laporan kerja praktek

Upload: tamy-tamii-unyul

Post on 11-Oct-2015

206 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kerja praktek

TRANSCRIPT

PROYEK PARAMOUNT SKYLINE TOWER

[PROYEK PARAMOUNT SKYLINE TOWER]LAPORAN KERJA PRAKTEK

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan khidayah-nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan kerja praktek yaitu proyek Paramount Skyline Tower di CBD-Gading Serpong.Dengan kesungguhan dan di lakukan di sela-sela kesibukan kuliah dan bekerja dan adanya berbagai keterbatasan yang di miliki penulis.Namun demikian berkat bimbingan dari dosen,dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak seperti : para pembimbing di proyek yang selalu membantu di sela-sela pekerjaan yang harus di lakukakan,maka berbagai keterbatasan dan hambatan yang di hadapi tersebut akhirnya dapat diatasi.Akhirnya dengan teriring doa semoga segala bantuan yang telah di berikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin

Tangerang,12 januari 2014

Triana Utami

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..................... iLembar Penilaian..... iiSurat Izin Kerja Praktek...... iiiSurat Keterangan Kerja Praktek...... ivSurat Keterangan Telah Kerja Praktek.... vLembar Absensi Kerja Praktek ....... viKata Pengantar .... viiDaftar Gambar..... viiiDaftar Isi .....ix

BAB I PENDAHULUANI.1. Latar Belakang...1I.2. Maksud dan Tujuan....2I.3. Metode Studi.................3I.4. Lingkup Pembahasan.....3I.5. Sistematika Pembahasan................3

BAB II PENGENALAN PERUSAHAANII.1.Profil Perusahaan..............8II.2. Visi Dan Misi Perusahaan................9II.3. Struktur Organisasi Perusahaan.......................9II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaan ....................................10

BAB III PENGENALAN PROYEKIII.1. Latar Belakang Proyek.. 13III.2. Data Proyek................. 14III.3. Struktur Organisasi Proyek ............................................................. 15III.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Proyek......... 15BAB IV MANAJEMEN PROYEKIV.1. Pengendalian Waktu......................... 20IV.1.1 Aspek Pendukung Manajemen Waktu ... 21IV.2. Manajemen Procurement..................................................... 24IV.3. Manajemen SDM 24IV.4 Manajemen Biaya 25IV.4.1 Aspek Pendukung Manajemen Biaya. 26

BAB V TINJAUAN UMUM PEKERJAAN PROYEK

BAB VI LIPUTAN PEKERJAAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING

BAB VIII PENUTUPVIII.1. Kesimpulan .... 101VIII.2. Saran .. 102

DAFTAR PUSTAKA. 103

LAMPIRAN.... 104

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar BelakangDalam pendidikan Arsitektur dibutuhkan berbagai pengetahuan yang luas, baik dalam bidang teori Arsitektur maupun dalam bidang praktek saat di lapangan pekerjaan. Kedua bidang tersebut memiliki keterkaitan yang saling mendukung satu sama lain.Tetapi dalam kondisi yang sesungguhnya, perencanaan yang didasari oleh teori yang sudah ada terkadang tidak berjalan sesuai yang di harapkan pada saat proses perancangan berlangsung.Dan di sini seorang arsitek harus dapat bertanggung jawab saat terjadinya perubahan sesuai fungsi yang diharapkan.Dan inilah yang menjadi salah satu hambatan mahasiswa jika memasuki dunia kerja ketika lulus nanti,mereka tidak memiliki bekal dalam bidang praktek untuk memasuki dunia kerja,karena mereka hanya mendapatkan bidang teori yang diperoleh di kampus dan tentu saja teori yang didapatkan masih kurang dan belum tentu sama dengan praktik kerja dilapangan.Dalam jurusan Arsitektur terdapat pelajaran Arsitektur Interior,dipelajaran tersebut mempelajari tentang Arsitektur dalam bangunan(interior), tetapi pengetahuan yang diperoleh hanya sekilas tentang teori di karenakan SKS (satuan kredit semester) yang di berikan tidak cukup dalam memperlajari secara lebih dalam sehingga di butuhkan pengetahuan lebih dalam di lapangan.Oleh karena itu Program Studi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Indonesia di semester 7 memiliki program akademis yang sudah sesuai dengan kurikulum yang di tetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional yaitu mata kuliah kerja praktek yang bertujuan agar mahasiswa/i dapat memperdalam ilmu Arsitektur ke dalam dunia kerja dan dapat mengetahui baik itu situasi dan rekan kerja dilapangan,sehingga dapat meningkatkan pengetahuan baik yang sudah ada maupun yang belum didapatkan dan siap terjun ke dunia kerja ketika lulus kuliah.

