laporan akhir pkmt

39
LAPORAN PKMT AUTOMATIC WALL PAINTING BRUSH Oleh : ARIEF NUR RAHMAN 040402010X 2004 ARI WIDIARTO 0404020096 2004 ARIO ARDIANTO 0404020118 2004 ARIS FEBRIANTARA 0404020126 2004 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2008 Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Kretivitas Mahasiswa : 009/SP2H/PKM/DP2M/II/2008

Upload: ario-ardianto

Post on 13-Nov-2014

771 views

Category:

Technology


0 download

DESCRIPTION

Final Report for Automatic Wall Painting Brush, Student Creativity and Technology Application Program (Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi), 2008

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan akhir pkmt

LAPORAN PKMT

AUTOMATIC WALL PAINTING BRUSH

Oleh :

ARIEF NUR RAHMAN 040402010X 2004 ARI WIDIARTO 0404020096 2004 ARIO ARDIANTO 0404020118 2004 ARIS FEBRIANTARA 0404020126 2004

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2008

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan

Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Kretivitas

Mahasiswa : 009/SP2H/PKM/DP2M/II/2008

Page 2: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 ii

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Perancangan Automatic Wall Painting Brush

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK (Pilih salah satu) (√ ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (Pilih salah satu) ( ) MIPA (√ ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Arief Nur Rachman b. NIM : 040402010X c. Jurusan : Teknik Mesin d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indonesia e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Inpres Rt 004/02 No. 38

Kelurahan Tengah Jakarta Timur HP : 08568830403 f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng b. NIP : 132018279 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

6. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp. 3.000.000

b. Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 14 minggu Depok , 25 Juni 2008 Menyetujui Ketua Departemen, Ketua Pelaksana Kegiatan, (Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng) (Arief Nur Rachman) NIP. 132 018 279 NIM. 040402010X Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping, Kemahasiswaan dan Alumni, (Dr Kamarudin) (Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng) NIP. 132 205 398 NIP. 132 018 279

Page 3: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 iii

Abstrak

Cukup mengherankan, di zaman yang sudah maju kini, namun teknik dan proses pengecatan dinding masih tidak berubah semenjak zaman lampau. Proses pengecatan dinding masih konvensional dalam pengerjaannya dan tidak efektif dan efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga, sehingga proses pengecatan dinding terasa berat dan menyusahkan bagi kebanyakan orang, terutama untuk mengecat dinding yang luas dan tinggi. Automatic Wall Painting Brush merupakan alat yang menggunakan prinsip mekanis dan hydraulic dalam pengoperasiannya. Alat ini didesain untuk memudahkan proses pengecatan karena memiliki keunggulan dari segi waktu pengecatan lebih cepat dan kualitas pengecatan jauh lebih baik dibandingkan pengerjaan pengecatan secara konvensional. Prinsip mekanis pada Automatic Painting Brush terdapat pada gagang penyangga yang terbuat dari hollow silinder yang memungkinkan alat ini dapat memanjang dengan memutar engkol pada gagang penyangga, prinsip mekanis ini bermanfaat untuk pengecatan ruang yang memiliki ketinggian tertentu. Sedangkan prinsip hydraulic pada alat ini diaplikasikan untuk memastikan pasokan cat yang diterima roller tetap konstan selama proses pengecatan. Pasokan cat pada roller disediakan oleh pompa yang mengalirkan cat dengan kuantitas tertentu melalui selang yang berada didalam hollow silinder lalu diteruskan menuju saluran yang mengatur kuantitas cat yang akan diterima oleh roller.

Kata Kunci : Cat, Gagang, Kuas, Pompa.

Page 4: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 iv

KATA PENGANTAR

Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi merupakan wadah bagi mahasiswa untuk

mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah menjadi hasil nyata yang berguna bagi

masyarakat. Untuk itu, kelompok kami merancang dan membuat suatu alat cat tembok

(Automatic Wall Painting Brush). Dalam membuat rancangan Automatic Wall Painting

Brush tersebut kami melakukan survei kebutuhan masyarakat, studi literatur, kemudian

merancang dan membuat alat Automatic Wall Painting Brush berdasarkan komponen yang

tersedia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat

dan anugerah-Nya laporan ini dapat terselesaikan. Selain itu kami juga mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Dr. Ir. Harinaldi M.Eng sebagai dosen pembimbing atas petunjuk dan

pengarahannya sehinga pengerjaan tugas ini dapat berjalan sebagaimnana seharusnya.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada teman-teman di Teknik Mesin atas

masukan dan sarannya.

Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan karena itu kritik dan saran pembaca sangat diharapkan dalam menyempurnakan

laporan ini.

