laporan kinerja instansi pemerintah (lkj ip)...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKj IP)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
TAHUN 2016
Semarang, Januari 2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusuan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj IP) Dinas Kebakaran Kota Semarang Tahun 2016. LKj IP Dinas
Kebakaran Kota Semarang Tahun 2016 merupakan bentuk komitmen nyata Dinas
Kebakaran Kota Semarang Tahun 2016 dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik sebagai mana diamanatkan dalam
Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LKj IP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat
tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Proses kinerja Dinas
Kebakaran Kota Semarang telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam
bentuk LKj IP .
Adapun tujuan penyusunan LKj IP adalah untuk menggambarkan penerapan
Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di
masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk
percepatan dalam meningkatkan kaulitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang
akan datang. Melalui penyusunan LKj IP juga dapat memberikan gambaran penerapan
prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan
akuntabilitas di lingkungan pemerintah .
Demikian LKj IP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa
mendatang.
Semarang, Januari 2017
Kepala Dinas Kebakaran
Kota Semarang
Ir. ARIEF RUDIANTO, MT
Pembina Utama Muda
NIP. 19630617 199203 1 008
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Gambaran Umum Organisasi ....................................................................
C. Permasalahan Utama ..................................................................................
D. Sistematika Penulisan LKj IP ....................................................................
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................
A. Rencana Strategis ........................................................................................
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 .................................................................
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................
A. Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ....................................................
C. Akuntabilitas Keuangan .............................................................................
BAB IV. PENUTUP ..................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dinas Kebakaran Kota Semarang dalam kurun waktu Tahun 2013 s/d 2016 secara
bertahap bermaksud mewujudkan Kota Semarang bebas dari kebakaran, hal tersebut
sesuai dengan visi Dinas Kebakaran Kota Semarang.
Guna mewujudkan visi dimaksud tujuan utama Dinas Kebakaran Kota Semarang
adalah : meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Sumber Daya Manusia karyawan
Dinas, peran serta masyarakat dalam mencegah bahaya kebakaran, dan pencegahan
terjadinya bencana kebakaran.
Mengacu pada tujuan dimaksud, maka terdapat tujuh prioritas sasaran yang ingin
dicapai pada tahun 2016 yaitu :
• Meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran;
• Membentuk Satuan Relawan Kebakaran (SATLAKAR) di tingkat Kelurahan;
• Meningkatkan pengawasan dalam pemasangan instalasi proteksi kebakaran pada
bangunan baru, mulai dari gambar rencana pemasangan, proses pembangunan,
sampai pada kelayakan operasional setelah instalasi proteksi kebakaran tersebut
terpasang;
• Mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana proteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, sedang, vital, dan industri sebagai persyaratan IMB, Ijin gangguan
(HO), dokumen UKL UPL/AMDAL dll;
• Mengurangi hambatan saat pelaksanaan pemadaman kebakaran, seperti : penertiban
gapura, portal, patok, polisi tidur dll;
• Mempertahankan respon time pertolongan kebakaran pada masyarakat 15 menit;
• Meningkatkan keterampilan dan keahlian personil Dinas Kebakaran Kota Semarang
dengan cara mengikutsertakan dalam Diklat Kebakaran.
Guna mencapai tujuan dan sasaran tersebut pada tahun 2016, Dinas Kebakaran
Kota Semarang telah melaksanakan 5 program utama dengan 41 kegiatan yang didukung
anggaran sebesar Rp. 16.897.771.000
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap program/kegiatan tersebut,
menunjukkan capaian kinerja terhadap 7 sasaran, rata-rata tercapai sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
Untuk pencapaian sasaran-1 yaitu meningkatnya kegiatan penyuluhan dan
pelatihan kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran,
menunjukkan bahwa terlaksananya penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran sesuai
target di 48 lokasi.
Sementara pada pencapaian sasaran-2 yaitu terbentuknya Satuan Relawan
Kebakaran (SATLAKAR) di tingkat Kelurahan pada tahun 2015 telah terbentuk di 32
kelurahan dengan jumlah 480 personil dan Pemberdayaan SATLAKAR pada tahun 2016
telah terlaksana di 32 kelurahan dengan jumlah 480 personil.
Untuk capaian sasaran-3 yaitu meningkatnya pengawasan dalam pemasangan
instalasi proteksi kebakaran pada bangunan baru, mulai dari gambar rencana pemasangan,
proses pembangunan, sampai pada kelayakan operasional setelah instalasi proteksi
kebakaran tersebut terpasang, menunjukkan bahwa terlaksananya pengawasan kebijakan
pencegahan bahaya kebakaran sesuai target di 45 gedung.
Capaian sasaran-4 yaitu mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana
proteksi kebakaran pada bangunan tinggi, sedang, vital, dan industri sebagai persyaratan
IMB, Ijin gangguan (HO), dokumen UKL UPL/AMDAL dll, menunjukkan bahwa jumlah
gedung yang telah menerapkan sistem antisipasi dini pemadam kebakaran meningkat dari
tahun 2015 dari 40 gedung menjadi 45 gedung. Peningkatan ini disebabkan koordinasi
yang lebih efektif dengan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Dinas Tata Kota, dan
Badan Lingkungan Hidup dalam mengeluarkan ijin atau dokumen IMB, HO, UKL
UPL/Amdal dll diwajibkan melampirkan surat rekomendasi atau keterangan layak
operasional dari Dinas Kebakaran.
Sedangkan capaian sasaran-5 yaitu mengurangi hambatan saat pelaksanaan
pemadaman kebakaran, seperti : penertiban gapura, portal, patok, polisi tidur dll.
Berkurangnya hambatan ini menunjukkan kesadaran masyarakat semakin tinggi sehingga
pengiriman pasukan dan sarana pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran bisa lebih cepat,
indikatornya antara lain semakin banyak gapura di area pemukiman baru dengan lebar
minimal 4 meter dan tinggi gapura minimal 4,5 meter atau portal dapat dibuka, tidak
memasang patok permanen.
Untuk capaian sasaran-6 yaitu mempertahankan respon time pertolongan
kebakaran pada masyarakat 15 menit, indikatornya dapat dilihat dari jumlah kebakaran di
Kota Semarang yang tertangani sesuai response time 15 menit meningkat dari tahun 2015
sebesar 86,21% menjadi 88,81%. Peningkatan persentase ini selain hambatan pengiriman
pasukan dan sarana pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran karena portal, patok, gapura,
dan polisi tidur berkurang, juga Pos pemadam dari 5 lokasi bertambah menjadi 7 lokasi.
Capaian sasaran-7 yaitu meningkatkan keterampilan dan keahlian personil Dinas
Kebakaran Kota Semarang dengan cara mengikutsertakan dalam Diklat Kebakaran,
indikatornya dapat dilihat dari tercapainya sasaran-1 sampai dengan sasaran-6 :
• Meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran (personil Diklat Penyuluh dan
TOT);
• Membentuk Satuan Relawan Kebakaran (SATLAKAR) di tingkat Kelurahan
(personil Diklat Penyuluh dan TOT);
• Meningkatkan pengawasan dalam pemasangan instalasi proteksi kebakaran pada
bangunan baru, mulai dari gambar rencana pemasangan, proses pembangunan,
sampai pada kelayakan operasional setelah instalasi proteksi kebakaran tersebut
terpasang (personil Diklat Inspektur);
• Mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana proteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, sedang, vital, dan industri sebagai persyaratan IMB, Ijin gangguan
(HO), dokumen UKL UPL/AMDAL dll (personil Diklat Inspektur);
• Mengurangi hambatan saat pelaksanaan pemadaman kebakaran, seperti : penertiban
gapura, portal, patok, polisi tidur dll (Diklat Penyuluh dan TOT);
• Mempertahankan respon time pertolongan kebakaran pada masyarakat 15 menit
(personil Diklat Damkar I, Diklat Operator, Diklat rescue, Diklat Inspektur, Diklat
Penyuluh, Diklat TOT).
