laporan modul ii_2.doc

Upload: diannurprasetyaningtyas

Post on 07-Jul-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    1/40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan penggunaan suatu teknologi di dunia, semakin lama semakin

    tinggi. Salah satunya adalah penggunaan BASIC  ( Beginner’s All-purpose Simbolic

     Instruction Code) yang merupakan suatu bahasa pemrograman komputer tingkat

    tinggi yang dirancang untuk digunakan dalam system interactive. Dengan system

    interactive ini dimungkinkan untuk manusia berkomunikasi dengan komputer.

    BASI memiliki banyak macam ! macamnya, Salah satunya adalah

    "uickBASI. Didalam "uickBASI terdapat banyak sekali statement . #iap

    statement ditulis dia$ali dengan nomer baris atau %uga bisa disebut nomer

    statement.

    "uickBASI %uga memiliki beberapa macam instruksi yang disebut dengan

    statement kendali. Statement kendali yang merupakan instruksi percabangan

    adalah statement &'#', statement I #*+, dan statement I #*+ *S*.

    -ntuk percabangan tidak bersyarat digunakan &'#', dan untuk percabangan

     bersyarat digunakan I #*+ atau I #*+ *S*. Statement &'#' berungsi

    untuk melompatkan proses eksekusi sehingga computer melaksanakan eksekusi

    tidak dengan urutan normal. Sedangkan I #*+/I #*+ *S* digunakan

    untuk pengetesan suatu nalar. Apabila suatu nalar terpenuhi, maka akan

    dieksekusi, dan %ika salah maka akan berlan%ut ke statement berikutnya.

    1.2 Rumusan Masalah

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    2/40

    0Bagaimana bentuk aplikasi percabangan dalam "uick basic12

    1.% Tu-uan Prakt*kum

    #u%uan dilakukannya praktikum pada modul yang pertama ini adalah 3

    4. Agar mahasis$a dapat mengetahui tu%uan mempela%ari bahasa

     pemrograman computer untuk aplikasi percabangan.

    5. Agar mahasis$a dapat memahami tentang aplikasi percabangan

     bersyarat dan tidak bersyarat pada program 6uick basic.

    7. Agar mahasis$a dapat memahami cara pengaplikasian percabangan

    dalam "uick Basic.

    1. Man/aat Prakt*kum

    8anaat dalam melakukan praktikum ini adalah 3

    4. Dapat mengetahui tu%uan mempela%ari bahasa pemrograman untuk

    aplikasi percabangan dalam "uick BASI.5. Dapat mengetahui cara perhitungan dengan menggunakan aplikasi

     percabangan dalam pemrogramam "uick BASI setelah melakukan

     praktikum ini.

    1.$ )*stemat*ka Penul*san

    BAB I Pen0ahuluan

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    3/40

    Berisi latar belakang masalah, 9umusan 8asalah, #u%uan

    Praktikum, 8anaat Praktikum, Batasan 8asalah, Sistematika

    Penulisan

    BAB II Lan0asan Te+r*

    Berisi teori ! teori tentang pemrograman komputer dan Aplikasi

    Percabangan "uick Basic yang meliputi deinisi program dan

    macam:macam aplikasi program.

    BAB III Langkahlangkah Pr+gram

    Berisi tentang langkah:langkah dalam penger%aan program dengan

     benar 

    BAB I Anal*sa 0an Pem3ahasan

    Berisi tentang hasil dan pembahasan suatu program dari praktikum

    yang meliputi perhitungan manual, input program, output program,

    dan lo$chart program

    BAB es*m4ulan 5 )aran

    Berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dan saran ! saran

    yang diberikan sebagai bahan pertimbangan pengurus dan

     pengelola laboratorium pemrograman komputer 

    DA6TAR PU)TAA

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    4/40

    BAB II

    TIN7AUAN PU)TAA

    2.1 De/*n*s* Pr+gram Quick Basic

    "basic adalah sebuah bahasa pemograman tingkat tinggi yang merupakan

    salah satu versi dari bahasa BASI (kependekan dari Beginner;s All:Purpose

    Symbolic Instruction ode, merupakan bahasa yang biasa dipakai untuk bela%ar 

    memprogram). "basic dibuat oleh 8icrosot orporation dan tersedia pertama

    kali mulai pada D'S indo$s, saat ini

    "Basic adalah salah satu bahsasa pemrograman yang terbaik. "Basic merupakan

     pengembangan dari BASI (Beginner;s All:purpose Symbolic Instruction ode)

