laporan laju reaksi fix bismillah

Upload: marena-thalita

Post on 02-Jun-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    1/20

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK II

    KINETIKA REAKSI ION PERMANGANAT DENGAN ASAM OKSALAT

    Nama : Marena Thalita Rahma

    NIM : 121810301031

    Kelompok : 5

    Kelas : AAsisten : Yuliani

    LABORATORIUM KIMIA FISIK

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    2/20

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Reaksireaksi kimia yang ada disekitar kita berlangsung dengan laju yang berbeda-

    beda. Ada yang prosesnya cepat dan ada pula yang lambat, sebagai contoh bensin terbakar

    lebih cepat dibandingkan minyak tanah. Ada juga reaksi yang berlangsung sangat cepat

    seperti membakar dinamit yang menghasilkan ledakan. Reaksi yang berlangsung lambat

    juga bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya, seperi pengkaratan besi.

    Tingkat reaksi ditentukan dari hasil percobaan yang menyatakan hubungan antara

    laju reaksi dengan kepekatan pereaksi masing-masing. Persamaan laju reaksi dalam ilmu

    kimia hanya dapat dinyatakan berdasarkan data hasil percobaan yag berupa waktu. Data

    yang didapatkan tersebut akan diolah untuk menentukan orde reaksi dan konstata laju

    reaksi. Persamaan laju reaksi ditentukan berdasarkan konsentrasi awal setiap zat

    dipangkatkan orde reaksinya. Nilai orde reaksi tak selalu sama dengan koefisien reaksi zat

    yang bersangkutan, karena orde reaksi merupakan penjumlahan dari orde reaksi setiap zat

    pereaksi. Mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan bagian langkah suatu reaktan

    berubah menjadi suatu produk dan mempengaruhi besarnya orde reaksi.

    Pembahasan praktikum kali ini mempelajari kinetika reaksi. Topik percobaan ini

    adalah kinetika reaksi yang berjudul kinetika reaksi ion permanganat dengan asam oksalat.

    Setelah praktikum ini diharapkan praktikan dapat menentukan orde suatu reaksi.

    1.2 Tujuan

    Adapun tujuan dalam percobaan ini adalah mahasiswa dapat menentukan tingkat

    reaksi (orde) MnO4- dengan H2C2O4.

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    3/20

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Material Safety Data Sheet(MSDS)

    2.1.1.Asam Oksalat

    Asam oksalat berupa kristal putih, mempunyai massa molar 90.03 g/mol (anhidrat)

    dan 126.07 g/mol (dihidrat). Kepadatan dalam fase 1,90 g/cm (anhidrat) dan 1.653 g/cm

    (dihidrat). Mempunyai kelarutan dalam air 9,5 g/100 mL (15C) 14,3 g /100 mL (25C)

    120 g/100 mL (100C) dan mempunyai titk didih 101-102C (dihidrat). Asam oksalat

    merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam

    etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus

    HOOC-COOH. Asam oksalat merupakanasam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih

    kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor.

    Ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contohnya adalah

    kalsium oksalat (CaOOC-COOCa) yang merupakan penyusun utama jenisbatu ginjal yang

    sering ditemukan (Anonim, 2014).

    2.1.2.KMnO4

    Senyawa ini berbentuk padat, sangat reaktif dengan bahan-bahan organik, logam,

    asam. Senyawa ini juga reaktif dengan mengurangi agen, bahan mudah terbakar. Bahan ini

    dapat bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, ammonia, ammonium garam,

    phosphorous, banyak dibagi halus organik compounds (bahan), cairan, asam, belerang.

    Sifat fisiknya tidak berbau, berat molekul 158,03 g/mol dengan warna ungu dan berat jenis

    2,7 @ 15 C. Titik didih dan titik leburnya berturut-turut adalah 150C dan 240C. Senyawa

    ini merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Kalium permanganat biasa digunakan dalam

    larutan netral atau larutan yang bersifat basa dalam kimia organik (Anonim, 2014).

