corak batik…, nita kusuma sugiono, fib ui, 2016

27
Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Upload: haduong

Post on 03-Jan-2017

297 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 2: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 3: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 4: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

CORAKCORAKCORAKCORAK BATIKBATIKBATIKBATIK LASEMLASEMLASEMLASEM SEBAGAISEBAGAISEBAGAISEBAGAI BUKTIBUKTIBUKTIBUKTIAKULTURASIAKULTURASIAKULTURASIAKULTURASI BUDAYABUDAYABUDAYABUDAYACINACINACINACINADANDANDANDAN JAWAJAWAJAWAJAWA

Makalah Non Seminar

Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Humaniora

oleh

NITANITANITANITAKUSUMAKUSUMAKUSUMAKUSUMASUGIONOSUGIONOSUGIONOSUGIONO

NPM 1106078593

Program Studi Cina

FAKULTASFAKULTASFAKULTASFAKULTAS ILMUILMUILMUILMU PENGETAHUANPENGETAHUANPENGETAHUANPENGETAHUAN BUDAYABUDAYABUDAYABUDAYA

UNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITAS INDONESIAINDONESIAINDONESIAINDONESIA

2012012012016666

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 5: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

CORAKCORAKCORAKCORAK BATIKBATIKBATIKBATIK LASEMLASEMLASEMLASEM SEBAGAISEBAGAISEBAGAISEBAGAI BUKTIBUKTIBUKTIBUKTIAKULTURASIAKULTURASIAKULTURASIAKULTURASI BUDAYABUDAYABUDAYABUDAYACINACINACINACINADANDANDANDAN JAWAJAWAJAWAJAWA

Nita Kusuma Sugiono

Program Studi Cina, FIB, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Email: [email protected]

AbstrakAbstrakAbstrakAbstrak

Batik Lasem merupakan tetesan budaya masyarakat Cina peranakan yang tinggal di Lasem, Jawa Tengah.Keunikan batik Lasem terletak pada corak dan pewarnaannya yang memadukan budaya Cina dan Jawa. Melaluibatik Lasem kita dapat melihat percampuran budaya Cina dan Jawa yang berkolaborasi dengan indah. Corak

binatang-binatang Cina yamg megah dan penuh dengan falsafah hidup khas Cina dipadukan denganbunga-bunga lokal Jawa yang cantik dan mempesona, ditambah dengan warna khas Lasem yang cerah danmenawan menjadikan batik Lasem sebagai suatu karya seni bernilai tinggi. Batik Lasem merupakan warisanbudaya yang telah dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat Lasem selama ratusan tahun lamanya. Hinggasaat ini, apabila kita melihat batik Lasem, kita dapat menyaksikan bukti nyata percampuran budaya Cina dan

Jawa yang tertoreh dalam selembar kain batik yang indah.

AbstractAbstractAbstractAbstract

Batik Lasem is a cultural heritage of the Peranakan Chinese whom resides in Lasem, Central Java. Theuniqueness of Batik Lasem lies in its patterns and coloring which incorporates Chinese and Javanese culture.Through Batik Lasem, we are able to see a mix of Chinese and Javanese influences in unified beauty. Majesticpatterns of animals which epitomizes a distinct philosophy of the Chinese, merged together with the allure andcharm possessed only by a local Javanese flower, added with the prominent and vibrant color of Lasem is whatattributes to the high value of this work of art. Batik Lasem is a cultural heritage that has been preserved by thepeople of Lasem for decades. To this day, whenever Batik Lasem is sighted, its striking merge of Chinese and

Javanese cultures is perpetually embedded on a length of batik garment.

Keyword : Batik Lasem; Acculturation; Chinese; Java

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 6: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

1.1.1.1. LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang

Sejak abad pertama sebelum masehi, Cina dan kepulauan Indonesia telah memiliki hubungan

yang sangat dekat, baik antara Kaisar Cina dengan raja-raja di Indonesia, dalam aspek agama

maupun perdagangan. Kedatangan bangsa Cina ke Indonesia dimulai pada abad ke 17, ketika

kongsi perdagangan Hindia-Timur (VOC) berhasil mengajak bangsa Cina dari daratan untuk

bermigrasi ke berbagai pulau di Indonesia, baik untuk bekerja maupun berdagang. Pada saat

itu, seorang Laksamana yang terkenal bernama Cheng Ho menginjakkan kaki untuk pertama

kalinya di Lasem. Setelah mendarat, rombongan ini disambut oleh Raja setempat. Lasem pada

masa itu masih berbentuk kerajaan. Ternyata Raja Lasem jatuh hati dengan anak dari awak

kapal Cheng Ho yang bernama Binang ti. Akhirnya merekapun menikah dan Binang ti

menetap di Lasem. Pada saat Binang ti akan dinikahi oleh raja Lasem, keluarga kerajaan

Lasem meminta Binang ti menunjukan kecakapannya menggambar berbagai ornamen Cina,

ternyata keluarga kerajaan sangat mengaguminya. Kecakapan menggambar berbagai ornamen

Cina ini lalu diaplikasikan oleh Binang ti ke dalam kebudayaan lokal Lasem yaitu kain batik,

sehingga terciptalah kain batik dengan corak khas Cina. 1

Lasem merupakan wilayah pesisir di daerah Jawa tengah. Layaknya daerah pesisir, maka

banyak terjadi aktivitas di daerah Lasem ini, baik aktivitas perdagangan, pelayaran dan

sebagainya. Sejak tahun 1870, telah tercatat dalam sejarah bahwa produksi batik Lasem

dikuasai oleh keturunan Cina yang tinggal dan menetap di Lasem.2

Seperti yang kita ketahui, batik merupakan tetesan budaya khas Indonesia yang dapat kita

temui di berbagai daerah di pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah. Batik merupakan budaya

khas Indonesia yang sudah mendunia dan digemari banyak kalangan, baik dari kalangan

bawah , menengah hingga kalangan priyayi.3

Di pulau Jawa, khususnya di Jawa tengah banyak sekali dijumpai daerah penghasil batik.