I.2. Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan diadakan kerja praktek di Proyek PARAMOUNT SKYLINE TOWER yang berlokasi di CBD GADING SERPONG yaitu sebagai berikut :1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan arsitektur khususnya di bidang interior yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja.2. Mahasiswa dapat mengenal pelaksanaan dan proses desain arsitektur interior yang sebenarnya.3. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus dengan praktik kerja yang berhubungan tentang interior di lapangan.4. Mahasiswa dapat memperdalam wawasan terhadap system kerja interdisiplin secara professional khususnya pada pelaksanaan interior.5. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam pengerjaan desain Arsitektur secara detail di masyarakat.6. Sedangkan bagi perusahaan tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai evaluasi kerja, sehingga dapat meningkatkan hal-hal yang baik dan mengurangi semua kesalahan di kemudian hari.

Mata kuliah kerja praktek ini bertujuan sebagai berikut :1. Untuk menambah pengetahuan,keterampilan, dan pemahaman yang tidak didapat langsung dalam perkuliahan.2. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk suaru penugasan.3. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan wiraswastawan dalam bidang Arsitektur.

Dan manfaat yang di dapat sebagai berikut:1. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya kepada mahasiswa sebegai bekal untuk kemudian hari.2. Memperoleh pengalaman,pengamatan dan pengenalan visual secara langsung mengenai kondisi yang ada dilapangan.

I.3. Metode Studi

Dalam melakukan pelaksanaan kerja praktek dan guna dalam pembuatan laporan kerja praktek, maka dibutuhkan beberapa metode studi yang digunakan sebagai acuan pencarian data dan fakta dalam pelaksanaan pekerjaan praktek. Metode studinya antara lain : Pengumpulan data, yaitu penghimpunan data perusahaan dan proyek yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan. Diskusi, yaitu kegiatan tanya jawab dengan pembimbing lapangan pekerjaan untuk memberikan penjelasan dan pemahaman lebih detail mengenai permasalahan lapangan kerja. Wawancara, yaitu untuk memperkuat landasan teori, penulis juga melakukan wawancara dengan orang yang bersangkutan di dalam proyek

I.4. Lingkup Pembahasan

Pada proses Kerja Praktek ini, lingkup pembahasan berada pada tinjau khusus yang lebih mendalami tentang Arsitektur interior

I.5. Sistematika PembahasanGaris besar sistematika pembahasan pada laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :Bab I: PendahuluanBab ini menjabarkan perihal latar belakang,maksud dan tujuan,metode studi,lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan.Bab II : Pengenalan PerusahaanBab ini menjabarkan perihal perusahaan Proyek Paramount Skyline,berupa sejarah ,perijinan perusahaan,visi misi perusahaan,susunan pengurus,manajemen proyek,cara mendapatkan proyek.Bab III : Pengenalan ProyekUraian umum tentang proyek Proyek Paramount Skyline Tower,berupa : identifikasi teknis proyek,tujuan dan sasaran proyek,struktur organisasi proyek,data teknis proyek.Bab IV : Manajemen ProyekMerupakan uraian proses manajerial dalam pasca atau pada pelaksanaan proyek Paramount skyline Tower.Bab V : Tinjuan Pekerjaan ProyekMerupakan uraian keseluruhan dari pekerjaan yang dilakukan dalam proyek,berupa data dan fakta lapangan yang serta lingkup pekerjaan yang diamati.Bab VI : Pelaksanaan Pekerjaan ProyekMencakup pekerjaan yang diamati dan ditangani dalam hal pekerjaan finishing,pengawas lapangan dengan pembuatan weekly report dan monthly report.Bab VII : PenutupMencakup tentang kesimpulan yang di temukan serta kritik dan saran terhadap proyek dan penyusunan laporan kerja praktek

BAB IIPENGENALAN PERUSAHAAN

II. 1. Profil perusahaanPT. PP DIRGANEKA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontruksi dan building management.Perusahaan ini berdiri dengan Standar Internasional ISO 9001,OHSAS 18001 dan ISO 14001 dengan sasaran merealisasikan Kebijakan Mutu dan K3L Perusahaan khusus dalam bidang usaha kontraktor dan pengelolaan gedung. Mayoritas kepemilikan saham PT PP Dirganeka dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan KaryawanPT PP (Persero).PP DIRGANEKA adalah pada awalnya perusahaan bergerak dalam bidang Perdagangan, seiring dengan banyaknya permintaan akan Jasa Konstruksi dan Jasa Pengelolaan Gedung maka PT PP Dirganeka mengembangkan diri pada bidang tersebut. Dengan melihat hasil kerja dan kemampuan yang dimiliki oleh PT PP Dirganeka kemudian memfokuskan diri pada Usaha Jasa Konstruksi dan Jasa Pengelolaan Gedung.PT PP DIRGANEKA telah berkembang menjadi perusahaan yang besar dengan kepercayaan Pelanggan untuk menangani proyek-proyek Jasa Konstruksi seperti: Gedung Perkantoran, Rumah Sakit, Pusat Perbelanjaan, Bangunan Pendidikan, Pekerjaan civil seperti: dermaga, dinding penahan tanah dan lain-lainnya. Sedangkan Jasa Pengelolaan Gedung PT PP Dirganeka dipercaya Untuk mengelola Gedung Perkantoran, Apartemen, Pertokoan dan lain-lain, di lingkup pekerjaan penyedia jasa housekeeping, security, tenaga manejemen perawatan peralatan mekanikal dan elektrikal gedung. Hingga saat ini PT PP Dirganeka telah memiliki karyawan lebih dari 200 orang diseluruh Indonesia meliputi Jabodetabek, Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