    adalah sebuah bahasa pemrograman 0kuno2 yang merupakan a$al dari bahasa:

     bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya. Basic dirancang pada tahun 4?alaupun begitu, peran BASI lebih dari sekedar itu sa%a. Banyak 

     programmer handal saat ini memulai karirnya dengan mempela%ari basic. Sebagai

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    5/40

     bahasa pemrograman yang mutakhir, visual basic di desain untuk dapat

    memanaatkan asilitas >indo$s, khususnya >indo$s ?indo$s

     +#. "Basic %uga merupakan bahasa pemrograman 'b%ect 'riented Programing

    (''P), yaitu pemrograman yang berorientasi ob%ek. "uick Basic menyediakan

    ob%ek:ob%ek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai. Dengan asilitas

    tersebut, membuat "uick Basic men%adi begitu diinginkan oleh programmer.

    Perkembangan penggunaan suatu teknologi di dunia, semakin lama semakin

    tinggi. Salah satunya adalah penggunaan BASIC  ( Beginner’s All-purpose Simbolic

     Instruction Code) yang merupakan suatu bahasa pemrograman komputer tingkat

    tinggi yang dirancang untuk digunakan dalam system interactive. Dengan system

    interactive ini dimungkinkan untuk manusia berkomunikasi dengan komputer.

    BASI memiliki banyak macam ! macamnya, Salah satunya adalah

    "uickBASI. Didalam "uickBASI terdapat banyak sekali statement . #iap

    statement ditulis dia$ali dengan nomer baris atau %uga bisa disebut nomer 

    statement.

    2.2 Ma"amma"am A4l*kas* Per"a3angan

    Ada dua macam percabangan 3

    : Percabangan tak bersyarat, pelaksanaan program langsung berpindah ke

    nomer yang ditu%u dalam pernyataan seketika setelah pernyataan tersebut

    dilaksanakan. Percabangan basic  yang digunakan untuk melakukan

     percabangan tidak bersyarat adalah pernyataan GOTO. >alaupun

     pernyataan GOTO  ini sangat berguna, namun penggunaan pernyataan

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    6/40

    GOTO yang terlalu banyak dalam, suatu program akan sukar untuk diikuti

    dan dimengerti sehingga program akan tampak sangat rumit.

    : Percabangan Bersyarat, pelaksaan program hanya %ika kondisi yang

    disyaratkan tersebut dipenuhi. Salah satu percabangan bersyarat dalam suatu

     program basic ialah3 if-then ataupun if-then-else. if( kondisi) then(aksi)

    Untuk else t*0ak 0*gunakan 8

    • ika else  tidak digunakan 3 (aksi:4) hanyalah dilaksanakan %ika (kondisi)

    dipenuhi, %ika (kondisi) tidak dipenuhi, pelaksaan program berlan%ut ke

     program berikutnya.

    • ika else  digunakan 3 (aksi:4) hanya akan dilaksanakan %ika (kondisi)

    dipenuhi, sedangkan (aksi:5) dilaksanakan %ika (kondisi tidak dipenuhi)

    (kondisi) dapat berupa ekspresi basic yang menggunakan operator relasi

    (seperti C E E C atau EC untuk melakukan perbandingan (aksi:4)

    ataupun (aksi:5) berupa sabaran pernyataan basic  yang sah harus

    digunakan bersama:sama, sedangkan untuk statemen hile dan end %uga

    mempunyai arti yang sama akan tetapi untuk penggunaannya lebih sering

    menggunakan for dan ne!t.

