laporan praktek - fermentasi tape ketan hitam.docx

Upload: triasdoraemon

Post on 02-Jun-2018

554 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    1/20

    KELOMPOK 8:

    1. Ivan Wisnu Adipradana (19)

    2.

    Nurita Suci Lestari (25)3.Rininta Triaswinanti (28)

    4.Rizky Rivonda (29)

    XII IPA 3

    SMA Negeri 91

    JakartaTahun Pelajaran 2011/2012

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    2/20

    2

    Judul Penelitian :

    Fermentasi Tapai Ketan Hitam

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    3/20

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita

    sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam

    dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.

    Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah pengantar

    bioteknologi. Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untukmenghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi

    dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan

    bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan

    mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan lain-lain. Salah satu contoh

    bioteknologi konvensional adalah pembuatan tapai. Dimana dalam pembuatan

    tapai berlangsung proses fermentasi. Tapai dibuat tidak hanya sehari langsung

    jadi, tetapi diperlukan waktu berhari-hari untuk proses fermentasinya.

    Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi

    yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.

    Pengolahan pangan dengan cara fermentasi merupakan jenispengolahan pangan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di

    tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil

    proses fermentasi. Salah satu contohnya tapai.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah proses pembuatan tapai ketan hitam?

    2. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi pembuatan tapai

    ketan?

    C. Tujuan Penelitian

    Pada percobaan yang telah kelompok kami lakukan, kami dapat

    mengemukakan beberapa tujuan dari percobaan ini. Tujuan-tujuan tersebut di

    antaranya adalah:

    Untuk mengaplikasikan bioteknologi kedalam kehidupan sehari-hari.

    Untuk mengetahui proses pembuatan tapai.

    Untuk mengetahui proses fermentasi yang terjadi pada pembentukantapai ketan.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    4/20

    4

    Untuk mengembangkan bioteknologi tradisional.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian dari eksperimen ini adalah:A. Dapat mengetahui proses pembuatan dan proses fermentasi asam laktat

    pada tapai.

    B.

    Dapat menjadi media pembelajaran dalam mengembangkan

    bioteknologi konvensional.

    C.

    Sebagai sumber informasi bagi masyarakat mengenai pengembangan

    bioteknologi konvemsional.

    D.

    Untuk melatih siswa kelas XII dalam menyusun karya ilmiah, apalagi

    siswa yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

    lagi.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    5/20

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    6/20

    6

    1. Pengertian Bioteknologi

    Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos

    (teknologi = penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang

    biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa

    terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensiorganisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan

    manusia.bisa diartikan juga. Bioteknologi adalah penggunaan biokimia,

    mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk menghasilkan

    barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.

    Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern

    dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi

    konvensional adalah pembuatan tapai ini. Dan salah satu contoh dari

    bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.

    Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupabenda mikro organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan

    secara teknologi dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil

    ekstraksi dan pemurnian.

    Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan

    mikroba yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan

    tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan

    tempe, tapai, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses

    berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan

    kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam

    keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotik dan hormon.

    Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh

    produksi insulin.

    2. Proses Fermentasi pada Tape Ketan

    Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan

    anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu

    bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas

    yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungananaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

    Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh

    hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi

    beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti

    asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum

    digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,

    anggur dan minuman beralkohol lainnya.

    Tapai merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh

    masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tapai ini dibuat dengancara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    7/20

    7

    Saccharomyces cerivisiae, Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis

    fibuligera.

    Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh

    ragi, gula dirubah menjadi alkohol, sehingga ketan menjadi lunak,

    berair, manis, dan berbau alkohol.proses fermentasi tersebut adalah:

    Ami lum atau Patiamilase matosa

    2 (C6H10O5)n + n H2O n C12H22O11

    Maltosa atau M altase glukosa

    C12H22O11+ H2O 2 C6H12O6

    Glukosa alkohol

    C6H12O62 C2H5OH + CO2

    Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana

    karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2selanjutaya asam

    asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekulglukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan

    respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul

    ATP. Reaksinya :

    1.

    Gula (C6H12O6) > asam piruvat (glikolisis)

    2. Dekarbeksilasi asam piruvat

    Asampiruvat > asetaldehid + CO2 piruvat

    dekarboksilase (CH3CHO)

    3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi

    alkohol(etanol)

    2 CH3CHO + 2 NADH2>2 C2HsOH + 2 NAD.alkohol

    dehidrogenaseenzim

    Ringkasan reaksi :

    C6H12O6> 2 C2H5OH + 2 CO2+ 2 NADH2+ Energi

    Selama proses fermentasi alkohol dihasilkan energi dalam bentuk

    ATP, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan respirasi aerob, yaitu

    hanya dua ATP untuk setiap molekul glukosa. Hal itu disebabkan

    NADH + H+ tidak masuk ke mitokondria untuk fosforilasioksidatif.

    Perubahan dari kondisi anaerob menjadi aerob dapat mengurangi ataubahkan menghentikan pembentukan alkohol. Hal ini disebabkan oleh

    kondisi anaerob, khamir melakukan fermentasi dan dalam keadaan

    aerob, khamir melakukan respirasi.

