laporan kinerja instnasi pemerintah tahun 2020 · 2021. 8. 4. · laporan kinerja instnasi...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
1 | P a g e
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
i | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah
SWT atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten
Tahun 2020.
Penyusunan Drat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten merupakan amanat dari Peraturan
Menteri PAN dan RB nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, serta bagian dari pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang menggambarkan
capaian kinerja instansi tahun 2020.
Tujuan penyusunan laporan ini dibuat sebagai media
pertanggungjawaban kinerja Dinas Ketahanan Pangan pada tahun anggaran
2020. Dokumen ini berisi gambaran perwujudan kinerja, yaitu
pertanggungjawaban kinerja Dinas Ketahanan Pangan dalam pencapaian
indikator makro maupun tujuan dan sasaran strategis dinas yang disusun
serta dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun anggaran.
Demikian Laporan ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan dan membutuhkan.
Serang, 03 Februari 2021
KEPALA,
Dr. Ir. Hj. Aan Muawanah, MM
Pembina Tk. I NIP. 19640614 199803 2 001
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
ii | P a g e
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
1.2 Landasan Hukum……………………………………………………………… 2
1.3 Maksud dan Tujuan…………………………………………………………… 4
1.4 Kedudukan dan Susunan Organisasi……………………………………… 5
1.5 Sumber Daya OPD……………………………………………………………… 35
1.6 Keuangan…………………………………………………………………………. 37
BAB II PERENCANAAN KINERJA……………………………………………………….. 41
2.1 Strategi dan Arah Kebijakan…………………………………………………. 41
2.2 Program dan Indikator Kegiatan……………………………………………. 43
2.3 Perjanjian Kinejra………………………………………………………………. 45
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………….. 47
3.1 Alokasi Anggaran……………………………………………………………….. 47
3.2 Realisasi Anggaran……………………………………………………………...48
3.3 Realisasi Belanja Program……………………………………………………. 50
3.4 Permasalahan dan Solusi Pelakanaan Penyerapan Anggaran………. 59
3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Program……………………………………. 59
3.6 Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis……….. 63
3.7 Faktor Pencapaian/ketidaktercapain Target…………………………….. 67
3.8 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya……………………… 72
3.9 Prestasi Tahun 2020…………………………………………………………… 73
3.10 Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan………….. 74
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….. 77
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
iii | P a g e
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten
Tahun 2017-2022 Berdasarkan Golongan .......................
36
Tabel 1.2 Jumlah dan Distribusi Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan (31
Desember 2020 ).............................................................
37
Tabel 1.3 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
APBD per Rekening Jenis Tahun Anggaran 2020 ………….
38
Tabel 1.4 Neraca Per 31 Desember 2020………………………………….
38
Tabel 1.5 Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja……………………. 39
Tabel 2.1 Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan
Pangan............................................................................
42
Tabel 2.2 Program dan Indikator Kegiatan....................................... 43
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja…………………………………………………. 46
Tabel 3.1 Rencana dan Realisasi (Input) Anggaran Tahun 2020...... 48
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Program ................................. 61
Tabel 3.3 Penjelasan Capaian Kinerja.............................................. 67
Tabel 3.4 Analisa Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.................... 73
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
iv | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Susunan Organisasi Dinas Ketahanan
Pangan (Pergub No. 83 Tahun 2020 )......................
7
Gambar 2 PPembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Cabang
Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten (Pergub NO. 19 Tahun
2019)............................................................................
35
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan komoditas penting dan strategi bagi bangsa
Indonesia mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama seperti
yang diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan. Selain itu, undang-undang tersebut juga mengamanatkan bahwa
ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan. Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
wajib untuk memberikan perhatian khusus untuk mewujudkan kondisi
masyarakat yang tahan pangan sampai ke tingkat rumah tangga dan
perseorangan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Ketahanan Pangan dan Gizi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau
Pemerintah Desa melaksanakan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan ketahanan pangan diwilayahnya masing-masing, dengan
memperhatikan pedoman, norma, standar, dan kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat. Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau Pemerintah Desa
mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan
pangan. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat bersama-sama
mempunyai kewajiban untuk membangun ketahanan pangan.
Perwujudan ketahanan pangan dapat dicapai, melalui 4 pilar yaitu :
(1) Ketersediaan pangan (produksi dan import); (2) Cadangan pangan; (3)
Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan; dan (4) Pencegahan
dan penanggulangan rawan pangan.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
penyelenggaraan ketahanan pangan, antara lain :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
2 | P a g e
1. Tingkat pendapatan petani yang rendah, akibat dari biaya produksi yang
tinggi dan tidak diimbangi kepastian produksi dan harga jual;
penguasaan lahan petani yang relatif kecil (rata-rata 0,25 ha);
2. Laju pertumbuhan penduduk 2,17% periode Tahun 2010-2020.
Pertumbuhan penduduk ini tidak berbanding lurus dengan
pertumbuhan produksi bahan pangan;
3. Faktor kebiasaan penduduk yang hanya mengkonsumsi jenis pangan
tertentu, misalnya beras, hal ini akan memberikan tekanan yang berat
terhadap penyediaan pangan tersebut.
4. Luas lahan pertanian yang terus menyusut akibat alih fungsi lahan
pertanian produktif ke penggunaan non pertanian yang terjadi secara
masif, serta adanya kompetisi pemanfaatan lahan pertanian pangan
untuk penggunaan non pangan.
5. Degradasi air, ketersediaan air cenderung makin berkurang akibat
terjadinya kerusakan ekosistem dan perubahan lingkungan. Terjadi
persaingan penggunaan air yang cukup besar antara kebutuhan air
untuk air bersih, kebutuhan air untuk industri dan kebutuhan air untuk
pertanian.
6. Keterbatasan infrastruktur, kurangnya investasi bagi pengembangan
infrastruktur terutama di perdesaan serta terbatasnya prasarana usaha
tani yang sangat dibutuhkan masyarakat dapat menurunkan ketahanan
pangan.
7. Fluktuasi harga pangan yang ditunjukan oleh coefficient of variation (cv)
perlu diantisipasi karena nilai cv yang tinggi mencerminkan harga jual
pangan sangat fluktuatif sehingga mempengaruhi inflasi.
8. Keamanan pangan, masih terjadinya kasus keracunan dan gangguan
kesehatan manusia akibat mengkonsumsi pangan yang tidak aman dari
cemaran berbagai jenis bahan kimia, biologis dan lainnya.
1.2 Landasan Hukum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten Tahun 2020 disusun dengan berlandaskan
pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
3 | P a g e
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negarayang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025;
7) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
9) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Banten Nomor 4);
10) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);
11) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
4 | P a g e
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 66);
12) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pangan (Lembaran Daerah Provinsi Banten
Nomor 2 Tahun 2020 );
13) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Banten Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Nomor 10);
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya LKIP Tahun 2020 ini adalah sebagai
implementasi amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petuinjuk
Tenis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut memberikan
tuntunan kepada semua Instansi Pemerintah untuk menyiapkan LKIP,
sebagai laporan dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang digunakan
untuk mencapai target kinerja diukur berdasarkan realisasi data yang
dikumpulkan, diklasifikasian, diikhtisarkan, sesuai dengan sasaran
strategis untuk dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Tujuan pelaporan kinerja memberikan informasi kinerja yang terukur
kepada masyarakat atas kinerja yang telah dicapai dan seharusnya dicapai
serta yang belum dicapai untuk melakukan upaya berkesinambungan bagi
peningkatan kinerja. Salah satu dasar penerapanmanajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja untuk menjamin adanya peningkatan pelayanan publik
dan peningkatan akuntabilitas. Pengukuran kinerja dilakukan dengan
membandingkan antara pencapaian kinerja dengan target yang dilakukan
secara berkala setiap tahun. Pengukuran dan perbandingan kinerja
menggambarkan posisi kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
strategis. Untuk itu perjanjian kinerja harus mengacu kepada sasaran yang
dilengkapi dengan indikator kinerja yang relevan dan terukur. Perjanjian
kinerja juga harus dilengkapi dengan rencana aksi yang menguraikan secara
rinci berbagai aktivitas yang akan dilakukan serta alokasi anggaran yang
akan digunakan. Agar rencana aksi dan target-target dapat dicapai, perlu
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
5 | P a g e
dilakukan monitoring secara konsistendan melaksanakan evaluasi
keberhasilan pelaksanaan program sehingga dapat memberikan umpan
balik bagi perbaikan kinerja dengan berorientasi pada hasil (outcome) yang
manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
1.4 Kedudukan dan Susunan Organisasi
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten merupakan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Bab II, Pasal 2). Kedudukan Dinas Ketahanan Pangan
dengan Tipelogi B menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan di bidang
pangan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah (Peraturan Daerah No. 8/2016,
Paragraf 20, Pasal 116, ayat 1 dan 2). Dinas Ketahanan Pangan mempunyai
tugas membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang
Pangan dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah provinsi
(Pergub No. 83/2016 Pasal 117).
Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok tersebut maka fungsi
dan wewenang Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten adalah sebagai
berikut:
a. Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan
pada berbagai sektor sesuai kewenangan Daerah provinsi;
b. Penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya sesuai
dengan kebutuhan Daerah provinsi dalam rangka stabilisasi pasokan dan
harga pangan;
c. Pengelolaan cadangan pangan provinsi dan menjaga keseimbangan
cadangan pangan provinsi;
d. Penentuan harga minimum daerah untuk pangan lokal yang tidak
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
e. Promosi pencapaian target konsumsi pangan perkapita/tahun sesuai
dengan angka kecukupan gizi melalui media provinsi;
f. Penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan provinsi dan
kabupaten/kota;
g. Penanganan kerawanan pangan provinsi;
h. Pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pada
kerawanan pangan yang mencakup lebih dari 1 (satu) Daerah
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
6 | P a g e
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
i. Pelaksanaan pengawasan keamanan pangan segar distribusi lintas
Daerah kabupaten/kota; dan
j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Tugas Kepala Dinas adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan rencana operasional Dinas Ketahanan Pangan ;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam
pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir ;
d. Merumuskan, mengorganisasi, melaksanakan, mengendalikan dan
mengevaluasi penyusunan program dan kegiatan, sesuai dengan bidang
tugasnya ;
e. Merumuskan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Dinas
Ketahanan Pangan ;
f. Merumuskan penyelenggaraan koordinasi kegiatan dinas/badan/biro
dengan unit kerja terkait ;
g. Merumuskan pelaksanaan pengawasan, evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan Dinas Ketahanan Pangan ;
h. Merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dalam pelaksanaan tugas ;
i. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik lisan
maupun tertulis.
Susunan organisasi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten
berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Banten (Paragraf 20, Pasal 119) adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahkan :
1. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan; 2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Kepala Bidang Penyelenggaran Ketahanan Pangan,
membawahkan :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
7 | P a g e
Seksi
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Seksi Pengawasan
Pangan
Sub Bag. Program,
Evaluasi, Pelaporan
dan Keuangan
Sub Bag Umum
dan Kepegawaian
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
PENYELENGGARAAN KETAHANAN
PANGAN
BIDANG
KETERJANGKAUAN PANGAN
BIDANG
KONSUMSI DAN KEAMANAN
PANGAN
Seksi Konsumsi
Pangan
Seksi Harga
Pangan
Seksi Cadangan
Pangan
Seksi Distribusi
Pangan
Seksi Ketersediaan
Pangan
Seksi Sumberdaya
Pangan
Seksi Kerawanan
Pangan
UPTD
1. Kepala Seksi Ketersediaan Pangan;
2. Kepala Seksi Sumberdaya Pangan;
3. Kepala Seksi Kerawanan Pangan.
d. Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan, membawahkan :
1. Kepala Seksi Harga Pangan;
2. Kepala Seksi Cadangan Pangan;
3. Kepala Seksi Distribusi Pangan.
e. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan,
membawahkan: 1. Kepala Seksi Konsumsi Pangan;
2. Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
3. Kepala Seksi Pengawasan Pangan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Jabatan Fungsional
Gambar 1.
