laporan kinerja - itjen.kemdikbud.go.id
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSPEKTORAT JENDERAL
JAKARTA, JANUARI 2021
LAPORAN KINERJAINSPEKTORAT INVESTIGASI
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI ………………….…………………………………………………………………………. i BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. GAMBARAN UMUM .................................................................................... 1 B. DASAR HUKUM ........................................................................................ 3 C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI ............................... 3 D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN ....................................................... 4 BAB II PERENCANAAN KINERJA........................................................... . 5 A. Rencana Kinerja Tahunan ......................................................................... 5 B. Perjanjian Kinerja ..................................................................................... 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT INVESTIGASI ITJEN KEMENDIKBUD .............................................................................. 9 A. Capaian Kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020 ... 9 B. Realisasi Anggaran ................................................................................. 15 BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 20 A. Kesimpulan Kinerja Inspektorat Investigasi Tahun 2020 ............................ 20 B. Permasalahan dan Kendala yang dihadapi …………………………………………….. 20
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Inspektorat Investigasi berhasil menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2020 dengan tepat waktu. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja setiap tahun.
Laporan ini menyajikan informasi kinerja atas pencapaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat Investigasi Tahun 2020.
Inspektorat Investigasi pada tahun 2020 menetapkan satu sasaran kegiatan yaitu Meningkatkan efektifitas pencegahan dan penindakan praktik KKN dan empat indikator kinerja kegiatan yang terlampir dalam perjanjian Kinerja Tahun 2020. Secara umum Inspektorat Investigasi telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan tersebut secara teknis diantaranya untuk jadwal pelaksanaan Program dan kegiatan belum konsisten. Dengan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan yang dihadapi tersebut dapat segera terselesaikan.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan Inspektorat II pada Tahun 2020. Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan serta peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Harapan kami laporan ini dapat memberikan gambaran obyektif tentang kegiatan yang telah dilaksanakan Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud dalam Laporan kinerja Inspektorat Investigasi Triwulan IV Tahun 2019 serta memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait khususnya internal Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan sekaligus menjadi sumber informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Jakarta, Januari 2021
Inspektur Investigasi,
Bernard Purba NIP. 196305221988021001
IKHTISAR EKSEKUTIF
Untuk mendukung pencapaian sasaran program tahun anggaran 2020
Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud memperoleh alokasi anggaran
sebesar Rp. 6.108.207.000.00 (Enam milyar seratus delapan juta dua ratus
tujuh ribu rupiah), Sampai dengan akhir Desember 2020 secara kumulatif telah
terserap sebesar Rp. 5.914.046.428.00 (Lima milyar Sembilan ratus empat
belas juta empat puluh enam ribu empat ratus dua puluh delapan rupiah) atau
(96.82 %) sehingga sisa anggaran yang masih tersedia sebesar Rp.
194.160.572.00 (Seratus sembilan puluh empat juta serratus enam puluh ribu
lima ratus tujuh pulug dua rupiah) atau (3.18 %).
Melalui pengukuran yang dilakukan terhadap 4 (empat) IKK pencapaian
sasaran, diperoleh nilai
pencapaian sasaran dengan
indikator “Persentase Satker
yang dibina dalam
pencegahan
frud/kecurangan”,
“Presentase penanganan
pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti”, “Persentase
penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi “ dan “Persentase investigasi
kasus/pengaduan yang terbukti “ dengan nilai capaian keuangan sebesar
96.82 % sedangkan nilai capaian fisik sebesar 83.50 %.
Terdapat beberapa perubahan jadwal pelaksanaan program dari Januari
sampai dengan Desember tahun anggaran 2020, sehubungan dengan adanya
wabah Corona Virus Diseases 19 (Covid 19). Hal ini tidak sesuai dari yang
telah ditentukan pada awal tahun dan menyebabkan pelaksanaan
program selanjutnya tertunda. Akan tetapi pada secara garis besar
seluruh rencana kegiatan Inspektorat Investigasi dapat dilaksanakan. Atas hal
tersebut Inspektorat Investigasi diharapkan agar terus berupaya melakukan
intensifikasi perencanaan dan pelaksanaan program, dengan melakukan
koordinasi secara terus menerus antar Inspektorat dan Bagian, sehingga
pelaksanaan program dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah pasal 47-60 bahwa Inspektorat Jenderal termasuk ke
dalam klasifikasi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang bertanggung
jawab untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern (SPI) yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Pengawasan intern
dimaksud dilakukan dengan metode audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya.