II.2. Visi dan Misi PerusahaanVisi : Menjadi perusahaan kelas menengah,usaha utamanya di bidang jasa pengelolaan gedung yang mengutamakan kualitas produk dan pelayanan,sehingga menjadi perusahaan yang mampu bersaing di tingkat nasional

Misi : Menjadikan Layanan Jasa Kontruksi dan Pengelolaan Gedung kepada masyarakat Indonesia agar dapat member nilai tambah kepada

II.3. Struktur Organisasi Perusahaan

PT.PP DIRGANEKAENGINEERING

PROCUREMENTCONTRUCTIONMAINTENANCEENGINEERING

SUPPLY MATERIAL AND INSTALLREPAIR/SERVICEDESIGN

Gambar 2.1 struktur organisasi perusahaanSumber : Dokumen Paramount,2011

II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaana. KomisionerKomisioner adalah seseorang menyelenggarakan perusahaanya dengan melakukan perjanjian-perjanjian atas namanya sendiri atau firmanya,dan dengan mendapatkan upah atau provisi tertentu, atas order dan atas beban pihak lain, serta memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap operasional perusahaan.

b. Direktur UtamaBertanggung Jawab kepada : KomisionerTugas dan Tanggung Jawab : Mengkoordinasikan semua direksi dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing Memberi laporan perkembangan dalam pengendalian perusahaan sesuai dengan operasional yang telah berjalan berdasarkan anggaran dasar perusahaan kepada dewan Direksi/BOD (Board of Director) Merumuskan dan menetapkan suatu kebijakan dan program umum perusahaan,atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris. Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang di sebabkan ketidaksesuaian operasional kepengurusan.Namun,apabila kerugian di hasilkan karena kerugian bisnis dan direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

c. SekretarisBertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung jawab : Menyelenggarakan urusan surat menyurat termasuk penyimpanan dokumen dari seorang pimpinan. Menyusun konsep surat menyurat dan dalam bidang kearsipan, membantu pimpinan dalam penyesuaian jadwal, dan membantu pimpinan dalam menjalankan organisasi perusahaan. Bertanggung jawab atas penyusunan kearsipan perusahaan dan kegiataan operasional perusahaan dalam kegiatan rapat dan penjadwalan harian Pimpinan

d. Direktur OperasionalBertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab : Merencanakan, melaksanakan, mengatur, dan mengkoordinasikan kegiatan operasional perusahaan yang ditugasi oleh Direktur Utama. Melakukan peninjauan dan pengawasan terhadap proyek perusahaan yang sedang berjalan Mempersiapkan strategi dan rencana pelaksanaan proyek Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional dalam perusahaan

e. Direktur SDM

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab : Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM dalam suatu perusahaan. Bertanggung jawab terhadap kualitas kinerja SDM dan hubungannya dengan perusahaan, hingga pembelanjaan per departemen sesuai dengan anggaran-anggaran yang disetujui.

f. Direktur KeuanganBertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab : Mengkoordinasi penyusunan rencana Anggaran perusahaan

Mengatur dan mengelola finansial dalam perusahaan Memastikan pengelolaan keuangan dalam proyek dan perusahaan tidak mengalami kerugian Bertanggung jawab terhadap kerugian dan keuntungan finansial perusahaan

g. Direktur Pemasaran

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab : Mengawasi dan memgendalikan departemen pemasaran dengan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam pencapaian target-target perusahaan. Mengawasi dan mengimplementasikan perusahaan sesuai dengan perkembangan bisnis Bertanggung jawab atas penjualan, penawaran, dan presentasi produk perusahaan

h. Manajer IT

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama (Secara tidak langsung) Tugas dan Tanggung Jawab : Mengawasi dan Mengendalikan website perusahaan dan semua computer perusahaan yang di tugasi oleh Direktur Utama. Bertanggung jawab atas kerusakan website dan computer perusahaan

i. Manajer Akuntan & Pajak

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Keuangan (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :

Mengolah dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan mengenai posisi keuangan danhasil operasi bisnis.