    Selain untuk membuat tapai, fermentasi alkohol juga digunakan

    untuk membuat roti dan minuman beralkohol, misalnya bir, anggur

    (wine), serta tuak. Dalam pembuatan anggur, sari buah anggur yang

    mengandung gula difermentasikan menjadi alkohol. Proses fermentasi

    tersebut berhenti saat konsentrasi alkohol meningkat di atas 15% karena

    akan membunuh sel-sel khamir.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    8/20

    8

    BAB II

    PROSEDUR LANGKAH KERJA

    A. Alat dan Bahan

    Dalam percobaan kali ini, kami melakukan eksperimen di rumah salah

    satu anggota kelompok. Sebagian besar alat yang digunakan oleh kelompok

    kami adalah alat-alat yang telah disediakan di runmah anggota kelompok , di

    mana tempat kami melakukan percobaan ini. Akan tetapi, bahan-bahan yang

    dibutuhkan dalam percobaan, dibawa oleh setiap anggota kelompok sesuai

    dengan rencana pembagiannya. Alat dan bahan yang kami gunakan selama

    praktikum ini berlangsung adalah:

    Alat:

    Baskom Plastik Nam an

    Wrap Plastik

    Dandang

    Toples Sendok

    Tempat makanan

    lastikSteples

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    9/20

    9

    Bahan:

    B. Waktu Penelitian

    Eksperimen ini dilakukan sejak tanggal 27 September hingga tanggal 30

    September 2011.

    C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

    Pada praktikum kali ini, kami tentu melakukan beberapa tahap/langkah-

    langkah untuk proses percobaan tersebut. Langkah-langkah percobaan ini

    sudah kami diskusikan terlebih dahulu kemudian ditambah penjelasan dan

    Beras Ketan HitamBeras Ketan Putih

    Ragi Air secukupnya

    Daun Pisang

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    10/20

    10

    keterangan oleh guru pembimbing sebelum kami melakukan praktikum.

    Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

    1.

    Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan di dalam

    percobaan fermentasi tapai ketan ini.

    2. Tuang 500 gram beras ketan hitam ke dalam sebuah baskom. Lalu

    masukkan pula beras ketan putih secukupnya. Setelah itu,

    campurkan antara beras ketan hitam dengan beras ketan putih

    hingga merata. Kemudian cuci beras ketan tersebut hingga bersih.

    Lakukan pencucian beras ketan ini hingga 2 sampai tiga kali.

    3. Setelah melakukan pencucian beras yang terakhir kalinya dan beras

    ketan yang dicuci juga benar-benar bersih, isi baskom yang berisi

    beras ketan tersebut dengan air secukupnya. Rendam beras ketan

    ini selama 3 jam.

    4. Tahap selanjutnya, tiriskan air bekas rendaman beras ketan

    tersebut. Pastikan pada beras ketan yang telah direndam tersebut

    tidak ada air bekas rendaman tersebut.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    11/20

    11

    5.

    Kemudian siapkan dandang yang digunakan untuk mengukus beras

    ketan. Isi dandang tersebut dengan air secukupnya.

    6. Setelah itu masukkan beras ketan hitam tersebut ke dalam dandang

    yang telah diisi air.

    7. Kukus beras ketan hitam tersebut hingga matang. Pastikan ketan

    yang dikukus telah benar-benar matang dan tidak keras lagi (ketan

    sudah mulai lunak).

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    12/20

    12

    8.

    Saat ketan sedang dikukus hingga setengah matang, masak air 2

    gelas sampai mendidih.. Dan ketika ketan yang dikukus tadi sudah

    mulai mengepul dan berasap, siram sedikit-sedikit ketan tersebut

    dengan air yang telah dimasak.

    9. Selanjutnya, tunggu hingga ketan matang. Jika ketan sudah

    matang, matikan api kompor dan angkat dandang yang berisi

    kukusan ketan tadi dari atas kompor.

    10.

    Lalu siapkan nampan yang bersih. Berikan alas dengan daun pisangyang telah disiapkan pada nampan tersebut. Kemudian letakkan

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    13/20

    13

    dan ratakan ketan hitam yang telah dikukus tadi di atas nampan

    tersebut.

    11.

    Setelah ketan tersebut telah merata pada nampan, biarkan ketantersebut hingga ketan benar-benar dingin. Letakkan ketan dalam

    nampan tersebut pada suhu ruangan yang tidak terlalu tinggi.

    Diamkan ketan tersebut hingga semalaman.

    12.Pada keesokan paginya, tumbuk ragi hingga menjadi serbuk-serbuk

    halus.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    14/20

    14

    13.Jika ketan yang telah didiamkan semalaman sudah dingin, taburkan

    serbuk-serbuk ragi yang telah ditumbuk sebelumnya. Dalam

    menaburi ragi, dilakukan secara bertahap. Setelah lapisan pertama

    ditaburi ragi, tunpuk lagi dengan lapisan ketan selanjutnya dan

    taburi ragi kembali. Ketika menaburi ketan dengan ragi, usahakan

    ragi yang ditaburi telah merata pada seluruh ketan pada nampan.