Bagan Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan
(PERGUB No. 83 Tahun 2016)
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
8 | P a g e
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2017 Tentang
Peraturan Gubernur Banten Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Uraian Tugas
Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator, dan Pengawas Perangkat
Daerah, uraian tugas pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten,
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
a. Kepala Dinas Ketahanan Panganmempunyai tugas pokok
membantu Gubernur melalui koordinasi Sekretaris Daerah dalam
menyelenggarakan perumusan, penetapan, pengoordinasian, dan
pengendalian pelaksanaan tugas serta program dan kegiatan
berdasarkan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan pada Bidang Penyelenggaran
Ketahanan Pangan, Bidang Keterjangkauan Pangan, serta Bidang
Konsumsi dan Keamanan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Dinas Ketahanan Panganmempunyai rincian
tugas sebagai berikut:
1) Merumuskan program kerja di lingkungan Dinas Ketahanan
Pangan berdasarkan rencana strategis Dinas Ketahanan
Pangansebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas
Ketahanan Pangan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai
sesuai rencana;
3) Membina bawahan di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan
dengan cara mengadakan rapat/pertemuan dan bimbingan
secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;
4) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Dinas Ketahanan Pangan sesuai dengan tugas, tanggung
jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang
berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
9 | P a g e
5) Merumuskan Penyediaan Infrastruktur dan seluruh
pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai
kewenangan daerah provinsi;
6) Merumuskan penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau
pangan lainnya sesuai kebutuhan daerah provinsi dalam
rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
7) Merumuskan pengelolaan cadangan pangan Provinsi dan
menjaga keseimbangan cadangan pangan Provinsi;
8) Menetapkan harga minimun daerah untuk pangan lokal yang
tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
9) Merumuskan promosi pencapaian target konsumsi pangan
perkapita/tahun sesuai dengan angka kecukupan gizi melalui
media Provinsi;
10) Merumuskan penyusunan peta kerentanan dan ketahanan
pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
11) Merumuskan penanganan kerawanan pangan Provinsi;
12) Merumuskan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
cadangan pangan pada kerawanan pangan yang mencakup
lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
daerah Provinsi;
13) Merumuskan pelaksanaan pengawasan keamanan pangan
segar distribusi lintas daerah kabupaten/kota;
14) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Dinas Ketahanan Pangan dengan cara membandingkan
rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
15) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas
Ketahanan Pangan sesuai dengan kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan
Pangan; dan
16) Melaksanakan tugas kedinasaan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
10 | P a g e
2. Sekretaris
a. Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dalam melaksanakan perumusan rencana
program dan kegiatan, mengoordinasikan, monitoring, urusan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan aset, serta
perencanaan evaluasi pelaporan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a,Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
1) Menyusun rencana operasional di lingkungan Sekretariat
berdasarkan program kerja Dinas Ketahanan Panganserta
petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Sekretariat sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;
3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Sekretariat sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Sekretariat secara berkala sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;
5) merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,
standardisasi, pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan;
6) Menyelenggarakanpembinaan dan pengembangan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta
evaluasi dan pelaporan;
7) Merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis
penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan
barang, kehumasan, kepustakaan dan efisiensi tatalaksana
Dinas Ketahanan Pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
11 | P a g e
8) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Sekretariat dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di
masa yang akan datang;
9) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai
dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja;
10) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
3. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan
administrasi surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah
tangga, kepustakaan, kehumasan, administrasi kepegawaian,
dan pengelolaan inventaris barang dan aset Dinas Ketahanan
Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
rincian tugas sebagai berikut:
1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan rencana operasional Sekretariat sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib
dan lancar;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
12 | P a g e
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Melaksanakan administrasi ketatausahaan dan rumah
tangga lingkup Dinas Ketahanan Pangan;
6) Melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan
kepustakaan;
7) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang dan
pengelolaan barang dan aset lingkup Dinas Ketahanan
Pangan;
8) Melaksanakan pembinaan dan manajemen kepegawaian
lingkup Dinas Ketahanan Pangan;
9) Melaksanakan fungsi kehumasan;
10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan
kinerja di masa mendatang;
11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
4. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan
a. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan
mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam
melaksanakan penyiapan perumusan Program, Evaluasi,
Pelaporan dan Pengelolaan Keuangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan
Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
13 | P a g e
1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Program, Evaluasi,
Pelaporan dan Keuangan berdasarkan rencana operasional
Sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan
dan Keuangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangansesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Perencanaan Program sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Mengoordinasikan penyusunan dokumen Rencana Strategis
(Renstra), Rencana Kerja (Renja), dan Perjanjian Kinerja
(Perkin) lingkup Dinas Ketahanan Pangan;
6) Mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran kas,
program dan kegiatan lingkup Dinas Ketahanan Pangan;
7) Melaksanakan penatausahaan keuangan lingkup Dinas
Ketahanan Panganyang bersumber dari APBD maupun APBN;
8) Melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup Dinas Ketahanan Pangan;
9) Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, laporan
kinerja, Bahan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Bahan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur lingkup Dinas
Ketahanan Pangan;
10) Melaksanakan monitoring, evaluasi, serta pelaporan program
dan kegiatan lingkup Dinas Ketahanan Pangan;
11) Melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari
Pemerintah Pusat untuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota serta dari Pemerintah Provinsi untuk
Pemerintah Kabupaten/Kota;
12) Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi lingkup Dinas
Ketahanan Pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
14 | P a g e
13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub
Bagian Perencanaan Programdengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Perencanaan Programsesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
5. Kepala Bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangan
a. Kepala Bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangandalam
merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi,
monitoring, serta pengendalian pelaksanaan program dan
kegiatan Seksi Ketersediaan Pangan, Seksi Sumberdaya Pangan,
dan Seksi Kerawanan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangan
mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
1) Menyusun rencana operasionalBidang Penyelenggaraan
Ketahanan Panganberdasarkan program kerja Dinas
Ketahanan Panganserta petunjuk pimpinan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangansesuai dengan
tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas
yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangan
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar
tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
15 | P a g e
4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangansecara berkala sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kinerja yang diharapkan;
5) Merencanakan Penyediaan infrastruktur dan seluruh
pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai
kewenangan daerah provinsi;
6) Merencanakan Promosi pencapaian target konsumsi pengan
perkapita/tahun sesuai dengan angka kecukupan gizi melalui
media provinsi;
7) Merencanakan koordinasi di bidang Penyelenggaraan
Ketahanan Pangan, penanganan kerawanan pangan dan
koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber
daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
8) Merencanakanbahan rumusan kebijakan daerah di bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan, penanganan kerawanan
pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
9) Merencanakan kebijakan di bidang Penyelenggaraan
Ketahanan Pangan, penanganan kerawanan pangan dan
koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber
daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
10) Merencanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan, penanganan kerawanan
pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
11) Merencanakan pemantapan program di bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan, penanganan kerawanan
pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
12) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
di bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangan, penanganan
kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur
pangan, dan sumber daya pendukung ketahanan pangan
lainnya;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
16 | P a g e
13) Merencanakan bahan penyusunan program, koordinasi,
pengaturan, pengendalian dan evaluasi di bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan, penanganan kerawanan
pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
14) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Penyelenggaraan Ketahanan Pangan dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-
tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan
kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;
15) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan sesuai dengan tugas
yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja; dan
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
6. Kepala Seksi Ketersediaan Pangan
a. Kepala Seksi Ketersediaan Panganmempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Penyelenggaraan Ketahanan
Pangandalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi
Ketersediaan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Ketersediaan Panganmempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Ketersediaan
Panganberdasarkan rencana operasional Bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangansebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Ketersediaan Pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
17 | P a g e
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Ketersediaan pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Ketersediaan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi dan pengkajian di bidang
ketersediaan pangan;
6) Menyiapkan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang ketersediaan pangan;
7) Menyiapkanbahan bimbingan teknis di bidang ketersediaan
pangan;
8) Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi dan
pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan pangan;
9) Menyiapkan bahan analisis dan kajian ketersediaan pangan
daerah;
10) Menyiapkan data dan informasi untuk penyusunan Neraca
Bahan Makanan (NBM);
11) Menyiapkan data dan informasi untuk penghitungan Pola
Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;
12) Menyiapkan bahan pengembangan jaringan informasi
ketersediaan pangan;
13) Menyiapkan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam
rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);
14) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Ketersediaan Pangandengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
15) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Ketersediaan Pangansesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
18 | P a g e
7. Kepala Seksi Sumberdaya Pangan
a. Kepala Seksi Sumberdaya Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Penyelenggaraan Ketahanan
Pangandalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi
Sumberdaya Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Sumberdaya Pangan mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Sumberdaya Pangan
berdasarkan rencana operasional Bidang Sekretariat sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Sumberdaya Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Sumberdaya Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Sumberdaya Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Melaksanakan Penyediaan Infrastruktur dan seluruh
pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai
kewenangan daerah provinsi;
6) Menyiapkan bahan koordinasi penyediaan infrastruktur
pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan
lainnya;
7) Menyiapkan bahan analisis dan kajian penyediaan
infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
ketahanan pangan lainnya;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
19 | P a g e
8) Menyiapkan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
pendukung ketahanan pangan lainnya;
9) Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
pendukung ketahanan pangan lainnya;
10) Menyiapkan bahan pengkajian penyediaan infrastruktur
pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan
lainnya;
11) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Sumberdaya Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
12) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Sumberdaya Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
13) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
8. Kepala Seksi Kerawanan Pangan
a. Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Penyelenggaraan Ketahanan
Pangandalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi
Kerawanan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Kerawanan Pangan
berdasarkan rencana operasional Bidang Penyelenggaraan
Ketahanan Pangansebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
20 | P a g e
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Kerawanan Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Kerawanan Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Kerawanan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyusun peta kerentanan dan ketahanan pangan Provinsi
dan Kabupaten/Kota;
6) Melaksanakan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
cadangan pangan pada kerawanan pangan yang mencakup
lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
daerah provinsi
7) Menyiapkan bahan koordinasi penanganan kerawanan
pangan;
8) Menyiapkan bahan analisis dan kajian penanganan
kerawanan pangan;
9) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang kerawanan pangan;
10) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
kerawanan pangan;
11) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang kerawanan pangan;
12) Menyiapkanbahan intervensi daerah rawan pangan;
13) Menyiapkanbahan penyusunan dan analisis sistem
kewaspadaan pangan dan gizi;
14) Melaksanakan Penanganan kerawanan pangan yang
mencakup lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1
(satu) provinsi;
15) Menyiapkandata dan informasi kerentanan dan ketahanan
pangan Provinsi;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
21 | P a g e
16) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Kerawanan Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
17) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Kerawanan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
18) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
9. Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan
a. Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangandalam merencanakan
perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring,
serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatanSeksi
Harga Pangan, Seksi Cadangan Pangan, dan Seksi Distribusi
Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan mempunyai
rincian tugas sebagai berikut:
1) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Keterjangkauan Pangan berdasarkan program kerja Dinas
Ketahanan Panganserta petunjuk pimpinan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Keterjangkauan Pangan sesuai dengan tugas pokok
dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Bidang Keterjangkauan Pangan sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang
Keterjangkauan Pangan secara berkala sesuai dengan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
22 | P a g e
peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target
kinerja yang diharapkan;
5) Merencanakan Pengelolaan cadangan pangan provinsi dan
menjaga keseimbangan cadangan pangan provinsi;
6) MerencanakanPenentuan harga minimun daerah untuk
pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh pemerintah pusat;
7) Merencanakan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
Keterjangkauan Pangan,distribusi, harga, dan cadangan
pangan;
8) Merencanakan kebijakan di bidang Keterjangkauan Pangan,
distribusi, harga, dan cadangan pangan;
9) Merencanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Keterjangkauan Pangan, distribusi, harga, dan cadangan
pangan;
10) Merencanakan program di bidang Keterjangkauan Pangan,
distribusi, harga, dan cadangan pangan;
11) Merencanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
di bidang distribusi, harga, dan cadangan pangan;
12) Merencanakan koordinasi penyediaan dan penyaluran
pangan pokok atau pangan lainnya dalam rangka stabilisasi
pasokan dan harga pangan;
13) Merencanakan bahan rumusan kebijakan harga minimum
pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
14) Merencanakan pengelolaan cadangan pangan pemerintah
provinsi dan menjaga keseimbangan cadangan pangan
pemerintah provinsi.