Depok, Juni 2008

Tim Penulis

Page 5: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, pada zaman yang sudah sedemikian maju, tidak dapat kita pungkiri bahwa

kemajuan terjadi begitu pesat pada segala aspek dan bidang kehidupan. Apalagi jika kita

menyimak perkembangan dunia engineering yang seakan terus diwarnai dengan

perkembangan atau penemuan baru dalam waktu sangat cepat. Seluruh kemajuan dan

pengembangan mengarah pada kesempurnaan yang lebih baik, dilihat dari segi

produktivitas, kreativitas, maupun efektivitas suatu output. Perkembangan tersebut dapat

terlihat dari berbagai kegiatan riset, pengembangan, perancangan, konstruksi, dan

pengoperasian berbagai fasilitas industri baik dalam hal proses produksi maupun yang

lainnya.

Kemajuan yang terjadi dalam bidang engineering ini secara tidak langsung mendorong

munculnya kesadaran untuk terus meningkatkan manfaat setiap peralatan atau teknologi

yang telah ada sehingga ahli-ahli profesi terus melakukan riset, menggali segala potensi

yang tersedia untuk menciptakan ataupun mengembangkan suatu alat untuk membantu

manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan teknologi tidak hanya dirasakan

oleh industri – industri besar tetapi juga dapat dirasakan oleh berbagai sektor kehidupan

sehari-hari.

Pada kesempatan kali ini kami mencoba menerapkan beberapa disiplin ilmu yang kami

dapatkan di Departemen Teknik Mesin FTUI seperti mata kuliah Perancangan Mekanikal,

Metrologi dan Pengukuran, Proses Produksi, Material Teknik, Pemilihan Bahan dan Proses,

dan Tugas Merancang yang dihubungkan dengan proses pengecatan dinding. Cukup

mengherankan, di zaman yang sudah maju kini, namun teknik dan proses pengecatan

dinding masih tidak berubah semenjak zaman lampau. Proses pengecatan dinding masih

konvensional dalam pengerjaannya dan tidak efektif dan efisien dalam penggunaan waktu

dan tenaga, sehingga proses pengecatan dinding terasa berat dan menyusahkan bagi

kebanyakan orang, terutama untuk mengecat dinding yang luas dan tinggi.

Contohnya untuk mengecat bidang yang luas kita membutuhkan waktu yang cukup

lama. Ternyata sebagian besar waktu terbuang karena diperlukan pembasahan kuas dengan

cat pada bak cat. Hal ini harus terus menerus dilakukan selama pengecatan dinding

Page 6: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 2

berlangsung. Kemungkinan cat berceceran dan mengotori lantai juga dapat dipastikan

terjadi. Terjadi inefesiensi waktu dan tenaga dalam proses ini.

Dalam contoh lain, untuk mengecat dinding yang tinggi dan tidak terjangkau tangan,

dibutuhkan alat bantu berupa perpanjangan kuas cat. Kebanyakan dipakai bambu sebagai

perpanjangan gagang. Namun permasalahan timbul sama seperti diatas, bahkan terasa

makin menyulitkan saat harus membasahi kuas dengan cat saat gagang kuas menjadi

sedemikian panjang. Semakin banyak waktu yang diperlukan karena bobot kuas ditambah

gagang bambu juga cukup berat. Penggunaan bambu yang bergam ukurannya juga

memberikan masalah saat ketinggian dinding bergam. Diperlukan bambu dengan berbagai

panjang untuk menjangkaunya, juga kemudian terjadi masalah dalam penyimpanan bambu-

bambu tersebut, karena harga bambu juga tidak murah. Selain itu masalah kemungkinan cat

berceceran, tenaga yang dibutuhkan semakin menunjukkan bahwa proses pengecatan

dinding sebenarnya membutuhkan pemecahan masalah.

Berdasarkan fenomena di atas, kami mencoba memikirkan proses pengecatan

dinding yang lebih efektif dengan mengurangi usaha yang dibutukan untuk membasahi kuas

dan menghilangkan keharusan penggunaan bambu untuk mencapai dinding yang tinggi.

Akhirnya, kami kelompok 3 (Tiga) dibantu dosen pembimbing mata kuliah TUGAS

MERANCANG dari Departeman Teknik Mesin mencoba merancang dan membuat alat

pengecat dengan suplai cat otomatis dan gagang dengan panjang dapat diatur, Automatic

Wall Painting Brush.

Konsep alat adalah cat disuplai langsung pada kuas rol cat sehingga selalu basah dan

siap untuk mengecat, sehingga tidak lagi dibutuhkan usaha membasahi kuas pada bak cat.

