laporan kerja praktek

Upload: arga-patria-dranie-putra

Post on 02-Mar-2016

79 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata kuliah Kerja Praktek merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa sarjana strata-1 (S1) dalam memenuhi beban kuliah di Program Studi Teknik Arsitektur (PS TA), Universitas Sriwijaya. Mata kuliah ini dilatarbelakangi agar mahasiswa mampu menerepkan ilmu dari teori yang diberikan dalam perkuliahan ke dalam praktek yang dilakukan dilapangan. Kemampuan dan pengetahuan mahasiswa untuk memahami dan mempelajari kenyataan pengerjaan lapangan sangatlah dibutuhkan agar mahasiswa siap melaksanakan dan tidak lagi Terkejut dengan keadaan lapangan yang sesungguhnya.

TRANSCRIPT

PENDAHULUANBAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGMata kuliah Kerja Praktek merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa sarjana strata-1 (S1) dalam memenuhi beban kuliah di Program Studi Teknik Arsitektur (PS TA), Universitas Sriwijaya. Mata kuliah ini dilatarbelakangi agar mahasiswa mampu menerepkan ilmu dari teori yang diberikan dalam perkuliahan ke dalam praktek yang dilakukan dilapangan. Kemampuan dan pengetahuan mahasiswa untuk memahami dan mempelajari kenyataan pengerjaan lapangan sangatlah dibutuhkan agar mahasiswa siap melaksanakan dan tidak lagi Terkejut dengan keadaan lapangan yang sesungguhnya.Kerja praktek yang dilakukan pada proyek Pembangunan Jasmine Mansion merupakan salah satu bukti nyata keaktifan mahasiswa untuk mengetahui pengerjaan proyek pembangunan gedung ini. Pengawasan yang dilakukan adalah pada pelaksanaan pekerjaan Kolom, Balok, Dan Plat Lantai. Pengawasan akan berfokus pada proses pengerjaan Kolom, balok dan plat lantai mengingat tenggat waktu yang diberikan untuk Kerja Praktek hanya sebanyak empat puluh hari kerja ( kurang lebih dua bulan).

DAFTAR ISI

COVERiLEMBAR PENGESAHANiKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I11.1 LATAR BELAKANG11.2 PERMASALAHAN21.3 TUJUAN21.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN21.5 METODOLOGI21.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN3BAB II52.1 LATAR BELAKANG PROYEK52.2 TUJUAN PROYEK52.3 DATA UMUM PROYEK62.4 DATA TEKNIK PROYEK72.4.1 FOTO72.4.2 KETERANGAN TEKNIS BANGUNAN9BAB III103.1 STRUKTUR103.1.1 PENGERTIAN STRUKTUR103.1.2 HUBUNGAN STRUKTUR DENGAN ARSITEKTUR103.1.3 BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR113.2 KOLOM133.2.1 PENGERTIAN PONDASI133.2.2 JENIS-JENIS PONDASI133.3 BALOK163.3.1 PENGERTIAN PONDASI TIANG PANCANG163.3.2 SEJARAH PONDASI TIANG PANCANG163.3.3 JENIS-JENIS TIANG PANCANG173.3.4. JENIS-JENIS ALAT PEMANCANG193.3.5 KRITERIA PEMILIHAN ALAT PANCANG233.4 PLAT LANTAI243.4.1 PENGERTIAN HYDRAULIC STATIC PILE DRIVER243.4.2 KEUNGGULAN HYDRAULIC STATIC PILE DRIVER243.4.3 KEKURANGAN HYDRAULIC STATIC PILE DRIVER253.4.4 BAGIAN-BAGIAN HYDRAULIC STATIC PILE DRIVER26BAB IV274.1 REKAPITULASI PEKERJAAN274.2 PEKERJAAN KOLOM, BALOK, PLAT LANTAI294.2.1 PERSIAPAN294.2.2 PENGECORAN314.2.3 PDA TEST414.3 PEKERJAAN GALIAN DAN PEMBUANGAN TANAH KELUAR DARI LOKASI PROYEK43BAB V465.1 LAPORAN PEKERJAAN PEMANCANGAN465.2 LAPORAN PDA TEST475.3 LAPORAN PEKERJAAN GALIAN DAN PEMBUANGAN TANAH KELUAR DARI LOKASI PROYEK48BAB VI496.1 KESIMPULAN496.2 SARAN50DAFTAR PUSTAKA51LAMPIRAN-LAMPIRAN52

