laporan observasi dan wawancara smp 3 slawi

37
LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA DI SEKOLAH SMP NEGERI 3 SLAWI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar BK II Oleh: 1. Andi Aprilla Nurung P.M1114500067 2. Nurul Azka Munaza 1114500094 3. Fasya Maziyyah 1114500075 4. Iis Nurul Fitriyani 1114500082 5. Fathatul Fikriyah 1114500015 Semester 2 C PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2015 i

Upload: iis-nurul-fitriyani

Post on 08-Jul-2016

77 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

iis

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARADI SEKOLAH SMP NEGERI 3 SLAWI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahDasar-dasar BK II

Oleh:

1. Andi Aprilla Nurung P.M 1114500067

2. Nurul Azka Munaza 1114500094

3. Fasya Maziyyah 1114500075

4. Iis Nurul Fitriyani 1114500082

5. Fathatul Fikriyah 1114500015Semester 2 C

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL2015

i

Page 2: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

KATA PENGANTAR

Ucapan Alhamdulillah penulis panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa,

atas ridho dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar BK II Ibu

Hastin Budisiwi, M.Pd. Karena sesungguhnya tiada daya dan kekuatan kecuali

dengan pertolongan Allah tuhan yang Maha Esa. Sholawat dan Salam juga penulis

penjatkan kepada junjungan besar nabi Muhammad SAW yang menjadikan zaman

sekarang terang-benderang penuh dengan ilmu ini, sehingga manjadikan adanya

hal-hal yang semacam ini observasi dan sebagainya.

Tulisan ini berisikan laporan atas yang telah dikerjakan penulis yaitu

Observasi dan Wawancara di SMP Negeri 3 Slawi yang beralamatkan di Jalan

Jeruk No. 2 Procot Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal dan dengan salah satu

Guru BK tersebut, berkaitan dengan hal-hal ke-BK-an pada sekolah tersebut.

Dimana observasi dan wawancara yang penulis lakukan yaitu pada hari Selasa, 12

Mei 2015.

Terimakasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak terkait dengan

kegiatan observasi dan wawancara ini seperti halnya dekan FKIP Universitas

Pancasakti Tegal, dosen pembimbing, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Slawi, Guru

BK Sekolah, Karyawan Sekolah, dan pihak lain yang tidak dapat penulis

sebutkan. Mungkin tanpa bantuan dari mereka, kegiatan ini tidak akan berjalan

dengan baik.

Penulis berharap laporan ini dapat diterima. Serta semoga bermanfaat,

tidak hanya bagi penulis dan dosen terkait tetapi juga bagi pembaca sekalian. “Tak

ii

Page 3: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

ada gading yang tak retak”, sehingga penulis minta maaf atas apa yang tidak

sesuai dengan semestinya berkaitan laporan ini. Kritik dan Saran selalu penulis

tunggu demi kebaikan di masa yang akan datang.

Tegal, 29 Mei 2015

Penulis

iii

Page 4: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Tujuan Observasi dan Wawancara ......................................................... 2

C. Manfaat Observasi dan Wawancara ....................................................... 3

BAB II TEMUAN DI LAPANGAN

A. Identitas Objek Observasi dan Wawancara ............................................ 4

B. Hasil Observasi dan Wawancara ............................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN TEMUAN

A. Program Kerja Bimbingan dan Konseling ............................................. 7

B. Kurikulum .............................................................................................. 9

C. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling .............................................. 10

D. Media Bimbingan dan Konseling ........................................................... 12

E. Menangani Anak yang Bermasalah ....................................................... 13

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 16

B. Saran ....................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6.

iv

Page 5: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita semua menyadari bahwa ada satu hal di dunia ini yang tidak pernah

berubaah yaitu perubahan itu sendiri. Perubahan-perubahan yang berlangsung

begitu cepat menuntut kita untuk dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan

perubahan itu. Oleh karena itu, jika kita tidak ingin ketinggalan dengan bangsa-

bangsa lain maka pendidikan mutlak kita butuhkan untuk mengembangkan

potensi anak di dalam negeri yang berperan sebagai aset negara yakni melalui

proses pembelajaran.

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar pasal 31 ayat 3 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta

akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

undang-undang. Tujuan di atas dapat dicapai salah satunya dengan

mengembangkan dan meningkatkan mutu serta daya saing dalam pembelajaran di

sekolah-sekolah. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran bagi guru-guru di sekolah

yang di lakukan harus selalu mengacu pada tujuan undang-undang dengan

memperhatikan karakteristik siswa sebagai penerus bangsa.