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran tersebut, kendala utama yang
dihadapi antara lain :
• Masih ada masyarakat yang belum sadar akan prioritas utama bagi mobil pemadam
ketika terjadi kebakaran sehingga tidak memberi jalan walaupun sirine dan klakson
sudah dibunyikan, di sisi lain masyarakat yang bergerombol melihat kejadian
kebakaran dan mobil yang parkir di pinggir jalan kampung juga.
• Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) belum terbentuk di semua Kelurahan.
• Masih ada masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pemasangan peralatan
proteksi kebakaran pada bangunan gedung yang mereka miliki/huni.
Adapun langkah-langkah untuk mengatasi masalah dimaksud, diantaranya adalah
melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, mulai dari perencanaan hingga pemasangan peralatan proteksi
kebakaran, memberikan prioritas jalan bagi mobil pemadam saat membunyikan sirine, dan
pembentukan Satlakar di seluruh Kelurahan direalisasikan di tahun 2017.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah provinsi/kab./kota untuk mengurus
dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta
masyarakat.
Dalam pelayanan di bidang penanggulangan kebakaran berdasarkan peraturan
perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kebakaran adalah :
1. Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan
undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung;
3. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 tahun 1994 tentang Penanggulangan
Bahaya Kebakaran dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;
4. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim
Ahli Bangunan Gedung;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanaan dimasa mendatang dapat
berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan
yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan
keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.
B. Gambaran Umum Organisasi
1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
kerja Dinas Daerah Kota Semarang.dan Peraturan Walikota Semarang No.40 tahun
2008 Tentang penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kebakaran Kota Semarang yang
dirubah dengan Peraturan Walikota Semarang No.1B tahun 2011 tentang perubahan
atas Peraturan Walikota Semarang No. 40 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Dinas Kebakaran Kota Semarang.
a. Kedudukan
• Dinas Kebakaran adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
• Dinas Kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.
b. Tugas Pokok
Tugas Dinas Kebakaran adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang penanganan dan penanggulangan kebakaran dan bencana berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
c. Fungsi
Adapun Fungsi Dinas Kebakaran adalah :
• Perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan teknik, operasional dan
pengendalian, peralatan dan perbekalan, pembinaan dan penyuluhan serta
penanggulangan bencana;
• Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
pengembangan teknik, operasional dan pengendalian, peralatan dan
perbekalan, pembinaan serta penyuluhan;
• Pemberian dukungan dan pengkoordinasian atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang penanggulangan bencana;
• Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengembangan teknik,
operasional dan pengendalian, peralatan dan perbekalan, pembinaan dan
penyuluhan, serta penanggulangan bencana;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Struktur Organisasi
a) Susunan Organisasi Dinas Kebakaran, terdiri dari :
1) Kepala Dinas;
2) Sekretariat, terdiri dari :
a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
b) Sub Bagian Keuangan; dan
c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3) Bidang Pengembangan Teknik, terdiri dari :
a) Seksi Data dan Informasi;
b) Seksi Pengembangan Kapasitas; dan
c) Seksi Laboratorium.
4) Bidang Operasional dan Pengendalian, terdiri dari :
a) Seksi Perlindungan dan Keselamatan;
b) Seksi Operasi; dan
c) Seksi Pengendalian.
5) Bidang Peralatan dan Perbekalan, terdiri dari :
a) Seksi Peralatan;
b) Seksi Perbekalan; dan
c) Seksi Perbengkelan.
6) Bidang Pembinaan dan Penyuluhan, terdiri dari :
a) Seksi Peran Serta Masyarakat;
b) Seksi Penyuluhan; dan
c) Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoral.
7) Kelompok Jabatan Fungsional.
b) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
c) Bidang-Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
d) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
e) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan.
f) Struktur Organisasi
3. Sumberdaya Manusia
a) Jumlah Pegawai Dinas Kebakaran Kota Semarang
NO
STATUS PEGAWAI
(GOL/RUANG). Jumlah
1 PNS Golongan IV/d -
2 PNS Golongan IV/c 1
3 PNS Golongan IV/b 2
4 PNS Golongan IV/a 3
5 PNS Golongan III/d 8
6 PNS Golongan III/c 6
7 PNS Golongan III/b 12
8 PNS Golongan III/a 13
9 PNS Golongan II/d 4
10 PNS Golongan II/c 14
11 PNS Golongan II/b 30
12 PNS Golongan II/a 8
13 PNS Golongan I/d 1
14 PNS Golongan I/c -
15 PNS Golongan I/b -
16 PNS Golongan I/a -
17 Pegawai Honor/Kontrak/ Outsourcing 299
Jumlah 401
WALIKOTA SEMARANG
Ttd
HENDRAR PRIHADI, S.E, M.M.
b) Tingkat Pendidikan Dinas Kebakaran Kota Semarang
NO STATUS PEGAWAI GOL/RUANG). JUMLAH
1 S3 -
2 S2 6
3 S1 28
4 D4 -
5 D3 2
6 D2 -
7 SMA/SLTA atau sederajat 54
8 SMP/SLTP atau sederajat 10
9 SD atau sederajat 2
Jumlah 102
4. Sarana dan Prasarana
a) Mobil PMK
1) Mobil PMK kurang dari 10 tahun :
No No Polisi No lambung/tahun Merk
1 H 9553 VS 15 (2014) Hino
2 H 9554 VS 16 (2014) Hino
3 H 9585 TS 20 (2014) Hino
4 H 9599 RS 21 (2014) Hino
5 H 9598 RS 29 (2014) Hino
6 H 9597 RS 30 (2014) Hino
7 H 9596 HA 25 (2007) MITSUBISHI
8 H 9588 KA 26(2008) Isuzu
9 H 9594 KA 27(2009) FORD
10 H 9586 MA 28(2010) MITSSUBISHI
11 H 9591 PS 07(2011) ISUZU
12 H 9592 PS 08(2011) ISUZU
13 H 9593 PS 09(2011) ISUZU
2) Mobil Bodong / tidak ada STNK
No No Polisi No lambung
1 - 02
2 - 11
3 - 12
4 - 13
5 - 14
6 - 18
7 - 19
3) Mobil lebih dari 10 tahun (harus ada uji teknis dari dinas perhubungan
untuk pengoperasiannya)
No No Polisi No lambung/tahun Merk
1 H 9596 US 03 (2001) ISUZU
2 H 9599 US 04 (2000) MITSU
3 H 9597 US 05 (2000) HINO
4 H 9598 US 06 (2000) HINO
5 H 9592 HH 22 (2002) TOYOTA
6 H 9585 UH 24 (2003) ISUZU
7 H 9593 HS 23 (2004) ISUZU
8 H 9574 PS 17 (1996) TOYOTA
9 H 9507 QS 1993 TOYOTA
10 H 6961 AX 11 (1992) ISUZU
11 H 6962 AX 12 (1992) ISUZU
12 H 9597 US 2004 HINO
13 H 9598 US 2004 HINO
14 H 9596 US 2004 ISUZU
15 H 9599 US 2004 MITSUBISHI
16 H 9585 UH 2003 ISUZU
17 H 9592 HH 2002 TOYOTA
4) Kendaraan roda 3 lebih dari 10 tahun
No No Polisi Tahun Merk
1 H 9992 UH (2004) TOSSA
5) Kendaraan roda 3 yang kurang dari 10 tahun
No No Polisi Tahun Merk
1 H 9822 KA 2013 VIAR
2 H 9823 KA 2013 VIAR
b) Pos Pemadam
NO NAMA LETAK/ALAMAT
1 Gedung Kantor Jl. Madukoro No. 6
Semarang
2 Gedung Pos Pembantu Banyumanik Jl. Ngesrep Timur,
Banyumanik
3 Gedung Pos Pembantu Plamongan Plamongan Indah,
Plamongansari
4 Gedung Pos Pembantu Tugu Jl. Walisongo Tugu
5 Gedung Pos Pembantu Genuk Kawasan Industri Terboyo
Genuk
6 Gedung Pos Pembantu Gunungpati Jalan Raya Gunungpati-
Ungaran
7 Gedung Pos Pembantu Semarang
Timur
Jl. Tridonggo, Semarang
Timur
c) Tandon Air
NO. LOKASI KAPASITAS KET.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Markas Komando (Pos Induk) Dinas
Kebakaran Kota Semarang.
