emulsi jadi

34
EMULSI

Upload: 1234ulha

Post on 19-Jun-2015

1.280 views

Category:

Presentations & Public Speaking


12 download

DESCRIPTION

emulsi

TRANSCRIPT

Page 1: Emulsi jadi

EMULSI

Page 2: Emulsi jadi

Disusun oleh:• Ahmad Fauzi• Anggraini Retno Wati• Diyah Retno Anggraini• Fifid Afif Setiawan• Gayatri Triprajna P• Lingling Kumala• Nur Syafaatur R• Rulyta Dwi Cahyani• Satria Surya Wijaya• Siti Rodhotul Jannah• Yulia Rindi Wulandari

Page 3: Emulsi jadi

Definisi

Page 4: Emulsi jadi

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan1. Dapat membentuk sediaan

yang homogen dan bersatu.

2. Mudah ditelan.3. Emulsi dapat menutupi

rasa yang tidak enak4. obat menjadi lebih mudah

diabsorpsi5. Efek terapi dapat

diperpanjang6. Lebih ekonomis

Kekurangan1. Sediaan kurang praktis dan2. Staabilitas rendah

dibanding tablet.3. Takaran dosis kurang teliti.4. Tidak tahan lama.5. Emulsi kadang-kadang sulit

dibuat dan membutuhkan teknik pemprosesan khusus.

Page 5: Emulsi jadi
Page 6: Emulsi jadi

Kriteria emulsi yang baik adalah:

1. Stabil baik secara fisik maupun khemis dalam penyimpanan2. Merupakan disperse homogen antara minyak dengan air3. Fase dalam mempunyai ukuran partikel yang kecil dan sama besar mendekati ukuran partikel koloid4. Tidak terjadi creaming atau craking5. Memiliki viskositas yang optimal6. Dikemas dalam kemasan yang mendukung penggunaan dan stabilitas obat

Page 7: Emulsi jadi

TEORI TERJADINYA EMULSI

1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension)

2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)

3. Teori Interparsial Film4. Teori electric double layer ( lapisan listrik

rangkap)

Page 8: Emulsi jadi

1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension)

Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan (surface tension).

Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur. Dalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan menghilangkan tegangan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur.

Page 9: Emulsi jadi

2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)

Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni :

• Kelompok hidrofilik bagian dari emulgator yang suka pada air.

• Kelompok lipofilik bagian yang suka pada minyak.Masing-masing kelompok akan bergabung dengan zat cair yang disenanginya, kelompok hidrofil kedalam air dan kelompok lipofil kedalam minyak. Dengan demikian emulgator seolah-olah menjadi tali pengikat antara air dan minyak.

Page 10: Emulsi jadi

• Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama.Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah H.L.B. (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil .

• Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat keguaan suatu emulgator ditinjau dari harga HLB-nya.

Harga HLB Kegunaan

1 - 3

4 – 6

7 – 9

8 – 18

13 - 15

10 – 18

Anti foaming agent

Emulgator tipe w/o

Bahan pembasah ( wetting agent)

Emulgator tipe o/w

Detergent

Kelarutan (solubilizing agent)

Page 11: Emulsi jadi

3. Teori Interparsial Film

• Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan

minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase

disper.

• Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang

dipakai adalah :

§ dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak

§ jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase- dispers

§ dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua

permukaan partikel dengan segera.

Page 12: Emulsi jadi

4. Teori electric double layer ( lapisan listrik rangkap)

Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ke tiga cara dibawah ini,

•terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel

•terjadinya absorbsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya.

•terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.

Page 13: Emulsi jadi

MACAM DAN TIPE EMULSI

Page 14: Emulsi jadi

Pengujian Tipe Emulsi1. Test Pengenceran Tetesan• Jika tipe O/W, mudah diencerkan

dengan air• Jika tipe w/o, mudah diencerkan

dengan minyak

2. Test Kelarutan Pewarna• Emulsi + larutan Sudan III dapat

memberi warna merah pada emulsi tipe w/o,

• Emulsi + larutan metilen blue dapat memberi warna biru pada emulsi tipe o/w

3. Test dengan kertas saring•Jika tipe O/W, kertas saring menjadi basah •Jika tipe w/o, timbul noda minyak pada kertas saring

4. Test Creaming –Jika tipe O/W, terjadi krim pada bagian atas–Jika tipe w/o, terjadi krim pada bagian bawah

5. Test Konduktivitas Elektrik–Jika tipe O/W, konduktivitas elektrik tampak,–Jika tipe w/o, konduktivitas elektrik tidak tampak,

6. Test Fluorosensi–Jika tipe O/W,fluorosensi hanya berupa noda,–Jika tipe w/o, seluruh daerah berfluorosensi ,

Page 15: Emulsi jadi

STABILITAS EMULSI• Stabilitas suatu emulsi adalah suatu sifat emulsi untuk mempertahankan distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu

yang panjang.