Uniknya, walaupun banyak daerah penghasil batik di pulau Jawa, namun Corak batik dari

1 Berdasarkan wawancara dengan narasumber

2 Elliot, Inger McCabe. 1984. Batik Fabled Cloth of Java. Hal 1523 Priyayi : kaum elit yang sahhttps://www.academia.edu/10335800

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 7: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

tiap-tiap daerah ternyata memiliki kekhasannya masing-masing, contohnya batik Lasem, di

Jawa Tengah. Kekhasan kain batik Lasem terletak pada pewarnaannya dan juga detail corak

gambar batiknya, seperti corak flora, fauna, benda-benda hingga corak tulisan Cina.

Lasem merupakan kota kecil di daerah Jawa Tengah. Batik di lasem memiliki kekhasan

tersendiri karena Corak dalam batik lasem telah mengalami akulturasi dengan budaya Cina

sehingga membuat batik lasem memiliki corak yang khas dibandingkan dengan corak batik

di daerah lainnya. Gabungan budaya Cina dan Jawa yang tertoreh pada selembar kain

menghasilkan sebuah karya budaya yang indah dan penuh dengan nilai budaya Cina dan

Jawa.

2.2.2.2. PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan dandandandan HasilHasilHasilHasil PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

2.12.12.12.1 TeoriTeoriTeoriTeoriAkulturasiAkulturasiAkulturasiAkulturasi

Menurut Koentjaraningrat (1996) , Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu

kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu

kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun

diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian

kebudayaan itu sendiri. Contohnya; baju batik Indonesia yang digabungkan dengan model baju luar

negri sehingga menghasilkan baju batik modern, disini budaya kedua negara masih dapat dilihat

dan tetap ada namun diinovasikan menjadi batik modern (akulturasi batik Indonesia dan desain

model luar negri).

Akulturasi kebudayaan adalah proses kontak satu atau lebih kebudayaan asing terhadap suatu

kebudayaan yang lambat laun kebudayaan asing tersebut diserap kedalam kebudayaan asli, namun

hasil dari interaksi tersebut tidak menghilangkan nilai-nilai asli kebudayaan penerima.

2.22.22.22.2 MaknaMaknaMaknaMakna CorakCorakCorakCorak dandandandanWarnaWarnaWarnaWarna dalamdalamdalamdalam BudayaBudayaBudayaBudaya TradisiTradisiTradisiTradisi JawaJawaJawaJawa

Batik telah ada sekitar abad ke-14 atau ke-15. Hal ini terbukti dari tulisan-tulisan yang

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 8: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

ditemukan mengenai batik tersebut.4 Batik yang telah lama dikenal dalam kebudayaan Jawa

bukan hanya merupakan suatu karya seni saja, melainkan juga mengandung makna serta nilai

falsafah dan kepercayaan. Sebagai busana, khususnya untuk orang Jawa, pada zaman dulu

batik digunakan dalam kehidupan manusia dari lahir hingga meninggal. Misalnya, sebagai

pakaian sehari-hari, pakaian pengantin, pakaian kebesaran raja, pakaian untuk upacara

seremonial sampai sebagai penutup jenazah. 5

Batik memiliki berbagai jenis corak. Masing-masing corak kain batik memiliki makna

masing-masing. Adapun corak dan makna dari batik di Jawa yaitu sebagai berikut:

2.2.1. MOTIF KAWUNG

Gambar 1. Motif Batik Kawung

Motif kawung ini berasal dari Solo. Motif kawung melambangkan harapan agar manusia dapat

mengingat asal-usulnya. Motif Kawung bercorak lingkaran menyerupai buah Kawung. Jaman

dahulu, batik motif kawung dikenakan di kalangan kerajaan keraton. Orang yang

menggunakan motif batik Kawung ini disiratkan sebagai seorang pemimpin yang mampu

mengendalikan hawa nafsu, rendah hati dan tetap menjaga hati nurani agar tidak sombong dan

menjaga prilakunya.

Sejarah dari motif kawung ini diceritakan bahwa pada zaman dulu ada seorang pemuda yang

disegani dikalangan masyarakatnya. Karena kesantunannya ini, maka nama pemuda ini

terdengar hingga di kalangan kerajaan. Pihak kerajaan merasa penasaran dengan pemuda ini,

4 Jawa, Sukma. Batik The Soul of Java. Hal. 115 Iskandar, Neneng. 2008. Batik Indonesia dan Sang Empu. Hal. 18-19

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 9: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

sehingga pemuda ini diundang menghadap raja. Sang bunda dari pemuda ini sangat terharu

dan senang saat mengetahui bahwa raja mengundang pemuda ini ke kerajaannya. Sang Ibu

memberi nasihat supaya anaknya itu tetap rendah hati, tidak terbawa hawa nafsu dan tidak

lupa darimana ia berasal. Sang ibu lalu memberikan pemuda ini batik dengan motif kawung,

dengan harapan bahwa anaknya tetap mengingat pesan ibunya dan menjadi seorang yang

bermanfaat. Setelah menghadap raja, raja memberikan beberapa pekerjaan kepada pemuda ini

dan pemuda ini menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikannya dengan baik. Akhirnya

pemuda ini diangkat menjadi adipati kerajaan. Pada hari pengangkatannya, pemuda ini

mengenakan kain motif kawung yang diberikan oleh ibunya. Akhirnya, motif ini kemudian

dimaknai sebagai lambang agar tidak sombong dan tetap ingat akan asal usul diri.