Sunarto (1994:1) menyatakan bahwa: Manusia adalah makhluk yang

dapat di pandang dari berbagai sudut pandang. Sebagai mana di kenal adanya

1

Page 6: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapien, makhluk yang berbuat

atau homofaber dan mahkluk yang dapat dididik atau homo educandum,

merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat di gunakan untuk

menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia tersebut.

“setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan

karakteristik yang di dapat dari pengaruh lingkungan” (Sunarto, 1994:4). Seorang

guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa-siswa yang berbeda satu

sama lain. Siswa-siswa yang ada didalam kelas, tidak seorangpun yang sama.

Mungkin dua orang kelihatannya hampir sama, akan tetapi pada kenyataannya

jika diamati keduanya tentu terdapat perbedaan.

Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami

pelajaran tertentu. Hal ini mungkin di sebabkan oleh pendekatan, strategi, model,

atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, juga kemampuan guru serta

sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga dan buku pegangan siswa

yang terbatas atau sebab lain yang tidak diketahui.

B. Tujuan Observasi dan Wawancara

Tujuan penulis melakukan observasi dan wawancara adalah

sebagai berikut:

1. Mempelajari bagaimana bentuk program kerja BK di lapangan;

2. Mempelajari tentang mengatasi peserta didik yang bermasalah;

3. Membandingkan antara teori yang selama ini dipelajari dengan

penerapannya di lapangan sekolah.

2

Page 7: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

C. Manfaat Observasi dan Wawancara

1. Mengetahui bagaimana bentuk dari program kerja Bimbingan dan

Konseling, serta perbedaan antara KTSP dengan K13;

2. Mengetahui bagaimana cara mengatasi peserta didik yang bermasalah;

3. Mengetahui bagaimana/apa perbedaan antara teori dengan penerapan di

lapangan sekolah.

4.

3

Page 8: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

BAB II

TEMUAN DI LAPANGAN

A. Identitas Objek Observasi dan Narasumber

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Slawi

Alamat Sekolah : Jalan Jeruk No. 02 Procot Kec. Slawi Kab. Tegal.

Nama Kepala Sekolah : Heris Harsono, S.Pd, M.M.

Narasumber : M. Muslimin, S.Pd.

(Sebagai Kordinator Guru BK di sekolah)

B. Hasil Observasi dan Wawancara

Menurut Bapak M. Muslimin, S.Pd bahwa sekolahnya kini

menggunakan program kerja BK berbentuk Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Dimana yang sebelumnya adalah Kurikulum 2013

(Kurtulas / K13). Karena peraturan baru yang kemarin tentang kembalinya

kurikulum menjadi KTSP. Beliau mengaku bahwa kurikulum yang

diterapkan berjalan dengan lancar dan baik. Dan isi dari program kerja

sewaktu-waktu dalam artian tidak setiap tahun, yaitu mengikuti kebutuhan

dari peserta didik.

Untuk masalah kegiatan bimbingan dan konseling beliau

menjelaskan dengan jelas. Jika akan diadakan bimbingan klasikal yaitu anak

satu kelas maka akan dikondisikan terlebih dahulu waktunya, guru BK akan

4

Page 9: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

mengambil jam pelajaran umum. Karena saat ini jam pelajaran khusus BK

tidak tersedia yang mana sebelumnya ketika kurikulum 2013 jam BK tersedia

satu kali setiap minggunya. Mereka guru BK harus meminta izin terlebih

dahulu kepada guru mapel(mata pelajaran) yang bersangkutan. Maka

terkadang juga tidak bisa untuk diminta waktunya karena terkadang guru

mapel juga sedang membutuhkan misalnya untuk mengejar materi dan

sebagainya.

Untuk bimbingan dan konseling kelompok individual biasanya guru

BK menggunakan ruang konseling khusus. Sehingga peserta didik yang

membutuhkan bimbingan atau konseling dipanggil atau datang sendiri ke

ruang BK. Anak yang bermasalah biasanya akan datang sendiri ke ruang BK

untuk berkonsultasi. Beliau mengatakan kebanyakan anak disana sudah tidak

takut lagi dengan guru BK.

Setelah kegiatan bimbingan dan konseling maka pihak guru BK akan

menilai dan tindakan lebih lanjut. Penilaian akan dimasukkan ke dalam

laporan sesuai dengan jenis layanan yang digunakan (LaySeg, LayJaPen,

LayJaPang).