Sedangkan gagang kuas dirancang dapat diatur panjang-pendeknya sehingga dapat

mencapai dinding yang rendah, sedang maupun tinggi dengan mudah. Sistem gagang ini

menghilangkan kebutuhan pemakaian bambu sebagai perpanjangan gagang Dengan

demikian, alat ini akan sangat efektif dan efisien karena mampu menghemat waktu dan

tenaga dalam kegiatan pengecatan dinding.

1.2 PERUMUSAN MASALAH Makalah ini hanya membahas perancangan alat pengecat untuk dinding vertikal

dengan ketinggian maksimum 360 centimeter dari dasar dengan penggunaan cat dinding

dengan pelarut air. Kuas cat yang digunakan adalah kuas rol dengan lebar 230 milimeter

yang rolnya dapat diganti dan diameter gagangnya 26 milimeter.

Page 7: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 3

1.3 TUJUAN PROGRAM Perancangan ini bertujuan untuk merencanakan, menghitung disertai analisa,

membuat hasil, serta membuat gambar kerja alat Automatic Wall Painting Brush dan

membuat alat Automatic Wall Painting Brush dengan biaya Dirjen Dikti Depdiknas.

Perancangan berdasarkan pada spesifikasi pompa, mekanisme gagang dan suplai cat

dengan batasan-batasan tertentu, sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Pembuatan mempertimbangkan ketersediaan material dan komponen di pasaran.

1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi

(PKMT) yang mengambil tema tentang Automatic Wall Painting Brush ini adalah

menghasilkan model rancangan alat pengecat otomatis yang efektif dan efisien.

Sebelumnya, kami melakukan survey terlebih dahulu dan membandingkan

rancangan Automatic Wall Painting Brush dengan Alat cat biasa dengan menggunakan

batang bambu.

Berikut data perbandingan yang kami peroleh :

Automatic Wall Painting Brush Alat cat biasa dengan menngunakan bambu

1. Gagang cat bisa diatur panjang pendeknya 2. Suplai cat otomatis 3. Efisien waktu pengecatan

1. Gagang cat tidak dapat diatur panjang pendeknya

2. Suplai tidak otomatis (gagang harus

Page 8: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 4

4. Mudah dalam penyimpanan dinaik-turunkan untuk membassahi kuas)

3. Waktu yang tidak efisien 4. Membutuhkan ruang besar dalam

penyimpanan Berikut ini adalah gambaran rancangan Automatic Wall Painting Brush secara

keseluruhan :

Gambar 1. (a) Tampak depan, (b) Tampak samping, (c) Hasil Perancangan

(a) (b) (c)

Page 9: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 5

Gambar 2. Isi casing (mekanisme kerja gerigi / gear).

1.5 Kegunaan Program Beberapa manfaat dari alat dapat dilihat dari segi iptek dan ekonomi.

Segi iptek

Saat ini pengerjaan mengecat masih cenderung tidak praktis, karena harus

menaikturunkan kuas kedalam campuran cat dan tidak dapat menjangkau daerah

yang tinggi tanpa alat bantu. Proses pengecatan yang demikian tentu memakan

waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya

alat Automatic Wall Painting Brush, proses pengecatan dapat lebih efektif dan

efisien.

Diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pembuatan kuas mengecat yang lebih

canggih, praktis, dan efisien.

Segi ekonomi

Walaupun harga dari alat ini relatif lebih mahal dari kuas cat dinding

konvensional, namun jika dilihat dari fungsi dan kepraktisannya membuat alat

ini mampu untuk menyerap pasar.

Alat ini lebih awet dan tahan lama sehingga dapat menekan biaya untuk

perawatan dan pembelian baru.

Page 10: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Roda gigi / Gear

Gear adalah elemen mesin yang mempunyai fungsi meneruskan daya (power

transmission), mereduksi putaran, mengubah momen (baik diperbesar maupun diperkecil)

dengan efisiensi yang sangat besar (dapat mencapai 98%). Gear dikelompokkan ke dalam

tiga (3) bagian utama, yaitu:

1. Parallel-Axis Gear.

Mentransmisikan poros parallel dan dapat mentransfer daya yang besar.

Gear yang termasuk kelompok ini adalah: Spur Gear dan Helical Gear.

2. Non-Parallel, Coplanar Gear.

Mentransmisikan daya dengan mengubah arah daya. Contoh yang termasuk

kelompok ini adalah: Bevel Gear, Zerol Gear, dan Spiral Gear.

3. Non-Parallel, Non-Coplanar Gear.

Mentransmisikan daya dengan mengubah gerakan dari gerakan angular

(berputar) ke gerakan linier (lurus). Gear ini paling susah dalam manufaktur

sehingga memiliki biaya yang paling mahal. Contoh yang termasuk kelompok

ini adalah: Worm Gear.