15) Merencanakan data informasi pasokan dan harga pangan
serta pengembangan jaringan distribusi;
16) Merencanakan bahan penyusunan program, koordinasi,
pengaturan, pengendalian dan evaluasi di bidang distribusi,
harga, dan cadangan pangan;
17) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Keterjangkauan Pangan dengan cara membandingkan
antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
23 | P a g e
dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan
kinerja di masa yang akan datang;
18) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang
Keterjangkauan Pangan sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja; dan
19) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
10. Kepala Seksi Harga Pangan
a. Kepala Seksi Harga Pangan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan dalam penyusunan bahan
perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan,
koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
Seksi Harga Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Harga Pangan mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Harga Panganberdasarkan
rencana operasional Bidang Keterjangkauan Pangansebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Harga Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Harga Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Harga
Pangansesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyiapkan bahanPenentuan Harga minimun daerah untuk
pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh pemerintah pusat;
6) Menyiapkan bahan koordinasi di bidang pasokan dan harga
pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
24 | P a g e
7) Menyiapkanbahan analisis dan kajian di bidang pasokan dan
harga pangan;
8) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pasokan dan harga pangan;
9) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pasokan dan harga pangan;
10) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan;
11) Menyiapkanbahan pengkajian di bidang pasokan dan harga
pangan;
12) Menyiapkanbahan penyusunan prognosa neraca pangan;
13) Menyiapkanpengumpulan data harga pangan di tingkat
produsen dan konsumen untuk panel harga;
14) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Harga Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang
ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
15) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Harga
Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
11. Kepala Seksi Cadangan Pangan
a. Kepala Seksi Cadangan Panganmempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan dalam
penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan
pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada Seksi Cadangan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Cadangan Panganmempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
25 | P a g e
1) Merencanakan kegiatan Seksi Cadangan Panganberdasarkan
rencana operasional Bidang Keterjangkauan Pangansebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Cadangan Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Cadangan Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Cadangan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Melaksanakan Pengelolaaan cadangan pangan provinsi dan
menjaga keseimbangan cadangan pangan provinsi;
6) Menyiapkan bahan koordinasi di bidang cadangan pangan;
7) Menyiapkan bahan analisis dan pengkajian di bidang
cadangan pangan;
8) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang cadangan pangan;
9) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
cadangan pangan;
10) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang cadangan pangan;
11) Menyiapkanpengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
cadangan pangan pemerintah provinsi (pangan pokok dan
pangan pokok lokal);
12) Menyiapkanpemanfaatan cadangan pangan pemerintah
provinsi;
13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Cadangan Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Cadangan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
26 | P a g e
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
12. Kepala Seksi Distribusi Pangan
a. Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Keterjangkauan Pangan dalam
penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan
pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada Seksi Distribusi Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Distribusi Pangan berdasarkan
rencana operasional Bidang Keterjangkauan Pangansebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Distribusi Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Distribusi Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Distribusi Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi di bidang distribusi pangan;
6) Menyiapkanbahan analisis dan kajian di bidang distribusi
pangan;
7) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang distribusi pangan;
8) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
distribusi pangan;
9) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang distribusi pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
27 | P a g e
10) Menyiapkandata dan informasi rantai pasok dan jaringan
distribusi pangan;
11) Menyiapkanpengembangan kelembagaan distribusi pangan
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan;
12) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Distribusi Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
13) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Distribusi Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
13. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
a. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangandalam
merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi,
monitoring, serta pengendalian pelaksanaan program dan
kegiatanSeksi Konsumsi Pangan, Seksi Penganekaragaman
Konsumsi Pangan, dan Seksi Pengawasan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
1) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Konsumsi dan Keamanan Pangan berdasarkan program kerja
Dinas Ketahanan Panganserta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan sesuai dengan tugas
pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
28 | P a g e
4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang
Konsumsi dan Keamanan Pangan secara berkala sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kinerja yang diharapkan;
5) Merencanakan Pelaksanaan pengawasan keamanan pangan
segar distribusi lintas daerah kabupaten/kota;
6) Merencanakan koordinasi di bidang konsumsi pangan,
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja
sama dan informasi keamanan pangan;
7) Merencanakan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi
pangan, kelembagaan keamanan pangan, pengawasan
keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan
pangan;
8) Merencanakan kebijakan di bidang konsumsi pangan,
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja
sama dan informasi keamanan pangan;
9) Merencanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi
pangan, kelembagaan keamanan pangan, pengawasan
keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan
pangan;
10) Merencanakan pemantapan programdi bidang konsumsi
pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan,
kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
11) Merencanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman
konsumsi pangan, kelembagaan keamanan pangan,
pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi
keamanan pangan;
12) Merencanakan pelaksanaan komunikasi, informasi dan
edukasi penganekaragaman konsumsi pangan, kelembagaan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
29 | P a g e
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja
sama dan informasi keamanan pangan;
13) Merencanakan bahan penyusunan program, koordinasi,
pengaturan, pengendalian dan evaluasi di bidang konsumsi
pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan,
kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;
14) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-
tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan
kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;
15) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja; DAN
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
14. Kepala Seksi Konsumsi Pangan
a. Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan
pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada Seksi Konsumsi Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Konsumsi Pangan berdasarkan
rencana operasional Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangansebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Konsumsi Pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
30 | P a g e
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Konsumsi Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Konsumsi Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi di bidang konsumsi pangan;
6) Menyiapkanbahan analisis dan kajian di bidang konsumsi
pangan;
7) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang konsumsi pangan;
8) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
konsumsi pangan;
9) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang konsumsi pangan;
10) Menyiapkanpenghitungan angka konsumsi pangan per-
komoditas per-kapita per tahun;
11) Menyiapkanpenghitungan tingkat konsumsi energi dan
protein masyarakat per-kapita per tahun;
12) Menyiapkanpenghitungan pola pangan harapan (PPH) tingkat
konsumsi;
13) Menyiapkanbahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk
ketahanan pangan keluarga;
14) Menyiapkanbahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;
15) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Konsumsi Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
16) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Konsumsi Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
17) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
31 | P a g e
15. Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
a. Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Seksi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan berdasarkan rencana operasional Bidang Konsumsi
dan Keamanan Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan;
6) Menyiapkanbahan analisis dan kajian dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan;
7) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi pangan;
8) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi dalam
rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
32 | P a g e
9) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi
pangan;
10) Menyiapkanbahan promosi konsumsi pangan yang Beragam,
Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya
lokal;
11) Menyiapkanbahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan
non beras dan non terigu;
12) Menyiapkanbahan kerja sama antar lembaga pemerintah,
swasta, dan masyarakat dalam percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya
lokal;
13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan
kinerja di masa mendatang;
14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas
kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
16. Kepala Seksi Pengawasan Pangan
a. Kepala Seksi Pengawasan Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan
pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada Seksi Pengawasan Pangan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Pengawasan Pangan mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
33 | P a g e
1) Merencanakan kegiatan Seksi Pengawasan Pangan
berdasarkan rencana operasional Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangansebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan Pangan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengawasan Pangan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengawasan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar
distribusi lintas daerah kabupaten/kota;
6) Menyiapkan bahan koordinasi di bidang pengawasan
keamanan pangan;
7) Menyiapkanbahan analisis dan kajian di bidang pengawasan
keamanan pangan;
8) Menyiapkanbahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengawasan keamanan pangan;
9) Menyiapkanbahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengawasan keamanan pangan;
10) Menyiapkanbahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan;
11) Menyiapkanbahan pelaksanaan pengawasan pangan segar
yang beredar;
12) Menyiapkanbahan untuk sertifikasi jaminan keamanan
pangan segar;
13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Pengawasan Pangan dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengawasan Pangan sesuai dengan prosedur dan peraturan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
34 | P a g e
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang; dan
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Seiring dengan terbitnya Peraturan Gubernur Banten Nomor 19
Tahun 2019 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten, dimana telah ditetapkan UPTD Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten,
dengan tugas dan fungsi yaitu melaksanakan kegiatan teknis
operasional Dinas Ketahanan Pangan dibidang pelayanan teknis
keamanan pangan, sertifikasi dan pengujian mutu pangan, sementara
tugas pokoknya yaitu:
a. Pelaksanaan dan pelayanan teknis pengujian keamanan mutu
pangan segar;
b. Pelaksanaan Sosialisasi standar residu pestisida di Bawah
Minimum Residu (BMR), Good Handling Practice (GHP), Standar
Operasional Prosedur (SOP), Standar Nasional Indonesia (SNI),
Hazard Analysis Critical Control Poin (HACCP), rekomendasi ekspor
pangan segar, produk dalam, registrasi rumah kemasan dan
dokumentasi sistim mutu;
c. Pelaksanaan Pelatihan Petugas Pengambil Contoh (PPC), Audit
Internal Mutu Pangan dan Good Agriculture Practices (GAP);
d. Pelayanan Rekomendasi sertifikasi keamanan pangan segar dan
rekomendasi ekspor pangan segar;
e. Pelayanan verifikasi hasil analisis laboratorium dan registrasi
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT); dan
f. Pelaksanaan kegiatan administrasi ketatausahaan,
ketatalaksanaan, dan pelaporan.
Adapun susunan organisasinya sebagai berikut :
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Sertifikasi dan Pengujian Mutu Pangan;
d. Seksi Pelayanan Teknis Keamanan Pangan; dan
e. Kelompok jabatan fungsional.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
35 | P a g e
Gambar 2.
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 19 TAHUN 2019
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS DAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI BANTEN
1.5 Sumber Daya OPD
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten didukung oleh sumber daya aparatur yang tersebar pada
Sekretariat, Bidang-bidang dan Unit Pelaksana Tingkat Daerah (UPTD) lingkup
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten. Keragaan pegawai Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten hingga tahun 2020 berjumlah 58 orang.
Berdasarkan tingkat golongan, jumlah pegawai yang berstatus PNS
(58 orang) didominasi oleh pegawai dengan tingkat golongan III, yaitu
sebanyak 36 orang (62,07%). Hal ini mencerminkan, bahwa
KASUBAG TATA USAHA
SEKSI PELAYANAN TEKNIS KEAMANAN
PANGAN
SEKSI SERTIFIKASI DAN PENGUJIAN MUTU
PANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA UPTD
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
36 | P a g e
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten didukung oleh kapasitas pegawai yang cukup berpengalaman
(memiliki masa kerja yang cukup lama). Golongan IV dengan jumlah pegawai
sebanyak 11 orang (18,97%). Sedangkan golongan II berjumlah 11 orang
(11,97%). Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikannya, per 31 Desember
2020 aparat berstatus Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pendidikan
terakhir sarjana (S1, S2, dan S3) cukup dominan yaitu 41 orang dari jumlah
total PNS 58 orang atau 70,69%, D3 sebanyak 8 orang atau 13,79% dan
SMU/SMA sebanyak 9 orang atau 15,52%. Hal ini menunjukkan kualitas
sumber daya manusia pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya relarif memadai.
Tabel 1.1. Data Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten
Tahun 2017 - 2020 berdasarkan Golongan
Tahun
Golongan II III IV Jml
Ruang A b c d a b c d A B c d e
2017
PNS 4 - 7 2 5 12 7 14 4 3 - 1 - 59
Total 13 38 8
2018
PNS - 4 7 - 7 7 12 13 4 4 - 1 - 59
Total 11 39 9
2019
PNS - 4 3 4 3 8 14 11 6 5 - - - 59
Total 11 36 11
2020
PNS - 4 3 4 3 8 14 10 6 5 - - - 58
Total 11 35 11
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikannya, per 31 Desember 2020
aparat berstatus Pegawai Negeri Sipil dan non ASN (TKS) yang memiliki
pendidikan terakhir sarjana (S1, S2, dan S3) cukup dominan yaitu 41 orang
dari jumlah total PNS 58 orang atau 70,69%, D3 sebanyak 8 orang atau
13,79% dan SMU/SMA sebanyak 9 orang atau 15,52%. Hal ini
menunjukkan kualitas sumber daya manusia pada Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya relarif
memadai.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
37 | P a g e
Tabel 1.2. Jumlah dan Distribusi Pegawai Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan
(Per 31 Desember 2020)
NO STRUKTUR
JABATAN
TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3
1. Kepala Dinas - - - - - - 1 1
2. Sekretars/Kepala
Bidang/Kpala
UPTD
- - - - 1 4 - 5
3. Kepala Seksi/
Sub Bagian/PLT
- - - - 6 8 - 14
4. Pelaksana 9 - - 8 18 3 - 38
5. Pegawai Non PNS 15 - - 1 7 - - 23
JUMLAH 24 - - 9 32 15 1 81
PERSENTASE (%) 29,63 - - 11,11 39,51 18,52 1,23 100
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, 2020
1.6. Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan
informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit,
pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-
masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
LRA menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber
daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah dalam satu periode pelaporan.
