laporan kerja praktek

84
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktik sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah: 1. Mengenali ruang lingkup perusahaan. 2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu. 3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor  atau pembimbing lapangan. 4. Mengamati perilaku sistem. 5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis. 6. Melaksanakan ujian kerja praktek.

Upload: sinta-marthanela

Post on 13-Oct-2015

653 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan kerja praktek tentang tata letak

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    1/84

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

    Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY)

    mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja

    praktik sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY

    memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi

    mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta

    menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerjaprofesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

    Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang

    simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma

    yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek

    mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja,

    dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan,

    perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena

    itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh

    mahasiswa adalah:

    1.Mengenali ruang lingkup perusahaan.

    2.Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu.

    3.Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh

    atasan, supervisoratau pembimbing lapangan.

    4.Mengamati perilaku sistem.

    5.Menyusun laporan dalam bentuk tertulis.

    6.Melaksanakan ujian kerja praktek.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    2/84

    2

    1.2. Tujuan

    Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan

    Kerja Praktek ini adalah:

    1. Melatih kedisiplinan.

    2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan

    kerja, dan atasan dalam perusahaan.

    3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan

    kerja.

    4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam

    berproduksi dan menjalankan bisnis.

    5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan

    praktek yang ada di perusahaan.

    6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem

    bisnis.

    1.3. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

    Pelaksanaan kerja praktek dimulai dari 1 Juli

    2013 hingga 2 Agustus 2013 di PT. PERTAMINA EP Asset I

    FieldJambi yang terletak di Jalan Lirik Komperta KenaliAsam Atas Jambi. Pada kerja praktek ini, mahasiswa

    ditempatkan di Fungsi Supply Chain Managementdan General

    Service yang bertugas untuk mengadakan dan mengelola

    barang atau inventori yang digunakan untuk keperluan

    produksi PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    3/84

    3

    BAB 2

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

    PT PERTAMINA EP adalah perusahaan yang

    menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang

    minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi.

    Di samping itu, PERTAMINA EP juga melaksanakan kegiatan

    usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak

    langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama.

    PT PERTAMINA EP didirikan pada pada 10 Desember 1957

    dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat

    PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN

    menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan

    yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada

    1971, yang menempatkan PERTAMINA sebagai perusahaan

    minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini,

    semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di

    Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu

    PERTAMINA memainkan peran ganda yakni sebagai regulator

    bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme

    Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA.

    Sementara di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai

    operator karena juga menggarap sendiri sebagian wilayah

    kerjanya.

    Sejalan dengan pembentukan PT PERTAMINA EP maka

    pada tanggal 17 September 2005, PT PERTAMINA (Persero)

    telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama

    (KKS) dengan BPMIGAS yang berlaku surut sejak 17

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    4/84

    4

    September 2003 atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan

    Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku.

    Sebagian besar wilayah PT PERTAMINA (Persero) tersebut

    dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT PERTAMINA EP.

    Pada saat bersamaan, PT PERTAMINA EP juga melaksanakan

    penandatanganan KKS dengan BPMIGAS yang berlaku sejak 17

    September 2005.

    Dengan demikian WK PT PERTAMINA EP adalah WK yang

    dahulu dikelola oleh PT PERTAMINA (Persero) sendiri dan

    WK yang dikelola PT PERTAMINA (Persero) melalui TAC

    (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint

    Operating Body Enhanced Oil Recovery).

    Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7

    persen per tahun, PT PERTAMINA EP memiliki modal

    optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumbang laba

    terbesar PT PERTAMINA (Persero). Keyakinan itu juga

    sekaligus untuk menjawab tantangan pemeritah dan

    masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas

    nasional.

    Saat ini tingkat produksi PERTAMINA EP adalah

    sekitar 127.635 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak

    dan sekitar 1.054 million standard cubic feet per day

    (MMSCFD) untuk gas.

    Wilayah Kerja (WK) PERTAMINA EP seluas 138 ribu

    kilometer persegi merupakan limpahan dari sebagian besar

    Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT PERTAMINA (PERSERO).

    Pola pengelolaan usaha WK seluas itu dilakukan dengan

    cara dioperasikan sendiri (own operation) dan kerja sama

    dalam bentuk kemitraan, yakni Technical Assistant

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    5/84

    5

    Contract(TAC) sebanyak 27 kontrak dan Kerjasama Operasi

    (KSO) sebanyak 25 kontrak. Jika dilihat dari rentang

    geografinya, PERTAMINA EP beroperasi hampir di seluruh

    wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

    WK PERTAMINA EP terbagi ke dalam lima Asset.

    Operasi kelima Asset terbagi ke dalam 19 Field, yakni

    Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan Ramba di Asset

    1, Prabumulih, Pendopo, Limau dan Adera di Asset2 ,

    Subang, Jatibarang dan Tambun di Asset3, Cepu di Asset4

    serta Sangatta, Bunyu, Tanjung, Sangasanga, Tarakan dan

    Papua di Asset5.

    Di samping pengelolaan WK tersebut di atas, pola

    pengusahaan usaha yang lain adalah dengan model

    pengelolaan melalui proyek-proyek, antara lain Pondok

    Makmur Development Project di Jawa Barat, Paku Gajah

    Development Project di Sumatera Selatan, Jawa Gas

    Development Project di Jawa Tengah, dan Matindok Gas

    Development Projectdi Sulawesi Tengah.

    PT PERTAMINA EP juga memiliki beberapa

    sertifikasi. Sampai dengan Desember 2011, telah dilakukan

    proses sertifikasi ISO 9001:2008 di 14 Lapangan yaitu Lapangan

    Cepu, Jatibarang, Subang, Tambun, Prabumulih, Pendopo, Rantau,

    Pangkalan Susu, Bunyu, Sangatta, Papua, Limau, Tarakan dan

    Sangasanga. Selain itu Sertifikat ISO 9001 juga diraih

    oleh 3 Fungsi di PT PERTAMINA EP yaitu Supply Chain

    Management(Kantor Pusat), Human Resources(Region Jawa)

    dan Keuangan (Region Jawa). Untuk meningkatkan kinerja

    dan mencapai Operating Excellence di tahun 2014, salah

    satu upaya yang dilakukan adalah melakukan sertifikasi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    6/84

    6

    menggunakan standar internasional. Tahun 2011 lapangan

    yang telah berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 14001 dan

    OHSAS 18001 adalah Lapangan Rantau, Pangkalan Susu,

    Prabumulih, Pendopo, Cepu, Jambi, Limau, Sangasanga

    Tarakan dan Bunyu. Selain itu juga ada tujuh PROPER Hijau

    dari Kementerian Lingkungan Hidup. Lapangan yang

    mendapatkan sertifikasi ini terdiri dari beberapa

    lapangan yang dioperasikan oleh PERTAMINA EP yaitu

    lapangan Rantau, Jambi, Tanjung, Subang dan Tambun. Serta

    dua lapangan yang dikelola bersama mitra yakni TAC

    PERTAMINA - Semberah Persada Oil dan TAC PERTAMINA

    Binawahana Petrindo Meruap.

    2.2. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi PT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi tergolong kedalam organisasi garis (line

    organization) dimana organisasi dijalankan berdasarkan

    perintah sesuai dengan garis vertikal dari atas sampai ke

    bawah.

    Jabatan tertinggi di PT PERTAMINA EP Asset I

    Field Jambi dipegang oleh seorang Field Manager dibantu

    dengan sekretaris. Dibawah FieldManagermasing masing

    divisi terbagi ke dalam 2 fungsi. Fungsi pertama disebut

    core functionatau fungsi inti dari aktivitas eksploitasi

    di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Divisi yang

    berada dalam core function antara lain Operation

    Planning, Petroleum Engineering, Workover/Well Service,

    Production Operation dan RAM. Selain itu ada pula

    supporting functionyang berfungsi untuk menunjang fungsi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    7/84

    7

    utama di PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi. Divisi yang

    berada dalam supporting function adalah HR (human

    resource), Finance, HSSE (Health Safety Security

    Environment), Legal & Relation, SCM & GS (Supply Chain

    Management & General Service) dan ICT (Information

    Communication Technology).

    Masing masing divisi dipimpin oleh Assisten

    Managerdivisi. Terdapat sebelas divisi didalam struktur

    organisasi PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yaitu

    Human Resource, Finance, HSSE, Legal & Relation, SCM dan

    ICT. Untuk memperjelas struktur organisasi PT PERTAMINA

    EP AssetI FieldJambi dapat dilihat pada gambar 2.1.

    Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT PERTAMINA EP Asset I

    FieldJambi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    8/84

    8

    1. FieldManager

    Field Manager bertanggung jawab terhadap aktivitas

    ataupun proses bisnis yang berjalan di PT PERTAMINA

    EP Asset I Field Jambi. Field Manager memiliki

    wewenang untuk mengambil keputusan terhadap setiap

    aktivitas yang ada di PT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi.

    2. Sekretaris FieldManager

    Sekretaris Field Manager bertugas untuk membantu

    FieldManagerdalam urusan administrasi.

    3. Operation PlanningAssistant Manager

    Operation Planning Assistant Manager merupakan

    penyampai perintah Field Manager untuk divisi

    Operation Planning. Operation Planning Assistant

    Managerbertanggug jawab terhadap aktivitas di divisi

    Operation Planning. Aktivitas dalam Operation

    Planningsendiri meliputi perencanaan operasi surface

    (operasi yang berjalan di permukaan tanah) dan sub

    surface (operasi di bawah tanah seperti pengeboran

    workover, dan lain lain) dan menyusun Rencana Kerja

    dan Anggaran Biaya (RKAB) tahunan. Operation Planning

    Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung

    terhadap FieldManagerPT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi.

    4. Petroleum Engineering Assistant ManagerPetroleum Engineering Assistant Manager merupakan

    penyampai perintah Field Manager untuk divisi

    Petroleum Engineering. Petroleum Engineering

    Assistant Manager bertanggung Jawab terhadap

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    9/84

    9

    aktivitas di divisi Petroleum Engineering. Divisi

    Petroleum Engineering berfungsi sebagai konsultan

    sekaligus konseptor dari aktivitas pembuatan sumur di

    PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi. Aktivitas yang

    dilakukan divisi Petroleum Engineering adalah

    mengonsep optimalisasi sumur seperti menentukan

    jumlah sumur optimal dan menentukan peralatan apa

    serta berapa banyak yang dibutuhkan sumur. Petroleum

    Engineering AssistantManagermemiliki tanggung jawab

    langsung terhadap FieldManagerPT PERTAMINA EP Asset

    I FieldJambi.

    5. Workover / Well Services AssistantManager

    Workover / Well Services AssistantManagermerupakan

    penyampai perintah Field Manager untuk divisi

    Workover / Well Services. Workover / Well Services

    Assistant Manager bertanggung jawab terhadap

    aktivitas di divisi Workover / Well Services.

    Aktivitas yang menjadi tanggung jawab divisi Workover

    / Well Services antara lain perawatan sumur,

    pelaksana keputusan hasil konsep dari Petroleum

    Engineering, operator rig, serta merupakan wakil

    perusahaan dalam menggerakan operator di lapangan.

