laporan pendahuluan elektrolit nita fiks

8
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT A. MASALAH KEPERAWATAN Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat memengaruhi sungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung  partikel-partikel bahan organic dan anorganik yang vital untuk hidup. Elektrolit tubuh mengandung komponen-komponen kimiawi. Elektrolit tubuh ada yang bermuatan positif (kation) ada yang bermuatan negative (anion). Elektrolit sangat  penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi neuromuscular dan keseimbangan asam-basa. Pengaruh cairan inilah yang mendasari tenaga kesehatan melakukan tindakan yang adekuat dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit bagi pasien. B. PENGERTIAN Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang  berdiri sendiri jarang trjadi dalam bentuk berlebihan atau kekurangan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuhtetap sehat (tarwonto,2010) Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu  bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam

Upload: ni-putu-nitasari

Post on 02-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 1/8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT

A.  MASALAH KEPERAWATAN

Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau

homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat memengaruhi

sungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung

 partikel-partikel bahan organic dan anorganik yang vital untuk hidup.Elektrolit tubuh mengandung komponen-komponen kimiawi. Elektrolit tubuh ada

yang bermuatan positif (kation) ada yang bermuatan negative (anion). Elektrolit sangat

 penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi neuromuscular dan keseimbangan

asam-basa.

Pengaruh cairan inilah yang mendasari tenaga kesehatan melakukan tindakan

yang adekuat dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit bagi pasien.

B. 

PENGERTIAN

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme

tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis

dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang

 berdiri sendiri jarang trjadi dalam bentuk berlebihan atau kekurangan. Cairan dan

elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuhtetap sehat

(tarwonto,2010)

Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu

 bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan

komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang

terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang

menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 2/8

larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan

cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan

elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam

seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan

yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya

(Mubarak,2011)

Cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen yaitu pada intraseluler

dan ekstraseluler. Cairan intraseluler kira-kira 2/3 atau 40 % dari BB, sedangkan cairan

ekstraseluler 20 % dari BB. Cairan ekstraseluler ini terdiri dari 15% cairan

intravaskuler/plasma (cairan dalam sistem vaskuler) dan 5% cairan interstitial (cairan

yang ada di sela-sela sel atau di jaringan sel).

Cairan tubuh bergerak melalui 3 proses yaitu:

1.  Difusi : proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari

konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan

elektrolit didifusikan sampai menembus membran sel. Kecepatan difusi

dipengaruhi oleh ukuran molekul, konsenrasi larutan, dan temperatur.

2.  Osmosis : bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel

dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi

yang sifatnya menarik.

3.  Transpor aktif : partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi

karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

1) Fungsi cairan

a)  Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh

 b)  Transport nutrien ke sel

c)  Transport hasil sisa metabolisme

d) 

Transport hormon

e)  Pelumas antar organ

f)  Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskuler

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 3/8

2) Keseimbangan cairan

Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake atau masukan cairan dan pengeluaran

cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap

hari antara 1.800-2.500 ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari

makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urine 1.200  –  1.500

ml/hari, feses 100 ml, paru-paru 300-500 ml dan kulit 600-800 ml.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit

a)  Usia

 b)  Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang

diperlukan dan berat badan.

c) 

Temperatur lingkungan

d)  Panas yang berlebihan dapat menyebabakan berkeringat. Seseorang dapat

kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.

e)  Diet

f)  Saat tubuh kekurangan nutisi, tubuh akan memecah cadangan energi. Proses ini

akan menimbulkan pergerakan cairan dari nterstisial ke intraseluler.

g)  Stres

h)  Stres dapat meneyababkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan

glikolisis otoy. Mekanisme ini menimbulkan retensi sodium dan air serta akan

meningkaktkan produksi ADH dan menurunkan produksi urin.

4) Pengaturan keseimbangan cairan

a)  Rasa dahaga

Mekanisme rasa dahaga:

Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yang pada akhirnya

menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus untuk

melepaskan substrat neural yang bertangguang jawab terhadap sensasi haus.

Osmoreseptor di hipotalamus, mendeteksi peningkatan tekanan osmotik dan

mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensai rasa dahaga.

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 4/8

 b)  Anti Diuretik Hormon (ADH)

ADH di bentuk di hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis dari hipofisis

 posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan

 penurunan cairan ekstrasel. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada duktus

koligentes, dengan demikian dapat menghemat air.

c)  Aldosteron

Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal untuk

meningkatkan absopsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh perubahan

konsentrasi kalium, natrium serum dan sistem angiotensin renin serta sangat

efektif dalam mengendalikan hiperkalemia.

5) Cara pengeluaran cairan

Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti :

a)  Ginjal

Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah

untuk disaring setiap hari. Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam. Pada

orang dewasa produksi urine sekitar 1,5 lt/hari. Jumlah urine yang diproduksi oleh

ginjal dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron.

 b)  Kulit

Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang merangsang

aktivitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari

aktivitas otot, temperatur lingkungan yang meningkat, dan demam. Disebut juga

Insesible Water Loss (IWL) sekitar 15-20 ml/24 jam.

c)  Paru-paru

Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari. Meningkatnya cairan yang hilang sebagai

respons terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman napas akibat pergerakan

atau demam.

d)  Gastrointestinal

Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari sekitar

100-200 ml. Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kgBB/24 jam,

dengan kenaikan 10 % dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat celcius.