LRA menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya
dalam satu periode pelaporan.
Berikut disajikan LRA dan Neraca Dinas Pertanian Provinsi Banten
Periode Desember 2020 :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
38 | P a g e
Tabel 1.3.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SKPD
PER REKENING JENIS
TAHUN ANGGARAN 2020
PERIODE : 01 JANUARI 2020 S/D 31 DESEMBER 2020
SATKER
: DINAS KETAHANAN PANGAN
No Uraian Pagu Anggaran
Jumlah Realisasi (Rp.) Lebih / (Kurang)
S/D Periode
Lalu Periode Ini Total (Rp.) %
1 2 3 4 5 6 7 = 6 - 3 8 = 6 :
3 5 BELANJA
DAERAH
51 BELANJA TIDAK LANGSUNG
11.771.000.000,00 0,00 11.509.335.764,00 11.509.335.764,00 (261.664.236,00) 97,78
511 Belanja Pegawai
11.771.000.000,00 0,00 11.509.335.764,00 11.509.335.764,00 (261.664.236,00) 97,78
52 BELANJA LANGSUNG
10.569.100.750,00 0,00 9.781.908.970,00 9.781.908.970,00 (787.191.780,00) 92,55
521 Belanja Pegawai
155.550.000,00 0,00 152.620.000,00 152.620.000,00 (2.930.000,00) 98,12
522 Belanja Barang dan Jasa
9.334.333.100.00 0,00 8.587.062.664,00 8.587.062.664,00 (747.270.436,00) 91,99
523 Belanja Modal
1.079.217.650,00 0,00 1.042.226.306,00 1.042.226.306,00 (36.991.344,00) 96,57
JUMLAH
BELANJA DAERAH
22.340.100.750,00 0,00 21.291.244.734,00 21.291.244.734,00 (1.048.856.016,00) 95,31
SURPLUS /
(DEFISIT) (22.340.100.750,00) 0,00 (21.291.244.734,00) (21.291.244.734,00) (1.048.856.016,00) 95,31
Tabel. 1.4.
NERACA SKPD
PER : 31 DESEMBER 2020
OPD : Dinas Ketahanan Pangan
No Uraian Jumlah
1 ASET
11 ASET LANCAR
111 Kas dan Setara Kas 0,00
11101 Kas di Kas Daerah 0,00
11102 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00
11103 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00
11104 Kas di BLUD 0,00
11105 Kas di Bendahara BOS 0,00
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
39 | P a g e
11106 Kas Lainnya 0,00
112 Investasi Jangka Pendek 0,00
113 Piutang 0,00
11301 Piutang Pajak 0,00
1130101 Piutang Pajak (Bruto) 0,00
1130102 Penyisihan Piutang Pajak 0,00
11302 Piutang Retribusi 0,00
1130201 Piutang Retribusi (Bruto) 0,00
1130202 Penyisihan Piutang Retribusi 0,00
11304 Piutang Lain-Lain PAD Yang Sah 0,00
1130401 Piutang Lain-Lain PAD Yang Sah (Bruto) 0,00
1130402 Penyisihan Piutang Lain-Lain PAD Yang Sah 0,00
11305 Belanja Dibayar Dimuka 0,00
11306 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00
1130601 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (Bruto) 0,00
1130602 Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00
11307 Piutang Lainnya 0,00
1130701 Piutang Lainnya (Bruto) 0,00
1130702 Penyisihan Piutang Lainnya 0,00
117 Persediaan 4.288.208.290,00
JUMLAH ASET LANCAR 4.288.208.290,00
13 ASET TETAP
131 Tanah 0,00
132 Peralatan dan Mesin 9.128.166.904,02
133 Gedung dan Bangunan 11.236.096.092,00
134 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 45.900.000,00
135 Aset Tetap Lainnya 0,00
136 Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00
137 Akumulasi Penyusutan (11.971.411.603,38)
JUMLAH ASET TETAP 8.438.751.392,64
14 DANA CADANGAN
141 Dana Cadangan 0,00
JUMLAH DANA CADANGAN 0,00
15 ASET LAINNYA
153 Aset Tak Berwujud 46.308.333,33
15301 Aset Tak Berwujud (Bruto) 172.330.000,00
15302 Amortisasi Aset Tak Berwujud (126.021.666,67)
154 Aset Lain-lain 0,00
15401 Aset Lain-lain (Bruto) 0,00
15402 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain 0,00)
155 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0,00
JUMLAH ASET LAINNYA 46.308.333,33
JUMLAH ASET 12.773.268.015,97
2 KEWAJIBAN
21 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
40 | P a g e
211 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 0,00
214 Pendapatan Diterima Dimuka 0,00
215 Utang Belanja 10.712.412,00
216 Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 10.712.412,00
JUMLAH KEWAJIBAN 10.712.412,00
3 EKUITAS
31 EKUITAS
311 Ekuitas 12.762.555.603,97
JUMLAH EKUITAS 12.762.555.603,97
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 12.773.268.015,97
Tabel 1.5.
REALISASI BELANJA MENURUT JENIS BELANJA
No Jenis Belanja Pagu Realisasi
1 BTL 11.771.000.000,00 11.509.335.764,00 97,78%
2 BL 10.569.100.750,00 9.781.908.970,00 92,55%
Total 22.340.100.750,00 21.291.243.734,00 95,31%
Belanja Langsung terdiri dari :
No Jenis Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
1 Belanja Pegawai 155.550.000.00 152.620.000,00 98,12%
2 Belanja Barang/Jasa 9.334.333.100,00 8.587.062.664,00 91,99%
3 Belanja Modal
1.042.226.306.00 1.042.226.306,00 96,57%
Total 10.569.100.750,0 9.781.908.970,00 92.55%
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
41 | P a g e
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Pada tahun 2020 Pemerintah Provinsi Banten memasuki periode
tahun kedua dalam rentang waktu lima tahun pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022,
begitupun dengan Dinas Ketahanan Pagan Provinsi Banten, tahun 2020
merupakan periode pembangunan kedua dalam Rencana Strategis Dinas
Tahun 2017-2022. Untuk melaksanakan semua itu, tentu ada visi, misi dan
strategi yang dilaksanakan.
2.1 Strategi dan Arah Kebijakan
Memasuki periode pembangunan Provinsi Banten pada lima tahun
(2017-2022), Dinas Ketahanan Pangan sebagai perangkat daerah Provinsi
Banten merupakan salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan
mampu berkontribusi nyata dalam pencapaian harapan terhadap
terwujudnya Visi Pembangunan Provinsi Banten yaitu :
“Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul
Karimah”.
Harapan tersebut merupakan puncak ukuran keberhasilan yang
dicita-citakan dalam penyelenggaraan pembangunan jangka menengah
(RPJMD) Provinsi Banten pada periode 2017-2022. Seiring dengan harapan
tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten dituntut untuk mampu
mengejawantahkan Visi Pembangunan Banten 2017-2022, melalui
penetapan strategi dan arah kebijakan pelaksanaan pembangunan pangan
kedepan.
Dalam upaya mendukung keberhasilan Visi tersebut, misi yang
terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten
adalah :
1. Misi ke-1 : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance);
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
42 | P a g e
Tujuan misi ke-1 yaitu terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah
yang berakhlakul karimah dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel dan
sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani
masyarakat.
Misi ke-5, Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi. Tujuan misi ke-5 yaitu meningkatnya perekonomian banten
melalui kualitas pengelolaan keuangan, kecukupan pangan dan energi,
pengembangn sumber daya alam yang memberikan solusi terhadap
pengangguran dan kemiskinan.
Tabel 2.1
Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan
VISI: Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan
Berakhlakul Karimah
Misi: Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Mewujudkan
kelembagaan
pemerintahan daerah
yang berakhlakul
karimah dengan efektif,
efisien, transparan,
akuntabel, dan sumber
daya aparatur
berintegritas,
berkompetensi serta
melayani masyarkat
Tercapainya
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Yang Akuntabel,
Efektif dan Efisien
Meningkatkan
pelayanan publik
yang dilakukan
setiap perangkat
daerah yang
melayani langsung
kepada masyarakat
Melakukan
standarisasi bisnis
proses pada setiap
perangkat daerah
dan
mendetailkannya
pada standard
operasional dan
prosedur (SOP)
pelayanan, serta
meminta respon
angket langsung
untuk menuju
pelayanan
prima
Misi: Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Meningkatnya
Kelancaran Distribusi
dan Penguatan
Cadangan Pangan
Tersedianya
Informasi
pasokan, harga
dan akses
pangan
komoditas
pangan strategis
di 8 Kab/Kota
Meningkatkan
ketahanan pangan
dengan upaya
meningkatkan
Ketersediaan
Pangan,
mengoptimalkan
Sumberdaya
Pangan, Cadangan
Pangan dan
Distribusi Pangan,
serta kestabilan
harga pangan
Peningkatan
Ketersedian Pangan
yang
di dukung oleh
Infrasruktur yang
berkualitas untuk
menjamin
kestabilan
stok pangan daerah
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
43 | P a g e
2.2 Program dan Indikator Kegiatan
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi
Banten 2017-2022, disebutkan bahwa Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten berperan dalam mencapai tujuan pada Misi ke-1 yaitu Menciptakan
tata kelola yang baik (Good Governance), dan Misi ke-5 yaitu Meningkatkan
Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi.
Berdasarkan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, fungsi
Dinas Ketahanan Pangan berada kedalam Layanan Urusan Wajib Non
Pelayanan Dasar, memiliki 4 (empat) Program yaitu:
1. Tata Kelola Pemerintah Dinas Ketahanan Pangan;
2. Peningkatan Ketahanan Pangan;
3. Peningkatan Keterjangkauan Pangan; dan
4. Perlindungan Konsumen Pangan
Dari 4 (empat) program yang telah ditetapkan, terdapat 18 (delapan belas)
kegiatan (Belanja Lansung) yang tersebar pada 4 (empat) program, serta 1
(satu) kegiatan Belanja Tidak Langsung.
