laporan lab uji bahan 1

60
Laporan Praktek Laboratorium Uji Bahan I Dosen Pembimbing : Sumiati, ST, MT NIP. 1963 0405 1989 0320 02 Disusun Oleh : Kelompok 1 Kelas 3 SB 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 1

Upload: selly-dea

Post on 28-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Lab Uji Bahan 1

Laporan PraktekLaboratorium Uji Bahan I

Dosen Pembimbing :Sumiati, ST, MT

NIP. 1963 0405 1989 0320 02

Disusun Oleh :Kelompok 1 Kelas 3 SB

1.2.3.4.5.6.

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANGTAHUN AKADEMIK 2013/2014

1

Page 2: Laporan Lab Uji Bahan 1

Laporan PraktekLaboratorium Uji Bahan 1

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Laboratorium Uji Bahan IJurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

Tahun Akademik 2013/2014

Palembang, 18 Oktober 2013Dosen pembimbing

Sumiati, ST, MTNIP : 196304051989032002

2

Page 3: Laporan Lab Uji Bahan 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktek dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Penulisan laporan praktek ini merupakan salah satu syarat yang digunakan untuk acuan penilaian dalam mata kuliah Laboratorium Uji Bahan I.

Pada kesempatan kali ini saya menulis laporan praktek yang didalamnya membahas tentang kadar air agregat, analisa saringan agregat kasar (AK) dan agregat halus (AH), berat jenis/penyerapan agregat halus dan agregat kasar, berat isi agregat, kadar lumpur agregat halus, kadar organik pada agregat halus, konsistensi semen, waktu pengikatan semen, berat jenis semen, kekerasan agregat kasar, keausan agregat kasar, penentuan slump beton, pemeriksaan kuat tekan beton dan pengujian kuat tekan mortar semen portland.

Laporan praktek ini saya akui masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Oleh kerena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penting untuk penyempuranaan laporan ini.

Palembang, 18 Oktober 2013

Penulis

3

Page 4: Laporan Lab Uji Bahan 1

Daftar Isi

Cover .............................................................................................................. 1Lembar Pengesahan ........................................................................................ 2Kata Pengantar ................................................................................................ 3Daftar Isi ......................................................................................................... 4Kadar air agregat ............................................................................................. 5Analisa saringan agregat kasar ............................................................................... 7Analisa saringan agregat halus ................................................................................. 10Berat jenis & penyerapan agregat halus ................................................................... 13Berat jenis & penyerapan agregat kasar ............................................................... 16Berat isi agregat............................................................................................... 19Kadar lumpur agregat halus ........................................................................... 22Pemeriksaan kotoran organik pada agregat halus ........................................... 23Konsistensi semen ........................................................................................... 24Waktu pengikatan semen ................................................................................ 26Berat Jenis Semen ............................................................................................. 29Kekerasan agregat kasar ................................................................................. 31Keausan agregat kasar .................................................................................... 33Penentuan slump beton .................................................................................. 35Pemeriksaan kuat tekan beton ........................................................................ 37Kuat tekan mortar semen portland ................................................................. 41

4

Page 5: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : KADAR AIR AGREGAT

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan prosentase air yang dikandung agregat

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menerangkan prosedur pemeriksaan kadar air agregatMenghitung prosentase kadar air dari agregatMenggunakan peralatan yang diperlukan

PERALATAN DAN BAHANPeralatanNO. ALAT

NAMA PERALATAN KETERANGAN

12.125Timbangan Ketelitian 0,01 gr

12.150 Oven pengering

Cawan Dibuat dari porselin / baja

BahanBerat contoh agregat minimum tergantung pada ukuran butir maksimum

PROSEDUR PELAKSANAANTimbang berat cawan (W1)Masukkan benda uji kedalam cawan dan timbang beratnya (W2)Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1)Keringkan benda uji berikut cawan dalam oven dengan suhu ( 110 ± 5°) C sampai beratnya tetapTimbang berat cawan dan benda uji (W4)Hitung berat benda uji kering oven (W5 = W4 –W1)

PERHITUNGANKadar air agregat

5

Page 6: Laporan Lab Uji Bahan 1

W 3−W 5W 5

x 100 %

W3 = Berat benda uji semula (gram)W5 = Berat benda uji kering oven (gram)

HASIL PERHITUNGAN

No.

Uraian Pasir Batu

       1. Berat Cawan (C1) = gr 1441,50 1030,902. Berat Cawan + Agregat (C2) = gr 1975,90 4128,203. Berat Cawan + Agregat kering (C3) = gr 1961,00 4107,704.

 2,87 0,67

       

CATATANPemeriksaan kadar air agregat dilakukan minimal 2 kali,kemudian diambil harga rata –ratanya.Hasil perhitungan kadar air agregat dilaporkan dalam dua desimal.

Kadar Air= Berat airBerat agregat kering

×100 %=C2−C3C3−C1

x

6

Page 7: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR (AK)

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menghitung perbandingan agregat kasar menjadi agregat gabungan yang mempunyai gradiasi yang diinginkan.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menentukan gradiasi agregat halus dengan menggunakan hasil analisa ayakan Menggunakan peralatan yang diperlukan .Menggambarkan data hasil pemeriksaan ke dalam grafik gradiasi

PERALATAN DAN BAHANPeralatanCawan

Timbangan (gr)

Saringan, dengan ukuran:(38 mm; 19 mm; 9,5 mm; 4,8 mm; 2,36 mm ; 1,2 mm ; 0,6 mm ; 0,3 mm ;0,15 mm;0,075 mm; pan)

7

Page 8: Laporan Lab Uji Bahan 1

Mesin Penggetar (Electric Shieve shaker)

Density Spoon

Kuas

BahanContoh agregat yang diuji terlebih dahulu dikeringkan , kemudian di campur rata.