BAB IPENDAHULUAN1.2 LATAR BELAKANGMata kuliah Kerja Praktek merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa sarjana strata-1 (S1) dalam memenuhi beban kuliah di Program Studi Teknik Arsitektur (PS TA) Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik, Universitas Sriwijaya. Mata kuliah ini dilatarbelakangi agar mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari teori tetapi juga mendapat ilmu dari praktek yang dilakukan dilapangan. Kemampuan dan pengetahuan mahasiswa untuk memahami dan mempelajari kenyataan pengerjaan lapangan sangatlah dibutuhkan agar mahasiswa siap memasuki dunia kerja yang tentu berbeda dengan dunia perkuliahan yang telah dipelajari sebelumnya. Kerja praktek yang dilakukan pada proyek Pembangunan JASMINE MANSION merupakan salah satu bukti nyata keaktifan mahasiswa untuk mengetahui pengerjaan proyek pembangunan gedung ini. Pengawasan yang dilakukan adalah pada pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok dan plat lantai. Pengawasan hanya akan berfokus pada proses mengingat tenggat waktu yang diberikan untuk Kerja Praktek hanya sebanyak empat puluh hari kerja ( kurang lebih dua bulan) dan alam dua bulan tersebut. Struktur kolom balok dan plat lantai merupakan aspek yang sangat penting dalam pendirian sebuah bangunan. Seorang arsitek haruslah paham betul sistem struktur tersebut, apa yang akan digunakan dan bagaimana pelaksanaannya. Untuk memahami hal itulah, maka sebaiknya mahasiswa dapat melihat dan mengawasi langsung proses pekerjaan sistem struktur tersebut pada sebuah bangunan serta membandingkannya dengan teori yang di dapat di bangku kuliah.Kerja praktek ini terlaksana karena pengerjaan yang dilakukan PT LYNN PROPERTY selaku, pemilik dan pengembang project. Melalui pengalaman lapangan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa sehingga memiliki daya nalar dan pemahaman mengenai bahasan yang akan di bahas. Semoga pengalaman kerja praktek ini dapat dijadikan pedoman dalam rancangan atau desain dimasa yang akan datang.

1.3 PERMASALAHANAdapun yang menjadi permasalahan di dalam penulisan laporan ini, antara lain sebagai berikut: Belum spesifiknya pengetahuan yang didapat dari perkuliahan mengenai jenis-jenis struktur kolom, balok dan plat lantai. Masih kurangnya pengetahuan baik teori maupun praktek yang didapat dari perkuliahan mengenai cara pelaksanaan struktur Kolom, balok, dan plat lantai

1.4 TUJUANAdapun tujuan dari pembahasan laporan ini adalah sebagai berikut : Mengetahui tahapan pelaksanaan pekerjaan struktur kolom balok dan plat lantai Mengetahui alat-alat yang dipakai dalam pemasangan struktur kolom balok dan plat lantai Mengetahui kelebihan dan kekurangan struktur kolom balok dan plat lantai Dapat menganalisis perbedaan pekerjaan teknis pemasangan struktur kolom balok dan plat lantai antara teori dan terapan di lapangan.

1.5 RUANG LINGKUP PEMBAHASANBerdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan yang disajikan, maka dalam pembahasan ini hanya akan dibatasi pada pelaksanaan pekerjaan struktur yaitu pemasangan kolom balok dan plat lantai pada proyek Pembangunan jasmine mansion berdasarkan pengamatan lapangan, sehingga dapat diketahui kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan, perbedaan secara teori dan pengerjaannya di lapangan, penyebab permasalahan, resiko yang akan terjadi dan upaya yang ditempuh untuk mengatasinya.