    2.1.3.Aquades

    Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusun atas

    dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen. Air memiliki kemampuan untuk

    melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas, dan

    banyak macam molekul organik. Nama lain dari air adalah dihidrogen monoksida atau

    hidrogen hidroksida. Air merupakan jenis senyawa liquid yang tidak berwarna, tidakberasa, dan tidak berbau pada keadaan standar. Massa molar dari air adalah 18,01528

    http://wapedia.mobi/id/Asam_organikhttp://wapedia.mobi/id/Asam_asetathttp://wapedia.mobi/id/Anionhttp://wapedia.mobi/id/Batu_ginjalhttp://wapedia.mobi/id/Batu_ginjalhttp://wapedia.mobi/id/Anionhttp://wapedia.mobi/id/Asam_asetathttp://wapedia.mobi/id/Asam_organik
  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    4/20

    g/mol. Titik didih air sebesar 100C (373,15C) sedangkan ttik lelehnya 0C (273,15C).

    Massa jenis air sebesar 1000 kg/cm3 dan viskositasnya 0,001 Pa/s (20C). Sifat dari bahan

    ini adalah non-korosif untuk kulit, non-iritasi untuk kulit, tidak be untuk kurbahaya untuk

    kulit, non-permeator oleh kulit, tidak berbahaya dalam kasus konsumsi. Bahan ini juga

    tidak berbahaya dalam kasus inhalasi (Anonim, 2014).

    2.2. Landasan Teori

    Kecepatan reaksi adalah kecepatan perubahan konsentrasi pereaksi terhadap waktu,

    jadi -dc/dt. Tanda minus menunjukkan bahwa konsentrasi berkurang bila waktu bertambah.

    Menurut hukum kegiatan massa, kecepatan reaksi pada temperatur tetap, berbanding lurus

    dengan konsentrasi pengikut-pengikut ketiga dan masing-masing berpangkat sebanyak

    molekul dalam persamaan reaksi. Jumlah molekul pereaksi yang ikut dalam reaksi disebut

    Molekul Aritas. Jumlah molekul pereaksi yang konsentrasinya menentukan kecepatan

    reaksi, disebut tingkat reaksi. Molekularitas dan tingkat reaksi tidak selalu sama. Sebab

    tingkat reaksi tergantung dari mekanisme reaksinya. Di samping itu juga perlu diketahui

    bahwa molekularitas selalu merupakan bilangan bulat. Sedangkan tingkat reaksi dapat

    pecahan bahkan nol (Sukardjo, 1989).

    Beberapa reaksi yang mengikuti hukum laju sederhana sebagaimana yang telah

    diuraikan sebelumnya melalui beberapa tahap. Tahap tahapan ini disebut reaksi

    elementer karena tahapan tersebut tak dapat diurai menjadi reaksi kimia yang lebih

    sederhana. Urut urutan reaksi elementer yang berlandsung terus sampai menghasilkan

    keseluruhan reaksi disebut meknisme reaksi (Mulyono, 2005).

    Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada

    yang cepat dan ada pula yang berjalan lambat, contohnya saja bensin terbakar lebih cepat

    dibandingkan minyak tanah. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti membakar

    dinamit yang menghasilkan ledakan dan reaksi yang berlangsung sangat lambat , seperti

    pengkaratan besi. Pembahasan tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia.

    Kinetika kimia adalah cara menentukan laju reaksi dan juga faktor faktor yang

    mempengaruhi terjadinya laju reaksi. Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya laju

    reaksi adalah sifat pereaksi, konsentrasi pereaksi, suhu, katalis, keadaan pereaksi dan luas

    permukaan, serta cahaya (Syukri, 1999).

    Salah satu faktor penentu laju reaksi adalah sifat pereaksinya, ada yang reaktif danada juga yang kurang reaktif. Misalnya saja bensin lebih cepat terbakar daripada minyak

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    5/20

    tanah. Logam Natrium bereaksi cepat dengan air, sedangkan logam magnesium lambat.