    Workover / Well Services Assistant Manager memiliki

    tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT

    PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    6. Production Operation Assistant ManagerProduction Operation Assistant Manager merupakan

    penyampai perintah Field Manager untuk divisi

    Production Operation. Production Operation Assistant

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    10/84

    10

    Manager bertanggung Jawab terhadap aktivitas di

    divisi Production Operation. Aktivitas yang dilakukan

    Production Operationadalah memonitori operasi sumur,

    memonitori operasi transfer arus migas dan memonitori

    pencapaian produksi. Production Operation Assistant

    Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap

    FieldManagerPT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    7. Reliable Applicable Maintenance AssistantManager

    Reliable Applicable Maintenance Assistant Manager

    merupakan penyampai perintah Field Manager untuk

    divisi Reliable Applicable Maintenance. Reliable

    Applicable Maintenance AssistantManagerbertanggung

    jawab terhadap aktivitas di divisi Reliable

    Applicable Maintenance. Divisi Reliable Applicable

    Maintenance bertanggung jawab terhadap perawatan

    penunjang aktivitas produksi di PT PERTAMINA EP Asset

    I Field Jambi. Tanggung jawab divisi Reliable

    Applicable Maintenancemeliputi utilities (electrical

    & instrument dan power plant), mekanik (perbaikan

    kendaraan dan pompa), topografi sipil (meliputi

    perawatan area sumur) dan Planner (aktivitas

    perencanaan jadwal perawatan fasilitas dan kebutuhan

    peralatan untuk perawatan fasilitas). Reliable

    Applicable Maintenance Assistant Manager memiliki

    tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT

    PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    8. Human ResourceAssistantManager

    Human Resource AssistantManagermerupakan penyampai

    perintah Field Manager untuk divisi Human Resource.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    11/84

    11

    Reliable Applicable Maintenance Assistant Manager

    bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Human

    Resource. Aktivitas dalam divisi Human Resource

    antara lain menjamin kesejahteraan pekerja, menetukan

    job descriptionmasing masing divisi beserta Staff

    nya dan menentukan jumlah kebutuhan pekerja dalam

    satu kali periode perekrutan. Human Resource

    Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung

    terhadap FieldManagerPT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi.

    9. Finance Assistant Manager

    Finance Assistant Manager merupakan penyampai

    perintah FieldManageruntuk divisi Finance. Finance

    Assistant Manager bertanggung jawab terhadap

    aktivitas di divisi Finance. Aktivitas yang ada dalam

    divisi Finance merupakan semua hal yang berkaitan

    dengan keuangan PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    Divisi Finance bertugas sebagai pengendali anggaran

    dan juga invoicing. Invoicing merupakan aktivitas

    pengeluaran anggaran untuk membayar barang dan jasa

    yang dikirimkan vendor. Finance Assistant Manager

    memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field

    ManagerPT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    10. Health Safety Security Environment AssistantManager

    Health Safety Security Environment AssistantManager

    merupakan penyampai perintah Field Manager untuk

    divisi Health Safety Security Environment. Health

    Safety Security Environment Assistant Manager

    bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Health

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    12/84

    12

    Safety Security Environment. Aktivitas yang ada dalam

    divisi Health Safety Security Environmentantara lain

    pengawasan dan penjaminan kesehatan, keselamatan dan

    keamanan pekerja dan lingkungan di PT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi. Human Resource AssistantManager

    memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field

    ManagerPT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    11. Legal & Relation Assistant ManagerLegal & Relation Assistant Manager merupakan

    penyampai perintah FieldManageruntuk divisi Legal &

    Relation. Legal & Relation Assistant Manager

    bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Legal

    & Relation. Aktivitas dalam divisi Legal & Relation

    meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan

    hukum, hubungan masyarakat dan juga tanggung jawab

    pelaksanaan Coorporate Social Responsibility(CSR).

    Legal & Relation AssistantManagermemiliki tanggung

    jawab langsung terhadap FieldManagerPT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi.

    12. Supply Chain Management & General Service Assistant

    Manager

    Divisi Supply Chain Management & General Service

    Assistant merupakan divisi dimana mahasiswa

    ditempatkan untuk melaksanakan Kerja Praktek.Fungsi

    Supply Chain Managementdan General Servicepada PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dikepalai oleh

    seorang Asisten Manajer. Asisten Manajer Suppy Chain

    Management dan General Service bertanggung jawab

    langsung kepada FieldManagerPT PERTAMINA EP AssetI

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    13/84

    13

    Field Jambi. Dalam Supply Chain Management dan

    General Service terdapat empat sub fungsi yaitu

    Pengadaan, Penerimaam, Inventori dan Transportasi.

    Masing masing Sub Fungsi dikepalai oleh seorang

    Staff. Struktur Organisasi Fungsi Supply Chain

    Management dan General Service ditunjukkan pada

    gambar 2.2.

    Assisten Manajer

    Supply Chain Management

    & General Service

    Staff Pengadaan Staff Penerimaan Staff Inventori Staff Transportasi

    Gambar 2.2 Struktur Organisasi Divisi Supply Chain

    Management& General Servicedi PT PERTAMINA EP AssetIFieldJambi

    Uraian tugas dan wewenang masing-masing jabatan

    adalah sebagai berikut :

    1) Asisten Manajer Fungsi Supply Chain Management

    dan General Service

    Memimpin, mengelola dan bertanggung jawab terhadap

    aktifitas aktifitas yang ada pada Fungsi Supply

    Chain Management yang meliputi pengadaan material,

    penerimaan material, inventori dan juga transportasi.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    14/84

    14

    Asisten Manajer memiliki tanggung jawab langsung ke

    FieldManajer PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    2) StaffPengadaan

    Staff Pengadaan bertanggungjawab terhadap pengadaan

    barang dan jasa untuk keperluan operasional di PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Staff Pengadaan

    memiliki wewenang untuk menentukan supplier atau

    vendor mana yang berhak untuk menyediakan barang atau

    jasa untuk PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi. Staff

    Pengadaan memiliki tanggung jawab langsung kepada

    Assistant Manager Supply Chain Management & General

    Service.

    3) StaffPenerimaan

    Staff Penerimaan bertanggung Jawab terhadap barang

    yang masuk ke dalam gudang. StaffPenerimaan memiliki

    wewenang untuk tidak menerima atau mengembalikan

    barang kepada vendornya jika diketahui barang

    tersebut dikirim tidak sesuai spesifikasi, jumlah dan

    dikirim dengan dokumen yang tidak lengkap. Staff

    Pengadaan bertugas pula untuk memberikan informasi ke

    bagian keuangan melalui Goods Receipt sebagai bukti

    bahwa barang sudah diterima oleh gudang dan vendor

    sudah dapat menagih barang biaya pengadaan barang

    tersebut. Staff Penerimaan memiliki tanggung jawab

    langsung kepada Assistant Manager Supply Chain

    Management& General Service.

    4) StaffInventori

    Staff Inventori bertanggung jawab terhadap

    ketersediaan stok dalam gudang di PT PERTAMINA EP

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    15/84

    15

    AssetI FieldJambi. Staffinventori juga bertanggung

    jawab untuk memeriksa barang yang keluar untuk

    diambil oleh User baik dalam hal jumlah maupun

    spesifikasi, sesuai dengan yang tertera di

    Reservation Slip. Staff Inventori memiliki otoritas

    dalam mengesahkan formulir tanda keluarnya barang

    (Security Gate Pass). Staff Inventori memiliki

    tanggung jawab langsung kepada Assistant Manager

    Supply Chain Management& General Service.

    5) StaffTransportasi

    Staff Transportasi bertanggung jawab untuk

    menyediakan sarana transportasi bagi User untuk

    memindahkan barang yang diperlukan ke lokasi yang

    dituju oleh User. Staff transportasi bertugas

    menganalisis kendaraan apa yang diperlukan oleh User

    sesuai dengan Work Order yang diberikan oleh User.

    Selain untuk kebutuhan alat angkut material, Staff

    transportasi juga bertugas mengelola kendaraan

    penumpang yang ada di PT PERTAMINA Asset I Field

    Jambi. Staff Transportasi memiliki tanggung jawab

    langsung kepada Assistant Manager Supply Chain

    Management& General Service.

    13. Information Communication Technology Assistant

    Manager

    Information Communication Technology Assistant

    Manager merupakan penyampai perintah Field Manager

    untuk divisi Information Communication Technology.

    Information Communication Technology Assistant

    Manager bertanggung Jawab terhadap aktivitas di

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    16/84

    16

    divisi Information Communication Technology.

    Aktivitas yang ada dalam divisi Information

    Communication Technologymeliputi pengelolaan sistem

    informasi dan komunikasi di PT PERTAMINA EP AssetI

    FieldJambi dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan

    teknologi pekerja yang berkaitan dengan pembuatan

    program, mengelola aktivitas jaringan informasi dan

    komunikasi dalam PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    Information Communication Technology Assistant

    Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap

    FieldManagerPT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    2.3. Manajemen Perusahaan

    2.3.1. Visi dan Misi

    Setiap perusahaan pastilah memiliki visi dan misi

    perusahaan. Visi dan misi merupakan tujuan dari

    perusahaan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Lewat

    visi dan misi maka perusahaan akan mengerti tentang

    eksistensinya dan mejadi pedoman dalam bekerja.

    Visi :

    1.REPETITA I (2006-2008) :Menjadi perusahaan minyak

    dan gas bumi yang efektif dan efisien

    2.REPETITA II (2009-2011) :Menjadi produsen migas

    nomor satu di Indonesia.

    3.REPETITA III (2012-2014) :Menjadi PERTAMINA EP

    Kelas Dunia.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    17/84

    17

    Misi :

    Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas

    dengan berwawasan lingkungan, sehat dan mengutamakan

    keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai

    tambah bagi pemangku kepentingan.

    Selain visi dan misi terdapat pula tata nilai yang

    diterapkan dalam PT PERTAMINA EP. Tata nilai

    tersebut adalah :

    1.SincerePT PERTAMINA EP dalam menjalankan usahanya selalu

    bertindak jujur dan bersih dari konflik

    kepentingan

    2.StrongPT PERTAMINA EP melaksanakan tugas dan tanggung

    jawabnya secara mandiri, kukuh, dan kompeten

    3.SensiblePT PERTAMINA EP senantiasa berwawasan luas dan

    peduli pada lingkungan dalam menjalankan

    operasinya

    2.3.2. Kebijakan Perusahaan

    PT PERTAMINA EP berkeyakinan bahwa penerapan

    prinsip-prinsip dan praktik terbaik GCG merupakan suatu

    keharusan dalam rangka mewujudkan visi menjadi World

    Class Company pada tahun 2014 yaitu dengan akan

    diperolehnya manfaat sebagai berikut :

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    18/84

    18

    1.Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan

    melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas

    transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

    independensi serta kewajaran dan kesetaraan.

    2.Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian

    masing-masing organ perusahaan.

    3.Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris

    dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan

    menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral

    yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan

    perundang-undangan.

    4.Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab

    sosial perusahaan terhadap masyarakat dan

    kelestarian lingkungan terutama di sekitar

    perusahaan.

    5.Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham

    dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan

    lainnya.

    6.Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional

    maupun internasional.

    Penerapan Tata Kelola Perusahaan dengan standar

    tertinggi merupakan komitmen dari seluruh anggota Dewan

    Komisaris, Direksi dan pekerja PT PERTAMINA EP. Prinsip-

    prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, yaitu

    keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian

    dan kewajaran, telah tertanam dalam nilai-nilai

    perusahaan sekaligus menjadi Budaya Kerja Perusahaan.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    19/84

    19

    2.3.3. Ketenagakerjaan

    a. Jumlah Karyawan

    Jumlah tenaga kerja (karyawan tetap) di PT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi adalah sebanyak 552 orang. Karyawan

    di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi terbagi kedalam

    dua kelompok yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak.