PROSEDUR PELAKSANAANTimbang berat cawan yang digunakanTimbang agregat kasar dengan beratnya 3000 gr di dalam cawan.Masukkan agregat yang akan disaring ke dalam saringan, misalnya agregat kasar yang dimulai dengan ukuran 38 mm sampai pan.Hidupkan mesin penggetar, kemudian susun saringan-saringan tersebut. Getarkan selama 15 menit.Setelah selesai digetarkan, timbang berat agregat yang ada di dalam masing- masing saringan (tertinggal).

8

Page 9: Laporan Lab Uji Bahan 1

PERHITUNGANProsentase berat benda uji yang tertahan di atas saringan =

HASIL PERHITUNGAN

No.

Ukuran Lubang Saringan

Berat Tertahan (gr)

Tertahan (%)

Komulatif Tertahan

Persentase Lolos (%)

1. 38 0 0,00 0 100,002. 19 64,6 2,11 2,11 97,893. 9,5 2736,7 89,31 91,42 8,584. 4,8 250,3 8,17 99,59 0,415. 2,4 1,1 0,04 99,62 0,386. 1,2 0,34 0,01 99,63 0,377. 0,6 0,37 0,01 99,65 0,358. 0,3 1,07 0,03 99,68 0,329. 0,15 3,42 0,11 99,79 0,2110. 0,075 4,93 0,16 99,95 0,0511. Pan 1,42 0,05 100,00 0,00    3064,25      

CATATANPemeriksaan analisa ayak ini dapat dilakukan hanya satu kali percobaan

SUBJEK : TESTING BAHAN

0.01 0.1 1 10 1000

20

40

60

80

100

Ukuran Lubang Saringan (mm)

Pers

enta

se L

olos

Sa

ring

an (%

)

9

Page 10: Laporan Lab Uji Bahan 1

TOPIK : ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS (AH)

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menghitung perbandingan agregat halus menjadi agregat gabungan yang mempunyai gradiasi yang diinginkan.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menentukan gradiasi agregat halus dengan menggunakan hasil analisa ayakan Menggunakan peralatan yang diperlukan .Menggambarkan data hasil pemeriksaan ke dalam grafik gradiasi

PERALATAN DAN BAHANPeralatan

Cawan

Timbangan (gr)

Saringan, dengan ukuran:( 19 mm; 9,5 mm; 4,8 mm; 2,36 mm ; 1,2 mm ; 0,6 mm ; 0,3 mm ;0,15 mm;0,075 mm ; pan)

Mesin Penggetar (Electric Shieve shaker)

10

Page 11: Laporan Lab Uji Bahan 1

Density Spoon

Kuas

BahanContoh agregat yang akan di uji , terlebih dahulu dikering di udarakan, kemudian di campur rata.

PROSEDUR PELAKSANAANTimbang berat cawan yang digunakan.Timbang agregat halus atau pasir dengan berat bersih pasir 500 gr, letakkan di dalam cawan.Masukkan agregat yang akan disaring ke dalam saringan.Hidupkan mesin penggetar, kemudian susun saringan-saringan tersebut. Getarkan selama 15 menit.Setelah selesai digetarkan, timbang berat masing-masing agregat yang ada di dalam saringan.

PERHITUNGAN

11

Page 12: Laporan Lab Uji Bahan 1

Prosentase berat benda uji yang tertahan di atas saringan =

HASIL PERHITUNGAN

No.

Diameter Saringan

Berat Tertahan (gr)

Tertahan (%)

Komulatif Tertahan

Persentase Lolos (%)

1. 38 0 0,00 0 100,002. 19 0 0,00 0,00 100,003. 9,5 3,14 0,59 0,59 99,414. 4,8 14,13 2,64 3,23 96,775. 2,4 18,8 3,52 6,75 93,256. 1,2 48,24 9,03 15,78 84,227. 0,6 133,69 25,02 40,79 59,218. 0,3 210,72 39,43 80,22 19,789. 0,15 88,01 16,47 96,69 3,3110. 0,075 15,02 2,81 99,50 0,5011. Pan 2,67 0,50 100,00 0,00    534,42      

0.01 0.1 1 10 1000

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Ukuran Lubang Saringan (mm)

Pers

enta

se L

olos

Sar

inga

n (%

)

12

Page 13: Laporan Lab Uji Bahan 1

CATATANPemeriksaan analisa ayak ini dapat dilakukan hanya satu kali percobaan

SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK : BERAT JENIS / PENYERAPAN AGREGAT HALUS

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat menentukan berat jenis dan prosentase berat air yang dapat diterap agregat halus dihitung terhadap berat kering.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menentukan berat jenis agregat halus dalam keadaan kering oven.Menentukan berat jenis agregat halus kering permukaaan.Menentukan kadar air agregat halus kering permukaan jenuh air (SSD).Menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan perhitungan rancangan susunan campuran beton.Menggunakan peralatan yang dipakai.