Pengembangan dan pemakaian informasi akuntansi yang menggambarkan posisi keuangan yang sesungguhnya dan hasil operasi perusahaan. Akuntansi keuangan berhubungan dengan penyiapan laporan keuanganuntuk pengguna eksternal, seperti kreditur,investor dan pemasok. Laporan keuangan meliputi : neraca,laporan laba-rugi dan laporan perubahan posisi keuangan.

j. Manajer Kontruksi

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :

Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yangtidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telahdicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian,mingguan dan bulanan. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilankeputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan. RAB, Schedule, Barchard, Ochat.

k. Manajer Engineering

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :

Membuat rencana, gambar-gambar dan rincian tentang kebutuhan material. Memberikan persetujuan atas surat-surat sehubungan dengan pembelian material.

l. Manajer Procerrement

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :

Membuat laporan tentang pembelian dan pemakaian bahan pada proyek. Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang akan digunakan, baik pembelian dari dalam maupun luar negeri. Membuat schedule pembelian material.

m. Manajer HSE

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama (Secara tidak langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :

Membuat strategi dan kebijakan mewakili manajemen untuk memastikan berkelanjutan lingkungan dan penjaminan keselamatan dan kesehatan seluruh kayawan. Menetapkan dan menegakan standar, melengkapi pelatihan dan pendidikan, dan mendorong perbaikan berkelanjutan ditempat kerja.

n. Project Control

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab Mengontrol jalannya proyek dan mengkoordinasikan team yang terlibat dalam suatu proyek agar tujuan suatu proyek dapat tercapai. Melaporkan kondisi proyek kepada Direktur Operasional. Mengontrol progress fisik (kemajuan pekerjaan) dengan membuat laporan progress report mingguan dan bulanan. Mengontrol shop drawing Mengontrol biaya proyek.

o. QA/QC Manajer

Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :

Merencanakan dan mengembangkan program yang berhubungan dengan standarisasi, perubahan dan pengawasan kualitas.

Menginstruksikan dan memberikan saran yang berhubungan dengan tindakan penanganan claim. Menginstruksikan pencapaian standar perusahaan dan kontrol kualitas dalam setiap proses antar divisi, dan memberikan saran yang berhubungan dengan Mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan standarisasi dan pengawasan kualitas kepada karyawan.

p. Dokumen Kontrol

Bertanggung jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab:

Mengontrol dokumen dokumen proyek Menjaga dokumen dokumen proyek

BAB IIIPENGENALAN PROYEKIII. 1.Latar Belakang Proyek

Gambar 3.1 Tampak PARAMOUNT SKYLINE TOWER(sumber : dokumen PP Dirganeka)

PARAMOUNT SKYLINE Tower merupakan bangunan dengan tipologi bangunan komersil dan edukasi yaitu Hotel, Apartemen dan Universitas fungsi utama yaitu PARAMOUNT SKYLINE Apartemen.Bangunan terdiri dari 18 lantai terletak pada kawasan CBD-Gading Serpong. Kawasan CBD merupakan tempat yang sangat strategis di karenakan berada didaerah dengan intensitas perkembangan kota yang baik,diantaranya berada di kawasan komersial area.PARAMOUNT SKYLINE Tower berdiri dengan latar belakang melihat kebutuhan manusia yang menginginkan tempat tinggal yang praktis meningkat dan melihat kawasan CBD-Gading yang pertumbuhan ekonomi nya sangat baik.PARAMOUNT SKYLINE Tower terdiri dari 1 massa ,6 tower dan 4 Lt. podium, tower A adalah universitas,tower B,C,D,E,F adalah apartement dan hotel, hotel berada di lantai paling atas yaitu berada di lantai 1-8 sedangkan apartement berada di lantai 9-18.Ada beberapa lantai yang tidak ada seperti lantai 4,13 dan 14 dikarenakan mengikuti hukum feng shui,pada lantai P2 terdapat kolam renang.Untuk Universitas sudah di buka pada pertengahan 2013,untuk Apartemen di rencanakan akan mulai di buka pertengahan tahun 2014 dan Hotel sudah di buka akhir tahun 2013.III. 2.Data ProyekA. Nama Proyek: Proyek Pembangunan Paramount Skyline TowerB. Fungsi Proyek: Apartement, Hotel dan UniversitasC. Alamat Proyek: CBD Gading Serpong,Tangerang SelatanD. Peta Lokasi:E. Lokasi proyekBatas-Batas Proyek

Gambar 3.2. Lokasi proyek PARAMOUNT SKYLINE Tower(sumber : dokumen PP Dirganeka)