    Karyawan tetap adalah karyawan yang secara resmi bekerja

    dengan PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi dan diterima

    lewat cara perekrutan yang diadakan. Perekrutan terbagi

    dua jenis yaitu perekrutan untuk personal baru dan

    perekrutan untuk pegawai kontrak yang sudah bekerja di PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Untuk perekrutan

    karyawan baru PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi melalui

    PT PERTSMINS EP pusat membuka lowongan bagi lulusan

    perguruan tinggi dengan tingkat pendidikan D3 dan S1.

    Sedangkan untuk perekrutan karyawan tetap bagi karyawan

    kontrak diadakan sesuai dengan kebutuha PT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi.

    Jumlah karyawan tetap PT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi 552 orang dengan rincian yang terdapat dalam tabel

    1.1.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    20/84

    20

    Tabel 1.1. Jumlah Karyawan Tetap di PT PERTAMINA EP Asset

    I Field Jambi

    Divisi / Posisi

    Jumlah Pekerja

    (orang)Field Manager 1

    Sekretaris FM 1

    Operation Planning 70

    Petroleum Engineering 85

    Workover / Well Services 75

    Production Operation 83

    Reliable Aplicable Maintenance 46

    Human Resource 42

    Finance 24

    HSSE 45Legal & Relation 36

    Supply Chain Management & GeneralServices 24

    Information, Communication &Technology 20

    Jumlah 552

    Sedangkan untuk karyawan kontrak (saat mahasiswa sedang

    melaksanakan kerja praktek) berjumlah 327 orang dengan

    rincian sebagai berikut :

    Tabel 1.2. Jumlah Karyawan Kontrak di PT PERTAMINA EP

    Asset I Field Jambi

    Divisi Jumlah (orang)

    Operation Planning 42

    Petroleum Engineering 46

    Workover/ Well Services 31

    Production Operation 80

    Reliable Applicable Maintenance 33Supply Chain Management & GeneralServices 52

    HSSE 43

    Jumlah 327

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    21/84

    21

    b. Jam Kerja

    Jam masuk dan jam pulang karyawan setiap harinya sama,

    yaitu :

    1. SeninJumat : 07.00 WIB s/d 16.00 WIB

    2. Istirahat Senin-Kamis : 12.00 WIB s/d 13.00 WIB

    3. Istirahat Jumat : 11.30 WIB s/d 13.30 WIB

    Bagi karyawan yang bekerja secara shift maka jam kerja

    disesuaikan dengan shift yang sudah diatur PT PERTAMINA

    EP Asset I Field Jambi. PT PERTAMINA EP Asset I Field

    Jambi juga mengizinkan adanya lembur bagi karyawan.

    Karyawan yang bekerja diluar dari jam kerja yang sudah

    ditentukan termasuk dihari libur akan mendapatkan

    intensif lembur. Uang lembur dihitung per jam dan

    dibayarkan bersamaan dengan gaji.

    2.3.4. Fasilitas

    PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi menunjang

    kebutuhan pekerjanya selain dengan wilayah kantor yang

    nyaman juga dengan fasilitas tempat tinggal (komplek

    perumahan dan mess), rumah ibadah (masjid), Klinik

    Kesehatan, Gedung Olahraga, Fasilitas Olahraga (lapangan

    sepak bola dan Sport Hall), Fasilitas Pendidikan (TK, SD

    dan SMP) dan Gedung Pertemuan. Selain itu fasilitas yang

    ditawarkan meliputi instalasi listrik, air dan gas yang

    memadai. untuk memenuhi kesehatan jasmani pekerja, PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi juga menydiakan

    fasilitas medical check up rutin dan senam pagi dengan

    jadwal yang tentatif.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    22/84

    22

    BAB 3

    TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

    3.1 Proses Bisnis Perusahaan

    Aktivitas bisnis utama pada PT PERTAMINA EP Asset

    I Field Jambi adalah aktivitas eksploitasi. Aktivitas

    eksploitasi meliputi aktivitas pencarian sumber minyak

    bumi, pembuatan sumur, pengambilan minyak dari dalam

    tanah, serta pengolahan minyak bumi menjadi minyak

    mentah. Dalam pelaksanaan aktivitas eksploitasi ini,

    terdapat enam divisi yang terlibat baik dari fungsi inti

    maupun fungsi pendukung. Aktivitas eksploitasi dimulai

    dari perencanaan jumlah sumur yang akan dibuka. Aktivitas

    perencanaan ini ditangani oleh divisi Petroleum

    Engineering. Divisi Petroleum Engineering juga bertugas

    menentukan titik titik sumur yang akan dibuka

    berdasarkan hasil pencarian dengan menggunakan seismik.Setelah penetapan lokasi pengeboran dilaksanakan, maka

    divisi Operation Planningakan menyiapkan peralatan yang

    dibutuhkan untuk melakukan pengeboran. Selain menyiapkan

    alat, divisi Operation Planningjuga menyiapkan anggaran

    biaya untuk melakukan proses pengeboran tersebut. Jika

    ada peralatan yang tidak dimiliki oleh PT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi maka divisi Operation Planningharus

    menghubungi divisi Supply Chain Management and General

    Service untuk mengadakan peralatan tersebut. Jika

    peralatan yang diperlukan sudah tersedia maka divisi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    23/84

    23

    Workover and Well service dapat melakukan proses

    pengeboran. Divisi Workover and Well Service merupakan

    divisi yang bertanggung jawab terhadap proses pengeboran

    dan perawatan sumur yang dimiliki PT PERTAMINA EP AssetI

    Field Jambi. Dalam melaksanakan pekerjaannya, dilakukan

    pemeriksaan secara terus menerus terhadap peralatan yang

    digunakan dalam proses pengeboran. Jika terdapat masalah

    pada alat tersebut maka divisi Workover and Well Service

    harus melaporkan kerusakan tersebut kepada divisi

    Reliable Acceptable Maintenance. Tidak hanya saat terjadi

    kerusakan namun juga saat sudah tiba waktu perawatan

    peralatan berkala, maka divisi Reliable Acceptable

    Maintenance harus melakukan perawatan sesuai dengan

    jadwal yang sudah ditentukan. Jika tidak ada masalah

    dengan peralatan pengeboran, maka aktivitas pengambilan

    minyak bumi dari dalam tanah sudah dapat dilakukan.

    Jumlah minyak bumi yang diproduksi menjadi tanggung jawab

    divisi Production Operation. Jika jumlah minyak yang

    dapat diproduksi mengalami penurunan terus menerus, maka

    divisi Petroleum Engineering akan mencari sumber minyak

    yang baru untuk dibuka. Jika sumur yang ada sudah dapat

    memenuhi target produksi maka aktivitas eksploitasi akan

    terus dilanjutkan dengan pemantauan ketat oleh divisi

    Production Operation. Selain itu divisi Production

    Operation juga bertugas untuk mengolah minyak bumi

    menjadi minyak mentah. Setelah melalui proses pengolahan

    dan minyak mentah dihasilkan, maka divisi Production

    Operationmengirimkan minyak mentah tersebut lewat pipa

    pipa pengalir ke Pertamina Tempino yang merupakan

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    24/84

    24

    Pertamina pengolah minyak mentah menjadi minyak murni.

    Berikut adalah diagram alir proses bisnis aktivitas

    produksi di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    25/84

    25

    Operation planningPetroleum engineering Workover / well service Production operationReliable applicable

    maintenanceSCM dan GS

    Menentukan lokasisumur yang akan

    dibukamulai

    Melakukan operasipengeboran

    sumber minyak

    Menemukan

    sumur yang dapatdieksplorasi ?

    Menyiapkanperalatan yang

    dibutuhkan untukmelakukan

    pengeboran

    Alat yang

    dibutuhkantersedia ?

    Melakukan prosespegadaan barang

    yang diperlukanfungsi terkait

    Mengelola hasil

    minyak bumimenjadi minyak

    mentah

    Melaporkan hasilproduksi kepada

    operation planning

    Hasil produksimencukupi

    Merencanakanpembukaan sumur

    baru

    Sumur barudisetujui untuk

    digunakan ?

    Mengirimkan minyak

    mentah siap jual kePertamina sektor

    pengolahan minyakmentah

    Peralatan yangdigunakan

    bermasalah ?

    Melakukan perbaikanperalatan yang

    bermasalah

    Mengembalikanperalatan yang

    selesai diperbaikisesuai deadline

    selesai

    ya

    tidak

    tidak

    ya

    ya

    tidak

    tidak

    ya

    Gambar 3.1. Proses bisnis perusahaan PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    26/84

    26

    Pada PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi, Fungsi

    Supply Chain Management dan General Service bertanggung

    jawab terhadap ketersediaan material untuk menunjang

    proses produksi di PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    Terdapat sedikit perbedaan antara Supply Chain Management

    dan General Service. Pada Supply Chain Management,

    aktivitas yang terjadi adalah aktivitas penyediaan barang

    dan jasa untuk kepentingan produksi. Sementara pada

    General Service, aktivitas yang terjadi adalah penyediaan

    barang dan jasa untuk kepentingan Sumber Daya Manusia

    yang ada di PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi semisal

    pengadaaan rumah dinas pekerja, pengadaan barang barang

    konsumtif dan non konsumtif, pelayanan inventori kantor,

    pelayanan perawatan fasilitas penunjang yang dibutuhkan

    dan digunakan pekerja PT PERTAMINA EP Asset I Field

    Jambi.

    Pada kerja praktek ini mahasiswa berfokus kepada

    Supply Chain Management. Supply Chain Managemet sendiri

    mempunyai 4 sub fungsi yaitu Pengadaan, Penerimaan

    Inventori dan Transportasi. Aktivitas yang terjadi pada

    Supply Chain Management ditunjukkan dalam Proses Bisnis

    Fungsi Supply Chain Managementdi PT PERTAMINA EP AssetI

    FieldJambi yang ditunjukkan dalam gambar 3.2.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    27/84

    27

    User Pengadaan Penerimaan Inventori Transportasi

    MembuatPurchase

    Requisition

    Melakukan seleksivendor

    Membuat

    kesepakatandengan vendor

    MembuatPurchase Order

    menyediakanbarang dan

    dokumen sesuaidengan Purchase

    Order

    Vendor

    Menerima barangdan dokumen dari

    vendor

    Barang sudahsesuai spesifikasi

    dan dokumen sudahlengkap ?

    Membuat GoodsReceipt

    Membuatreservation slip

    untuk mengambilbarang yangdiperlukan

    Butuhtransportasi ?

    Membuat WorkOrder

    Memberikanbarang yangdiminta user

    Membuat securitygate pass

    Menyediakankendaraan sesuai

    Work Order

    ya

    tidak

    Menerima barangdan atau

    kendaraan darifungsi inventori

    dan atau

    transportasi

    Membuat GoodIssue

    Barang sudah diberike user dan dokumendari user lengkap ?

    tidak

    ya

    ya

    tidak

    Memeriksakeadaan inventori

    secara berkala

    Stok perluditambah

    Membuatpurchaserequisition

    tidak

    ya

    Gambar 3.2 Proses Bisnis Divisi Supply Chain Management

    dan General ServicePT PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    28/84

    28

    3.2 Produk yang Dihasilkan

    Produk yang dihasilkan PT PERTAMINA EP Asset I

    Field Jambi adalah minyak mentah. Minyak mentah tersebut

    kemudian diolah agar kadar air dan gas. Karena minyak

    mentah tidak dapat dilihat wujud aslinya disebabkan

    berada di dalam tanki, maka berikut adalah contoh minyak

    mintah siap jual yang dijadikan sampel untuk diukur kadar

    airnya.

