laporan akhir hasil penyelidikan atas dengan …kppi.kemendag.go.id/asset/direktori/produk/laporan...

52
TIDAK RAHASIA LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK "STEEL WIRE ROD, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.): 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00, 7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00, dan 7227.90.00.00" Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI)

Upload: dohanh

Post on 26-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS

IMPORTASI PRODUK

"STEEL WIRE ROD, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM

(HS.): 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00, 7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00,

dan 7227.90.00.00"

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

(KPPI)

TIDAK RAHASIA

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN 1

A.1. Permohonan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) 1

A.2. Identitas IDN 1

A.2.1. PT. !spat Indo 1

A.2.2. PT. Krakatau Steel Tbk 1

A.3. Barang Yang Diproduksi IDN 2

A.4. Pengumuman dan Notifikasi 2

A.5. Proporsi Produksi IDN 2

A.6. Periode Penyelidikan 3

A.7. Barang Yang Diselidiki 3

B. TANGGAPAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN 5

C HASIL PENYELIDIKAN 23

C.1. Pembuktian Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing 23

C.1.1. Penjelasan Barang Wire Rod Secara Umum 23

C.1.2. Barang Yang Diproduksi IDN 24

C.1.3. Barang Impor 28

C.1.4. Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing 31

C.2. Besaran Tarif Bea Masuk 33

C.3. Impor 34

C.3.1. Impor Absolut 34

C.3.2. Impor Relatif 34

C.3.2. Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama 35

C.4. Perkembangan Tidak Terduga 36

C.5. Kinerja 37

D. FAKTOR LAIN 42

E. HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT 44

F. PENYESUAIAN STRUKTURAL 45

G. REKOMENDASI 46

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

A. PENDAHULUAN

A.1 Permohonan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP)

1. Pada tanggal 23 Desember 2014, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

(KPPI) menerima permohonan dari Industri Dalam Negeri (IDN) yaitu PT. (spat

Indo dan PT. Krakatau Steel Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut sebagai

"IDN", untuk melakukan penyelidikan Tindakan Pengamanan Perdagangan atas

impor produk wire rod dengan No. HS. 7213.91.10.00, 7213.91.20.00,

7213.91.90.00, 7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00, dan 7227.90.00.00.

Permohonan tersebut diajukan berdasarkan klaim bahwa terjadi lonjakan impor

produk wire rod secara signifikan dan memberikan dampak kerugian serius atau

ancaman kerugian serius bagi IDN. Permohonan tersebut didukung oleh IDN

lainnya yaitu PT. Master Steel Mfc. dan PT. Gunung Raja Paksi.

2. Berdasarkan analisa terdapat bukti-bukti yang disampaikan IDN, pada tanggal

17 Januari 2014 KPPI melakukan inisiasi penyelidikan Tindakan Pengamanan

Perdagangan atas terjadinya lonjakan impor barang wire rod yang menyebabkan

kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami IDN.

A.2 Identitas IDN

A.2.1 PT. Ispat Indo

Alamat Desa Kedungturi, Taman, Sidoarjo, P.O.Box 1083

Surabaya, Indonesia

Telp./Faks. 031- 7887000

E-mail ispatindomittalsteel. corn

A.2.2 PT. Krakatau Steel Tbk.

Alamat JI. Industri No. 5, P.O. Box 14, Cilegon, Banten 42435

Telp./Faks. : 0254 — 392159/392003

E-mail : corseckrakatausteel.corn

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendad.go.id

1

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

A.3 Barang yang Diproduksi oleh IDN

3. IDN memproduksi Barang Sejenis atau Secara Langsung Bersaing dengan

Barang Yang Diselidiki sebagaimana diuraikan dalam Bab A.7. Selain itu, IDN

juga dapat memproduksi barang wire rod dan baja lainnya, yaitu hot rolled

coil/plate, coiled rolled coil/plate, cold heading quality steel wire rod,

medium/high carbon steel wire rod, plain/deform bars, angles, wire gauges,

dan paku.

A.4 Pengumuman dan Notifikasi

4. Pada tanggal 17 Januari 2014, KPPI mengumumkan dimulainya penyelidikan

melalui surat kabar Koran Bisnis Indonesia, dan website Kementerian

Perdagangan dan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tentang

dimulainya penyelidikan kepada IDN dan pihak-pihak terkait lainnya. KPPI

juga mengirimkan Kuesioner kepada IDN dan kepada importir untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan;

5. Pada tanggal 23 Januari 2014, Pemerintah Republik Indonesia mengirim

Notifikasi terkait Article 12.1(a) kepada Committee on Safeguards di WTO

dan telah disirkulasi oleh WTO pada tanggal 24 Januari 2014 dengan nomor

dokumen G/SG/N/6/I DN/24 (Lampiran 1);

6. Pada tanggal 12 Februari 2014, Pemerintah Republik Indonesia mengirim

Suplemen Notifikasi terkait Article 12.1(a) kepada Committee on Safeguards-

WTO, yang memberitahukan akan diadakannya dengar pendapat pada tanggal 21

Februari 2014, dan telah disirkulasi oleh WTO pada tanggal 13 Februari 2014

dengan nomor dokumen G/SG/N/6/IDN/24/Suppl.1 (Lampiran 2);

A.5 Proporsi Produksi IDN

7. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama hasil penyelidikan, IDN

telah memenuhi syarat untuk mewakili industri dalam negeri dalam pengajuan

permohonan, sebagaimana terlihat pada Tabel 1 dibawah.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

2

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Tabel 1. Proporsi Produksi IDN Tahun 2013

(0/0)

INDUSTRI DALAM NEGERI PROPORSI

IDN 58,6

IDN Lainnya 41,4

Total Produksi Nasional 100 Sumber: Hasil verifikasi KPPI

A.6 Periode Penyelidikan

8. Periode Penyelidikan adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

A.7 Barang Yang Diselidiki

9. Berdasarkan permohonan pada recital 1, uraian Barang Yang Diselidiki pada

petisi adalah:

"Batang dan batang kecil, dicanai pangs dalam gulungan yang putarannya tidak

beraturan,

a. dari besi atau baja bukan paduan, selain:

1) mengandung lekukan, rusuk, alur atau deformasi lainnya yang dihasilkan

selama proses pencanaian;

2) dari baja free-cutting; atau

3) yang mengandung aluminium min 0.02% atau silikon min 0.10% atau sulfur

max 0.010

b. dari baja paduan lainnya, selain:

1) dari baja high speed

2) dari baja silikon—mangan; atau

3) yang mengandung chrome min 0.9%

(selanjutnya disebut Wire Rod)

Yang terdiri dari:

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kpoikemendag.do.id

3

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

a. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter

penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa

digunakan dalam pembuatan soldering stick dengan pos tarif 7213.91.10.00;

b. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter

penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa

digunakan untuk penguatan beton (rebar) dengan pos tarif 7213.91.20.00;

c. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter

penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, selain dari jenis yang

biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick atau untuk penguatan beton

(rebar) atau yang mengandung aluminium min. 0.02% atau yang mengandung

sulfur max. 0.010%, dengan pos tarif 7213.91.90.00;

d. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter

penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, dari jenis

yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick dengan pos tarif

7213.99.10.00;

e. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter

penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, dari jenis

yang biasa digunakan untuk penguatan Beton (rebar) dengan pos tarif

7213.99.20.00;

f. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter

penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, selain dari

jenis yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick atau untuk

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

4

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

penguatan beton (rebar) atau yang mengandung silicon min. 0.10% atau yang

mengandung aluminium min.0.02% atau yang mengandung sulfur max.

0.010%, dengan pos tarif 7213.99.90.00;

g. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya

tidak beraturan, dari baja paduan lainnya, selain dari baja high speed atau

baja silikon-mangan atau yang mengandung chrome min. 0.9%, dengan pos

tarif 7227.90.00.00."

B. TANGGAPAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

Kementerian Perindustrian

10. Data Kapasitas industri hulu dan kebutuhan industri hilir

Tabel 2 Data Kapasitas industri hulu dan kebutuhan industri hilir

Kapasitas Industri Hulu Kebutuhan Industri Hilir

Terpasang Produksi / Riil Bukan Paduan Paduan

Baja Carbon Baja Paduan

1.125.000 750.000 - 1.675.000 905.400

Dan data sebagaimana dimaksud pada tabel di atas menunjukkan bahwa

produksi industri hulu yang digunakan sebagai bahan baku industri hilir jumlahnya

belum mencukupi kebutuhan industri hilir.

11. Industri hulu dalam negeri belum mampu memproduksi untuk jenis wire rod baja

paduan murni dalam HS. 7227, namun banyak industri hilir yang

menggunakannya sebagai bahan baku, seperti steel cord, baja pratekan,

komponen otomotif (shaft gear, bearing, special bolt dan nut) dan lain-lain.

12. Terhadap Tabel mengenai standarisasi, grade dan ekuivalensinya pada Essential

Fact perlu dijelaskan pengertian dari perbedaan antara grade yang memilki

kandungan B (boron) dengan grade tanpa B, karena seharusnya kedua jenis

grade tersebut memiliki aplikasi penggunaan yang berbeda.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendag.go.id

5

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

13. Data lonjakan impor pada Essential Fact perlu dipisahkan mengingat keduanya

merupakan produk yang berbeda dari 4 digit nomor Pos Tarif/HS. yaitu 7213 dan

7227.

14. Apabila wire rod sebagai bahan baku pada No. HS. 7227 dikenakan maka akan

berdampak kepada pengguna baja paduan murni (baja pratekan, mur, baut, dan

kawat).

Jawaban KPPI:

15. Berdasarkan Laporan Essential Fact, barang yang diselidiki adalah wire rod low

carbon dengan aplikasi penggunaan untuk penarikan kawat, pembuatan paku,

wire mesh, dan pembuatan kawat las. Berdasarkan hasil penyelidikan Kapasitas

produksi industri dalam negeri (Pemohon dan non-Pemohon) untuk jenis wire rod

low carbon dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Dari uraian barang

yang diselidiki, KPPI telah mengecualikan wire rod dengan kandungan medium

dan high carbon, serta cold heading quality, yang aplikasi penggunaannya

berbeda dengan barang yang diselidiki.

16. Berdasarkan hasil penyelidikan, kapasitas terpasang industri dalam negeri untuk

barang low carbon steel wire rod sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi

nasional. Sesuai ketentuan WTO Agreement on Safeguards (AoS), Tindakan

Pengamanan Perdagangan (TPP) dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau

barang secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. Dalam

hal ini, Barang Yang Diselidiki adalah wire rod low carbon yang terbuat dari baja

bukan paduan maupun baja paduan, diklasifikasikan pada Pos Tarif 7213 dan

7227, yang merupakan barang sejenis atau secara langsung bersaing dengan

Barang Yang Diproduksi IDN.

17. Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa walaupun terdapat perbedaan

jenis atau grade barang antara yang memiliki kandungan Boron dengan barang

yang tanpa Boron, namun aplikasi penggunaannya dapat saling menggantikan

(directly corn petitive/su bstitu able).