2.2.2. MOTIF UDAN LIRIS

Gambar 2. Motif Batik Udan Liris

Motif Udan Liris berasal dari Pekalongan. Makna yang terkandung pada corak ini adalah agar

manusia terus bekerja keras, berusaha mencapai cita-cita walaupun banyak rintangan

menghadang namun tetap berjuang dan tidak menyerah.

Sejarah motif ini bermula yaitu ketika tahun 1842, daerah Pekalongan masih dipenuhi dengan

hutan (wono) bambu (pring). Mayoritas penduduk di daerah Pekalongan memenuhu

kebutuhan hidupnya dengan cara berburu di hutan bambu ini. Namun karena hutan bambu

rindang dan berbahaya, tidak jarang juga menelan korban.

Konon pada jaman tersebut ada seorang pemuda yang suka berburu dengan warga lainnya.

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 10: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Pada saat mereka sedang memburu seekor rusa, rombongan pemburu ini diserang oleh

harimau sehingga mereka semua terluka dan harus kembali pulang dengan tangan hampa.

Melihat kondisi pemuda ini yang terluka, ibu dari pemuda ini lalu membuatkan baju batik

dengan harapan anaknya yang menggunakan kelak terhindar dari hal-hal yang buruk dan

menjadi kstaria yang berani. Bencana tersebut tidak memadamkan semangat pemuda ini

namun justru sebaliknya, pemuda ini menjadi lebih hati-hati dan teliti dalam berburu di hutan

bambu yang berbahaya itu. Hingga akhirnya, pemuda ini menjadi terkenal mahir dalam

berburu.

2.2.3. MOTIF TRUNTUM

Gambar 3. Motif Batik Truntum

Truntum berasal dari kata Tuntum yang berarti mempersatukan/menjadi satu. Pola batik

truntum melambangkan tumbuhnya cinta kasih suami istri yang saling menuntun menuju

ketentraman dalam mengarungi kehidupan. Ada juga yang menghubungkan Truntum dengan

kata Tentrem, yaitu suatu keadaan kejiwaan yang menjadi idaman semua manusia.6

Motif batik Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana

III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta

yang murni, tulus, dan abadi.

Motif truntun bila diperhatikan menyerupai bentuk bintang-bintang. Motif ini dibuat oleh

Kanjeng Ratu Kencana ketika dirinya sedang merenung pada malam hari. Dirinya mengalami

kesedihan yang mendalam karena tidak bisa memberikan keturunan dan membuat Raja ingin

6 Iskandar, Neneng. 2008. Batik Indonesia dan Sang Empu. Hal. 124

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 11: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

menikah lagi. Ketika sedang merenung sedih, Kanjeng Ratu Kencana mulai membatik gambar

bintang-bintang di langit. Karena keindahan corak batik ini membuat Raja terkesima dan

mulai tertarik kembali pada Kanjeng Ratu Kencana. Benih cintapun mulai bersemi kembali.

Motif truntum ini kemudian dilestarikan dan dimaknai sebagai lambang cinta yang sejati, tulus

dan abadi. Biasanya corak ini digunakan pada saat upacara pernikahan Jawa. Harapannya

adalah agar kedua mempelai memiliki cinta yang tulus dan abadi.

2.2.4.MOTIF MEGAMENDUNG

Gambar 4. Motif Batik Mega Mendung

Motif mega mendung berasal dari Cirebon, Jawa Tengah. Motif ini tediri dari garis lengkungan.

Terdiri dari lengkungan dalam kemudian melebar keluar. Lengkungan yang simetris ini

melambangkan keteraturan dan keharmonisan. Lengkungan pada corak mega mendung

awalnya bermula dengan lengkungan kecil kemudian membesar. Motif ini memiliki makna

bahwa kehidupan manusia harus selalu berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi.

Walaupun mengalami pasang surut kehidupan, namun harus terus memiliki semangat untuk

keluar mencapai tingkat yang lebih baik lagi.

2.2.5.MOTIF PARANG / LERENG

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 12: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Gambar 5. Motif Batik Parang / Lereng

Parang adalah lambang dari sinar matahari. Di antara dua bidang lajur yang miring terdapat

isen-isen yang disebut "mlinjon" ( bentuk belah ketupat), mengikuti lajur yang miring. Di

lingkungan kraton, Parang rusak merupakan pola yang hanya boleh digunakan oleh kalangan

kerabat kerajaan. 7

2.2.6.MOTIF MERU

Gambar 6. Motif Batik Meru

Kata meru berasal nama Gunung Mahameru. Gunung ini dianggap sebagai tempat tinggal atau

singgasana bagi Tri Murti, yaitu Wisnu, Brahma, dan Siwa. Gunung ini juga melambangkan

kemegahan, sumber kehidupan, kemakmuran, dan kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, meru

digunakan sebagai motif batik dengan harapan selalu mendapatkan kemakmuran dan

kebahagiaan.