1.6 METODOLOGIAdapun metodologi yang digunakan pada penyusunan laporan, antara lain:a) Studi pustakaSebagai bahan referensi dan literatur serta perbandingan antara teori dan praktek lapangan. Sumber studi pustaka diperoleh dari pengumpulan buku-buku dan literatur serta beberapa jurnal internet yang dapat membantu dalam pembahasan topik.b) Studi observasi lapanganStudi observasi lapangan merupakan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan struktur yaitu pemasangan kolom balok dan plat lantai di lapangan pada proyek jasmine mansion. Studi observasi lapangan dimulai pada juni 2014 hingga agustus 2014.c) KonsultasiMetode konsultasi yang dilakukan berupa diskusi terhadap pihak konsultan terhadap materi pengerjaanstruktur yaitu pemasangan kolom balok dan plat lantai dalam hal ini adalah pihak PT LYNN PROPERTY

1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASANSecara garis besar sistematika pembahasan dalam laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut :BAB IPENDAHULUANMenguraikan secara umum latar belakang kerja praktek dengan spesifikasi pekerjaan yang menjadi topik pembahasan yang diambil, permasalahan yang akan dibahas, tujuan, ruang lingkup pembahasan, metodologi dan sistematika pembahasan.BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran umum mengenai jasmine mansion yang meliputi lokasi, kondisi fisik, serta profil proyek.BAB III TINJAUAN PUSTAKAMemberikan uraian tentang definisi dan fungsi dari pekerjaan Struktur pondasi yang diambil yaitu meliputi pengertian struktur, jenis-jenis jenis-jenis struktur, pengertian kolom, balok & plat lantai, metode pelaksanaan, alat yang digunakan, kelebihan dan kekurangan, berdasarkan data yang diperoleh dari literatur yang berkenaan dengan topik yang akan dibahas. BAB IVANALISA DAN PEMBAHASANMembahas mengenai pelaksanaan pekerjaan Struktur Pondasi, meliputi proses penentuan titik, pemasangan, uji kelayakan, dll.BAB VLAPORAN PEKERJAANBerisikan perbandingan pelaksanaan pengerjaan struktur yaitu pemasangan kolom, balok, dan plat lantai , antara teori dan praktek di lapangan yang ditampilkan dengan tabel perbandingan teknis pekerjaan, dan disertai pendapat yang melatar belakangi perbedaan tersebut. BAB VIPENUTUPBerisikan kesimpulan pembahasan pekerjaan dan perbandingan antara teoriteori yang diperoleh pada literatur dengan praktek di lapangan serta beberapa saran.

1.8

BAB IIGAMBARAN UMUM2.1 LATAR BELAKANG PROYEKRumah Sakit Roman Khatolik Charitas adalah salah satu rumah sakit tertua yang ada di kota Palembang. Kedisiplinan, kecepatan bertindak serta kebersihan yang ditawarkan rumah sakit ini menjadikannya sebagai pilihan utama masyarakat sekitar untuk mengatasi keadaan darurat di bidang kesehatan. Berdiri sejak tahun 1938, rumah sakit ini dipengaruhi oleh arsitektur Belanda, yang menjadi tren pada masa pembangunan. Salah satu ciri yang masih terlihat adalah penggunaan pintu-pintu besar khas Belanda yang dapat kita jumpai dibanyak ruang di rumah sakit ini. Penggunaan batu alam sebagai fasad juga mengingatkan kembali akan kejayaan arsitektur Belanda di Indonesia pada masa penjajahan. Puluhan tahun berlalu, RS. RK. Charitas pun merasa perlu menambah barisan pasukan untuk memenuhi segala kepentingan yang belum terakomodir oleh bangunan lama. Bertempat dibagian depan RS. RK Charitas yang telah ada, yang kebetulan berada di lokasi strategis jalan protokol Jendral Sudirman, RS. RK. Charitas menambahkan bangunan gedung utama dan gedung parkir setinggi delapan lantai, untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu rumah sakit bergengsi di Palembang.