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

6

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

18. Sesuai ketentuan dalam WTO Agreement on Safeguards (AoS), Tindakan

Pengamanan Perdagangan (TPP) dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau

barang secara langsung bersaing. Dalam penyelidikan, Barang Yang Diselidiki

mencakup wire rod low carbon dengan baja bukan paduan maupun baja paduan,

yang diklasifikasikan pada Pos Tarif 7213 dan 7227, yang merupakan barang

sejenis atau secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. Oleh

karena itu, data lonjakan impor dikelompokkan berdasarkan uraian Barang Yang

Diselidiki yang mencakup data impor dari keseluruhan No. HS. tersebut.

Perwakilan Negara Jepang di Indonesia

19. Jepang tidak menolak dan memberikan perhatian besar terhadap TPP, yang

diakui dalam perjanjian WTO dan berharap agar Safeguards tidak menyebabkan

proteksi yang berlebihan sehingga menghambat berlangsungnya perdagangan

bebas.

20. Bila Safeguards dikenakan maka akan berdampak terhadap perusahaan hilir

pengguna wire rod di Indonesia termasuk perusahaan Jepang dan afiliasinya.

21. KPPI harus mendengarkan pendapat dari pihak yang berkepentingan sebelum

mengambil keputusan terkait kasus ini termasuk dari negara Jepang.

Jawaban KPPI:

22. Selama proses Penyelidikan, KPPI mempertimbangkan setiap pendapat yang

disampaikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk pendapat dari

Negara Jepang. Dari keseluruhan pendapat tersebut dijadikan bahan untuk

menentukan keputusan dalam penyelidikan KPPI.

Perwakilan Negara Taiwan di Indonesia

23. Berapa persentase impor Taiwan dibandingkan dengan negara-negara lain.

24. Kami mengharapkan penyelidikan yang sedang dijalankan oleh KPPI untuk

mengecualikan barang Cold Heading Quality Grades.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaq.qo.id

7

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Jawaban KPPI:

25. Untuk Negara Taiwan memiliki pangsa impor sebesar 2,6% pada tahun 2013 dari

total impor keseluruhan.

26. Barang wire rod Cold Heading Quality Grades tidak termasuk dalam penyelidikan

TPP dan barang yang diselidiki adalah wire rod low carbon;

Perwakilan Negara Malaysia di Indonesia

27. Data konsumsi nasional di dalam negeri mengalami peningkatan secara dramatis

di akhir tahun 2012 dan produsen lokal mengalami peningkatan penjualan pada

tahun 2009 dan 2012 maka kerugian yang dialami oleh IDN tidak memenuhi

kualifikasi WTO.

28. Dari hal tersebut, Malaysia beranggapan petisi tersebut masih kurang lengkap

karena tidak adanya analisa harga, penyesuaian struktural, dan besaran

pengenaan Bea Masuk atau Kuota, sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk

pengenaan Safeguards karena tidak sesuai dengan ketentuan WTO.

Jawaban KPPI:

29. Berdasarkan hasil Penyelidikan diperoleh bukti bahwa selama periode

penyelidikan tren peningkatan penjualan domestic IDN mengalami penurunan

sebesar -1,5% di saat konsumsi nasional mengalami tren peningkatan sebesar

21,0% pada periode yang sama. Selama periode tersebut, volume impor juga

mengalami tren peningkatan yang sangat signifikan yaitu 47,6%, hal tersebut

membuktikan secara jelas bahwa penurunan penjualan yang disebabkan oleh

peningkatan volume impor telah mengakibatkan IDN tidak dapat memenuhi

peningkatan kebutuhan konsumsi nasional.

30. Informasi terkait penyesuaian struktural dan besaran pengenaan Tindakan

Safeguards akan dituangkan pada laporan akhir hasil penyelidikan dan notifikasi

terkait Article 12.1(b) dan (c) WTO Agreement on Safeguards. Laporan akhir hasil

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.qo.id

8

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

penyelidikan akan disebarluaskan setelah adanya keputusan pengenaan

Tindakan Pengamanan Perdagangan dari Pemerintah Indonesia.

Perwakilan Negara Korea di Indonesia

31. Sesuai dengan data BPS, kenaikan jumlah impor yang tiba-tiba berasal dari

China, dan pangsa impor dari Korea pada 2010-2013 besarnya hanya 2%.

Dengan demikian, Korea tidak menyebabkan kerugian bagi IDN.

Jawaban KPPI:

32. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar

impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP. Dalam hal ini Negara

Korea memiliki pangsa impor dibawah 3%, sehingga Negara Korea dikecualikan

dari Penyelidikan.

Perwakilan Negara Mesir di Indonesia

33. Berdasarkan Article 9.1 WTO AoS, semua ekspor Mesir tidak dikaitkan dengan

investigasi yang sedang dilakukan KPPI karena Mesir tidak mempunyai ekspor

produk yang dimintakan perlindungan pada periode investigasi.

Jawaban KPPI:

34. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar

impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP.

Perwakilan Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT)

35. Adanya proteksi ganda dimana Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)

No.28/M-DAG/PER/6/2014 sudah diberlakukan dan apabila Safeguards juga

diberlakukan dapat berdampak besar terhadap eksportir RRT.

36. IDN tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri dikarenakan industri hilir

membutuhkan impor dengan kualitas yang baik.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendaq.cio.id

9

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

37. Wire Rod dari bahan alloy steel dan non alloy steel tidak bisa digolongkan dalam

produk sejenis dan mereka tidak secara langsung bersaing, kedua produk ini

harus digolongkan dalam dua produk yang berbeda.

Jawaban KPPI:

38. Penerapan Safeguards Measures/TPP, adalah berdasarkan ketentuan WTO AoS

dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2011 (PP 34/2011), sedangkan

Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 ditujukan untuk mengatur tata cara impor

baja paduan, agar impor baja paduan sesuai dengan kebutuhan industri hilir.

Kedua peraturan ini berbeda maksud dan tujuannya.

39. Tanggapan pada recital 35 dan 36 telah dijawab pada recital 16, 17 dan 18.

Perwakilan Negara Meksiko di Indonesia

40. Untuk negara Meksiko meminta dikecualikan dari penyelidikan Safeguards.

Jawaban KPPI:

41. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar

impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP.

United Arab Emirates, Ministry of Economy

42. United Arab Emirates Ministry of Economy sebagai negara berkembang yang

mengajukan permohonan untuk dikeluarkan dari pengenaan Safeguards.

Jawaban KPPI:

43. Sesuai dengan ketentuan WTO, negara berkembang yang memiliki pangsa pasar

impor kurang dari 3% dikecualikan dari pengenaan TPP.

P.T. Chunpao Steel Indonesia

44. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI, PT. Chunpao Steel menginginkan

barang Cold Heading Quality (CHQ dan Hot Rolled Alloy Steel Wire Rod) untuk

dikecualikan.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendad.go.id

10

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Jawaban KPPI:

45. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

PT. Garuda Metalindo

46. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI untuk mengecualikan beberapa

HS karena tidak cukup ketersediaan lokal yaitu HS 7213.91.90.00 dan

7213.99.90.00 (JIS G3507 Carbon Steel Wire Rod for Cold Heading and Cold

Forming SWRCH 8A, SWRCH 45K; S53C; SWRH 42A, SWRH 62A) dan

HS 7227.90.00.00 (JIS G4052 Structural Steels with Specified Hardenability

Bands — SCM415H, SCM435H; 10B21, 10B23M; 15B36.

Jawaban KPPI:

47. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

PT. Bekaert Indonesia

48. Produk impor dan produk IDN memiliki grade dan komposisi kimia yang sama,

tetapi produk impor memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan

produksi IDN.

49. Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan Permendag No.28/M-

DAG/PER/6/2014 yang dianggap cukup oleh PT. Bekaert Indonesia untuk

memproteksi industri baja nasional Indonesia. Seandainya Safeguards tetap

dikenakan PT. Bekaert Indonesia berharap yang dikenakan Safeguards adalah

wire rod ukuran diatas 6,5 mm.

Jawaban KPPI:

50. Dalam penyelidikan KPPI mempertimbangkan masukan dari Pihak Yang

Berkepentingan dalam laporan hasil penyelidikan.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppiRkemendag.go.id

11

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

PT. Sumiden Serasi Wire Products

51. PT. Sumiden Serasi Wire Products sangat berkeberatan apabila dikenakan

Safeguards terhadap barang wire rod karena IDN dalam hal ini PT. Krakatau Steel

dan PT. (spat Indo tidak dapat memproduksi high carbon wire rod/chrome alloy

stel wire rod yang diperlukan dalam proses produksi PT. Sumiden Serasi Wire

Products.

Jawaban KPPI:

52. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

PT. Iron Wire Work Indonesia (IWWI)

53. IDN tidak mampu memproduksi semua barang yang dimintakan perlindungan

sesuai grade yang dibutuhkan oleh PT. IWWI secara khusus untuk kualitas Cold

Heading, piano wire dan cold finish bar.

54. PT. IWWI memohon pertimbangan KPPI untuk merubah komposisi kimia Sulfur

(S) maksimal 0,40% dirubah menjadi 0,01% - 0,04% dan karbon (C) maksimal

0,25% dirubah menjadi 0,03% - 0,25%.

Jawaban KPPI:

55. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

56. Masukan dari Pihak Yang Berkepentingan akan dipertimbangkan dalam laporan

akhir hasil penyelidikan.

PT. Kingdom Indah

57. Wire rod yang dibutuhkan oleh PT. Kingdom Indah adalah wire rod high carbon

yang digunakan untuk steel wire, Pre-Stressed Concrete (PC) wire, PC Strand,

dan PC bar.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaq.qo.id

12

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

58. Barang yang kami impor adalah high carbon dan bukan merupakan barang yang

di permasalahkan, namun karena kesamaan No. Hs 7227.90.00.00 ikut

dikenakan.

Jawaban KPPI:

59. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

PT. Surabaya Wire, PT. Timur Megah Steel, PT. Jawa Metalindo, PT. Unison

60. Meminta agar Safeguards dikenakan hanya pada No. Hs. 7227.90.00.00

dikarenakan lonjakan impor hanya pada No. HS tersebut, namun pada No. HS

7213 tidak mengalami lonjakan impor.

61. Impor terbesar hanya terjadi pada ukuran 5,5 mm yang mencapai 50% dari total

impor baja paduan, ukuran 6,5 mm yang mencakup 20-30% dari total impor baja

paduan, dan ukuran lainnya tidak besar jumlah impornya.

62. Pengenaan Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 dirasakan sudah cukup untuk

memproteksi industri baja domestik sehingga Safeguards bila diterapkan akan

menimbulkan double protection.

Jawaban KPPI:

63. Sesuai ketentuan dalam WTO AoS, TPP dapat dikenakan terhadap barang

sejenis atau barang secara langsung bersaing, oleh karena itu data lonjakan

impor mencakup data impor keseluruhan HS.

64. Penerapan Safeguards Measures/TPP, adalah berdasarkan ketentuan WTO AoS

dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2011 (PP 34/2011), sedangkan

Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 ditujukan untuk mengatur tata cara impor

baja paduan, agar impor baja paduan sesuai dengan kebutuhan industri hilir.