    Dua molekul yang akan bereaksi harus bertabrakan langsung. Jika konsentrasi pereaksi

    diperbesar, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan

    terjadinya tabrakan antar molekul sehingga akan mempercepat jalannya reaksi. Akan

    tetapi, tidak selalu pertambahan konsentrasi pereaksi dapat meningkatkan laju reaksi

    (Syukri.1999).

    Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat apabila terjadi peningkatan suhu, karena

    kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Akibatnya jumlah

    dan energi tabrakan bertambah besar. Laju suatu reaksi dapat dipercepat dengan

    menambahkan zat yang disebut katalis. Katalis sangat diperlukan dalam reaksi zat organik,

    termasuk dalam organisme. Katalis dalam organisme disebut enzim yang dapat

    mempercepat proses terjadinya reaksi di dalam tubuh (Syukri,1999).

    Jika dibandingkan dengan pita magnesium, serbuk magnesium lebih cepat bereaksi

    dengan asam sulfat encer. Pada umumnya, makin kecil partikel pereaksi makin besar

    permukaan pereaksi yang bersentuhan dalam reaksi, sehingga reaksinya semakin cepat.

    Sistem heterogen, dengan pereaksi yang berbeda wujud, luas permukaan sentuhan antar

    pereaksi sangat menentukan laju reaksi. Luas permukaan tidak mempengaruhi laju reaksi

    dalam sistem homogen. Selain faktor-faktor tersebut, cahaya juga mempengaruhi

    terjadinya laju reaksi. Contohnya, reaksi fotosintesi dan fotografi sangat berkaitan dengan

    reaksi yang peka terhadap cahaya (Sjaifullah, 1994).

    Laju keseluruhan dari suatu reaksi kimia pada umumnya bertambah jika

    konsentrasi satu pereaksi atau lebih dinaikkan. Hubungan antara laju dan konsentrasi dapat

    diperoleh dai data eksperimen.

    Untuk reaksi,

    aA + bB Produk

    dapat diperoleh bahwa laju reaksi dapat berbanding lurus dengan [A]x dan [B]y

    ungkapkan : Laju = [A]x [B]y

    disebut hukum laju atau persamaan laju, dengan k adalah tetapan laju x dan y merupakan

    bilangan bulat, pecahan atau nol.

    Reaksi adalah orde ke x terhadap A, orde ke y terhadap B, dan (a+y) dalah orde reaksi

    keseluruhan (Hiskia,1992).

    Laju reaksi suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai fungsi konsentrasi zat

    zatpereaksi yang berperan serta dalam reaksi tersebut. Mekanisme reaksi merupakan faktor

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    6/20

    yang sangat berperan pada penetuan tingkat reaksi suatu reaksi kimia. Mekanisme ini tidak

    dapat ditentukan hanya dengan meninjau saja, melainkan harus ditentukan secara

    experimental. Oleh karena itu tingkat reaksi suatu reaksi kimia harus ditentukan percobaan.

    Orde reaksi berkaitan dengan pangkat dalam hukum laju reaksi, reaksi yang

    berlangsung dengan konstan, tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi disebut orde

    reaksi nol. Reaksi orde pertama lebih sering menampakkan konsentrasi tunggal dalam

    hukum laju, dan konsentrasi tersebut berpangkat satu. Rumusan yang paling umum dari

    hukum laju reaksi orde dua adalah konsentrasi tunggal berpangkat dua atau dua konsentrasi

    masing-masing berpangkat satu. Salah satu metode penentuan orde reaksi memerlukan

    pengukuran laju reaksi awal dari sederet percobaan. Metode kedua membutuhkan

    pemetaan yang tepat dari fungsi konsentrasi pereaksi terhadap waktu untuk mendapatkan

    grafik garis lurus. Reaksi yang umum dan sederhana biasanya mempunyai orde pertama,

    selain itu kita kenal reaksi orde kedua dan ketiga dan beberapa reaksi yang berorde nol

    bahkan orde pecahan. Peningkatan suhu reaksi dapat meningkatkan fraksi molekul yang

    mempunyai energi aktivasi sehingga reaksi dipercepat. Hal yang dilakukan untuk

    mempercepat terjadinya reaksi dapat juga dilakukan dengan meningkatkan konsentrasi

    pereaksi dan penambahan katalis (Hiskia, 1992).

