laporan motor sinkron_syahadah rizka anefi_26_lt-2d

14
LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR SINKRON Disusun Oleh: Syahadah Rizka Anefi 3.39.11.0.23 LT-2D/ 26 [email protected] Dosen Pembimbing: Djodi Antono, B.Eng PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2014

Upload: syahadahrizka

Post on 23-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    MOTOR SINKRON

    Disusun Oleh:

    Syahadah Rizka Anefi

    3.39.11.0.23

    LT-2D/ 26

    [email protected]

    Dosen Pembimbing:

    Djodi Antono, B.Eng

    PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

    2014

  • MOTOR SINKRON

    PERCOBAAN N.8

    1. PENDAHULUAN

    Motor Sinkron adalah motor arus bolak-balik (AC) yang bekerja dengan

    penggerak mula sebagai pemutar awal pada rotornya hingga kecepatan putar sama

    dengan kecepatan putar kutub khayal pada statornya. Pada keadaan ini motor pemutar

    akan mati, sehingga putaran motor pada motor sinkron terjadi akibat gaya tarik-

    menarik magnetik antara kutub-kutub khayal yang berputar di dalam stator.

    Motor Sinkron menurut penggunaannya dapat didefinisikan sebagai motor yang

    mendapatkan masukan dari tenaga listrik untuk menghasilkan putaran atau untuk

    memperbaiki cos phi.

    Komponen utama motor sinkron adalah:

    1. Rotor

    Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor

    mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet.

    Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor

    memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada

    posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.

    2. Stator

    Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang

    dipasok.

    Stator

    Rotor

  • Prinsip kerja Motor Sinkron, mula-mula lilitan stator pada motor sinkron diberi

    arus dengan tegangan 3 phase sehingga akan membangkitkan medan magnet putar.

    Walaupaun sudah ada medan magnet putar pada stator, akan tetapai medan magnet

    tersebut tidak dapat menginduksi rotor karena adanya perbedaan kecepatan putar

    antara rotor dan stator. Agar rotor dapat terinduksi oleh medan magnet stator dan

    terjadi gaya tarik atau kopel antara stator dan rotor maka rotor dipicu gerakannya agar

    dapat berputar mendekati kecepatan sinkron dari stator.

    Beberapa cara untuk menstart motor sinkron agar putarannya mencapai kecepatan

    adalah dengan menggunakan motor induksi pembantu kecil yang dipasangkan

    sementara pada rotor sampai rotor mencapai kecepatan sinkron. Cara yang kedua

    adalah dengan menggunakan lilitan sangkar tupai yang ditanamkan pada muka kutub

    motor. Akan tetapi cara yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan

    lilitan sangkar tupai yang ditanamkan pada muka kutub rotor. jadi motor distart

    seperti motor induksi dan dipercepat mendekati kepesatan sinkron. Pada saat yang

    tepat, arus medan DC dikenakan pada rotor dan motor menuju ke sinkronisme dimana

    kecepatan putar rotor sama dengan stator.

    Besarnya gaya tarik atau kopel yang dihasilkan oleh motor ketika menuju ke

    sinkronisme disebut kopel masuk/ pull in torque. Besarnya kopel tarik yang dihasilkan

    oleh motor sinkron bervariasi tergantung dari pemakaian motor tersebut. Selama

    periode start, jika rotor diam atau mempunyai kecepatan yang kurang dari kecepatan

    sinkron, maka medan magnet putar cepat memotong medan magnet DC dan

    menginduksi GGL medan magnet DC. Karena kumparannya memiliki banyak lilitan,

    maka GGL induksinya pun semakin besar. GGL induksi yang besar ini akan

    membahayakan motor karena motor dapat terbakar. Untuk mengatasinya dapat diatasi

    dengan cara menghubung-singkatkan lilitan melalui resistor pengosong medan.

    Resistor ini dapat dilepas saat motor mendekati kepesatan sinkronnya.

    Motor sinkron berkepesatan rendah yang dilengkapi dengan lilitan sangkar tupai

    distart pada tegangan penuh. Sedangkan motor sinkron berkepesatan tinggi distart

    pada tegangan tidak penuh dengan menggunakan auto-transformator. Dalam pen-start

    motor sinkron, kontaktor saluran memberikan energi pada lilitan stator, kemudian

    menghubung-singkatkan lilitan magnet melalui resistor pengosong medan selama

    waktu start dan akan membuka setelah motor mendekati kepesatan sinkron. Setelah

    motor mempercepat sampai 95% dari kepesatan sinkronnya, penyinkron dalam pen-

    start memberi energi pada medan motor. Alat pelindung pada pen-start motor sinkron

  • akan memutus catu daya jika lilitan sangkar tupai menjadi panas karena waktu

    penstartan yang terlalu lama dan jika motor harus dikeluarkan dari sinkronisme dan

    terus berjalan sebagai motor induksi.