Dengan menerapkan SPI secara efektif, maka diharapkan organisasi akan meningkat
efektivitasnya yang dalam hal ini adalah terjaminnya pencapaian tujuan utama
organisasi. Mengacu kepada PP Nomor 60 Tahun 2008 definisi SPI adalah proses
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Dalam hal ini Inspektorat Jenderal akan melakukan pengawasan
intern atas penyelenggaraan SPI Kemendikbud yang menjamin ketercapaian tujuan
utama Kemendikbud yaitu menyelenggarakan Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia pasal
31, bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Pendidikan merupakan hak asasi manusia setiap warga negara, untuk itu setiap warga
negara berhak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, dan
pemerintah wajib menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud dibentuk pada tahun 2009 berdasarkan
Permendiknas Nomor 65 Tahun 2008. Berdirinya Inspektorat Investigasi
dilatarbelakangi kepedulian Kemendikbud atas terjadinya berbagai
kasus/penyimpangan yang bernuansa korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan
Kemendikbud. Disamping itu, pembentukan Inspektorat Investigasi merupakan upaya
INSPEKTORAT INVESTIGASI 2
Kemendikbud dalam mendukung Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pasal 642,
Inspektorat Investigasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis dan audit investigasi terhadap pengaduan masyarakat/pegawai,
dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Sejak September 2018 Inspektur Investigasi di pimpin oleh Drs. Bernard
Purba, M.Ak beliau sebelumnya menjabat sebagai Ketua Kelompok Auditor di
Inspektorat Investigasi. SDM Inspektorat Investigasi terdiri 1 (satu) pejabat struktural,
34 pejabat fungsional dan 8 (delaapan) staf dan mempunyai wilayah kerja seluruh
satker maupun bidang.
Laporan akuntabilitas kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud ini memuat
laporan kinerja yang telah dicapai pada tahun anggaran 2020, capaian kinerja yang
diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) untuk semua program dan kegiatan
yang dilaksanakan, sebagaimana dituangkan di dalam Rencana Strategis (Renstra)
Itjen Kemendikbud 2020-2024.
B. Dasar Hukum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Investigasi Itjen
Kemendikbud Triwulan IV tahun 2019 disusun berdasarkan :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;
4. Permendikbud Nomor 39 Tahun 2020 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 3
C. TUGAS DAN FUNSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 pada Pasal 642 Inspektorat Investigasi mempunyai :
Tugas :
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan audit investigasi terhadap pengaduan masyarakat/pegawai, dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fungsi :
Pasal 643 Inspektorat Investigasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis audit investigasi;
b. penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran Inspektorat Investigasi;
c. pelaksanaan penemuan fakta (Fact Finding) atas pengaduan masyarakat/pegawai,
dugaan korupsi, kolusi, nepotisme, dan penyelewengan lain di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
d. pelaksanaan audit investigasi atas pengaduan masyarakat/pegawai, dugaan
korupsi, kolusi, nepotisme, dan penyelewengan lain di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
e. pelaksanaan fasilitasi pengawasan investigasi;
f. penyusunan laporan hasil audit investigasi; dan
g. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat Investigasi.
Dalam hal ini Inspektorat Investigasi mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: Gambar 1.1: Struktur Organisasi Inspektorat Investigasi
PENYUSUN PROGRAM & ANGGARAN
KOORDINATOR INSP INVESTIGASI
TR
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
PENGADMINISTRASI UMUM
PENATA DOKUMEN KEUANGAN
PENGADMINISTRASI HASIL PENGAWASAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR INVESTIGASI
KELOMPOK I
KELOMPOK II
KELOMPOK III
KELOMPOK IV
KELOMPOK V (P2O)
INSPEKTUR INVESTIGASI
INSPEKTORAT INVESTIGASI 4
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
1. Pengawasan pada program-program strategis Kemendikbud yang berhubungan
dengan hajat orang banyak berbasis WBS, Posko Pengaduan dan Pengaduan
Masyarakat berbasis elektronik.
2. Upaya pencegahan melalui perbaikan sistem pengendalian intern satuan kerja di
lingkungan Kemendikbud (Kampanye Membudayakan Anti Fraud, Fasilitasi
Implementasi Anti Fraud, Aplikasi Anti Fraud).
3. Sinergi pengawasan dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Investigasi ltjen
Kemendikbud disusun sebagai pemenuhan kelengkapan kriteria Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sistem tersebut merupakan sistem yang sangat luas
cakupannya, terpadu, dan komprehensif dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) yang dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Kemendikbud
yang kemudian diformulasikan menjadi Renstra Itjen Kemendikbud.
A. Rencana Kinerja Tahunan Mengacu pada Renstra Kemendikbud tahun 2020-2024, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan akan berusaha untuk mencapai Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis
melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada setiap tahunnya.
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Inspektorat Investigasi, maka dibuatlah
Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Investigasi Tahun 2020. Dimana rencana kinerja
tersebut merupakan salah satu dokumen untuk mendorong terciptanya akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat dalam mewujudkan
terciptanya pemerintahan yang baik. Selain itu, Rencana Kinerja Tahunan juga
sebagai awal proses Penetapan Kinerja yang akan dihasilkan selama satu tahun.
Dalam Rencana Kinerja Tahunan ditetapkan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja,
Target Kinerja dan anggaran dengan mengacu pada Rencana Strategis yang
telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan dibuat agar dapat menjadi rujukan
dan pedoman pelaksanaan program/kegiatan pada Itjen Kemendikbud.