    Orde reaksi adalah jumlah pangkat faktor konsentrasi dalam hukum laju bentuk

    persamaan diferensial. Pada umumnya orde reaksi tidak sesuai dengan koefisien dalam

    persamaan stiokiometri reaksi.

    1.

    Reaksi orde nol

    Adalah reaksi berjalan dimana laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.

    Fotosintesis merupakan salah satu contoh reaksi orde nol. Secara matematik

    diformulasikan : v=k[reaktan]atau v= k

    [reaktan] v

    t t

    Kurva reaksi orde nol

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    7/20

    2.Reaksi orde satu

    Adalah reaksi yang berjalan dimana laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi

    reaktan pangkat satu, persamaan matematiknya : v = k [reaktan]1

    jika konsentrasi reaktan naik dua ali, maka laju reaksi juga naik dua kali dan sebaliknya.

    Log [reaktan]

    t

    Kurva reaksi orde satu

    3. Reaksi orde dua

    Adalah reaksi yang berjalan dimana laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi

    pangkat dua, persamaan matemetiknya :v= k [reaktan]2

    Jika konsentrasi reaktan naik dua kali, maka laju reaksi naik empat kali dan seterusnya

    serta sebaliknya.

    Log

    t

    Kurva reaksi orde kedua

    (Abdulgani, 1996).

    Orde reaksi dapat ditentukan dengan beberapa metode, antara lain :

    1. Metode substansi. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi

    disubtitusikan ke dalam bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi, jika

    persamaan itu menghasilkan harga K yang tetap konstan dalam batas-batas variasi

    percobaan, maka reaksi dianggap berjalan sesuai dengan orde tersebut.

    2.

    Metode grafik. Plot data dalam bentuk grafik dapat digunakan untuk mengetahui orde

    reaksi tersebut, jika konsentrasi diplot terhadap t dan didapatkan garis lurus, reaksi adalah

    orde nol. Reaksi dikatakan orde pertama bila log (a-x) terhadap t menghasilkan garis lurus.

    Suatu reaksi orde-kedua akan memberikan garis lurus bila 1/(a-x) diplot terhadap t (jika

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    8/20

    konsentrasi mula-mula sama). Jika plot 1/(a-x)2terhadap t menghasilkan garis lurus dengan

    seluruh reaktan sama konsentrasi mula-mulanya, reaksi adalah orde-ketiga.

    3.

    Metode waktu-paruh. Waktu paruh sebanding dengan konsentrasi awal a, waktu

    paruh reaksi orde-pertama tidak bergantung pada a, waktu paruh untuk reaksi orde-kedua,

    dimana a=b sebanding dengan 1/a dari dalam reaksi orde-ketiga, dimana a=b=c, sebanding

    dengan 1/a2(Martin, 1993).

    Percobaan kali ini akan ditentukan tingkat reaksi (orde reaksi) dari persamaan reaksi:

    5C2O42- (l) + 2MnO4

    - (l) + 16 H

    +(aq) 10CO2 (aq)+8H2O(l) + 2Mn2+(s)

    Jika reaksi ini merupakan reaksi tingkat m terhadap H2C2O4dan tingkat n tehadap KMnO4,

    maka laju reaksi dinyatakan dalam persamaan:

    R = K [H2C2O4]m [KMnO4]

    n

    Andaikan suatu reaksi mempunyai tingkat reaksi n terhadap suatu zat pereaksi, maka laju

    pereaksinya akan sebanding dengan konsentrasi n dan berbanding terbalik dengan waktu

    (t).

    R Cn

    r 1/t

    dimana :

    C = konsentrasi

    n = tingkat reaksi

    t = Waktu

    (Team Kimia Fisik, 2014 : 16-17).