Dalam rancangan kami, gear yang kita pakai adalah jenis Parallel-Axis Gear, karena

rancangan kami ini menggunakan sistem rel dan gear yang posisinya sejajar antarporosnya.

Jenis Paralel-Axis Gear yang kami pilih adalah Spur Gear.

Pemilihan spur gear dibandingkan dengan helical gear adalah atas pertimbangan

berikut:

1. Biaya pembuatan helical gear lebih mahal dari spur gear.

2. Menghasilkan beban thrust (Wr) yang lebih kecil terhadap poros, sehingga

beban yang diterima poros akan lebih kecil daripada beban yang diterima dari

helical gear.

3. Helical gear mempunyai efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan spur

gear.

Page 11: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 7

Untuk perhitungan gear dalam perancangan, kami membagi dua kelompok

perhitungan, yaitu:

2.1.1 Perhitungan Geometri Gear ( Gear Profile )

2.1.2 Perhitungan Beban (Load), Momen, dan Tegangan (Stress) pada Gear Teeth

2.1.2.1 Load dan Stress pada Spur Gear

Load pada spurl gear terbagi menjadi tiga (3), yaitu:

a. Thrust Load.

Adalah Wt.

b. Radial Load.

Page 12: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 8

tan.WtWr

c. Normal Load.

cosWtW

2.1.2.2 Beban yang bekerja pada Gear Tooth

Pada proses transfer power atau daya oleh gear, sebenarnya pada gear tooth

dilakukan proses transfer load atau beban. Besarnya proses transfer beban itu adalah:

Nadh

Wt p

.126050

Dimana:

Wt = load yang bekerja pada gear tooth.

Hp = Power atau daya yang ditransmisikan gear.

D = pitch diameter gear atau diameter kerja ( working diameter ).

Na = kecepatan putaran gear.

Untuk spur gear:

Wt = W. cos θ

2.1.2.3 Bending Stress pada Gear Teeth

Bending stress pada gear teeth adalah bending stress yang menyebabkan lendutan

pada gear teeth. Kebanyakan kegagalan gear terjadi karena besarnya bending stress yang

terjadi pada gear teeth lebih besar dari stress yang mampu ditahan oleh material (yield

strength material< bending stress).

Bending stress:

I

Mc

Merupakan rumus dasar dari bending stress pada suatu struktur.

Untuk gear, bending stress yang terjadi adalah sebesar:

Page 13: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 9

2

3

...6

)12

(

)2

.(.

tblW

tb

tlW

w

tt

w

t

t

Dimana b adalah face width dari gear. Maka dengan mensubtitusi b, persamaan

akan menjadi:

YbpW

xpbWtP

xbW

w

dt

dw

d

w

tt

23

23

Dimana Pd adalah diametral pitch = 1/module. Dari persamaan Lewis factor:

32 dXPY

Dimana Y adalah faktor bentuk bentuk Lewis. Faktor Lewis hanya

mempertimbangkan beban statis bukan beban dinamik. Maka, persamaan bending

stress menjadi:

jw

tt Yb

PdW

Maka dari itu, AGMA memodifikasi persamaan bending stress yang dapat

diterapkan pada berbagai kondisi terapan gear yang dikembangkan oleh Mott,

adalah:

KvYjbKmKsKsPdW

w

tt ..

....

Dimana:

Ka = Faktor Aplikasi.

Kt = Faktor ukuran.

Km = Faktor Distribusi Beban.

Kv = Faktor Dinamik.

Jenis-jenis faktor tersebut adalah:

1. Ka ( Faktor Aplikasi ).

Faktor aplikasi (Ka) mempertimbangkan kemungkinan dari variasi beban,

getaran, shock atau impak, perubahan kecepatan, dan kondisi spesifik lainnya

Page 14: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 10

yang dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan beban (load) puncak lebih besar

dari Wt selama beroperasi.

Faktor aplikasi terbagi menjadi:

Uniform : untuk penggunaan pada motor listrik pada turbin kecepatan

konstan.

Contoh: generator listrik.

Light Shock : turbin air dengan variabel kecepatan.

Contoh: pompa sentrifugal, generator listrik kecepatan tidak tetap,

pompa displacement atau pompa torak.

Moderate Shock: mesin multi silinder, kompresor, mesin-mesin textile,

konveyor.

Heavy shock: pemecah batu, mesin milling, dan lain-lain.

2. Kt (Faktor Ukuran )

Untuk diametral pitch kurang dari 5, maka Kt yang digunakan 1.00, sedangkan

untuk diametral pitch yang lebih besar dari 5 maka Kt yang digunakan lebih

dari 1.