    Per*ntah Dasar 0alam 9Bas*" 8

    1. I+P-# 3 perintah untuk memasukkan variabel atau data ke dalam  program

    2. DI8 3 perintah untuk mendeklarasikan variabel%. P9I+# 3 perintah untuk menampilkan data inputan atau teks pada

    layar monitor . >9I#* 3 perintah untuk menuliskan data atau inputan teks pada

    layar. ampir sama dengan perintah P9I+#$. S 3 perintah untuk membersihkan layar :. '9:+*F# 3 perintah untuk melakukan sesuatu perintah apabila sesuai

    kondisi yang diinginkan

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    7/40

    TIPE DATA Dalam 93as*"

    #ipe data adalah %enis data yang digunakan dalam bahasa pemrograman.

    Beberapa tipe data yang sering digunakan antara lain 3

    a. String 3 tipe data untuk teks / alphabetic b. Integer 3 tipe data numeric. Berisi angka:angka bulat (terbatas)

      kurang lebih 7=.===c. single 3 #ipe Data yang berisi angka pecahan(desimal)d. double 3 berisi #ipe data pecahan (desimal) kurang lebih

      54.===.===e. Boolean 3 tipe data yang hanya berisi #9-* atau AS*

    "uickBASI %uga memiliki beberapa macam instruksi yang disebut dengan

    statement kendali. Statement kendali yang merupakan instruksi percabangan

    adalah statement &'#', statement I #*+, dan statement I #*+ *S*.

    -ntuk percabangan tidak bersyarat digunakan &'#', dan untuk percabangan

     bersyarat digunakan I #*+ atau I #*+ *S*. Statement &'#' berungsi

    untuk melompatkan proses eksekusi sehingga computer melaksanakan eksekusi

    tidak dengan urutan normal. Sedangkan I #*+/I #*+ *S* digunakan

    untuk pengetesan suatu nalar. Apabila suatu nalar terpenuhi, maka akan

    dieksekusi, dan %ika salah maka akan berlan%ut ke statement berikutnya.

    1. Pernyataan if 

    Dalam bentuk diagram alir, proses percabangan i dapat digambarkan

    sebagai berikut.

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    8/40

    Diagram alir yang diberikan dalam gambar tersebut, menggambarkan

     proses percabangan i yang paling sederhana, yaitu bila cabang yang kedua

    (persyaratan tidak dipenuhi) tidak memiliki perintah. Dengan kata lain,

    sekumpulan perintah akan di%alankan bila syarat dipenuhi, sedangkan bila

    syarat tidak dipenuhi, sekumpulan perintah tadi akan dile$ati atau diabaikan,

     proses akan langsung dialn%utkan pada perintah:perintah berikutnya. Struktur 

    i dapat dituliskan dalam dua bentuk penulisan. Pertama, pada i hanya

    mengandung sebuah perintah atau pernyataan dengan ormat perintah seperti

     berikut3

    if(syarat)

    ……perintah;

    #erlihat bah$a baris i tidak diakhiri oleh G;;, notasi GH; baru diberikan pada

    akhir perintah baris di ba$ah i. Bentuk penulisan kedua digunakan bila

     perintah yang terdapapat di dalam i merupakan sekumpulan perintah.

    if(syarat)

    { ……perintah;

    ……perintah;

      ……perintah; }

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    9/40

      Pada setiap baris perintah diakhiri oleh GH;. umpulan perintah yang

    termasuk di dalam i diletakkan di antara GJG dan ;K;.

    2. Pernyataan if-then

    secara umum untuk i:then 3

    if "#ondisi$ then

    begin

    "pern%ataan&instru#si '.$)

    "pern%ataan&instru#si '.'$) . . .

