laporan pcs

Upload: anonymous-rvsx7y30c

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    1/21

    PENGOLAHAN CITRA SATELIT LANDSAT UNTUKIDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN VEGETASI

    MENGGUNAKAN ER MAPPER 7.0(Laporan Peongolahan Citra Satelit)

    Oleh:

    Arianto Fetrus Silalahi (1215051008)

    Dedi Yuliansyah (1215051017)

    Hilman Sabiq (1215051025)

    JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    2014 

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    2/21

     

    i

    PENGOLAHAN CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK

    IDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN VEGETASI

    MENGGUNAKAN ER MAPPER 7.0

    Oleh

    Arianto Fetrus Silalahi, Dedi Yuliansyah dan Hilman Sabiq

    ABSTRAK

    Pengolahan citra dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan interpretasi,

    analisis dan melakukan ekstrasi informasi dar suatu image suatu daerah. Banyak

    sekalai citra satelit yang ada seperti citra Spot, Landsat, Quickbird, NOAA, IKONOSdan lain sebagainya. Masing-masing citra memiliki karakteristik tersendiri. Pada

    laporan ini digunakan citra satelit Landsat. Citra tersebut kemudian diolah dengan

    menggunakan perangkat lunak ER Mapper. Dalam ER Mapper pebgolahan dilakukan

    dengan memilih band-band yang akan ditampilkan dalam format warna RGB (Red,Green dan Blue). Kemudian memilih band-band yang akan ditampilkan dalam warna

    RGB tersebut. Pada hal ini susunan band yag digunakan adalah band 5-4-1.

    Konfigurasi band tersebut dapat digunakan untuk melihat kenampakan vegetasitanaman yang dideliniasi dengan rona warna hijau sampai hijau kekuninagan. Selain

    erlihat kenampakan vegetasi, pada image yang telah diolah terlihat juga aliran sungai

    yang dideliniasi dengan rona warna biru.

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    3/21

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK ......................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

    I.  PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang ...................................................................... 1

    B.  Tujuan .................................................................................. 1

    II.  TINJAUAN PUSTAKA

    A.  Teknologi Pengindraan jauh ................................................. 2

    B.  Citra Landsat ......................................................................... 3

    III.  METODOLOGI PRAKTIKUM

    A.  Alat dan Bahan ...................................................................... 6 B.  Prosedur Percobaan ............................................................... 6

    IV.  PEMBAHASAN

    V.  KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    4/21

    I. 

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Teknologi penginderaan jauh merupakan teknologi yang dapat mengikuti

     perkembangan kebutuhan masyarakat. Kemampuan penyediaan data dan

    informasi kebumian yang bersifat dinamik bermanfaat dalam

     pembangunan di era Otonomi Daerah. Data dan informasi mutakhir sangat

    diperlukan. Ketersediaan data dan informasi yang diimbangi dengan

     pengolahan data menjadi informasi wilayah dapat dilakukan dengan sistem

    informasi geografis.

    Data-data penggunaan lahan juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

    lain misalnya untuk pembangunan, untuk mengetahui seberapa besar

     perubahan penggunaan lahan di suatu wilayah, juga dapat digunakan untuk

    keperluan perencanaan wilayah apakah lahan tersebut sesuai atau tidak.

    Analisis penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk

     penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan lahan untuk

    kegiatan budidaya dan lindung. Serta masih bnayak aplikasi lainnya.

    B.  Tujuan

    Tujuan dari pengolahan citra satelit ini adalah untuk memudahkan

    melakukan interpretasi, analisis atau ekstrasi informasi dari suatu lahan.

    Dalam hal ini digunakan untuk mengidentifikasi daerah tutupan vegetasi.

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    5/21

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    6/21

    3

    menit. Produksi tanaman membutuhkan pengukuran setiap musim,

    sedangkan pemetaan geologi hanya membutuhkan sekali pengukuran

    (Surini, 2013).