2.2 TUJUAN PROYEKSeiring dengan berkembangnya zaman, pertambahan penduduk dan kebutuhan akan pemenuhan tempat tinggal sementara juga semakin berkembang pesat. Masyarakat menjadi semakin pintar dalam memilih dan menentukan fasilitas apa saja yang mereka butuhkan, dan menaruh kepercayaan besar terhadap fasilitas Property tersebut untuk memenuhi kebutuhan untuk berbagai kegiatan yang akan mereka laksanakan. Kemajuan teknologi juga mengambil peranan besar untuk menjawab semua permintaan masyarakat akan fasilitas yang lengkap dan efektif. Satu lagi masalah krusial yang sering ditemui di tempat-tempat Metropolitan adalah kurangnya ketersediaan tempat tinggal sementara yang dapat menampung kebutuhan dengan kemampuan menengah yang menjadi akses masyarakat untuk dapat berdiam sementara di daerah ini. Hal ini wajar terjadi, sebab pada saat sebelumnya, jumlah kesibukan yang terjadi di daerah lebak bulus ini belum terlalu tinggi.Untuk itulah, tujuan pembangunan Jasmine Mansion ini adalah : Untuk menyediakan fasilitas tempat tinggal sementara dengan daya tanmpung dan lama penyewaan yang variatif Menyediakan tempat untuk berdiam sementara dengan harga penyewaan yang murah2.3 DATA UMUM PROYEKNama Proyek : Pembangunan Jasmine MansionPemilik Proyek: PT LYNN PROPERTYLokasi Kegiatan : No Telp : Konsultan Perencana : PT. Global Pancang SelarasKonsultan MK : PT. Ciriajasa Cipta MandiriKontraktor Pelaksana : PT. Tata Mulya Nilai Kontrak : Rp. 70.000.000.000,00Sumber Dana : PT. LYNN PROPERTYWaktu Pelaksanaan: 420 hari kerjaDeskripsi Proyek : Terdiri atas 3 tahapan, yaitu; Tahap I, Pembangunan struktur dan konstruksi gedung bagian pertama seperti tertera pada lampiran Tahap II, pembangunan struktur dan konstruksi gedung bagian kedua seperti tertera pada lampiran Tahap III, Finishing gedung utama dan gedung parkir, meliputi: pengecatan, pemasangan lantai, pemasangan plafon, lighting, fasad, dll.

Batas Batas Site: Utara: Selatan:Barat:Timur:

2.4 DATA TEKNIK PROYEK

2.4.1 FOTO

2.4.2 KETERANGAN TEKNIS BANGUNANLuas bangunan: 14. 432 m2Panjang bangunan: 82. 050 mLebar Bangunan: 22. mJumlah lantai bangunan: 8 lantai

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA3.1 STRUKTUR3.1.1 PENGERTIAN STRUKTURMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), struktur adalah cara bagaimana sesuatu dibangun atau disusun; bangunan. Struktur bangunan dapat diartikan sebagai cara bagaimana suatu bangunan dibangun atau didirikan.Struktur adalah alat untuk mewujudkan gaya-gaya estern menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan memperkuat suatu konsep arsitektural. (Sydner and Catanese, Pengantar Arsitektur, hal 358)Struktur merupakan sarana u ntuk menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan dan atau kehadiran bangunan di atas tanah. (Schodek, Struktur, hal 2)

