laporan modul 5 basisdata

27
LAPORAN PRAKTIKUM V “RELASI DAN JOIN” Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Basis Data Yang Dibimbing oleh IbuTriyanaWidiyaningTyas Disusun Oleh: Badria (140533606090) Istu Purnamasari (140533601886) S1 PTI 2014 OFF A UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Upload: istupurnama

Post on 08-Jan-2017

337 views

Category:

Education


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan modul 5 basisdata

LAPORAN PRAKTIKUM V

“RELASI DAN JOIN”

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Basis DataYang Dibimbing oleh IbuTriyanaWidiyaningTyas

Disusun Oleh:

Badria (140533606090)

Istu Purnamasari (140533601886)

S1 PTI 2014 OFF A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

MARET 2015

Page 2: Laporan modul 5 basisdata

MODUL V

“RELASI DAN JOIN”

A. Tujuan

1. Memahami keterhubungan entitas didalam basis data

2. Memahami jenis-jenis operasi pengambilan data di beberapa entitas

3. Mampu menyelesaikan kasus-kasus retrieval yang melibatkan lebih dari satu

entitas

B. Dasar Teori

1. ERD (Entity Relationship diagram)

Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan

teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan

system. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang

pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)

merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah

satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema

konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem  seringkali

memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk

menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram,

ER diagram, atau ERD.

a. Notasi ERD

Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi  ERD. Notasi klasik sering digunakan

untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan

secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X

Page 3: Laporan modul 5 basisdata

Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram

terdiri dari Entitas, atribut dan relasi atau hubungan.

b. Entitas

Entitas dalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga

dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya)

dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam

entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang

tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota.

Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada

keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.

c. Atribut

Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas.

Atributdigambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci

entitas atau key diberi garis bawah. Jenis-jenis atribut terdiri dari atribut keys,

atribut simple, atribut multivalue,atribut composite atribut derivatif.

Atribut keys, juga disebut atribut yang dapat membedakan semua baris data

( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut

yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang samaContoh :

Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

Page 4: Laporan modul 5 basisdata

Atribut simple, atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah

lagi .Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

Atribut Multivalue,nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu

(multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan. Contoh : dari sebuah

buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

Atribut Composite,Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari

beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih

bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute. Contoh : dari entitas nama

yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang

Atribut Derivatif, Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex.

Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu

relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris

putus-putus

d. Relasi atau Hubungan

Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal

dari himpunan entitas yang berbeda

e. Tahapan ERD

Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah

menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan

dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan

setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan

hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.

Tahap berikutnya disebut  desain logis, dimana data dipetakan ke model

data yang logis, seperti model relasional.  Model data yang loguis ini kemudian

Page 5: Laporan modul 5 basisdata

dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut

sebagai “desain fisik”.

Simbol-simbol untuk membuat ERD :

Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:

Page 6: Laporan modul 5 basisdata

2. Join

Join dapat didefinisikan sebagai kombinasi record dari dua atau lebih tabel di

dalam basis data relasional dan menghasilkan sebuah tabel (temporary) baru yang

disebut sebagai joined table.

Jenis-jenis join dalam basis data sebagai berikut :

a. Inner Join

Inner join pada dasarnya adalah menemukan persimpangan (intersection)

antara dua buah tabel. Penggunaan relasi INNER JOIN adalah untuk

menampilkan kedua table yang direlasikan dengan menampilkan record –

record yang bersesuaian saja. Sedangkan syntak ON berfungsi menampilkan

kedua table lengkap dengan semua fieldnya tanpa menyingkat tampilan field

yang direlasikan dengan menampilkan satu kali (field yang berelasi

ditampilkan dua kali yaitu saat di deret table pertama lalu di deret table kedua)

seperti contoh di bawah

Syntax : select*from [Tabel_1] inner join [Tabel_2] on [Tabel_1].

[field yang berelasi] = [Tabel_2].[field yang berelasi];

Inner Join disebut juga EQUIJOIN - join yang berdasarkan pengujian

persamaan antara dua tabel (Forta, 2002:93).

b. Outer Join

Outer Join mirip dengan Equijoin, perbedaannya terletak pada adanya

tambahan operasi berlambang (+) yang artinya memaksakan nilai kolom di sisi

kiri untuk “dianggap sama” dengan nilai kolom di sisi kanan (Hutabarat,

2002:75).