    "pern%ataan&instru#si n$)

     end)

    Dari syntaL di atas dapat diartikan sebagi berikut 3

     %ika "#ondisi$ terpenuhi atau bernilai true maka komputer akan

    melakukan seluruh pernyataan dari "pern%ataan&instru#si '.$ hingga

    "pern%ataan&instru#si n$. Dengan kata lain melakukan seluruh pernyataan di

    antara begin - end yang berada setelah if . ika tidak memenuhi kondisi, maka

    komputer tidak melakukan apapun dan melan%utkan pen%alanan instruksi yang

    ada di ba$ah bagian i.

    ika pernyataan yang dilakukan hanya ada satu, kita dapat %uga menuliskan

    syntaLnya seperti ini 3

    if "#ondisi$ then

    "pern%ataan&instru#si $)

    Dengan kata lain, begin * end digunakan untuk mengelompokkan

     beberapa (lebih dari satu) pernyataan/instruksi sehingga terkelompok men%adi

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    10/40

    satu bagian. adi satu pernyataan itu satu bagian, begitu %uga satu rentang begin -

    end $alau sepan%ang apapun isi di dalamnya.

    Sketsa a$al dari percabangan untuk kasus i:then adalah seperti berikut3

    ika nilai n lebih besar dari 4=,

     maka +ilai n dikurangi satu

    ontoh di atas merupakan contoh dari pernyataan yang ingin kita ubah

    men%adi i:then pada pemrograman. Pada diagram alir / lo$ chart nya 3

    maka pada aplikasi di pemrograman pascal menggunakan syntaL yang

    telah diberikan di atas 3

    if (n$'+ the

    n n ,n-'

    3. Pernyataan if-else

    Pernyataan i else sebenarnya merupakan pengembangan dari pernyataan

    i. Disini kedua cabang, yaitu syarat dipenuhi dan syarat tidak dipenuhi, masing:

    masing memiliki perintah yang harus di%alankan. Diagram alir untuk pernyataan

    i else dilukiskan dalam gambar berikut ini 3

    Seperti halnya pernyataan i.

    cara menuliskan struktur i 

    else ini %uga dibedakan dalam

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    11/40

    dua bentuk. Mang pertama yaitu bila masing:masing alternative hanya terdiri dari

    satu perintah atau pernyataan.

    i (syarat)

    N.perintahH

    else

    N.perintahH

    Bila setiap alternati terdiri lebih dari satu perintah,maka perintah:perintah

    tadi harus diletakkan diantara tanda kurung ;J K;.

    i (syarat)

    J

    ....perintahH

    ....perintahH

    ....perintahH

    K

    else

    J

    N.perintahH

     N.perintahH

     N.perintahH

    K

    4. Pernyataan if-then-else

    Perintah i digunakan untuk menentukan perintah mana yang akan

    diker%akan ketika suatu kondisi ter%adi. Bentuk baku perintah i adalah sebagai

     berikut 3 Perintah i digunakan untuk menentukan perintah mana yang akan

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    12/40

    diker%akan ketika suatu kondisi ter%adi. Bentuk baku perintah i adalah sebagai

     berikut 3

    i (kondisi4) then

     perintah

    else

    i (kondisi5)

     begin

     perintahH

     perintahH

    end

    else

     begin

     perintahH

     perintahH

    endH

    A# 3

    ondisi 4, ondisi 5 adalah suatu pernyataan yang menghasilkan kondisi benar 

    (true) atau salah(alse).

    ontoh kondisi 3

    i (aC

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    13/40

    i (aE

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    14/40

    Struktur pertanyaan if else if dapat dituliskan sebagai berikut3

     i ( s%arat )

    J

    N.. perintah)

     N..perintah)

    Kelse i (s%arat+

    J

     /..perintah)

    /..perintah)

     K

    else i ( s%arat 

    J

    /..perintah)

    /..perintah)

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    15/40

    J

    else

    J

    /..perintah)

    /..perintah)

    K

    Bagian program ini akan di%alankan bila semua syarat if dan else if di

    atasnya tidak dipenuhi. adi alternative else yang terakhir ini akan dipilih bila

    semua alternative yang diberikan sebelumnya bukan merupakan pilihan yang

    sesuai.

    . #ambahan if-then ! if-then-else ! if-else-if-else

    Pastikan hanya akan ada satu kondisi yang bisa dipenuhi oleh komputer 

    agar tidak ter%adi overlap kondisi yang menyebabkan error pada program.

    Pada dasarnya hanya ada satu bagian i yang diakukan dari banyak 

    rangkaian i:else:i:else atau i:then:else yang ada.

    omputer hanya akan mele$ati seluruh bagian i %ika tidak ada kondisi

    yang memenuhi.

