makalah ip versi 6 (ipv6)

21
MAKALAH IP VERSI 6 (IPv6) Di Susun Oleh: KADEK MAGSEGA ARTAWAN(11102158) STMIK STIKOM INDONESIA (STIKI) DENPASAR

Upload: magsega

Post on 24-Nov-2015

201 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

IPv6

TRANSCRIPT

MAKALAH IP VERSI 6 (IPv6)

Di Susun Oleh:

KADEK MAGSEGA ARTAWAN(11102158)

STMIK STIKOM INDONESIA (STIKI)

DENPASAR

2014DAFTAR ISIiDAFTAR ISI

iiiABSTRAK

iiKATA PENGANTAR

v1BAB I PENDAHULUAN

1A. Latar Belakang

1B. Rumusan Masalah

2C. Tujuan Penulisan Makalah

BAB II4PEMBAHASAN4A. Cara penulisan IPv6...............................................................................................................4B. Cara menghitung IPv6...........................................................................................................610BAB III

10KESIMPULAN DAN SARAN

10A.Kesimpulan

11B. Saran

12DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks.

Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.

Dalam tugas makalah ini akan di jelaskan mengenai Ipv6 dan bagaimana rancangan penulisan dan sistem perhitungan untuk menghasilkan Ipv6 ini.KATA PENGANTAR

Akhirnya selesai sudah makalah yang berjudul Ipv6 ini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan, sehingga saya sangat menghargai segala kritik dan masukan yang berguna dari pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan komputer, khususnya di bidang komputer jaringan. Sekali lagi penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat.

Denpasar, 8 April 2014Kadek Magsega Artawan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangIP versi 6 (IPv6) merupakan protokol Internet baru yang dikembangkan pada tahun 1994 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menggantikan IP versi 4 (IPv4) yang saat ini tengah mendekati ambang batas alokasi alamatnya. Ruang alamat IPv4 ini diperkirakan akan habis pada tahun 2011 (Huston 2005). Tujuan utama dikembangkannya IPv6 adalah untuk meningkatkan ruang alamat Internet sehingga mampu mengakomodasi perkembangan jumlah pengguna Internet yang semakin pesat. IPv4 yang pada dasarnya tidak pernah berubah sejak 1981 memiliki panjang alamat IP sebesar 32 bits yang artinya hanya mampu mengakomodasi 232 alamat (Postel 1981). Di lain pihak, IPv6 dengan panjang alamat 128 bits mampu menampung 296 kali jumlah alamat yang dapat disediakan oleh IPv4 (Deering 1995). Oleh karena itu, yang menjadi perhatian utama pada masa ini adalah bagaimana jaringan IPv6 yang telah dikembangkan mampu berinteraksi dengan jaringan IPv4 yang sudah ada sebelumnya. Dalam implementasi IPv6 ke dalam infrastruktur jaringan Internet yang masih terdapat IPv4 ini, diperlukan mekanisme transisi yang memungkinkan keduanya untuk saling berhubungan. Mekanisme tunneling (IPv6-over-IPv4) merupakan solusi utama pada masa awal pembangunan IPv6. B. Rumusan Masalah

Setelah IPv4 sukses penggunaannya oleh para pengguna internet, kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IPv4 hanya dapat menampung para pengguna internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan angka ini diperkirakan akan melonjak kembali beberapa tahun kedepan. Masalah yang paling besar pada Internet Protocol saat ini adalah perputaran kecepatan untuk mencapai suatu titik alamat jaringan yang tersedia. IPv4 mempertimbangkan sekitar 232 atau 4.294.967.296 alamat, sebagian besar kesalahan pada alokasi awal, tanpa meninggalkan ruang untuk pengembangan. IP versi baru yaitu IPv6 menawarkan suatu pemecahan yang lebih permanen, yaitu sekitar 2128 atau 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat.

Berdasarkan hal itulah kemudian dirancang suatu protokol internet baru yang dinamakan Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996 yangpenggunaannya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya. IPng atau disebut juga IPv6 sendiri adalah suatu protokol layer ketiga terbaru yang diciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering dikenal sebagai IP. Alasan utama dari penciptaan Internet Protocol Version 6 ini adalah untuk mengoreksi masalah pengalamatan pada versi 4 (IPv4). Karena kebutuhan akan alamat internet semakin banyak, maka IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengalamatan yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan pada IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP sebelumnya. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu peningkatan jumlah alamat dari 32 bit (IPv4) menjadi 128 bit (IPv6).

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi standar tugas semester pada matakuliah Manajemen Jaringan dan Server.

Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai pada makalah ini, antara lain :A. Cara penulisan Ipv6B. Cara menghitung Ipv6BAB II

PEMBAHASAN

A. CARA PENULISAN IP VERSI 6Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:

00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010

Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit

0010000111011010 0000000011010011 00000000000000000010111100111011 0000001010101010 00000000111111111111111000101000 1001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Penyederhanaan Bentuk AlamatAlamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0. Contohnya

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Dpat disederhanakan menjadi:

21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Contohnya seperti berikut

21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

dapat disederhanakan menjadi

21DA:D3::2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.

B. CARA MENGHITUNG IP VERSI 6Dalam perhitungan Ipv6 ini akan saya jelasan bagaimana cara menghitung dari bilangan biner yang mempunyai 8 block berukuran 16 bit yang di totalkan menjadi: 8 x 16 = 128 bit (Ipv6)Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner totalnya 128bit.

00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010

Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Dari 16bit tersebut kemudian pecah menjadi 4 bit setiap 1 block, contoh:0010 0001 1101 1010 : 0000 0000 1101 0011 : 0000 0000 0000 0000 :0010 1111 0011 1011 : 0000 0010 1010 1010 : 0000 0000 1111 1111 : 1111 1110 0010 1000 : 1001 1100 0101 1010

Kemudian setiap blok 4 bit tinggal di hitung saja, berikut hasilnya :KET:123456789ABCDEF

Block 1 : 0010 0001 1101 10100010=2

0001=1

1101=D

1010=A

Hasil pada block 1 = 21DA

Block 2 : 0000 0000 1101 00110000=0

0000=0

1101=D

0011=3Hasil pada block 2 = 00D3Block 3 : 0000 0000 0000 00000000=00000=00000=00000=0Hasil pada block 3 = 0000

Block 4 : 0010 1111 0011 10110010=2

1111=F

0011=3

1011=B

Hasil pada block 4 = 2F3B

Block 5 : 0000 0010 1010 10100000=0

0010=2

1010=A

1010=A

Hasil pada block 5 = 02AA

Block 6 : 0000 0000 1111 1111 0000=0

0000=0

1111=F

1111=F

Hasil pada blok 6 = 00FF Block 7 : 1111 1110 0010 10001111=F

1110=E

0010=2

1000=8

Hasil pada block 7 = FE28Block 8 : 1001 1100 0101 10101001=9

1100=C

0101=5

1010=A

Hasil pada block 8 = 9C5AHASIL AKHIRNYA ADALAH :

21DA: 00D3: 0000: 2F3B: 02AA: 00FF : FE28: 9C5ABAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berbeda denganIPv4yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanyaDHCPv6Server sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapatdynamic addressdanstatic address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan denganstateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan denganstateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamathost, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut denganFormat Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalahFormat Prefix.

B. Saran

Belajarlah banyak-banyak membaca dari buku, referensi yang lain agar mendapat pengetahuan yang lebih luas dan berkembang dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKAFauzan HTF. 2012. Pengertian dan cara penulisan Ipv6. http://fauzanhtf.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-cara-penulisan-ipv6.html.

9 April 2014

ii