Saat ini Bapak M. Muslimin membuka konsultasi dengan SMS. Jadi

peserta didik yang ingin langsung menanyakan / berkonsultasi tidak harus

menunggu sampai besok tetapi bisa dengan berkirim pesan. Sehingga peserta

didik dapat berkonsultasi dengan lebih mudah. Sebelumnya beliau

memberikan nomor teleponnya kepada peserta didiknya.

5

Page 10: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

Berkaitan dengan media yang digunakan, beliau menyebutkan yaitu

salah satunya adalah teman sekelilingnya. Salah satu teman dijadikan objek

contoh atau peraga. Sehingga menjadikan teman yang lainnya lebih mudah

dalam memahami dalam kegiatan bimbingan maupun konseling. Contoh

media lain yaitu seperti projector, papan tulis, dan sebagainya.

Bapak Muslimin juga menjelaskan bagaimana menangani peserta

didik yang bermasalah/melanggar aturan. Mereka menggunakan metode tiga

kali teguran. Yaitu ketika peserta didik melanggar satu kali maka peserta

didik akan diberikan bimbingan, ketika kedua kalinya ia melanggar maka

akan diberi bimbingan lagi, dan apabila melakukan pelanggaran lagi yang

ketiga maka akan dipanggil orang tuanya berkaitan dengan masalah tersebut,

apabila dikira ia tidak memungkinkan untuk diperbaiki dan akan berakibat

menyebar ke teman-teman sekitarnya maka akan dimusyawarahkan dengan

pihak yang lain yang bersangkutan untuk ditinjaklanjuti, orang tua peserta

didik akan dipanggil menggunakan surat. Apabila dikiranya perlu untuk

mengunjungi rumah peserta didik maka guru akan berkunjung dan kemudian

akan menuliskan laporannya untuk keperluan tindakan selanjut.

6

Page 11: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

BAB III

PEMBAHASAN TEMUAN

A. Program Kerja Bimbingan dan Konseling

Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan dari

suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk

rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini

akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda

organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan

cita-cita organisasi. Dalam hal ini yaitu berkaitan dengan cita-cita Bagian

Bimbingan dan Konseling.

Menurut peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan Republik

Indonesia nomor 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada

pendidikan dasar dan pendidikan menegah pasal 1 yaitu : “Bimbingan dan

Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta

terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling

untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai

kemandirian dalam kehidupannya”. Dalam peraturan tersebut dikatakan

“Terprogram”, artinya bahwa memang seharusnya sebuah Bimbingan dan

Konseling memiliki program kerja seperti halnya SMP Negeri 3 Slawi ini.

7

Page 12: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

Jenis Program kerja sangatlah banyak tetapi menurut rentang waktu

perencanaan yaitu sebagagi berikut:

1. Program kerja untuk satu periode kepengurusan

Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk satu

periode kepengurusan, sehingga kegiatan rapat kerja (raker) organisasi

hanya dilakukan sekali dalam satu periode kepengurusan dan untuk

tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi dari program

kerja yang telah ditetapkan.

2. Program kerja untuk waktu tertentu

Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu jangka waktu

tertentu biasanya triwulan, caturwulan, semester dan lain lain. Dalam

pembuatan metode program kerja seperti ini maka akan ditemui bahwa

suatu organisasi akan mengadakan rapat kerja (raker) organisasi lebih

dari sekali dalam satu periode kepengurusan

Dan untuk pembuatan program kerja dibawah ini adalah cara atau

mekanisme pembuatan program kerja bimbingandan konseling:

8

Page 13: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

B. Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan.1 Kurikulum yang digunakan menyesuaikan

jenjang pendidikan yang dilaksanakan. Dan Kurikulum Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama merupakan seluruh kegiatan pengalaman pembelajaran

peserta didik SMP baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas

untuk mencapai tujuan pendidikan.

Berkaitan dengan perubahan zaman maka kurikulum selalu berubah

mengikutinya sehingga dapat mengimbangi berkaitan dengan perubahan

zaman tersebut. Seperti halnya kurikulum sekarang yaitu kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP). Berubah dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 dan

kini kembali lagi menjadi KTSP. Yaitu sesuai dengan Peraturan Bersama

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan

Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5496/C/KR/2014

dan Nomor 7915/D/KP/2014. Dan juga pada tanggal 5 Desember 2014

Mendikbud, Anis Baswedan telah mengeluarkan surat edaran Nomor :

179342/MPK/KR/2014 yang intinya yaitu

1. Menghentikan pelaksanaan kurikulum 2013 dan supaya

menggunakan kurikulum 2006,

1 Wikipedia Bahasa Indonesia, “Kurikulum”, Wikipedia, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, pada tanggal 20 Mei 2015 pukul 07:52.