PERALATAN DAN BAHANPeralatan

13

Page 14: Laporan Lab Uji Bahan 1

NO. ALAT

NAMA PERALATAN KETERANGAN

12.370

Timbangan 0,01 gr Kapasitas >2000 g

Piknometer / gelas ukur Kapasitas 500 ml

Kerucut terpancung untuk menentukan keadaan SSD

diameter atas (40 ± 3) mm,diameter bawah (90 ±3) mm dan tinggi (75 ± 3) mm dibuat dari logan tebal minimum 0,8 mm

12.372 Barang penumbuk Dengan penampang rata,berat (340±15) gr diameter permukaan penumbuk (25±3) mm

12.318 Saringan no.4(4,75 mm)

Saringan standar

12.154 Oven Pengering Dapat diatur suhu konstan 110 + 5° C

- Thermometer

_12.296 Cawan

12.142 Hot Plate

12.060 Desikator

12.310 Alat pembagi contoh Riffle Sampler

BahanBenda uji adalah agregat yang lewat saringan no. 4, yang diperoleh dari alat pembagi contoh atau sistem perempat (quatering) senbanyak ± 1000 gram.Benda uji terlebih dahulu dibuat dalam keadaan jenuh air kering permukaan (SSD).

PROSEDUR PELAKSANAANPenentuan SSD Agregat HalusMasukkan benda uji dalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan, yang masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali, ditambah 1 kali penumbukan untuk bagian atasnya (seluruhnya 25 kali tumbukan)Angkat cetakan kerucut terpancung perlahan-lahan Perhatikan !

14

Page 15: Laporan Lab Uji Bahan 1

Sebedlum diangkat, cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan dari butiran agregat yang berada dibagian luar cetakan.Pengangkatan cetakan harus benar-benar vertikal.Periksa bentuk agregat hasil pencetakan setelah kerucut terpancung diangkat :Bentuk agregat , umumnya ada 3, yang masing-masing menyatakan keadaan kandungan air dari agregat tersebut, yaitu :

Perhatikan!Jika keadaab agregat kering, maka perlu ditambah airJika keadaan agregat basah, maka agregat perlu dikeringkan di udara

b. Penentuan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus1. Timbang agregat dalam keadaan SSd tersebut pada a seberat 500 gram dan masukkan kedalam piknometer / gelas ukur.2. Masukkan air bersih mencapai 90% isi piknometer , putar sambil diguncang sampai tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.

Perhatikan !Proses untuk menghilakan udara dalam piknometer dapat dipercepat

dengan menggunakan pompa hampa udara atau dengan merebus piknometer.Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.Timbang piknometer berisi air dan benda uji (B1 )Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110±5°) C sampai berat tetap kemudian dinginkan benda uji dalam desikator, lalu timbang beratnya (B2)Isi kembali piknometer dengan air sampai tanda batas , lalu timbang beratnya (B3)

PERHITUNGANBerat jenis kering (Bulk dry specific gravity)

B2(B3+500−B1)

Kering S.S.D Basah

15

Page 16: Laporan Lab Uji Bahan 1

Berat jenis kering permukaan (SSD)

500(B3+500−B1)

Penyerapan

500−B2B2

x100 %

B1 = Berat piknometer berisi benda uji dan air (gram)B2 = Berat benda uji dalam keadaan kering oven(gram)B3 = Berat piknometer berisi air (gram)500= Berat benda uji dalam keadaan SSD (gram)

HASIL PERHITUNGAN

No.

Uraian Sample 1 Sample 2

1. Agregat SSD (Bj) 527,00 521,102. Pasir oven (Bk) 494,40 499,603. Berat tabung + air (B) 1285,70 1271,40

4.Berat tabung + benda uji + air (Bt) 1594,60 1577,10

5.  2,27 2,32

6.   2,42 2,42

7.  6,59 4,30

CATATANHasil perhitungan dilaporkan dalam 2 desimal

Berat Jenis Bulk Bk

(B+Bj−Bt )Berat Jenis SSD

Penyerapan

16

Page 17: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR

TUJUAN UMUM Setelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat menentukan berat jenis dan prosentase berat air yang dapat diterap agregat kasar dihitung terhadap berat kering.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menentukan berat jenis agregat kasar dalam keadaan kering oven.Menentukan berat jenis agregat kasar dalam jenuh air kerng permukaan (SSD). Menentukan kadar air agregat kasar dalam keadaan kering permukaan jenuh air (SSD).Menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan perhitungan rancangan susunan campuran beton.Menggunakan peralatan yang dipakai.

PERALATAN DAN BAHANPeralatanNO. ALAT

NAMA PERALATAN KETERANGAN

17

Page 18: Laporan Lab Uji Bahan 1

12.09712.125

Timbangan 0,01 gr Kapasitas >5000 g

12.150 Oven Pengering Dapat diatur suhu konstan 110 + 5° C

12.252 Penjepit

- Alat pembagi contoh (Riffle Sampler)

- Desikator Dapat diatur suhu konstan 110 + 5° C

- Bejana gelas

12.296 Kain Penyerap

BahanAgregat kasar doperoleh dengan menggunakan Riffle Sampler atau sistim perempat (Quartering) sebanyak kira-kira 500 gr.

PROSEDUR PELAKSANAANCuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yangt melekat pada permukaan agregatKeringkan benda uji pada oven dengan suhu (110 ± 5°) Csampai berat tetapDinginkan dalam desikator ,kemudian timbang beratnya (Bk)Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam.Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada permukaan agregat hilang (agregat ini dinyatakan dalam keadaan jenuh airv kering permukaan atau SSD)

Perhatikan !Untuk butiran yang besar, pengeringan dengan lap harus satu per satu.