Kedua peraturan ini berbeda maksud dan tujuannya.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

13

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

PT. Unison Indonesia

65. Barang wire rod dari IDN dengan ukuran 8 mm yang digunakan sebagai bahan

baku untuk produksi baut hexagon. Dari hasil produksi, terdapat retak atau cacat

terhadap barang baut hexagon.

Jawaban KPPI:

66. Masukan dari Pihak Yang Berkepentingan akan dipertimbangkan dalam laporan

akhir hasil penyelidikan.

PT. Intiroda Makmur:

67. Kapasitas produksi IDN tidak mengalami penambahan sejak 10 tahun terakhir, di

lain pihak kapasitas industri produk kawat telah mengalami pertumbuhan diatas

100%.

68. IDN selama ini belum mampu memproduksi barang dengan grade Cold heading

dan high carbon.

Jawaban KPPI:

69. Walaupun kapasitas produksi IDN tidak mengalami perubahan sejak 10 tahun

terakhir, sebagaimana juga selama periode penyelidikan, namun berdasarkan

hasil penyelidikan, kapasitas produksi IDN mampu memenuhi permintaan wire rod

jenis low carbon yang dibutuhkan oleh industri hilir di Indonesia.

70. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINS!)

71. Agar klaim bahwa PT. (spat Indo dan PT. Krakatau Steel (Persero) telah

mengalami kerugian akibat lonjakan impor barang wire rod dilengkapi dengan

bukti laporan keuangan yang telah diaudit akuntan publik.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendag.go.id

14

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Jawaban KPPI:

72. KPPI melakukan penyelidikan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang

telah diaudit oleh akuntan publik. KPPI telah melakukan verifikasi data yang

disampaikan IDN.

Forum Komunikasi Wire Product Indonesia (FKWPI/Forkom)

73. Pengembalian pajak ekspor wire rod di RRT bukan merupakan unforeseen

development karena telah diberikan sejak tahun 1985.

74. Barang wire rod pada Hs. 7213 dan 7227 diperlakukan sama tanpa

memperhatikan kemampuan supply dalam negeri berdasarkan grade. Produsen

kawat baja pratekan (bar dan strand) membutuhkan barang high carbon dengan

kandungan silicon dan mangan yang belum dapat dipasok IDN.

75. Safeguards harusnya dikenakan hanya terhadap produk yang bisa diproduksi oleh

IDN dan yang terbukti mengalami lonjakan impor. IDN belum mampu

memproduksi barang yang dimintakan perlindungan pada No. Hs. 7227.90.00.00.

76. Saat ini kondisi anggota asosiasi selaku industri hilir pengguna wire rod

mengalami kesulitan untuk pasokan bahan baku baik dari impor maupun dari

industri lokal, hal tersebut dikarenakan masih menunggu proses pemenuhan ijin

importasi terkait Lartas steel wire rod alloy dan kendala yang dialami oleh industri

hulu. Mohon solusi terbaik bagi industri hilir.

Jawaban KPPI:

77. Sesuai dengan hasil Penyelidikan unforeseen development yang terjadi adalah

overcapacity di Negara China pada tahun 2010-2013, pelemahan permintaan wire

rod di benua Eropa dan Amerika, serta terdapat pengenaan anti dumping

terhadap barang wire rod di negara Eropa dan Malaysia yang menyebabkan

negara-negara eksportir produsen tersebut mengalihkan ekspornya ke negara lain

yang salah satunya adalah Indonesia.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kpoikemendag.qo.id

15

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

78. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

79. Sesuai ketentuan WTO AoS, TPP dapat dikenakan terhadap barang sejenis atau

barang secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN. Dalam

hal ini, Barang Yang Diselidiki adalah wire rod low carbon dari baja bukan paduan

maupun baja paduan, diklasifikasikan pada Pos Tarif 7213 dan 7227.

The Japan Iron and Steel Federation

80. Mengecualikan wire rod non-alloy steel yang mengalami penurunan importasi

selama periode penyelidikan.

81. Meminta dikecualikannya barang wire rod high carbon impor dari Jepang untuk

aplikasi otomotif yang tidak bisa diproduksi oleh IDN.

82. Menyetujui uraian barang yang terdapat dalam Essential Fact.

83. Tidak ditemukan adanya kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang

dialami oleh IDN yang berakibat tidak adanya hubungan kausal.

Jawaban KPPI:

84. Barang wire rod dengan cold heading quality tidak termasuk dalam penyelidikan.

85. Berdasarkan hasil Penyelidikan dan hasil verifikasi yang dilakukan ke IDN,

terbukti adanya lonjakan impor, kerugian serius yang dialami oleh IDN, dan

hubungan sebab akibat terjadinya kerugian serius IDN disebabkan oleh lonjakan

impor dan bukan oleh faktor lain.

PT. Southern Steel

86. Berdasarkan data BPS, importasi HS 7213.91 ke Indonesia pada tahun 2009 —

2012 mengalami penurunan, sehingga tidak memenuhi syarat permohonan

diterapkannya TPP, dan importasi Indonesia dari Malaysia pada tahun 2012

mengalami penurunan.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

16

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Jawaban KPPI:

87. Berdasarkan hasil penyelidikan, KPPI membuktikan adanya lonjakan volume

impor yang menyebabkan kerugian serius yang dialami oleh IDN, dan hal tersebut

telah memenuhi persayaratan sebagaimana tertera dalam WTO AoS.

88. Selama periode penyelidikan yaitu tahun 2010-2013, data pangsa impor Malaysia,

dari BPS, mengalami peningkatan dari 19,6% di tahun 2010 menjadi 23,9% di

tahun 2011, di tahun 2012 pangsanya 11,3%, dan di tahun 2013 sebesar 5,4%.

Selama periode tersebut rata-rata pangsa pasar impor Malaysia adalah 15,1%.

89. Sesuai dengan ketentuan WTO AoS, yang mendapatkan pengecualian

pengenaan adalah negara berkembang yang pangsa impornya dibawah 3% atau

secara kolektif tidak lebih dari 9%. Pangsa impor Malaysia selama periode

Penyelidikan adalah lebih dari 3% (dari data BPS).

Gabungan Industri Alat-alat industri dan Motor (GIAMM)

90. Dampak dari Safeguards bisa menimbulkan produk jadi industri kendaraan

bermotor dalam negeri tidak dapat bersaing dengan produk jadi sejenis yang

diimpor dari Negara ASEAN karena Bea Masuknya telah 0%.

Jawaban KPPI:

91. Barang wire rod yang digunakan untuk industri otomotif adalah wire rod high

carbon dan wire rod dengan cold heading quality (CHQ), yang telah dikecualikan

dari penyelidikan.

Bundjamin & Partners (Kuasa hukum Japanese Mills)

92. Data BPS menunjukkan bahwa peningkatan impor hanya terjadi pada alloy steel

pada HS 7227.90.00.00 dan non-alloy pada HS lain mengalami penurunan dalam

periode investigasi.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendaq.go.id

17

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

93. Alloy steel dan non-alloy steel memiliki perbedaan secara mekanis dan perbedaan

penggunaan sehingga tidak bisa dikatakan single like product dan tidak bersaing

secara langsung. Wire rod yang diimpor dari Jepang adalah high quality wire rod,

dan masih dibutuhkan karena alasan kebutuhan safety standard untuk produk

otomotif. IDN tidak dapat memproduksi wire rod dengan kualitas tersebut.

94. Petisi dan notifikasi KPPI ke WTO meng-exc/ude wire rod of iron or non non-alloy

steel yang mengandung aluminum min. 0.02% atau silicon min. 0.10% atau sulfur

max 0.010%, dan wire rod of other alloy steel yang mengandung chrome min.

0.9%. namun, masih ada high quality wire rod Jepang yang belum ter-exclude dari

investigasi.

95. Berdasarkan data BPS impor barang wire rod dari Jepang ke Indonesia tidak

mengalami lonjakan yang signifikan.

Jawaban KPPI:

96. Tanggapan pada recital 92, 93, dan 94 telah dijawab pada recital 15, 17, dan 18.

97. Sesuai dengan ketentuan WTO AoS, pengenaan TPP diterapkan ke semua

negara kecuali terhadap negara berkembang yang pangsa impornya dibawah 3%

atau secara kolektif tidak lebih dari 9%.

Hanafiah Ponggawa & Partners/HPRP (Kuasa hukum China Iron Steel

Association dan FKWPI)

98. IDN hanya mampu memproduksi 750.000 ton steel wire rod per tahun sementara

kebutuhan industri hilir adalah sebesar 2.600.000 ton.

99. Barang yang nantinya akan dikenakan TPP harap mengecualikan wire rod

dengan kandungan medium dan high carbon baik baja paduan maupun baja

bukan paduan.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendad.do.id

18

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

100. Analisa unforseen seperti kapasitas wire rod RRT yang mengalami peningkatan

selama 3 tahun terakhir, peningkatan konsumsi di Asia dan diberlakukannya Bea

Masuk Anti Dumping di beberapa negara bukan merupakan hal yang tidak

terduga dan diprediksi sebelumnya.

101. Penggunaan tahun 2010 sebagai tahun dasar periode penyelidikan adalah tidak

benar karena data yang diajukan sebagai bukti awal oleh IDN dimulai pada tahun

2009.

102. IDN hanya beroperasi tidak sampai 50% tidak tepat karena kapasitas terpakai

paling rendah adalah 85,9%.

103. Menolak kesimpulan KPPI yang menyatakan bahwa Barang Yang Diselidiki yang

mengandung Boron adalah barang yang memiliki aplikasi sama dengan barang

yang diproduksi IDN karena pernyataan tersebut tidak didukung oleh pernyataan

pihak berkompeten seperti laboratorium uji atau laboratorium perguruan tinggi.

104. Tidak dibenarkan KPPI melakukan analisa price undercutting dan price

suppression dimana seolah terjadi unfair trade dalam lonjakan impor sementara

Safeguards bukan merupakan kebijakan trade remedy akibat unfair trade.

105. Upaya pengenaan tindakan safeguards sebenarnya kurang tepat untuk diterapkan

pada kasus impor steel wire rod dimana terdapat kecurigaan terjadinya subsidi

untuk produk yang diselidiki. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah Republik

Rakyat Tiongkok untuk memberikan pengembalian pajak terhadap ekspor steel

wire rod yang mengandung boron.

106. PT. Ispat Indo mempunyai 2 line produksi, namun hanya line A yang dapat dipakai

oleh industri hilir Forkom, dikarenakan berat coil yang dihasilkan oleh line B hanya

sebesar 500 kg. Kebutuhan mayoritas pabrik dalam industri hilir Forkom adalah

steel wire rod dengan minimum coil weight 1,5 MT, sehingga kapasitas

sesungguhnya PT. (spat Indo yang dapat dipakai oleh industri hilir Forkom sekitar

480.000 MT/tahun atau 40.000 MT/bulan Kurangnya efisiensi PT. Ispat Indo

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.po.id

19

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

dalam memproduksi menimbulkan pertanyaan mengenai besarnya pengaruh

impor yang terjadi terhadap kerugian yang dialami oleh PT. Ispat Indo. Hal ini

dapat membuktikan bahwa kerugian serius yang diklaim oleh PT. Ispat Indo tidak

disebabkan oleh impor.