Utara: Summarecon Mal Serpong Selatan: Ruko Timur: Ruko Barat: RukoF. Pemberi Tugas: PT. Paramount PropertindoG. Kontraktor Utama: PT. PP DirganekaH. Konsultan Manajemen Kontruksi: PT. Prosys Bangun PersadaI. Konsultan Perencana Struktur: PT.Adinata Surya Pratama (in house)J. Konsultan Arsitek: Detail Studio (in house)K. Konsultan Mekanikal dan Elektrikal: PT. Narama Mandiri (iin house)L. Jenis Kontrak: LumpsumM. Masa Pekerjaan: 351 hari (17 Juli 2012 30 Juni 2013)N. MasaPemeliharaan: 360 hari (1 Juli 2013 26 Juni 2014)O. Site Plan:

Gambar 3.3. Site Plan PARAMOUNT SKYLINE Tower(sumber : Dokumen PP Dirganeka)

P. Jumlah Lantai: 18 lantai ( Lt. P1,P2,P3,1-3,5-12,15-18,Lt.atap,atap Tangga) + 1 lantai basementQ. Sekup Pekerjaan: Pekerjaan Struktur1) Struktur Bawah Pile Cap Tie Beam dan Slab Basement Retaining Wall Basement2) Struktur Atas Kolom Balok dan Slab Faade Dinding TanggaPekerjaan Arsitek Finishing Dinding Finishing Lantai Finishing Plafond Finishing Pintu dan Jendela Finishing Aksesoris Pintu dan Jendela Finishing Kulit Luar Finishing Mahkota Tower Finishing OrnamenPekerjaan Mekanikal dan Elektrikal Pada proyek pembangunan Paramount Skyline Tower ini PP dirganeka selaku main kontraktor hanya mengerjakan pekerjaan : Pekerjaan Plumbing

General ManagerBeda Ria RIII. 3. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Staf TeknikRifqi H.Aris D.P.LogistikSolehudinAris D.P.Drafter TeknikMara N.P.Aris D.P.DrafterAris D.P.POPYudi P.Akuntansi 2Ahmad ZAkuntansi 1Achmad FPeralatanWarsonoQSHEAhmad ZulkaniSEMM.KusninGSPSuratnoGSPToni HGSPDedi SsuSOM SIPILBudi HSOM MEAgus WSAMAhmad ZProject ManagerIman Faried

Gambar 3. 4. Struktur Organisasi Proyek PARAMOUNT SKYLINE Tower(Sumber : dokumen PP Dirganeka)

III. 4.Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Proyek

A. President DirectorDirektur utama adalah pemilik perusahaan yang berperan dalam pembangunan proyek sebagai pemilik wewenang tertinggi dalampelaksanaan dan teknis proyek.Tugas dan tanggung jawab meliputi :a) Memimpin kegiatan perusahaan yang berada dalam peraturan perusahaan dan tanggung jawab atas semua kegiatan perusahaanb) Menentukan garis-garis kebijaksanaan dalam membuat suatu keputusanc) Menandatangani surat-surat dan dokumen-dokumen penting perusahaan

B. Operational DirectorKoordinator lapangan pada pembangunan proyek yang memiliki wewenang di bawah President DirectorTugas dan tanggung jawab meliputi :a) Melakukan koordinasi langsung dengan President Director dan Project Director tentang kebijakan dan kondisi lapangan

C. Project managerBertanggung jawab atas pengorganisasian dan pengawasan proyek dilapangan agar dapat di pertanggung jawabkan kepada President Director. Tugas dan tanggung jawab Project Manager :a) Bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas atas seluruh kegiatan proyek dalam hal mutu,biaya dan waktub) Membuat dan mengontrol time schedule dari proyek yang akan dilaksanakan c) Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan,permintaan, pembelian dan pembayarand) Menyampaikan/menandatangani laporan bulanan tentang pelaksanaan proyek

D. QSHE CoordinatorKordinator dalam keselamatan kerja para pekerja Tugas dan Tanggung jawab :a) Bertanggung jawab atas system manajemen keamanan dan keselamatan kerja (SMK3)b) Berperan sebagai ketua panitia Pembina K3 sebagaimana tanggung-jawab mutu dan K3 yang ditetapkan dalam pedoman system manajemen perusahaan.

BAB IVMANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek adalah sebuah usaha temporer yang dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa,keahlian,alat dan teknik untuk aktivitas proyek guna memenuhi atau melampaui kebutuhan yang di harapkan oleh stekholder dari proyek tersebut.Manajemen proyek memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi tiga pihak yang seling terlibat yaitu pemilik, kontraktor, dan konsultan.