    Gambar 3.3 Sampel Miyak Mentah Siap Jual

    Area eksploitasi PT PERTAMINA EP Asset I Field

    Jambi membagi wilayah operasinya kedalam dua bagian yaitu

    Produksi Jambi Utara dan Produksi Jambi Selatan. Produksi

    Jambi Utara terdiri atas Lapangan Ketaling Timur,

    Ketaling Barat, Sungai Gelam, Setiti, Barbosela, dan

    Tanjung Obi sedangkan produksi Jambi Selatan terdiri dari

    lapangan Kenali Asam, Tempino, Bajubang dan Bungin Batu.

    Produksi minyak mentah ini selanjutnya akan dikirim

    dengan cara dipompakan melalui pipa pipa pembawa minyak

    ke Tempino yang merupakan tempat pengolahan minyak

    lanjutan sebelum akhirnya dikirim ke Pertamina Plaju

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    29/84

    29

    untuk diolah menjadi minyak murni. Kapasitas Produksi PT

    Pertamina EP AssetI Field Jambi adalah rata rata 4100

    barrel perhari yang merupakan hasil kumulasi dari kedua

    wilayah produksi tersebut. Berikut adalah tabel jumlah

    produksi harian minyak mentah pada tanggal 29 Juli 2013.

    Tabel 3.1 Jumlah Produksi Minyak Mentah Harian PT

    PERTAMINA EPAssetI Field Jambi

    JAMBI Structure Today (barel) Yesterday (barel)

    SEL

    ATAN

    Kenali Asam 1211.3 1227.7

    Tempino 712.2 711.9

    Bajubang 179.2 179.1Bungin batu 36.3 28.6

    UTARA

    Sub Total 2139 2147.3

    Ketaling timur 794.6 884.3

    Ketaling barat 83.5 98.3

    Sungai gelam 883.6 914.9

    Setiti 75.8 76

    Barbosela 12.1 12.1

    Tanjung Obi 61.8

    Sub Total 1849.6 2047.4

    TOTAL 3988.6 4194.7

    Cara mengukur jumlah minyak mentah yang

    dihasilkan atau yang terdapat dalam satu tanki adalah

    dengan menggunakan bantuan pasta air. Pasta air dioleskan

    kepada alat ukur berupa tali yang diikatkan bandul

    sebagai pemberat. Selanjutnya alat ukur tersebut

    dimasukkan kedalam tanki minyak. Alat ukur tersebut akanberubah warna menjadi merah saat terkena air. Dari sana

    akan didapatkan berapa ketinggian air dan minyak dalam

    satu tanki tersebut.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    30/84

    30

    3.3 Proses Operasi

    Proses operasi yang terlaksana di PT PERTAMINA EP

    Asset I Field Jambi merupakan aktivitas eksploitasi.

    Aktivitas ini meliputi aktivitas pencarian minyak bumi,

    pengangkatan minyak bumi, pemisahan minyak bumi menjadi

    minyak mentah dengan kadar air sangat sedikit.

    Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi mempunyai dua bagian

    wilayah operasi yaitu Jambi Utara dan Jambi Selatan.

    Mahasiswa ditempatkan di PT Pertamina AssetI Field Jambi

    wilayah produksi Jambi Selatan yaitu Kenali Asam. Untuk

    wilayah Kenali Asam terdapat lima sumur penghasil minyak

    yang beroperasi. Sumur sumur tersebut memiliki tiga

    jenis berbeda tergantung dari cara pengambilan minyak

    buminya yaitu Pump Jet, Progressive Centrivugal Pump

    (PCP), dan ESP. Pump Jet mengambil minyak dengan cara

    memindahkan, PCP dengan cara mengangkat, dan ESP dengan

    cara menghisap. Sarana pengolahan minyak bumi menjadi

    minyak mentah terdapat di Central Facility Kenali Asam.

    Pada Central Facility terdapat bebagai peralatan

    pemisahan minyak dengan komponen lainnya.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    31/84

    31

    Gambar 3.4. Central Facility PT PERTAMINA EP Asset I

    Field Jambi

    Minyak yang berasal dari sumur sumur tersebut

    dikumpulkan melalui Header, lalu dialirkan ke dalam

    munipool yang berfungsi sebagai pengatur laju aliran.

    Setelah itu semua minyak tersebut masuk kedalam Separator

    Group. Separator Group merupakan alat yang digunakanuntuk memisahkan gas dengan fluida. Gas yang sudah

    terpisah mengalir ke Scrubber. Scrubber kembali

    memisahkan air dengan gas. Gas yang dihasilkan bisa

    langsung digunakan dan dialirkan kepowerplant, perumahan

    milik Pertamina dan digunakan untuk kepentingan PT

    PERTAMINA EP AssetI Field Jambi.

    Fluida hasil pemisahan dari Separator Grouptersebut masuk ke dalam FWKO. FWKO merupakan alat yang

    digunakan untuk memisahkan minyak dengan air. Minyak yang

    dihasilkan dari proses pemisahan tersebut dialirkan

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    32/84

    32

    menuju tanki minyak yang siap didistribusikan ke Stasiun

    Pengumpul Utama (SPU). Pemompaan minyak ke dalam tanki

    minyak dibantu dengan alat Gould Pumps. Sedangkan air

    hasil pemisahan dalam FWKO dialirkan kedalam Skim Tank.

    Air dalam Skim Tanktersebut diolah kembali yaitu dengan

    dipisahkan kandungan pasir, air dan minyaknya. Dalam Skim

    Tank terdapat Bioxide. Bioxide berfungsi untuk mengikat

    bakteri bakteri minyak. Hasil pengolahan Skim Tank

    berupa pasir, air dan minyak. Pasir disalurkan ke dalam

    tempat pembuangan limbah yang disebut pit. Air disalurkan

    langsung ke dalam tanki air dan minyak disalurkan

    langsung kedalam tanki minyak dengan menggunakan Gould

    Pumps.

    Limbah yang dihasilkan dari hasil proses

    pemisahan ini berupa lumpur, pasir dan air tanah. Lumpur

    dan pasir yang dihasilkan dikumpulkan ke dalam pit. Pit

    khusus lumpur berbeda dengan pit khusus pasir. Limbah

    lumpur akan dikemas kedalam karung untuk selanjutnya

    dibuang. PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi sendiri

    membuang limbah lumpurnya denga cara membawa karung

    berisi lumpur tersebut ke Cirebon. Limbah pasir yang

    dihasilkan dikumpulkan dan selanjutnya dibawa dan dikubur

    kembali kedalam tanah. Untuk limbah air tanah yang

    dihasilkan dibuang kembali ke dalam tanah dengan cara

    diinjeksikan dengan menggunakan Weathley.

    Setelah minyak terkumpul di tanki minyak, tahap

    yang dilakukan selanjutnya adalah mendistribusikan minyak

    tersebut ke Stasiun Pengumpul Utama (SPU).

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    33/84

    33

    Gambar 3.5. Stasiun Pengumpul Utama PT PERTAMINA EPAsset

    I FieldJambi

    Selain didistribusikan ke SPU, ada pula sedikit

    minyak yang diambil untuk dijadikan sampel. Minyak untuk

    sampel ini dibawa ke laboratorium untuk diujikan kadar

    air dan minyak didalam minyak tanah tersebut. Setiap hari

    dilakukan samplingsebanyak satu kali. Setelah dilakukan

    sampling maka petugas laboratorium akan memberitahuka

    hasilnya kepada petugas central facility. Data hasil

    sampling tersebut digunakan sebagai acuan petugas central

    facility untuk melakukan setting bukaan valve ataupun

    pengaturan lainnya dalam setiap proses di central

    facility.

    Minyak tanah dari central facility dipompakan ke

    SPU menggunakan Gould Pumps. Selanjutnya minyak tersebut

    akan masuk kedalam tanki pengumpul di SPU. SPU merupakan

    tempat pengumpulan semua minyak hasil produksi PT

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    34/84

    34

    PERTAMINA EP AssetI Field Jambi. Masing masing minyak

    hasil produksi tersebut dimasukkan kedalam tank yang

    berbeda beda sesuai dengan daerah produksinya. Pada SPU

    terdapat tujuh tanki pengumpul minyak dan satu tanki

    berisi air yang termasuk dalam peralatan keselamatan

    milik divisi HSSE. Minyak mentah hasil produksi Kenali

    Asam berada pada tanki ke-tujuh. Dalam SPU ini, dilakukan

    pengukuran kadar minyak dan air dengan prosedur yang sama

    dengan yang terdapat di central facility yaitu dengan

    menggunakan pasta air. Tanki minyak di SPU memiliki besar

    muatan yang berbeda beda antar tanki. Selain berbeda

    muatan juga berbeda tingkat ketinggian air maksimalnya.

    Tiap tanki memiliki tingkat ketinggian air maksimal.

    Tingkat ketinggian air maksimal merupakan tingkat

    ketinggian air yang diizinkan berada dalam tanki

    tersebut. Hal ini dikarenakan agar tidak ada air yang

    tersedot oleh pompa saat melakukan distribusi minyak

    mentah dari tanki tersebut ke tempat lain. Karena itu

    saat air sudah mendekati batas maksimal ketinggian air

    maka petugas SPU akan mengeluarkan air tersebut dengan

    cara membuka saluran valve sehingga air akan mengalir

    melalui parit parit yang sudah disediakan untuk

    pembuangan air. Air tersebut mengalir ke pit yang

    terdapat di SPU. Selanjutnya air yang tergolong kedalam

    limbah dalam pit tersebut disalurkan kembali ke central

    facility untuk selanjutnya diolah oleh central facility

    sebagai limbah.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    35/84

    35

    Gambar 3.6. Pit sebagai Tempat Pembuangan Limbah (air)

    3.4 Fasilitas Produksi

    Fasilitas produksi yang dimiliki PT PERTAMINA EP

    Asset I Field Jambi terdiri dari banyak fasilitas.

    Fasilitas yang menjadi fokus utama mahasiswa adalah

    fasilitas yang terdapat dalam Central Facility dan

    Stasiun Pengumpul Utama (SPU). Hal ini dikarenakan

    aktivitas pemisahan minyak bumi hasil eksploitasi PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi menjadi minyak mentah

    dilakukan di Central Facility dan SPU sebagai tempat

    pengumpulan akhir minyak mentah yang siap didistribusikan

    untuk Field Jambi.

    Fasilitas produksi yang terdapat di Central

    FacilityKenali Asam terdapat pada tabel 3.1.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    36/84

    36

    Tabel 3.2. Fasilitas Produksi di Central Facility PT

    PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

    No Material Jumlah

    1 Separator Group 1

    2 Separator Test 3

    3 FWKO 2

    4 Scrubber 2

    5 Weathley 5

    6 Skim Tank 1

    7 Pit 3

    8 Tank air kapasitas 5000 barrel 1

    9 Tank minyak kapasitas 2000 barrel 1

    10 Gould Pump 5

    11 Compressor 1

    12 Sand Jet 2

    Generator

    13 Waukesha G2-1 1

    14 Waukesha G2-2 1

    15 Dorman G2-2 1

    16 Dorman G2-4 1

    17 GEJ 1

    Berikut adalah uraian kegunaan dari fasilitas produksi

    yang dimiliki PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yang

    terdapat di Central Facilitydan SPU.