    14.Kemudian tutup ketan yang telah ditaburi ragi tersebut dengan

    daun pisang. Setelah ditutup dengan daun pisang, lapisi lagi dengan

    wrap plastik. Pastikan benar-benar ditutup rapat dan tidak ada celah

    udara yang dapat masuk ke dalam nampan berisi ketan itu.

    15.Simpan tapai ketan yang telah ditutup rapat pada tempat yang

    hangat. Jangan letakkan ketan tapai ketan tersebut dengan tempat

    yang terkena sinar matahari secara langsung. Diamkan tapai ketan

    tersebut selama 3 hari 2 malam. Hal ini dilakukan agar proses

    fermentasi pada tapai ketan berlangsung dengan baik.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    15/20

    15

    16.Pada hari ketiga, buka bungkusan yang melapisi tapai ketan.

    Tempatkan pada toples yang bersih.

    17.Lalu tempatkan tapai ketan hitam pada tempat makanan plastik.

    Bungkus untuk 4 porsi. Hal ini dilakukan untuk proses penilaian

    guru-guru saat di sekolah.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    16/20

    16

    18.Laporkan hasil percobaan ini dalam bentuk laporan atau makalah.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    17/20

    17

    BAB III

    DATA DAN PEMBAHASAN

    Hasi l Pengamatan Percobaan

    Hari : Selasa s/d Jumat

    Tempat Percobaan : Rumah Rin in ta Tri aswinanti

    Waktu percobaan : 27 September 30 September 2011

    Pada percobaan fermentasi tapai ketan hitam ini, kami tidak menampilkan hasil

    percobaan ini dalam bentuk data. Karena pada percobaan ini tidak memungkinkan

    untuk menghasilkan laporan pengamatan dalam bentuk data tertulis. Hal ini

    dikarenakan proses fermentasi ketan hitam hanya dapat diamati dari tahap-tahap atau

    langkah-langkah pekerjaannya.

    Berikut ini kami menyajikan beberapa foto yang dapat dijadikan sebagai hasil

    percobaan ini.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    18/20

    18

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    19/20

    19

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menarik beberapa

    kesimpulan antara lain:

    a. Mikroorganisme pada sel-sel ragi sangat berperan dalam proses

    fermentasi tapai ketan hitam.

    Sebelum fermentasi, beras ketan masih berbentuk seperti beras

    pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi beras ketan

    tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang

    mengandung alkohol serta menimbulkan rasa asam dan manis.

    Kondisi tersebut disebabkan karena pada beras ketan diberikan ragi

    yang merupakan mikroorganisme yang berfungsi mengubah

    glukosa menjadi alkohol dan menghasilkan air.

    b. Tidak dibutuhkan oksigen dalam proses fermentasi tapai ketan

    hitam.

    Jika pada saat proses fermentasi tapai ketan hitam, direaksikan

    dengan gas oksigen, tentu proses fermentasi akan gagal. Hal ini

    dikarenakan fermentasi merupakan proses respirasi anaerob, yang

    tidak membutuhkan oksigen di dalam prosesnya. Ketan tidak bolehterkena oksigen jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi

    (bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Oleh

    karena itu, ketan harus diletakkan atau disimpan di dalam tempat

    yang kedap udara.

    c. Ragi yang digunakan juga mempengaruhi proses pembuatan tapai

    ketan dan kualitas tapai ketan.

    Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras

    ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan

    menyebabkan rasa tapai menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat

    menyebabkan tapai yang terbentuk tidak manis dan terasa keras.Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan

    pengalaman. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis

    ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut.

    d. Keberhasilan proses fementasi dipengaruhi oleh lamanya waktu

    fermentasi.

    Tapai ketan jika diletakkan dalam keadaan suhu kamar hanya

    bertahan 2 hari. Jika lebih dari 2 hari maka kadar alkohol dalam

    tapai tersebut akan bertambah. Semakin banyak kadar alkohol,

    maka tapai akan berubah menjadi khamar.

  • 8/10/2019 Laporan Praktek - Fermentasi Tape Ketan Hitam.docx

    20/20

    20

    e. Suhu ruangan dapat mempengaruhi waktu tahan lama dari tapai

    ketan tersebut.

    Jika tapai diletakkan didalam kulkas akan meghambat kerja bakteri

    karena bakteri tidak dapat bekerja pada suhu rendah dan pada suhu

    terlalu tinggi. Oleh karena itu, tapai yang diletakkan didalam kulkas

    lebih tahan lama daripada yang diltekkan didalam keadaan suhukamar.

    Dari kesimpulan yang dapat kami dapatkan dari percobaan ini, maka

    kami dapat mengatakan bahwa hipotesis yang telah kami buat sebelum

    melakukan percobaan: DAPAT DITERIMA DAN BERHASIL.

    B. Saran

    Saran yang dapat penyusun sampaikan untuk praktikum-praktikum

    selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebihmemperhatikan bagaimana pembuatan tapai tersebut supaya pembuatan tape

    tersebut berlangsung sempurna. Dan yang ke dua para siswa diharapkan agar

    dapat mengetahui proses pembuatan tapai dan dapat mengaplikasikannya

    dalam lingkungan masyarakat sekitar.