Bentuk yang biasa diaplikasikan sebagai corak batik Jawa yaitu bunga. Bunga merupakan simbol

kecantikan dan keindahan. Makna filosofis dari bunga yaitu agar manusia senantiasa mendapatkan

"keharuman". Harum disini diartikan bahwa dapat menjadi pribadi yang indah sehingga dapat

membanggakan keluarga. Bunga merupakan ornamen penting bagi masyarakat Jawa yang biasa

digunakan pada berbagai upacara adat. Bunga juga memiliki berbagai jenis dan macamnya,

berdasarkan jenis bunga, dapat dibagi sebagai berikut: 1) Bunga melati, mengandung makna

ketulusan. Warnanya yang putih juga melambangkan kesucian hati nurani; 2) Bunga cempaka,

7 Iskandar,Neneng. 2008. Batik Indonesia dan Sang Empu. Hal. 68

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 13: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

disebut juga bunga kanthil. Memiliki makna pengabdian yang tiada terputus; 3) Bunga kenanga,

mengandung makna pengabdian dan mencontoh kesuksesan pendahulu; 4) Bunga mawar,

mengandung makna ikhlas tanpa pamrih; 5) Bunga tujuh rupa, mengandung makna pencapaian

tujuan hidup.

Selain corak dan motif, dalam menggarap batik juga menggunakan pewarnaan. Dalam pewarnaan

batik nusantara, tiap-tiap daerah memiliki kekhasan warna masing-masing, yakni: 1) Batik Solo

cenderung menggunakan warna coklat; 2) Batik Pekalongan cenderung menggunakan warna muda;

3) Batik Semarang cenderung menggunakan warna oranye kemerahan; 4) Batik Tegal cenderung

menggunakan warna coklat dan biru; 5) Batik Jogjakarta cenderung menggunakan warna biru dan

hitam.

2.32.32.32.3 MaknaMaknaMaknaMakna CorakCorakCorakCorak dandandandanWarnaWarnaWarnaWarna dalamdalamdalamdalam TradisiTradisiTradisiTradisi BudayaBudayaBudayaBudaya CinaCinaCinaCina

Dalam tradisi Cina, Pakaian merupakan sebuah alat untuk menggambarkan posisi, derajat, ras,

suku, jenis kelamin dan kekayaan seseorang. Penggambaran tersebut biasanya diaplikasikan

dalam bentuk warna, bentuk baju dan yang paling menonjol adalah corak dalam pakaian itu

sendiri. Corak yang diaplikasikan pada pakaian tentu memiliki makna yang berbeda-beda.

Hingga saat ini, orang Cina memiliki kepercayaan bahwa corak dalam pakaian Cina memiliki

makna yang berhubungan dengan budaya dan kepribadian orang yang mengenakannya.

Macam-macam mitologi Cina yang diaplikasikan kedalam pakaian:

2.3.1. Burung Hong

Burung hong sering disebut juga dengan sebutan burung phoenix. Burung hong merupakan

dewa buatan orang Cina zaman dulu yang masih dipercaya hingga sekarang. Orang Cina kuno

sangat mahir dalam menciptakan berbagai macam dan jenis dewa untuk disembah. Namun

kenyataannya, tidak ada binatang di dunia ini yang cukup untuk merepresentasikan dewa

(sembahan) yg memiliki makna simbolis dan mewakilkan pemikiran masyarakat cina. Oleh

karena itu, orang-orang harus menciptakan beberapa dewa. Cara yang umum adalah dengan

cara menggabung bagian tubuh baru dari binatang yang berbeda, lalu membuat sejenis

binatang baru, bahkan memberikan binatang ini sejenis kemampuan dan fungsi yg bisa

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 14: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

dimunculkannya. Burung phoenix hanyalah merupakan salah satu dewa ciptaan masyarakat

Cina kuno. Burung Hong menyimbolkan kecantikan, keberuntungan, kebaikan, ketenangan,

Burung hong identik dengan feminim dan biasanya corak ini digunakan oleh perempuan.

2.3.2. Naga

Naga merupakan hewan mitologi ciptaan masyarakat Cina jaman dulu yang dijadikan sebagai dewa.

Menurut orang Cina, naga merupakan hewan yang sempurna, berkuasa, kuat, sakti dan sebagai

penjaga keselamatan. 8Naga juga merupakan gambaran semangat orang Cina. Orang Cina sangat

menyukai naga. Naga memiliki makna gagah, berani dan jantan. Naga identik dengan laki-laki.

Selain itu, naga juga menyimbolkan kekuatan, keuletan, ketangguhan, kehormatan, perkasa, dan

keberuntungan.

2.3.3. Kupu-kupu

Kupu-kupu memiliki makna bahwa hidup manusia itu adalah suatu proses sama seperti siklus

hidup kupu-kupu yang berawal dari telur, ulat, kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu.

Corak kupu-kupu ini mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah proses untuk menjadi sesuatu yang

lebih baik lagi dan kita memiliki tujuan hidup. Kupu-kupu juga identik dengan feminim.

2.3.4. Ikan koi

Ikan mas merupakan hewan yang diyakini oleh masyarakat Cina merupakan lambang kesejahteraan.

Hal ini bermula dari lafal bahasa Cina untuk ikan adalah Y'u yang merupakan homonim dari kata

Yu yang artinya kelebihan / berkelimpahan sehingga ketika orang Cina melafalkan lafal ikan Y'u

juga mengingatkan makna lainnya yaitu kelebihan / berkelimpahan Ikan Koi juga dipercaya oleh

masyarakat Cina dapat membawa rezeki dan membawa keberuntungan dan kelimpahan.