3. Km (Faktor Distribusi Beban ).

Factor Km adalah factor yang paling sulit ditentukan. Km merupakan fungsi dari

face width (bw) dan rasio antara face width (bw) dengan pitch diameter ( bw/d)

4. Kv (Faktor Dinamik).

Faktor dinamik ini digunakan untuk kompensasi beban yang ditransmisikan akan

menjadi lebih besar ketika ada impak atau shock dari luar. Nilai dari K

tergantung dari akurasi tooth profile, property elastic dari tooth, dan kecepatan

kontak tooth.

Penentuan Kv adalah dengan batuan dua variabel lain, yaitu: Qv dan Vt (Pitch

Line Velocity).

Dengan:

Page 15: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 11

12..

12.. NagdNapd

Vt gp

Dimana :

Vt = pitch line velocity (ft/min).

Nap = Kecepatan putar pinion (rpm).

Nag = Kecepatan putar gear, (rpm).

Dp = diameter pitch dari pinion (in).

Dg = diameter pitch dari gear (in).

2.1.2.4 Contact Stress pada Gear

Selain menghitung bending stress untuk mengetahui kegagalan gear, kita juga perlu

untuk menghitung contact stress untuk mengetahui kegagalan gear. Contact stress ini dapat

menyebabkan pitting, scoring dan scuffing.Pitting disebabkan karena tegangan permukaan

(surface stress) yang berlebihan karena normal load, high local temperature, atau

pelumasan yang kurang baik. Scoring adalah goresan dari tooth root ke tooth tip. Hal ini

dapat disebabkan oleh pelumasan yang kurang baik, material yang tidak kompatibel, dan

kelebihan beban. Scuffing adalah penghancuran permukaan yang disebabkan oleh abrasive

antara teeth. Scoffing dan scoring berhubungan dengan deformasi plastis.

Untuk menghitung contact stress, kita harus menghitung Hertizian Pressure (tekanan

Hertizian). Hertizian Pressure mempunyai persamaan:

21

)2

''.(

WEPh

Dimana:

E’ = modulus elastisitas efektif

EbVb

EaVa

E 22 112'

W’ = beban atau load tak berdimensi

RxE

wW'

''

Dimana:

sin2)11(

sin1)11(1

gpgp ddrrRx

Page 16: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 12

w’ = beban atau load per satuan tebal

wb

Pzw '

Sehingga kita dapat menghitung contact stress, yaitu dengan persamaan:

21

21

)..()2

..'.('Kv

KmKsKaPhKv

KmKsKaWEc

2.2 Gagang Penyangga Gagang penyangga merupakan elemen yang sangat penting dalam Automatic Wall

Painting Brush. Pada Gagang penyangga terdapat komponen seperti casing gear, pengalir

cat yang terdiri dari pipa suplai dan selang, kuas roller ukuran standar, dan batang- batang

yang tersusun berbuku serta pegangan yang sangat mempengaruhi dalam pembebanan

gagang penyangga. Pembebanan pada gagang penyangga merupakan kombinasi

pembebanan pada komponen-komponen yang terdapat pada gagang penyangga.

Gagang penyangga memiliki dimensi panjang yang relatif lebih besar dibandingkan

diameter yang dimilikinya sehingga disebut columns. Karena memiliki dimensi panjang

yang lebih besar dibandingkan diameter yang dimiliki sehingga gagang penyangga

mengalami pembebanan secara vertikal. Pembebanan pada gagang penyangga terjadi

dengan arah vertikal dapat mengakibatkan gagang mengalami buckling. Geometri dari

gagang seperti panjang dan diameter merupakan faktor paling penting untuk mencapai

rancangan yang diinginkan. Selain geometri dalam merancang sebuah gagang, perlu

dipertimbangkan faktor kondisi pembebanan pada tumpuan dengan menggunakan kriteria

panjang efektif(effective length) yang terjadi akibat pembebanan pada kondisi tumpuan

yang berbeda.

Kondisi pembebanan pada columns terbagi menjadi 4 kategori pembebanan sesuai

konsisi pembebanan pada tumpuan yang mempengaruhi panjang efektif(effective length)

yang dimiliki suatu columns. Panjang efektif yang merupakan panjang keseluruhan columns

dikurangi bagian yang merupakan tumpuan pembebanan. Nilai pembebanan kritis(Critical

Load) dan tegangan kritis(Critical Stress) pada columns disajikan dalam persamaan Euler :

Critical Load(Pcr) :

Page 17: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 13

2

2

lEIPcr

Critical Stress( cr ) :

2

2

2

2

g

crcr

rl

EAlEI

AP

Dimana:

E = Modulus elastisitas (Gpa)

I = Momen inersia (m4)

l = panjang(m)

A = luas area(m2)

rg = jari-jari girasi (m)