Untuk Rencana Kinerja Inspektorat Investigasi Tahun 2020, mengacu pada
Renstra Kemendikbud 2020-2024. Inspektorat Investigasi akan berusaha untuk
mencapai Target Kinerja dan Anggaran yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan
program dan kegiatan pada Tahun 2020. Berikut merupakan table Rencana
Kinerja Tahunan Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020 yang
terdiri dari 4 (empat) Indikator Kinerja Program.
Berikut adalah Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud
Tahun 2020.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 6
Tabel 2.2: Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Inspektorat Investigasi Tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target PAGU AWAL
Meningkatkan
efektifitas
pencegahan dan
penindakan praktik
KKN
1. Persentase satker yang dibina
dalam pencegahan
Fraud/kecurangan
20%
878,848,000
Pelaksanaan Pencegahan KKN
(Kampanye Membudayakan Anti
Fraud)
341,536,000
(Fasilitasi Strategi Anti Fraud) 537,312,000
2. Persentase penanganan
pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti Pelaksanaan audit
investigasi dan penanganan
pengaduan 85%
4,395,989,000
(Audit khusus) 4,054,251,000
(Penanganan Pengaduan) 341,738,000
3. Persentase penyelesaian
rekomendasi hasil audit Investigasi
Pelaksanaan pemantauan dan
pengawasan lainnya
72%
455,519,000
( Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut
Hasil Audit Khusus/Investigatif) 393,669,000
(Kompilasi Fasilitasi Konsultasi
Tindak
Lanjut Hasil Audit Khusus)
61,850,000
4 Persentasi investigasi
kasus/pengaduan yang terbukti
Dukungan operasional pengawasan
internal
75%
159,500,000
(Kompilasi lha khusus) 49,700,000
(PKS) 54,900,000
(Gelar Kasus) 54,900,000
INSPEKTORAT INVESTIGASI 7
B. PERJANJIAN KINERJA
Untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel,
serta berorientasi pada hasil, Inspektur Investigasi sebagai pejabat penanggungjawab
program dan kegiatan, pada Tahun 2020 telah berjanji kinerja dengan Inspektur Jenderal
(Irjen). Mengacu pada Renstra Kemendikbud tahun 2020–2024 yang telah
ditetapkan, terdapat perubahan target dan indikator kinerja dari yang semula
direncanakan dan tertuang pada RKT dengan yang diperjanjikan kinerja. Inspektorat
Investigasi akan berusaha untuk mencapai Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis
melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang tertuang pada Renstra 2020-2024
pada setiap tahunnya, dengan menetapkan Empat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
yang akan dicapai pada Tahun 2020, yaitu:
1. Persentase Satker yang dibina dalam pencegahan frud/kecurangan. Tahun 2020
memiliki target kinerja 20 % didukung dengan anggaran sebesar Rp. 878.848.000
pada awal Tahun 2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat
anggaran bertambah menjadi Rp. 1.598.200.000, target indikator kinerja tersebut
didukung oleh output/kegiatan Kampanye Membudayakan Anti Fraud dan Fasilitasi
Strategi Anti Fraud.
2. Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Tahun 2020
memiliki target kinerja 85 % didukung dengan anggaran Rp 4,395,989,000 pada awal
Tahun 2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran
berkurang menjadi Rp 2,882,606,000, target indikator kinerja tersebut didukung oleh
output/kegiatan Audit Khusus dan Penanganan Pengaduan.
3. Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi. Tahun 2020 memiliki
target kinerja 72 % didukung dengan anggaran Rp. 455,519,000 pada awal Tahun
2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran bertambah
menjadi Rp 823.520.000, target indikator kinerja tersebut didukung oleh
output/kegiatan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif dan
Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus.
4. Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. Tahun 2020 memiliki target
kinerja 75 % didukung dengan anggaran Rp 159,500,000 pada awal Tahun 2020,
adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran bertambah
menjadi Rp 495.360.000, target indikator kinerja tersebut didukung oleh
output/kegiatan Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus, PKS, Gelar Kasus dan Evaluasi
Kegiatan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 8
INSPEKTORAT INVESTIGASI 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
INSPEKTORAT INVESTIGASI ITJEN KEMENDIKBUD
A. Capaian Kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan yang tertuang dalam format Pengukuran
Kinerja Kegiatan (PKK) Menguatnya mutu audit investigasi yang disertai dengan
tindaklanjut dan pembinaan satuan kerja, nilai capaian dari masing-masing kegiatan
dapat diuraikan sebagai berikut :
Inspektorat Investigasi mempunyai 4 (Empat) IKK sebagai berikut:
a. IKK pertama, Persentase Satker yang dibina dalam pencegahan frud/kecurangan. IKK
ini mendukung ketercapaian IKP itjen yang kedua, yaitu Persentase satker yang
menerapkan strategi anti Fraud;
b. IKK kedua, Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. IKK
ini mendukung ketercapaian IKP Itjen yang ketiga, yaitu Persentase penanganan
pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti;
c. IKK ketiga, Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi. IKK ini
mendukung ketercapaian IKP Itjen yang ketiga, yaitu Persentase penanganan
pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti;
d. IKK keempat, Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. IKK ini
mendukung ketercapaian IKP Itjen yang ketiga, yaitu Persentase penanganan
pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti;
Selama tahun 2020, terdapat perubahan baik dalam pengalokasian anggaran,
maupun program kegiatan Inspektorat Investigasi. Perubahan tersebut perlu
dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan penambahan jenis kegiatan pengawasan,
metode pengawasan serta hal-hal lainnya demi tercapainya sasaran kegiatan
Inspektorat Investigasi. Penjelasan tentang penetapan kinerja yang menginformasikan
target sasaran kegiatan serta realisasi capaian Indikator Kinerja Kegiatan Inspektorat
Investigasi selama Tahun 2020, secara lengkap tertuang dalam tabel berikut ini.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 10
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi
Kinerja Anggaran Kinerja Anggaran
Meningkatnya efektifitas pencegahan dan penindakan Praktik
KKN
Persentase satker yang dibina dalam pencegahan Fraud/kecurangan
20% 1,598,200,000 30% 1,558,106,000
Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
85% 2,638,296,000 80.82% 2,550,585,428
Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi
72% 823,520,000 76 % 781,730,000
Persentasi investigasi kasus/pengaduan yang terbukti
75% 534,060,000 76.19% 523,610,000
Sampai dengan akhir Tahun 2020 Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja masing-masing
kegiatan pada IKK Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud.