Jl. Madukoro No. 6, Semarang Barat
Pos Plamongan Indah Dinas Kebakaran Kota
Semarang
Jl. Plamongan Indah, Pedurungan Semarang
Pos Sumurboto Dinas Kebakaran Kota
Semarang
Jl. Ngesrep Timur No 5, Banyumanik
Halaman Dinas Kebersihan Kota Semarang
Jl. Supriyadi, Pedurungan
Depan Kantor Kelurahan Gisikdrono Kota
Semarang
Jl. Pamularsih, Semarang Barat
Di Taman depan Kantor Kecamatan Semarang
Selatan
Jl. Sompok, Semarang Selatan
Depan Kantor Kecamatan Ngaliyan
Jl. Raya Ngaliyan, Ngaliyan Semarang
Depan Balai Kelurahan Sambiroto
Jl. Sambiroto Raya No. 89, Tembalang
Depan Balai Kelurahan Pudak Payung
Jl. Pudak Payung, Banyumanik
Pos Terboyo Dinas Kebakaran Kota Semarang
kawasan Industri Terboyo, Genuk
Depan Kantor Kecamatan Candisari Kota
Semarang
Jl. Jangli, Candisari
Komplek Wisata Taman Lele Kota Semarang
Jl. Walisongo, kec. Ngaliyan Semarang
40 m³
12 m³
12 m³
18 m³
18 m³
12m3
12m3
18m3
18m3
18m3
18m3
2.5m3
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
d) Alat Pelindung Diri
NO NAMA JUMLAH SATUAN
1. Breathing Apparatus 15 Buah
2. Baju Tahan Api 14 Buah
3. Baju Tahan Panas 44 Buah
4. Masker 60 buah
5 Helm 44 buah
6 Sepatu Fire Safety Kebakaran 44 buah
C. Permasalahan Utama
Seiring pesatnya perkembangan Kota Semarang, maka perlu diimbangi dengan
peningkatan pelayanan khususnya pelayanan publik dibidang kebakaran. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dibidang pencegahan dan
penanggulangan kebakaran sesuai dengan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
perlu adanya pembagian wilayah manajemen kebakaran di Kota Semarang, adapun
pembagian wilayah tersebut dibagi dalam 3 sektor yaitu Sektor Pemadam Kebakaran
Banyumanik, Sektor Pemadam Kebakaran Ngaliyan dan Sektor Pemadam Kebakaran
Genuk, yang masing-masing membawahi 2 pos pemadam kebakaran, hal ini
menimbulkan permasalahan bagi Dinas Kebakaran, yaitu antara lain:
a. Jumlah Pos Pemadam yang dimiliki oleh Dinas Kebakaran masih kurang untuk
memenuhi pembagian wilayah manajemen kebakaran yang sesuai dengan Rencana
Induk Sistem Proteksi Kebakaran. Adapun pembagian Wilayah Manajemen
Kebakaran Kota Semarang saat ini hanya terbagi dalam 1 pos komando Induk dan
dibantu 6 pos pemadam kebakaran yaitu Pos Pemadam Plamongan, Pos Pemadam
Banyumanik, Pos Pemadam Genuk, dan Pos Pemadam Tugu, Pos Peemadam
gunungpati, Pos Pemadam Semarang Timur;
b. Pelayanan kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Gunungpati dan Ngaliyan
masih banyak yang belum sesuai dengan standar response time Dinas Kebakaran
Kota Semarang;
c. Personil Aparatur Kebakaran baik jumlah kuantitatif maupun kualitatif masih
kurang.
d. Usia mobil pemadam kebakaran yang semakin bertambah menyebabkan
permasalahan, antara lain :
a. Terdapat 14 unit mobil pemadam kebakaran yang tidak layak operasional. 5
unit tidak ada STNK dan 9 unit berusia lebih dari 10 tahun.
b. 2 unit mobil tangga tidak ada STNK sedangkan bangunan tinggi semakin
pesat jumlahnya seiring kemajuan Kota Semarang.
c. Tidak Adanya mobil tangga yang bisa dioperasikan jika terjadi kebakaran
pada bangunan tinggi maka akan semakin susah untuk memadamkannya.
e. Dinas Kebakaran sebagai pelaksana otonomi daerah dibidang Kebakaran
mempunyai tugas pokok dan fungsi yang berhubungan dengan bahaya kebakaran,
baik dalam bentuk penanggulangan dan pencegahan bahaya kebakaran maupun
operasional pada saat pelaksanaan pemadaman. Namun upaya penanggulangan dan
pencegahan bahaya kebakaran bukan semata-mata tanggungjawab Dinas Kebakaran
melainkan tanggungjawab seluruh komponen masyarakat Kota Semarang. Oleh
karena itu, perlu adanya penyuluhan kepada masyarakat Kota Semarang dalam
upaya penanggulangan bahaya kebakaran, hal ini juga menjadikan permasalahan
bagi Dinas Kebakaran yaitu, antara lain:
a. Masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam usaha pencegahan dan
penanggulangan kebakaran.
b. Kegiatan penyuluhan dilakukan di kelurahan, dan sekolah (SMU) dalam satu
tahun hanya bisa mencakup 48 lokasi saja, sedangkan jumlah kelurahan di
Kota Semarang sebanyak 177 kelurahan dan 157 SMU dan SMK, dan 204
SMP se-Kota Semarang.
c. Minimnya jumlah personil aparatur pemadam kebakaran, maka perlu dibentuk
Satuan Relawan Kebakaran Kota Semarang untuk upaya pencegahan
penanggulangan bahaya kebakaran. Upaya pembentukan Satlakar masih
belum memenuhi kebutuhan;
d. Belum ditetapkannya rencana induk sistem proteksi kebakaran dalam bentuk
Peraturan Daerah maupun Peraturan Walikota sebagai acuan pelaksanaan
pelayanan penanggulangan kebakaran;
D. Sistematika Penulisan LKj IP
Bab I. PENDAHULUAN
Berisi penjelasan umum organisasi, dengan penekanan aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.
Bab II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Berisi gambaran singkat mengenai : Rencana Strategis, Rencana Kerja dan
perjanjian kinerja. Mencakup sasaran yang ingin diraih SKPD dalam tahun
yang bersangkutan serta kaitannya dengan capaian visi dan misi SKPD.
Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja menitik beratkan pada pencapaian sasaran-sasaran
organisasi. Meliputi : analisis capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran
kinerja organisasi, uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis
akuntabilitas kinerja, dan uraian realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.
Bab IV. PENUTUP
Berisi simpulan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja SKPD serta
langkah-langkah antisipasif untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul di
masa yang akan datang.
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada Tahun 2016 Dinas Kebakaran bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran
utama yaitu :
1. Meningkatkan Ketrampilan dan Keahlian personil Dinas Kebakaran Kota Semarang
dengan cara mengikutsertakan dalam Diklat Kebakaran.
2. Membentuk Satuan Relawan Kebakaran (SATLAKAR) di Tingkat Kelurahan.
3. Mengurangi hambatan saat pelaksanaan pemadaman kebakaran, seperti : penertiban
gapura, portal, patok, polisi tidur dan lain-lain.