    Resolusi radiometrik : yaitu ukuran kepekaan sensor membedakan

    kekuatan sinyal obyek yang diterimanya. Makin tinggi resolusi

    radiometriknya, makin peka sensor tersebut.

    Resolusi termal: yaitu kemampuan sensor mengidentifikasi perbedaan

    temperatur obyek. Artinya jika resolusi termal suatu sensor 0,5oC maka

    sensor tersebut mampu mengidentifikasi obyek yang perbedaan panasnya

    0,5oC (Armizon, 2014).

    B.  Citra Landsat

    Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang

    dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika

    Serikat. Satelit generasi kedua adalah satelit membawa dua jenis sensor

    yaitu sensor MSS dan sensor Thematic Mapper (TM). Perubahan tinggi

    orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi berakibat pada peningkatan

    resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1  –  TM5 dan TM7 , TM 6

    menjadi 120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan

     perubahan data dari 6 bits (64 tingkatan warna) menjadi 8 bits (256

    tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah menggunakan tujuh

    saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk studi vegetasi dan

    satu saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir kalinya akhir era

    2000- an NASA menambahkan penajaman sensor band pankromatik yang

    ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m sehingga dengan

    kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi 15m x 15 m

    (Anonim, 2014).

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    7/21

    4

    Karakteristik Data Landsat TM

    Data Landsat TM (Thematic Mapper) diperoleh pada tujuh saluran

    spektral yaitu tiga saluran tampak, satu saluran inframerah dekat, dua

    saluran inframerah tengah, dan satu saluran inframerah thermal. Lokasi

    dan lebar dari ketujuh saluran ini ditentukan dengan mempertimbangkan

    kepekaannya terhadap fenomena alami tertentu dan untuk menekan sekecil

    mungkin pelemahan energi permukaan bumi oleh kondisi atmosfer bumi.

    Jensen (1986) mengemumakan bahwa kebanyakan saluran TM dipilih

    setelah analisis nilai lebihnya dalam pemisahan vegetasi, pengukuran

    kelembaban tumbuhan dan tanah, pembedaan awan dan salju, dan

    identifikasi perubahan hidrothermal pada tipe-tipe batuan tertentu.

    Data TM mempunyai proyeksi tanah IFOV (instantaneous field of view)

    atau ukuran daerah yang diliput dari setiap piksel atau sering disebut

    resolusi spasial. Resolusi spasial untuk keenam saluran spektral sebesar 30

    meter, sedangkan resolusi spasial untuk saluran inframerah thermal adalah

    120 m. Citra multi spektral Landsat dengan resolusi spasial 30m memiliki

     beberapa band yang karakteristiknya berbeda-beda:

    1. 

    Band 1 0.45 – 

     0.52 mm: Band biru ini memiliki informasi yang tinggi

    terhadap tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah

    dan vegetasi.

    2.  Band 2 0.52  –  0.60 mm: Band hijau ini memiliki informasi mengenai

    vegetasi selain cocok untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun

    sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen vegetasi. Dimana

    tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi

    cahaya merah oleh klorofil menurun atau refleksi pada daerah merahnaik sehingga menyebabkan daun berwarna kuning

    3.  Band 3 0.63  –  0.69 mm: Band merah ini memiliki informasi mengenai

     perbedaan antara vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat

    adanya perbedaan antara vegetasi dengan tanah khususnya pada daerah

    urban.

    4.  Band 4 0.76  –  0.90 mm: Band inframerah dekat ini memiliki informasi

    mengenai varietas tanam-tanaman serta adanya perbedaan antara unsur

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    8/21

    5

    air dengan unsur tanah, oleh karena itu dapat dilihat garis pantai

    dengan jelas.

    5. 