    1. Separator GroupSeparator Group berfungsi untuk memisahkan gas dan

    fluida.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    37/84

    37

    Gambar 3.7 Separator Group

    2. Separator TestSeparator Test berfungsi sebagai pemisah gas dan

    fluida dan nantinya akan menghitung kadar gas, minyak

    dan air yang terdapat dalam aliran minyak ini.

    Gambar 3.8. Separator Test

    3. FWKO

    FWKO berfungsi sebagai alat untuk memisahkan antara

    minyak dengan air yang terdapat dalam minyak bumi.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    38/84

    38

    Gambar 3.9. FWKO

    4. ScrubberScrubber merupakan alat untuk memisahkan antara gas

    dan air sebelum gas didistribusikan langsung ke

    pengguna yang memerlukan.

    Gambar 3.10. Scrubber

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    39/84

    39

    5. WeathleyWeathleymerupakan pompa injeksi yang berfungsi untuk

    menginjeksikan air asin hasil pemisahan dengan minyak

    kedalam bumi.

    Gambar 3.11. Weathley

    6. Skim TankSkim Tank merupakan tempat pengumpulan air yang

    didalamnya terdapat proses pengikatan kembali minyak

    minyak dengan bantuan bioxide.

    7. Pit

    Pit merupakan tempat pembuangan limbah berupa pasir

    dan lumpur yang terbawa minyak bumi.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    40/84

    40

    Gambar 3.12. Pit

    8. Tank air kapasitas 5000 barrel

    Tank air khusus untuk menampung air asin yang

    tergantung dalam minyak bumi.

    Gambar 3.13. Tank air kapasitas 5000 barrel

    9. Tank minyak kapasitas 2000 barrel

    Tank khusus untuk menampung minyak mentah yang siap

    dikirimkan ke SPU

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    41/84

    41

    Gambar 3.14. Tank minyak kapasitas 2000 barrel

    10.Gould PumpGould pump merupakan pompa yang digunakan untuk

    menyalurkan air, minyak, pasir dan limbah melalui

    pipa dalam setiap tahapan prosesnya.

    Gambar 3.15. Gould Pump

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    42/84

    42

    11.CompressorCompressor digunakan untuk memberikan tenaga berupa

    udara agar flowline (media penampil ukuran aliran

    fluida) dan untuk mendorong demulsifier dan

    corrosion.

    Gambar 3.16. Compressor

    12.Sand JetSand jet merupakan pompa yang digunakan untuk

    memompakan pasir yang didapat dalam proses

    penyaringan minyak mentah.

    Gambar 3.17. Sand Jet

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    43/84

    43

    13.Generator

    Digunakan untuk membangkitkan listrik semua fasilitas

    produksi. Tidak hanya untuk faslitas produksi namun

    juga seluruh kebutuhan listrik untuk PT PERTAMINA

    AssetI Field Jambi wilayah Kenali Asam.

    14.Tank minyak SPU

    Tanki minyak SPU merupakan tempat pengumpulan semua

    minyak mentah yang dihasilkan di 10 lapangan PT

    PERTAMINA EP AssetI Field Jambi.

    Gambar 3.18. Tanki SPU

    15.HeaterHeaterberguna untuk memisahkan antara air dan minyak

    khusus untuk minyak yang didistribusikan melalui

    vacuum truck.

    16.Sarana loading

    Sarana loading digunakan untuk memindahkan minyak

    dari vaccum truck kedalam tanki khusus yang berbeda

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    44/84

    44

    untuk selanjutnya diukur kembali jumlah air dan

    minyak yang dibawa oleh vaccum trucktersebut.

    Gambar 3.19. Sarana Loading

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    45/84

    45

    BAB 4

    TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

    4.1. Lingkup Pekerjaan

    4.1.1. Penempatan Mahasiswa

    Dalam kerja praktek ini mahasiswa ditempatkan di

    salah satu Asset yang dikelola Divisi Supply Chain

    Management dan General Service PT PERTAMINA EP Asset I

    FieldJambi yaitu gudang material. Tipe inventori di PT

    PERTAMINA EP AssetI FieldJambi adalah inventori untuk

    Maintenance/repair/operating supply. Artinya adalah

    barang barang yang disediakan atau barang barang yang

    ada dalam daftar inventori PT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi merupakan barang barang pendukung proses produksi

    yaitu kegiatan eksploitasi di PT PERTAMINA EP Asset I

    Field Jambi seperti spare part, pipa, alat alat

    elektronikal, alat alat yang dibutuhkan dalam proses

    pengeboran dan peralatan lainnya yang semuanya merupakan

    barang penunjang proses produksi.

    Gudang di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

    tersebar di tiga lokasi berbeda. Gudang pertama terletak

    di area kantor utama PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi

    di Kenali Asam Atas, dekat dengan area produksi PT

    PERTAMINA EP AssetI FieldJambi. Gudang kedua terletak

    di wilayah Kasang, Jambi Selatan dan memuat barang

    barang yang sudah tidak terdaftar dalam daftar inventori

    di gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Gudang

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    46/84

    46

    ketiga terletak di Sebapo dan gudang ini merupakan gudang

    khusus bahan peledak. Mahasiswa ditempatkan di gudang

    pertama karena seluruh aktivitas yang berkaitan dengan

    Supply Chain Management baik pengadaan, penerimaan,

    inventori dan transportasi, semuanya berlokasi di Kenali

    Asam Atas.

    Pada Gudang PT PERTAMINA AssetI FieldJambi yang

    berlokasi di wilayah Kenali Asam Atas sendiri terbagi

    lagi menjadi 5 bagian yang masing masing disebut Gudang

    A, Gudang B, Gudang C, Gudang D, Yarddan Shelter. Staff

    Inventori dan Staff Penerimaan berkantor di Gudang A,

    sehingga mahasiswa ditempatkan di Gudang A bersama dengan

    Staff Inventori dan Staff Pengadaan beserta pekerja

    divisi Supply Chain Management dan General Service

    lainnya.

    4.1.2. Tugas Mahasiswa

    Selama melakukan kerja praktek kurang lebih

    selama satu bulan di Divisi Supply Chain Management &

    General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi,

    mahasiswa mendapat beberapa pekerjaan yang diselesaikan

    secara bertahap. Pekerjaan tersebut antara lain :

    1. Menyunting Tata Kerja Organisasi TKO

    Minggu kedua pelaksanaan Kerja Praktek, mahasiswa

    mendapat tugas untuk menyunting Tata Kerja Organisasi

    (TKO). TKO merupakan pedoman para pekerja dalam

    melakukan tiap tiap pekerjaannya. Di dalam TKO

    dimuat pula flowchart proses bisnis masing masing

    aktivitas yang ada pada TKO tersebut. Sebelum berubah

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    47/84

    47

    nama menjadi Supply Chain Management & General

    Service, divisi yang menangani pemenuhan kebutuhan

    material di PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi ini

    bernama divisi Logistik. Divisi Logistik mempunyai

    TKO sendiri yang selama ini digunakan di PT PERTAMINA

    EP AssetI FieldJambi. Namun terhitung sejak tanggal

    1 Maret 2013, terjadi perubahan struktur organisasi

    di PT PERTAMINA EP Jambi sehingga divisi Logistik

    berubah nama menjadi divisi Supply Chain Management&

    General Service. Dengan adanya perubahan ini maka

    terbentuk pula sub fungsi baru dalam divisi Supply

    Chain Management& General Serviceyang mengakibatkan

    terjadinya beberapa perubahan aktivitas dan deskripsi

    pekerjaan dalam divisi tersebut. Selama ini Supply

    Chain Management & General Service PT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi belum memiliki TKO sendiri sejak

    perubahan struktur organisasi tersebut. Karena itu,

    dengan mengacu pada TKO yang dimiliki Supply Chain

    Management PT PERTAMINA EP, PT PERTAMINA EP Asset I

    Field Jambi membuat TKO baru yang relevan dengan

    aktivitas yang sekarang berjalan di Supply Chain

    Management& General ServicePT PERTAMINA EP AssetI

    Field Jambi. TKO baru merupakan suntingan dari TKO

    lama. Perubahan yang terjadi hanya terletak pada

    penamaan subfungsi. Mahasiswa melakukan penyuntingan

    dengan cara mengetikkan TKO baru kedalam bentuk

    dokumen word.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    48/84

    48

    2.Membuat rancangan rak penyimpanan

    Mahasiswa diberikan tugas untuk merancang rak

    penyimpanan material di Gudang B yaitu gudang yang

    berisikan Valve, Flange dan Elbow dalam berbagai

    ukuran. Selama ini penempatan valve, flange dan

    elbow hanya diletakkan dilantai dengan cara

    ditumpukkan. Seringkali barang yang terletak dibawah

    tidak digunakan karena kesulitan dalam pengambilan.

    Karena itu mahasiswa diminta untuk merancang rak

    penyimpanan yang sesuai untuk menangani permasalahan

    pengambilan material namun juga tetap ergonomis.

    3.Membuat rancangan tata letak gudang valve

    Bersama dengan adanya rancangan rak yang baru, maka

    layout gudang menjadi berubah. Untuk itu mahasiswa

    diminta merancang gudang valvemenyeseuaikan dengan

    rak yang baru beserta dengan komponen gudang lainnya

    seperti alat pemindahan material.

    4.Membuat perhitungan biaya dan rencana pengadaan tata

    letak gudang valve

    Mahasiswa diminta untuk melakukan perhitungan biaya

    pengadaan rak dan tata letak gudang valve yang

    dirancang oleh mahasiswa beserta dengan rencana

    pengadaannya. Jika biaya pengadaan keseluruhan

    melebihi batas nominal pengadaan dengan tunjuk

    langsung, maka rencana pengadaan harus dibagi

    menjadi beberapa bagian hingga akhirnya dapat

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    49/84

    49

    dilakukan tunjuk langsung untuk pengadaan rak dan

    relokasi gudang tersebut.

    4.1.3. Rekan Kerja Mahasiswa

    Dalam menyelesaikan tugas khusus yaitu

    perancangan media penyimpanan valvedan usulan tata letak

    gudang valve, mahasiswa ditugaskan untuk menyelesaikan

    tugas secara individual. Seluruh rangkaian proses

    pengumpulan data hingga selesainya hasil akhir dilakukan

    sendiri oleh mahasiswa. Namun pembimbing lapangan

    memperbolehkan mahasiswa untuk bertanya kepada pekerja

    lainnya mengenai hal yang dibutuhkan selama proses

    penyelesaian tugas khusus tersebut. Mahasiswa banyak

    melakukan tukar pikiran dengan Staff Penerimaan dan

    Pengadaan karena kedua orang Staff tersebut selalu ada di

    dalam gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dan

    merupakan staff yang dianggap ahli dalam masalah

    pergudangan. Sementara untuk mengumpulkan data mengenai

    spesifikasi material dan pengukuran gudang valve,

    mahasiswa dibantu oleh beberapa pekerja gudang. Selain

    itu mahasiswa juga selalu mengkonsultasikan progress

    pekerjaan mahasiswa kepada pembimbing lapangan sebelum

    akhirnya dipresentasikan.