    Setelah terjadi gaya tarik atau kopel antara rotor dan stator maka motor sinkron

    dapat berputar. Jika motor stator menerima beban berlebih, maka sudut kopel akan

    semakin besar dan tidak akan lagi terbentuk kopel atau gaya tarik antara stator dan

    rotor akibatnya putaran motor sinkron langsung terhenti.

    2. DASAR TEORI

    Synchronous motor adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada kecepatan

    sinkron, tanpa slip. Motor sinkron merupakan motor arus bolak-balik ( AC ) yang

    penggunaannya tidak seluas motor asinkron. Secara umum penggunaan motor sinkron

    difungsikan sebagai generator, akan tetapi motor sinkron tetap digunakan oleh

    industri yang membutuhkan ketelitian putaran dan putaran konstan. Sebuah motor

    sinkron selalu beroperasi pada kecepatan konstan, pada kondisi tidak berbeban. Tetapi

    apabila motor diberi beban, maka motor akan selalu akan berusaha untuk tetap pada

    putaran konstan. Dan motor akan melepaskan kondisi sinkronnya apabila beban yang

    ditanggung terlalau besar ( Torsi Pull-out ). Motor sinkron memeiliki kekurangan

    didalam melakukan start dengan sendirinya. Karena tidak memiliki torsi start awal,

    oleh karena itu motor sinkron memerlukan beberapa alat bantu untuk membantu

    didalam start awal sehingga masuk didalam kondisi sinkron. Pada sebuah induksi

    motor, rotor harus memiliki slip. Kecepatan rotor harus kurang atau terlambat dari

    perputaran fluks stator supaya arus diinduksikan ke rotor. Jika induksi rotor motor

    tersebut itu bertujuan untuk mencapai kecepatan sinkron, maka tidak ada garis gaya

    yang memotong melalui rotor, sehingga tidak ada arus yang akan diinduksikan ke

    rotor dan tidak ada torsi yang akan dikembangkan.

    Motor sinkron pada umumnya tidak dapat berputar sendiri pada waktu asutan,

    tetapi harus diputar dahulu dengan motor bantu, sampai mendekati/mencapai

    kecepatan sinkron; barulah kemudian eksitasi dimasukan.

    Pada motor sinkron disamping sebagai motor penggerak, sering pula

    dipergunakan sebagai perbaikan faktor daya; yaitu dengan jalan memberi penguatan

    lebih pada motor tersebut.

    Dimana hal ini dapat dilihat pada diagram V yaitu diagram yang terbuat dari arus

    rotor sebagai fungsi arus eksitasi = f (Im) ; seperti terlihat pada gambar.

  • Diagram V

    3. MEKANISME KERJA

    3.1 DAFTAR PERALATAN

    Adapun daftar peralatan dalam percobaaan motor sinkron adalah sebagai berikut:

    DL 1013T2 DC filtered power supply 1 buah

    DL 1023PS Shunt Dc drive motor 1 buah

    DL1026A Three-phase alternator 1 buah

    DL 2025DT Speed indicator 1 buah

    DL 2031 Optical electronic generator 1 buah

    DL 2108TAL Three-phase power supply unit 1 buah

    DL 2108T01 Excitation voltage controller 1 buah

    DL 2108T02 Power circuit breaker 1 buah

    DL 2109T1A Moving-iron ammeter (1000mA) 2 buah

    DL 2109T2A5 Moving-iron ammeter (2,5 A) 2 buah

    DL 2109T1T Synkronization indicator 1 buah

    DL 2109T2T Phase sequence indicator 1 buah

    DL 2109T17/2 Double voltmeter 1 buah

    Digital Multimeter 1 buah

    Kabel Penghubung panjang 30 buah

    Kabel Penghubung pendek 20 buah

    Frequencymeter Yokogawa 1 buah

    IA

    Im

  • DC filtered power supply Ampere Meter

    Shunt DC drive motor

    Frekuensi meter

    Three-phase alternator

  • Moving-iron ammeter (1000mA)

    Kabel penghubung

    Three-phase power supply unit

    Frekuensi Excitation voltage controller

  • Volt Meter Ampere meter

    GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

  • 3.2 KESELAMATAN KERJA

    3.2.1 Atur letak peralatan dan hubungkan kabel serapi mungkin.

    3.2.2 Periksalah rangkaian Saudara pada Instruktor sebelum Saudara hubungkan

    sumber tegangan.

    3.3 LANGKAH KERJA

    3.3.1 Siapkan alat dan bahan.

    3.3.2 Rangkai peralatan sesuai gambar percobaan.

    3.3.3 Nyalakan power supply.

    3.3.4 Atur frekuensi hingga 50 Hz dengan mengatur kecepatan putaran motor

    DC. Frekuensi 50 Hz akan tercapai saat putaran 3000 rpm.