Karena pembebanan pada gagang penyangga merupakan pembebanan dengan

tumpuan bebas dan fixed maka panjang efektif pada gagang berubah menjadi dua kali lebih

besar, hal ini dapat dilihat pada gambar. Perubahan panjang efektif mnenyebabkan

perubahan pada nilai pembebanan dan tegangan kritis, hal ini dapat digambarkan dengan

persamaan Euler untuk masing- masing pembebanan dan tegangan kritis dengan mengganti

nilai l dengan le. Persamaan untuk pembebanan dan tegangan kritis untuk nilai le= 2l:

Critical load(Pcr)E

2

2

2

2

2lEI

lEIPe

Ecr

Critical Stress( cr )E

2

2

2

2

2

)()(

g

e

EcrEcr

rl

EAlEI

AP

Dimana:

le = panjang efektif akibat pembebanan pada tumpuan(m)

Page 18: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 14

Untuk menentukan parameter yang menyebakan suatu columns mengalami

buckling, maka critical stress harus sama dengan Euler critical stress atau tidak melebihi

nilai stress yang diperbolehkan. Berdasarkan standar AISC bahwa stress yang

diperbolehkan tidak melebihi setengah dari nilai yield strength yang dimiliki oleh material.

yall S5.0

2.3 Pompa Pompa adalah suatu alat yang dipakai untuk memberikan atau menambah tenaga

dinamis (kinetis) dan tenaga potensial pada cairan. Pompa-pompa dapat digolongkan

menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif

Page 19: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 15

2.3.1 Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air

dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di

sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan

yang paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Gambar dibawah memperlihatkan

bagaimana pompa jenis ini beroperasi:

Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet

pump oleh tekanan buatan.

Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan

cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.

Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin

diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik

menjadi energi tekanan.

Page 20: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 16

Komponen dari pompa sentrifugal

Komponenutama dari pompa sentrifugal terlihat pada gambar di bawah ini:

Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke sebuan poros

Komponen satis: casing, penutup casing, dan bearings.

a) Impeler

Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah

terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless

steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung

pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan

mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan

pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head

(=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk

Page 21: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 17

layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri

untuk layanan head yang tinggi.

Impeler dapat digolongkan atas dasar:

Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran campuran

Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda

Bentuk atau konstruksi mekanis:

- Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (= penutup) pada

kedua sisinya (Gambar 10). Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling

seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi

penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan

ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang bergerak

diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang dipasang

diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam permukaan silinder wadah pompa.

Kerugian dari impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.

- Impeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 10) kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan

tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau

back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang

benar.

- Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan

tetapi pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensio nal.

b) Batang torak

Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler selama startup dan operasi pompa.

c) Wadah

Page 22: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 18

Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung

dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil

sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan

atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih

tinggi. Wadah dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin

batas keamanan yang cukup. Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media

pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah

pompa harus dirancang untuk:

Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk pemeriksaan,

perawatan dan perbaikan

Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal

Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung

Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa kehilangan

daya.

Terdapat dua jenis wadah

Wadah volute (Gambar 11) memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam wadah.

Salah satu tujuan utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang

torak pompa. Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada kapasitas

yang lebih rendah dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat mengakibatkan

tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal ini dapat meningkatkan pemakaian sil,

Page 23: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 19

bantalan poros, dan batang torak itu sendiri. Wadah volute ganda digunakan bilamana gaya

radial menjadi cukup berarti pada kapasitas yang berkurang.

Wadah bulat memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler yang

mengubah kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan

untuk pompa multi-tahap. Wadah dapat dirancang sebagai:

- Wadah padat (Gambar 12): seluruh wadah dan nosel dimuat dalam satu cetakan atau

potongan yang sudah dibuat pabrik pembuatnya.

- Wadah terbelah: dua bagian atau lebih disambungkan bersama. Bilamana bagian wadah

dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah secara horizontal atau wadah yang

terbelah secara aksial.

2.4 Teori Material Salah satu bagian penting dari proses perancangan produk adalah pemilihan

material. Pemilihan material ini penting karena akan mempengaruhi apakah rancangan yang

direncanakan dapat digunakan sesuai rencana dan tidak mengalami kegagalan (failure)

setelah proses manufaktur.

Pemilihan material harus memperhatikan sifat dan karakteristik yang diperlukan,

dibatasi dengan spesifikasi/tuntutan rancangan. Perkembangan pesat material ditandai

dengan banyaknya jenis/tipe material yang ada saat ini, dan masing-masing memiliki

karakteristik, kelebihan dan kekurangan, serta aplikasinya. Beberapa parameter dalam

pemilihan material untuk perancangan produk yaitu sifat material dan kemampuan material

tersebut.