Memerlukan manajemen proyek

Gambar 4.1. Diagram Hubungan Kebutuhan Manajemen Proyek(sumber : www.google.co.id)

Beberapa manfaat dari manajemen proyek,diantaranya sebagai berikut : Memenuhi kebutuhan dari proyek dan pelanggan Mengurangi jumlah pekerjaan yang mungkin terlewati Mengendalikan waktu pelaksanaan (jadwal),budget, dan sumber daya proyek Memaksimalkan pemakaian sumber daya

Dalam menjalankan manajemen proyek, dibutuhkan beberapa keahlian manajemen yang lebih terperinci untuk mengelola sesuai dengan bidang dan tugasnya, diantaranya adalah :1. Fokus manajemen waktu adalah menentukan penyusunan atau struktur perincian kerja, menentukan hubungan ketergantungan diantara tugas tugas proyek, memperkirakan usaha dan durasi tugas, menyusun jadwal proyek, monitoring dan pembaharuan kemajuan proyek, membuat perubahan untuk estimasi dan jadwal. Fokus manajemen waktu meliputi Perncanaan mutu, pemastian Mutu dan Kendali Mutu. 2. Fokus manajemen procurement adalah pengadaan, pengembangan pelaksanaan, monitoring kontrak dengan jasa vendor, memilih rekanan yang tepat, menyelesaikan kontrak setelah proyek selesai. 3. Fokus manajemen SDM adalah penentuan keahlian yang dibutuhkan untuk melekukan berbagai tugas, peran dan tanggung jawab, memilih kadidat potensial dan sebagainya. 4. Fokus manajemen biaya mencakup penentuan kategori biaya proyek estimasi penggunaan masing masing sumber daya dalam masing-masing katagori, penganggaran untuk biaya yang diperkirakan dan kemudian mengontrol biaya saat proyek berjalan

IV. 1 Manajemen Waktu

Manajemen proyek waktu adalah semua tentang rekaman waktu yang dihabiskan oleh orang-orang pada sebuah proyek. Pada saat proses perekaman melibatkan waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas, menggunakan timesheet. Proses waktu membantu manajer mengetahui apa, bagaimana, kapan, tugas-tugas yang telah terlaksana ataupun yang belum terlaksana.

Fokus pada manajemen waktu, salah satu manajemen yang diperhatikannya adalah manajemen mutu. Manajemen waktu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan

waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :

Produk/pelayanan/proses pelaksanaan Proses management proyek itu sendiri Dalam manajemen mutu,terdapat beberapa aspek pekerjaan, diantaranya adalah : Perencanaan mutu seorang manajer proyek mendefinisikan apa saja yang akan mempresentasikan mutu dan bagaimana mutu tersebut diukur. Pemastian mutu meliputi bagaimana mengawasi seluruh mutu proyek untuk melihat apakah standarnya telah dipenuhi. Kendali mutu manajer proyek memeriksa output aktual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam rencana.

IV.1.1 Aspek Pendukung Manajemen WaktuA. Kurva S

Dalam mengendalikan waktu pelaksanaan proyek agar sesuai dengan target pelaksanaan, dibutuhkan sebuah jadwal perencanaan pelaksanaan proyek yang telah diperhitungkan berdasarkan bobot pekerjaan kemampuan administrasi proyek tersebut. Dengan pembuatan jadwal pelaksanaan proyek, maka terdapat pengendalian yang menunjukan idealnya waktu proses pelaksanaan proyek, yaitu dengan menggunakan kurva-S. Selain untuk mengendalikan progress pelaksanaan proyek, kurva-S juga dapat digunakan untuk mengendalikan biaya administrasi.Untuk menggambarkan kurva S, dapat diasumsikan biaya setiap item terdistribusi secara merata selama durasinya. Kondisi ini tidak selamanya benar, karena dimungkinkan suatu item pekerjaan dengan biaya pembelian material yang besar (menyerap lebih dari 50% dari total harga pekerjaan tersebut) akan diserap di awal pekerjaan tersebut dan sisa durasi dilakukan untuk biaya pemasangannya.

B. Laporan Pelaksanaan Proyek

Untuk memantau progress pelaksanaan proyek dan sebagai dokumentasi, dibutuhkan bentuk laporan-laporan yang akan disampaikan kepada pihak yang terkait. Laporan tersebut dinamakan laporan pelaksanaan proyek.Laporan pelaksanaan proyek terbagi menjadi tiga jenis laporan berdasarkan waktunya

1. Laporan HarianLaporan harian adalah laporan yang meliput segala kegiatan pekerjaan yang dilakukan pada hari tersebut dengan progress pelaksanaan dan permasalahan yang ditemuinya.2. Laporan mingguanLaporan mingguan adalah hasil kegiatan harian selama satu minggu serta permasalahan atau hambatan yang terjadi.3. Laporan BulananLaporan bulanan adalah laporan hasil rekapitulasi dari laporan mingguan dan beserta dengan laporan visual dalam bentuk foto-foto proyek.