1. IKK pertama yaitu Persentase satker yang dibina dalam pencegahan
Fraud/kecurangan. Dalam IKK Pertama ini kegiatan yang dilaksanakan untuk
pemenuhan capaian ini yaitu Kampanye Membudayakan Anti Fraud dan Fasilitasi
Implementasi Strategi Anti Fraud yang dilakukan secara daring, Inspektorat
Investigasi pada Tahun 2020 ini secara berkelanjutan bekerjasama dengan satker
baik tingkat Dinas Pendidikan Kab/Kota maupun Pendididikan Tinggi.
a. Kampanye Membudayakan Anti Fraud.
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan rencana sebanyak 1 (satu) volume
kegiatan dengan 12 (dua belas) frek serta mengundang sebanyak 108 satker
INSPEKTORAT INVESTIGASI 11
bidang pendidikan tinggi (Politeknik dan Universitas) yang dilaksanakan periode
September s.d Oktober 2020.
b. Fasilitasi Implementasi Strategi Anti Fraud
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan rencana sebanyak 1 (satu) volume
kegiatan dengan 4 (empat) frek serta mengundang sebanyak 36 satker bidang
pendidikan tinggi (Politeknik dan Universitas) yang dilaksanakan periode 30
November s.d 4 Desember 2020.
2. IKK kedua yaitu Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti. Dalam IKK kedua ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan
capaian ini yaitu Audit Khusus dan Penanganan Pengaduan.
a. Audit Khusus
Kegiatan audit khusus dilakukan oleh auditor Inspektorat Investigasi ketika
terdapat pengaduan masyaratkat, instruksi langsung dari pimpinan atau pun
permohonan khusus dari satker/instansi daerah/masyarakat.
Kegiatan ini pada Tahun 2020 direncanakan sebanyak 70 frek, sampai dengan
akhir Desember Tahun 2020 pencapaian untuk kegiatan ini sebesar 57 Frek atau
81.43 %, ketidaktercapaian frek ini dikarenakan dalam rangka pencegahan
pandemic Covid-19.
b. Penanganan Pengaduan
Kegiatan ini pada Tahun 2020 dilaksanakan berupa klarifikasi surat pengaduan,
Inspeksi Mendadak dan Rapat Dinas (pembahasan pengaduan yang datang dari
masyarakat atau permintaan audit dari Unit Utama dll).
Kegiatan ini pada Tahun 2020 terlaksana Inspeksi Mendadak sebanyak 2 Frek,
Rapat Dinas sebanyak 4 Kegiatan. Kegiatan ini tidak sesuai dengan perencanaan
awal dikarenakan dalam rangka pencegahan pandemic Covid-19 sehingga
pengaduan masyarakat setelah telaah yang dilakukan oleh auditor dan
Inspektur Investigasi diteruskan pada instansi terkait .
3. IKK ketiga yaitu Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi.
Dalam IKK ketiga ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif dan Kompilasi
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 12
a. Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif
Kegiatan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif
hingga Desember 2020 telah dilaksanakan sebanyak 2 Frek, frekuensi 1 tanggal
4 s.d 6 Maret 2020 dan frekuensi 2 tanggal 24 s.d. 26 November 2020 dengan
tujuan :
a. Melakukan koreksi atas bukti-bukti hasil audit yang telah ditindaklanjuti,
b. Melakukan kegiatan konsultasi atas penyelesaian tindak lanjut yang harus
dilakukan. Konsultasi dilakukan guna:
1) Membahas sampai sejauh mana tindak lanjut telah dilakukan.
2) Mengetahui kendala/hambatan hasil audit yang belum ditindaklanjuti.