Ketika memilih material untuk suatu produk, sifat yang pertama kita perhatikan

adalah sifat mekanik material diantaranya kekuatan (strength), ketangguhan (toughness),

kelenturan (ductility), kekerasan (hardness), elastisitas (elasticity), kemampuan lelah

(fatigue), dan keretakan (creep).

Sifat lain yang juga jadi pertimbangan dalam pemilihan material adalah sifat fisik

diantaranya kerapatan (density), panas spesifik (specific heat), konduktivitas termal

(thermal conductivity), titik lebur (melting point), dan sifat elektrik (electricity). Sifat kimia

seperti oksidasi, korosi, mampu bakar (flammability) juga menjadi pertimbangan.

Page 24: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 20

Karakteristik kemampuan manufaktur material juga menjadi pertimbangan apakah

suatu material mampu casting (castability), mampu bentuk (formability), mampu mesin

(machinability), mampu las (weldability), dan mampu diperlakukan panas (heat-treated).

Automatic Wall Painting Brush adalah suatu alat cat yang gagangnya berbuku-buku

dan pada bagian atasnya menopang kuas cat dan saluran cat yang memiliki berat. Oleh

karena itu dibutuhkan material yang memiliki karakteristik nilai yield strength yang tinggi,

sehingga bending maupun patah pada batang dapat dihindari. Selain itu, Automatic Wall

Painting Brush dirancang agar dapat digunakan oleh siapa saja, maka material yang kita

pilih adalah material dengan densitas yang rendah, sehingga berat maksimum dari

Automatic Wall Painting Brush masih masuk pada jangkauan gaya normal yang dapat

diberikan atau dilakukan oleh siapa saja (dalam hal ini wanita).

Material pada gagang Automatic Wall Painting Brush :

Primary Constraint : Kuat (Yield Strenght tinggi)

Second Constraint : Ringan (Densitas kecil)

Murah : cost per kg

Page 25: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 21

Page 26: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 22

Adapun material yang digunakan pada gagang Automatic Wall Painting Brush dalam hal ini

adalah jenis Allumunium alloy, yakni :

Kerapatan (density)

Kerapatan dari Allumunium alloy tidak tinggi, sehingga menyebabkan beban gagang

Automatic Wall Painting Brush tidak berat.

Yield Strength

Yield strength didefinisikan sebagai kekuatan material dimana material masih

mampu menerima beban dan karena pengaruh beban ini maka material mengalami

deformasi. Yield strength dari Allumunium Alloy yang tinggi akan membuat safety

factor dari alat Automatic Wall Painting Brush juga tinggi.

Page 27: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 23

Manufacturability

Kemampuan manufaktur dari material steel alloy dapat dikatakan cukup baik

mengingat steel alloy dapat di-assembly dengan berbagai proses kerja manufaktur.

Relative Cost

Allumunium Alloy memiliki tingkat harga yang murah dengan sifat maksimal.

Material yang digunakan untuk elemen-elemen ini mengacu pada material standar yang

telah digunakan.

Page 28: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 24

BAB III

METODE PENDEKATAN

3.1 Pengumpulan Data

Dalam perancangan Automatic Wall Painting Brush, perancang mengumpulkan data

berupa massa jenis cat yang siap digunakan untuk mengecat, waktu yang dibutuhkan untuk

membasahi cat, debit cat yang dibutuhkan selama pengecatan dan data massa total kuas cat

dan gagang bambu.

3.1.1 Data Waktu yang Dibutuhkan Untuk Membasahi Cat Kembali

Data diambil dengan menghitung waktu yang digunakan mulai dari berhenti

mengecat, menurunkan gagang sepanjang 2,24 meter, mencelupkan kuas, menaikkan

gagang, hingga mulai mengecat kembali.

Dari percobaan didapat hasil berupa waktu yang digunakan adalah 21,5 detik.

Page 29: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 25

3.1.2 Data Massa jenis Cat yang Siap Digunakan

Pengambilan data massa jenis cat yang siap digunakan adalah cat dinding yang

dilarutkan dengan air sebanyak 10% massa cat mengikuti anjuran pada kaleng dan tukang

cat. Didapat massa jenis campuran ini adalah 1,822 kg/lt. Data ini digunakan dalam

perhitungan pompa yang dibutuhkan untuk menyuplai cat.

3.1.3 Data Debit Cat yang Dibutuhkan per Meter Persegi

Pengambilan data dilakukan dengan menghitung volume cat dan waktu yang

dibutuhkan untuk menutupi daerah seluas satu meter persegi dengan satu kali sapuan.Dari

hasil percobaan didapat debit sebesar 5,433 cc/dtk. Data ini menjadi acuan perancang dalam

merancang debit suplai cat yang kontinu pada alat.