Page 16: Emulsi jadi

Faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas emulsi yaitu

1. ViskositasUntuk mendapatkan suatu emulsi yang stabil atau untuk menaikan stabilitas suatu emulsi dapat dengan cara menambahkan zat-zat yang dapat menaikan viskositasnya dari fase luar . Bila viskositas fase luar dipertinggi maka akan menghalangi pemisahan emulsi

2. Pemakaian alat khusus dalam mencampur emulsiUntuk membuat emulsi yang lebih stabil, umumnya proses pengadukannya dilakukan dengan menggunakan alat listrik

3. Perbandingan optimum fase internal dan fase kontinuUmumnya emulsi yang stabil memiliki nilai range fase dalam antara 40% sampai 60% dari jumlah seluruh bahan emulsi yang digunakan .

Page 17: Emulsi jadi

Bentuk keridakstabilan emulsi

• Creaming fase dlm lebih pekat & mendorong fs luar bisa diperbaiki dg pengocokan

• Cracking fase dlm & luar memisah pecah sistem emulsi tdk bisa diperbaiki dg pengocokan

• Inversi pecahnya emulsi dengan tiba-tiba dari satu tipe ke tipe yang lain.

Page 18: Emulsi jadi

KOMPONEN EMULSI

Page 19: Emulsi jadi

Bahan Tambahan pada Emulsi

Page 20: Emulsi jadi

Bahan pengemulsi

• Emulsifier membantu terbentuknya emulsi dengan 3 jalan, yaitu :

1.Penurunan tegangan antar muka ( stabilisasi termodinamika ).

2.Terbentuknya film antar muka yang kaku (pelindung mekanik terhadap koalesen).

3.Terbentuknya lapisan ganda listrik, merupakan pelindung listrik dari pertikel.

Page 21: Emulsi jadi

EMULGATOR(Emulsifiying Agent)

Page 22: Emulsi jadi

Metode pembuatan emulsi :

1. Metode gom kering atau metode kontinental.

2. Metode gom basah atau metode Inggris.3. Metode botol atau metode botol forbes.4. Metode HLB ( Hidrofilik Lipofilik Balance )

Page 23: Emulsi jadi

1. Metode gom kering atau metode kontinental.

• Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah volume air dan ¼ jumlah emulgator. (4:2:1)

• zat pengemulsi (biasanya gom arab) dicampur dengan minyak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk pembentukan corpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia.

Page 24: Emulsi jadi

2. Metode gom basah atau metode Inggris.

• Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa.

• Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsi umumnya larut) agar membentuk suatu mucilago, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air.

Page 25: Emulsi jadi

3. Metode botol atau metode botol forbes.

• Metode inii digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. Dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.

• Serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering, kemudian ditambahkan 2 bagian air, tutup botol kemudian campuran tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok.

Page 26: Emulsi jadi

4. Metode HLB ( Hidrofilik Lipofilik Balance )

• Cara ini dilakukan apabila emulsi yang dibuat mengunakan suatu surfaktan yang memiliki nilai HLB.

• Sebelum dilakukan pencampuran, dilakukan perhintungan harga HLB dari fase internal

• dilakukan pemilihan emulgator yang memiliki nilai HLB yang sesuai dengan HLB fase internal.

• Setelah diperoleh suatu emulgator yang cocok , selanjutnya dilakukan pencampuran untuk memperoleh suatu emulsi yang diharapkan

Page 27: Emulsi jadi

Alat yang digunakan :

– Mortir dan stamper– Botol– Mixer, blender– Homogeniser– Colloid Mill

Page 28: Emulsi jadi

Evaluasi sediaan emulsi :

1. Pengamatan OrganoleptisPengamatan organoleptis dilakukan

dengan mengamati warna, bau, dan rasa dari sediaan emulsi pada penyimpanan pada suhu endah 5oC dan tinggi 35oC pada penyimpanan masing-masing 12 jam.

Page 29: Emulsi jadi

Evaluasi sediaan emulsi

2. Volume Terpindahkan (FI IV. Halaman 1089)

Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk sediaan tersebut. Kocok isi dari 10 wadah satu persatu.

Page 30: Emulsi jadi

Evaluasi sediaan emulsi

3. Penentuan viskositasDilakukan terhadap emulsi, pengukuran

viskositas dilakukan dengna viskometer brookfield pada 50 putaran permenit (Rpm).

Page 31: Emulsi jadi

Evaluasi sediaan emulsi

4. Pengukuran pHPengukuran pH dilakukan dengan

mencelupkan elektroda dari pH-meter digital ke dalam sampel, yang sebelumnya telah dikalibrasi pada larutan buffer, kemudian pH-meter dinyalakan dan ditunggu sampai layar pada pH-meter menunjukkan angka yang stabil.

Page 32: Emulsi jadi

Evaluasi sediaan emulsi

5. Pengamatan MikroskopikPengamatan mikroskopik dilakukan dengan

cara mengukur diameter dan distribusi frekuensi globul minyak. Pengukuran dilakukan di bawah mikroskop dengan menggunakan mikrometer yang telah ditentukan ukuran tiap kotaknya (dikalibrasi) dengan menggunakan hemositometer.

Page 33: Emulsi jadi

Evaluasi sediaan emulsi

6. Uji MikrobiologiUji mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui

angka cemaran mikroba yang mungkin mengkontaminasi sediaan selama penyimpanan. Uji ini dilakukan dengan menentukan Angka Lempeng Total (ALT) yaitu penentuan jumlah koloni dari pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah sampel diinkubasikan dalam media pembenihan yang cocok selama 24-48 jam pada suhu 35±1ºC.

Page 34: Emulsi jadi

Sekian &Terimakasih