2.3.5. Qilin

Qilin merupakan dewa mitologi masyarakat Cina kuno yang masih dipercaya keberadaannya

hingga sekarang. Qilin terbentuk dari penggabungan beberapa bagian tubuh hewan yaitu kepala

naga, tanduk rusa, kuku kuda, ekor sapi, dahi serigala dan tubuhnya ditutupi dengan sisik yang

berwarna-warni dan kerang. Masyarakat Cina percaya bahwa keberadaan Qilin akan membawa

8 Iskandar, Neneng. 2008. Batik Indonesia dan Sang Empu. Hal. 106

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 15: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

nasib baik. dalam budaya tradisional Cina, Qilin adalah simbol perlindungan . Orang percaya

bahwa Qilin dianggap sebagai makhluk keberuntungan yang dapat menjaga kita dari kemalangan,

menghilangkan kejahatan, penjaga tempat tinggal, dan memberikan keberuntungan, berkah,

kebajikan dan kompetensi yang tinggi.

2.3.6. Kura-kura

Kura-kura merupakan salah satu hewan yang dapat hidup selama lebih dari ratusan tahun. Orang

Cina terinspirasi dari siklus hidup kura-kura dan dijadikan sebagai salah satu corak yang memiliki

makna umur panjang.

2.3.7. Burung Merak

Burung merak merupakan burung yang cantik. Ketika ia memekarkan ekornya, terlihat sangat

cantik dan anggun. Bagi orang Cina, burung merak memiliki makna kecantikan, keanggunan,

kemegahan, keberuntungan dan moralitas yang baik.

2.3.8. Bunga Seruni

Bunga seruni melambangkan panjang umur dan menyimbolkan keindahan dan kesucian.

2.3.9. Bunga Peoni

Bunga peoni menyimbolkan kekayaan dan kesejahteraan.

2.3.10. Corak bunga teratai

Dalam tradisi Cina, bunga teratai merupakan lambang pengorbanan yang sakral dan

melambangkan kecantikan yang suci.

2.3.11. Bambu

Bambu merupakan tumbuhan yang dapat hidup dalam jangka waktu yang lama. Masyarakat Cina

percaya bahwa bambu melambangkan umur panjang. Selain itu, bambu juga merupakan tumbuhan

yang kuat dan tidak mudah patah. Walaupun tumbuhan ini patah, maka akan tumbuh tunas baru di

sekitarnya. Hal ini diadopsi dan dikembangkan oleh masyarakat Cina sehingga mereka percaya

bahwa bambu melambangkan semangat hidup yang tidak mudah patah, pantang menyerah dan

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 16: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

terus bertahan dalam hidup.

2.3.12. Kipas

Hal ini bermula dari lafal bahasa Cina untuk kipas adalah Shan yang merupakan homonim dari

kata 'Shan' yang artinya kebaikan dan kebajikan sehingga ketika orang Cina melafalkan lafal kipas

'Shan' juga mengingatkan makna lainnya yaitu kebaikan dan kebajikan.

2.3.13. Koin uang

Koin uang bagi orang Cina memiliki makna yang sangat berarti, yaitu kekayaan dan membawa

keberuntungan.

2.3.14. Dewa

Menyimbolkan keamanan, kesejahteraan, keberuntungan dan perlindungan diri. Bagi orang Cina,

corak dewa dapat meningkatkan kedamaian hati dan ketenangan karena corak ini dapat dipercaya

membawa perlindungan kemanapun orang berada.

2.3.15. Aksara Cina

Biasanya Aksara Cina yang dijadikan motif merupakan aksara yang memang memiliki makna yang

indah dan mendalam. Misalnya: 福 fu yang berarti keberuntungan , 喜 xi yang berarti

kebahagiaan.

Warna-warna yang diaplikasikan dalam pakaian Cina juga beraneka ragam. Dalam tradisi

kebudayaan Cina, warna digunakan sebagai simbol. Bagi orang Cina tiap-tiap warna memiliki

makna dan simbol yang berbeda-beda. 1) Warna merah dalam tradisi budaya Cina melambangkan

kebahagiaan, keberuntungan dan kesejahteraan. Warna ini sangat populer dalam kehidupan

masyarakat Cina. Biasanya warna merah digunakan pada saat upacara pernikahan. 2) Warna putih

dalam tradisi Cina melambangkan kesucian dan memiliki makna kembali ke alam. Biasanya warna

putih digunakan oleh orang Cina pada saat upacara kematian karena warna ini melambangkan

orang yang meninggal akan kembali ke alam tempat mereka berasal. 3) Warna kuning merupakan

warna yang biasa digunakan oleh kalangan kerajaan, melambangkan kekuatan, kesejahteraan dan

kesetiaan. 4) Warna biru melambangkan keabadian dan kemajuan dalam kehidupan. 5) Warna emas

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 17: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

dalam kepercayaan orang Cina melambangkan kekayaan dan kemasyuran. 6) Warna hitam

melambangkan keagungan, kesetaraan, keadilan dan kesungguhan dalam mengerjakan sesuatu. 7)

Warna hijau melambangkan kehidupan, vitalitas dan perdamaian.