C. RKSSebagai perencanaan mutu dibutuhkan sebuah acuan atau pedoman yang akan ditetapkan sebagai kualitas dan persyaratan yang digunakan dalam pembangunan. Salah satu acuan yang telah ditetapkan dalam perancangan tersebut adalah RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat). RKS ini meliputi sekumpulan persyaratan baik persyaratan administrative maupun persyaratan teknis.Pada umumnya RKS terdiri atas RKS administrasi dan RKS Teknis. RKS Administratif terdiri dari persyaratan administrasi dan umum. Sedangkan RKS Teknis terdiri dari RKS Arsitektural, RKS Struktural, dan RKS Mekanikal Elektrikal (ME). Susunan daftar isi dalam sebuah dokumen RKS pada umumnya terdiri atas pasal-pasal. Setiap pasal menjelaskan tentang definisi maupun kriteria persyaratan tertentu.Dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, memuat persyaratan yang berkaitan dengan pelaksana pembangunan, prinsip pembangunan, rencana anggaran pelaksanaan, imbalan jasa/ honorarium, hingga pemeriksaan dan penyerahan bangunan serta pemeliharaan bangunan. Muatan yang terdapat di dalamnya diantara definisi, tugas, wewenang dan tanggung jawab, dasar hukum, maupun persyaratan yang ditetapkan pihak perencana.Salah satu contoh dokumen RKS Administrasi dan Umum, terdapat didalamnya beberapa pasal yakni:1. Pemberi Tugas2. Tim Pelaksana Pembangunan3. Dasar-Dasar Pelaksanaan4. Sumber Pembiayaan5. Prinsip Dasar Pembangunan6. Etika Pembangunan7. Persyaratan Kualifikasi Tim Pelaksana pembangunan8. Rencana Anggaran Pelaksana9. Jadwal Waktu Pelaksana10. Pembayaran Biaya Pembangunan11. Imbalan Jasa12. Pemeriksaan dan penyerahan Bangunan13. Masa Pemeliharaan14. Penutup

Pada bagian penutup, biasanya disebutkan bahwa persyaratan yang belum termuat dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, akan diatur lebih lanjut dalam dokumen lain sesuai dengan kesepakatan

IV.2. Manajemen ProcurementPengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi. Manajemen Pengadaan adalah proses proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang didukungnya.Untuk melaksanakan Manajemen pengadaan dengan efektif, dibutuhkan tahapan-tahapan Manajemen Pengadaaan, diantaranya adalah :

1. Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan Proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan dan bagaimana proses pengadaannya. Dalam perencaan ini harus diputuskan apa yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja yang harus dilakukan oleh distributor kelak. 2. Perencanaan kontrak kerja sama Proses menggambarkan kebutuhan produk atau servis yang diperlukan, yang digambarkan dalam RFP, kriteria evaluasi dan SOW. 3. Permintaan respon dari distributor Proses memperoleh informasi, tanggapan, penawaran atau proposal dari penjual 4. Memilih Distributor Proses memilih suplier yang paling potensial melalui proses analisis suplier potensial dan negosiasi 5. Administrasi kontrak kerja sama Formalisasi pernyataan kerja sama 6. Penutupan Kontrak

IV.3 Manajemen SDMManajemen Sumber Daya Manusia dalam proyek adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien. Agar terlaksana, Manajemen SDM, memiliki tahapan tahapan manajemen yaitu :

1. Perencanaan Sumber Daya ManusiaMengidentifikasi dan mendokumentasikan perananan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek.2. Akuisi Tim ProyekMengidentifikasi dan mendokumentasikan perananan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek.3. Membangun Tim ProyekMeningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek.4. Mengelola Tim ProyekMemantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek.

IV.4 Manajemen BiayaManajemen biaya proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar anggaran biaya yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek. Proses utama dalam manajemen biaya proyek adalah :

1. Perencanaan Sumber DayaPerencanaan sumber daya melibatkan penentuan apa jenis sumber daya fisik (orang, peralatan, bahan) dan berapa jumlah masing-masing harus digunakan dan kapan mereka akan diperlukan untuk melakukan kegiatan proyek.2. Pengestimasian BiayaPengestimasian biaya melibatkan pengembangan perkiraan (estimasi) biaya sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek kegiatan. Dalam menaksir biaya, penaksir mempertimbangkan penyebab variasi estimasi akhir untuk tujuan pengelolaan proyek yang lebih baik.3. Penganggaran BiayaPenganggaran biaya melibatkan mengalokasikan keseluruhan biaya perkiraan untuk kegiatan individu atau bekerja paket untuk menetapkan biaya garis dasar untuk mengukur kinerja proyek.Realitas dapat mendikte bahwa perkiraan dilakukan setelah persetujuan anggaran disediakan, tetapi perkiraan harus dilakukan sebelum permintaan anggaran sedapat mungkin.

4. Pengendalian BiayaPengendalian biaya yang bersangkutan dengan mempengaruhi faktor-faktor yang membuat perubahan biaya dasar untuk memastikan bahwa perubahan disetujui. Menentukan yang biaya dasar telah berubah, dan mengelola perubahan yang sebenarnya ketika dan sebagai mereka terjadi.

