, segera hentikan pemakaian jika terjadi kemerahan pada kulit setelah pemakaian, penyimpanan dalam wadah tertutup.

B. EFEK SAMPING

Efek samping dari AH 1 antara lain : sedatif-hipnotif (rasa kantuk ) akibat depresi SSP dan daya antikolinerginya. Efek sentral seperti pusing, gelisah, rasa letih, lesu dan tremor, gangguan saluran cerna, mulut kering, sembelit.

Untuk efek samping topikal seperti ruam di kulit, merah- merah, timbul rasa gatal.

C. DOSIS

oral: 40 mg/hari

topikal: 5 % dalam 10 gram

BAB III

RANCANGAN FORMULA

A. PERSYARATAN BENTUK SEDIAAN

Definisi sediaan cream FI IV hal 6, depkes RI 1995 :

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat, terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diforrmulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih dirahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air / dispersi mikrokristal asam lemak / alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci. Cream dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vagina.

Definisi krim

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diforrmulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih dirahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air / dispersi mikrokristal asam lemak / alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetik dan estetika. Pemberian krim juga dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.

Tipe krim ada dua yaitu o/w (minyak dalam air) dan w/o (air dalam minyak)

B. SPESIFIKASI SEDIAAN

NoJenisSpesifikasi yang diinginkan

1Bentuk sediaanCream

2Kadar bahan aktifChlorpheniramini maleas 5 %

3pH sediaan4,2 6,8

4Viskositas Mudah dioleskan

5Warna Putih

6Bau Menthol

C. BAHAN AKTIF TERPILIH

Bahan aktif terpilih : Chlorpheniramini maleas

Alasan

: karena hanya tersedia satu macam bahan aktif.

D. BENTUK SEDIAAN TERPILIH

Bentuk sediaan terpilih: krim tipe o/w

Alasan

:

penggunaan tidak nampak

dispersi mikrokristal asam lemak / alkohol berantai panjang dalam

air yang dapat dicuci.

E. TIPE KRIM

Krim : cairan kental atau emulsi setengah padat bertipe air dalam minyak (w/o) atau minyak dalam air (o/w). Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat dalam kulit.

NoTipe krimPengertian / keterangan

1Tipe w/o Tipe krim dengan fase air dalam fase minyak

Oklusif

Lebih mudah terdispersi dari pada ointmen

Tidak mudah dicuci bia dibandingkan o/w

2Tipe o/w Tipe krim dengan fase minyak dalam fase air

Penggunaan tidak nampak / tidak berbekas

Mudah di cuci

F. DOSIS DAN BENTUK KEMASAN

1. Dosis

: 5 % dalam 10 gram

2. Kemasan :terkecil: 20 gram dalam 1 tube mengandung 1 gram

chlorpheniramin maleat.

G. BAHAN-BAHAN DAN FUNGSINYA

1. Bahan aktif

Senyawa aktifEfek / khasiatKarakteristik fisikaKarakeristik kimia

Chlorpheniramini maleas

2-[p-kloro--(2-dimetil amina)etil][benzil]piridina maleat

(FI IV, p : 210)Antihistaminikum Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau rasa pahit

1:4 dalam air, 1:10 dengan alkohol dan kloroform, sangat larut dieter BM : 390,87

Chlorpheniramini maleas mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5% C16H13C1N3 . C4H4O4 di hitung terhadap zat yang telah dikeringkan

2. Basis Salep Hidrokarbon

Bahan PemerianKelarutanInkompaktibilitasKeterangan LaIN

Vaselin Album, Vaselin Putih, White soft Petrolatum

(FI IV : 822)Putih/Kekuningan pucat, massa berminyak transparan dlaam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0oTidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin/panas, dalam etanol mutlak, mudah larut dalam karbon disulfida, dalam kloroform, larut dalam sebagian besar minyak lemak dan dalam minyak atsiri.ADI : 0,404 mg/kg emolient Topical Cream 10 + 30% Topical emulsion 4-25%, tidak mudah beraksi dengan bahan aktif, oklusif, tidak timbul alergi.

Vaselinum Flavum, Vaselin kuning, yellow soft parafin

(FI IV : 823)Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah, berflouresensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan tipis transparan. Tidak/hampir tidak berbau dan berasaTidak larut dlam air, mudah larut dalam benzena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin : larut dalam eter, dalam heksana dan umumnya dalam minyak lemak dan minyak atsiri : Praktis tidak larut dalam etanol dingin dan panas dan etanol mutlak dingin.Lanolin incombatible dengan PhenolFungsi : Emollient Oinment base, Plasticizer base serap . 10-50% emollient dan plasticizer in oinment 5-50%

BJ = 0.815-0.880 pada suhu 60O Jarak beku 38O-40O

Cera Alba

Malam Putih

(FI IV : 180)Padatan putih beku, sedikit tembus cahaya dalam keadaan tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik.Tidak larut dalam air : agak sukar larut dalam etanol dingin, etanol mendidih melarutkan as. Stearat dan bagian dari mirisin, yang merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri, sebagian larut dalam benzena. BJ + 0.95

Jarak Lebur 62O-65O

3. Humektan (Pembasah)

Bahan PemerianKelarutanInkompaktibilitsKeterangan Lain

PropilenGlikol

(HPE, p : 624)Cairan kental, jernih, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis, kelarutan dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%) P, dan dengan kloroform P. Larut dalam berbagai eter, tidak dapat bercampur dengan eter, minyak tanah P dan dengan minyak lemak.Pada suhu dingin dan wadah tertutup baik pada suhu tinggi dan tempat terbuka cenderung teroksidasi menjadi propionaldehid asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat, stabil dengan etanol (95%) gliserin dan air inkompaktibilitas dengan potasium permanganat Biling Poin 188O Density 1.038 g/cm3 (20O C).Preservative, Desinfektan, Humectan, Plastizier, Solvent, Stabilizer for vitamins, water-miscible cosolvent.Humectan topicals : 15%, preservation solution, solventon cosolvent : oral selection 10-25 % Topicals 5-80%

PEG 400

(HPE, p : 545)Pemerian bentuk cair (400-600) berupa cairan jernih tidak berwarna/ tidak berwarna kuning. Cairan kental memiliki bau dan rasa agak pahit serta sedikit rasa panas Densitas pada 25O surface tensic mendekati 5 mn/m (55 dones/cm) untuk cairan polietilenglikol mendekati 55 mn/m (55 dones/cm) untuk 10% b/v caueas solution polietilenglikol padat.Larut dalam air, cairan polyethylene glycols larut dalam aseton, alkohol, benzene, glycerin dan glycol solid polyethylene glicols larut dalam aseton, diklorometan, ethanol (95%)Oinment Plastisizer solvent, basis suppository capsul lubrican

Gliserin

(HPE, p : 301)Larutan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental, higroskopis, manis.Sangat larut dalam etanol 95% air metanol larut dan eter 1 : 500 BJ tidak kurang dari 1249Antimicrobial preservative, emollient, humectant, plasticizer.Antimicrobial preservative