Timbang berat benda uji dalam keadaan jenuah air kering permukaan (Bj)Masukkan benda uji kedalam bejana gelas dan tambahkan air hingga benda uji terendam dan permukaan pada tanda batas ( pada bejana gelas diberi tanda batas)Timbang berat bejana yang berisi benda uji + air (W1)Bersihkan bejana dari benda uji dan masukkan lagi sampai permukaannya ada pada tanda batas (seperti pada 7)Timbang beratnya (W2)

PERHITUNGAN

18

Page 19: Laporan Lab Uji Bahan 1

Berat jenis kering (Bulk dry specific gravity)

Bk(W 2+Bj−W 1)

Berat jenis kering permukaan (SSD)

Bj(W 2+Bj−W 1)

Penyerapan

Bj−BkBk

x100 %

Bk = Berat jenis uji kering ovenBj = Berat jenis uji kering permukaan jenuh air (SSD)W1= Berat bejana berisi benda uji + airW2= Berat bejana berisi air

HASIL PERHITUNGAN

No.

Uraian Sample 1 Sample 2

1. Berat benda uji dalam air (Ba) = gr 659,30 609,302. Berat benda uji SSD (Bj) = gr 1067,70 987,40

3.Berat benda uji kering oven (Bk) = gr 1050,10 966,90

4.

 2,57 2,56

5.  2,61 2,61

6.  2,69 2,70

7.   1,68 2,12

CATATANKarena harga berat jenis yang tidak tetap walaupunb dilakukan dengan sangat hati-hati. Dalam hal ini diperlukan pemeriksaan berulang-ulang minimum 2 kali pemeriksaan.

Kemudianb diambil harga rata-ratanya.

Berat Jenis Bulk

Berat Jenis SSD

Berat Jenis Semu

Penyerapan Bj−BkBk

×100 %

19

Page 20: Laporan Lab Uji Bahan 1

Hasil penentuan dilaporkan dalam 2 desimal

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : BERAT ISI AGREGAT

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan berat isi agregat halus, kasar atupun campuran.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menerangkan prosedur pelaksanaan penemuan bobot isi agregat .Membuktikan kebenaran hasil rancangan perhitungan bobot isi agregat sesuai dengan kenyataan , sekaligus dapat mengoreksinya jika tidak tepat .

Menggunakan peralatan yang dipakai

PERALATAN DAN BAHANPeralatanBejana silinder

Density spoonBatang penumbuk baja Cawan

Timbangan

20

Page 21: Laporan Lab Uji Bahan 1

BahanSebagai benda uji dapat digunakan agregat kasar, halus atau campuran.

PROSEDUR PELAKSANAANGemburUkur diameter dan tinggi silinder (cm) lalu timbang beratnya (gram)

kemudian hitung volumenya (cm) .2. Masukan agregat kasar (split) kedalam bejana silinder sampai penuh dan ratakan (jangan diguncang atau diketuk),kemudian timbang.3. Ulangi pekerjaan NO. 2 sampai 3x 2. Padat 1. Ukur diameter dan tinggi silinder (cm) lalu timbang beratnya (gram) kemudian hitung volumenya (cm) .2. Masukan agregat halus (pasir) kedalam bejana silinder yang lain (bejana silinder yang sama setelah selesai meneliti agregat kasar) dalam 3 lapisan setiap lapis ditumbuk 25 kali kemudian ditimbang .

3. Ulangi pekerjaan NO. 2 sampai 3 kali

PERHITUNGAN

Berat isi agregat = W 3v

kg/dm3

v = volume (isi wadah ) dm3

w3 = berat benda uji

HASIL PERHITUNGANTabel Berat isi gembur & padat

Uraian Tabung kecil Tabung besar

Berat air + silinder (gr) 2686,00 4777,80Berat silinder (gr) 842,89 2194,10Volume Air (gr/cm³) 1843,11 2583,70  Pasir Batu Batu

Gembur 1 2 3

Berat siinder + batu 5621,00 5574,50 5715,30

21

Page 22: Laporan Lab Uji Bahan 1

Berat silinder 2194,10 2194,10 2194,10Berat isi 3426,90 3380,40 3521,20ɣ 1,33 1,30 1,36

Padat 1 2 3Berat siinder + batu 5933,60 5888,70 5983,70Berat silinder 2194,10 2194,10 2194,10Berat isi 3739,50 3694,60 3789,60ɣ 1,45 1,43 1,45

Pasir

Gembur 1 2 3Berat siinder + batu 3457,00 3432,00 3414,90Berat silinder 842,89 842,89 842,89Berat isi 2614,11 2589,11 2572,01ɣ 1,42 1,40 1,40

Padat 1 2 3Berat siinder + batu 3596,10 3630,00 3636,30Berat silinder 842,89 842,89 842,89Berat isi 2753,21 2787,11 2793,41ɣ 1,50 1,51 1,52

CATATANWadah sebelum digunakan dikalibrasi dengan cara :

Isilah wadah dengan air sampai penuh pada suhu kamar, sehingga pada waktu ditutup dengan plat kaca tidak terlihat gelembung udara. Timbang dan catat berat wadah berikut air.Hitung berat air.Berat air = berat isi wadah

22

Page 23: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan presentase air yang di kandung agregat.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menerangkan prosedur pemeriksaan kadar air pada agregat .Menghitung persentase kadar air pada agregat .

Menggunakan peralatan yang diperlukan.