Outer join dibagi menjadi tiga jenis :

- Left Outer Join

Left outer join (atau left join) mengembalikan semua nilai dari tabel kiri

ditambah dengan nilai dari tabel kanan yang sesuai (atau NULL jika tidak

ada nilai yang sesuai).

Page 7: Laporan modul 5 basisdata

- Right Outer Join

Memberikan semua baris table kanan walaupun harga kolom yang

terhubung dengan kolom di table kirinya tidak cocok.

- Full Outer Join

Memberikan semua baris table kiri dan kanan walaupun harga kolom yang

terhubung tidak cocok satu sama lain. Penggunaan FULL JOIN adalah

untuk menampilkan kedua table dengan record – record yang bersesuaian

saja. Field yang berelasi ditampilkan sekali di awal table atau paling kiri

Penggunaan kondisi join adalah keharusan untuk outer join, tetapi merupakan

pilihan untuk inner join (Nugroho, 2011:308).

Page 8: Laporan modul 5 basisdata

C. Latihan

Relationship

Pada latihan ini kita akan menggunakan dua buah tabel bernama Karyawan dan

Departemen dengan relationship bekerja pada. Struktur tabelnya diperlihatkan

sebagai berikut:

CREATE TABLE karyawan (

nama varchar(30) NOT NULL,

id_dep int(5) NOT NULL

) ENGINE=MyISAM;

CREATE TABLE departemen (

id_dep int(5) NOT NULL,

nama_dep varchar(30) NOT NULL,

PRIMARY KEY (id_dep)

) ENGINE=MyISAM;

Syntax tersebut kita ketikkan pada Notepad kemudian simpan dengan nama

yang diinginkan dan jangan lupa menggunakan ekstensi sql (*.sql)

Seperti berikut :

Setelah tersimpan dengan ekstensi *.sql kita tinggal memanggil file tersebut

pada program MySQL. Dan membuka program Mysql dapat dengan cara Start

button All Programs MySQL MySQL Server 5.2 MySQL Command

Line Client.

Setelah itu kita harus membuat/menggunakan database yang sudah ada, dengan

cara mengetikkan script use [nama_databasenya], seperti dibawah :

Page 9: Laporan modul 5 basisdata

Setelah terdapat keterangan “Database changed” maka database tersebut sudah

bisa digunakan.

Kemudian kita akan memanggil file sql yang telah kita buat dengan menggunakan

syntax “ \. [alamat file berada]“.

a. Copy alamat tempat file berada.

b. Kemudian paste di MySQL Command Line nya (dan jangan lupa di tambahi

dengan mengetik slash “\” kemudian nama file nya) Enter .

c. Setelah muncul keterangan Query OK, maka itu tandanya berhasil.

d. Kemudian masukkan data tabelnya, dengan cara mengetikkan syntax berikut

dengan notepad.

INSERT INTO karyawan values

("Agus",10),

("Budi",16),

("Citra",12),

("Dani",17);

INSERT INTO departemen values

(10,"Penelitian"),

(11,"Pemasaran"),

(12,"SDM"),

(13, "Keuangan");

Page 10: Laporan modul 5 basisdata

e. Simpan dengan langkah sebelumnya. Kemudian panggil pada MySQL CL nya.

Inner Join

a. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama inner1.sqlSELECT * FROM karyawan INNER JOIN departemen

ON karyawan.id_dep= departemen.id_dep ;

b. Panggil pada MySQL CL

c. Setelah itu kita akan mencoba menggunakan syntax bentuk Implisit. Bentuk

Bentuk implisit dari inner join diperlihatkan sebagai berikut:SELECT * FROM karyawan, departemen

WHERE karyawan.id_dep= departemen.id_dep ;

d. Simpan dengan nama inner2.sql dan panggil melalui MySQL CL nya.

Page 11: Laporan modul 5 basisdata

Dalam pengambilan data ini, kita juga bisa menspesifikasikan field terkait.