107. Dengan diberlakukannya Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 28 Tahun

2014 tentang Ketentuan Impor Baja Baja Paduan ("Permendag 28/2014") pada

tanggal 1 Juni 2014, industri hilir Forkom telah mengalami kekurangan pasokan

bahan baku steel wire rod. Sehingga, beberapa pabrik terpaksa mengurangi

operasinya atau menutup sementara operasinya. Di sisi lain, impor produk Industri

hilir, terutama kawat bindrat, meningkat dengan tajam. Hal ini disebabkan adanya

kesulitan dalam memperoleh bahan baku akibat diberlakukannya Permendag

28/2014.

Jawaban KPPI:

108. Tanggapan pada recital 98, 99, dan 103 telah dijawab pada recital 15.

109. Menanggapi recital 100, 102, dan 104, hasil penyelidikan pada laporan Essential

Fact telah diinformasikan dengan jelas mengenai unforeseen development dan

sesuai dengan ketentuan dalam Article XIX GATT 1994 dan WTO AoS. Hasil

penyelidikan juga membuktikan adanya hubungan sebab akibat bahwa kerugian

serius yang dialami IDN disebabkan oleh adanya lonjakan impor.

110. Data kapasitas terpakai pada recital 34 Essential Fact merupakan data versi tidak

rahasia yang disajikan dalam bentuk indeks. Kapasitas terpakai IDN pada tahun

2013 sebesar 33,2%.

111. Berdasarkan hasil Penyelidikan, yang tertuang dalam Laporan Akhir Hasil

Penyelidikan pada Bab C.1.4, low carbon steel wire rod dengan unsur baja

paduan yaitu boron memiliki aplikasi kegunaan tertentu dengan Barang Yang

Diproduksi IDN, walaupun standar atau grade nya berbeda dengan low carbon

steel wire rod dengan unsur baja bukan paduan.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendaci.do.id

20

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

112. Permendag No.28/M-DAG/PER/6/2014 ditujukan untuk mengatur tata cara impor

baja paduan, yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan industri baja nasional,

pengembangan industri baja nasional, dan menciptakan persaingan usaha yang

sehat. Sehingga Permendag ini tidak membatasi jumlah barang impor yang

dibutuhkan oleh industri baja nasional.

Posco

113. Untuk mengecualikan Republic of Korea dari penyelidikan TPP karena ekspor

wire rod Republic of Korea ke Indonesia kurang dari 3%.

114. Barang yang diproduksi adalah high carbon yang digunakan untuk otomotif

dengan kualitas yang bagus sehingga dikecualikan dari penyelidikan TPP.

Jawaban KPPI:

115. Pangsa impor Republic of Korea selama periode penyelidikan rata-rata sebesar

2,0%. Berdasarkan Article 9.1 WTO AoS, negara yang dikecualikan dari

pengenaan Safeguard adalah Negara berkembang dengan pangsa impor

dibawah 3%.

116. Barang yang diselidiki dalam penyelidikan ini adalah sesuai pada Bab A.6, namun

hasil akhir penyelidikan KPPI hanya memfokuskan terhadap wire rod dengan

kandungan low carbon.

JWK Law Office (kuasa hukum IDN)

117. Adanya 4 IDN yang memproduksi wire rod, yaitu 2 perusahaan sebagai IDN

dan 2 perusahaan sebagai Pendukung dimana 4 perusahaan tersebut sudah

mewakili 100% produksi nasional wire rod.

118. Produk impor Barang Yang Dimintakan Perlindungan adalah barang sejenis

atau barang yang secara langsung bersaing dengan barang produksi dalam

negeri yang dihasilkan baik oleh IDN maupun pendukung IDN karena adanya

kesamaan dari karakteristik fisik, klasifikasi tarif, kegunaan akhir, bahan baku

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

21

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

utama, serta adanya persaingan langsung antara barang impor dengan

barang hasil produksi dalam negeri.

119. Secara kuantitatif impor telah melonjak lebih dari dua kali lipat (185%) sejak

2009 — 2012. Pada semester pertama tahun 2013 impor sudah hampir sama

dengan satu tahun 2012.

120. Telah terjadi lonjakan impor baik secara absolut maupun relatif seiring

dengan penurunan kinerja IDN yaitu penurunan keuntungan, kenaikan

persediaan, penurunan pangsa pasar, dan penurunan tenaga kerja IDN.

121. IDN mendukung hasil penyelidikan KPPI yang menyimpulkan bahwa telah

terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki telah menyebabkan

kerugian serius yang dialami oleh IDN, dan bukan diakibatkan oleh faktor lain.

Oleh sebab itu diperlukan pengenaan BMTP atas impor Barang Yang

Diselidiki dengan besaran yang mampu memberikan kesempatan bagi IDN

untuk dapat pulih dari kerugian serius.

122. Selain memproduksi barang yang diselidiki IDN jugs dapat memproduksi wire

rod dan baja lainnya seperti hot rolled coil/plate, cold rolled coil/plate, cold

heading quality steel wire rod, medium/high carbon, plain/deform bars,

angles, wire gauges. Tetapi dalam penyelidikan Safeguards ini lebih

difokuskan pada low carbon steel wire rod dengan ukuran diameter 5,5 — 20

mm yang dipergunakan antara lain untuk penarikan kawat, pembuatan paku,

wire mesh, dan pembuatan kawat las.

Jawaban KPPI:

KPPI akan mempertimbangkan masukan dari pihak yang berkepentingan.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaq.go.id

22

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

C. HASIL PENYELIDIKAN

C.1 Pembuktian Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing

123. Dalam rangka melakukan pembuktian apakah Barang Yang Diselidiki merupakan

Barang Sejenis atau Secara Langsung Bersaing dengan barang yang diproduksi

IDN, KPPI melakukan permintaan bukti dan informasi melalui pengiriman

kuesioner dan melakukan verifikasi lapangan ke IDN dan Importir, khususnya

Importir Produsen.

C.1.1 Penjelasan Barang Wire Rod Secara Umum

124. Wire rod merupakan barang baja intermediate yang diproduksi menggunakan

bahan baku billet, melalui proses steel melting dan hot rolling, yang diproses lebih

lanjut menjadi produk setengah jadi oleh industri hilir, atau menjadi produk jadi

yang dapat langsung dipakai oleh pengguna akhir. Wire rod memiliki berbagai

variasi aplikasi penggunaan yaitu untuk low quality end-use atau high quality end-

use sesuai kebutuhan pemrosesan oleh industri hilir dan pengguna akhir. Aplikasi

penggunaan tersebut dipengaruhi oleh komposisi kimia, mechanical properties,

dan tingkat kemurnian (purity) suatu baja, dan telah dijadikan standar baku secara

internasional maupun nasional.

125. Terhadap komposisi kimia, sebagaimana produk baja pada umumnya, wire rod

dapat dikategorikan menjadi carbon steel (low, medium, dan high), low alloy steel,

dan high alloy steel (stainless), sedangkan terhadap mechanical properties

dikaterogikan dari tingkat strength (kekuatan tarik), formability (pembentukan),

rigidity (kelenturan), toughness (ketangguhan), dan durability (ketahanan).

126. Untuk aplikasi penggunaan low quality end-use, umumnya jenis wire rod yang

digunakan adalah low carbon steel wire rod yang sebagian besar digunakan

dalam berbagai aplikasi antara lain untuk teknologi penarikan kawat menjadi

diameter yang lebih kecil, kegunaan rumah tangga umum seperti alat tulis, bahan

interior, dan lanskap untuk industri seperti konstruksi dan sipil. Sedangkan untuk

aplikasi penggunaan high quality end-use yang membutuhkan tingkat kekuatan

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppigkemendaq.go.id

23

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

yang tinggi, ketahanan dan keamanan untuk digunakan, jenis wire rod yang

umumnya digunakan adalah high carbon steel wire rod dan cold heading quality

steel wire rod, yang diproses lebih lanjut juga melalui teknologi penarikan kawat,

cold drawn, cold forming, cold heading, dan cold forging, yang sebagian besar

digunakan pada industri otomotif (parts: rem, engine valves, ball joints, dan

steering parts) industri peralatan umum (gear dan fasteners), konstruksi dan off

road equipment (fasteners), dan industri penerbangan (aerospace).

C.1.2 Barang Yang Diproduksi IDN

127. Berdasarkan hasil kuesioner dan hasil verifikasi ke IDN, mayoritas dari produksi

IDN adalah adalah low carbon steel wire rod tanpa unsur baja paduan lainnya,

yang dipergunakan untuk penarikan kawat menjadi diameter lebih kecil,

pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat las.

128. Karateristik Barang Yang Diproduksi IDN

Karakteristik Barang Yang Diselidiki memiliki bentuk gulungan (coil) menengah

(intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan, yang memiliki

ukuran diameter penampang silangnya adalah 5,5 mm — 20 mm.

Contoh Barang Yang Diproduksi IDN

129. Alur distribusi Barang Yang Diproduksi IDN berdasarkan hasil verifikasi:

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

24

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Flow Chart Alur Distribusi Barang Yang Diproduksi IDN

IDN

Processor for mg Straightening and Cutting

ManufactiwesIOEM for e.g Neil, Mesh, Binding Wire,

Stick Electrode, etc

Manutactire sIOEM

Distributor

Barang Yang Diproduksi IDN didistribusikan kepada industri Original Equipment

Manufacture (OEM) yang kemudian diolah menjadi produk turunan wire rod

antara lain produk kawat, mesh, dan kawat beton, untuk dipasok ke industri hilir

(manufaktur), distributor, dan pengguna akhir.

130. Standar, grade/jenis, kegunaan, dan aplikasi tertentu dari Barang Yang Diproduksi

IDN adalah seperti tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Standar, Grade dan Ekuivalensi, Kegunaan, dan

Aplikasi Pengguna Akhir

Standar dan Grade Aplikasi Kegunaan JIS: 3505: AISI/SAE: KS Grade: Concrete reinforcing bar, shafting bar, SWRM 6 SAE 1006 KS 1006 binding wire, annealed wire, nails, SWRM 8 SAE 1008 KS 1008 galvanized wire, wire nails, staple wire, SWRM 10 SAE 1010 KS 1010 concrete nail, wire rod for straightening, SWRM 12 SAE 1012 KS 1012 mesh, dan wire mesh SWRM 15 SAE 1015 KS 1015 SWRM 17 SAE 1017 KS 1017 SWRM 20 SAE 1020 KS 1020 JIS: 3503: ER-70 S4 KS 1006 E Welding electrode/soldering sticks, mild SWRY 11 ER-70 S6

EM 12K steel electrodes termasuk stick electrodes, stick welding electrodes of low carbon-low silicon variety, metal inert gas welding copper coated wires, dan wire rods for covered electrode

Sumber: Hasil Verifikasi KPPI

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kpoikemendag.go.id

25

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Dari Tabel 3 diatas, Barang Yang Diproduksi IDN dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Standar dan grade

Jenis atau grade Barang Yang Diproduksi IDN sesuai dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI), Japan industrial Standard (JIS), Standard American

for Automotive Engineering (SAE), dan American Iron and Steel Institute

(AISI). Sebagaimana tertera pada Tabel 2, IDN juga memiliki standar sendiri

seperti KS Grade, yang dapat menggantikan penggunaan produk dengan

standar JIS, AISI, dan SAE untuk aplikasi yang sama.

b. Kegunaan dan aplikasi kegunaan akhir

Kegunaan Barang Yang Diproduksi IDN secara umum adalah untuk low

quality end-use, antara lain wire rod yang ditarik menjadi ukuran diameter

lebih kecil (annealed wire, binding wire, galvanized wire, etc), paku, mesh dan

wire mesh, kawat untuk penguatan beton (yang memiliki kesamaan komposisi

kimia dan mechanical properties), dan kawat las.

c. Selain Barang yang disebut diatas, IDN juga memproduksi jenis/grade wire

rod untuk high carbon quality dan cold heading quality, namun tidak

memfokuskan bisnisnya pada wire rod jenis tersebut.