PERALATAN DAN BAHANPeralatan Timbangan 0.01gram

Oven pengering Cawan Density spoon BahanAgregat halus, pasir 1000 gram .

23

Page 24: Laporan Lab Uji Bahan 1

PROSEDUR PELAKSANAAN1. Timbang berat cawan ( W1 )2. Masukan benda uji kedalam cawan dan timbang beratnya ( W2 )3. Hitung berat benda uji ( W3 = W2 – W1 )

4. Keringkan benda uji berikut cawan dalam oven dengan suhu ( 110 ± 5◦C ) sampai beratnya tetap .

5.Timbang berat cawan dan benda uji ( W4 )6. Hitung berat benda uji kering oven ( W5 = W4 – W1)

PERHITUNGAN

Kadar lumpur =Berat agregat basah−berat keringoven

Berat agregat basah×100 %

HASIL PERHITUNGAN

No.

Uraian (gr)

     1. Berat benda uji semula (W3) 519,502. Berat benda uji kering oven (W5) 515,603.   0,76

     

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : PEMERIKSAAN KOTORAN ORGANIK PADA AGREGAT HALUS

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan adanya bahan organik dalam pasir alam yang akan digunakan sebagai bahan campuran mortar atau beton.

PERALATAN DAN BAHANPeralatanBotol gelas yang tidak berwarna, mempunyai tutup dari karet, gabus atau lainnya yang tidak larut dalam larutan Na OH, dengan isi sekitar 350 ml.Standars warna (organik plate)Larutan Na OH (3%)

BahanPasir 115 ml (kira-kira 1/3 isi botol)

Kadar lumpur=¿ W 3−W 5W 5

×100 %

24

Page 25: Laporan Lab Uji Bahan 1

PROSEDUR PELAKSANAANBenda uji dimasukkan kedalam botol.Tambahkan larutan NaOH 3% setelah dikocok isinya harus mencapai 2/3 isi botolTutuplah botol dan kocok lagi kuat-kuat, biarkan selama 24 jamSetelah 24 jam bandingkan warna cairan yang terlihat diatas benda uji dengan warna standar.

KESIMPULANAir berubah menjadi warna no.3, jadi apabila pasir akan digunakan maka pasir harus terlebih dahulu dicuci.

CATATANLarutan Na OH 3% dibuat dengan melarutkan tiga bagian berat NaOH dalam 97 bagian berat air suling.

25

Page 26: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : KONSISTENSI SEMEN

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menguraikan hubungan anatara konsistensi dengan pemeriksaan semen secara fisik lainnya.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menentukan banyak air yang dipakai untuk mencampur semen dalam keadaan konsistensi normalMengidentifikasikan bahwa semen portland telah mencapai konsistensi normalTrampil dalam menggunakan peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan ini.

PERALATAN DAN BAHANPeralatanAlat vikat

Mesin pengaduk

26

Page 27: Laporan Lab Uji Bahan 1

Timbangan dengan ketelitian 0,01 grStop watchGelas ukurSarung tangan karetSpatula

Bahan Semen portland 400 grAir suling sebanyak 94 gr

PROSEDUR PELAKSANAAN1. Siapkan Alat dan bahan2. Masukkan air sebanyak 24 % dari Semen PC3. Campurkan air dan semen lalu aduk dengan mixer selama 30 detik.4. Angkat Pasta semen dan gumpalkan ditangan5. Masukkan kedalam cetakkan berbentuk lingkaran lalu ratakan atasnya.6. Pastikan Jarum pada alat menyentuh permukaan pasta semen dan pastikan juga alat menunjukkan angka 0.

7. Lepaskan pengunci alat, tunggu sampai 30 detik dan baca berapa dalam jarum masuk kedalam pasta semen.

PERHITUNGAN

27

Page 28: Laporan Lab Uji Bahan 1

Konsistensi =Berat airBerat semen

×100 %

HASIL PERHITUNGAN

Konsistensi =

CATATANUntuk mendapatkan konsistensi normal dilakukan beberapa kali percobaan dengan kadar air yang berbeda. Percobaan pertama kali banyak air yang digunakan lebih 25% dari berat semen.Setiap percobaan harus digunakan dengan semen yang baru dan selama percobaan alat-alat harus bebas getar.Konsistensi normal yang didapat pada penurunaan (10±1)mm

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : WAKTU PENGIKATAN SEMEN

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan waktu pengikatan semen portland dengan menggunakan alat vicat.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menentukan waktu pengikatan awal dari semenMenentukan waktu pengikatan akhir semen portlandTrampil menggunakan alat, yang digunakan dalam pemeriksaan waktu pengikatan semen.

PERALATAN DAN BAHANPeralatanAlat vicat

Mesin pengaduk

28

Page 29: Laporan Lab Uji Bahan 1

Timbangan dengan ketelitian 0,01 grStop watchGelas ukurSarung tangan karetSpatulaBahanSemen PortlandAir suling

PROSEDUR PELAKSANAAN1. Siapkan Alat dan bahan

2. Masukkan air sebanyak 24,5 % dari Semen PC3. Campurkan air dan semen lalu aduk dengan mixer selama 30 detik.4. Angkat Pasta semen dan gumpalkan ditangan5. Masukkan kedalam cetakkan berbentuk lingkaran lalu ratakan atasnya.6. Pastikan Jarum pada alat menyentuh permukaan pasta semen dan pastikan juga alat menunjukkan angka 0.7. Lepaskan pengunci alat, tunggu sampai 30 detik dan baca berapa dalam jarum masuk kedalam pasta semen.8. Ulangi Langkah diatas setiap 15 menit sekali dan catat datanya

HASIL PERHITUNGAN

No.