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    9/20

    BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1Alat dan Bahan

    3.1.1Alat

    9 buah Erlenmeyer 50 mL

    1 buah Buret 50 mL

    1 buah Pipet Tetes

    1 buah Botol semprot

    2 buahBeaker glass 150 mL

    1 buah Corong gelas

    10 buah Stopwatch

    1 buah Gelas ukur 10 mL

    1 buah Gelas ukur 50 mL

    1 buah Pipet mohr 1 mL

    1 buahBall pipet

    1 buah Statif

    3.1.2Bahan

    Aquades

    KMnO40,1N

    H2C2O40,7 N

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    10/20

    3.2 Skema Kerja

    - dimasukkan dalam buret

    - ditambahkan dalam erlenmeyer yang berisi campuran 10 mL H2C2O4

    0,7 N dan H2O 2 mL

    - dicatat waktu yang dibutuhkan mulai dari penambahan KMnO4 0,1 N

    hingga menjadi tidak berwarna kembali

    - diulangi sebanyak 2 kali

    - diulangi langkah 1-4 dengan campuran H2C2O415 mL, 20 mL, 25 mL,

    20 mL dan H2O 2 mL- ditentukan orde reaksi ion permanganat dengan asam oksalat dengan

    dibuat grafik 1/t versus C

    KMnO40,1 N

    Hasil

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    11/20

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    12/20

    hanya menyebabkan semakin bertambahnya volume oksalat dimana dengan bertambahnya

    volume asam oksalat, maka konsentrasi asam oksalat menjadi semakin kecil atau semakin

    encer. Penambahan aquades ini merupakan proses pengenceran asam oksalat yang

    memiliki konsentrasi awal 0,7 N atau 0,35 M. Konsentrasi asam oksalat yang didapatkan

    setelah pengenceran berturut-turut dari variasi volume asam oksalat 10 mL, 15 mL, 20 mL,

    25 mL dan 20 mL adalah 0,292 M, 0,308 M, 0,318 M, 0,324 M, dan 0,318 M.

    Langkah selanjutnya yaitu menambahkan kalium permanganat ke dalam erlenmeyer

    yang sebelumnya telah berisi asam oksalat dan aquades. Warna mula-mula dari kalium

    permanganat yaitu ungu. Warna ungu dari KMnO4 disebabkan karena senyawa ini

    mengandung unsur Mn yang memiliki bilangan oksidasi +7 yang menyerap energi pada

    panjang gelombang di sekitar 560-590 nm. Penyerapan pada panjang gelombang ini

    merupakan penyerapan pada daerah panjang gelombang visibel dengan warna serapnya

    adalah kuning dan warna komplementernya adalah ungu. Hal inilah yang menyebabkan

    mata kita melihatnya nampak dengan warna ungu. Volume kalium permanganat yang

    ditambahkan pada erlenmeyer 1-5 berturut-turut yaitu 2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL, dan 2

    mL. Perhitungan waktu dimulai ketika penambahan kalium permanganat pada masing-

    masing erlenmeyer, perhitungan waktu ini menggunakan stopwatch. Persamaan reaksi

    antara kalium permanganat dengan asam oksalat yang terjadi di dalam erlenmeyer sebagai

    berikut:

    2MnO4-(aq) + 16 H+(aq) + 5 C2O4

    2-(aq) 2 Mn2+(aq) + 10 CO2(g) + 8 H2O (l)

    Perubahan warna ungu pada larutan menjadi tidak berwarna dihitung menggunakan

    stopwatch. Fenomena yang terjadi selama perubahan warna tersebut adalah adanya

    gelembung udara yang dihasilkan di dalam larutan. Gelembung udara tersebut adalah gas

    karbondioksida yang merupakan hasil reaksi antara asam oksalat dengan kalium

    permanganat seperti pada reaksi di atas. Selain itu perubahan warna yang terjadi adalah

    larutan yang semula berwarna ungu, kemudian berubah warna menjadi larutan yang

    berwarna coklat tua, lalu menjadi larutan coklat muda, dan menjadi larutan tidak berwarna.