    4.2 Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan

    Selama melaksanakan kerja praktek di PT PERTAMINA

    EP Asset I Field Jambi, mahasiswa mendapat tanggung jawab

    untuk menyelesaikan pekerjaan membuat rancangan alat

    penyimpanan valve yang ergonomis. Rancangan berupa rak

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    50/84

    50

    penyimpanan yang terbuat dari tubing (pipa) yang dapat

    menyimpan masing masing valve, flange dan elbow.

    Selain itu mahasiswa juga bertanggung jawab untuk membuat

    denah gudang valve beserta dengan anggaran biaya dan

    rencana pengadaan seluruh rak penyimpanan dan alat alat

    pendukung yang ada didalam gudang tersebut. Dalam

    menyelesaikan tugas ini mahasiswa memiliki beberapa

    kewenangan yang dapat dilakukan selama masa kerja

    praktek. Mahasiswa diizinkan untuk berkunjung ke semua

    sub fungsi di divisi Supply Chain Management & General

    Service guna mencari data yang diperlukan untuk

    menyelesaikan tugas seperti saat merapikan TKO yang baru.

    Untuk menyelesaikan tugas merapikan Tata Kerja

    Organisasi, mahasiswa diizinkan untuk mendapatkan semua

    dokumen TKO baik TKO lama maupun TKO baru. Mahasiswa

    diizinkan untuk bertanya kepada semua pekerja yang berada

    di divisi Supply Chain Management & General Service.

    Mahasiswa diperbolehkan mengambil gambar semua material

    yang ada di gudang beserta gambar lingkunga sekitar

    gudang. Selain itu mahasiswa juga diperbolehkan untuk

    masuk kedalam gudang valvesetiap saat dengan didampingi

    oleh seorang pekerja gudang. Mahasiswa diperbolehkan

    melakukan pengukuran valve dan gudang sendiri di dalam

    gudang valve. Selain itu mahasiswa diberi tanggung jawab

    untuk memastikan bahwa tidak ada material valve yang

    berpindah tempat akibat pekerjaan pengukuran yang

    dilakukan mahasiswa. Setelah selesai mengerjakan tugas

    yang diberikan mahasiswa berkewajiban untuk melakukan

    presentasi mengenai hasil pekerjaan mahasiswa selama

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    51/84

    51

    kerja praktek dihadapan pembimbing lapangan beserta

    dengan pekerja lainnya.

    4.3. Metode Pelaksanaan PekerjaanDalam menyelesaikan tugas khusus yaitu merancang

    rak untuk valve, flange dan elbow serta merancang tata

    letak gudang valve dengan menggunakan beberapa metode,

    antara lain :

    1.Observasi

    Langkah pertama yang dilakukan mahasiswa adalah

    melakukan observasi. Observasi dilakukan untuk

    mengetahui keadaan gudang valvesaat ini. Mahasiswa

    melakukan observasi dengan cara melihat langsung

    keadaan gudang beserta kondisi peletakan valve,

    flange dan elbow. Mahasiswa mendokumentasikan

    keadaan gudang valvesaat ini melalui beberapa foto.

    Selain itu melalui proses observasi ini mahasiswa

    juga mendapatkan data mengenai jumlah material yang

    ada dalam gudang. Data didapatkan dari dokumen yang

    dimiliki oleh gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field

    Jambi. Berikut adalah keadaan gudang valvesaat ini.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    52/84

    52

    Gambar 4.1. Gudang Tampak Luar

    Gambar 4.2. Kondisi Gudang ValveSaat Ini

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    53/84

    53

    Gambar 4.3. Penempatan Flange

    Gambar 4.4. Penempatan Elbow

    Gambar 4.5. Penempatan Check Valve

    2.Pengukuran

    Mahasiswa tidak memiliki data pasti mengenai ukuran

    luas gudang dan ukuran masing masing material yang

    ada dalam gudang. Karena itu mahasiswa melengkapi

    data lewat metode pengukuran. Pengukuran yang

    dilakukan mahasiswa meliputi pengukuran luas gudang

    dan pengukuran dimensi masing masing material yang

    ada di gudang valve. Pengukuran dilakukan dengan

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    54/84

    54

    menggunakan meteran dan dilakukan langsung oleh

    mahasiswa. Untuk luas gudang, mahasiswa melakukan

    pengukuran panjang dan lebar bangunan gudang. Untuk

    dimensi material, mahasiswa melakukan pengukuran

    lebar, tinggi dan diameter lingkaran pada valvedan

    melengkapi data pengukuran berat dengan cara mencari

    informasi dari internet.

    3.Perancangan

    Setelah mendapatkan data ukuran yang pasti dari

    semua material yang ada dalam gudang valve,

    mahasiswa memulai merancang rak untuk valve, flange

    dan elbow. Dalam melakukan perancangan ini,

    mahasiswa melakukan beberapa metode antara lain :

    1.Brainstorming

    Mahasiswa melakukan brainstorming dengan

    pembimbing lapangan mengenai rancangan rak

    seperti apa yang sesuai untuk menempatkan valve,

    flange dan elbow. Melalui proses brainstorming

    ini mahasiswa mendapatkan masukan mengenai bentuk

    rak yang dapat digunakan. Selain itu mahasiswa

    juga mendapat masukan mengenai ukuran panjang

    tiap rak yang ideal serta dimensi seperti tinggi

    rak. Dalam penentuan dimensi panjang dan tinggi

    rak, keputusan didasari oleh pertimbangan dimensi

    produk (panjang dan lebar valve, flange dan

    elbow), ketersediaan area di dalam gudang, jumlah

    material yang akan disimpan dalam gudang tersebut

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    55/84

    55

    dan kemampuan manusia untuk memindahkan rak

    tersebut sewaktu waktu jika dibutuhkan.

    Dari pertimbangan dimensi produk maka

    ditentukan panjang rak valve adalah 150cm. hasil

    ini didapat dari jumlah valveyang mungkin dapat

    masuk kedalam rak tersebut tidak terlalu banyak

    sehingga saat sudah disusun terlihat lebih rapi.

    Selain itu dengan ukuran rak yang tidak terlalu

    panjang maka tidak akan menyulitkan pekerja untuk

    mengangkat rak tersebut jika ingin dipindahkan.

    Untuk lebar rak valve, masing masing ukuran

    valve memiliki lebar yang berbeda sehingga

    penentuan lebar rak valve didasari dari

    pengelompokan valve berdasarkan tebal kaki

    (inchi) dari valve tersebut. kaki valve adalah

    dua buah lingkaran yang terdapat disamping kiri

    dan kanan badan valve. Check valvedan get valve

    dengan dengan ketebalan kaki sama akan dihitung

    rata rata lebarnya hingga didapatlah masing

    masing nilai rata rata untuk tiap tebal kaki

    valve. Valve 2 memiliki lebar rata rata

    26,5cm, valve3 selebar 29,4cm, valve4 selebar

    40cm, dan valve6 selebar 50,5cm.

    Untuk ukuran rak flange, panjang rak yang

    direncanakan adalah 360cm. alasan dari penentuan

    ukuran ini adalah karena ukuran panjang flange

    yang cukup panjang sehingga tidak memungkinkan

    untuk membuat banyak rak karena keterbatasan area

    gudang, sehingga diputuskan untuk mengakomodir

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    56/84

    56

    semua flange didalam satu rak memanjang. Lebar

    rak flange yang direncanakan adalah selebar

    100cm. Pertimbangannya adalah karena diameter

    flange terbanyak berukuran 45cm. sehingga

    dikondisikan dalam 1 rak hanya terdapat dua baris

    flange sehingga tidak menyulitkan saat akan

    diambil atau dimasukkan dalam rak. Selain itu

    juga karena pertimbangan luas gudang yang tidak

    memungkinkan untuk membuat rak yang lebih lebar.

    Rak flange yang direncanakan terdiri dari 2

    tingkat dengan pertimbangan beban yang harus

    diterima rak tidak memungkinkan untuk menumpuk

    banyak flange. Tinggi masing masing rak yang

    direncanakan adalah 99cm dengan diameter flange

    terbesar yaitu 45cm, maka agar dapat dipindahkan

    dengan mudah dan tempat yang digunakan tidak

    boros, ketinggian tiap rak direncanakan setinggi

    99cm. Mahasiswa tidak melakukan analisis beban

    secara teoritis namun dengan cara brainstorming

    dengan pembimbing lapangan.

    Untuk rak elbow, panjang rak yang

    direncanakan adalah 402cm. Penentuan ukuran ini

    didasari oleh banyaknya elbowyang harus disimpan

    dalam rak dan keterbatasan ruang gudang. Lebar

    rak elbow yang direncanakan adalah 100cm dengan

    pertimbangan diameter elbow, banyaknya elbowyang

    harus disimpan dan keterbatasan ruang. Dengan

    diameter elbow rata rata 50cm, maka elbow

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    57/84

    57

    dikondisikan untuk disusun dua baris menyamping

    sesuai dengan lebar rak sehingga elbow tidak

    sulit untuk dipindahkan.

    Proses brainstorming tidak hanya

    berlangsung satu kali saja namun beberapa kali

    sesuai kebutuhan hingga akhirnya mahasiswa

    mendapat desain yang paling sesuai.

    2.Pengsketsaan desain

    Mahasiswa menuangkan ide desain yang didapat dari

    proses brainstorming kedalam sketsa desain.

    Sketsa dilakukan dengan maksud untuk mempermudah

    dalam proses penggambaran dengan software

    nantinya. Desain yang disketsa adalah desain rak

    valve, flange dan elbow. Pengsketsaan dilakukan

    secara manual dengan menggambar sketsa dikertas.

    3.Penggambaran desain

    Penggambaran desain dilakukan dengan menggunakan

    software Powershape. Powershape digunakan karena

    merupakan software gambar 3 dimensi yang paling

    dikuasai oleh mahasiswa. Dengan bantuan sketsa

    yang telah dibuat, mahasiswa menggambar dengan

    menggunakan powershape. Selain gambar 3 dimensi,

    mahasiswa membuat gambar 2 dimensi dari masing

    masing rak untuk memperjelas bentuk desain rak

    tersebut.

    4.Perhitungan

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    58/84

    58

    Tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan

    untuk ketiga jenis rak. Perhitungan yang

    dilakukan adalah perhitungan untuk menentukan

    kapasitas satu rak. Untuk menentukan jumlah rak

    yang dibutuhkan maka digunakan perhitungan

    sederhana yaitu dengan membagi panjang rak

    penyimpanan dengan panjang material yang akan

    ditempatkan di rak tersebut.