Waktu (menit)

Komulatif waktu

Penurunan (mm)

       1. 0 0 02. 30 30 403. 15 45 394. 15 60 395. 15 75 356. 15 90 317. 5 95 1

29

Page 30: Laporan Lab Uji Bahan 1

8. 5 100 0,59. 5 105 0,110. 5 110 0       

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 1200

10

20

30

40

CATATANJarak antara titik setiap menjatuhkan jarum adalah 6,4 mm, dan jarak titik terdekat dengan tepi bagian dalam cincin konik 9,5 mm.Waktu pengikatan awal ditentukan pada penurunan 25 mm.Waktu pengikatan akhir tercapai bila jarum tidak pada permukaan

Komulatif Waktu (Menit)

30

Page 31: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : BERAT JENIS SEMEN

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menyimpulkan pengaruh berat jenis semen terhadap kemurniannya.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Dapat menerangkan prosedur pemeriksaan berat jenis semenDapat menentukan berat jenis semenDapat menggunakan peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan berat jenis semen

PERALATAN DAN BAHANPeralatanGelas ukur

Kawat

BahanSemen 64 gramSemen Portland

PROSEDUR PELAKSANAANSiapkan Alat dan Bahan Masukkan minyak tanah secara perlahan kedalam gelas ukur sampai pada skala 0,00 (V1)Lalu masukkan semen 64 gram secara perlahan kedalam gelas ukur.Miringkam gelas ukur sehingga gelembungnya menghilang (V2)

31

Page 32: Laporan Lab Uji Bahan 1

PERHITUNGAN

Berat Jenis = Berat Semen(V 2−V 1)

V1 = pembacaan pertama pada skala botolV2 = pembacaan kedua pada skala botol(V1-V2) = isi cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu

HASIL PERHITUNGAN

No Uraian Sample 1 Sample 21. (V2-V1) 21,1 21,22. Berat Semen 64 643. Berat Jenis 3,03 3,02

CATATANBerat jenis semen portland antara 3-3,2Percobaan dibuat dua kali dengan selisih yang diijinkan 0,01Percobaan berat jenis dilaporkan sampai dua angka dibelakang komaSuhu ruangan pemeriksaan yang diijinkan berkisar antara 20-24° C

32

Page 33: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : KEKERASAN AGREGAT KASAR

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan agregat kasar untuk pembuatan suatu konstruksi beton berdasarkan kekerasannya.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat : 1. Menerangkan prosedur pelaksanaan pengujian kekerasan agregat kasar dengan menggunakan bejana tekan ( berdasarkan standar British )2. Menentukan sifat keras terhadap daya hancur dari agregat kasar3. Menggunakan peralatan yang diperlukan

PERALATAN DAN BAHANPeralatanTimbangan dengan ketelitian 1 gramSaringan no.12,5;10 ;panBejana silinderBatang pemadat dari bajaMesin penekan

BahanAgregat kasar ( batu pecah) 1500 gr (tertahan saringan 12,5 mm)1500 gr (tertahan saringan 10 mm)

PROSEDUR PELAKSANAAN1. Saring agregat kasar dengan susunan angka 14 mm dan 10 mm2. Masukan agregat dengan fraksi 14mm-10mm kedalam bejana setinggi 10cm dalam 3 lap yang masing-masing lapisan dipadatkan sebanyak 25x dengan batang baja.3. Ratakan permukaan agregat4. Keluarkan benda uji dari bejana dan timbang beratnya ( A gr )5. Lakukan pekerjaan no 2 dan 3sebanyak dua kali lagi.6. Letakkan stempel penekan didalam bejana 7. Tekan bejana berikut stempelnya dengan tekan 40 KN yang dicapai dalam waktu 10 menit8. Setelah penekan keluarkan benda uji dari dalam bejana

33

Page 34: Laporan Lab Uji Bahan 1

9. Saring benda uji yang telah ditekan dengan saringan 2,36 mm10. Timbang berat benda uji yang tahan diatas ayakan 2,36 mm ( B gr )11. Hitung % benda uji yang menembus lubang ayakan 2,36 mm

PERHITUNGANBenda uji yang menembus lubang ayakan 2,36 mm

A−BA

×100 %

A = Berat benda ujiB = Berat benda uji yang tertahan pada ayakan 2,36 mm.

HASIL PERHITUNGAN

No.

Uraian (gr)

     1. A 3001,72. B 2902,4

3.

 Kekerasan = A−BA

×100 % 3,31%

     

CATATANUntuk pemeriksaan kekerasan agregat kasar ini sekurang-kurangnya dilakukan dua kali percobaan, sedangkan nilai prosentase agregat kasar yang tembus 2,36 mm diambil rata-ratanya.