Tabel 2.2
Program dan Indikator Kegiatan
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM NO KEGIATAN
- 1 Belanja Tidak Langsung
Program Tata
Kelola
Pemerintahan
Dinas
Ketahanan
Pangan
Persentase terwujudnya
penata usaha keuangan dan
pencapaian kinerja program
yang mendukung yang
mendukung kelancaran
tugas dan fungsi SKPD (%)
1 Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan Dan Neraca Aset
Capaian kesesuaian dengan
Parameter penilaian
dokumen perencanaan,
2 Perencanaan Evaluasi Dan
Pelaporan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
44 | P a g e
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM NO KEGIATAN
evaluasi dan pelaporan
perangkat daerah (%)
Persentase terwujudnya
peningkatan kapasitas
sumberdaya Aparatur yang
mendukung kelancaran
tugas dan fungsi SKPD (%)
3 Peningkatan Kapasitas
Aparatur
4 Peningkatan Pengelolaan
Kearsipan dan Pelayanan
Perpustakaan
Persentase Sarana Prasarana
Perkantoran yang
mendukung kelancaran
tugas dan fungsi
administrasi perangkat
daerah (%)
5 Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana
Perkantoran
6 Pelayanan Tata Usaha pada
UPTD Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Ketersediaan pangan
(%)
7 Pengelolaan Ketersediaan
Pangan Daerah
8 Pengelolaan Sumberdaya
Pangan
9 Pembinaan dan Penanganan
Kerawanan Pangan
10 Peningkatan Kapasitas Dewan
Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Banten
Program
Peningkatan
Keterjangkauan
Pangan
Keterjangkauan/ akses
pangan (%)
11 Pengelolaan Penataan Harga
Pasar
12 Pengelolaan dan
Pengembangan Cadangan
Pangan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
45 | P a g e
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM NO KEGIATAN
13 Pengelolaan dan
Pengembangan Distribusi
Pangan
Program
Perlindungan
Konsumen
Pangan
Pemanfaatan Pangan (%) 14 Pembinaan dan
Pengembangan Konsumsi
Pangan
15 Pembinaan dan
Pengembangan Diversifikasi
Pangan
16 Pembinaan dan Pengawasan
Keamanan Pangan
17 Sertifikasi dan pengujian
Mutu Pangan pada UPTD
Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan
18 Pelayanan Teknis Keamanan
Pangan pada UPTD Sertifikasi
Mutu dan Keamanan Pangan
2.3 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja. Diharapkan melalui perjanjian kinerja, terwujudlah
komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarka tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Berikut adalah perjanjian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten pada anggaran perubahan tahun 2020 :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
46 | P a g e
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja
NO SASARAN
STRATEGIS
PROGRAM
PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Tercapainya Penyelenggaraan
Pemerintahan
yang Akuntabel,
Efektif dan Efisien
Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas
Ketahanan Pangan
Capaian kesesuaian dengan Parameter
penilaian dokumen
perencanaan, evaluasi dan pelaporan perangkat
daerah
100 %
Persentase Sarana
Prasarana Perkantoran
yang mendukung kelancaran tugas dan
fungsi administrasi
perangkat daerah
100 %
Persentase terwujudnya
peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur
yang mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi SKPD
100 %
Persentase terwujudnya penata usaha keuangan
dan pencapaian kinerja
program yang mendukung yang
mendukung kelancaran
tugas dan fungsi SKPD
100 %
2 Tersedianya
Informasi pasokan, harga
dan akses pangan
komoditas pangan strategis di 8
Kab/Kota
Program
Peningkatan
Ketahanan Pangan
Ketersediaan Pangan
93,5 %
Program
Peningkatan
Keterjangkauan
Pangan
Keterjangkauan/Akses
Pangan
84,5 %
Program Perlindungan
Konsumen Pangan
Persentase Pemanfaatan
Pangan
80,5 %
Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)
yang terdaftar atau
tersertifikasi
10 %
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
47 | P a g e
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Alokasi Anggaran
Berdasarkan penetapan APBD Provinsi Banten Tahun 2020, Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten mendapatkan alokasi anggaran sebesar
Rp.31.302.515.000,00 terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp.16.479.000.000,00 (52,64%) dan Belanja Langsung sebesar
Rp.14.823.515.000,00 (47,36%). Seiring dengan kondisi penyebaran wabah
corona (pandemi covid-19) di Indonesia, dalam rangka penanganan dan
menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Banten, berdasarkan Surat
Edaran Gubernur Banten Nomor 050/820-Bapp/2020 tentang Penyusunan
Perubahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-P) Organisasi Perangkat
Daerah dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah berkaitan dengan
penanganan Corona Viurs Disease 2019 di Provinsi Banten Tahun Anggaran
2020 (Refocusing Tahap 2), alokasi anggaran belanja Pada Dinas Ketahanan
Pangan berubah menjadi Rp.28.456.246.738,00. Kemudian Surat Edaran
Sekretariat Daerah Provinsi Banten Nomor : 050/913 -Bapp/2020 tentang
Penyusunan Perubahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-P) Organisasi
Perangkat Daerah dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah berkaitan
dengan penanganan Corona Viurs Disease 2019 Tahap III di Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2020 (Refocusing Tahap 3) Alokasi Anggaran Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten berubah menjadi Rp.25.584.379.000,00
terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.15.865.226.000,00 dan
Belanja Langsung Rp.9.719.153.000,00.
Adapun berdasarkaan penetapan pada APBD Perubahan Tahun 2020
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mendapatkan alokasi pagu sebesar
Rp.22.340.100.750,00 atau berkurang sebesar (Rp.8.962.414.250,00) (28,63%)
dari pagu APBD Murni Rp.31.302.515.000,00. terdiri atas Belanja Tidak
Langsung (BTL) sebesar Rp.11.771.000.000,00 dan Belanja Langsung (BL)
sebesar Rp.10.569.100.750,00.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
48 | P a g e
No Uraian
Pagu Murni
(Tahap I )
(Rp)
Pagu Refocusing tahap II
(Rp)
Pagu Refocusing tahap III
(Rp)
Pagu Perubahan dalam APBD-P
(Rp)
1 Belanja Tidak
Langsung 16.479.000.000,- 16.479.000.000,- 15.865.226.000,- 11.771.000.000,-
2 Belanja
Langsung 14.823.515.000,- 11.977.246.738,- 9.719.153.000,- 10.569.100.750,-
Total
31.302.515.000,- 28.456.246.738,- 25.548.379.000,- 22.340.100.750,-
Besaran total pagu anggaran tahun 2020 lebih kecil bila
dibandingkan pagu anggaran tahun 2019, dimana pada tahun 2019 alokasi
belanja sebesar Rp.30.237.231.000,00, sementara pada tahun 2020
menjadi Rp.22.340.100.750,00 atau menurun sebesar -26,12%
(Rp.7.897.130.250,00).
3.2 Realisasi Anggaran
Dari pagu Rp.22.340.100.750,00 sampai dengan 31 Desember 2020
terealisasi sebesar Rp. 21.291.244.734,00 atau 95,31% dan capaian fisik
mencapai 99,74%. Tingkat serapan (keuangan) dan capaian fisik tahun
2020 lebih besar, bila dibandingkan dengan capaian tahun 2019 (pada
periode yang sama), yang hanya mencapai 87,00% untuk serapan keuangan
dan 98,79% untuk capaian fisik.
Berikut disajikan pagu anggaran tahun 2020 dan realisasi keuangan
berdasarkan program dan kegiatan.
Tabel 3.1.
Rencana dan Realisasi Input (Anggaran) Tahun 2020
(Periode 31 Desember 2020)
No Uraian Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi Fisikl
(%) (Rp.) (%)
BELANJA DAERAH 22.340.100.750,00 21.291.244.734,00 95,31 99,74
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 11.771.000.000,00 11.509.335.764,00 97,78 100,00
B BELANJA LANGSUNG 10.569.100.750,00 9.781.908.970,00 92,55 99,48
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
49 | P a g e
No Uraian Pagu Anggaran
(Rp.)
Realisasi Fisikl
(%) (Rp.) (%)
I PROGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DINAS KETAHANAN PANGAN
5.176.822.400,00 4.807.222.341,00 92,86 100,00
1 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
30.260.000,00 30.260.000,00 100,00 100,00
2 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
210.730.000,00 210.545.000,00 99,91 100,00
3 Peningkatan Kapasitas Aparatur 54.900.000,00 53.100.000,00 96,72 100,00
4 Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan
20.450.000,00 20.100.000,00 98,29 100,00
5 Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran
4.618.282.400,00 4.256.418.101,00 92,16 100,00
6 Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan
242.200.000,00 236.799.240,00 97,77 100,00
III PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
1.206.770.300,00 1.102.482.117,00 91,36 97,92
7 Pengelolaan Ketersediaan Pangan Daerah
66.944.000,00 54.821.707,00 81,89 100,00
8 Pengelolaan Sumberdaya Pangan 212.550.000,00 192.824.910,00 90,72 100,00
9 Pembinaan dan Penanganan Kerawanan Pangan
772.529.500,00 7763.995.500,00 98,90 100,00
10 Peningkatan Kapasitas Dewan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Banten
154.746.800,00 90.840.000,00 58,70 91,67
IV PROGRAM PENINGKATAN KETERJANGKUAN PANGAN
2.427.955.050,00 2.275.077.778,00 93,70 100,00
11 Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan Pangan
1.862.703.200,00 1.754.488.698,00 94,19 100,00
12 Pengelolaan dan Pengembangan Distribusi Pangan
379.448.250,00 343.483.400,00 90,52 100,00
13 Pengelolaan Penataan Harga Pangan 185.803.600,00 177.105.680,00 95,32 100,00
V PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN PANGAN
1.757.553.000,00 1.597.126.734,00 90,87 100,00
14 Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi Pangan
687.906.000,00 617.472.250,00 89,76 100,00
15 Pembinaan dan Pengembangan Diversifikasi Pangan
693.954.000,00 626.600.500,00 90,29 100,00
16 Pembinaan dan Pengawasan Keamanan Pangan
106.957.000,00 101.026.484,00 95,30 100,00
17 Sertifikasi dan pengujian Mutu Pangan pada UPTD Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan
166.957.000,00 151.949.000,00 91,01 100,00
18 Pelayanan Teknis Keamanan Pangan pada UPTD Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan
102.726.000,00 100.078.500,00 97,42 100,00
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
50 | P a g e
3.3. Realisasi Belanja Program
Adapun rincian indikator kinerja, biaya, kelompok sasaran dan lokasi
dan realisasi anggaran tahun anggaran 2020 (Periode 31 Desember 2020),
adalah sebagai berikut :
a. Program Tata Kelola Pemerintahan, dengan sasaran untuk
Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif,
dan efisien. Adapun indikator kinerja program yang ingin dicapai yaitu :
1) Capaian kesesuaian dengan Parameter penilaian dokumen
perencanaan, evaluasi dan pelaporan perangkat daerah (100%);
2) Persentase Sarana Prasarana Perkantoran yang mendukung
kelancaran tugas dan fungsi administrasi perangkat daerah
(100%);
3) Persentase terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya
Aparatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD
(100%);
4) Persentase terwujudnya penata usaha keuangan dan
pencapaian kinerja program yang mendukung yang mendukung
kelancaran tugas dan fungsi SKPD (100%).
Program ini diimplementasikan melalui :
1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset, dengan rencana indikator antara lain :
a. Rencana Input Anggaran sebesar Rp 30.260.000,00
b. Rencana Output terdiri dari :
- Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan (8 dokumen);
- Penyusunan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Aparat
Pengawas Instansi Pemerintah (APIP) (1 dokumen);
- Penyusunan Dokumen Laporan Pajak (3 dokumen);
c. Rencana Outcome yaitu Tersusunnya Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset sebanyak 12 dokumen.
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Ibu Kota Provinsi
Banten (Kota Serang).
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
51 | P a g e
f. Realisasi anggaran Rp.30.260.000,00 atau 100,00%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dengan rencana indikator
antara lain :
a. Rencana Input Anggaran sebesar Rp 210.730.000,00
b. Rencana Output terdiri dari :
- Penyusunan Laporan Evaluasi Program Kegiatan (3
dokumen);
- Penyusunan Perencanaan Program dan Kegiatan Tahunan (9
dokumen);
- Penyusunan Laporan Evaluasi dan Pengendalian (4
dokumen);
- Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan (6 dokumen);
c. Rencana Outcome yaitu Tersusunnya Dokumen Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan, sebanyak 22 dokumen.
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten, Stakeholders dibidang Ketahanan
Pangan, OPD Kabupaten/Kota pemangku kebijakan dibidang
ketahanan pangan.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Ibu Kota Provinsi
Banten (Kota Serang) dan 8 Kabupaten/Kota.
f. Realisasi anggaran Rp.210.545.000,00 atau 99,91%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
3. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan rencana indikator
antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 54.900.000,00.
b. Rencana output yaitu :
- Peningkatan Kompetensi Aparatur (3 Kegiatan);
c. Rencana outcome yaitu meningkatnya kapasitas aparatur Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten.
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten.
f. Realisasi anggaran Rp.53.100.000,00 atau 96,72%, dan capaian
fisik mencapai 100,00%.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
52 | P a g e
4. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan
Perpustakaan, dengan rencana indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 20.450.000,00.
b. Rencana output yaitu : Pengelolaan Perpustakaan Khusus SKPD
(12 bulan)
c. Rencana outcome yaitu Meningkatnya Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan (12 bulan).
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten.
f. Realiasi Anggaran Rp. 20.100.000,00 atau 98,29%, dan capaian
fisik mencapai 100,00%.
5. Kegiatan Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran, dengan rencana indikator antara lain:
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 4,618.282.400,00.
b. Rencana output antara lain :
- Penyediaan barang dan jasa perkantoran (9 kegiatan);
- Pengadaan sarana dan prasaran kantor (1 kegiatan);
- Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor (3 kegiatan);
- Koordinasi dan konsultasi ke dalam dan ke luar daerah (2
kegiatan).
c. Rencana outcome yaitu Tersedianya Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran yang berkualitas.