    ". Perintah sitch dan brea#

    memiliki siat yang hamper sama dengan else if namun penggunaanya

    lebih sempit, karena perintah ini hanya khusus untuk memeriksa data yang

     bertipe karakter atau integer. Perintah sitch dan brea# ini %uga digunakan untuk 

    menyelesaikan program yang memiliki banyak cabang atau alternative. Bentuk 

     penulisan perintah ini3

    s$itch

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    16/40

    (variable integer atau karakter)

    J

     case nilai pertama 0ariable ,

    /..perintah)

    /..perintah)

      breakH

    ase nilai #edua,

    /..perintah)

     /..perintah)

     Brea#)

     ase nilai #etiga,

    /..perintah)

    /..perintah)

      breakH

    deault3

     /..perintah)

    /..perintah) K

    #anda kurung kura$al GJ K; menun%ukkan batas %angkauan  sitch. Setiap

    cabang akan di%alankan bila syarat nilai variable tersebut dipenuhi. Deault akan

    di%alankan bila semua

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    17/40

    )TATEMEN ENDALI 9UII* N >*+D. (Ini akan dibahas pada Bab. OI)d. Statemen kendali terhitung (computed control statement), yaitu statemen

    '+ &'#', '+ &'S-B, '+ *99'9 &'#', dan statemen '+ *99'9 

    &'S-B.

    Statemen:statemen kendali dalam kelompok (d) merupakan turunan dari

    statemen kendali (a).

    Berikut akan di%elaskan statemen kendali pada kelompok (a), (b), dan (d)

    khusus yang '+ &'#'.

    A. Statemen &'#'

    Statemen &'#', berguna untuk melompatkan proses eksekusi ke suatu

     baris yang diberi nomor baris atau label tanpa harus mentest suatu kondisiH

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    18/40

    sehingga sering disebut %uga dengan statemen kendali tanpa syarat. Bentuk 

    umum statemen &'#' adalah 3

    &'#' J nomorbaris / namalabel K

    Dimana nomorbaris 3 nomor baris dari statemen yang ditu%u

    namalabel 3 nama label dari statemen yang ditu%u

    &ambar 4. Diagram alir statemen &'#'

    elompok Statemen

    AB* statemen

    elompok Statemen

    &'#' AB*

     

    B. Statemen I ... #*+ ... *S*

    Statemen kendali I ... #*+ ... *S*, dapat melompatkan proses

    eksekusi ke suatu baris yang diberi nomor baris atau label dengan mentest

    suatu kondisiH sehingga sering disebut %uga dengan statemen kendali bersyarat.

    Bentuk umum statemen I ... #*+ ... *S* secara keseluruhan bisa dibagi

    men%adi dua kelompok. elompok pertama disebut dengan statemen I ...

    #*+ ... *S* satu baris. elompok kedua disebut dengan statemen I ...

    #*+ ... *S* banyak baris.

    )tatemen #$ ... %&' ... '*'  )atu Bar*s 8

    Bentuk umum statemen I ... #*+ .... *S* satu baris adalah sebagai

     berikut 3

    I kondisi #*+ J statemen4 / nobar4 / &'#' label4 K

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    19/40

    *S* J statemen5 / nobar5 / &'#' label5 K Q

    dimana kondisi 3 syarat yang akan ditest

    statemen4, statemen5 3 statemen yang akan diker%akan

    nobar4, nobar5 3 nomor baris yang akan ditu%u

    label4, label5 3 label baris yang akan ditu%u.

    Bentuk umum di atas dapat di%elaskan sebagai berikut. ika kondisi bernilai

     benar, maka salah satu dari tiga pilihan di belakang statemen #*+ akan

    diker%akan. #etapi %ika salah, ada dua kemungkinan yang bisa ter%adi.

    emungkinan pertama adalah %ika dalam statemen I terdapat statemen

    *S*, maka salah satu dari tiga pilihan di belakang statemen *S* akan

    diker%akan.

    emungkinan kedua adalah %ika statemen *S* tidak ditulis. Dalam hal ini

     proses eksekusi akan langsung melompat ke baris di ba$ah statemen I.