2.42.42.42.4 CiriCiriCiriCiri KhasKhasKhasKhas dandandandanWarnaWarnaWarnaWarna BaBaBaBatiktiktiktik LasemLasemLasemLasem

Lasem merupakan kota pesisir dimana banyak terjadi aktivitas perdagangan. Ribuan tahun yang

lalu, Lasem merupakan sebuah kota pelabuhan yang ramai namun sekarang, kota ini sudah berubah

dan aktivitas pelabuhan sudah tidak ditemui lagi. Sejak Laksamana Cheng Ho datang ke Lasem

bersama rombongannya, budaya Cina mulai masuk ke Lasem, berakulturasi dengan budaya lokal

yaitu batik sehingga lahirlah batik dengan corak Cina. Pada tahun 1870, produksi batik di Lasem

dikuasai oleh keturunan Cina yang tinggal di Lasem. Motif dan corak Cina mulai dikembangkan

dan dilestarikan oleh keturunan Cina. Tahun 1942, telah ada lebih dari 100 toko batik yang ada di

Lasem.9 Usaha batik ini terus dilestarikan bahkan diturunkan pada keturunan berikutnya.

Karakteristik batik Lasem sangat beragam namun terdapat keistimewaan dari batik Lasem yaitu

dalam hal pewarnaan. Warna dari batik Lasem sangat mudah dikenali karena Lasem terkenal

dengan warna yang terang dan mencolok yaitu merah darah ayam, biru gelap dan hijau. Merah

merah khas Lasem ini bersal dari akar buah mengkudu yang dihasilkan di Lasem, warna birunya

diperoleh dari tanaman tarum/tom.10 Kombinasi warna merah darah ayam dan krem pada batik

Lasem disebut bang-bangan. Apabila warna merah darah ayam dikombinasikan dengan warna biru

disebut dengan bang-biru. Ada pula kombinasi warna batik Lasem yang menggunakan 3 warna

yaitu merah darah ayam, hijau dan biru yang disebut juga bang-biru-ijo.11 Dalam hal motif, Batik

Lasem juga mendapat pengaruh dari Cirebon dan Indramayu sehingga motif dari batik Lasem

biasanya berupa bunga dan hewan. Corak bunga yang digunakan pada batik Lasem yaitu

bunga-bunga khas Jawa, sedangkan corak hewan yang digunakan pada batik lasem mendapat

pengaruh dari Cina. Hewan yang digunakan kebanyakan merupakan hewan-hewan khas Cina.

Karena mayoritas pembatik di Lasem adalah keturunan Cina, maka mereka menggunakan

hewan-hewan Cina karena mereka percaya bahwa melalui corak tersebut, ada nilai falsafah yang

9 Elliot, Inger McCabe.1984.Batik Fabled Cloth of Java. Hal. 152

10 Sumarsono, Hartono.2013.Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir. Hal. 11811 Achjadi, Judi. 1996. BATIK Spirit of Indonesia. Hal. 52

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 18: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan orang yang menggenakannya.

Dalam selembar kain batik Lasem, dapat terlihat dengan jelas dan nyata adanya akulturasi dari

budaya Cina dan budaya lokal Jawa sehingga batik Lasem dapat dijadikan bukti nyata akulturasi

budaya Cina dan Jawa.

3.3.3.3. PembuktianPembuktianPembuktianPembuktianAkulturasiAkulturasiAkulturasiAkulturasi BudayaBudayaBudayaBudaya CinaCinaCinaCina dandandandan JawaJawaJawaJawa dalamdalamdalamdalam batikbatikbatikbatik LasemLasemLasemLasem

3.1. Corak Bunga Kenanga

Gambar 7. Batik Lasem corak bunga kenanga

Dalam kain batik Lasem ini, menggunakan warna dasar hitam. Corak utama yang menonjol yaitu

corak bunga kenanga khas Jawa kemudian dipadukan dengan corak kipas khas Cina. Agar terlihat

lebih indah, ditambah lagi corak daun-daun kecil sehingga batik ini terlihat indah dan cantik. Corak

utama yaitu bunga melambangkan kecantikan dan keindahan bagi siapapun yang menggunakannya.

Pewarnaan pada batik ini terlihat jelas sangat terang dan berwarna-warni. Warna yang digunakan

yaitu warna khas Jawa yakni merah darah ayam, biru tua dan coklat.

3.2. Corak Naga dan Burung Hong

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 19: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Gambar 8. Batik Lasem corak naga dan burung hong

Kain batik ini menggunakan warna dasar putih. Bagi orang Jawa, putih melambangkan kesucian.

Lalu ditambah dengan corak utama dalam batik ini adalah naga dan burung hong yang merupakan

corak khas Cina. Naga melambangkan kekuatan dan burung hong melambangkan keindahan.

Kedua kekuatan ini dipadukan dalam satu kain batik sehingga terlihat indah dan megah. Corak

lainnya yaitu bunga-bunga khas Jawa yang menghiasi kedua corak utama ini sehingga terlihat lebih

cantik dan anggun. Warna yang digunakan dalam batik ini cukup beragam yaitu biru muda, hijau,

merah muda, dan putih. Pewarnaan dengan warna-warna muda ini mendapat pengaruh dari

pewarnaan batik Pekalongan yang memiliki ciri khas yaitu batik dengan warna muda.

3.3. Corak Kupu-kupu

Gambar 9. Batik Lasem corak kupu-kupu

Kain batik ini memiliki warna dasar putih. Corak utama dalam kain batik ini adalah kupu-kupu

yang merupakan corak khas Cina. Kupu-kupu melambangkan keindahan dan proses kehidupan,

kemudian motif ini dipadukan dengan motif tanaman rumput khas Jawa. Warna dominan pada

batik ini adalah putih dan biru. Warna lain yang digunakan yaitu coklat yang merupakan warna

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 20: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

khas Solo.