3) Memberi penjelasan bagaimana rekomendasi harus ditindaklanjuti, baik itu
berupa pemberian sanksi disiplin pegawai, tuntutan ganti rugi, atau
pelimpahan kepada aparat penegak hukum.
4) Melakukan koreksi atas penyelesaian tindak lanjut yang dilakukan, jika
ditemukan penyimpangan atas tindak lanjut yang dilakukan.
5) Menyusun action plan atau kesepakatan penyelesaian tindak lanjut bagi yang
belum.
6) Menetapkan batas waktu penyelesaian sebagai batas waktu pelimpahan ke
Aparat Penegak hukum setempat jika tidak diselesaikan. Hal ini terutama
terhadap kasus tindak pidana korupsi.
7) Mengadministrasikan penyelesaian tindak lanjut atas hasil audit.
Kegiatan Fasilitasi Konsultansi Tinjut Hasil Audit Khusus telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) frek kegiatan dari 2 (dua) frek yang direncanakan pada :
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG
TERLIBAT
1 Fasilitasi Konsultansi Tinjut Hasil Audit Khusus 7 Kab/Kota 4 s.d 6 Maret 2020 50 Orang
2 Fasilitasi Konsultansi Tinjut Hasil Audit Khusus 27 satker secara daring 24 s.d. 26 November 2020
50 Orang
100 Orang
b. Kompilasi Fasilitasi Konsultansi Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Khusus
Kegiatan Kompilasi Klinik Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Khusus telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali kegiatan dari 2 (dua) kali kali yang direncanakan pada :
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG
TERLIBAT
1 Kompilasi Klinik Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Kota Bogor 13 s.d 15 Agustus 2020 45 Orang
2 Kompilasi Klinik Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Kota Bogor 10 s.d 12 Desember 2020
45 Orang
90 Orang
INSPEKTORAT INVESTIGASI 13
4. IKK keempat yaitu Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. Dalam
IKK ketiga ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu
Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus, PKS, Gelar Kasus dan Evaluasi Kegiatan.
a. Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus
Kegiatan Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif hingga Desember 2020
telah dilaksanakan sebanyak 3 kali. Diikuti sebanyak 125 orang dan
diselenggarakan Fullday Provinsi DKI Jakarta dan Fullboard Provinsi Jawa Barat.
b. Pelatihan Kantor Sendiri (PKS)
Kegitan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) hingga Desember 2020 telah dilaksanakan
sebanyak 6 frekuensi (1 Metode tatap muka 5 dengan metode daring). Kegiatan ini
telah diikuti oleh 286 orang peserta. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan kegiatan
ini adalah di Ruang Sidang Lantai IV Itjen Kemendikbud.
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG
TERLIBAT
1 Pelatihan Kantor Sendiri Rusid Lt 4 Itjen Kemendikbud 9 Januari 40 Orang
2 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 11 Mei 40 Orang
3 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 13 Mei 40 Orang
4 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 15 Mei 40 Orang
5 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 18 Mei 40 Orang
6 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 20 Mei 40 Orang
240 Orang
c. Gelar Kasus
Kegiatan Gelar Kasus Atas Hasil Audit telah dilaksanakan sebanyak 4 (Empat) kali kegiatan dari 12 (Dua belas) kegiatan ini tidak tercapai karena dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19.
Kegiatan Gelar Kasus Hasil Audit Khusus Inspektorat Investigasi hingga November 2020 telah dilaksanakan sebanyak 4 Kali dengan total jumlah peserta 150 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang antai IV Itjen Kemendikbud.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 14
Tujuan kegiatan gelar kasus ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas audit, mengingat kualitas audit tidak ditentukan oleh hasil tetapi oleh proses. Disamping itu, guna memperoleh masukan-masukan konstruktif atas pelaksanaan audit yang telah dilakukan dan rekomendasi atas hasil audit tersebut. Sedangkan yang dijadikan materi pada kegiatan gelar kasus ini adalah kasus-kasus yang telah dilakukan audit khusus sebelumnya dengan metode presentasi dan diskusi (tanya jawab) antar auditor di Inspektorat Investigasi.
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG
TERLIBAT
1 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud
3 Februari 2020 45 Orang
2 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud
28 Februari 2020 45 Orang
3 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud
16 Maret 2020 45 Orang
4 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud
11 Juli 2020 45 Orang
Jumlah 180 0rang
d. Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi
kegiatan Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi bertujuan untuk
mempertimbangkan sesuatu kegiatan, hal atau gejala dengan mempertimbangkan
beragam faktor pelaksanaan program, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17
s.d 19 Desember 2020. Kegiatan Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat
Investigasi telah dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali kegiatan dari 1 (satu) kali
kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan pada :
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG
TERLIBAT
1 Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi
Kota Bandung, Jawa Barat 17 s.d 19 Desember
2020 60 orang
Jumlah 60 orang
INSPEKTORAT INVESTIGASI 15
B. REALISASI ANGGARAN
Berikut ini dapat dilihat Rencana dan Realisasi daya serap anggaran secara rinci per kegiatan dari Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud tahun anggaran 2020. Melalui pengukuran yang dilakukan terhadap pencapaian sasaran, diperoleh nilai
pencapaian sasaran dengan indikator “Persentase Satker yang dibina dalam
pencegahan frud/kecurangan”, “Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti”, “Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi “ dan
“Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti “ dengan nilai capaian
keuangan sebesar 96.82 % sedangkan nilai capaian fisik sebesar 83.50 %. Nilai
capaian perhitungan ini termasuk Piagam Kinerja Kasubag TU Inspektorat Investigasi.