9

Page 14: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

2. Tetap menerapkan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah

3 semester ini menerapkandan menjadikan sekolah tersebut

sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan

kurikulum 2013.

C. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling dilaksanakan melalui berbagai layanan,

dengan mempertimbangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial dan

perkembangan kehidupan pembelajaran serta perencanaan karir. Bentuk

pelayanan bagi peserta didik dapat dikembangkan dengan menggunakan

berbagai cara dan variasi sesuai kebutuhan sekolah, kekhasan atau

karakteristik potensi daerah. Beberapa layanan bimbingan dan konseling

yaitu: Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan

Penyaluran, Layanan Penguasaan Konten, Layanan Konseling Perorangan,

Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan

Konsultasi, Layanan Mediasi, dan Layanan Advokasi.

a. Layanan Orientasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik

memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi

peserta didik baru, dan obyek- obyek yang p e r l u dipelajari, untuk

menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di

lingkungan baru secara efektif dan berkarakter.

b. Layanan Informasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik

menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,

karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.

10

Page 15: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan BK yang

membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang

tepat di dalam kelas, kelompok belajar, pemi-natan/jurusan/program

studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler secara

terarah, objektif dan bijak.

d. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan BK yang membantu

peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau

kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang

berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sesuai

dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter yang terpuji.

e. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan BK yang membantu

peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur

perorangan.

f. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu

peserta didik dalam pengem-bangan pribadi, kemampuan hubungan

sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan,

serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang

terpuji melalui pembahasan topik-topik tertentu dalam suasana dinamika

kelompok.

g. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu

peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi

sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui suasana dinamika

kelompok.

11

Page 16: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

h. Layanan Konsultasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik

dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan

cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak

ketiga sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji.

i. Layanan Mediasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik

dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan

pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji.

j. Layanan Advokasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik

untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak

diperhatian dan atau mendapat perlakuan yang salah sesuai

dengan tuntutan karakter yang terpuji.

D. Media Bimbingan dan Konseling

Media adalah seusatu yang digunakan dalam mensukseskan dan

sebagai perantara untuk suatu hal, misalnya dalam pendidikan taupun lainnya.

Dalam pendidikan dengan adanya media maka akan terjadi interaksi antara

guru dengan peserta didik. Apalagi dengan adanya media yang baik.

Selanjutnya Arsyad (2003:9) mengungkapkan bahwa media yang

baik pada umumnya memiliki 3 ciri utama, yaitu fiksatif, manipulatif, dan

distributif. Fiksatif ditandai dengan kemampuan media untuk menyimpan,

melestarikan atau merekonstruksi suatu peristiwa. Maipulatif ditandai dengan

kemampuannya untuk mentransfer suatu peristiwa dalam konteks atau waktu

yang beragam. Distributif ditandai dengan kemampuan media untuk

12

Page 17: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

menampilkan suatu hal secara merata kepada siswa tanpa pengecualian dan

dapat disajikan secara berulang-ulang.

Dalam dunia Bimbingan dan Konseling, keberadaan media sangatlah

dibutuhkan. Dengan adanya media dalam kegiatan bimbingan maupun

konseling interaksi antar pembimbing atau konselor dengan klien akan lebih

mudah, klien ataupun konselor akan lebih cepat menerima apa yang

disampaikan oleh lawan bicaranya. Dengan begitu maka akan lebih cepat

mencapai tujuan.

Macam media sangatlah beragam. Guru dapat memanfaatkan yang

ada pada disekelilingnya untuk dijadikan media dalam kegiatannya. Contoh

umum media yang digunakan dalam bimbingan dan konseling yaitu gambar,

audio, video, text, tabel, grafik, proyektor, komputer, speaker, microphone,

buku, dan sebagainya. Media tidak hanya benda mati atau tak hidup tetapi

juga benda hidup juga dapat digunakan sebagai media. Contohnya teman di

sekeliling, pekerja yang dijadiakan sebagai objek kajian/narasumber, dan juga

sebagainya.