4. Mengurangi hambatan saat pelaksanaan pemadaman kebakaran.
5. Mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana proteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, sedang, vital dan industri sebagai persyaratan IMB, Ijin Gangguan
(HO) dokumen UKL UPL/AMDAL dan lain-lain.
Sasaran-sasaran dimaksud perlu diprioritaskan dalam rangka mendukung
tercapainya visi Dinas Kebakaran yaitu Terciptanya rasa aman masyarakat Kota Semarang
dari bahaya kebakaran.
Guna mencapai sasaran dimaksud maka pada tahun 2016 telah menetapkan
program utama dan 40 kegiatan.
A. Rencana Strategis
Rencana strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang,
tantangan dan hambatan yang timbul. Rencana strategis Dinas Kebakaran Tahun 2016 s/d
2021 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintah Jawa Tengah dan
merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu
sejak 2016 s/d 2021 .
Untuk mewujudkan Renstra tentu perlu ditunjang dengan Visi dan Misi yang
rasional. Untuk itu dapat diperhatikan Visi dan Misi Dinas Kebakaran yaitu :
1. Visi
Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang
akan datang. Dinas Kebakaran memiliki Visi sebagai berikut : ” Terciptanya rasa aman
masyarakat Kota Semarang dari bahaya kebakaran ”
Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut : keberadaan Dinas Kebakaran
memberikan rasa aman kepada masyarakat Kota Semarang dari bahaya kebakaran melalui
kegiatan pencegahan dan pemadaman kebakaran.
2. Misi
Guna mewujudkan visi tersebut terdapat Misi yang harus dilaksanakan, yaitu:
a. Meningkatkan profesionalisme aparatur Dinas Kebakaran yang berdedikasi tinggi,
peduli serta antisipasif.
b. Memberikan pelayanan prima dalam bidang pencegahan, penanggulangan
kebakaran dan bencana lain serta penyelamatannya.
c. Meningkatkan ketahanan lingkungan di bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran dan bencana lain kepada masyarakat.
d. Meningkatkan kerjasama dengan Instansi terkait.
3. Tujuan
Guna mewujudkan Misi, terdapat Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas
Kebakaran, yaitu :
a. Terwujudnya kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) yang profesional.
b. Terwujudnya sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran dan bencana lain
yang memadai.
c. Meningkatkan kenyamanan dan kelancaran tugas di tempat kerja.
d. Terinventarisasinya data daerah rawan kebakaran dan bencana lain.
e. Terwujudnya peningkatan pelayanan penanggulangan bencana kebakaran dan
bencana lain.
f. Terwujudnya Peraturan Daerah (bidang kebakaran dan bencana) tentang
penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana lain.
g. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penanggulangan bahaya kebakaran
dan bencana.
h. Terwujudnya kerjasama antar instansi terkait dalam upaya penanggulangan bahaya
kebakaran dan bencana lain.
4. Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun adalah sebagai berikut :
a. Mengupayakan kualitas personil yang handal dan terampil melalui pendidikan dan
pelatihan aparatur.
b. Mempercepat pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kebakaran dan bencana
lain dengan mempertimbangkan faktor monografi dan topografi dengan cara
menambah pos-pos pelayanan kebakaran dan posko bencana lain.
c. Mengupayakan penurunan frekuensi kebakaran guna menekan angka kerugian baik
jiwa maupun material.
d. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanggulangan bahaya
kebakaran dan bencana lain melalui sosialisasi Perda.
e. Pengawasan dan pengendalian bahan-bahan mudah terbakar yang beredar di
masyarakat.
f. Memberdayakan warga masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan secara
berkala.
g. Terjalinnya hubungan kemitraan dengan instansi terkait dan masyarakat dalam
rangka perlindungan keselamatan dari ancaman bahaya kebakaran dan bencana lain.
5. Program
Di dalam urusan perumahan, progam yang dilaksanakan meliputi :
a. Pelayanan administrasi perkantoran
b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
c. Peningkatan disiplin aparatur
d. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
e. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Di Tahun 2016 Dinas Kebakaran memiliki target yang hendak dicapai adalah
sebagai mana tercantum dalam tabel berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1
Meningkatnya kegiatan
penyuluhan dan pelatihan
kepada masyarakat tentang
pencegahan dan
penanggulangan bahaya
kebakaran
1 Meningkatnya kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam
upaya penanggulangan bahaya
kebakaran melalui kegiatan
penyuluhan
Penyuluhan di 48 lokasi
dengan peserta sebanyak
2880 orang, brosur
penyuluhan 4420 lb
2 Terlaksananya kegiatan
kesekretariatan 10 bulan
2
Pengembangan dan
Pemberdayaan Satuan Relawan
Kebakaran (SATLAKAR) di
tingkat Kelurahan
1 Meningkatnya kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam
upaya penanggulangan bahaya
kebakaran melalui
pemberdayaan satlakar
Pembentukan satlakar di 30
Kelurahan dengan jumlah
satlakar sebanyak 480
personil
2 Terlaksananya kegiatan
kesekretariatan 10 bulan
3
Meningkatnya pengawasan
dalam pemasangan instalasi
Proteksi kebakaran pada
bangunan baru, mulai dari
gambar rencana pemasangan,
proses pembangunan, sampai
pada kelayakan operasional
setelah instalasi proteksi
kebakaran tersebut terpasang
1 Pengawasan pelaksanaan
kebijakan pencegahan kebakaran 45 bangunan gedung
2 Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat waktu
tanggap (response time rate)
12 bulan
3 Terlaksananya kegiatan
kesekretariatan 4 bulan
4
Mengeluarkan surat
rekomendasi pemasangan
sarana proteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, sedang, vital
dan industri sebagai
persyaratan IMB, Ijin
gangguan (HO), dokumen
UKL UPL/AMDAL dll
1 Meningkatnya kesiapsiagaan
dalam penanggulangan bahaya
kebakaran
45 bangunan gedung
2 Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat waktu
tanggap (response time rate)
12 bulan
3 Terlaksananya kegiatan
kesekretariatan 4 bulan
5
Mengurangi hambatan saat
pelaksanaan pemadaman
kebakaran, seperti : penertiban
gapura, portal, patok, polisi
tidur dll
1 Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat waktu
tanggap (response time rate)
12 bulan
2 Meningkatnya kesiapsiagaan
dalam hal peralatan yang selalu
ready in use dalam upaya
penanggulangan bahaya
kebakaran
12 bulan
3 Terlaksananya kegiatan
kesekretariatan 12 bulan
6 Mempertahankan respon time
pertolongan kebakaran pada
masyarakat 15 menit
1 Cakupan pelayanan bencana
kebakaran 12 bulan
2 Jumlah mobil pemadam dalam
kondisi baik dalam upaya
penanggulangan bahaya
kebakaran
12 bulan
3 Pengadaan unit mobil pemadam
kebakaran 4000 - 5000 lt 1 unit
7
Meningkatkan Ketrampilan
dan keahlian personil Dinas
Kebakaran Kota Semarang
dengan mengikutsertakan
dalam Diklat Kebakaran
1 Meningkatnya SDM Aparatur
pemadam Kebakaran 30 personil
2 Terlaksananya kegiatan
kesekretariatan 10 bulan
Setelah melalui berbagai tahapan, dengan mempertimbangkan berbagai
aspek, ternyata rencana kinerja tahunan Tahun 2016, mengalami perubahan.