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    20/40

    P9I+# 0-mur Anda 32H -mur

    P9I+# 0er%a di 0H erR

    )tatemen #$ ... %&' ... '*'  Ban!ak Bar*s 8

    Didalam program seringkali kita men%umpai lebih dari dua kemungkinan

    atau lebih percabangan. -ntuk menger%akan ini tentunya kita harus

    menggunakan statemen I ... #*+

    8enghitung

    ondisi

    dipenuhi 1

    er%akan

    statemen

    e statemen

     berikutnya

    ya tdk

    8enghitung

    ondisi

    dipenuhi 1

    er%akan

    statemen4

    e statemen

     berikutnya

    er%akan

    statemen5

    ya tdk

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    21/40

    ... *S* yang sesuai. Dalam "uick Basic disediakan asilitas yang

    dimaksud, yaitu statemen I ... #*+ ... *S* banyak baris, atau sering

    disebut %uga dengan blok I ... #*+ ... *S*.

    Sebelum kita melihat bentuk umum blok I ... #*+ ... *S* kita perhatikan

    lebih dahulu aturan penggunaan blok I ... #*+ ... *S*, yaitu3

    a. Di belakang statemen #*+ tidak boleh ada statemen apapun selain baris

    komentar. ika anda menuliskan sesuatu statemen, kompiler akan

    menganggapnya sebagai statemen I ... #*+ ... *S* satu baris.

     b. ata *S*, *S*I dan *+D I hanya boleh dia$ali dengan nomor baris

    atau label baris. ika tidak, maka kata ini harus merupakan kata a$al dari

     baris tersebut.c. Blok I harus terletak sebagai statemen pertama dalam suatu baris.d. Blok harus diakhiri dengan kata *+D I. Bentuk umum statemen I ...

    #*+ ... *S* banyak baris sebagai berikut, dengan

     parameterparameternya adalah 3

    kondisi4, kondisi5, ..... C syarat yang harus di test

    statemen4, statemen5, .... C blok statemen yang akan diker%akan sesuai dengan

    kondisi yang dipenuhi.

    I kondisi4 #*+

    Statemen4

    *S*I kondisi5 #*+ statemen5 Q

    TTT

    TTT

    *S*

    statemenn Q Q

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    22/40

    *+D I

    Berikut ditampilkan bagan alir dari statemen I ... #*+ ....*S* banyak baris

    3

    &ambar 7. Bagan Alir Statemen I... #*+ ... *S* banyak baris

    I N #*+ N *S*

    Banyak baris

    endali bertingkat

    I ondisi 4 #*+

     Perintah NNNNN..

    NNNNNNNNN..

    Perintah 4n

    *S* I ondisi 5 #*+

    Perintah NNNNN..

    NNNNNNNNN..

    Perintah 5n

    *S*

    Perintah NNNNN..

    NNNNNNNNN..

    Perintah 7n

    *+D I

    Pada contoh program di ba$ah ini menya%ikan contoh sederhana

     pemakaian blok statemen I

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    23/40

    ... #*+ ... *S* berdasarkan persoalan dalam penentuan huru mutu

    mahasis$a dalam suatu mata kuliah, dimana nilai yang lebih besar dari ?=

    mempunyai huru mutu AH antara @< s/d ?= huru mutu BH nilai antara U< s/d @

    huru mutu H nilai antara

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    24/40

    P9I+# 0Predikat 32H PredikatR

    *+D

    2.% De=*n*s* =ar*a3el

    Oariabel adalah nama atau simbol yang digunakan untuk me$akili suatu

    nilai. +ilai dari variabel dapat berubah:ubah di dalam proses program.

    ontoh 3

    4= C4=

    5= C4. X Y 75

    7= P9I+#

    'k 

    Pada contoh program, dan adalah yang disebut dengan variabel.

    Oariabel me$akili nilai 4= dan variabel me$akili nilai hasil perhitungan di

    nomer baris 7=. #erlihat pada hasil variabel , nilai yang di$akilinya dapat

     berubah:ubah di dalam program bergantung dari nilai variabel .