    Larutan yang tidak berwarna adalah hasil reaksi antara asam oksalat dengan kalium

    permanganat.

    Penambahan Kalium permanganat sebagai oksidator kuat yang dapat mengoksidasi

    asam oksalat menjadi CO2 (karbon dioksida) dan H2O (air). Peristiwa ini menyebabkan

    ion permanganat (MnO4-) dari kalium permanganat akan tereduksi menjadi Mn2+ yang

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    13/20

    ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi Mn dari 7+ menjadi 2+. Perubahan warna

    ungu menjadi coklat pada awal-awal reaksi menunjukkan bahwa ion permanganat mulai

    terduksi dari Mn+7 menjadi Mn2+ dimana Mn2+ akan menyerap energi pada panjang

    gelombang 430-480 nm sehingga warna komplementer yang terlihat oleh mata adalah

    coklat. Warna coklat ini lama kelamaan akan menghilang dan berubah warna menjadi

    jernih. Hal ini terjadi karena ion permanganat mengoksidasiC2O42-menjadi CO2dan H2O

    sehingga larutan menjadi jernih tidak berwarna karena adanya H2O dalam larutan.

    Jumlah kalium permanganat yang ditambahkan ke dalam larutan jumlahnya

    bermacam-macam. Jumlah KMnO4yang ditambahkan ke dalam larutan pada erlenmeyer

    1-5 secara berturut-turut adalah 1 mL, 2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL dan 2 mL. Jumlah

    penambahan yang berbeda ini menyebabkan konsentrasi KMnO4berbeda-beda. Variasi ini

    dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Konsentrasi

    KMnO4yang didapatkan melalui perhitungan berturut-turut dari elrmenmeyer 1 hingga 5

    adalah 1,752 M, 2,153 M, 1,479 M, 1,496 M dan 3,498 M. Percobaan ini dilakukan duplo

    agar data yang didapatkan memiliki nilai yang akurat. Akurat adalah pengukuran yang

    dilakukan secara cermat, tepat, dan teliti. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk merubah

    larutan dari berwarna ungu menjadi tidak berwarna pada kelima erlenmeyer tersebut

    adalah 816,5 detik, 702 detik, 651,5 detik, 596 detik, 979 detik.

    Data diatas dapat dianalisa bahwa semakin besar konsentrasi reaktan, semakin cepat

    laju reaksinya. Namun, pada erlenmeyer kelima terdapat perbedaan yang dapat disebabkan

    jumlah kalium permanganat yang sedikit. Jumlah kalium permanganat yang sedikit

    menyebabkan kalium permanganat mengoksidasi C2O42- menjadi CO2 dan H2O dengan

    lambat. Konsentrasi reaktan yang cukup besar, dengan jumlah pengoksidasi yang sedikit

    membuat pengoksidasi yaitu kalium permanganat sangat lambat dalam mengoksidasi ion

    oksalat. Hal tersebut yang membuat laju reaksi pada erlenmeyer kelima menjadi lambat

    meskipun memiliki konsentrasi yang besar.

    Reaksi antara KMnO4 dengan asam oksalat dapat dikatakan sebagai autokatalisator

    karena ion Mn2+yang terbentuk sebagai katalis. Kemudian reaksi ini tidak perlu indikator

    secara khusus untuk menentukan titik ekuivalen karena laju ditentukan dari perubahan

    warna proses tersebut. Katalis adalah suatu zat yang dapat menurunkan energi aktivasi.

    Turunnya energi aktivasi membuat partikel di dalam larutan bergerak acak dan saling

    bertumbukan sehingga mempercepat terjadinya laju reaksi.