Adapun perubahan dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati antara kepala Dinas Kebakaran dengan
kepala daerah Tahun 2016, yaitu sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran (Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengembangan dan
Pemberdayaan Satuan
Relawan Kebakaran
(SATLAKAR) di
tingkat Kelurahan
Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat dalam
upaya
penanggulangan
bahaya kebakaran
melalui
pembentukan
satlakar
32
Kelurahan,
480 orang
Pengembangan dan
Pemberdayaan
Satlakar
391.250.000,-
Mengurangi
hambatan saat
pelaksanaan
pemadaman
kebakaran, seperti :
penertiban gapura,
portal, patok, polisi
tidur dll
Meningkatnya
kesiapsiagaan dalam
hal peralatan yang
selalu ready in use
dalam upaya
penanggulangan
bahaya kebakaran
100% Pemeliharaan rutin
/ berkala
kendaraan dinas /
operasional
1.495.890.000,-
Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani dalam
tingkat waktu
tanggap (response
time rate)
86.33%
(tahun
2016)
Operasi Pelayanan
Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
8.864.326.000,-
Mempertahankan
respon time
pertolongan
kebakaran pada
masyarakat 15 menit
Pengadaan unit
mobil pemadam
kebakaran 4000 -
5000 lt
1 unit Pengadaan Sarana
dan Prasarana
Pencegahan
Bahaya Kebakaran
1.425.811.000,-
Meningkatkan
Ketrampilan dan
keahlian personil
Dinas Kebakaran
Kota Semarang
dengan
mengikutsertakan
dalam Diklat
Kebakaran
Pengembangan
aparatur pemadam
kebakaran yang
memenuhi standar
kualifikasi
30 Personil Pendidikan dan
Pelatihan
Pertolongan dan
Pencegahan
Kebakaran
392.800.000,-
Apabila dicermati, antara RKT dengan PK, maka terdapat perbedaan target
kinerja sebagai berikut :
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target
Kinerja
Dalam RKT
Target
Kinerja
Dalam PK
Ket
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengembangan
dan Pemberdayaan
Satuan Relawan
Kebakaran
(SATLAKAR) di
tingkat Kelurahan
Meningkatnya kesadaran
dan partisipasi masyarakat
dalam upaya
penanggulangan bahaya
kebakaran melalui
pengembangan dan
pemberdayaan satlakar
32 Kelurahan,
480 orang 32 Kelurahan,
480 orang Anggaran terealisasi
mencapai target
SATLAKAR.
Mempertahankan
respon time
pertolongan
kebakaran pada
masyarakat 15
menit
Pengadaan unit mobil
pemadam kebakaran 4000 -
5000 lt
5 unit 1 unit Tidak adanya
anggaran yang
mencukupi Jumlah kasus kebakaran
yang tertangani dalam
tingkat waktu tanggap
(response time rate)
86.63%
(tahun 2016) 83,52% Jumlah kebakaran
yang tertangani
maksimal 15 menit
meningkat Meningkatkan
Ketrampilan dan
keahlian personil
Dinas Kebakaran
Kota Semarang
dengan
mengikutsertakan
dalam Diklat
Kebakaran
Pengembangan aparatur
pemadam kebakaran yang
memenuhi standar
kualifikasi
40 personil 30 personil Tahun ini hanya
diselenggarakan 2
jenis diklat :
Inspektur tingkat 1
dan diklat rescue.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN
Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan
dalam pencapian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas .
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai,
yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas Kebakaran. Pengukuran dimaksud itu
merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok
indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk
diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
PADA
RENSTRA
TAHUN
2016
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN
TAHUN
2015
TARGET
TAHUN
2016
REALISASI
TAHUN
2016
%
1
Meningkatkan
kegiatan
penyuluhan dan
pelatihan kepada
masyarakat
tentang
pencegahan dan
penanggulangan
bahaya
kebakaran
Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat
dalam upaya
penanggulangan
bahaya
kebakaran
100% 48 lokasi 48 lokasi 100 30 lokasi
2
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Satuan Relawan
Kebakaran (
SATLAKAR ) di
tingkat
Kelurahan
Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat
dalam upaya
penanggulangan
bahaya
kebakaran
32
Kelurahan,
480 orang
32
Kelurahan,
480 orang
30
Kelurahan,
480 orang
93,75 32
Kelurahan
3
Meningkatkan
pengawasan
dalam
pemasangan
instalasi proteksi
kebakaran pada
bangunan baru,
mulai dari
gambar rencana
Meningkatnya
kesiapsiagaan
dalam
penanggulangan
bahaya
kebakaran
100% 45 gedung 45 gedung 100 40 gedung
Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani
75% 100% 88.81% 111.36 68,72%
pemasangan,
proses
pembangunan,
sampai pada
kelayakan
operasional
setelah instalasi
proteksi
kebakaran
tersebut
terpasang
dalam tingkat
waktu tanggap
(response time
rate)
4
Mengeluarkan
surat
rekomendasi
pemasangan
sarana proteksi
kebakaran pada
bangunan tinggi,
sedang, vital, dan
industri sebagai
persyaratan IMB,
Ijin gangguan (
HO ), dokumen
UKL
UPL/AMDAL
dll
Meningkatnya
kesiapsiagaan
dalam
penanggulangan
bahaya
kebakaran
45 gedung 45 gedung 45 gedung 100 40 gedung
Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani
dalam tingkat
waktu tanggap
(response time
rate)
100% 100% 88.81% 88.67 86.21%
5
Mengurangi
hambatan saat
pelaksanaan
pemadaman
kebakaran,
seperti :
penertiban
gapura, portal,
patok, polisi tidur
dll
Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani
dalam tingkat
waktu tanggap
(response time
rate)
100% 100% 88.81% 88.67 86.21%
Meningkatnya
kesiapsiagaan
dalam hal
peralatan yang
selalu ready in
use dalam
upaya
penanggulangan
bahaya
kebakaran
100% 100% 100% 100 100%
6
Mempertahankan
respon time
pertolongan
kebakaran pada
masyarakat 15
menit
Cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran
25% 25% 47% 188 0.80%
jumlah mobil
pemadam
dalam kondisi
baik dalam
upaya
penanggulangan
bahaya
kebakaran
100% 100% 100% 100 100%
Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani
dalam tingkat
waktu tanggap
(response time
rate)
100% 100% 88,81% 88.67 86.21%
7
Meningkatkan
keterampilan dan
keahlian personil
Dinas Kebakaran
Pengembangan
aparatur
pemadam
kebakaran yang
100% 30
personil 2 personil 6.66% 100%
Kota Semarang
dengan cara
mengikutsertakan
dalam Diklat
Kebakaran
memenuhi
standar
kualifikasi
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja tiap sasaran, langkah-langkah dan program/kegiatan,
kendala/hambatan serta lanjut yang ditempuh Dinas Kebakaran :
1. Sasaran 1 : Meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat
tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
Indikator
Kinerja
Target pada
RENSTRA
(Tahun 2016)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat
dalam upaya
penanggulangan
bahaya
kebakaran
100% 48 lokasi 48 lokasi 30 lokasi
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah berhasil
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan
bahaya kebakaran sebanyak 2880 orang di 48 lokasi (1 lokasi pada ibu-ibu PKK
Kecamatan, 44 lokasi pada Ibu-ibu PKK Kelurahan, 1 lokasi di SMA/SMK, 2 lokasi
di instansi pemerintah). Atau berhasil mencapai target sejumlah 100%.
Hal ini sama dengan capaian tahun 2015 yaitu 30 lokasi atau 100%, yang
berbeda hanya lokasi penyuluhan yaitu di 30 kelurahan, (9 lokasi pada ibu-ibu PPK
Kecamatan, 5 lokasi pada ibu- ibu PKK Kelurahan, 16 lokasi di instansi
pemerintah)
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu Kegiatan Penyuluhan Pencegahan
Bahaya Kebakaran.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
Pada saat pelaksanaan program/kegiatan tersebut terdapat kendala/hambatan
yang dihadapi, yaitu kegiatan ini ditujukan untuk memberikan penyuluhan di
kelurahan/instansi dan sekolah. Dalam satu tahun hanya bisa mencakup 48 lokasi
saja, sedangkan jumlah kelurahan di Kota Semarang sebanyak 16 Kecamatan, 177
kelurahan, 157 SMU dan SMK se-Kota Semarang, 204 SMP se-Kota Semarang.
TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi kendala/hambatan tersebut, solusi yang diambil adalah
memberikan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran kepada masyarakat di
Kelurahan/instansi, SMP dan MTs, SMA dan SMK secara berkesinambungan guna
mengatasi kekurangan personil penyuluh kebakaran;
2. Sasaran 2 : Membentuk Satuan Relawan Kebakaran ( SATLAKAR ) di tingkat
Kelurahan
Indikator Kinerja
Target pada
RENSTRA (Tahun
2016)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat dalam
upaya
penanggulangan
bahaya kebakaran
Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat dalam
upaya
penanggulangan
bahaya kebakaran
32
Kelurahan,
480 orang
30
Kelurahan,
480 orang
32
Kelurahan,
480 orang
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah berhasil
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan
bahaya kebakaran dari yang ditargetkan 480 orang anggota Satlakar baru di 30
Kelurahan atau berhasil melampaui target sejumlah 93,75%.
Hal ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu sebesar 100%.
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu Kegiatan Pembentukan Satlakar.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
-
TINDAK LANJUT
-
3. Sasaran 3 : Meningkatkan pengawasan dalam pemasangan instalasi proteksi kebakaran
pada bangunan baru, mulai dari gambar rencana pemasangan, proses pembangunan,
sampai pada kelayakan operasional setelah instalasi proteksi kebakaran tersebut
terpasang.
Indikator Kinerja
Target pada
RENSTRA
(Tahun 2014)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
1. Meningkatnya
kesiapsiagaan
dalam
penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 45 gedung 45 gedung 40 gedung
2. Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani dalam
tingkat waktu
tanggap (response
time rate)
100% 100% 88.67% 86.21%
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah :
1. Berhasil meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bahaya kebakaran
sebanyak 45 gedung, atau berhasil mencapai target sebesar 100%.
Hal ini sama dengan tahun 2015 sebesar 100%.
2. Berhasil meningkatkan penanganan kasus kebakaran dalam tingkat waktu tanggap
(response time rate) dari yang ditargetkan 100% menjadi 88,81%
Hal ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 86,21%.
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu (1) Kegiatan Pengawasan
Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran, (2) Kegiatan Operasi Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
Pada saat pelakssanaan kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan
Pencegahan Kebakaran selain bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan gedung dalam
penanggulangan bahaya kebakaran, juga untuk penarikan retribusi pemeriksaan alat
pemadam kebakaran. Namun kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi
kurang. Target pendapatan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran Dinas
Kebakaran tahun 2016 sebesar Rp. 101.390.000,-. Hingga Desember 2016
pendapatan retribusi baru tercapai 177%.
TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi kendala/hambatan tersebut, solusi yang diambil adalah
melaksanakan kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung di anggaran
perubahan 2016 dimunculkan. Obyek penarikan retribusi adalah rumah sakit dan
pusat perbelanjaan/mall. Hingga Desember 2016 target retribusi tercapai 177% yaitu
sebesar Rp. 101.390.000,-. Tindak lanjut lain yaitu perlu membuat peraturan
walikota tentang retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran. Pemasangan
peralatan proteksi kebakaran sesuai dengan yang dipersyaratkan sangat membantu
penanggulangan kebakaran terutama pada tahap awal kebakaran.
4. Sasaran 4 : Mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana proteksi kebakaran
pada bangunan tinggi, sedang, vital, dan industri sebagai persyaratan IMB, Ijin
gangguan (HO), dokumen UKL UPL/AMDAL dll
Indikator Kinerja
Target pada
RENSTRA
(Tahun 2016)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
1. Meningkatnya
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 45 gedung 45 gedung 40 gedung
2. Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani dalam
tingkat waktu
tanggap (response
time rate)
75% 75% 88.67% 86.21%
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah :
1. Berhasil meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bahaya kebakaran
sebanyak 45 gedung, atau berhasil mencapai target sebesar 100%.
Hal ini sama dengan tahun 2015 sebesar 100%.
2. Berhasil meningkatkan penanganan kasus kebakaran dalam tingkat waktu tanggap
(response time rate) dari yang ditargetkan 75% menjadi 88.67%
Hal ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 86.21%.
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu (1) Kegiatan Pengawasan
Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran, (2) Kegiatan Operasi Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran selain
bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan gedung dalam penanggulangan bahaya
kebakaran, juga mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana proteksi
kebakaran bagi bangunan yang telah memasang peralatan proteksi kebakaran sesuai
yang dipersyaratkan dan peralatan tersebut layak operasional. Perda
penanggulangan kebakaran di Kota Semarang belum diganti dari tahun 1994 dan
belum ada Peraturan Walikota sebagai petunjuk pelaksanaannya menyebabkan
banyak pemasangan peralatan proteksi kebakaran di gedung-gedung belum sesuai
persyaratan.
TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi kendala/hambatan tersebut, solusi yang diambil antara lain
(1) Mengusahakan pembaruan Perda penanggulangan kebakaran di Kota Semarang
dan Perwal pelaksanaannya serta berkoordinasi dalam penerbitan IMB, HO,
AMDAL/UKL-UPL/STTPL dengan Dinas terkait. (2) Pemasangan peralatan
proteksi kebakaran sesuai dengan yang dipersyaratkan dan layak operasional sangat
membantu penanggulangan kebakaran terutama pada tahap awal kebakaran.
5. Sasaran 5 : Mengurangi hambatan saat pelaksanaan pemadaman kebakaran, seperti :
penertiban gapura, portal, patok, polisi tidur dll
Indikator Kinerja
Target pada
RENSTRA
(Tahun 2016)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
1. Jumlah kasus
kebakaran yang
tertangani dalam
tingkat waktu
tanggap (response
time rate)
75% 75% 88.67% 86.21%
2. Meningkatnya
kesiapsiagaan dalam
hal peralatan yang
selalu ready in use
dalam upaya
penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 100% 100% 100%
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah :
1. Berhasil meningkatkan penanganan kasus kebakaran dalam tingkat waktu tanggap
(response time rate) dari yang ditargetkan 75% menjadi 88.67%.
Hal ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 86.21%.
2. Berhasil mempertahankan kesiapsiagaan dalam hal peralatan yang selalu ready in
use dalam upaya penanggulangan bahaya kebakaran, atau berhasil mencapai target
sebesar 100%.
Hal ini sama dengan tahun 2015 sebesar 100%.
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu (1) Kegiatan Operasi Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, (2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala
Sarana dan Perlengkapan PMK.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
Masih dijumpai hambatan berupa gapura, portal, patok, polisi tidur saat
menuju lokasi kebakaran.
TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi kendala/hambatan tersebut, solusi yang diambil antara lain
(1) menambah jumlah pos pemadam, personil pemadam kebakaran, dan mobil PMK
untuk meningkatkan pelayanan penanggulangan kebakaran, (2) memelihara dan
menambah mobil dan peralatan rescue untuk mengatasi hambatan menuju lokasi
kebakaran.
6. Sasaran 6 : Mempertahankan respon time pertolongan kebakaran pada masyarakat 15
menit.
Indikator Kinerja
Target pada
RENSTRA
(Tahun 2016)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
1. Cakupan pelayanan bencana kebakaran
0.0018 % 0.0018 % 0.0013 % 0.0015 %
2. Jumlah mobil pemadam dalam
kondisi baik dalam
upaya
penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 100% 100% 100%
3. Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam
tingkat waktu
tanggap (response
time rate)
75% 75% 88.81% 86.21%
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah :
1. Berhasil meningkatkan cakupan pelayanan bencana kebakaran dari yang
ditargetkan 25%, tidak berhasil mencapai target dikarenakan terdapat beberapa
mobil pemadam kebakaran yang usianya lebih dari 10 tahun dan akan diajukan
penghapusan dari target 0,0018 % hanya tercapai 0,0013 %.