    Pada rak penyimpanan Valve, berikut adalah

    perhitungan jumlah rak penyimpanan yang

    diperlukan.

    a.Valve2 inchi

    Jumlah Valve(gate Valve, check Valve, ball Valve) 2

    inchi dalam gudang = 36 unit

    Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 150 cm

    Lebar rata rata Valve2 inchi = 26.5 cm

    Jumlah Valvedalam 1 rak =

    =

    = 5.66 = 5 valve

    Jumlah rak yang dibutuhkan =

    =

    = 7,2 = 8 rak

    b.Valve3 inchi

    Jumlah Valve(gate Valve, check Valve, ballValve) 3

    inchi dalam gudang = 241 unit

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    59/84

    59

    Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 150 cm

    Lebar rata rata Valve3 inchi = 29,4

    Jumlah Valvedalam 1 rak =

    =

    = 5,1 = 5 valve

    Jumlah rak yang dibutuhkan =

    =

    = 48.2 = 49 rak valve

    c.Valve4 inchi

    Jumlah Valve(gate Valve, check Valve, ball Valve) 4

    inchi dalam gudang = 26 unit

    Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 200 cm

    Lebar rata rata Valve4 inchi = 40 cm

    Jumlah Valvedalam 1 rak =

    =

    = 5 valve

    Jumlah rak yang dibutuhkan =

    =

    = 5,2 = 6 rak

    d.Valve6 inchi

    Jumlah Valve(gate Valve, check Valve, ballValve) 6

    inchi dalam gudang = 24 unit

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    60/84

    60

    Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 150 cm

    Lebar rata rata Valve6 inchi = 50,5 cm

    Jumlah Valvedalam 1 rak =

    =

    = 3 valve

    Jumlah rak yang dibutuhkan =

    =

    = 8 rak

    Untuk rak penyimpanan Flange dan Elbow 45

    tidak menggunakan perhitungan yang sama dengan rak

    penyimpanan valve. Rak untuk Flangedan Elbowdibuat

    dengan dimensi panjang dan lebar 350 cm x 100 cm

    serta . Jumlah Flangeyang dapat disimpan pada rak

    ini adalah sebagai berikut dihitung dengan asumsi

    sebagai berikut :

    Diameter Flangepaling besar (8 SCH 80 600lbs)= 45

    cm

    Tinggi Flangepaling besar (8 SCH 80 600lbs)= 18 cm

    Panjang rak =350 cm

    Lebar rak =100 cm

    Tinggi rak bagian bawah = 99 cm

    Banyak Flangeyang dapat dimuat di 1 rak

    =

    x

    = 96,8 = 96 flange

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    61/84

    61

    Diameter Flangepaling banyak (4 SCH 80 600lbs)= 26

    cm

    Tinggi Flangepaling banyak (4 SCH 80 600lbs)=12 cm

    Panjang rak = 360 cm

    Lebar rak = 100 cm

    Tinggi rak bagian bawah = 99 cm

    Banyak Flangeyang dapat dimuat di 1 rak

    =

    x

    = 432.25 = 432 flange

    Untuk rak penyimpanan Elbow 90, perhitunganyang digunakan sama dengan perhitungan pada rak

    Flange dan Elbow 45. Rak penyimpanan Elbow 90

    memiliki panjang 402 cm dengan lebar 100 cm.

    Panjang Elbowrata rata = 50 cm

    Diameter Elbowrata - rata = 50 cm

    Tinggi Elbowpaling besar = 20 cm

    Panjang rak =402 cm

    Lebar rak =100 cm

    Banyak Elbowyang dapat dimuat di 1 rak

    =

    x

    = 80,4 = 81 flange

    Ukuran Elbow yang dapat ditempatkan dalam rak

    tersebut fleksibel. Hal ini dapat terjadi karena

    besi penyangga dibuat selebar mungkin agar dapat

    menyangga Elbowdengan berbagai lingkar ukuran.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    62/84

    62

    5.Pembuatan gambar desain tata letak

    Setelah mengetahui jumlah kebutuhan rak, mahasiswa

    menggambar desain tata letak gudang valve. Mahasiswa

    menggunakan Microsoft Visio dalam menggambar tata

    letak gudang usulan.

    6.Evaluasi

    Setelah mahasiswa menggambar rancangan rak

    penyimpanan dan tata letak gudang, mahasiswa

    melakukan evaluasi dibantu dengan pembimbing

    lapangan. Mahasiswa menyampaikan hasil desain yang

    sudah dikerjakan mahasiswa kepada pembimbing

    lapangan. Pembimbing lapangan memberikan saran

    mengenai rancangan rak dan tata letak, lalu

    mahasiswa menyempurnakan lagi hasil rancangan

    tersebut hingga akhirnya selesai menjadi rancangan

    akhir.

    7.Perhitungan biaya

    Biaya yang dihitung adalah biaya pengadaan rak dan

    alat pemindahan material. Saat akan melakukan

    perhitungan biaya maka mahasiswa melakukan observasi

    untuk mengetahui harga komponen dan material yang

    dibutuhkan. Perhitungan sederhana dilakukan yaitu

    dengan mengalikan jumlah kebutuhan material dengan

    harga satuannya.

    4.4 Hasil Pekerjaan

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    63/84

    63

    Selama melakukan kerja praktek, mahasiswa sudah

    menyelesaikan tugas khusus dengan hasil sebagai berikut :

    1. Rancangan Rak

    a.Hasil Desain Rak

    Rak penyimpanan Valve didesain untuk menampung

    Valve sesuai dengan diameter kaki Valve. Kedua

    piringan di bagian bawah Valve, yang selanjutnya

    disebut kaki Valve diukur masing masing

    diameternya. Setelah diukur maka didapatkan

    persamaan antara Valve 2 inchi (gate, check dan

    ball Valve), Valve 3 inchi, Valve 4 inchi dan

    penyimpanan yang mampu untuk menahan kaki kaki

    Valve tersebut. Gambar desain rak penyimpanan

    Valvedapat dilihat pada gambar 4.6.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    64/84

    64

    Gambar 4.6. Desain Rak Penyimpanan Valve

    Rak penyimpanan Flange berbeda dengan rak

    penyimpanan Valve. Rak penyimpanan Flange berupa

    rak dengan dua tingkat. Terdapat dua rak untuk

    menyimpan Flange. Bentuk dan ukuran keduanya

    sama. Hanya saja agar lebih teratur maka rak

    pertama ditujukan untuk menyimpan Flange dengan

    ukuran lebih besar yakni khusus Flange 8 inchi.

    Rak lainnya dapat digunakan untuk menyimpan

    Flange dengan uluran yang beragam. Gambar rak

    penyimpanan Flangeterdapat pada gambar 4.7.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    65/84

    65

    Gambar 4.7. Desain rak Penyimpanan Flange& Elbow

    45

    Rak penyimpanan Elbow berupa plat besi yang

    dipasangkan kaki kaki dengan besi 12 mm

    dirangkaikan 2 buah pada bagian ujung plat besi

    tersebut. Fungsi dari kedua besi tersebut adalah

    untuk menahan Elbow yang ditumpukkan pada rakpenyimpanan tersebut. Dengan adanya besi 12 mm

    teersebut maka Elbow dapat ditumpukkan lurus

    vertikal, bukan dengan bentuk piramida seperti

    kondisi saat ini sehingga terlihat lebih rapi dan

    mengurangi luas ruangan yang terpakai. Gambar

    desain rak penyimpanan untuk Elbow dapat dilihat

    pada gambar 4.8.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    66/84

    66

    Gambar 4.8. Desain rak Penyimpanan Elbow90

    b.Hasil Perencanaan Dimensi Rak

    Setelah mengetahui desain yang akan digunakan,

    melalui proses brainstorming ditentukanlah

    dimensi masing masing rak penyimpanan. Lebarrak penyimpanan untuk valve didapat dari hasil

    pengurangan diameter walve dengan panjang sebesar

    5cm sebagai toleransi yang digunakan agar valve

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    67/84

    67

    dapat diletakkan dengan baik di atas rak. Dimensi

    rak penyimpanan dapat dilihat di tabel 4.1.

    Tabel 4.1. Dimensi Usulan Rak Penyimpanan

    NO Material yang Dapat DimuatDIMENSI

    Panjang Lebar Tinggi Kaki

    1 Get Valve dan check Valve3" 150 cm 16 cm 15 cm

    2 Get Valve dan check Valve2" 150 cm 12 cm 15 cm

    3 Get Valvedan check Valve4" 200 cm 22 cm 15 cm

    4 Get Valvedan check Valve6" 150 cm 29 cm 15 cm

    5 Flangedan Elbow45o 200 cm 200 cm 18 cm

    6 Elbow90o 400 cm 100 18cm

    c.Spesifikasi material untuk membuat rak

    penyimpanan

    Spesifikasi material untuk membuat rak

    penyimpanan adalah spesifikasi bahan untuk membuat

    semua rak penyimpanan yang sudah direncanakan.

    Spesifikasi material juga meliputi jumlah materialyang dibutuhkan untuk membuat rak tersebut.

    Spesifikasi material yang dibutuhkan dapat dilihat

    dalam tabel 4.2.

    Tabel 4.2. Spesifikasi Material yang dibutuhkan untuk

    Membuat Rak Penyimpanan di Gudang B PT PERTAMINA EPAsset

    I FieldJambi

    NO BAHAN GAMBAR BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    68/84

    68

    1 Tubing2

    3/8

    Panjang =

    304,8cm

    Diameter =

    6,0325cm

    74 pcs

    2 Triplek Panjang =

    122cm

    Lebar =

    244cm

    Ketebalan =

    12mm

    5 pcs

    3 Besi SNI

    polos

    Panjang = 12

    m

    Diameter =

    12mm

    1 pcs

    2.Rancangan Tata Letak Gudang Valve

    a.Tata Letak Gudang Sebelum Direlokasi

    Setelah melakukan observasi, mahasiswa mendapatkan

    data berupa tata letak gudang valve beserta dengan

    ukuran gudang. Gudang valve yang dimiliki PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi berukuran 17m x

    5,2m. Tata letak gudang valvesaat ini dapat dilihat

    pada gambar 4.9.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    69/84

    69

    FLANGE

    ELBOW

    GATE VALVE

    X

    XCHECK VALVE

    X

    CHECK VALVE

    GATE VALVE

    X

    GATE VALVE

    GATE VALVE

    GATE VALVE

    X

    Gambar 4.9. Tata Letak dalam Gudang B PT PERTAMINA EP

    AssetI FieldJambi Saat Ini

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    70/84

    70

    Pada awalnya, kondisi gudang penyimpanan Valve,

    Flange dan Elbow di PT PERTAMINA EP Asset I Field

    Jambi tidak sesuai dengan ynag diharapkan karena

    masih terdapat kekurangan sehingga membuat aktivitas

    perpindahan material tidak efektif dan barang

    diletakkan tidak beraturan karena tidak memiliki

    rak. Material yang masuk diletakkan di tempat yang

    kosong, sehingga tidak ada tempat yang pasti untuk

    meletakkan masing masing barang.

    b.Hasil pengukuran dimensi

    Hasil yang didapat dari proses pehitungan adalah

    dimensi valve, flange dan elbow yang meliputi

    panjang, lebar, diameter dan jumlah material dalam

    gudang. Data dimensi valve, flange dan elbow dapat

    dilihat pada tabel 4.3.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    71/84

    71

    Tabel 4.3. Dimensi dan Jumlah Material dalam Gudang B PT

    PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

    NO MATERIAL DIAMETER LEBAR TINGGI JUMLAH(PCS)

    1 Check Valve6" 600 36 cm 55 cm 56 cm 10

    2 Check Valve4" 600 28 cm 44 cm 38 cm 16

    3 Check Valve3" 150 19 cm 25 cm 28 cm 38

    4 Check Valve2" 150 18 cm 27 cm 26 cm 10

    5 Check Valve6" 300 32 cm 45 cm 47 cm 14

    6 Check Valve4" 300 26 cm 36 cm 39 cm 10

    7 Check Valve2" 600 17 cm 30 cm 35 cm 17

    8 Get Valve3" 300 21 cm 28 cm 55 cm 61

    9 Get Valve3" 150 20 cm 21 cm 45 cm 100

    10 Get Valve3" 600 21 cm 36 cm 61 cm 38

    11 Get Valve2" 150 15 cm 19 cm 35 cm 11

    12 Get Valve2" 600 17 cm 30 cm 50 cm 13

    13 FlangeSCH 80 4" 600 26 cm 13 cm

    14 FlangeSCH 80 8" 600 45 cm 18 cm

    15 FlangeSCH 40 6" 300

    16 FlangeSCH 40 6" 150

    17 FlangeSCH 40 6" 300

    18 Elbow90 17 cm

    19 Elbow45

    c.Hasil perhitungan kebutuhan jumlah rak

    penyimpanan

    Jumlah kebutuhan rak penyimpanan didapat dari hasil

    perhitungan seperti yang terdapat dalam bab 4 bagian

    perhitungan. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam

    tabel 4.4.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    72/84

    72

    Tabel 4.4. Jumlah usulan kebutuhan rak penyimpanan

    dalam Gudang B PT PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

    NO Rak Penyimpanan Jumlah Kebutuhan

    1 Valve3" 50

    2 Valve2" 8

    3 Valve4" 6

    4 Valve6" 9

    5 Flangedan Elbow45o 3

    6 Elbow90o 1

    d.Rancangan tata letak usulan

    Setelah proses perancangan tata letak sudah

    dilakukan, maka outputyag terlihat adalah template

    rancangan tata letak. Berikut adalah template

    rancangan tata letak yang baru dari gudang

    penyimpanan Valve, Flangedan Elbowdi PT Pertamiana

    EP AssetI Field Jambi. Templatetata letak usulan

    untuk gudang Valve, Flangedan Elbowterlihat dalamgambar 4.10.