Untuk mendukung pencapaian sasaran program tahun anggaran 2020 Inspektorat
Investigasi Itjen Kemendikbud memperoleh alokasi anggaran sebesar
Rp. 6.108.207.000.00, Sampai dengan akhir Desember 2020 secara kumulatif telah
terserap sebesar Rp. 5.914.046.428.00 (96.82 %), sehingga sisa anggaran yang masih
tersedia sebesar Rp. 194.160.572.00 (3.18 %). Daya serap anggaran tersebut
tergambar pada tabel berikut ini:
Tabel Daya serap anggaran Inspektorat Investigasi Triwulan IV tahun 2019
No. Sumber Dana Alokasi Realisasi Persentase Sisa (3-4) Persentase
1 2 3 4 5 6 7
1 Belanja Pegawai - - -
2 Belanja Modal - - -
3 Belanja Barang Jasa 6.108.207.000 5.914.046.428 96,82% 194.160.572 3,18%
4 Belanja Bansos .
TOTAL 6.108.207.000 5.914.046.428 96,82% 194.160.572 3,18%
Daya Serap Inspektorat Investigasi Itjen Kemdikbud
s.d Desember 2020
INSPEKTORAT INVESTIGASI 16
Tabel 3.2: Rencana dan Realisasi anggaran Inspektorat Investigasi tahun 2020
NO KEGIATAN PAGU REALISASI SALDO
PENGUATAN AUDIT INVESTIGASI 6.108.207.000 5.914.046.428 194.160.572
I Pelaksanaan Audit Investigasi dan Penanganan Pengaduan
2.882.606.000 2.786.295.428 96.310.572
Audit Khusus 2.414.115.000 2.411.109.028 3.005.972
Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif
244.310.000 235.710.000 8.600.000
II Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Lainnya
1.113.270.000 1.069.630.000 43.640.000
Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) 10.750.000 9.500.000 1.250.000
Gelar Kasus 14.600.000 14.000.000 600.000
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif
591.520.000 556.980.000 34.540.000
Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus
232.000.000 224.750.000 7.250.000
Evaluasi Kegiatan Tahun 2020 264.400.000 264.400.000 0
III Pelaksanaan Pencegahan KKN 1.598.200.000 1.558.106.000 40.094.000
Kampanye Membudayakan Anti Fraud 1.123.430.000 1.105.106.000 18.324.000
Fasilitasi Strategi Anti Fraud 474.770.000 453.000.000 21.770.000
IV Penatausahaan Inspektorat 514.131.000 500.015.000 14.116.000
INSPEKTORAT INVESTIGASI 17
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan yang tertuang dalam format
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Audit Investigasi, nilai capaian dari masing-
masing kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.3: Nilai Capaian Kinerja kegiatan Inspektorat Investigasi tahun 2020
No. Uraian Kegiatan Realisasi
Fisik Keuangan
I Pelaksanaan Audit Investigasi dan Penanganan Pengaduan 79,73% 96,66%
Audit Khusus 79,17% 99,88%
Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif 100,00% 96,48%
II Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Lainnya 87,50% 96,08%
Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) 100,00% 88,37%
Gelar Kasus 66,67% 95,89%
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif 100,00% 94,16%
Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus 100,00% 96,88%
Evaluasi Kegiatan Tahun 2020 100,00% 100,00%
III Pelaksanaan Pencegahan KKN 100,00% 97,49%
Kampanye Membudayakan Anti Fraud 100,00% 98,37%
Fasilitasi Strategi Anti Fraud 100,00% 95,41%
IV Penatausahaan Inspektorat 100,00% 97,25%
INSPEKTORAT INVESTIGASI 18
Tabel 3.4: Analisis Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Investigasi Triwulan IV tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
Kinerja Anggaran Kinerja Anggaran
Meningkatnya efektifitas
pencegahan dan penindakan Praktik
KKN
Persentase satker yang dibina dalam pencegahan Fraud/kecurangan
20% 1,598,200,000 30% 1,558,106,000
Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
85% 2,638,296,000 80.82% 2,550,585,428
Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi
72% 823,520,000 76% 781,730,000
Persentasi investigasi kasus/pengaduan yang terbukti
75% 534,060,000 76.19% 523,610,000
1. IKK pertama yaitu Persentase satker yang dibina dalam pencegahan
Fraud/kecurangan. Dalam IKK Pertama ini kegiatan yang dilaksanakan untuk
pemenuhan capaian ini yaitu Kampanye Membudayakan Anti Fraud dan Fasilitasi
Implementasi Strategi Anti Fraud yang dilakukan secara daring, Target pada tahun
2020 pada IKK pertama ini sebesar 20 % dan pencapaiannya sampai dengan
Desember 2020 sebesar 30 %, pencapaian ini melebihi target karena pada kegiatan
untuk pencapaian ini satker yang dibina dalam pencegahan Fraud/kecurangan
sebanyak 108 dari target satker 70.