Sebagai contoh, hanya mengambil nama karyawan dan namadepartemen saja.

e. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama inner3.sqlSELECT karyawan.nama, departemen.nama_dep FROM karyawan

INNER JOIN departemen

ON karyawan.id_dep= departemen.id_dep ;

f. Panggil melalui MySQL CL nya.

Agar penulisan SQL lebih efisien, kita dapat memanfaatkan fitur

“derivedtable” (atau alias).

g. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama inner4.sqlSELECT k.nama, d.nama_dep FROM karyawan k

INNER JOIN departemen d

ON k.id_dep= d.id_dep ;

h. Panggil melalui MySQL CL nya.

Pada pernyataan SQL di atas, tabel karyawan dinotasikan dengan huruf kdan

tabel departemen menggunakan huruf d.

Outer Join

Left Outer Join

a. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama

outer1.sqlSELECT * FROM karyawan k

LEFT OUTER JOIN departemen d

ON k.id_dep= d.id_dep ;

Page 12: Laporan modul 5 basisdata

b. Panggil melalui MySQL CL nya.

Apabila diperlukan, kita juga dapat menggunakan klusa WHERE di

dalamjoin. Sebagai contoh, untuk mendapatkan data karyawan yang

tidakmemiliki departemen.

c. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama

outer2.sqlSELECT * FROM karyawan k

LEFT OUTER JOIN departemen d

ON k.id_dep= d.id_dep

WHERE d.id_dep IS NULL ;

d. Panggil melalui MySQL CL nya.

Right Outer Join

a. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama

router.sql

SELECT * FROM karyawan k

RIGHT OUTER JOIN departemen d

ON k.id_dep= d.id_dep ;

Page 13: Laporan modul 5 basisdata

b. Panggil melalui MySQL CL nya.

Full Outer Join

a. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama

router.sqlSELECT * FROM karyawan k

RIGHT OUTER JOIN departemen d

ON k.id_dep= d.id_dep

UNION

SELECT * FROM karyawan k

RIGHT OUTER JOIN departemen d

ON k.id_dep= d.id_dep ;

b. Panggil melalui MySQL CL nya.

Cross Join

a. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama cross.sql

SELECT * FROM karyawan

CROSS JOIN departemen ;

Page 14: Laporan modul 5 basisdata

b. Panggil melalui MySQL CL nya.

Cross join juga dapat direpresentasikan dalam bentuk implisit.

c. Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama cross1.sqlSELECT * FROM karyawan, departemen ;

d. Panggil melalui MySQL CL nya.

Page 15: Laporan modul 5 basisdata

D. Tugas Praktikum

1. Dapatkan data mahasiswa yang mengambil matakuliah. Selesaikandengan

pendekatan join eksplisit dan implisit. Hindari duplikasi data.

Pendekatan secara join ekspisit

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak1.sqlSELECT DISTINCT m.nim, m.nama

FROM mahasiswa m

INNER JOIN ambil_mk a

ON m.nim=a.nim ;

Panggil melalui MySQL CL nya.

Pendekatan secara join Implisit

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak1b.sqlSELECT DISTINCT m.nim, m.nama

FROM mahasiswa m, ambil_mk a

WHERE m.nim=a.nim ;

Panggil melalui MySQL CL nya.

Analisis :

Syntax dari SQL diatas menggunakan distinct agar menghindari dari

duplikasi data. Kemudian karena perintah yang dibuat melibatkan dua tabel,

mahasiswa dan ambil_mk. Maka menggunakan INNER JOIN karena kita akan

mengambil data yang berada pada persimpangan antara kedua tabel.

Menggunakan WHERE m.nim=a.nim karena pada dasarnya perintah tersebut

akan mengambil/menampilkan NIM dan NAMA yang nim pada tabel

mahasiswa juga terdapat atau sama dengan nim pada tabel ambil_mk. Hal itu

akan mendefinisikan bahwa yang terdapat pada tabel ambil_mk merupakan

Page 16: Laporan modul 5 basisdata

mahasiswa yang mengambil mata kuliah. Pendekatan secara Ekplisit dan

Implisit pada dasarnya akan memunculkan output yang sama hanya saja

bahasa yang digunakan sedikit ada perbedaan. Pendekatan secara eksplisit

lebih spesifik bahasa yang digunakan, sedangkan pendekatan secara implisit

lebih umum bahasa yang digunakan.