    Tabel 4.5. Keterangan denah tata letak

    Nomor Keterangan

    1 Valve 3"

    2 Valve 2"

    3 Valve 4"

    4 Valve 6"

    5 Flange

    6 Elbow

    T Troli

    HT Hand Pallet Truck

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    73/84

    73

    3

    5

    HPT

    PALLET

    6

    1

    2

    3

    3 3

    3

    4

    3

    2 2 2

    2 2 2 2

    4 4

    4 4 4

    4 4 4

    1 1 1

    1 1 1 1

    1 1 1 1

    1 1 1 1

    1 1 1 1

    1 1 1 11 1

    1 1

    1 1

    1 1

    1 1

    1 1

    1 1

    T

    PALLET

    PALLET

    PALLET

    1 m 1,375 m

    35cm

    Gambar 4.10. Tata Letak Usulan untuk Gudang B PT

    PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    74/84

    74

    Sesuai dengan yang sudah dibahas pada subbab

    sebelumnya mengenai penentuan jumlah rak penyimpanan

    yang diperlukan maka tata letak didalam gudangpun

    menyesuaikan. Namun pertama kali dilihat terlebih

    dahulu berat materialnya. Material yang besar dan

    berukuran lebih berat diprioritaskan diletakkan di

    bagian depan gudang dengan alasan kemudahan

    pengambilan dan peletakan material. Material-

    material terebut antara lain adalah Valveberukuran

    6 inchi dan Valve berukuran 4 inchi. Untuk Valve

    berukuran 3 inchi dan Valve berukuran 2 inchi

    diletakkan dibagian dalam setelah Valve6 inchi dan

    4 inchi. Untuk rak Elbow dan Flange dietakkan

    berdampingan di salah satu sisi gudang. didepan rak

    Elbow dan Flange tersebut teradapat jalan selebar

    137,5cm. Ukuran ini dirasa cukup sebagai sarana lalu

    lintas dalam gudang dengan alat pemindahan material

    berupa hand pallet truck dengan palet berukuran 120

    cm x 80 cm. Untuk bagian tengah gudang diisi dengan

    rak penyimpanan Valve3 inchi dan Valve6 inchi pada

    bagian depan mengarah ke jalan masuk dan keluar

    gudang. Untuk rak penyimpanan Valve 3 inchi, rak

    penyimpanan diletakkan di bagian tengah gudang, di

    seberang rak Elbowdan Flange. Rak penyimpanan Valve

    3 inchi didempetkan masing masing sebanyak 4 unit,

    setelah itu diberi jarak selebar 100cm dari rak

    penyimpanan Valvedisebelahnya. Jarak ini diberikan

    agar orang dapat dengan mudah berjalan didalam

    gudang. Untuk rak penyimpanan Valve 6 inchi

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    75/84

    75

    didempetkan sampai sebanyak 3 unit. Pada bagian tepi

    gudang lainnya terdapat jajaran rak penyimpanan

    Valve 3 inchi pada bagian dalam dan Valve 4 inchi

    pada bagian depan mengarah ke pintu masuk dan keluar

    gudang. Rak penyimpanan Valve 3 inchi masing

    masing didempetkan sebanyak 2 unit. Hal ini

    dilakukan karena jika mendempetkan lebih dari 2 unit

    maka akan membuat jalan di seberangnya menjadi lebih

    sempit. Karena itu diputuskan untuk mendempetkan 2

    unit rak penyimpanan sehingga terdapat jalan selebar

    100cm didepan rak penyimpanan tersebut. Setelah

    melakukan penyusunan dan penempatan seluruh rak

    penyimpanan maka masih terdapat sedikit ruang kosong

    dalam gudang. Ruang kosong tersebut dapat

    dimanfaatkan untuk meletakkan hand pallet truckdan

    troli. Pallet dapat diletakkan dibawah rak Flange

    karena rak tersebut memang didesain untuk dapat

    menyimpan pallet sehingga dapat menghemat tempat

    didalam gudang.

    e.Spesifikasi alat pemindahan material

    Untuk membuat sebuah gudang diperlukan pula

    perincian mengenai spesifikasi alat pemindahan

    material. Data spesifikasi komponen berisikan nama

    komponen, gambar komponen, bahan pembuat komponen,

    dimensi komponen dan jumlah total komponen yang

    dibutuhkan. Komponen yang diperlukan dalam

    pelaksanaan usulan relokasi gudang di PT PERTAMINA

    EP Asset I Field Jambi ini terbagi atas 3

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    76/84

    76

    klasifikasi. Pertama adalah spesifikasi alat.

    Spesifikasi alat meliputi spesifikasi peralatan

    pendukung yang diperlukan untuk aktifitas

    pergudangan. Tabel 4.6. menunjukkan spesifikasi alat

    yang dibutuhkan dalam usulan relokasi gudang di PT

    PERTAMINA EP AssetI FieldJambi.

    Tabel 4.6. Spesifikasi Alat Pemindahan Material di Gudang

    B PT PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

    NO ALAT GAMBAR ALAT SPESIFIKASI JUMLAHKEBUTUHAN

    1 HandPallet

    Truck

    Kapasitas : 2000 kgKetinggian garpu minimal :85 mmKetinggian garpu maksimal: 195 mmLebar keseluruhan : 600mm

    2

    2 Pallet

    kayu

    Panjang = 120cm

    Lebar = 80cmTinggi = 14cm 3

    3 Troli 1

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    77/84

    77

    3.Estimasi biaya dan Rencana Pengadaan Gudang Valve

    a.Estimasi Biaya

    Pengadaan rak dan relokasi tata letak dalam

    Gudang B memerlukan beberapa material baru

    sebagai bahan baku dari pembuatan rak tersebut

    maupun pengadaan alat perpindahan materialnya.

    Bahan utama pembuat rak terbuat dari tubing2 3/8

    bekas sehingga tidak terhitung dalam biaya yang

    akan dikeluarkan untuk pengadaan. Peralatan dan

    material yang merupakan produk baru terdiri dari

    alat hand lift truck,pallet, troli, triplek dsn

    besi polos SNI 12mm. biaya lainnya yang

    diperlukan adalah biaya penglasan dan pemotongan

    tubing 2 3/8 untuk pembuatan rak. Estimasi biaya

    pengadaan rak dan prancangan tata letak didalam

    Gudang B terdapat dalam tabel 4.7.

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    78/84

    78

    Tabel 4.7. Estimasi Biaya Usulan Pengadaan Rak dan Relokasi Tata Letak dalam

    Gudang B di PT PERTAMINA EPAssetI FieldJambi

    No. Material Harga per Unit Jumlah Biaya Total

    1 Pallet Kayu 800mmx1200mmx140mm Rp 115,000.00 2 unit Rp 230,000.00

    2 Hand Pallet Truck Rp 2,300,000.00 1 unit Rp 2,300,000.00

    3 Trolley Rp 800,000.00 1 unit Rp 800,000.004 Pembuatan rak untuk check Valvedan get Valve3"

    biaya pemotongan tubing 2 3/8 Rp 59,631.55 304 titik Rp 18,127,991.20

    biaya pengelasan per titik Rp 63,301.07 304 titik Rp 19,243,525.28

    5 Pembuatan rak untuk check Valvedan get Valve2"

    biaya pemotongan tubing 2 3/8 Rp 59,631.55 64 titik Rp 3,816,419.20

    biaya pengelasan per titik Rp 63,301.07 64 titik Rp 4,051,268.48

    6 Pembuatan rak untuk check Valvedan get Valve4"

    biaya pemotongan tubing 2 3/8 Rp 59,631.55 32 titik Rp 1,908,209.60

    biaya pengelasan per titik Rp 63,301.07 32 titik Rp 2,025,634.24

    7 Pembuatan rak untuk check Valvedan get Valve6"

    biaya pemotongan tubing 2 3/8 Rp 59,631.55 72 titik Rp 4,293,471.60

    biaya pengelasan per titik Rp 63,301.07 72 titik Rp 4,557,677.04

    8 Pembuatan rak Flangedan Elbow45

    o

    triplek 12mm (122x244) Rp 144,000.00 3 lembar Rp 432,000.00

    biaya pemotongan tubing 2 3/8 Rp 59,631.55 28 titik Rp 1,669,683.40

    biaya pengelasan per titik Rp 63,301.07 28 titik Rp 1,772,429.96

    9 Pembuatan rak Elbow90o

    biaya pemotongan tubing 2 3/8 Rp 59,631.55 14 titik Rp 834,841.70

    biaya pengelasan per titik Rp 63,301.07 14 titik Rp 886,214.98

    triplek Rp 144,000.00 2 lembar Rp 288,000.00

    TOTAL BIAYA KESELURUHAN Rp 67,237,366.68

  • 5/22/2018 Laporan Kerja Praktek

    79/84

    79

    b.Rencana pengadaan

    Pada PT PERTAMINA EP AssetI FieldJambi, segala

    bentuk material dan jasa yang menjadi kebutuhan

    seluruh divisi akan diadakan dengan terlebih

    dahulu melaksanakan proses pengadaan. Proses

    pengadaan ini menjadi tanggung jawab fungsi

    Pengadaan. Proses pengadaan merupakan proses

    penunjukan vendor yang akan mendukung proses

    pengadaan. Sebelum menyeleksi vendor yang akan

    bekerja sama dengan PT PERTAMINA EP AssetI Field

    Jambi, Staff Pengadaan terlebih dulu melihat

    jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk

    pengadaan barang atau jasa tersebut. Di PT

    PERTAMINA EP Asset I Field Jambi terdapat 3

    proses pemilihan supplier yaitu melalu proses

    tunjuk langsung, pemilihan langsung dan

    pelelangan umum.

    Barang dan jasa yang melalui proses

    penunjukan langsung merupakan barang dan jasa

    dengan nilai dibawah Rp 50.000.000,- (lima puluh

    juta rupiah). Proses penunjuka