131. Komposisi atau kandungan Barang Yang Diproduksi IDN

Secara umum komposisi atau kandungan Barang Yang Diproduksi IDN telah

sesuai dengan standar yang berlaku, dengan komposisi atau kandungan karbon

(C) dan low alloy steel yaitu mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si), dan

unsur paduan lainnya, dengan besaran komposisi atau kandungan tertentu sesuai

standar dan aplikasinya.

132. Barang Yang Diproduksi IDN memiliki proses produksi yang secara umum dimulai

dari proses reheating furnace, proses reduksi, proses pendinginan, dan proses

penyelesaian akhir. Dalam setiap tahapan proses produksi tersebut dilakukan

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppi(@,kemendad.qo.id

26

PROSES

REDUKSI

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

inspeksi atau pengecekan termasuk menggunakan sample produk untuk kontrol

setiap tahapan proses, inspeksi untuk pengecekan dimensi, pengujian mechanical

properties, pengujian makro, dan inspeksi untuk quality control.

133. Penjabaran tahapan proses produksi IDN secara umum adalah sebagai berikut:

Flow-chart Proses Produksi Wire Rod

PROSES

REHEATING COOLING SYSTEM

FINISHING PROCESS

a. Proses reheating furnace:

1) Billet sebagai bahan baku utama Barang Yang Diproduksi IDN dipanaskan

di reheating furnace sampai temperatur ±1200 °C.

2) Billet kemudian dibersihkan dengan air bertekanan 180 bar yang berfungsi

menghilangkan kerak pada permukaan dengan cara disemprotkan. Hal ini

dilakukan untuk menghindari cacat permukaan akibat kerak yang tergilas.

Selanjutnya billet tersebut masuk ke tahap reduksi.

b. Proses reduksi:

1) Tahap awal reduksi dengan pre-roughing mill yang berfungsi mereduksi

billet dari ukuran yang lebih besar menjadi yang lebih kecil.

2) Reduksi tahap kedua dilakukan di roughing mill yang berfungsi merubah

square bar menjadi round, yang selanjutnya ujung kepala bar dipotong di

pendulum shear.

3) Reduksi tahap ketiga dilakukan di intermediate mill yang terdiri dari

beberapa roll stand yang telah disusun untuk mereduksi bar. Canilever

Intermediate Mill adalah perantara antara Roughing Mill dan Finishing Mill

untuk mereduksi kawat dan bertugas mengontrol tegangan billet sebelum

masuk ke finishing.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaci.go.id

27

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

4) Selanjutnya masuk ke pre-finishing block untuk mereduksi bar dari

intermediate, terdiri dari beberapa set roll dimana setiap set roll diatur agar

diperoleh kondisi no-twist.

5) Tahap akhir reduksi dilakukan di No-Twist Finishing (NTM) terdiri dari

beberapa set roll yang berfungsi mereduksi bar menjadi produk akhir.

Selanjutnya dilakukan tahap transformasi melalui proses pendinginan.

c. Proses Pendinginan, terdiri dari 3 tahap:

1) Transformasi fase tahap 1 dilakukan dengan menggunakan air, temperatur

dapat diatur untuk mendapatkan sifat mekanik yang diinginkan.

2) Kemudian masuk ke laying head yang terletak setelah pinch roll berfungsi

untuk merubah rod dari bentuk linear menjadi bentuk circular (ring) dan

menempatkannya diatas stelmor conveyor yang berfungsi sebagai

transport rod ring dari laying head ke reforming station.

d. Proses finishing:

Rod ring ditransfer ke hook conveyor yang berfungsi untuk dibawa ke area

inspeksi, dilakukan pengecekan sesuai standar yang berlaku. Selanjutnya coil

diikat kemudian dibawa ke area penyimpanan untuk proses labelling.

C.1.3 Barang Impor

134. Berdasarkan hasil kuesioner Importir, dan verifikasi ke Importir, barang yang

diimpor antara lain:

a. Medium dan high carbon steel wire rod yang dipergunakan untuk spring wire,

PC wire, dan tire cord;

b. Cold heading quality steel wire rod yang dipergunakan untuk membuat

fasteners (mur, baut, dan skrup);

c. Low carbon steel wire rod tanpa unsur baja paduan lainnya yang

dipergunakan untuk proses penarikan kawatldrawing wire, fine wire drawing

(kawat ukuran dibawah 5mm), kawat las, kawat paku dan paku, mesh dan

wire mesh, dan kawat untuk penguatan beton;

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

28

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

d. Low carbon steel wire rod dengan unsur baja paduan lainnya, yang digunakan

untuk proses drawing wire, fine drawing wire, kawat paku dan paku, dan

fastener.

135. Karateristik Barang Impor

Karakteristik Barang Yang Diselidiki memiliki bentuk gulungan (coil) menengah

(intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan, yang memiliki

ukuran diameter penampang silangnya adalah 5,5 mm — 20 mm.

136. Barang Yang Diimpor memiliki standar, grade/jenis, kegunaan, dan aplikasi

tertentu seperti tertera pada Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Standar, Grade, Kegunaan, dan Aplikasi Pengguna Akhir

Contoh Standar dan Grade Contoh Kegunaan JIS: 3505: SWRM JIS: 3506

SWRCH JIS: 4052 SCM

AISI/SAE AISI/SAE+Boron Grade Cth: SAE 1006B-1020B

Fine wire drawing, Binding wire, annealed wire, nails, galvanized wire, wire nails, staple wire, concrete nail, wire rod for straightening, dan fasteners (mur, skrup, dan baut)

JIS: 3506 SWRCH JIS: 4051 SCM JIS: 3506 SWRH JIS: 3502 Piano Wire

AISI/SAE Fasteners (mur, skrup, dan baut), shaft, spark plug, cold forging parts, tire cord, PC Wire/PC Strand, Piano Wire, Spring Wire, ball stud, shock abosorber, door striker, engine valve spring, CD Bar

JIS: 3503: SWRY

Welding electrode/soldering sticks, mild steel electrodes termasuk stick electrodes, stick welding electrodes of low carbon-low silicon variety, metal inert gas welding copper coated wires, dan wire rods for covered electrode

Sumber: Kuesioner Importir, dan Hasil Verifikasi KPPI

Dad Tabel 4 diatas, Barang Yang Diimpor dapat dijabarkan sebagai berikut:

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

29

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

a. Standar dan grade

Jenis atau grade Barang Yang Diimpor sesuai dengan standar SNI, JIS, SAE,

dan AISI. Sebagaimana tertera pada Tabel 4, standar JIS memiliki jenis atau

grade yang dapat menggantikan standar AISI dan SAE.

b. Kegunaan dan aplikasi kegunaan akhir

Kegunaan barang yang diimpor adalah untuk penarikan kawat (hard drawn

atau cold drawn, dan fine drawing wire), cold forming dan cold fording,

pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat as, dengan aplikasi

kegunaan sebagaimana tertera pada Tabel 4.

137. Komposisi atau kandungan barang yang diimpor

Secara umum komposisi atau kandungan barang yang diimpor telah sesuai

dengan standar JIS atau AISI atau SAE, yang memiliki komposisi atau kandungan

karbon (C), mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si), dan unsur lainnya,

dengan besaran komposisi atau kandungan tertentu sesuai standar tersebut.

Sebagaimana tertera pada recital 136, terdapat barang low carbon steel wire rod

dengan unsur baja paduan lainnya yang diimpor dengan kandungan atau

komposisi diatas namun ada penambahan unsur lain dengan besaran tertentu,

antara lain boron (B), silicon (S), mangan (Mn), chrom (Cr), nickel (Ni), vanadium

(V), molybdenum (Mo), tungsten (W), dan lainnya, sehingga dalam

pengklasifikasian barang dan nomor HS nya menjadi berbeda berdasarkan

BTKI 2012.

Pada Tabel 4, disebutkan bahwa terdapat aplikasi AISI/SAE dengan unsur boron

(baja paduan lainnya) sebesar >0,0008%, dimana aplikasi kegunaan barang

tersebut secara umum, juga dipergunakan untuk penarikan kawat termasuk fine

wire drawing, pembuatan paku, dan fasteners, dengan jenis atau grade yang

dapat menggantikan penggunaan standar JIS atau AISI/SAE.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendad.do.id

30

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Namun demikian pada aplikasi tertentu, seperti pada penarikan kawat atau cold

fording/cold forming, penambahan sedikit unsur boron (sebesar <0,003%)

diperlukan karena fungsinya adalah untuk meningkatkan kemampuan baja

terutama untuk unsur hardenability (kekerasan), formability (bentuk), dan

machineability yang diperlukan pada saat proses heat treatment.

138. Barang yang diimpor memiliki proses produksi yang secara umum sama dengan

barang yang diproduksi IDN, dengan bahan baku billet yang diproduksi

menggunakan teknologi tanur tinggi (blast furnace) ataupun teknologi electric arc

furnace.

C.1.4 Barang Sejenis atau Barang Yang Secara Langsung Bersaing

139. Berdasarkan Laporan Essential Fact yang diterbitkan KPPI pada tanggal 25 Juli

2014, Uraian Barang Yang Diselidiki, pada recital 9, mengalami perubahan

menjadi:

"Wire rod berupa batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang

putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, atau dari baja

paduan lainnya, yang memiliki diameter 5.5 mm sampai dengan 20 mm dengan

No. HS 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00, 7213.99.10.00,

7213.99.22.00, 7213.99.90.00, dan 7227.90.00.00, dengan

komposisi/kandungan/unsur kimia sebagai berikut:

a. Wire rod bukan baja paduan

1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.25%; dan

2) Yang mengandung aluminium (Al) maksimal 0.02% dan boron (B)

minimal 0.0004% dan kromium (Cr) minimal 0.20%; dan

3) Yang mengandung mangan (Mn) maksimal 0.60%; dan

4) Yang mengandung sulfur (S) maksimal 0.40%; dan

5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan

6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%.

b. Wire rod bukan baja paduan

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

31

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.17%; dan

2) Yang mengandung silikon (Si) maksimal 0.10% dan boron (B) minimal

0.0004%; dan

3) Yang mengandung mangan (Mn) maksimal 0.60%; dan

4) Yang mengandung sulfur (5) maksimal 0.40%; dan

5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan

6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%.

c. Wire Rod baja paduan

1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.17%; dan

2) Yang mengandung boron (B) minimal 0.0008%; dan

3) Yang mengandung maksimal (Mn) maksimal 0.60%; dan

4) Yang mengandung sulfur (S) maksimal 0.40%; dan

5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan

6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%; dan

7) Yang mengandung kromium (Cr) maksimal 0.20%."

140. Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap karakteristik fisik, kegunaan, standar,

jenis atau grade, dan komposisi/kandungan sebagaimana yang diuraikan pada

butir C.1.2 dan C.1.3, dapat disimpulkan bahwa Barang Impor merupakan barang

sejenis atau secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diproduksi IDN.

141. Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh dari Pihak Yang Berkepentingan,

terdapat barang steel wire rod untuk penggunaan aplikasi tertentu yang diproduksi

IDN namun tidak dapat memenuhi kualitas yang dibutuhkan industri hilir, antara

lain untuk aplikasi penggunaan kawat medium carbon dan high carbon quality,

dan cold forging/cold forming. Selain itu, IDN juga tidak memfokuskan produksi

untuk jenis wire rod tersebut. Adapun barang wire rod tersebut memiliki unsur baja

dengan besaran komposisi antara lain:

a. Karbon (C) > 0,25% atau medium dan high carbon steel wire rod;

b. Aluminium (Al) > 0,02% atau cold heading quality steel wire rod; dan

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

32

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

c. Karbon > 0,17%, dengan boron (B)> 0,0008%, atau boron steel for cold

heading quality.

142. Berdasarkan hal tersebut diatas, uraian Barang Yang Sejenis atau Secara

Langsung Bersaing disimpulkan sebagai berikut:

"Wire rod berupa batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang

putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, atau dari baja

paduan lainnya, dengan ukuran dan komposisi kimia tertentu, dan klasifikasi pos

tarif yaitu:

Tabel 5. Ukuran dan Komposisi Kimia Barang Sejenis atau Secara Langsung Bersaing

Jenis Wire Rod HS

Ukuran Diameter Penampang Silang

Lingkaran (mm)

Kandungan (%)

C B Al

Wire Rod bukan baja

paduan

7213.91.10.00 < 14

0,25 max 0,0002 min 0,02 max

7213.91.20.00 5,5 — 14

7213.91.90.00 5,5 — 14

7213.99.10.00 14 — 20

7213.99.20.00 14 — 20

7213.99.90.00 14 — 20

Wire rod baja

paduan 7227.90.00.00 5,5 — 20

. . .., ..

0,17 max 0,0008 min -

Catatan: Karbon (C), Boron (B), dan Aluminium

C.2 Besaran Tarif Bea Masuk

143. Barang yang diselidiki memiliki besaran tarif dalam tarif normal dan tariff dalam

rangka kerjasama perdagangan sebagai berikut:

Tabel 6 YangDiselidiki

Nomor HS TARIF 2009 2010 2011 2012 2013

7213.91.10.00 7213.91.20.00 7213.91.90.00 7213.99.10.00 7213.99.20.00 7213.99.90.00

MFN 5 5 5 5 5

AC-FTA 5 5 5 0 0

AK-FTA 5 5 5 5 5

ATIGA 0 0 0 0 0

7227.90.00.00

MFN 5 5 5 5 5

AC-FTA AK-FTA ATIGA

0 0 0 0 0

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

33

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

C.3 Impor

C.3.1 Impor Absolut

• Wire Rod Tahun 2010-2013 ........ . Impor

Uraian

., Tahun

2010 2011 2012 2013

Jumlah (Ton) 222.876 254.595 444.702 677.965

Peningkatan (%)

14 75 52

Tren (%) 47,6

Sumber: BPS dan diolah

144. Dari Tabel 7, terlihat bahwa telah terjadi lonjakan impor secara absolut selama

periode penyelidikan dari tahun 2010 — 2013 dengan tren pertumbuhan sebesar

47,6%. Terjadi lonjakan impor yang sangat signifikan pada tahun 2012, yaitu

sebesar 75% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 kembali terjadi lonjakan

impor sebesar 52% dari tahun sebelumnya.

C.3.2 Impor Relatif

Tabel 8: Data Impor dan Total Produksi Nasional

Uraian Satuan Tahun

2010 2011 2012 2013

Volume Impor Ton 222.876 254.595 444.702 677.965

Total Produksi Nasional

Indeks 100 139 129 115

Impor Relatif Terhadap Produksi

Nasional

Indeks 100 82 155 264

Tren ok 42,8

145. Dari Tabel 8, terlihat juga bahwa terjadi lonjakan volume impor secara relatif

selama periode penyelidikan dengan tren pertumbuhan sebesar 42,8%. Di saat

produksi nasional mengalami penurunan dari tahun 2011-2013, total impor justru

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaq.cio.id

34

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

mengalami peningkatan dari 254.595 Ton di tahun 2011 menjadi 677.965 Ton di

tahun 2013, dan secara relatif juga meningkat dari 82 indeks di tahun 2011

menjadi 264 indeks di tahun 2013.

C.3.3 Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama

Tabel 9: Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama

dalam % Negara Pangsa Impor 2010 Pangsa Impor 2013

Republik Rakyat Tiongkok (RRT) 28,3 79,7

Jepang 19,7 8,0

Malaysia 19,6 5,4

Jumlah 67,6 93,1

Sumber: BPS dan diolah

146. Berdasarkan Tabel 9, total pangsa pasar ketiga negara asal impor utama pada

tahun 2010 adalah sebesar 67,6% dan pada tahun 2013 pangsa pasar tersebut

meningkat tajam yaitu sebesar 93,1%. Peningkatan pangsa terbesar adalah

berasal dari RRT yang meningkat secara signifikan dari 28,3% menjadi 79,7%.

Tabel 10: Pangsa Pasar Negara Asal Impor Lainnya

dalam % Negara Pangsa Impor 2010 Pangsa Impor 2013

Taiwan 13,4 2,6

Korea Selatan 2,2 2,1

Thailand 12,8 1,5

lnggris 2,1 0,3

Jerman 0,3 0,2

Singapore 0,1 0,1

Jumlah 30,9 6,8

Sumber: BPS dan diolah

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

35

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

147. Berdasarkan Tabel 10, pada tahun 2010, pangsa pasar impor dari negara lainnya

adalah sebesar 30,9%, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 6,8% atau turun

sebesar 24,1%.

C.4 Perkembangan Tidak Terduga

148. Terjadinya lonjakan impor wire rod dari negara pengekspor tidak dapat diprediksi

sebelumnya (unforeseenablelunexpected) berdasarkan hal-hal berikut:

a. Menurut World Steel Association Stastitical Yearbook 2014, pada halaman 43,

selama 4 tahun terakhir kapasitas baja wire rod di negara China mengalami

peningkatan secara signifikan dari 106 juta Ton di tahun 2010 menjadi 150 juta

Ton di tahun 2014. Peningkatan kapasitas tersebut menyebabkan overcapacity

terhadap produk wire rod di negara tersebut.

b. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Director Marketing & International

Affairs, CELSA Group, dalam 70th Meeting International Rebar Exporters and

Producers Association (IREPAS) di bulan Maret 2014, pada tahun 2012-2013

terjadi pelemahan laju permintaan terhadap produk wire rod di beberapa

negara di benua Eropa dan Amerika Utara. Sedangkan konsumsi wire rod di

negara Asia Tenggara dan Asia Timur konsumsinya mengalami pertumbuhan

yang cukup signifikan dikarenakan positifnya pertumbuhan ekonomi di kawasan

tersebut, khususnya Indonesia.

Grafik Pertumbuhan Konsumsi Wire Rod (2012-2013) dalam Wilayah di seluruh dunia (dalam %)

European Union North America East+ & SE Asia as Other EU + Other world

TOTAL

-3,0% Turkey

-6,2%

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendact.do.id

36

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Sumber: IREPAS Maret 2014, Steel Long Product Market 70th IREPAS Meeting

c. Selain itu, negara Malaysia dan Uni Eropa produk wire rod menerapakan

tindakan Trade Remedies (anti dumping) terhadap produk wire rod dari

beberapa negara eksportir utama wire rod sebagaimana tertera pada Tabel 10.

Hal ini menyebabkan negara-negara eksportir produsen yang terkena

penerapan Trade Remedies tersebut mengalihkan ekspornya ke negara lain di

kawasan Asia Tenggara yang salah satunya adalah Indonesia.

Tabel 11. Daftar Negara yang mengenakan Tindakan I nstrumen Trade Remedies

Negara Yang Mengenakan

Negara Yang Dikenakan

Produk Jenis Tindakan

Margin Tanggal Inisiasi

Berlaku

Malaysia R.R.T,Taiwan, Steel Anti 3.03%- 25.06.2011 19.02.2013- Korea Selatan, Turki

Wire Rod Dumping 25.20% 19.02.2018

Uni Eropa RRT Steel Anti 7,9%- 08 .05.2008 06.08.2009- Wire Rod Dumping 24% 06.08.2014

Sumber: European Commission dan Ministry of International Trade and Industry Malaysia

d. Berdasarkan pada situasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa situasi

overcapacity memang terjadi pada tahun 2010-2013. Namun demikian,

penurunan permintaan secara tiba-tiba di negara yang memiliki pasar yang

cukup besar, dan pengenaan instrumen trade remedies dari negara pengimpor

merupakan situasi yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diantisipasi

sebelumnya (unforeseenable/unexpected). Situasi tersebut menyebabkan

adanya pengalihan ekspor ke Indonesia dan menyebabkan terjadinya lonjakan

volume impor di Indonesia.

C.5 Kinerja

149. Tabel-tabel dibawah ini menunjukkan kinerja perusahaan yang diperoleh dari hasil

pengiriman kuesioner, dan telah dilakukan verifikasi oleh KPPI.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

37

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Tabel 12: Impor, Penjualan Domestik, dan Konsumsi Nasional

No. Uraian Satuan Tahun Tren

10-13 2010 2011 2012 2013 1. Impor Ton 222.876 254.595 444.702 677.965 47,6 2. IDN

Pe njualan domestik Indeks 100 101.0 102.6 94.7 (1,5)

3. Penjualan domestik IDN lainnya Indeks 100 186.4 199.4 157.5 15,4

4. Pangsa Impor Indeks 100 95.7 132.4 174.2 22,0

5. Pangsa IDN Indeks 100 84,6 68,1 54,2 (18,6)

6. Pangsa IDN lainnya Indeks 100 156,1 132,3 90,2 (4,6)

7. Konsumsi Nasional mins,,__. ..-.. ..

Indeks 100 119,4 150,7 174,6 21,0 am egen yang telah diverifikasiI

150. Tabel 12 menunjukkan bahwa selama periode penyelidikan telah terjadi

penurunan volume penjualan domestik IDN dengan tren sebesar -1,5%, Meskipun

penjualan domestic IDN meningkat selama periode 2012-2012, namun pada

tahun 2013 justru mengalami penurunan sebesar yaitu -7,7%, dimana penurunan

tersebut lebih besar bila dibandingkan peningkatan selama tahun 2010-2012.