34

Page 35: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : KEAUSAN AGREGAT KASAR

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan keausan agregat kasar.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat : 1. Menerangkan prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat kasar 2. Menentukan sifat keausan dari agregat kasar3. Menggunakan peralatan yang diperlukan

PERALATAN DAN BAHAN1. Peralatan

Timbangan dengan ketelitian 1 gramBejana silinderLousangles abration test

Saringan no. 19; 12,5; 9,5 pan

BahanAgregat kasar (batu pecah)

35

Page 36: Laporan Lab Uji Bahan 1

2500 gr (tertahan saringan 12,5 mm)2500 gr (tertahan saringan 9,5 mPROSEDUR PELAKSANAAN1. Saring agregat kasar dengan susunan angka 12,5 mm dan 9,5 mm2. Campurkan kedua ukuran agregat kasar.3. Masukkan agregat ke dalam mesin lousangles abrasi test dengan 8 buah bola4. Putar dengan mesin sampai 500 kali putaran5. Saring benda uji yang telah ditekan dengan saringan 2,36 mm6. Timbang berat benda uji yang tahan diatas ayakan 2,36 mm ( B gr )7. Hitung % benda uji yang menembus lubang ayakan 2,36 mm

PERHITUNGANBenda uji yang menembus lubang ayakan 2,36 mm

A−BA

×100 %

A = Berat benda ujiB = Berat benda uji yang tertahan pada ayakan 2,36 mm.

HASIL PERHITUNGAN

No.

Uraian (gr)

     1. A 5002,82. B 4140,7

3.

 Keausan = A−BA

×100 % 17,23%

     

CATATAN

Daftar Gradiasi dan Berat Benda Uji

36

Page 37: Laporan Lab Uji Bahan 1

Keausan

No.

lolos Tertahan A B C D

1. 37,5 251250,00      

2. 25 191250,00      

3. 19 12,51250,00 2500,00    

4. 12,5 9,51250,00 2500,00    

5. 9,5 6,3     2500,00  6. 6,3 4,75     2500,00  7. 4,75 2,36       5000,00

 Jumlah bola 12 11 8 6  

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : PENENTUAN SLUMP BETON

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat menentukan kekentalan adukan beton

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menerangkan prosedur pelaksanaan penentuan slump betonMembuktikan hasil penentuan slump beton dalam pembuatan rancangan adukan beton, sehingga jika ada ketidaksesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya maka kadar air bebas dengan segera dapat diubah sesuai dengan slump yang diijinkan.Trampil dalam menggunakan peralatan yang diperlukan.

PERALATAN DAN BAHANPeralatanAlat slump lengkap dengan pelat dasar ukuran kerucut terpancung Tongkat pemadat dari baja Ǿ 16 mm , panjang 60 cm , salah satu ujungnya berbentuk bulatSendok spesiEmber

BahanPengambilan contoh uji :

37

Page 38: Laporan Lab Uji Bahan 1

Pasir 14499,9 gr Batu pecah 16874,2 grSemen 9113,2 grAir 5059,9 gr

PROSEDUR PELAKSANAANBuatlah adukan beton Basahi cetakan dan pelat dengan lap basah Letakan cetakan pada pelat slump Masukan adukan beton kedalam cetakan dalam 3 lapis yang kira – kira sama tebalnya . Setiap lapis dipadatkan dengan menusuk – nusuk dan menggunakan tongkat pemadat sebanyak 25 kali .

Ratakan permukaan aduk beton dan biarkan ½ menit . Perhatikan !

Selama waktu menunggu ini , cetakan dan pelat slump di bersihkan dari jatuhan aduk beton .Angkat cetakan perlahan – lahan

Perhatikan Dalam pengangkatan , posisi cetakan harus dijaga tetap dalam keadaan vertical .

Ukur penurunan dari aduk beton (slump) .

HASIL PERHITUNGANPenurunan dari aduk beton (slump) adalah 95 mm = 0,95 cm

CATATANPenentuan slump beton biasanya dilakukan dua kali pemeriksaan dengan adukan yang sama Nilai slump dilaporkan dalam satuan cm Jika hasil penurunan slump beton berbentuk seperti gambar di bawah ini (shear slump) maka pemeriksaan harus diulang kembali

38

Page 39: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat Membuatsesuai dengan rancangan beton yang diinginkan

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan betonMengaduk beton secara masinalMembuat benda uji untuk pemeriksaan betonMelakukan proses pematangan (curing) dari benda uji

PERALATAN DAN BAHANPeralatanMesin penekan Meja penggetarCetakan benda uji

Tongkat pemadat yang terbuat dari baja dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm yang salah satu ujungnya dibulatkan.Mistar bajaTimbangan dengan kapasitas 20 kg

39

Page 40: Laporan Lab Uji Bahan 1

BahanAdukan beton yang akan digunakan untuk benda uji diambil langsung dari pengaduk beton dengan memakai peralatan yang tidak menyerap air. Adukan beton tersebut harus diaduk lagi sebelum diisikan kedalam cetakan

PROSEDUR PELAKSANAANPembuatan benda uji

Isi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis , setiap lapis berisi kira – kira ⅓ isi cetakan . Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata .

Perhatikan ! Jika pemadatannya dilakukan dengan menggunakan vibrator penggetar , baik itu internal vibrator atau meja getar , pengisian adukan beton kedalam cetakan dilakukan

40

Page 41: Laporan Lab Uji Bahan 1

sekaligus . Penggetaran dihentikan apabila permukaan adukan beton nampak mengkilap oleh air semen dan udara tidak ada yang keluar dariadukan beton .Ratakan permukaan beton . Biarkan beton dalam cetakan selama ± 24 jam dan letakan pada tempat yang bebas getaran serta ditutup oleh bahan yang kedap air

Setelah 24 jam , bukalah cetakan dan keluarkan benda uji .

Rendam benda uji dalam bak yang berisi air agar proses pemotongan (cuting) beton berlangsung dengan baik , maka perendaman ini dilakukan sampai batas waktu pengujian kuat tekan.