    Band 5 1.55  –   1.75 mm: Band inframerah gelombang pendek ini

    memiliki informasi mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka

    dengan objek-objek lain. Band ini sesuai untuk studi kandungan air

    tanah, air pada tanam-tanaman, formasi batu-batuan dan geologi pada

    umumnya

    6.  Band 6 10.40 -12.50 mm: Band inframerah thermal ini memiliki

    informasi tentang studi kandungan air tanah, serta dapat membedakan

    kelembaban tanah dan fenomena-fenomena thermal.

    7. 

    Band 7 2.08 – 

      2.35 mm: Band inframerah gelombang pendek ini

    memiliki informasi mengenai tanah terbuka sama halnya dengan band

    5 akan tetapi lebih mengacu pada studi geologi maupun formasi batu-

     batuan.

    Sedangkan untuk band 8 atau sering disebut band pankromatik memilki

    resolusi spasial 15m. Citra Landsat yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah citra Landsat ortho 14,25m dimana sudah digabungkan antara

    multispektral dengan pankromatiknya serta kombinasi band yang

    digunakan hanya band 7, 4 dan 2 (Arif, 2012).

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    9/21

    6

    III. METODELOGI PRAKTIKUM 

    A.  Alat dan Bahan

    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam malakukan pengolahan citra

    ini adalah sebagai berikut:

    1. 

    Data citra landsat

    2.  Sofware ER Mapper

    3.  Laptop

    B.  Prosedur Percobaan

    Adapun tahapan-tahapan dalam pengolahan citra ini secara garis besar

    adalah sebagai berikut:

    1. 

    Membuat algoritma dari data image Landsat.

    2.  Menyimpan algoritma tersebut dalam format *.alg dan *ers.

    3.  Membuka fie *.ers, kemudian menentukan band-band yang akan

    ditampilkan dalam warna RGB (Red, Green dan Blue).

    4.  Mengubah nilai limit transform pada tiap warna RGB.

    5. 

    Menyimpan algoritma *.alg image hasil olahan.

    6.  Menyimpan image hasil olahan dalam format *.jpg.

    7.  Membandingkan dan menganalisa image sebelum dan sesudah diolah.

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    10/21

    7

    IV. PEMBAHASAN

    Dalam bab pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana melakukan pengolahan

    algoritma pada ER Mapper, dan hasil yang dapat diperolh dari peoses pengolahan

    tersebut. Proses pengolahan diawali dengan membuka software ER Mapper,

    dengan cara mengklik dua kali pada sortcut sofware tersebut. Setelah sofware

    terbuka maka akan muncul window seperti gambar dibawah ini.

    Gambar 4.1 Sofware ER Mapper

    Setelah sofware dibuka buka kemudian klik icon Edit Algorithm, ico ini

    digunakan untuk mengedit atau membuat algoritma baru, karena sebelumnya

     belum dibuat algoritma jadi digunakan icon ini. Setelah mengklik icon tersebut

    maka akan muncul window seperti gambar dibawah ini

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    11/21

    8

    Gambar 4.2 Window Edit Algorithm

    Gambar window disebelah kiri yang berwarna hitam, merupakan window yang

    menampilkan citra yang dimasukkan. Karena belum ada image yang dimasukan

     jadi window tersebut masih kosong dan hanya berwarna hitam. Diwindow ini juga

    terdapat tulisan “Algorithm Not Saved” berarti algoritma yang dibuka/dibuat ini

     belum disave dalam format *alg. Window sebelah kanan yang bertuliskan

    “Algoritm” dikiri atas merupakan window tempat untuk memasukkan dan

    mengolah image yang dibuat dalam algoritma. Tanda panah berwarna merah

    merupakan tanda yang menuujukkan pseudo layer yang aktif, jumlah dari pseudo

    layer yang akan digunakan juga bisa ditambah dengan cara mengklik icon

    duplicate sebanyak jumlah pseudo layer yang akan digunakan. Dalam hal ini

    digunakan pseudo layer berjumlah tujuh layer karena kita menggunakan citra

    satelit landsat yang mempunyai tujuh band, jadi tiap satu pseudo layer nantinya

    kan diisi dengan satu image band dari citra landsat. Setelah mengklik icon

    duplicate maka akan mencul layer-layer baru seperti gambar dibawah ini

    Gambar 4.3 Proses input data

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    12/21

    9

    Setelah kita bisa merubah nama dari tiap-tiap pseudo layer yang aktif dengan cara