E. Menangani Anak yang Bermasalah

Masalah dalam anak dapat diselesaikan dengan berbagai hal.

Tergantung dengan masalah yang dihadapi anak. Menurut Ny. Singgih

Gunarso, adalah; pertama, dengan tindakan preventif yakni

segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya

kenakalan. Kedua, tindakan represif yaitu tindakan untuk

13

Page 18: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

menindas dan menekan kenakalan remaja dan

menanggulangi timbulnya kenakalan remaja yang lebih

parah. Ketiga, tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu merevisi

akibat perbuatan nakal terhadap individu

Bimbingan juga bertujuan untuk meminimalisasi masalah anak.

Seperti halnya konseling untuk mengatasi masalah anak. Dalam bimbingan

dan konseling menggunakan berbagai metode, yaitu antara lain:

1. Metode ceramah

2. Metode diskusi

3. Metode demonstrasi

4. Metode ceramah plus

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT)

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Teknik

Dalam menangani masalah pada anak guru bimbingan dan

konseling juga harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar profesionalitas.

Karena dengan tersebut maka bimbingan dan konseling akan berjalan dengan

baik. Prinsip tersebut yaitu:

1. Setiap Individu dipandang atas dasar kemuliaan harkat dan martabat

kemanusiaannya.

2. Setiap individu memiliki hak untuk dihargai, diperlakukan dengan

hormat dan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pelayanan

bimbingan dan konseling yang bermutu secara profesional.

3. Profesi bimbingan dan konseling memberikan pelayanan bagi individu

dan berbagai latar belakang kehidupan yang beragam dalam budaya;

14

Page 19: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

etnis, agama dan keyakinan; usia; status sosial dan ekonomi; individu

dengan kebutuhan khusus; individu yang mengalami kendala bahasa;

dan identitas gender.

4. Setiap individu berhak memperoleh informasi yang mendukung

pemenuhan atas kebutuhan untuk mengembangkan diri.

5. Setiap individu mempunyai hak untuk memahami arti penting dan

pilihan hidup dan bagaimana pilihan tersebut akan memengaruhi masa

depan yang membahagiaan.

6. Setiap individu memiliki hak untuk dijaga kerahasiaan dirinya sesuai

dengan hak-hak pribadinya, aturan hukum, kebijakan dan standar etika

pelayanan.2

2 Zulfan Saam, Psikologi Konseling, Jakarta: Grafindo Persada, Hal.152

15

Page 20: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan di atas adalah bimbingan

dan konseling berjalan dengan lancar walaupun kurikulum yang digunakan

terus berganti. Dan dengan program kerja bimbingan dan konseling yang ada

dan selalu direvisi sesuai dengan kebutuhan maka kegiatan bimbingan dan

konseling tepat sasaran, artinya kegiatan bimbingan dan konseling berjalan

dengan baik. Kemudian teknik yang digunakan sesuai dengan apa yang ada

pada teori dengan perubahan sedikit.

B. Saran

Saran yang dapat kami berikan kepada sekolah tempat penulis

observasi dan wawancara, SMP Negeri 3 Slawi yaitu:

1. Tetap jaga keharmonisan dan keakraban dengan Universitas Pancasakti

Tegal karena nantinya akan berdampak baik bagi sekolah tersebut.

2.

16

Page 21: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

DAFTAR PUSTAKA

Suhardi, Didik. 2014. Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah

Pertama. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar.

Hariyadi, Sigit. 2012. Video Sebagai Media Layanan Bimbingan dan Konseling.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Saam, Zulfan. 2013. Psikologi Konseling. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sudrajat, Akhmad. 2014. Salinan Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan

Tentang Bimbingan dan Konseling. (Online)

(https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2014/11/permendikbud-

no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling.pdf, diakses

pada 19 Mei 2015).

Smpn1singajaya.wordpress.com. 2011. Bimbingan dan Konseling. (Online)

(https://smpn1singajaya.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/,

diakses pada 20 Mei 2015).

Ikatan Alumni Perguruan Wahidin. 2012. Pedoman Penyusunan Program Kerja

IAPW. (Online), (http://www.iapw.info/new/index.php?

option=com_content&view=article&id=517:pedoman-penyusunan-

program-kerja-iapw&catid=86:green-tech&Itemid=444, diakses pada

28 Mei 2015).

Page 22: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

LAMPIRAN

Page 23: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi

Foto-foto Kegiatan

Page 24: Laporan Observasi Dan Wawancara Smp 3 Slawi