2. Berhasil mempertahankan jumlah mobil pemadam dalam kondisi baik dalam upaya
penanggulangan bahaya kebakaran, atau berhasil mencapai target sebesar 100%.
Hal ini sama dengan tahun 2015 sebesar 100%.
3. Berhasil meningkatkan penanganan kasus kebakaran dalam tingkat waktu tanggap
(response time rate) dari yang ditargetkan 75% menjadi 88.67%.
Hal ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 86.21%.
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu (1) Kegiatan Operasi Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, (2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
Pada saat pelaksanaan program/kegiatan tersebut terdapat kendala/hambatan
yang dihadapi, yaitu antara lain : Terdapat 18 mobil PMK dan mobil tangga tanpa
STNK dan berusia lebih dari 10 tahun.
TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi kendala/hambatan tersebut, solusi yang diambil antara lain
mengajukan penambahan mobil PMK dan mobil tangga.
7. Sasaran 7 : Meningkatkan keterampilan dan keahlian personil Dinas Kebakaran Kota
Semarang dengan cara mengikutsertakan dalam Diklat Kebakaran
Indikator Kinerja
Target pada
RENSTRA
(Tahun 2016)
Target Tahun
2016
Realisasi
Tahun 2016
Capaian
Tahun 2015
Pengembangan
aparatur pemadam
kebakaran yang
memenuhi standar
kualifikasi
100% 30 personil 30 personil 50 personil
Pada tahun 2016 kinerja yang dicapai oleh Dinas Kebakaran adalah berhasil
mengembangkan aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi
dari yang ditargetkan 30 orang mencapai target sejumlah 100%. Hal ini menurun
dibandingkan capaian tahun 2015 sebanyak 50 personil.
PROGRAM/KEGIATAN YANG BERHASIL
Indikator kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena
program/kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu Pendidikan dan Pelatihan
Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran.
PROGRAM/KEGIATAN YANG GAGAL
-
KENDALA/HAMBATAN
Pada saat pelaksanaan program/kegiatan tersebut terdapat kendala/hambatan
yang dihadapi, yaitu karena pada tahun ini hanya diselenggarakan 2 jenis diklat saja
yaitu : diklat inspektorat 1 dan diklat rescue.
TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi kendala/hambatan tersebut, solusi yang diambil antara lain
(1) memaksimalkan penyerapan anggaran untuk mengikuti program diklat sehingga
anggaran yang tersisa hanya untuk perjalanan dinas peserta diklat.
C. Akuntabilitas Keuangan
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebakaran,
pada tahun 2016 digunakan anggaran, yaitu :
1. Target dan realisasi pendapatan
Pada tahun 2016, Dinas Kebakaran ditagetkan untuk menghasilkan
pendapatan sebanyak Rp. 101.390.000,- namun ternyata pendapatan yang diperoleh
adalah sebesar Rp180.235.000,- atau tercapai sebesar 177%.
Rincian target dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2016
No Jenis Pendapatan Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
selisih %
1 2 3 4 5 6
1
Retribusi
pemeriksaan alat
pemadam kebakaran
101.390.000 179.485.000 78.095.000 177%
2 Sewa mobil PMK 11.750.000 30.250.000 18.500.000 257%
Jumlah 113.140.000 209.735.000 96.595.000 185%
Berdasarkan tabel di atas terlihat capaian pendapatan Tahun 2016 terjadi
kenaikan sebanyak Rp 96.595.000,- atau (185%). Hal tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut : retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran
melampaui target karena di anggaran perubahan muncul kegiatan koordinasi
perijinan pemanfaatan gedung yang mengintensifkan pemungutan retribusi pada
gedung-gedung (mall dan rumah sakit) yang diperiksa peralatan pemadam
kebakarannya, retribusi sewa mobil melampaui target karena sewa mobil untuk
kegiatan komersial lebih banyak dari target.
2. Alokasi anggaran dan realisasi belanja
Pada tahun 2016 Dinas Kebakaran mendapatkan Anggaran sebesar
Rp 26.211.058.152,- namun dalam realisasinya anggaran tersebut terserap sebanyak
Rp 23.798.077.370,- (90%) .
Anggaran sejumlah Rp 26.211.058.152,- dialokasikan untuk belanja tidak
langsung sebanyak Rp 9.313.287.152,- (35%) dan belanja langsung sebanyak Rp.
16.897.771.000,- (64.46%).
Apabila dilihat dari jenis anggaran, maka realisasi belanja tidak langsung
adalah sebanyak Rp. 8.476.325.792,- (91.01%) dari anggaran yang tersedia
sebanyak 9.313.287.152,- ,sedangkan belanja langsung dari anggaran yang ada
sebanyak Rp. 16.897.771.000,- direalisasikan sebesar Rp. 15.321.751.578,- (90.67
%).
Selanjutnya dilihat total realisasi belanja tidak langsung dan belanja
langsung untuk Dinas Kebakaran 90%.
Realisasi belanja tidak sesuai dengan alokasi anggaran disebabkan antara
lain :
a. Kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung hanya menyerap
dana 89.47% disebabkan anggaran perubahan turun di bulan Oktober
sehingga alokasi anggaran 5 bulan hanya dapat dilaksanakan 3 bulan.
b. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan
Kebakaran hanya menyerap dana 12.66 % disebabkan pada tahun ini
hanya diselenggarakan 2 jenis diklat saja yaitu diklat inspektorat 1 dan
diklat rescue.
c. Kegiatan Lomba Ketrampilan PMK dan Penanggulangan Bencana hanya
menyerap dana 95.66% disebabkan event lomba pemadam kebakaran di
DKI Jakarta tidak ada, sehingga penyerapan anggaran hanya dapat
dilakukan untuk persiapan lomba di DKI Jakarta dan lomba di Dinas
Kebakaran.
d. Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik
dengan capaian 82.02% disebabkan penyerapan dana berdasarkan
pemakaian.
3. Sisa lebih penghitungan anggaran
Pada tahun 2016 Dinas Kebakaran mengembalikan ke kas daerah sebagai sisa
lebih penghitungan anggaran perkiraan sejumlah Rp. 2.412.980.782,-. Sisa
lebih penghitungan anggaran untuk belanja tidak langsung sebanyak Rp
836.961.360,- dan belanja langsung sebanyak Rp. 1.576.019.422,-.
Alasan terjadi sisa lebih anggaran adalah terdapat kegiatan yang penyerapan
anggaran bersifat pemakaian jadi ketika terjadi efisiensi maka penyerapan
anggaran menjadi lebih sedikit. Terdapat juga anggaran yang penyerapannya
tergantung dengan pelaksanaan kegiatan Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.
Disamping itu ada juga kegiatan yang muncul di anggaran perubahan.
Sisa lebih anggaran dari seluruh SKPD dapat digunakan untuk pembelian
mobil tangga karena mobil tangga yang dimiliki Dinas Kebakaran sudah
berusia lebih dari 10 tahun.
BAB IV
PENUTUP
A. Tinjauan Umum Keberhasilan
Dinas Kebakaran Kota Semarang sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang penanganan dan penanggulangan
kebakaran dan bencana berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan mempunyai
fungsi untuk : (a) Perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan teknik,
operasional dan pengendalian, peralatan dan perbekalan, pembinaan dan penyuluhan serta
penanggulangan bencana; (b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum dibidang pengembangan teknik, operasional dan pengendalian, peralatan dan
perbekalan, pembinaan serta penyuluhan;.
Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka
diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien mungkin.