2. Kelompokkan data mahasiswa yang tidak mengambil matakuliahberdasarkan jenis

kelaminnya, kemudian hitung banyaknya.

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak2.sqlSELECT m.JK, COUNT(m.JK) AS jumlah

FROM mahasiswa m

LEFT JOIN ambil_mk a

ON m.nim=a.nim

WHERE a.nim IS NULL

GROUP BY m.JK;

Panggil melalui MySQL CL nya.

Anilisis :

Dalam syntax diatas akan menghitung jumlah mahasiswa yang tidak

mengambil mata kuliah berdasarkan jenis kelaminnya. Pada proses

penghitungan, kita menggunakan fungsi agregat COUNT untuk menghitung

banyaknya. Kita menggunakan jenis LEFT OUTER JOIN karena yang akan

dihitung berada pada tabel sebelum ambil_mk (sebelah kiri). Pendeteksian

untuk mahasiswa yang tidak mengambil mata kuliah terdapat pada syntax

WHERE a.nim IS NULkarena pada field nim tabel ambil_mk null value

(kosong/tidak ada). Pengambilan data yang akan dihitung dimuat pada tabel

mahasiswa field nim yang tidak terdapat pada field nim tabel ambil_mk.

Page 17: Laporan modul 5 basisdata

3. Dapatkan nim dan nama mahasiswa yang mengambil matakuliah beserta kode_mk

dan nama_mk yang diambilnya. Selesaikan dengan pendekatanjoin eksplisit dan

implisit.

Pendekatan secara Eksplisit

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak3b.sqlSELECT m.nim, m.nama, k.kode_mk, k.nama_mk

FROM mahasiswa m

INNER JOIN ambil_mk a

ON m.nim=a.nim

INNER JOIN matakuliah k

ON a.kode_mk=k.kode_mk ;

Panggil melalui MySQL CL nya.

Pendekatan secara Implisit

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak3b.sqlSELECT m.nim, m.nama, k.kode_mk, k.nama_mk

FROM mahasiswa m, matakuliah k, ambil_mk a

WHERE m.nim=a.nim AND a.kode_mk = k.kode_mk ;

Panggil melalui MySQL CL nya.

Analisis :

Syntax menampilkan 4 field yaitu nim, nama, kode_mk, dan nama_mk dari

relasi antara tabel mahasiswa, ambil_mk dan matakuliah dimana nim pada

tabel mahasiswa sama dengan nim pada tabel ambil_mk (untuk deteksi

mahasiswa yang mangambil matakuliah), dengan kode_mk pada tabel

ambil_mk sama dengan kode_mk pada tabel matakuliah (untuk deteksi mata

Page 18: Laporan modul 5 basisdata

kuliah yang diambil). Pada pendekatan Implisit menggunakan dua INNER

JOIN karena prosesnya melibatkan 3 tabel sekaligus.

4. Dapatkan nim, nama, dan total sks yang diambil oleh mahasiswa, di manatotal

sksnya lebih dari 4 dan kurang dari 10.

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak4.sqlSELECT m.nim, m.nama, SUM(sks) AS total_sks

FROM mahasiswa m, ambil_mk a, matakuliah k

WHERE m.nim=a.nim AND a.kode_mk=k.kode_mk

GROUP by nama

HAVING SUM(sks) >4 AND SUM(sks) <10;

Panggil melalui MySQL CL nya.

Analisis :

Pada syntax diatas terdapat 3 field yang dimunculkan yaitu nim nama dan

total_sks yang di ambil dari gabungan dari 3 tabel : mahasiswa, ambil_mk

dan matakuliah dimana nim pada tabel mahasiswa terdapat atau sama

dengan nim pada tabel ambil_mk dan kode_mk pada ambil_mk sama dengan

atau terdapat pada tabel matakuliah dengan di group berdasarkan nama

mahasiswa dan menggunakan HAVING karena persyaratan terdapat fungsi

agregat.