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 5/8

 

6) Pengaturan elektrolit

a)   Natrium (sodium)

Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstrasel. Na+ mempengaruhi

keseimbanagan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Sodium diatur oleh

intake garam, aldosteron dan pengeluaran urine. Normalnya sekitar 135-148

mEq/lt.

 b)  Kalium (potassium)

Merupakan kation utama cairan intrasel. Berfungsi sebagai excitability

neuromuskuler dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan glikogen,

sintesa protein, pengaturan keseimbanagan asam basa, karena ion K+ dapat

diubah menjadi ion hidrogen (H+). Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5 mEq/lt.

c)  Kalsium

Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan

darah, serta pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur

oleh kelenjar paratiroid dan tiroid. Hormon paratiroid mengabsorpsi kalisum

melalui gastrointestinal, sekresi melalui ginjal. Hormon thirocalcitonin

menghambat penyerapan Ca+ tulang.

d)  Magnesium

Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat penting untuk

aktivitas enzim, neurochemia, dan muscular excibility. Nilai normalnya sekita

1,5-2,5 mEq/lt.

e)  Klorida

Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, normalnya sekitar 95-105 mEq/lt.

f)  Bikarbonat

HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan ekstrasel

dan intrasel. Biknat diatur oleh ginjal.

g)  Fosfat

Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Berfungsi untuk

meningkatkan kegiatan neuromuskular, metabolisme karbohidrat, pengaturan

asam basa. Pengaturan oleh hormon paratiroid

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 6/8

NILAI-NILAI NORMAL 

Persentase cairan dalam tubuh manusia: 

Umur  Persentase 

Bayi cukup umur, bayi baru lahir 70 - 80 %

1 tahun 64 %

Usia puber –  39 tahun 52 –  60 %

40 –  60 tahun 47 –  55 %

Lebih dari 60 tahun 46 –  52 %

Komposisi cairan tubuh : 

Komposisi cairan masing-masing orang berbeda, Ion yang ada pada cairan ekstravascular

adalah Sodium da Klorida. Pada intravaskuler ionnya adalah Potasium da Pospate. Cairan

elektrolit diukur dengan miliequivalent / liter ( mEq/L) atau milligram/100 mili liler (mg/100mL

).

Jenis cairan dan elektrolit 

Nilai normal dalam tubuh 

Potasium [K +]

Sodium [Na+]

Kalsium [Ca2+

]

Magnesium [Mg2+

]

Fosfat [PO42-

]

Klorida [Cl-]

Bikarbonat [HCO3]

3.5 –  5 mEq/L

135 –  145 mEq/L

8.5 – 

 10.5 mg/dl (4.5 – 

 5.8 mEq/L)

1.5 –  2.5 mEq/L

2.7 –  4.5 mg/dl

98 –  106 mEq/L

24 –  28 mEq/L

Rata-rata cairan tubuh yang diperlukan per hari 

Umur Estimasi berat badan mL/24 jam

3 hari 3,0 250 –  300

1 tahun 9,5 1150 –  3300

2 tahun 11,8 1350 –  1500

6 tahun 20 1800 –  2000

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 7/8

10 tahun 28,7 2000 –  2500

14 tahun 45 2200 –  2700

18 tahun ( dewasa ) 54 2200 –  2700

Rata-rata cairan yang keluar per hari 

Rute  Jumlah (mL) 

in 1400 –  1500

iran yang tidak terasa

u-paru

lit

350 –  400

350 –  400

ringat 100

ces 100 – 

 200

Total  2300 - 2600 

C.  GEJALA TANDA (MAYOR DAN MINOR)

1.  Kelebihan Volume Cairan

Data mayor

Edema

Kulit menegang, mengilat

Data Minor

Asupan lebih banyak dari haluran

Sesak nafas

Kenaikan berat badan

2.  Kekurangan Volume Cairan

Data Mayor

Ketidakcukupan asupan cairan oral

Keseimbangan negative antara asupan dan haluran

Penurunan berat badan

Kulit atau membrane

Data Minor

Peningkatan natrium serum

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

8/10/2019 LAPORAN PENDAHULUAN Elektrolit Nita Fiks

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-elektrolit-nita-fiks 8/8

Penurunan haluran urine

Urin pekat atau sering berkemih

Haus, mual dan anoreksia

3.  Risiko kekurangan volume cairan

Batasan karakteristik

Penyimpangan yang memenuhi akses untuk memperoleh cairan

Penyimpangan yang memengaruhi asupan oksigen

Penyimpangan yang memengaruhi absorbs cairan

Pengeluaran yang berlebihan melalui rute normal misalnya diare

Usia sangat jauh

Berat badan sangat berlebihan