Dengan memperhatiakan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat
dikatakan bahwa Dinas Kebakaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan
berhasil, hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :
1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (95.24%), dengan rincian.per
sasaran :
a. Meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran sebesar 100%,
b. Membentuk Satuan Relawan Kebakaran ( SATLAKAR ) di tingkat
Kelurahan sebesar 93.57%,
c. Meningkatkan pengawasan dalam pemasangan instalasi proteksi kebakaran
pada bangunan baru, mulai dari gambar rencana pemasangan, proses
pembangunan, sampai pada kelayakan operasional setelah instalasi proteksi
kebakaran tersebut terpasang sebesar 100% dan 88.67%.
d. Mengeluarkan surat rekomendasi pemasangan sarana proteksi kebakaran
pada bangunan tinggi, sedang, vital, dan industri sebagai persyaratan IMB,
Ijin gangguan (HO), dokumen UKL UPL/AMDAL dll sebesar 100% dan
88.67%.
e. Mengurangi hambatan saat pelaksanaan pemadaman kebakaran, seperti :
penertiban gapura, portal, patok, polisi tidur dll sebesar 88.67% dan 100%.
f. Mempertahankan respon time pertolongan kebakaran pada masyarakat 15
menit sebesar 188%, 100%, 88.67%.
g. Meningkatkan keterampilan dan keahlian personil Dinas Kebakaran Kota
Semarang dengan cara mengikutsertakan dalam Diklat Kebakaran sebesar
6.66%.
2. Pendapatan melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak Rp.
209.735.000,- dari yang ditetapkan sebanyak Rp. 113.140.000,- (185%)
3. Dinas Kebakaran menggunakan dana 95% dari dana yang dianggarkan . Hali ini
berarti terjadi efisiensi 5%.dari angaran yang disediakan.
B. Permasalahan atau Kendala Yang berkaitan dengan Pencapaian Kinerja
Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan guna
mencapai kinerja yang telah ditargetkan, diantaranya :
1. Jumlah personil penyuluh pemadam kebakaran tidak sebanding dengan obyek
penyuluhan.
2. Kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi kurang.
3. Perda penanggulangan kebakaran di Kota Semarang belum diganti dari tahun 1994
dan belum ada Peraturan Walikota sebagai petunjuk pelaksanaannya menyebabkan
banyak pemasangan peralatan proteksi kebakaran di gedung-gedung belum sesuai
persyaratan.
4. Masih dijumpai hambatan berupa gapura, portal, patok, polisi tidur saat menuju
lokasi kebakaran.
5. Jumlah pos pemadam belum sesuai dengan perencanaan di RISPK yaitu kurang 2
pos.
6. Terdapat 18 mobil PMK dan mobil tangga tanpa STNK dan berusia lebih dari 10
tahun.
7. Program diklat di Pemadam DKI Jakarta berubah dari yang direncanakan 100 jam
pelajaran pelaksanaannya untuk program diklat 200 jam pelajaran sehingga jumlah
personil yang diikutkan diklat lebih sedikit.
C. Strategi Pemecahan Masalah
Strategi yang dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah :
1. Memberikan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran kepada masyarakat di
Kelurahan/instansi, SMP dan MTs, SMA dan SMK secara berkesinambungan guna
mengatasi kekurangan personil penyuluh kebakaran;
2. Melaksanakan kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung di anggaran
perubahan 2016. Obyek penarikan retribusi adalah rumah sakit dan pusat
perbelanjaan/mall.
3. Mengajukan pembuatan peraturan walikota tentang retribusi pemeriksaan alat
pemadam kebakaran.
4. Berkoordinasi dalam penerbitan IMB, HO, AMDAL/UKL-UPL/STTPL dengan
Dinas terkait.
5. Menambah jumlah pos pemadam di setiap Kecamatan, menambah personil
pemadam kebakaran, dan mobil PMK dan mobil tangga untuk meningkatkan
pelayanan penanggulangan kebakaran.
6. Memelihara dan menambah mobil dan peralatan rescue untuk mengatasi hambatan
menuju lokasi kebakaran.
7. Memaksimalkan penyerapan anggaran untuk mengikuti program diklat sehingga
anggaran yang tersisa hanya untuk perjalanan dinas peserta diklat.
Demikian laporan kinerja Instansi pemerintah Tahun 2016 untuk Dinas
Kebakaran semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/kinerja
yang akan datang.
Sekian dan terima kasih
LAMPIRAN-LAMPIRA N
LEMBAR PENGUKURAN KINERJA
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SKPD : DINAS KEBAKARAN
Tahun Anggaran : 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
PADA
RENSTRA
TAHUN 2016
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN
TAHUN 2015 TARGET
TAHUN 2016
REALISASI
TAHUN 2016 01%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatkan kegiatan
penyuluhan dan pelatihan
kepada masyarakat tentang
pencegahan dan
penanggulangan bahaya
kebakaran
Meningkatnya kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam
upaya penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 48 lokasi 48 lokasi 100 30 lokasi
Rata-rata capaian sasaran-1 : 100%
2 Membentuk Satuan Relawan
Kebakaran (SATLAKAR ) di
tingkat Kelurahan
Meningkatnya kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam
upaya penanggulangan
bahaya kebakaran
32 Kelurahan,
480 orang 32 Kelurahan,
480 orang
30 Kelurahan,
480 orang 93.75 32 Kelurahan
Rata-rata capaian sasaran-2 : 93.75%
3 Meningkatkan pengawasan
dalam pemasangan instalasi
proteksi kebakaran pada
bangunan baru, mulai dari
gambar rencana pemasangan,
proses pembangunan, sampai
pada kelayakan operasional
setelah instalasi proteksi
kebakaran tersebut terpasang
Meningkatnya kesiapsiagaan
dalam penanggulangan
bahaya kebakaran 100% 45 gedung 45 gedung 100 40 gedung
Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat
waktu tanggap (response time
rate)
75% 100% 88.81% 111.3
6 68,72%
Rata-rata capaian sasaran-3 : 105.68%
4 Mengeluarkan surat
rekomendasi pemasangan sarana
proteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, sedang, vital,
dan industri sebagai persyaratan
IMB, Ijin gangguan ( HO ),
dokumen UKL UPL/AMDAL
dll
Meningkatnya kesiapsiagaan
dalam penanggulangan
bahaya kebakaran 45 gedung 45 gedung 45 gedung 100 40 gedung
Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat
waktu tanggap (response time
rate)
100% 100% 88.81% 88.67 86.21%
Rata-rata capaian sasaran-4 : 94.335%
5 Mengurangi hambatan saat
pelaksanaan pemadaman
kebakaran, seperti : penertiban
gapura, portal, patok, polisi tidur
dll
Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat
waktu tanggap (response time
rate)
100% 100% 88.81% 88.67 86.21%
Meningkatnya kesiapsiagaan
dalam hal peralatan yang
selalu ready in use dalam
upaya penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 100% 100% 100 100%
Rata-rata capaian sasaran-5 : 94.335%
6 Mempertahankan respon time
pertolongan kebakaran pada
masyarakat 15 menit
Cakupan pelayanan bencana
kebakaran 25% 25% 47% 188 0.80%
jumlah mobil pemadam
dalam kondisi baik dalam
upaya penanggulangan
bahaya kebakaran
100% 100% 100% 100 100%
Jumlah kasus kebakaran yang
tertangani dalam tingkat
waktu tanggap (response time
rate)
100% 100% 88.81% 88.67 86.21%
Rata-rata capaian sasaran-6 : 125.55%
7 Meningkatkan keterampilan dan
keahlian personil Dinas
Kebakaran Kota Semarang
dengan cara mengikutsertakan
dalam Diklat Kebakaran
Pengembangan aparatur
pemadam kebakaran yang
memenuhi standar
kualifikasi
100% 30 personil 2 personil 6.66% 100%
Rata-rata capaian sasaran-7 :6.66%
Total Rata-rata capaian: 88.615%