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    14/20

    Data konsentrasi kalium permanganat dan waktu yang didapatkan, kemudian

    diplotkan menjadi grafik 1/t vs konsentrasi ( C ). Grafik 1/t vs c dapat dilihat pada grafik di

    bawah ini,

    Grafik 4.1 Hubungan 1/t terhadap Konsentrasi KMnO4

    Persamaan garis yang diperoleh dari kurva dapat digunakan untuk menentukan

    tingkat atau orde reaksi dari reaksi KMnO4 dengan asam oksalat. Persamaan garis yang

    diperoleh adalah y= -0,0002506x + 0,0019. Orde reaksi yang didapatkan berdasarkan

    perhitungan adalah 1,8. Berdasarkan literatur, orde reaksi dari reaksi KMnO4dengan asam

    oksalat adalah 2. Perbedaan hasil percobaan dengan literatur ini dimungkinkan oleh

    kesalahan saat melakukan percobaan, namun perbedaan ini sangat kecil. Kesalahan yang

    mungkin terjadi adalah kurang telitinya praktikan saat mengamati perubahan larutan dari

    ungu hinggan tepat bening tidak berwarna sehingga mempengaruhi pengukuran waktu

    yang dalam percobaan.

    y = -0,0002506x + 0,0019

    R = 0,576

    0

    0,0002

    0,0004

    0,0006

    0,0008

    0,001

    0,0012

    0,0014

    0,0016

    0,0018

    0 1 2 3 4

    1

    /t

    Konsentrasi KMnO4

    Grafik Konsentrasi terhadap 1/t

    Series1

    Linear (Series1)

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    15/20

    BAB 5. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang didapatkan dalam percobaan ini adalah tingkat orde ion

    permanganat dengan asam oksalat adalah 1,8 (mendekati 2).

    5.2 Saran

    Saran yang didapatkan dalam percobaan ini adalah

    1.

    Praktikan harus jeli dalam menghitung waktu yang dibutuhkan larutan untuk merubah

    warna dari ungu menjadi tidak berwarna.

    2.

    Praktikan harus hati-hati dalam menggunakan alat.

    3.

    Praktikan harus berhati-hati dalam melakukan pengenceran asam oksalat karena jika

    salah dapat menghasilkan reaksi yang sangat panas.

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    16/20

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2014. Aquadest MSDS. [Serial Online]. http://www.sciencelab.com/msds.

    php?msdsId=9927593.(diakses 30 Oktober 2014).

    Anonim. 2014. Oxalic Acid MSDS. [Serial Online]. http://www.sciencelab.com/msds.

    php?msdsId=9979593.(diakses 30 Oktober 2014).

    Anonim. 2014. Potasium Permanganate MSDS. [Serial Online].

    http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9987893.(diakses 30 Oktober 2014).

    Hiskia, A. 1992.Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung : ITB.

    Mulyono. Tri. 2005.Pengantar Kinetika Kimia. Jember: Universitas Jember.Syaifullah, Achmad. 1994. Kimia Dasar II Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Jember :

    Universitas Jember.

    Sukardjo. 1989.Kimia Fisika. Yogakarta : Rineka Cipta.

    Syukri, S. 1999.Kimia Dasar 2. Bandung : ITB.

    Tim Kimia Fisika. 2014.PetunjukPraktikum Kimia Fisik II. Jember: Universitas Jember.

    http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927593http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927593http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9979593http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9979593http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9987893http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9987893http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9979593http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9979593http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927593http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927593
  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    17/20

    LAMPIRAN

    Data Percobaan

    Percobaan pada

    erlenmeyer

    H2C2O4

    (mL)

    KMnO4

    0,1 M (mL)

    Waktu

    Detik Ratarata

    110 2 840 detik

    816,5 detik10 2 793 detik

    215 3 700 detik

    702 detik15 3 704 detik

    3

    20 4 652 detik

    651,5 detik20 4 651 detik

    425 5 595 detik

    596 detik25 5 597 detik

    520 2 968 detik

    976 detik20 2 984 detik

    1. Perhitungan konsentrasi asam okasalat dan air

    Nasam oksalat =Masam oksalatx Valensi

    0,7N =Mx 2

    Masam oksalat = 0,35M

    a. Erlenmeyer 1

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    292,0

    12

    1035,0

    121035,0

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalatairoksalatoksalatasamoksalatasam

    b.