5. Dapatkan matakuliah yang tidak diambil oleh mahasiswa terdaftar(mahasiswa di

tabel mahasiswa)

Ketikkan syntax dibawah ini di notepad dan simpan dengan nama prak.sqlSELECT k.kode_mk, k.nama_mk, sks, semester

FROM mahasiswa m

LEFT JOIN ambil_mk a

ON m.nim=a.nim

RIGHT JOIN matakuliah k

ON a.kode_mk=k.kode_mk

WHERE nama IS NULL ;

Page 19: Laporan modul 5 basisdata

Panggil melalui MySQL CL nya.

Analisis :

Pada syntax tersebut terdapat dua jenis outer yang digunakan yaitu LEFT dan

RIGHT OUTER JOIN karena mengakses dari 3 tabel. Pada LEFT JOIN

mengakses data nim dengan tabel mahasiswa yang sama dengan pada field

nim tabel ambil_mk kemudian pada syntax RIGHT JOIN mengakses kode_mk

pada tabel ambil_mk dengan kode_mk pada tabel matakuliah dimana nama

bernilai NULL VALUE (bernilai kosong/tidak ada). Hal ini akan

memunculkan matakuliah yang tidak diambil oleh mahasiswa terdapat pada

tabel mahsiswa.

Page 20: Laporan modul 5 basisdata

E. Kesimpulan

1. Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan

untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem.

2. Relationship bersifat top-down

3. Relationship pada basis data terdiri dari entitas.

4. Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model

ERD(relationship) adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis

informasi yang akan disimpan dalam database.

5. Tahap berikutnya disebut  desain logis, dimana data dipetakan ke model data

yang logis, seperti model relasional. 

6. Entitas merupakan segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data

7. Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah.

Entitas kuat : merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan

entitas lainnya. Contohnya entitas anggota.

Entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada

keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi

8. Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas.

9. Atributdigambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips.

10. Atribut terdiri dari atribut keys, atribut simple, atribut multivalue,atribut

composite atribut derivatif.

Atribut keys adalah atribut yang tidak boleh ada baris data dengan nilai

yang sama

Atribut simple, atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah

lagi

Atribut Multivalue,nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu

(multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan.

Atribut Composite, Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari

beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih

bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.

Atribut Derivatif, Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex.

11. Join adalah sebagai kombinasi record dari dua atau lebih tabel di dalam basis data

relasional dan menghasilkan sebuah tabel (temporary) baru yang disebut sebagai

joined table.

Page 21: Laporan modul 5 basisdata

12. Ada dua jenis Join inner join dan outer join.

13. Inner join pada dasarnya adalah menemukan persimpangan (intersection) antara

dua buah tabel.

14. Outer join merupakan join yang dasarkan pada penempatan data, outer join memilki jenis Left Outer Join, Right Outer Join, Full Outer Join

F. Daftar Rujukan

Forta, Ben. 2002. Belajar Sendiri : SQL dalam 10 Menit. Yogyakarta : ANDI.

Hutabarat, Bernaridho I. 2002. Pemrograman Oracle PL/SQL. Yogyakarta :

ANDI OFFSET.

Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi SISTEM BASIS DATA.

Yogyakarta : ANDI.

Tim Penulis Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri

Malang 2012. Modul III, Fungsi Agregat. Universitas Negeri Malang.

Tim Penulis Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri

Malang 2012. Modul V, Fungsi Agregat. Universitas Negeri Malang.

https://herlinnairine.wordpress.com/2014/02/06/entity-relationship-diagram-

erd-dan-contoh-kasus/diakses pada 02 Maret 2015

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-

relationship-diagram-erd/ diakses pada 02 Maret 2015

http://i-maulidina.blogspot.com/2013/04/join-basis-data.html diakses

pada 02 maret 2015

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CDUQFjAF&url=http%3A%2F

%2Felearning.amikom.ac.id%2Findex.php%2Fdownload%2Fmateri%2F555043-

ST022-13%2FModul

%252010.pdf&ei=ogj3VI3tHYPjuQTh9ILIBw&usg=AFQjCNHjev_OLueya7Xzan4F

0gOvT7-

5CQ&sig2=zR0v4pGS_sBAins4Xe0yKQ&bvm=bv.87519884,d.c2E&cad=rja

diakses pada 3 maret 2015