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Ibu Kota Provinsi
Banten (Kota Serang).
f. Realisasi anggaran Rp.4.256.418.101,00 atau 92,16%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
5. Kegiatan Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Setifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan, dengan rencana indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 242.200.000,00.
b. Rencana output yaitu :
- Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, 1 kegiatan;
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, 1 kegiatan;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
53 | P a g e
- Koordinasi dan Konsultasi Kedalam dan Keluar Daerah, 2
kegiatan.
c. Rencana outcome yaitu Tersedianya Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran yang berkualitas
pada UPTD.
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi
Banten/tentatif.
f. Realiasi Anggaran Rp.236.799.240,00 atau 97,77%, dan capaian
fisik mencapai 100,00%.
II. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan indikator kinerja
program yaitu : ketersediaan pangan sebesar 93,50%. Program ini
diimplementasikan melalui :
1. Kegiatan Pengelolaan Ketersediaan Pangan Daerah, dengan rencana
indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 66.944.000,00.
b. Rencana output antara lain : 1) Penyusunan Neraca Bahan
Makanan (1 dokumen); 2) Pola Pangan Harapan (PPH)
ketersediaan pangan (1 dokumen); 3) Ketersediaan pangan dalam
rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (3 dokumen).
c. Rencana outcome yaitu Tersusunnya dokumen ketersediaan
pangan daerah secara tepat dan akurat, sesuai kondisi ideal yang
diharapkan
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur dan masyarakat.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di 8 Kab./Kota
Provinsi Banten.
f. Realisasi anggaran Rp.54.821.707,00 atau 81,89%, dan capaian
fisik mencapai 100,00%.
2. Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Pangan, dengan rencana indikator
antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 212.515.000,00.
b. Rencana output antara lain : 1) Penyusunan bahan rumusan dan
pelaksanaan kebijakan penyediaan sumber daya pendukung
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
54 | P a g e
ketahanan pangan (1 dokumen); 2) Penyusunan bahan rumusan
dan pelaksanaan kebijakan penyediaan infrastruktur pangan (1
dokumen).
c. Rencana outcome yaitu Tersusunnya dokumen Kebijakan
Infrastruktur sumberdaya pangan daerah yang cermat, akurat
dan sesuai kondisi ideal yang diharapkan.
d. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok aparatur,
masyarakat dan stakeholders lainnya.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di 8 Kab./Kota
Provinsi Banten.
f. Realisasi anggaran Rp.192.824.910,00 atau 90,72%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
3. Kegiatan Pembinaan dan Penanganan Kerawanan Pangan, dengan
rencana indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 772.529.500,00.
b. Rencana output yaitu : Penanganan kerawanan pangan (6
kecamatan).
c. Rencana outcome yaitu Terbinanya daerah rawan pangan di 30
Kecamatan, berdasarkan kategori rasio ketersediaan pangan
(NCPR).
d. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok masyarakat rentan
pangan, penanganan daerah rentan pangan, daerah SKPG.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan di Kabpuaten Tangerang
terdiri atas 6 kecamatan, yaitu di Kecamatan Kelapa Dua,
Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Balaraja, Kecamatan
Jayanti, Kecamatan Sukamulya dan Kecamatan Kresek .
f. Realisasi anggaran Rp.763.995.000,00 atau 98,90%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
4. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Dewan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Banten, dengan rencana indikator antara lain:
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 154.746.800,00.
b. Rencana output antara lain : 1) Focus Grup Discusion (FGD) Pokja
Teknis dan Pokja Ahli DKP Provinsi Banten (1 dokumen); 2) Rakor
dan Pleno Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Banten (1 dokumen).
c. Rencana outcome yaitu Tersusunnya Dokumen Kebijakan
Ketahanan Pangan dan Gizi Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
55 | P a g e
d. Rencana kelompok sasaran adalah Pokja Ahli dan Pokja Teknis
DKP Provinsi Banten serta aparatur Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Banten, pemangku ketahanan pangan di 8
Kabupaten/Kota, Para pelaku pangan lokal, Pembina Pangan
Lokal di Kabupaten/Kota.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten.
f. Realisasi anggaran Rp.90.840.000,00 atau 58,70%, dan capaian
fisik mencapai 91,67%.
III. Program Peningkatan Keterjangkauan Pangan dengan indikator
kinerja program yaitu : keterjangkauan/akses pangan sebesar 84,50%,
program ini diimplementasikan melalui:
1. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan Pangan, dengan
rencana indikator antara lain:
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 1.862.703.200,00.
b. Rencana output antara lain : 1) Pengadaan dan Pengelolaan
Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (200 ton); dan 2)
Pembinaan Lembaga Cadangan Pangan Masyarakat (20 ton GKG).
c. Rencana outcome yaitu Meningkatnya Pengelolaan Cadangan
Pangan Pemerintah (CPP) dan Cadangan Pangan Masyarakat
(CPM).
d. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok aparatur,
masyarakat/pengelola lumbung pangan masyarakat, dan
pengelola gudang CPP
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten, 8
kabupaten/kota.
f. Realisasi anggaran Rp.1.754.488.698,00 atau 94,19%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
2. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Distribusi Pangan, dengan
rencana indikator antara lain:
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 379.448.250,00.
b. Rencana output antara lain : Penguatan Kelembagaan Distribusi
Pangan Masyarakat (Gapoktan, Poktan, LUPM/LDPM, TTICD
dan Gerai Pangan Daerah Banten).
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
56 | P a g e
c. Rencana outcome yaitu Meningkatnya penguatan kelembagaan
distribusi pangan masyarakat (LDPM, Gapoktan/ PUPM dan
TTI/TTICD Provinsi Banten.
d. Rencana kelompok sasaran adalah aparatur dan kelompok
masyarakat (LDPM/PUPM, Gapoktan).
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di 8
Kabupaten/Kota Provinsi Banten dan daerah lainnya
menyesuaikan dengan tolok ukur kegiatan.
f. Realisasi anggaran Rp.343.483.400,00 atau 90,52%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
3. Kegiatan Pengelolaan Penataan Harga Pangan, dengan rencana
indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 185.803.600,00.
b. Rencana output antara lain : 1) Penetapan Harga Minimum Daerah
Pangan Lokal (1 dokumen); Penyusunan Prognosa Ketersediaan
dan Kebutuhan Pangan Strategis; dan Sistem Informasi Pasokan
dan Harga Pangan (1 dokumen).
c. Rencana outcome yaitu Tersajinya data dan Informasi harga dan
pasokan pangan strategis secara cepat, tepat dan akurat di semua
wilayah.
d. Rencana kelompok sasaran adalah pelaku usaha, masyarakat dan
aparatur (enumerator) Kabupaten/Kota.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di 8 Kab./Kota
Provinsi Banten.
f. Realisasi anggaran Rp.177.105.680,00 atau 95,32%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
IV. Program Perlindungan Konsumen Pangan dengan indikator kinerja
program yaitu : 1) pemanfaatan pangan sebesar (80,50) %; dan 2) Produk
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang terdaftar atau tersertifikasi
(10%), program ini diimplementasikan melalui:
1. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi, dengan rencana
indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 687.906.000,00.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
57 | P a g e
b. Rencana output antara lain : 1) Peningkatan pola konsumsi
pangan B2SA di masyarakat (3 kegiatan); 2) Promosi Konsumsi
Pangan B2SA berbasis sumber daya lokal (1 kegiatan).
c. Rencana outcome yaitu Tercapainya pola konsumsi pangan
masyarakat berdasarkan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA).
d. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok masyarakat (pelaku
olahan pangan, Kader PKK, Siswa-siswi SLTA dan aparatur OPD
yang menangani pangan di 8 Kabupaten/Kota.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten.
f. Realisasi anggaran Rp.617.472.250,00 atau 89,76%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
2. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Diversifikasi Pangan,
dengan rencana indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 693.954.000,00.
b. Rencana output antara lain : 1) Pemanfaatan Lahan
Perkarangan/KRPL (1 Kegiatan); 2) Lomba Pangan Lokal Tingkat
Provinsi Banten (1 kegiatan); 3) Festival Pangan Nusantra (1
kegiatan); dan 4) Percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan berbasis sumber daya lokal (1 kegiatan).
c. Rencana outcome yaitu Tercapainya pengembangan diversifikasi
konsumsi pangan masyarakat.
d. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok masyarakat dan
pelaku usaha pangan lokal, siswa/siswi SLTA, kader PKK Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
e. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten
dan Provinsi DI Yogjakarta untuk pelaksanaan Festival Pangan
Nusantara.
f. Realisasi anggaran Rp.626.600.500,00 atau 90,29%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
3. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Keamanan Pangan, dengan
rencana indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 106.010.000,00.
b. Rencana output antara lain : Pengawasan Keamanan Pangan
Segar 10 Sampel PSAT.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
58 | P a g e
c. Rencana outcome yaitu Meningkatnya pengawasan PSAT melalui
uji sampel PSAT di peredaran.
c. Rencana kelompok sasaran adalah pelaku usaha bidang pertanian
(PSAT).
d. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di 8
Kabupaten/Kota.
e. Realisasi anggaran Rp.101.026.484,00 atau 95,30%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
4. Kegiatan Sertifikasi dan Pengujian Mutu Pangan pada UPTD
Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan, dengan rencana indikator
antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 166.957.000,00.
b. Rencana output antara lain : Sertifikasi dan Pengujian Mutu
Pangan (15 No sertifikasi/Registrasi)
c. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok masyarakat/petani
dan pelaku usaha bidang pertanian/PSAT.
d. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di 8
Kabupaten/Kota.
e. Realisasi anggaran Rp.151.949.000,00 atau 91,01%, dan
capaian fisik mencapai 100,00%.
5. Kegiatan Pelayanan Teknis Keamanan Pangan pada UPTD Sertifikasi
Mutu dan Keamanan Pangan, dengan rencana indikator antara lain :
a. Rencana input anggaran sebesar Rp 102.726.000,00.
b. Rencana output antara lain : Layanan teknis keamanan pangan
(20 No Registrasi/sertifikasi)
c. Rencana kelompok sasaran adalah kelompok masyarakat/petani
dan pelaku usaha bidang pertanian/PSAT.
d. Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan adalah di Provinsi Banten
dan daerah lainnya menyesuaikan dengan tolok ukur kegiatan.
e. Realisasi anggaran Rp.100.078.500,00 atau 97,42% dan capaian
fisik mencapai 100,00%.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
59 | P a g e
3.4. Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Penyerapan Anggaran
a. Permasalahan
1) Kondisi dan situasi akibat pandemi Covid-19.
2) Sesuai Surat Edaran Sekda Nomor : 050/914-BAPP/2020 Tentang
Penyesuaian Target dan Pengukuran Capaian Kinerja SAKIP pada
Kondisi KLB COVID-19;
3) Pada saat perpindahan Rekening Kas Umum Daerah dari Bank Banten ke
BJB Jabar-Banten, pada rekening Giro Bendahara Pengeluaran Dinas
Ketahanan Pangan masih tersimpan Uang Persediaan sebesar
Rp.578.000.000,-, sampai dengan akhir semester I (satu) tidak dapat
dicairkan, sehingga menghambat terhadap pembiayaan belanja
kegiatan.
b. Solusi
Dengan memperhatikan permasalahan yang mempengaruhi
terhadap capaian target keuangan yang belum sesuai target yang telah
ditetapkan, maka diperlukan suatu strategi yang komprehensif sehingga
target capaian dapat tercapai sesuai perencanaan yang telah ditetapkan,
antara lain melalui :
1) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan mengikuti standar/protokol
Kesehatan;
2) Melakukan evaluasi terhadap belanja kegiatan yang tidak dapat
dilaksanakan untuk dijadikan SiLPA akhir tahun;
3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Outcome
Penyusunan Laporan Kinerja tahun 2020 Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Banten didasarkan pada ketentuan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Nagara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
60 | P a g e
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan pada Bab ini
menggambarkan keberhasilan ataupun ketidaktercapaian dari kinerja Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten baik capaian kinerja sasaran strategis
yang hendak diwujudkan tahun 2020 maupun capaian realisasi
keuangannya.
Pada hakekatnya, pelaksanaan pembangunan tahun 2020 merupakan
kesinambungan yang tidak dapat dilepaskan dari kerangka pembangunan
(baik di tingkat pusat maupun daerah) yang telah dilaksanakan pada tahun-
tahun sebelumnya, sehingga pembangunan khususnya bidang pangan
tahun 2020 merupakan upaya pengentasan dan penanganan permasalahan
yang belum terselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Keberhasilan dalam upaya pengentasan dan penanganan
permasalahan tersebut diukur dengan menetapkan indikator kinerja yang
akan dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten. Indikator
kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja
yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya.