    mengklik dua kali pada pseudo layer yang aktif yang ditunjukkan dengan adanya

    tanda panah berwarna merah seperti gambar diatas. Pada gambar diatas pseudo

    layer diubah namanya menjadi band 1 sampai band 7. Setelah itu untuk

    memasukkan image pada pseudo layer klik icon Load Data set, maka akan

    muncul image sperti gambar dibawah ini

    Gambar 4.4 Pemilihan image

    Setelah itu pilih folder penyimpanan file image yang akan di masukkan, file yang

    akan dimasukkan hanya bisa melalui drive C jadi data yang dimasukkan harus

    dipindahkan terlebih dahulu ke C. setelah itu klik Ok this layer only. Langkah

    tersebut dilakukan berulang kali smapai pada pseudo layer yang terakhir. Setelah

    semua image dimasukkan maka akan teriliaht seperti gambar dibawah ini

    Gambar 4.5  Image input

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    13/21

    10

    Pada gambar diatas terlihat wondow sebelah kiri sudah tidak kosng lagi,

    melainkan sudah terisi image yang dimasukkan pada pseudo layer. Stelah semua

    image dimasukkan lalu simpan algoritma tersebut dengan format *.ers.

    Dengan cara klik file=>save kemudian pilih lokasi penyimpanan dan nama file

    yang kita inginkan. Setelah itu klik OK.

    Gambar 4.6 Proses menyimpan data

    Setelah diklik OK, maka akan muncul window seperti dibawah ini

    Gambar 4.7 Save As Dataset

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    14/21

    11

    Kemudian klik OK pada window diatas, kemudian tunggu proses penyimpanan

    sampai selesai 100%.

    Gambar 4.8 Konversi file .ers

    Setelah proses penyimpanan selesai kemudian tutup window algorthm dan pseudo

    layer. Kemudin buka file .ers tadi dengan cara klik file=>open, pilih file tersebut.Setelah file .ers dibuka maka akan muncul window seperti dibawah ini

    Gambar 4.9 Image input .ers

    Kemudian klik icon edit algorithm maka akan muncul window seperti

    gambar dibawah ini

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    15/21

    12

    Gambar 4.10 RGB display band

    Gambar diatas merupakan tampilan dari tujuh band pseudo layer yang

    ditampilkan dalam RGB (Red, Green, Blue). Pada tiap warna red, green atau pun

     blue dapat kita pilih band mana yang akan ditampilkan sesua dengan kebutuhan

    kita, apa yang akan kita eksatrasi dari image tersebut. Kemudian klik icon

    Edit transform limit, untuk mengubah nilai tranform. Stelah itu mita masukan

     batas nilai transform pada tiap layet sesua pada grafik

    Gambar 4.11 Transform limits

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    16/21

    13

    Lakukan proses tersebut untuk warna green dan blue. Setelah proses tersebut

    selesai maka kan diproleh image sperti gambar dibawah ini.

    Gambar 4.12 Output image

    Gambar diatas merupakan image setelah mengalami pengolahan dengan

    menggunakan software ER Mapper. Gambar diatas pada warna red menggunakan

     band lima, warna green mnggunakan band empat dan warna blue menggunakan

     band satu. Setelah dilakukan pengolahan maka lebih mudah untuk melakukan

    interpratasi atau ekstrasi informasi dari suatu image. Perbedaan antara imagesebelum di olah dan sesudah diolah dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    17/21

    14

    Gambar 4.13 Image sebelum diolah

    Gambar 4.14 Image setelah diolah

    Tujuan dari pengolahan citra adalah agar memudahkan dalam proses interpretasi

    dan pengekstrasian informasi daros uatu citra atau image. Dari kedua gambar

    diatas terlihat dengan jelas adanya perbedaan yang dapat kita lihat ketika image

    sebelum diolah dan ketika image sudah diolah. Pengolahan citra diatas dilakuakn

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    18/21

    15

    untuk melihat persebaran vegetasi pada image tersebut, oleh karena itu dipilih

     band 5, band 4 dan band 1.