2. IKK kedua yaitu Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti. Dalam IKK kedua ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan
capaian ini yaitu Audit Khusus dan Penanganan Pengaduan. Target pada tahun 2020
pada IKK Kedua ini sebesar 85 % dan pencapaiannya sampai dengan Desember
2020 sebesar 80.82 % pencapaian ini belum memenuhi target karena pelaksanaan
Audit Khusus dari Target 72 Frek tercapai 57 Frek ketidaktercapaian ini disebabkan
adanya pencegahan Pandemi Covid 19 dimana seluruh auditor dan pegawai
diwajibkan melakukan WFH pada Triwulan II sampai dengan Triwulan III 2020
sehingga pada periode ini tidak ada penugasan Audit Khusus sesuai jadwal.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 19
Penanganan Pengaduan pada tahun 2020 dilakukan melalui Inspeksi mendadak,
Rapat Dinas dan Klarifikasi, Inspeksi mendadak di tahun 2020 telah dilakukan
sebanyak 2 penugasan, Rapat Dinas sebanyak 5 kali dilakukan sebelum
diberlakukannya WFH dalam rangka pencegahan Covid 19, pengaduan masyarkat
yang diterima melalui surat, email, web pengaduan, dan lain lain banyak dilakukan
dengan cara telaah surat pengaduan oleh auditor kemudian mengirim surat
permintaan klarifikasi dari Satker atau Dinas Pendidikan Kab/Kota.
3. IKK Ketiga yaitu Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi.
Dalam IKK kedua ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif dan Kompilasi
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus. Target pada IKK Ketiga ini
pada tahun 2020 sebesar 72 % pencapaian sampai dengan Desember 2020 sebesar
76 %, pencapaian ini melebihi target karena pada tahun 2020 akumulasi
rekomendasi hasil audit khusus sebesar 638 kemudian setelah dilaksanakan kegiatan
Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut sebanayak 2 Frek rekomendasi yang telah
dilaksanakan oleh Satker dan Dinas Pendidikan Kab/Kota sebesar 487 rekomendasi.
4. IKK Keempat yaitu Persentasi investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. Dalam
IKK Keempat ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian yaitu
Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus, PKS, Gelar Kasus dan Evaluasi Kegiatan.
Target pada tahun 2020 sebesar 75 % pencapaian pada tahun 2020 sebesar
76.19 %.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampai dengan akhir Desember Tahun 2020, Inspektorat Investigasi telah menunjukkan kinerja yang baik karena dapat memenuhi:
1. Seluruh Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang telah ditetapkan untuk tahun 2020
dengan tingkat capaian realisasi fisik sebesar 83.50 %, berikut ringkasan pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
2. Capaian IKK dst
B. Kendala, Hambatan, dan Pemecahannya
Adapun kendala yang dihadapi sehingga masih terdapat program kegiatan yang
belum dapat terlaksana secara maksimal antara lain:
1. Adanya refocusing anggaran tahun 2020 karena adanya pandemi Covid 19,
membuat penjadwalan ulang kegiatan.
2. Adanya perubahan pagu anggaran dan revisi anggaran yang sangat dinamis.
3. Kegiatan Kampanye membudayakan anti Fraud, Fasilitasi Implementasi
Strategi Anti Fraud dan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus
teknis pelaksanaannya dirubah karena dalam rangka pencegahan pandemi
Covid 19.
4. Belum terjadi sinergi pelaksanaan program antar Inspektorat dan Sekretariat di
lingkungan Itjen Kemendikbud.
5. Pemanfaatan IT dalam proses audit dan kegiatan Fasilitasi Implementasi Anti
Fraud yang belum dikuasai oleh sebagian auditor.
C. Cara Mengatasi
Untuk mengatasi terkait adanya kendala tersebut maka inspektorat investigasi
melakukan:
1. Melakukan refocusing anggaran tahun 2020 sesuai arahan Inspektur Jenderal
Kemendikbud dan merevisi jadwal kegiatan
2. Memberikan masukan kepada pemangku kepentingan agar kendala-
kendala dalam pelaksanaan program dapat diminimalkan yang terkait dengan
INSPEKTORAT INVESTIGASI 21
revisi POK, sebaiknya dilakukan pengkajian ulang dalam penyusunan jadwal
kegiatan sehingga tidak terlalu sering melakukan revisi.
3. Merubah kegiatan secara daring dengan mengedepankan penyampaian
substansi yang komprehensif kepada peserta.
4. Mengintensifkan koordinasi antara Sekretariat dengan Inspektorat, agar
dapat terjalin kerjasama yang baik guna menunjang pelaksanaan kegiatan
Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
5. Melakukan evaluasi berkala terhadap kemanfaatan hasil pelaksanaan
program untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam
merumuskan program.