    3.3.5 Atur tegangan hingga 380 V, dengan megatur eksitasi mesin sinkron.

    3.3.6 Cek urutan fasa dengan sequence, Jika urutan fasa sudah benar, lampu

    pada sequence indikator akan menyala pada arah anak panah ke kanan.

    3.3.7 Pastikan sudut fasa rangkaian sama, Kesamaan sudut fasa dapat diketahui

    dari putaran nyala lampu, jika lampu sudah menyala hijau yang

    menandakan sudut fasa sudah sama, tekan saklar untuk mensinkronkan

    generator saat hijau.

    3.3.8 Matikan power supply DC untuk merubah fungsi mesin ( motor

    generator ) lalu sambungkan dengan beban.

    3.3.9 Naikan beban, catat arusnya, kemudian catat besarnya beban yang diukur.

    3.3.10 Kembalikan alat seperti semula.

  • 3.4 GAMBAR DASAR DIAGRAM RANGKAIAN

  • 4. DATA PERCOBAAN

    Nilai tegangan setelah dibebani (menjadi generator DC + motor sinkron) adalah :

    210 V.

    No. Beban (k) Arus (A)

    1 0,301 0,625

    2 0,429 0,5

    3 0,6 0,45

    4 0,876 0,425

    5 1,501 0,38

    6 2,107 0,375

  • 5. PEMBAHASAN

    ANALISA DATA

    Data yang diperoleh dalam tabel diatas merupakan data arus serta hambatan

    pada beban yang diberikan pada mesin setelah dilakukan proses sinkronisasi serta

    pengubahan fungsi mesin yaitu motor DC menjadi generator DC dan generator

    sinkron menjadi motor sinkron.

    Pada saat awal beban dipasang, nilai arus yang terukur adalah 0,625 A,

    sedangkan -nilai beban terukur 301 . Pada saat beban kedua nilai arus terukur 0,5 A,

    sedangkan nilai beban terukur 429 . Pada saat beban ketiga nilai arus terukur 0,45

    A, dan nilai beban terukur 0,6 . Pada saat beban keempat nilai arus terukur 0,425 A

    dan nilai beban terukur 876 . Pada saat beban kelima nilai arus terukur 0,38 A dan

    nilai beban terukur 1.501 . Pada saat beban keenam nilai arus terukur 0,375 A dan

    nilai beban terukur 2.107 . Nilai arus 0,625 A adalah nilai arus maksimal yang

    diijinkan dalam praktikum. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai beban berbanding

    terbalik dengan nilai arus. Semakin besar nilai beban maka semakin kecil arusnya.

    Ketika dilakukan penambahan beban maka perlu diamati suara dari mesin yang

    bekerja. Jika mesin berdengung itu menunjukkan bahwa putaran mesin kurang kuat

    untuk menanggung beban. Untuk itu arus eksitasi pada motor sinkron harus dinaikkan

    agar mesin kuat mengangkat beban.

    6. KESIMPULAN

    1) Syarat sinkronisasi yaitu besar tegangan sama dengan frekuensi begitupula juga

    dengan besar beda fasanya (tegangan = frekuensi = beda fasa).

    2) Pembebanan pada motor sinkron harus memperhatikan nilai beban dan arus

    eksitasi.

    3) Semakin besar beban, maka semakin besar pula arus eksitasi yang dibutuhkan.

    4) Semakin besar nilai beban maka semakin kecil arus yang mengalir

    5) Motor sinkron tidak dapat berputar dengan sendirinya. Ada tiga macam cara untuk

    menjalankan motor sinkron yaitu:

    1. Mengurangi kecepatan dari medan magnet stator pada suatu harga

    yang cukup rendah, sehingga rotor dapat mempercepat dan mengunci

    medanmagnet stator selama setengah cycle dari perputaran medan magnet. Ini

    dapat dilakukan dengan mengurangi frequency dari daya yang dipakai.

    2. Menggerakkan penggerak mula dari luar untuk mempercepat motor sampai

    kecepatan sinkron.

    3.Menggunakan kumparan peredam(domper winding) dilakukan dengan

    cara memasang penghantar-penghantar pada rotor dari motor sinkron yang

  • satudengan yang lainnya dihubung singkat dan ditempatkan pada tiap-tiapsepatu

    kutub.

    3) Motor sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan

    karenanya membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus

    kepada rotor.

    4) Mesin sinkron hanya dapat bekerja pada kecepatan sinkronnya, jika tidak maka

    generator tidak menghasilkan tegangan dan motor tidak dapat bergerak.

  • REFERENSI

    1. [1] Delorenzo,Electrical Power Enginering ( Alternator and parallel operation DL

    GTU101.1 )

    2. Sunarlik, Wahyu. Prinsip Kerja Generator Sinkron.

    3. http://rubingan.blogspot.com/2009/08/2-motor-ac.html

    4. http://affrins.blogspot.com/2012/05/motor-sinkron.html

    5. http://ujangaja.wordpress.com/2008/03/30/motor-sinkron/