IV.4.1 Aspek Pendukung Manajemen BiayaSalah satu aspek pendukung manajemen biaya adalah adanya rencana anggaran biaya (RAB). RAB ini adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan dibangun, sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaannya nanti.Dalam menghitung RAB diperlukan beberapa data yang diantaranya adalah gambar rencana bangunan, spesifikasi teknis pekerjaan (RKS), volume masing-masing pekerjaan yang akan dilakukan, dan jumlah pekerja saat pekerjaan dilaksanakan.Beberapa cara menghitung RAB adalah :1. Menghitung volume masing-masing pekerjaan 2. Membuat HSP (Harga Satuan Pekerjaan), yaitu, hasil kali dari upah/harga material dengan index analisa yang kemudian dijumlahkan. 3. Membuat RAB yaitu, hasil kali dari Volume dan HSP untuk setiap sub item pekerjaan 4. Membuat Rekapitulasi (Bill of Quantity) yaitu, hasil kali dari volume dengan HSP kemudian dijumlahkan dari masing-masing sub item pekerjaan.

BAB VTINJAUAN UMUM PEKERJAAN PROYEK

V.1.1 Pekerjaan Persiapan,Sarana, dan Prasarana

V.1.1 Pekerjaan Persiapan Lapangan Pekerjaan persiapan adalah suatu pekerjan awal yang dilaksanakan dari keseluruhan substansi pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Adapun lingkup pekerjaan persiapan sebagai berikut :

1. Dokumentasi foto proyekFoto kegiatan dibuat oleh kontraktor sesuai pengarahan dari PT. PARAMOUNT PROPERTINDO dengan ketentuan beberapa tahap sesuai dengan bobot pekerjaan yang dilaksanakan

2. Pembersihan lapangan selama pekerjaankegiatan pembersihan dimulai pada keseluruhan bagian yang harus dibersihkan, dibongkar, dan dipotong sesuai dengan persyaratan pada gambar sehingga pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan secara efisien dan meminimalisir gangguan pada saat pelaksanaan kerja.

3. Direksi keet

4. Tempat pekerjaTempat tinggal sementara untuk para pekerja untuk beristirahat,tempat tersebut dibuat tidak permanen dan berada di dalam kawasan proyek

5. Gudang Tempat untuk penyimpanan alat-alat pekerjaan

6. Listrik kerjaKontraktor menyediakan alat-alat instalasi air/listrik kerja atas biaya sendiri. Alat-alat tersebut selain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitas bagi pekerja.

7. Air kerjaKontraktor menyediakan alat-alat instalasi air/listrik kerja atas biaya sendiri. Alat-alat tersebut selain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitas bagi pekerja.8. Pembuangan puing keluar lokasiSeluruh puing atau material pekerjaan konstruksi harus di buang langsung tidak diperbolehkan ditumpuk diarea kerja , untuk menjaga kebersihan dan tidak mengganggu aktifitas pekerja.

9. Pekerjaan pengukuranLingkup Pekerjaan termasuk di dalam lingkup pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi ini penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok ukur. pengukuran :

a. Pengukuran awal harus dilakukan guna menentukan posisi dinding baru di lapangan, serta duga tinggi 0.00 (yakni sama dengan + 0.05 dari tinggi permukaan lantai ubin pc bangunan, yang sudah ada sebelumnya). b. Pengukuran selanjutnya dilaksanakan bertahap sesuai dengan tahapan pekerjaan yang membutuhkannya, antara lain adalah : Untuk penetapan pemasangan jendela-pintu baru Untuk leveling plafond Untuk leveling lantai Posisi pemipaan & elektrikal Untuk pengecekkan kebenaran kedudukan elemen-elemen kontruksi selama pekerjaaanya

V.1.2 Sarana dan Prasarana Pekerjaan

Dalam melaksanakan sebuah proyek, dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksaan pekerjaan. Peralatan dapat memberikan kemudahan dan efektifitas dalam pelaksanaan pekerjaan serta menjaga keselamatan para pekerja dan bangunan itu sendiri.

Concrete MolenConcrete Molen digunakan sebagai alat untuk mencampur beton agar menjadi campuran yang homogeny dan siap untuk proses pelaksanaan pengecoran. Gambar 5.1 Concrete Molen Sumber : Dokumen Pribadi

Scaffolding Scaffolding adalah struktur sementara sebagai penyangga manusia dan material dalam konstruksi. Scaffolding ini memiliki fungsi sebagai penahan beton yang belum mampu memikul bebannya sendiri pada saat pengecoran dan membantu pelaksanaan pelerjaan. Gambar 5.2 Scaffolding sisi dalam bangunan Sumber : Dokumen Pribadi

Triana Utami (122132504)Page 28