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan kegiatan
yang akan dilakukan Tahun 2021 antara lain :
1. Percepatan respon terhadap pengaduan masyarakat, saber pungli dan permintaan
pemeriksaan oleh Institusi/Lembaga.
2. Tindaklanjut hasil pemeriksaan melalui program fasilitasi tindak lanjut hasil audit
investigasi yang masih belum dapat terselesaikan akan diupayakan secepatnya.
3. Pengawasan pada program-program strategis Kemendikbud yang berhubungan
dengan harkat orang banyak berbasis E-report dan WBS (Mei-Agust 2019).
4. Upaya pencegahan melalui perbaikan sistem pengendalian intern satuan kerja di
lingkungan Kemendikbud (kontrol Fraud/kontrol risiko) dengan mengundang Unit
Utama di lingkungan Kemendikbud (Akhir Desember 2020).
5. Sinergi pengawasan dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal
(Februari-Desember 2021).
6. Implementasi strategi anti Fraud kampanye dan desiminasi (Oktober dan November
2021; aplikasi (web anti Fraud) - Juli 2021).
7. Meningkatkan kapasitas auditor investigasi melalui sertifikasi profesi.
Laporan ini yang merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud. Selanjutnya disampaikan
kepada Inspektur Jenderal Kemendikbud dan pihak-pihak terkait untuk dapat
dipergunakan pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Dalam pemecahan masalah, upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh
Inspektorat Investigasi adalah mengintensifkan sumber daya auditor yang ada serta
melakukan koordinasi dengan Inspektorat I s.d IV. Serta mengoptimalkan mekanisme
kerja dalam penugasan auditor untuk tidak terjadinya penugasaan ganda.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 22
Demikian Laporan Kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud tahun 2020 ini
disusun. Harapan kami, laporan ini dapat dijadikan bahan masukan/kajian/telaahan.
Khususnya mengenai akuntabilitas kinerja bagi pimpinan Inspektorat Jenderal
Kemendikbud dalam mengambil kebijakan di masa mendatang dan terutama dalam
perbaikan kinerja Tahun 2020.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 23
LAMPIRAN
INSPEKTORAT INVESTIGASI 24
INSPEKTORAT INVESTIGASI 25
INSPEKTORAT INVESTIGASI 26
INSPEKTORAT INVESTIGASI 27
INSPEKTORAT INVESTIGASI 28
INSPEKTORAT INVESTIGASI 29
Fisik % Keuangan % Fisik % Keuangan %
PENGUATAN AUDIT INVESTIGASI6,108,207,000 103 0.0% - 0.0% 86 83.50% 5,914,046,428 96.82% 194,160,572
1996.001Pelaksanaan Audit Investigasi dan Penanganan Pengaduan2,882,606,000 74 0.0% - 0.0% 59 79.73% 2,786,295,428 96.66% 96,310,572
051,A Audit Khusus 2,414,115,000 72 57 79.17% 2,411,109,028 99.88% 3,005,972
051,C Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif244,310,000 2 2 100.00% 235,710,000 96.48% 8,600,000
1996.002Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Lainnya1,113,270,000 16 0.0% - 0.0% 14 87.50% 1,069,630,000 96.08% 43,640,000
052,APelatihan Kantor Sendiri
(PKS)10,750,000 5 0.0% - 0.0% 5 100.00% 9,500,000 88.37% 1,250,000
052,B Gelar Kasus 14,600,000 6 0.0% - 0.0% 4 66.67% 14,000,000 95.89% 600,000
052,C Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif591,520,000 2 0.0% - 0.0% 2 100.00% 556,980,000 94.16% 34,540,000
052,D
Kompilasi Fasilitasi
Konsultasi Tindak Lanjut
Hasil Audit Khusus
232,000,000 2 0.0% - 0.0% 2 100.00% 224,750,000 96.88% 7,250,000
052.EEvaluasi Kegiatan Tahun
2020264,400,000 1 0.0% - 0.0% 1 100.00% 264,400,000 100.00% -
053 Pelaksanaan Pencegahan KKN 1,598,200,000 7 0.0% - 0.0% 7 100.00% 1,558,106,000 97.49% 40,094,000
053,A
Kampanye Membudayakan
Anti Fraud 1,123,430,000
6
0.0% - 0.0%
6 100.00% 1,105,106,000 98.37% 18,324,000
053,B
Fasilitasi Strategi Anti
Fraud 474,770,000 1
0.0% - 0.0%1 100.00% 453,000,000 95.41% 21,770,000
054 Penatausahaan Inspektorat 514,131,000 6 0.0% - 0.0% 6 100.00% 500,015,000 97.25% 14,116,000
Sub A Penatausahaan Inspektorat 514,131,000 6 0.0% - 0.0% 6 100.00% 500,015,000 97.25% 14,116,000
Daya Serap Inspektorat Investigasi Kemendikbud
Januari s.d Desember 2020
No. Nama Kegiatan Alokasi PaguTarget 2020 Realisasi s.d Desember 2020
Sisa Anggaran
Per 31 Desember 2020