    Oariabel harus diberi nama, untuk membedakan variabel satu dengan yang

    lainnya. Dapat dimisalkan kalau orang tidak memunyai nama, bagaimana cara

    memanggil seseorang tertentu 1

    Nama ar*a3el

    LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

    9- +

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    25/40

     +ama Oariabel boleh dipilih bebas, dengan batasan masih memenuhi

    syarat:syarat tertentu. Se%ak pertama kali bahasa  BASIC   yang sudah

    dikembangkan (misalnya  BASICA+, nama variabel %uga mengalami

     perkembangan.

    Syarat:Syarat Penulisan +ama Oariabel 3

    4. Boleh gabungan antara huru, angka, dan titik, tetapi karakter pertama

    harus berupa huru.ontoh 3 A, A5, +IAI, P7, 8'DA.AI

    5. Pan%ang nama variabel maksimum = karakter.

    ontoh 3 +'8*98AASIS>A7. #idak boleh ada 0blan# 2 atau dipisahkan dengan kosong atau spasi di

    anatara karakter:karakter.. #idak boleh ada 0 special character 2 (karakter lain selain karakter huru 

    dan karakter angka). ecuali yang memunyai maksud tertentu untuk 

    variabel, yang harus diletakkan paling belakang dari nama variabel.

    0 special character 2 yang dii%inkan adalah R, Z, W, dan [.ontoh 3 +A8AR, +'-9-#W, F[, -8AZ

    ҂ Special character   R menun%ukkan variabel string, berisi nilai

    huru.

    ҂ Special character   W menun%ukkan variabel numerik ketepatan

    tunggal, berisi nilai angka ketetapan @ (tu%uh) digit.

    ҂ Special character   [ menun%ukkan variabel numerik ketepatan

    ganda, berisi nilai angka ketepatan lebih.҂ Special character  Z menun%ukkan variabel umerik integer, berisi

    nilai angka bulat.

    ҂  +ama variabel yang tidak mengandung Special character  adalah

    variabel numerik. Single precision  (sama dengan variabel yang

    mengandung Special character )

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    26/40

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    27/40

    Adalah variabel yang mengandung atau me$akili nilai numerik atau

    angka. Oariabel numerik dibagi men%adi 3

    a. Oariabel +umerik eteapatan #unggal ( single percision+Dapat me$akili nilai berkisar 5.?7@7U L 4= :7? sampai 4.@=445 L 4=7

    dengan ketepatan hingga @ digit. Besar memori b%te.b. Oariabel numerik ketepatan ganda (double precision) dapat me$akili

    nilai berkisar dari 5.?7@

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    28/40

    BAB III

    PEMBAHA)AN HA)IL PROGRAM

    %.1 Tugas Prakt*kum

    )+al

    P#. *llen merupakan perusahaan manuaktur yang memproduksi Sarung.

    Perusahaan tersebut memberlakukan 5 shit, yang menghasilkan 3

    SI# 4 3

    8*SI+ A 8*SI+ B 8*SI+ 8*SI+ D 8*SI+ *

    5?7 5?7 5U 5?7 5U

    SI# 5 3

    8*SI+ A 8*SI+ B 8*SI+ 8*SI+ D 8*SI+ *

    4?7 4?7 5U 4?7 4?7

    itung dan analisa total produksi pada setiap shit dengan ketentuan

    sebagai berikut 3

    a. ika hasil total produksi pershit ]

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    29/40

    4. lik aplikasi program 1basic hingga muncul tampilan seperti pada

    gambar diba$ah ini3

    &ambar 7.4 #ampilan A$al 1uic#Basic

    2. Selan%utnya kita membuat program dengan Basic

    &ambar 7.5 isting Perhitungan #otal Produksi

    %.1.2 6l+>

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    30/40

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

    DA#A I+P-#8esin A C 5?78esin B C 5?78esin C 578esin D C 5?78esin * C 57

    < S4= P9I+# 0#otal Produksi P# **+24< P9I+# 0CCCCCCCCCCCCCCCCCCC25= I+P-# 0shitC2H shit5< I+P-# 0mesin aC2H ma7= I+P-# 0mesin bC2H mb7< I+P-# 0mesin cC2H mc= I+P-# 0mesin dC2H md< I+P-# 0mesin eC2H me