3.4. Corak Naga

Gambar 10. Batik Lasem corak naga

Kain batik ini memiliki warna dasar putih. Corak utama kain batik ini adalah seekor naga yang

besar dan ada awan-awan disekitarnya. Corak ini merupakan corak khas Cina. Detail dari gambar

naga ini terlihat jelas dan menonjol dengan pewarnaan yang berwarna-warni. Pewarnaan dalam

batik ini menggunakan warna-warna khas laseman yaitu merah darah ayam, biru dan kuning.

Walaupun warna yang digunakan dalam batik ini hanya 3 macam saja namun ketika diaplikasikan

pada corak naga khas Cina, menjadi suatu karya yang mempesona dan mewah. Corak naga Cina

yang biasanya berwarna merah api namun ketika diberi pewarnaan dengan warna-warna khas

Lasem menjadi sebuah karya yang memiliki nilai seni tinggi.

3.5. Corak Ikan dan Aksara Cina

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 21: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Gambar 11. Batik Lasem corak ikan dan aksara Cina

Kain batik ini memiliki warna dasar putih. Corak utama dalam batik ini adalah corak ikan dan

tulisan Cina. Corak lainnya yang turut mengisi kain batik ini adalah corak bunga-bunga Jawa yang

indah. Warna yang digunakan adalah warna merah darah ayam khas Lasem dan hijau gelap khas

Jawa. Dalam pewarnaan kain batik ini, walaupun menggunakan corak khas Cina dan Jawa namun

dalam pewarnaannya menggunakan warna-warna khas daerah Jawa.

3.6. Corak Burung Hong

Gambar 12. Batik Lasem corak burung hong

Warna dasar batik ini adalah warna merah darah ayam yang merupakan warna khas Lasem. Corak

utama batik ini adalah burung hong dengan ekornya yang cantik kemudian dipadukan dengan

bunga-bunga khas Jawa. Burung hong melambangkan kecantikan dan keanggunan lalu diperindah

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 22: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

lagi dengan bunga-bunga disekeliling burung tersebut sehingga menambah nilai estetika batik

Lasem. Pewarnaan pada batik ini merupakan pewarnaan khas Lasem yaitu bang-biru warna merah

darah ayam dan biru. Warna yang terang dan berani ini menjadi karakteistik batik Lasem.

3.7. Corak Alas-alasan

Gambar 13. Batik Lasem corak alas-alasan

Motif ini bernama motif alas-alasan (hutan) . Disebut alas-alasan karena terdiri dari hewan dan

bunga-bunga layaknya hutan. Fauna yang ada di dalam batik ini beragam dan merupakan

percampuran antara fauna khas Cina dan fauna khas Jawa. Dapat dilihat bahwa terdapat corak khas

Cina yaitu burung hong dan burung merak sedangkan fauna khas Jawa yaitu kuda, kijang, gajah,

kambing, dan domba. Corak lainnya yang ada dalam batik ini yaitu corak bunga kenanga khas

Jawa. Sehingga melalui kain ini dapat terlihat kedua budaya yaitu budaya Cina dan Jawa telah

bersatu dalam satu lembar kain batik yang indah dan mengagumkan. Warna yang digunakan dalam

batik ini yaitu coklat tua untuk warna dasar dan warna kuning, merah, putih dan biru untuk

pewarnaan corak batiknya. Baik motif Cina maupun motif Jawa dalam batik ini memiliki

pengaplikasian warna yang sama dan tidak dibedakan.

3.8. Corak Qilin

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 23: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Gambar 14. Batik Lasem corak qilin

Warna dasar dari batik ini adalah biru khas Lasem dipadukan dengan warna merah darah ayam dan

putih. Corak utama batik ini adalah Qilin yang merupakan dewa kepercayaan orang Cina,

dikombinasikan dengan corak bunga mawar khas Jawa. Bagi orang Jawa, bunga melambangkan

kecantikan dan keindahan. Sedangkan corak Qilin memiliki makna sebagai penjaga keselamatan

agar orang yang mengenakannya mendapat keamanan dan keselamatan. Kepercayaan orang Cina

akan Qilin diaplikasaikan pada batik Lasem.

3.9. Corak Ikan Koi

Gambar 15. Batik Lasem corak ikan koi

Corak utama pada batik Lasem ini adalah ikan koi. Corak ikan koi khas Cina yang melambangkan

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 24: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

keberuntungan sedang bermain di kolam, dipadukan dengan corak bunga kenanga khas Jawa yang

melambangkan keindahan. Pewarnaan pada batik ini menggunakan dasar warna hijau dan

dipadukan dengan warna krem khas Pekalongan.

3.10.Corak Hewan dan Bunga

Gambar 16. Batik Lasem corak hewan dan bunga

Batik ini menggunakan bahan dasar sutra putih, lalu dikombinasikan dengan warna hijau khas

Lasem dan warna oranye khas Semarang serta warna merah darah ayam khas Lasem. Corak

yang digunakan merupakan corak hewan dan bunga. Hewan yang dipakai merupakan

campuran hewan Cina dan Jawa. Terdapat corak ikan koi, burung hong, dan kupu-kupu khas

Cina dan corak bangau dan bebek khas Jawa. Bunga yang digunakan adalah bunga-bunga khas

Jawa. Percampuran motif antara motif Cina dan Jaawa ini merupakan kekhasan batik Lasem.