Penekanan benda uji Ambil benda uji dari bak perendam dan lap dengan menggunakan lab lembab .Tentukan berat dan ukuran benda uji

Perhatian ! Jika benda ujinya berbentuk silinder , sebelum benda uji tersebut ditekan harus diberi lapisan mortar / semen / belerang dipermukaan atas dan bawah setebal 4 mm , untuk meratakan permukaan bidang tekan .

41

Page 42: Laporan Lab Uji Bahan 1

Letakan benda uji pada mesin tekan secara sentris

Jalankan mesin dengan penambahan beban terutama berkisar antara 2 sampai 4 Kg/cm2 perdetikPembebanan ini dilakukan sampai batas maksimum dan catat hasilnya .Hitung kuat tekan dari benda uji tersebut .

PERHITUNGAN

Kekuatan tekan beton (Bm) = PA

(kg/cm2)

P = beban maksimumA = luas penampang bidang tekan

HASIL PERHITUNGAN

SILINDER BETON

Ukuran :15 cm x 30 cm

Volume : 5298750,00 mm³ 5298,75 cm³Luas : 17662,50 mm²

No. Berat (gr)Berat isi (gr/cm³)

Kuat TekanKN N N/mm²

           1. 11991,3 2,26 170 170000 9,622. 11766,9 2,22 75 75000 4,253. 11979,6 2,26 130 130000 7,36           

42

Page 43: Laporan Lab Uji Bahan 1

KUBUS BETON

Ukuran : 15 cm x 15 cm x 15 cmVolume : 3375000,00 mm³ 3375,00 cm³Luas : 22500,00 mm²

No. Berat (gr)Berat isi (gr/cm³)

Kuat TekanKN N N/mm²

           1. 7867,3 2,33 255 25500 1,13           

43

Page 44: Laporan Lab Uji Bahan 1

SUBJEK : TESTING BAHANTOPIK : KUAT TEKAN MORTAR SEMEN PORTLAND

TUJUAN UMUMSetelah akhir pelajaran trainee, diharapkan dapat mengetahui penngaruh kekuatan semen terhadap kekuatan aduk.

TUJUAN KHUSUSSetelah akhir pelajaran trainee diharapkan dapat :

Menerangkan prosedur pelaksanaan pemeriksaan kekuatan tekan mortarMenghitung kuat tekan dari adukan mortarMembuat contoh uji kuat tekan adukan mortar

PeralatanTimbangan dengan ketelitian 0,01 gramMesin pengadukSpatula Mesin penekanTangki pemanasPemadat plastikCetakan kubus 5x5x5 cmMeja pengetukPisauBahanSemen portland Pasir Air

PROSEDUR PELAKSANAANPersiapan Pasta Semen Masukkan air pencampur, sebanyak 24% dari berat semen ke dalam tromol pengadukMasukkan semen sebanyak 500 gr ke dalam tromol pengadukJalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (140±5) putaran permenit selama 30 detik.Masukkan pasir sebanyak 1375 gr perlahan-lahan sambil pengaduk dijalankan dengan kecepatan (140±5) putaran permenit selama 30 detikHentikan mesin pengaduk, pindahkan kecepatan menjadi (285±10) putaran permenit dan jalankan selama 30 detik

44

Page 45: Laporan Lab Uji Bahan 1

Hentikan mesin pengaduk dan segera bersihkan mesin pengaduk dari mortar yang menempel pada dinding bagian dalam selama 15 detik, selanjutnya tromol ditutup selama 1 menit Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan 285±10 putaran permenit selama 1 menitAdukan dibiarkan selama 90 detikJalankan kembali mesin pengaduk dengan kecepatan (285±10) putaran permenit selama lebih kurang 15 detik .

Penentuan Slump mortarIsi cetakan cincin dengan adukan mortar dalam 3 lapis , setiap lapis berisi kira – kira ⅓ isi cetakan . Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata . Kemudian angkat cetakannya.

Perhatikan ! pemadatannya dilakukan dengan menggunakan vibrator penggetar , baik itu internal vibrator atau meja getar , pengisian adukan mortar kedalam cetakan cincin dilakukan sekaligus . Penggetaran dilakukan selama 25 detik.

(adukan mortar dengan diameter 10 cm)

No Titik Diameter (mm)

1 T1 106,92 T2 105,13 T3 103,64 T4 101,4

Rata-Rata

104,25

45

Page 46: Laporan Lab Uji Bahan 1

Pencetakan Benda Uji Mencetak benda uji, dimulai, paling lambat 2,5 menit setelah selesai pengadukan.30 detik setelah selesai pengadukan, cetak mortar dengan cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm, cetakan diisi dalam dua lapisan dimana setiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk sebanyak 32 kali dalam waktu ±10 detik. Keseluruhan waktu pencetakan tidak lebih dari 2 menit Ratakan permukaan mortar, kemudian simpan cetakan di tempat yang lembab selama 24 jamBuka cetakan dan rendam mortar dalam air bersih kemudian periksalah kekuatan mortar dengan umur yang biasanya 3 hari dan 7 hari.

PERHITUNGAN

Kuat tekan Mortar =Bebanmaksimum

luas permukaanbendaujikg/cm ²

HASIL PERHITUNGANNo Berat Mortar (gr) Kuat Tekan (mpa)M1 266,00 8,80M2 266,60 12,30M3 265,30 15,80M4 268,00 69,40M5 265,20 22,90M6 261,80 13,80

CATATANPengaruh suhu udara, air pencampur dan kelembaban ruangan diabaikan.

46