3.1.2 HUBUNGAN STRUKTUR DENGAN ARSITEKTURa. Struktur sebagai Faktor Penentu BentukMerupakan hal yang penting dalam sebuah bangunan untuk dapat memikul beban-beban dangaya-gaya luar dari atap, lantai, dan tembok melalui mekanisme pemikulan beban ke dalam tanah. Struktur sebagai penentu bentuk dapat dilihat dalam kantor pusat bisnis di kota-kota besar di dunia. Bentuk dan skala sebagian besar gedung kantor yang penting telah diputuskan hampir semata-mata ditetapkan oleh pertimbangan jarak antar kolom, efisiensi bagian-bagian bentangan, dan angina. Suatu bangunan harus merupakan suatu paduan yang saling berpautan antara soal-soal rancangan ruang, konsep, dan struktur. Hal ini mengemukakan bahwa sistem structural memberikan suatu kerangka yang mencakup bagi penyatuan semua unsure yang merupakan dasar untuk arsitektur.b. Struktur sebagai Prinsip yang MengaturStuktur dapat dipikirkan sebagai prinsip perancangan yang mengatur maupun mekanisme pemikulan beban. Dalam hubungan ini, penstrukturan mengan dung arti tindakan menetapkan hirarki dan tatanan sekaligus dari segi perwujudan ruang arsitektural dan tenaga fisik. Salah satu keputusan awal yang dibuat selama proses perancangan bangunan ialah menetapkan ukuran petak (bay) struktural. Ukuran petak, yang menentukan lokasi kolom, menghasilkan ukuran-ukuran yang tepat tidak saja dari semua bagian struktur, tapi dari semua komponen dan juga subsistem.c. Struktur sebagai Tanggapan terhadap Gaya LuarSistem struktural terdapat sebagai tanggapan terhadap gaya-gaya luar yang tak terelakkan. Yang penting diantaranya adalah gaya tarik bumi (gravitasi). Salju merupakan beban gravitasi yang berubah-ubah menurut lokasi geografis. Angin dan gempa mempengaruhi bangunan secara berbeda dari beban gravitasi. Angin memiliki potensi untuk menimbulkan beban horisontal, yang cenderung menggeser ke samping. Sebuah bangunan harus membuat suatu mekanisme struktur yang tanggap terhadap semua gaya yang berlaku atasnya. Dalam hubungan ini, semua sistem struktural dapat dianggap sebagai sistem tanggap-gaya tiga-dimensi yang disesuaikan untuk menampung beban-beban luar dari setiap arah.

3.1.3 BAGIAN-BAGIAN STRUKTURStruktur adalah suatu kesatuan dan rangkaian beberapa elemen yang dirancang agar mampu menerima beban luar maupun berat sendiri tanpa mengalami perubahan bentuk yang melewati batas persyaratan [footnoteRef:2] .Struktur yang direncanakan harus mampu menahan beban, baik vertikal (beban mati dan beban hidup) maupun beban horizontal (beban angin dan beban gempa) yang direncanakan, dan berat sendiri bangunan tanpa mengalami perubahan bentuk yang terjadi. Bagian dari struktur yang direncanakan dan memerlukan penanganan meliputi dimensi, jumlah, dan jenis material struktur yang akan dibangun. Perencanaan struktur bangunan terdiri dari dua bagian utama yaitu struktur bawah (sub structure) dan struktur atas (upper structure). [2: PBBI, 1971]

a. Struktur Bawah (Sub Structure)Struktur bawah (sub structure) merupakan bagian struktur yang mempunyai fungsi meneruskan beban ke tanah pendukung [footnoteRef:3].Perencanaan struktur bagian bawah harus benar-benar optimal, sehingga keseimbangan struktur secara keseluruhan dapat terjamin dengan baik dan ekonomis. Selain itu, beban seluruh struktur harus dapat ditahan oleh lapisan tanah yang kuat agar tidak terjadi penurunan diluar batas ketentuan, yang dapat menyebabkan kehancuran/gagal struktur. Salah satu bagian dari struktur bawah tersebut adalah pondasi. Pondasi ini merupakan bagian konstruksi yang memikul bangunan tersebut serta menyalurkan semua beban konstruksi ke tanah dasar pada kedalaman tertentu, dimana terdapat lapisan tanah keras yang mampu menahannya. Jenis pondasi yang digunakan harus mempertimbangkan berbagai hal berikut: [3: PBBI, 1971]

a. Beban total yang bekerja pada struktur.b. Kondisi tanah di bawah bangunan.c. Faktor biaya.Struktur bawah meliputi: pondasi, pilecap, tie biem (sloof), DPT.b. Struktur Atas (Upper Structure)Struktur atas (upper structure) merupakan bagian struktur yang berfungsi menerima kombinasi pembebanan, yaitu beban mati, beban hidup, berat sendiri struktur, dan beban lainnya yang direncanakan[footnoteRef:4] .Selain itu struktur bangunan atas harus mampu mewujudkan perancangan arsitektur sekaligus harus mampu menjamin segi keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, bahan-bahan yang digunakan dalam bangunan ini mempunyai kriteria perancangan, antara lain: [4: ]

a. Kuat.b. Tahan api.c. Awet untuk pemakaian jangka waktu yang lama.d. Mudah didapat dan dibentuk.e. Ekonomis (mudah pemeliharaannya)Struktur atas meliputi plat, kolom, balok.