Mengingat pernyataan suatu hasil menyatakan apa yang ingin dicapai,
indikator menyampaikan secara spesifik apa yang diukur untuk
menentukan apakah tujuannya telah tercapai. Indikator biasanya
merupakan ukuran kuantitatif, tetapi bisa juga berupa pengamatan
kualitatif. Indikator tersebut menentukan bagaimana kinerja akan diukur
menurut suatu skala atau dimensi, tanpa menjelaskan secara spesifik suatu
tingkat pencapaian tertentu.
Pengukuran dan analisis capaian Kinerja berdasarkan Program
Pembangunan yang tercantum dalam RPJMD Pemerintah Provinsi Banten
2017-2022. Capaian indikator kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten juga mengacu pada Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan.
Berikut disajikan uraian atas Capaian indikator kinerja program
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Tahun 2020 :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
61 | P a g e
Tabel : 3.2. Capaian Indikator Kinerja Program
NO
PROGRAM
PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
TAHUN
2020
REALISASI
TAHUN
2020
%
1 Program Tata Kelola
Pemerintahan
Dinas Ketahanan
Pangan
Capaian kesesuaian
dengan Parameter
penilaian dokumen
perencanaan, evaluasi
dan pelaporan
perangkat daerah
(satuan : %)
100 100 100
Persentase Sarana Prasarana
Perkantoran yang
mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi administrasi
perangkat daerah
(satuan : %)
100 100 100
Persentase
terwujudnya peningkatan kapasitas
sumberdaya Aparatur
yang mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi SKPD (satuan :
%)
100 100 100
Persentase
terwujudnya penata usaha keuangan dan
pencapaian kinerja
program yang
mendukung yang
mendukung
kelancaran tugas dan fungsi SKPD (satuan :
%)
100 100 100
2 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Ketersediaan Pangan
(satuan: %)
93,50 88,91 95,09
3 Program Peningkatan
Keterjangkauan
Pangan
Keterjangkauan/Akses
Pangan
(satuan: %)
84,50 81,02 95,88
4 Program
Perlindungan
Konsumen Pangan
Persentase
Pemanfaatan Pangan
(satuan: %)
80,50 75,85 94,22
Produk Pangan Segar
Asal Tumbuhan (PSAT)
yang terdaftar atau
tersertifikasi (satuan :
%)
10,00 16,88 168,80
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
62 | P a g e
Dari Tabel tersebut diketahui bahwa capaian keseluruhan Indikator Program
yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan di tahun 2020 mencapai
96,30%. Dengan Rerata capaian Indikator Program Tatakelola Pemerintahan
Dinas Ketahanan Pangan sebesar 100 %, Program Peningkatan Ketahanan
Pangan 95,09%, Program Peningkatan Keterjangkauan Pangan mencapai
95,88% dan Program Perlindungan Konsumen Pangan mencapai 94,22%.
3.5.1. Capaian Kinerja Outcome atas Indikator Program Tata Kelola
Pemerintahan Dinas Ketahanan Pangan
Capaian indikator terdiri atas : 1) Capaian kesesuaian dengan
Parameter penilaian dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan
perangkat daerah (100%); 2) Persentase Sarana Prasarana
Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi
administrasi perangkat daerah (100%); 3) Persentase terwujudnya
peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur yang mendukung
kelancaran tugas dan fungsi SKPD (100%); dan 4) Persentase
terwujudnya penata usaha keuangan dan pencapaian kinerja
program yang mendukung yang mendukung kelancaran tugas dan
fungsi SKPD (100%).
Angka ini merupakan pencapaian 100% dari target kinerja sebesar
100%. Unsur-unsur yang dinilai dalam indeks kepuasaan masyarakat
ini meliputi Respon pengaduan, sarana dan prasrana, sikap petugas,
kemampuan petugas, kualitas hasil pelayanan, biaya, respon
kecepatan pelayanan, prosedur, dan pelayanan teknis.
3.5.2. Capaian Kinerja Outcome atas Indikator Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Capaian indikator prosentase ketersediaan pangan di tahun 2020
mencapai angka 88,91% atau 95,09%. Tidak tercapainya target ini
antara lain : 1) Tingginya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian
(perumahan, industri); 2) Degradasi sumber daya lahan dan air; dan 3)
Bencana alam dan bencana sosial (Pandemi Covid-19).
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
63 | P a g e
3.5.3. Capaian Kinerja Outcome atas Indikator Program Peningkatan
Keterjangkauan/Akses Pangan
Capaian indikator prosentase Keterjangkauan/Akses pangan di
tahun 2020 mencapai angka 81,02% dari target sebesar 84,5% atau
mencapai 95,88%. Tidak tercapainya target ini dikarenakan antara
lain : 1) daya beli masyarakat yang menurun, terutama dari Pandemi
Covid-19; 2) Terjadi inflasi terhadap beberapa komoditas pangan
strategis; 3) akses jalan/transportasi di wilayah pedesaan yang belum
merata dan dalam konisi mantap.
3.5.4. Capaian Kinerja Outcome atas Indikator Program Perlindungan
Konsumen Pangan
Capaian indikator prosentase Pemanfaatan Pangan pangan di tahun
2020 mencapai angka 75,85% dari target sebesar 80,50% atau
mencapai 94,22%. Tidak tercapainya target ini dikarenakan antara
lain : 1) relatif rendahnya pola konsumsi masyarakat yang beragam;
2) akses air bersih yang belum dapat dijangkau oleh semua
masyarakat; 3) belum optimalnya promosi B2SA ke level masyarakat
secara menyeluruh; 4) Kurangnya tenaga fungsional uji mutu hasil pangan
segar asal tumbuha (PSAT) yang ada, sampai dengan tahun 2020 Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten baru memiliki 1 (satu) orang tenaga
fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian; dan 5) Belum
memiliki/tersedianya Laboratorium pengujian pangan segar asal tumbuhan
(PSAT) sendiri.
3.6. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Adapun target dan capaian sasaran strategis Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten sesuai dengan perjanjian kinerja Tahun 2020
adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
64 | P a g e
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Capaian
%
Meningkatknya
Pengelolaan
Akuntabilitas
Kinerja
Capian Laporan
Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten
Nilai 80 80 100
Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan dan
Ketersediaan
Pangan
Indeks Ketahanan
Pangan Daerah
% 83,50 81,93 98,12
Berdasarkan capaian kinerja per sasaran strategis tersebut, disajikan
capaian kinerja sasaran strategis beserta penjelasan analisa capaian per
indikator kinerja program, sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
(Outcome)
TARGET 2020
(%)
REALISASI 2020
(%)
CAPAIAN 2020
(%)
Memperkuat penyediaan pangan
yang beragam berbasis
sumberdaya lokal
Persentase Ketersediaan
Pangan
93,5 88,91 95,09
Penjelasan capaian indikator kinerja :
Indikator Kinerja Capaian Ketersediaan Pangan bertujuan untuk
memperkuat penyediaan pangan yang beragam berbasis sumberdaya
lokal.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Ketahanan Pangan
pada tahun 2020 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut:
a. Penanganan daerah rentan pangan di 6 Kecamatan.
b. Pemantauan ketersediaan pangan di tingkat produksi.
c. Rakor HBKN menghadapi hari-hari besar keagamaan.
d. Penyusunan dokumen PPh ketersediaan.
e. Penyusunan dokumen infrastruktur sumberdaya pangan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
65 | P a g e
2. Program Keterjangkauan/Akses Pangan
SASARAN
PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA
(Outcome)
TARGET
2020
(%)
REALISASI
2020
(%)
CAPAIAN
2020
(%)
Tercapai-nya
keterjang-
kauan pangan
Keterjangkauan/
Akses pangan
84,5 81,02 95,88
Penjelasan capaian indikator kinerja :
Indikator Kinerja Capaian Keterjangkauan/Akses Pangan bertujuan
untuk tercapainya keterjangkauan pangan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Ketahanan Pangan
pada tahun 2020 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
a. Monitoring harga pangan strategis di tingkat produsen, supplier
dan pasar tradisional/modern.
b. Rapat koordinasi dalam rangka panel harga pangan.
c. Penyusunan Informasi Harga Pangan Strategis.
d. Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Banten dan
Cadangan Pangan Masyarakat.
e. Pembinaan distribusi pangan melalui pelaku usaha dan
kelompok (LDPM, LUPM, PUPM dan TTI/TTICD).
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
66 | P a g e
3. Program Perlindungan Konsumen Pangan
SASARAN
PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA
(Outcome)
TARGET
2020
(%)
REALISASI
2020
(%)
CAPAIAN
2020
(%)
Meningkatnya
konsumsi
pangan
masyarakat
untuk
memenuhi
kecukupan gizi
yang
bersumber dari
pangan lokal,
serta
meningkatnya
pelayanan
teknis
keamanan
pangan
- Pemanfaatan
Pangan
- Produk
Pangan
Segar Asal
Tumbuhan
(PSAT) yang
terdaftar
atau
tersertifikasi
80,50
10,00
75,85
16,88
94,22
168,80
Penjelasan capaian indikator kinerja :
Indikator Kinerja Capaian Pemanfaatan Pangan dan Produk Pangan
Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang terdaftar atau tersertifikasi
bertujuan untuk Meningkatnya konsumsi pangan masyarakat untuk
memenuhi kecukupan gizi yang bersumber dari pangan lokal, serta
meningkatnya pelayanan teknis keamanan pangan.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
67 | P a g e
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Ketahanan Pangan
pada tahun 2020 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut
a. Analisis kebutuhan konsumsi pangan.
b. Promosi Pangan B2SA bagi kader PKK, masyarakat, sekolah-
sekolah di Provinis Banten.
c. Festival Pangan Nusantara.
d. Bantuan bibit/benih pada kelompok masyarakat, PKK Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
e. Pengawasan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) di peredaran dan
pelaku utama/pelaku usaha.
f. egistrasi dan Sertifikasi PSAT di peredaran dan pelaku
usaha/pelaku utama.
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten yaitu Indeks Ketahanan Pangan Daerah pada tahun 2020 tercapai
81,93 % dari target 83,50% atau 98,12 %.
3.7 Faktor Pencapaian/ketidaktercapaian Target
Pada sub bab ini disajikan menganai faktor-faktor yang menyebabkan
tercapai atau tidak tercapainya target pada masing-masing indikator kinerja
pada Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2020.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
68 | P a g e
Tabel 3.3 Penjelasan Capaian Kinerja
N
o
Indikator Kinerja
(Outcome)
Capaia
n (%)
Penjelasan Alasan Faktor
Pencapaian/Ketidakcapaian/Pelampau
an Target Capaian
1 Tata Kelola
Pemerintahan Dinas
Ketahanan Pangan
Unsur-unsur yang dinilai dalam indeks
kepuasaan masyarakat ini meliputi Respon
pengaduan, sarana dan prasrana, sikap
petugas, kemampuan petugas, kulitas hasil
pelayanan, biaya, respon kecepatan pelayanan,
prosedur, dan pelayanan teknis
Capaian kesesuaian
dengan Parameter
penilaian dokumen
perencanaan, evaluasi
dan pelaporan
perangkat daerah
100
Persentase Sarana
Prasarana
Perkantoran yang
mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi administrasi
perangkat daerah
100
Persentase
terwujudnya
peningkatan
kapasitas
sumberdaya Aparatur
yang mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi SKPD
100
Persentase
terwujudnya penata
usaha keuangan dan
pencapaian kinerja
program yang
mendukung yang
mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi SKPD
100
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
69 | P a g e
N
o
Indikator Kinerja
(Outcome)
Capaia
n (%)
Penjelasan Alasan Faktor
Pencapaian/Ketidakcapaian/Pelampau
an Target Capaian
2 Ketersediaan
Pangan
95,09 Capaian program Peningkatan Ketahanan
Pangan di tahun 2020 berdasarkan data
yang sementara didapat angka sebesar
88,91% dari target 93,5 % atau mencapai
95,09%.