4.4.4.4. KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN

Lasem merupakan kota pertama yang disinggahi bangsa Cina ketika pertama kali mendarat di

Jawa. Maka dari itu, batik Lasem banyak mendapat pengaruh Cina terutama pada corak batik.

Corak batik lasem dikombinasikan dengan corak dan warna lokal Jawa sehingga menjadi suatu

karya yang memiliki nilai seni yang tinggi. Dalam batik Lasem, motif asli Jawa sudah hampir

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 25: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

tidak digunakan sepenuhnya karena digantikan dengan kombinasi corak khas Cina dan Jawa.

Dalam hal pewarnaan, batik Lasem banyak mendapat pengaruh dari daerah lain seperti

Pekalongan, Solo dan Jogja. Batik Lasem merupakan bukti akulturasi budaya Cina dan Jawa.

Walaupun kedua budaya tersebut dapat dikatakan berlainan, namun ketika dikombinasikan

dapat menghasilkan sebuah budaya batik yang indah dengan nilai seni yang tinggi. Dibalik

indahnya batik Lasem, terkandung makna falsafah hidup orang Cina dan Jawa yang mendalam.

Dalam paparan batik ini pula terlihat keunikan budaya Cina dan Jawa yang melebur menjadi

satu, menjadikan batik Lasem sebuah karya seni yang sarat makna.

DAFTAR REFERENSI

Achjadi, Judi. 1996.Batik Spirit of Indonesia. Jakarta: Yayasan Batik Indonesia.

Elliot, Inger McCabe.1984. Batik Fabled Cloth of Java. Japan: Clarkson N. Potter.

Heringa, Rens. 1997. Fabric of Enchantment. Printed in Singapore: Los Angeles Country

Museum of Art.

Iskandar, Neneng. 2008. Batik Indonesia dan Sang Empu. Jakarta: Tim Buku Srihana.

Jawa, Sukma. 1996. Batik. Jakarta: Museum Tekstil.

Roojen, Pepin Van. 1993. Batik Design. Amsterdam: THE PEPIN PRESS.

Sumarsono, Hartono.2013.Benang Raja : Menyimpul Keelokan Batik Pesisir. Jakarta: KPG

(Kepustakaan Populer Gramedia).

https://divaronero.wordpress.com/2010/10/08/akulturasi-budaya/

http://nurulantropologi.blogspot.co.id/2011/03/asimilasi-dan-akulturasi.html

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 26: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/poerwanti-hadi-pratiwi-spd-msi/asimilasi-akultu

rasi.pdf

http://www.academia.edu/7716619/Makna_ikon_naga_liong_long_%E9%BE%99_elemen_utama_

arsitektur_tradisional_Tionghoa._The_meaning_of_Chinese_dragon_an_important_element_in_tra

ditional_Chinese_architectural

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/02/150219_lasem_toleransi

http://www.bbc.com/indonesia/multimedia/2015/02/150218_galeribatik

http://www.color-meanings.com/color-symbolism-in-chinese-culture-what-do-traditional-chinese-c

olors-mean/

http://www.kompasiana.com/jelajah_nesia/jejak-sejarah-mbah-sambu-di-kota-lasem_552a5a166ea

834f719552d39

http://www.kompasiana.com/zaenal_a/makna-nama-bunga-dalam-filosofi-jawa_54f7936fa3331180

7b8b4708

http://www.theworldofchinese.com/2011/12/color-me-confused-colors-and-their-meaning-in-chines

e-culture/

LAMPIRAN

BIODATA NARASUMBER

1.

Nama lengkap : Merry Purnomo

Jabatan : Pencetus dan pemilik batik Lasem PURNOMO BATIK ART

Status : Menikah

Alamat : Jl. Gedong Mulyo IV no. 1 , Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

Page 27: Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016

No. Telepon : 081325578777

Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam perkembangan batik Lasem. Pengalaman

beliau di bidang batik Lasem sudah sekitar 55 tahun. Karya batik Lasem milik beliau sudah

terkenal di seluruh Lasem dan juga kota lainnya. Seluruh motif dan corak batik Lasem di toko

batik miliknya merupakan hasil karya tangan beliau. Mulai dari pembuatan pola corak, motif

hingga pewarnaan batik.

2.

Nama lengkap : Gustav N. Purnomo

Jabatan : Penerus batik Lasem PURNOMO BATIKART

Status : Menikah

Alamat : Jl. Gedong Mulyo IV no. 1 , Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

No. Telepon : 0815631494

Gustav N. Purnomo merupakan anak kedua dari Ibu Merry Purnomo. Beliau merupakan

penerus toko batik Purnomo. Beliau sudah lama membantu pekerjaan ibunya dan kini beliau

yang memegang kendali dan mengelola toko batik Purnomo. Beliau sudah mengelola usaha

batik ini menggantikan ibunya selama 6 tahun. Beliau juga suka mengadakan pameran batik

Lasem hingga ke Malaysia dan Singapura.

3.

Nama lengkap : Alvin Purnomo

Jabatan : Penerus batik Lasem PURNOMO BATIKART

Status : Belum menikah

Alamat : Jl. Gedong Mulyo IV no. 1 , Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Alvin Purnomo merupakan anak pertama dari Ibu Merry Purnomo. Kini beliau membantu

Gustav dalam membuat pola dan gambar batik.

Corak batik…, Nita Kusuma Sugiono, FIB UI, 2016