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    31/40

    Ma

    &ambar 7.7 angkah ! angkah Penger%aan #otal Produksi

    %.2 Tugas La4+ran Resm*

    )+al

    Pedagang membeli 47kg eruk Peras seharga 9p. 5==.===,: Pedagang

    tersebut ingin men%ual %eruk itu seharga 9p.

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    32/40

    4. lik aplikasi program 1basic hingga muncul tampilan seperti pada

    gambar diba$ah ini3

    &ambar 7. #ampilan A$al 1uic#Basic

    2. Selan%utnya kita membuat program dengan Basic

    &ambar 7.< isting Perhitungan #otal Produksi

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    33/40

    %.2.2 6l+>

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    34/40

    #idak 

    &ambar 7.U angkah ! angkah Penger%aan Presentasi -ntung 9ugi

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

    A

    ASI

    S**SAI

    I#-+&

    Ma

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    35/40

    BAB I

    HA)IL DAN PEMBAHA)AN

    .1 Tugas Prakt*kum

    .1.1 Out4ut Pr+gram

    • Shit 4

    &ambar .4 'utput Perhitungan #otal Produksi

    • Shit 5

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    36/40

    &ambar .5 'utput Perhitungan #otal Produksi

    .1.2 Perh*tungan Manual

    Parameter 4 3 %ika total ^= dan ]

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    37/40

    Dari perbandingan %am ker%a shit 4 dan shit 5 diketahui bah$a shit 4

    mempunyai total produktivitas sebesar 47U< yang berarti U== maka

    hasilnya sesuai target produksi, sedangkan shit 5 mempunyai total

     produktivitas sebesar 4=4< yang berarti U== maka hasilnya %uga sesuai

    target produksi. adi hasil total produktivitas kedua shit tersebut

    semuanya memenuhi target produksi.

    .2 Tugas La4+ran Resm*

    .2.1 Out4ut Pr+gram

    &ambar .7 'utput Perhitungan

    .2.2 Perh*tungan Manual

    Diket 3 Berat Buah C 47

    arga ual C

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    38/40

    C 45 L

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    39/40

    BAB

    E)IMPULAN DAN )ARAN

    $.1 es*m4ulanA. Tugas Prakt*kum

    Dari praktikum tersebut kita dapat mengetahui kegunaan dari aplikasi

     percabangan 1Basic serta penerapan nya dalam perhitungan total

     produksi pada shift  4 dan shift 5 dalam suatu perusahaan yang

    memeroleh hasil perbandingan antara shift  4 dengan total

     produktivitas 47U< yang berarti U== maka hasilnya sesuai target

     produksi, sedangkan shift  5 dengan total produktivitas sebesar 4=4<

    yang berarti U== maka hasilnya %uga sesuai target produksi. adi hasil

     produktivitas kedua shift  tersebut semuanya memenuhi target

     produksi.B. Tugas La4+ran Resm*

    Dari praktikum tersebut kita dapat mengetahui kegunaan dari aplikasi

     percabangan 1Basic serta penerapan nya dalam perhitungan

     presentasi pendapatan hasil seorang pedagang buah diperoleh hasil

    sebesar U==== rupiah yang berarti 5=4=== maka hasilnya

    memperoleh keuntungan.$.2 )aran

    .4 Penulisan modulnya kurang baik karena banyak kata yang salah ketik 

     LABORATORIUM PEMROGRAMAN OMPUTER 

      Allan Beaut!"arth! Angela #1$%2&1&&'%(  )ess*+n )en*n II , Me-a I

  • 8/19/2019 LAPORAN MODUL II_2.doc

    40/40

    .5 ontoh prosedur praktikumnya kurang sama dengan yang di

     praktikumkan..7 Bahasa di bukunya sulit dimengerti.