Berdasarkan data produksi, cadangan
pangan dan estimasi ekspor-impor
diperoleh hasil situasi ketersediaan pangan
di Provinsi Banten Tahun 2020 yaitu
ketersediaan energi sebesar 2.593
kkal/kap/hari atau 108,1% AKE dan
ketersediaan protein 84,94 g/kap/hari
atau 134,82 % AKP. Pangan yang tersedia
di Provinsi Banten sudah cukup beragam
dengan skor PPH sebesar 93,17. Pangan
yang sudah mencapai skor PPH maksimum
adalah padi-padian (25,0), pangan hewani
(20,61), serta pangan minyak dan lemak
(5,0) serta sayur dan buah (30). Pangan
yang belum mencapai skor PPH maksimum
adalah umbi-umbian (1,4 dari 2,5), pangan
hewani (20,61 dari 24), buah biji berminyak
(0,1 dari 1), serta gula (1,06 dari 2,5).
Penyebab belum terpenuhinya
ketersediaan pangan secara mandiri
disebabkan antara lain :
- Tingginya alih fungsi lahan dari
pertanian ke non pertanian
(perumahan, industri, dll);
- Degradasi sumber daya lahan dan air;
- Bencana alam dan bencana social
(pandemi Covid-19).
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
70 | P a g e
N
o
Indikator Kinerja
(Outcome)
Capaia
n (%)
Penjelasan Alasan Faktor
Pencapaian/Ketidakcapaian/Pelampau
an Target Capaian
Upaya yang perlu dilakukan ke depan
dalam rangka pemenuhan ketersediaan
pangan antara lain :
- Mengembangkan produksi pangan yang
bertumpu pada sumberdaya,
kelembagaan, dan budaya lokal.
- Mengembangkan efisiensi sistem usaha
pangan.
- Mengembangkan sarana, prasarana,
dan teknologi untuk produksi,
penanganan pasca panen, pengolahan
dan penyimpanan pangan.
- Membangun, merehabilitasi dan
mengembangkan prasarana produksi
pangan
- Mempertahankan dan mengembangkan
lahan produktif.
- Membangun kawasan sentra produksi
pangan.
3 Keterjangjangkaua
n/ Akses Pangan
95,88 Aspek Keterjangkauan/Akses Pangan
adalah kemampuan rumah tangga untuk
secara periodik memenuhi sejumlah
pangan yang dibutuhkan. Kemampuan
tersebut, terutama dipengaruhi oleh daya
beli, yang ditentukan oleh besarnya
pendapatan dan harga pangan. Hanya saja,
keterjangkauan terhadap pangan ini
terkendala oleh lokasi pembelian pangan.
Capaian keterjangkauan/Akses pangan di
tahun 2020 berdasarkan data yang diolah
sementara sebesar 81,02% dari target 84,5
% atau mencapai 95,88%.
Pemecahan masalah antara lain melalui :
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
71 | P a g e
N
o
Indikator Kinerja
(Outcome)
Capaia
n (%)
Penjelasan Alasan Faktor
Pencapaian/Ketidakcapaian/Pelampau
an Target Capaian
- Peningkatan aksesibitas dan
infrastruktur pangan di daerah;
- Penguatan kelembagaan lembaga
distribusi pangan masyarakat;
- Bantuan pangan (beras) bagi
masyarakat yang terdampak Covid-19.
4 Pemanfaatan
Pangan
94,22 Tingkat capaian pemanfaatan pangan
masih pada tahun 2020 baru mencapai
75,85% dari target 90% atau baru 94,22%,
hal ini disebabkan antara lain :
a. Tingkat Kosumsi Pangan Masyarakat
- Masih rendahnya tingkat
keberagaman (diversifikasi)
konsumsi pangan masyarakat;
- 'Kurangnya promosi akan
pentingnya konsumen pangan yang
beragam, bergizi, seimbang dan
aman (B2SA);
- Menurunnya daya beli masyarakat,
terutama dampak Covid-19.
b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Asal Tumbuhan (PSAT) :
- Kurangnya tenaga fungsional uji
mutu hasil pangan segar asal
tumbuha (PSAT) yang ada, sampai
dengan tahun 2020 Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten
baru memiliki 1 (satu) orang tenaga
fungsional Pengawas Mutu Hasil
Pertanian;
- Sampai saat ini Provinsi Banten
belum memiliki Laboratorium
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
72 | P a g e
N
o
Indikator Kinerja
(Outcome)
Capaia
n (%)
Penjelasan Alasan Faktor
Pencapaian/Ketidakcapaian/Pelampau
an Target Capaian
pengujian pangan segar asal
tumbuhan (PSAT) sendiri.
c. Pemecahan atas permaslahan tersebut
antara lain melalui :
- Meningkatkan promosi dan
sosialisasi pola konsumsi dan
beragam, bergizi, sehat dan aman
(B2SA) ke semua lapisan
masyarakat;
- Pembinaan dan pengawasan kepada
pelaku utama (petani) terkait
perilaku tanam yang sehat tanpa
menggunakan pestisida yang
melebihi ambang batas yang
dianjurkan.
- Pengawasan di tingkat pelaku usaha
PSAT, melalui uji sampel dan uji lab
PSAT;
- Meningkatkan surveilance atas
pelaku usaha/petani yang sudah
memiliki sertifikat prima 2-3
maupun produk PSAT yang sudah
teregistrasi secara ketat dan
kontinyu.
- Penguatan kelembagaan dan SDM
pengawas mutu pangan segar asal
tumbuhan (PSAT).
3.8 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus
didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggung jawabkan
penggunaannya. Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor :
690.900-327 Tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan,
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
73 | P a g e
bahwa semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemerintah daerah
semakin baik.
Menurut Mardiasmo (2009:132) Pengukuran efisiensi dilakukan
dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan
terhadap input yang digunakan (cost of output).
Kriteria efisiensi mengacu Kepmendagri tersebut bahwa rasio efisiensi
: a) jika > 100,00 persen berarti “tidak efisien”; b) 90,00 - 100,00 persen
berarti “kurang efisien”; c) 80,00– 90,00 persen berarti “cukup efisien”; d)
60,00 – 80,00 persen berarti “efisien”; e) dan jika < 60,00 persen berarti
“sangat efisien”.
Tabel 3.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No
Sasaran Strategis
Indikator Sasaran
Capaian Kinerja
(%)
Penyerapan Anggaran
(%)
Tingkat Efisiensi
(%) 1 Program Tata Kelola
Pemerintahan Dinas
Ketahanan Pangan
- Capaian kesesuaian
dengan Parameter
penilaian dokumen
perencanaan, evaluasi
dan pelaporan
perangkat daerah; - Persentase Sarana
Prasarana Perkantoran
yang mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi administrasi
perangkat daerah; - Persentase
terwujudnya
peningkatan kapasitas
sumberdaya Aparatur
yang mendukung kelancaran tugas dan
fungsi SKPD;
- Persentase
terwujudnya penata
usaha keuangan dan
pencapaian kinerja program yang
mendukung yang
mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi SKPD.
100,00 92,86 7,14
2 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Ketersediaan Pangan 97,92 91,36 8,64
3 Program Peningkatan
Keterjangkauan
Pangan
Keterjangkauan / Akses
Pangan
100,00 93,70 6,30
4 Program
Perlindungan
Konsumen Pangan
- Pemanfaatan Pangan
- Produk Pangan Segar
Asal Tumbuhan
(PSAT) yang terdaftar atau tersertifikasi
100,00 90,87 9,13
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
74 | P a g e
3.9 Prestasi Tahun 2020
Selama tahun 2020 Dinas Ketahanan Pangan Provins Banten tidak
mengikuti event nasional yang bersifat perlombaan (Lomba Cipta Menu) hal
ini disebabkan kondisi Pandemi Covid-19, sehingga rencana LCM yang
semula direncanakan pada bulan Desember 2020, oleh Kementerian
Pertanian RI tidak dapat dilaksanakan.
3.10 Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi
dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil
pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai kepala daerah provinsi
berfungsi pula selaku wakil Pemerintah Pusat di daerah, dalam pengertian
untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan
tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan
kota.
Dana Dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten pada tahun anggaran 2020, berasal dari Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI dengan pagu sebesar
Rp.7.970.052.000,00, sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi
sebesar Rp.7.915.295.000,00 atau 99,31%, dialokasikan untuk
pelaksanaan program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitasi Harga Pangan,
dengan pagu sebesar Rp.3.072.765.000,00, terealisasi sampai sebesar
Rp.3.022.145.000,00 atau 98,35% dengan capaian fisik 100,00%.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu :
1) Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahap
Penumbuhan sebanyak 7 kelompok, tahap Pengembangan 24
kelompok dan tahap Pembinaan sebanyak 85 kelompok;
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
75 | P a g e
2) Pembinaan Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 7 unit;
3) Hasil pemantauan pasokan dan harga pangan (12 bulan/12
dokumen)
b. Kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan,
dengan pagu anggaran sebesar Rp 1.316.197.000,00, capaian fisik
mencapai 100,00% dan serapan keuangan sebesar
Rp.1.316.197.000,00 atau 100,00%. Output yang dihasilkan antara
lain:
1) Penyusunan FSVA sebanyak 3 dokumen;
2) Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) untuk 5 (lima) kelompok
tani di Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang;
3) Pertanian Keluarga (PK) untuk 3 (tiga) Gapoktan, terdiri dari 1 (satu)
di Kecamatan Cirinteun, 1 (satu) di Kecamatan Leuwidamar, dan 1
(satu) Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak.
4) Pemantauan ketersediaan, akses dan kerawanan pangan
(Operasional operasii pasar, HBKN, Bazar Murah), 8 Paket
5) Monitoring Stok di Pedagang, 1 dokumen (12 bulan).
c. Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan
Pangan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.3.261.540.000,00, tingkat
serapan anggaran sebesar Rp.3.247.443.000,00 atau 99,87% dan
capaian fisik 100,00%. Output yang dihasilkan antara lain :
1) Pemberdayaan Kawasan Rumah Pangan Lestari :
- KRPL Bekerja, sebanyak 15 kelompok
- KRPL Non Bekerja, sebanyak 21 kelompok
- KRPL Tahap Pengembangan sebanyak 38 Kelompok.
2) Pengembangan Pangan Pokok Lokal (P3L), 1 kelompok di Pandeglang;
dan
3) Hasil Pengawasan keamanan dan mutu pangan segar (1 laporan/12
bulan).
d. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan
Pangan, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 319.550.000,00 dengan
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
76 | P a g e
realisasi anggaran Rp.319.510.000,00 atau 99,99% dan capaian fisik
100,00%. Output yang dihasilkan yaitu: Penyusunan manajeman eselon
I (12 bulan/1 dokumen).
Secara umum pelaksanaan dana dekonsentrasi tahun 2020 yang
dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten tidak terdapat
kendala.
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
77 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Ketahanan Pangan Provinsi Banten Tahun 2020
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja
di bidang pertanian. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan
akuntabilitas Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten dalam
melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya. Disadari bahwa
laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi seperti
yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang
berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan
yang telah dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten.
Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan sebagai
salah satu perangkat daerah untuk mewujudkan birokrasi yang akuntabel,
efektif, efisien, bersih serta berorientasi kepada kebutuhan rakyat. Upaya
berkelanjutan tetap akan dilakukan melalui penyusunan kelembagaan yang
efektif, ketatalaksanaan yang efisien, ketersediaan aparatur yang
profesional, peningkatan akuntabilitas, penerapan sistem pengawasan yang
integral, penerapan budaya kerja dan pada akhirnya mampu mewujudkan
pelayanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat. Dalam upaya
tersebut, maka pada tahun mendatang Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten akan melakukan berbagai langkah koordinasi dengan berbagai
instansi pemerintah terkait untuk mensinergikan dan mengharmoniskan
berbagai kebijakan yang terkait dengan pembangunan di bidang pangan.
Kiranya Laporan Kinerja Tahun 2020 ini dapat memenuhi kewajiban
pengukuran kinerja dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam
pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja. Bagi Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten, Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi
salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi
Penetapan Kinerja, Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja
(Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana
Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa mendatang.
Serang, 03 Februari 2021
KEPALA,
Dr. Ir. Hj. Aan Muawanah, MM
Pembina Tk. I
NIP. 19640614 199803 2 001
Laporan Kinerja Instnasi Pemerintah Tahun 2020
1 | P a g e
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten
Tahun 2020