    Erlenmeyer 2

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    309,0

    17

    1535,0

    171535,0

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalatairoksalatoksalatasamoksalatasam

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    18/20

    c. Erlenmeyer 3

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    318,0

    22

    2035,0

    222035,0

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalatairoksalatoksalatasamoksalatasam

    d. Erlenmeyer 4

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    324,0

    27

    2535,0

    272535,0

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalatairoksalatoksalatasamoksalatasam

    e. Erlenmeyer 5

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    318,0

    22

    2035,0

    222035,0

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalat

    airoksalatairoksalatoksalatasamoksalatasam

    2. Perhitungan konsentrasi KMnO4

    NKMnO4 =MKMnO4x Valensi

    0,1N =Mx 1

    MKMnO4 = 0,1M

    a. Erlenmeyer 1

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    KMnO752,1

    2

    12292,0

    12292,02

    4

    KMnO

    KMnO

    airoksalatairoksalatKMnOKMnO

    4

    4

    44

    b. Erlenmeyer 2

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    751,13

    17309,0

    17309,03

    KMnO4

    KMnO

    KMnO

    airoksalatairoksalatKMnOKMnO

    4

    4

    44

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    19/20

    c. Erlenmeyer 3

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    749,1

    4

    22318,0

    22318,04

    KMnO4

    KMnO

    KMnO

    airoksalatairoksalatKMnOKMnO

    4

    4

    44

    d.

    Erlenmeyer 4

    MMmL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    KMnO750,1

    5

    27324,0

    27324,05

    4

    KMnO

    KMnO

    airoksalatairoksalatKMnOKMnO

    4

    4

    44

    e. Erlenmeyer 5

    MM

    mL

    mLMM

    mLMmLM

    VMVM

    KMnO498,3

    2

    22318,0

    22318,02

    4

    KMnO

    KMnO

    airoksalatairoksalatKMnOKMnO

    4

    4

    44

    3.

    Perhitungan komponen grafik C vs 1/t

    a. Erlenmeyer 1

    1/t = 1/816,5 detik

    = 1,22 X 10-3 detik-1

    b. Erlenmeyer 2

    1/t = 1/702 detik

    = 1,425 X 10-3detik-1

    c. Erlenmeyer 3

    1/t = 1/651,5 detik

    = 1,535 X 10-3 detik-1

    d. Erlenmeyer 4

    1/t = 1/596 detik

    = 1,678 X 10-3detik-1

    e.

    Erlenmeyer 5

    1/t =1/976 detik

  • 8/10/2019 Laporan Laju Reaksi Fix Bismillah

    20/20

    = 1,025 X 10-3detik-1

    2 KMnO4(aq)+ 16 H+

    (aq) + 5 C2O42-

    (aq) 2 Mn2+

    (aq)+ + + 8 H2O (l)10 CO2(g)2K+

    (aq)

    R = [H2C

    2O

    4]m[MnO

    4

    -]n

    y = - 2,506 X 10-4 X +0,0019

    1/t = m [MnO4-]n + C

    0,00122 = - 2,506 X 10-4 X (1,752)n + 0,0019

    0,00122- 0,0019= - 2,506 X 10-4 X (1,752)n

    - 0,00068 = - 2,506 X 10-4 X (1,752)n

    (1,752)n = - 0,00068/- 2,506 X 10-4

    (1,752)n =2,713

    n log 1,752 = log 2,713

    0,244 n = 0,433

    n = 0,433/0,244

    n = 1,8

    y = -0,0002506x + 0,0019

    R = 0,576

    0

    0,0002

    0,0004

    0,0006

    0,0008

    0,001

    0,0012

    0,0014

    0,0016

    0,0018

    0 1 2 3 4

    1/t

    Konsentrasi KMnO4

    Grafik Konsentrasi terhadap 1/t

    Series1

    Linear (Series1)