    Band 5 mempunyai panjang gelombang 1,55  –  1,75 mikrometer dengan resolusi

    30 x 30 m2 . band ini sensitif terhadap kandungan air pada tanaman, informasi

    tersebut berguna untuk studi kekringan tanaman dan penyeledikan kegiatan

    tanaman. Juga dapat membedakan anatara awan, salju dan es sehingga penting

    untuk riset hidrology.

    Band 4 0.76 –  0.90 mm: Band inframerah dekat ini memiliki informasi mengenai

    varietas tanam-tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur

    tanah, oleh karena itu dapat dilihat garis pantai dengan jelas.

    Band 1 0.45  –  0.52 mm: Band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap

    tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.

    Dari gambar diatas dapat kita kelaskan kenampakan yang ada didaerah tersebut,

     pengkelasannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    Simbol Warna Nama

    Vegetasi 1

    Vegetasi 2

    Vegetasi 3

    Aliran sungai

    Lahan Kosong/Pemukiman 

    Dengan menggunakan kombinasi band-band diatas untuk melihat persebaran

    vegetasi dan kandungan air pada tanaman sehingga diperoleh image hasil olahan

    yang ditunjukkan pada gambar diatas. Dari gambar ditas terlihat jelas bahwa

    daerah dengan vegetasi mempunyai respon warna hijau, sedangkan daerah dengan

    vegetasi yang lebat ditandai dengan warna hijau kekuningan, warna ini juga

    terdapat disepanjang sungai yang mengalir karena tanaman akan tumbuh subur

     jika berada dekat dengan sumber air. Selain bisa melihat vegetasi, terlihat juga

    aliran sungai yang dideliniasi dengan warna biru. Gambar yang setelah diolah

    terlihat kontras warna yang sangat jelas sehingga kita lebih udah untuk

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    19/21

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    20/21

    V. KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pengolahan citra ini adalah sebagai

     berikut:

    1.  Pengolahan citra dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan interpratasi

    citras suatu lahan atau daerah.

    2.  Citra landsat memiki tujuh band yang mempunyai karakteristik yang berbeda-

     beda dalam menampilkan citra.

    3. 

    Setiap kombinasi band yang digunakan memiliki karakteristik tersendiri

    untuk meampilakan informasi yang ada di image citra tersebut.

    4.  Kombinasi citra yang digunakan pada pengolahan citra ini adalah 5-4-1.

    5. 

    Kombinasi 5-4-1 dapat digunakan untuk melihat persebaran vegetasi

    tanaman.

    6.  Vegetasi tanaman ditunjukan dengan rona warna berwarna hijau sampai hijau

    kekuningan.

    7.  Selain menampilkan kenampakan vegetasi, iamge juga memperlihatkan

    adanya aliran sungai yang diseliniasi dengan rona warna biru

  • 8/18/2019 Laporan Pcs

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2014. http://irfaniadiah.wordpress.com/2014/04/25/citra-landsat-dan-

    kegunaannya. Diakses pada 4 Juli 2014 pukul 08.00 WIB.

    Arif, 2012. Citra Landsat.  http://Arif indraja.blogspot.com/2012/12/24/citra-

    landsat/. Diakses pada 4 Juli 2014 pukul 08.20 WIB.

    Armizon, 2014. Pengolahan Citra Satelit . Universitas Lampung.

    Surini, 2013. Pengindraan Jauh. http://Ririn surini.blogspot.com /2013/10

    /12/pengindraan-jauh/. Diakses pada 4 Juli 2014 pukul 09.00 WIB