Pada periode 2010-2013, penjualan IDN lainnya meningkat dengan tren 15,4%,

namun pada tahun 2012-2013 menurun sebesar -21% bila dibandingkan dengan

tahun 2012.

151. Selama periode penyelidikan volume impor meningkat dengan tren sebesar

47,6%, sedangkan volume penjualan domestik IDN dan IDN lainnya mengalami

penurunan pada tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun secara

rata-rata volume penjualan domestik IDN lainnya meningkat dengan tren sebesar

15,4%. Peningkatan volume impor telah menyebabkan penurunan pada penjualan

domestik IDN dan IDN lainnya.

152. Di saat volume impor meningkat secara signifikan selama periode penyelidikan,

terjadinya penurunan penjualan domestik IDN berkontribusi terhadap penurunan

yang signifikan pada pangsa pasar IDN dan setiap tahunnya selama periode

penyelidikan pangsa pasar IDN terus mengalami penurunan dengan tren

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

38

2010 2011 2012

2013

■ Pcmohon Non-Pemohon r4 impor

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

-18,6%. Selama periode 2010-2013, pangsa pasar IDN lainnnya juga menurun

dengan tren -4,6%. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa selama periode

penyelidikan peningkatan volume impor telah mengambil pangsa pasar domestik

balk IDN maupun IDN lainnya..

Grafik Konsumsi Nasional Wire Rod Indonesia

Sumber: hasil verifikasi KPPI, diolah

153. Selama periode penyelidikan konsumsi nasional wire rod mengalami peningkatan

yang signifikan dengan tren sebesar 21,0% dan setiap tahunnya terus mengalami

peningkatan. Namun selama periode tersebut terjadi peningkatan volume impor

dengan tren 47.6% yang lebih tinggi dibandingkan dengan tren peningkatan

konsumsi nasional. Tren peningkatan volume impor tersebut menyebabkan

penurunan pangsa pasar IDN dan IDN lainnya, sehingga IDN tidak dapat

menikmati meningkatnya konsumsi nasional selama periode penyelidikan.

Tabel 13. Produksi, Kapasitas Terpasang, dan Kapasitas Terpakai

No. Uraian Satuan Tahun Tren

10-13 2010 2011 2012 2013

1. Produksi Indeks 100 104,4 87,5 84,6 (6,6)

2. Target Produksi Indeks 100 98,4 96,1 97,8 (0,9)

3. Kapasitas Terpasang Indeks 100 100 100 100 -

4. Kapasitas Terpakai Indeks 100 104,4 87,5 84,6 (6,6)

Sumber: Hasil Verifikasi KPPI

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

39

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

154. Selama periode penyelidikan, volume produksi mengalami tren penurunan

sebesar 6,6%. Walaupun pada tahun 2011 terjadi sedikit peningkatan dari tahun

sebelumnya sebesar 4,4%, namun pada tahun 2013 produksi IDN terus

mengalami penurunan sebesar 18,9% bila dibandingkan dari tahun 2011.

155. Sejalan dengan penurunan volume produksi selama periode penyelidikan,

kapasitas terpakai juga mengalami tren penurunan sebesar 6,6%. Pada tahun

2011-2013 terjadi penurunan kapasitas terpakai dari 104,4 indeks di tahun 2011

menjadi 87,5 indeks di tahun 2012. Kapasitas terpakai tersebut di tahun 2013 juga

menurun dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 84,6 indeks.

156. Selama periode penyelidikan tidak ada penambahan atau pengurangan pada

kapasitas terpasang, namun demikian penurunan pada produksi dan kapasitas

terpakai menyebabkan output produksi tidak pada kondisi yang seharusnya, hal

tersebut menyebabkan IDN terpaksa mengkoreksi target produksi dengan

menurunkannya dari 100 indeks di tahun 2010 menjadi 97,8 indeks di tahun 2013

Tabel 14

Laba/Rugi, Margin kerugian, Impor, Biaya Produksi, Harga Jual, dan Penjualan

Domestik

No. Uraian Satuan Tahun Tren

10-13 2010 2011 2012 2013

1. Laba/Rugi Indeks (100) (253,9) (174,5) (315,6) (36,0)

2. Margin kerugian Indeks (100) (228,6) (142,9) (300,0) (32,7)

3. Laba/Rugi (per unit) Indeks (100) (251,4) (170,1) (333,3) (38,0)

4. Biaya Produksi IDN Indeks 100 102.1 102.0 104.1 5,0

Sumber: Hasil Verifikasi KPPI

157. Pada Tabel 14 terlihat bahwa IDN mengalami kerugian finansial selama periode

penyelidikan dengan tren pertumbuhan -36%. Pada tahun 2013, IDN mengalami

kerugian finansial yang sangat signifikan yaitu sebesar 315,6 indeks dimana

angka kerugian ini meningkat sebesar 80,9% bila dibandingkan tahun 2012.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kopikemendao.go.id

40

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

Tabel 15. Tenaga Kerja, Produktivitas, Produktivitas yang diharapkan,

Produksi, dan Target Produksi

No. Uraian Satuan Tahun Tren

10-13 2010 2011 2012 2013

1. Tenaga Kerja Indeks 100 97,7 102,3 105,9 2,2

2. Produktivitas Indeks 100 106,2 86,0 81,1 (8,6)

3. Target Produktivitas Indeks 100 100,7 94,0 92,3 (3,0)

Sumber: Hasil Verifikasi KPPI

158. Selama tahun 2010-2011 tenaga kerja IDN berkurang dari 100 indeks menjadi

97,7 indeks, sedangkan tahun 2011-2013 tenaga kerja IDN mengalami

peningkatan dari 97,7 indeks menjadi 105,9 indeks. Peningkatan tenaga kerja

selama periode tahun 2011-2013, disebabkan karena IDN berusaha untuk

meningkatkan dan mempertahankan penjualan dengan terus mengembangkan

bagian pengendalian kualitas produk.

159. Selama periode penyelidikan produktivitas Pemohon juga mengalami penurunan

dengan trend sebesar -8,6%, walaupun mengalami sedikit kenaikan sebesar 6,8%

pada tahun 2011 bila dibandingkan tahun 2010. Penurunan produktivitas

dikarenakan adanya penurunan produksi selama periode penyelidikan dengan

tren sebesar -6,6%, hal tersebut menyebabkan tenaga kerja yang ada tidak dapat

sepenuhnya dioptimalkan.

Tabel 16. Price Undercutting

Indeks

NO. Uraian Tahun

2011 2012 2013

1. Harga IDN 100 100 100

2. Harga !mbar 98,6 83,8 87,9

Sumber: Hasil verifikasi KPPI, dan Hasil Jawaban dari Kuesioner Importir

160. Berdasarkan hasil penyelidikan, sebagaimana terlihat pada Tabel 16 diatas

selama tahun 2011-2013 terbukti bahwa barang impor selalu berada dibawah

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kpoikemendad.qo.id

41

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

harga jual IDN. Hal ini menyebabkan IDN tidak dapat meningkatkan harga jual

nya selama periode tersebut.

Tabel 17. Price Suppression Indeks

NO. Uraian Tahun Tren

11-13 2011 2012 2013

1. Harga Jual IDN 100.0 100.0 100.0 1,0

2. Harga Impor 98.7 83.8 87.9 (4,7)

3. Biaya Produksi IDN 102.1 102.0 104.1 2,0

Sumber: Hasil verifikasi KPPI, dan Hasil Jawaban dari Kuesioner Importir

161. Dari Tabel 17 di atas, terlihat bahwa harga jual IDN selalu berada dibawah biaya

produksinya. Hal ini dikarenakan adanya harga impor yang Iebih rendah dari

harga IDN, sehingga IDN tidak dapat meningkatkan harga jualnya diatas biaya

produksi.

D. Faktor Lain

162. Selain faktor-faktor kerugian diatas. KPPI juga menganalisa apakah ada faktor

lain yang menyebabkan kerugian IDN selain oleh lonjakan impor, yaitu sebagai

berikut:

a. Dampak Persaingan dengan Industri Dalam Negeri Non-IDN

Tabel 18. Pangsa Impor, Pangsa IDN, dan Pangsa Non-IDN

(Indeks

No. Uraian Tahun Tren

10-13 2010 2011 2012 2013

1. Pangsa Impor 100 95.7 132.4 174.2 22,0

2. Pangsa IDN 100 84,6 68,1 54,2 (18,6)

3. Pangsa IDN lainnya 100 156,1 132,3 90,2 (4,6)

Sumber: Hasil Verifikasi KPPI

Dari data dalam Tabel 18 diatas, terlihat jelas bahwa meskipun pangsa IDN

lainnya mengalami peningkatan pada tahun 2010-2011, namun selama tahun

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

42

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

2011-2013 pangsa IDN lainnya terus mengalami penurunan sebesar 42,2%,

bahkan penurunan tersebut lebih besar dibandingkan penurunan pangsa IDN

yang sebesar 35,9% pada periode yang sama.

b. Teknologi dan permesinan

Dari hasil verifikasi diketahui bahwa IDN menggunakan teknologi mesin

Electric Arc Furnace (EAF) untuk memproduksi bahan baku wire rod yaitu

Billet, EAF menggunakan bahan baku scrap/besi bekas, dipadukan dengan

sponge iron, dan direct reduced iron (DRI). Selanjutnya Billet diproses ke

dalam mesin Rolling mill dan untuk diproses menjadi wire rod.

Teknologi dan permesinan yang dimiliki IDN untuk memproduksi wire rod

telah sesuai dengan standar kualitas nasional dan internasional, antara lain

Standar Nasional Indonesia (SNI). Japan Industrial Standard (WS), dan

Standard American for Automotive Engineering (SAE), dan American Iron and

Steel Institute (AISI).

Selain itu, proses pengendalian kualitas (quality control) yang sangat ketat

juga dilakukan oleh Pemohon, antara lain kontrol terhadap scrap, chemical

analysis sampling, dan analisa metalurgi/logam, untuk memastikan bahwa

wire rod yang dihasilkan telah sesuai dengan ketentuani standar yang berlaku.

Dengan demikian, teknologi dan permesinan yang dimiliki IDN bukan

merupakan faktor penyebab kerugian.

c. Captive Market

Dari hasil verifikasi terbukti bahwa, walaupun IDN memiliki penjualan wire rod

low carbon ke pihak anak perusahaan, namun volume penjualannya kecil,

yaitu dibawah 1% dari total penjualan wire rod low carbon IDN selama periode

penyelidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penjualan captive

market tidak berdampak terhadap kerugian yang dialami IDN.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaq.go.id

43

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

163. Dari hal-hal tersebut yang diuraikan pada recital 160, terbukti bahwa walaupun

terdapat faktor lain, namun tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap

kerugian yang dialami oleh IDN.

E. HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT

164. Berdasarkan penjelasan pada Bab C dan D, dapat disimpulkan bahwa

terdapat bukti adanya kerugian serius yang dialami oleh IDN disebabkan oleh

lonjakan volume impor Barang Yang Diselidiki dan bukan oleh faktor lain.

Kesimpulan tersebut berdasarkan bukti-bukti bahwa: yang mengakibatkan

kerugian serius bagi IDN dengan kesimpulan sebagai berikut:

a. Telah terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki secara absolut

atapun relatif selama periode penyelidikan, sebagaimana tertera pada Tabel 7

dan 8.

b. Pada saat konsumsi nasional mengalami peningkatan selama periode

penyelidikan dengan tren 21% , volume impor juga mengalami peningkatan

secara signifikan dengan tren yang lebih besar yaitu 47,6% selama periode

penyelidikan. Sehingga menyebabkan penjualan domestik IDN menurun

selama periode tersebut dengan tren -1,5%.

c. Akibat penurunan penjualan domestik maka pangsa IDN juga menurun

dengan tren -18,6%, sebaliknya pangsa impor justru meningkat secara

signifikan dengan tren 22% selama periode penyelidikan. Dari hal tersebut

terbukti bahwa peningkatan volume impor telah menyebabkan menurunnya

penjualan domestik, dan selanjutnya telah mengambil pangsa IDN selama

periode penyelidikan.

d. Akibat dari menurunnya penjualan domestik dan pangsa IDN selama periode

penyelidikan, telah menyebabkan perkembangan negatif dari kinerja IDN

antara lain menurunnya volume produksi, menurunnya kapasitas terpakai,

menurunnya produktivitas, dan menyebabkan IDN mengalami kerugian

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

44

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

finansial selama periode penyelidikan dengan tren sebesar -36%, dimana

kerugian yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 315,6

indeks.

e. Sebagaimana diuraikan pada Tabel 16 dan Tabel 17 terbukti adanya harga

impor yang lebih rendah dibanding harga jual IDN dan biaya produksi IDN. Hal

tersebut semakin menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja IDN, dimana

IDN terpaksa menjual dibawah biaya produksi agar dapat bersaing dengan

barang impor. Keputusan tersebut telah menyebabkan kerugian finansial yang

sangat signifikan yang dialami oleh IDN.

f. Berdasarkan temuan pada Bab D, terbukti bahwa faktor lain tidak memberi

dampak yang signifikan terhadap kerugian IDN selain lonjakan volume impor.

F. PENYESUAIAN STRUKTURAL

Dalam upaya IDN memulihkan kondisinya dari ancaman kerugian serius, TPP

dikenakan dengan tujuan agar IDN dapat melakukan langkah-langkah

penyesuaian. Berkenaan dengan hal tersebut, IDN dapat melakukan program

penyesuaian sebagai berikut:

165. Tahun Pertama

Dalam upaya efisiensi biaya produksi IDN akan melakukan:

a. Pada semester pertama, IDN akan mulai memproduksi sendiri besi sponge

dengan menggunakan bijih besi dan batubara lokal sebagai bahan baku billet.

Program ini akan menghemat biaya produksi billet dan direncanakan dimulai

pada tahun pertama penerapan BMTP.

b. Pada semester kedua, akan dilaksanakan proyek penerapan teknologi Zero

reformer pada Direct Reduction Plant untuk menghasilkan Besi sponge

dengan kandungan karbon yang lebih tinggi. Penerapan teknologi ini akan

meningkatkan efisiensi biaya produksi billet dan produktifitas. Program ini

direncanakan siap dalam 1,5 tahun.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendag.go.id

45

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

166. Tahun kedua

a. Melakukan pembaharuan teknologi permesinan yang berfungsi untuk

meningkatkan produktivitas mesin dan mengurangi jumlah konsumsi listrik

pada saat proses produksi.

b. Melakukan penggantian komponen tertentu pada instalasi Electric Arc

Furnace (EAF) Billet Steel Plant, untuk penurunan biaya produksi billet.

Program akan dimulai pada awal semester satu tahun kedua selama 1 tahun.

c. Melakukan regenerasi Automatic Level Control (ALC) pada mesin pencetak

Billet (Continous Casting machine). Program ini akan meningkatkan

produktifitas proses pengolahan billet dan akan dilakukan selama tahun

kedua.

d. Melakukan peningkatan produktifitas produksi wire rod dengan melakukan

modifikasi mesin pengerolan. Program ini akan dilaksanakan selama tahun

kedua.

167. Tahun ketiga

a. Melakukan regenerasi mesin pengerolan untuk menurunkan delay proses dan

cacat produk. Program ini akan selesai dalam 2 tahun.

b. Melakukan diversifikasi produk dengan cara memperbaharui mesin produksi

billet untuk dapat memproduksi jenis wire rod Cold Heading Quality dan jenis

PC Wire.

G. REKOMENDASI

168. Berdasarkan hasil penyelidikan, dapat dibuktikan bahwa peningkatan jumlah

impor Barang Yang Diselidiki telah menyebabkan IDN mengalami kerugian serius.

Berkenaan dengan hal tersebut dan berdasarkan PP 34/2011, KPPI

merekomendasikan untuk mengenakan TPP terhadap impor produk wire rod.

Rekomendasi TPP diusulkan dalam 2 opsi Bea Masuk Tindakan Pengamanan

(BMTP) yaitu BMTP Spesifik atau BMTP Ad Valorem.

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikennendag.go.id

46

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

169. BMTP tersebut dikenakan terhadap barang impor Wire rod berupa batang dan

batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya tidak beraturan,

dari besi atau baja bukan paduan, atau dari baja paduan lainnya, dengan ukuran

dan komposisi kimia tertentu, dan klasifikasi pos tarif yaitu:

Tabel 19 Ukuran dan Komposisi Kimia Barang Sejenis atau Secara Langsung Bersaing

Catatan: Karbon(C), Boron(B), dan Aluminium Al

Jenis Wire Rod HS

Ukuran Diameter Penampang Silang

Lingkaran (mm)

Kandungan (%)

C B Al

Wire Rod bukan baja

paduan

7213.91.10.00 < 14

0,25 max 0,0002 min 0,02 max

7213.91.20.00 5,5 — 14 7213.91.90.00 5,5 — 14 7213.99.10.00 14 — 20 7213.99.20.00 14 — 20 7213.99.90.00 14 — 20

Wire rod baja paduan

7227.90.00.00 5,5 — 20 0,17 max 0,0008 min -

Catatan: Karbon (C), Boron (B), dan Aluminium (Al)

170. Dengan memperhatikan besaran BMTP yang dikenakan, KPPI

merekomendasikan agar IDN dapat melakukan penyesuaian struktural dalam

rangka memulihkan kondisinya dari kerugian serius yang dialaminya, KPPI

merekomendasikan pengenaan BMTP selama 3 tahun dan diturunkan secara

bertahap setiap tahunnya sebagai berikut:

a. BMTP Opsi 1: Tarif Spesifik

Tabel 20: Rekomendasi Pengenaan BMTP

Periode BMTP

Spesifik

Tahun 1 Rp 872.200 per Ton

Tahun 2 Rp 733.200 per Ton

Tahun 3 Rp 594.200 per Ton

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

47

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

b. BMTP Opsi 2: Ad Valorem

Tabel 21: Rekomendasi Pengenaan BMTP

Periode BMTP

Ad valorem

Tahun 1 14,5%

Tahun 2 12,5%

Tahun 3 10,5%

171. Sesuai dengan ketentuan Pasal 90 PP 34/2011, serta Article 2.2 dan Article 9.1

WTO Agreement on Safeguards, KPPI merekomendasikan agar BMTP dimaksud

dikenakan terhadap importasi yang berasal dari semua negara, kecuali negara-

negara berkembang yang pangsa impornya tidak melebihi 3%, atau secara

kumulatif tidak melebihi 9% dari total impor masing-masing negara berkembang

yang pangsa impornya kurang dari 3%. KPPI merekomendasikan agar

perpanjangan pengenaan BMTP dikenakan atas importasi Barang Yang Diselidiki

yang berasal dari negara manapun, kecuali importasi dari negara-negara yang

tercantum dalam Tabel 22.

Tabel 22: Daftar Negara-Negara yang Dikecualikan dari BMTP

No. Negara No. Negara

1. Albania 62. Malawi

2. Angola 63. Maldives

3. Antigua and Barbuda 64. Mali

4. Argentina 65. Mauritania

5. Armenia 66. Mauritius

6. Bahrain 67. Mexico

7. Bangladesh 68. Moldova, Republic of

8. Barbados 69. Mongolia

9. Belize 70. Montenegro

10. Benin 71. Morocco

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppigkemendag.go.id

48

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

No. Negara No. Negara

11. Bolivia, Plurinational State of 72. Mozambique

12. Botswana 73. Myanmar

13. Brazil 74. Namibia

14. Brunei Darussalam 75. Nepal

15. Bulgaria 76. Nicaragua

16. Burkina Faso 77. Niger

17. Burundi 78. Nigeria

18. Cabo Verde 79. Oman

19. Cambodia 80. Pakistan

20. Cameroon 81. Panama

21. Central African Republic 82. Papua New Guinea

22. Chad 83. Paraguay

23. China Taipei 84. Peru

24. Chile 85. Philippines

25. Colombia 86. Poland

26. Congo 87. Qatar

27. Costa Rica 88. Republic of Korea

28. Cote d'Ivoire 89. Romania

29. Croatia 90. Russian Federation

30. Cuba 91. Rwanda

31. Democratic Republic of the Congo 92. Saint Kitts and Nevis

32. Djibouti 93. Saint Lucia

33. Dominica 94. Saint Vincent and the Grenadines

34. Dominican Republic 95. Samoa

35. Ecuador 96. Saudi Arabia, Kingdom of

36. Egypt 97. Senegal

37. El Salvador 98. Sierra Leone

38. Fiji 99. Singapore

39. Gabon 100. Solomon Islands

40. The Gambia 101. South Africa

41. Georgia 102. Sri Lanka

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: kppikemendaq.qold

49

TIDAK RAHASIA

LAPORAN AKHIR HASIL PENYELIDIKAN ATAS IMPORTASI PRODUK STEEL WIRE ROD

No. Negara No. Negara

42. Ghana 103. Suriname

43. Grenada 104. Swaziland

44. Guatemala 105. Tajikistan

45. Guinea 106. Tanzania

46. Guinea-Bissau 107. Thailand

47. Guyana 108. The Former Yugoslav Republic of Macedonia

48. Haiti 109. Togo

49. Honduras 110. Tonga

50. Hungary 111. Trinidad and Tobago

51. India 112. Tunisia

52. Jamaica 113. Turkey

53. Jordan 114. Uganda

54. Kenya 115. Ukraine

55. Kuwait, the State of 116. United Arab Emirates

56. Kyrgyz Republic 117. Uruguay

57. Lao People's Democratic Republic 118. Vanuatu

58. Lesotho 119. Vietnam

59. Lithuania 120. Yemen

60. Macao, China 121. Zambia

61. Madagascar 122. Zimbabwe

Sumber: BPS dan diolah

Jakarta, Desember 2014

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE)

JI. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 5 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758, E-mail: [email protected]

50