3.1.4 Data Massa Total Kuas dan Gagang Bambu

Berdasarkan pengambilan data massa total kuas rol dengan cat siap digunakan

adalah 580 gram. Massa total kuas cat rol dengan cat siap digunakan ditambah gagang

bambu sepanjang 2,24 meter adalah 1,16 kg. Jika digunakan bambu sepanjang 1,5 meter

sebagai gagang, diperkirakan massa total mencapai 968 gram. Massa total ini menjadi acuan

perancang dalam merancang massa total alat ini tidak melebihi data tersebut.

3.2 Tahapan Predesign

Dalam tahap predisain ini didapatkan beberapa variasi konsep Automatic Wall

Painting Brush yang dapat memenuhi kriteria. Adapun variasi konsep yang didapatkan

antara lain :

1. Automatic Wall Painting Brush menggunakan tekanan udara sebagai penggerak naik

turun gagang kuas.

2. Automatic Wall Painting Brush menggunakan mekanisme gear dan rel plastik

sebagai penggerak naik turun gagang kuas.

3. Automatic Wall Painting Brush tanpa menggunakan tabung di ujungnya sebagai

penampung suplai cat tetapi sebagai penggantinya digunakan aluminium hollow

yang tadinya berfungsi sebagai gagang tabung.

Kemudian perancang menyeleksi beberapa variasi konsep diatas sehingga

didapatkan sebuah konsep yang paling memenuhi persyaratan berikut ; keamanan,

kemudahan dalam produksi, kemudahan dalam penggunaan, kemudahan maintenance,

Page 30: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 26

dan lain – lain. Dari persyaratan tersebut perancang menilai konsep yang paling

memenuhi kriteria adalah : Automatic Wall Painting Brush tanpa menggunakan tabung

di ujungnya sebagai penampung suplai cat tetapi sebagai penggantinya digunakan

aluminium hollow yang tadinya berfungsi sebagai gagang tabung menggunakan

mekanisme gear dan rel plastik sebagai penggerak naik turun gagang kuas.

3.3. Tahapan Pembuatan Automatic Wall Painting Brush

Tahapan dalam melakukan pembuatan Automatic Wall Painting Brush ini adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan topik pembahasan.

2. Melakukan identifikasi permasalahan produk yang ingin dihasilkan.

3. Mencari data-data, dan sumber informasi yang mendukung topik tersebut.

4. Membuat algoritma dari perancangan produk yang akan dibuat.

5. Mengembangkan konsep, evaluasi dan pemilihan produk rancangan.

6. Membuat aliran dan perhitungan proses perancangan yang merujuk pada standar.

7. Menetapkan rancangan akhir produk dan pemilihan komponen.

8. Membuat gambar kerja produk rancangan.

9. Penulisan buku laporan.

10. Fabrikasi

11. Merakit.

12. Pengujian alat.

13. Melakukan perbaikan yang diperlukan.

14. Melakukan pengambilan data.

Selama pengerjaan alat ini, akan dilakukan asistensi secara berkala dengan dosen

pembimbing.

Page 31: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 27

ya

tdk

ya

tdk Pembuatan Algoritma Produk

Pengembangan Konsep

Mencari Data dan Sumber Informasi

Mulai

Menentukan Topik

Identifikasi Kebutuhan Konsumen

Selesai

Perhitungan : Gear, batang, gaya input dan waktu

Pemilihan Material Komponen Sesuai

Standar

Pembuatan Gambar Kerja Sebagai

Rancangan Akhir

Proses Produksi

Hasil Sesuai

Konsep

Page 32: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 28

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : April – Juni

Tempat pelaksanaan : Laboratorium Departemen Teknik Mesin Universitas

Indonesia

4.2 Tahapan Pelaksanaan

Dari hasil rancangan, kami memutuskan membuat gagang yang fleksibel yaitu dapat

diatur panjang pendeknya. Dari konsep awal rancangan kelompok kami yang ingin

menggunakan material aluminium sebagai gagang cat tidak dapat terealisasi karena tidak

tersedia dimensi yang diinginkan di pasaran. Sebagai solusi alternatif, kami menggunakan

batang gagang pancingan yang prinsip kerjanya tidak menyimpang dari konsep awal

rancangan kelompok kami. Gagang pancingan tersebut kami pilih karena ringan, murah,

dan banyak tersedia di pasaran. Kemudian kelompok kami mencari bengkel yang bisa

membuat mekanisme naik turun gagang tersebut secara otomatis. Namun bengkel tidak

sanggup membuat karena sulit mendapatkan material dan membuatnya sesuai dengan spek

yang kita inginkan. Akhirnya kelompok kami memutuskan untuk menaik turunkan gagang

cat secara manual. Setelah mekanisme naik turun gangang, kami konsentrasi pada sistem

suplai cat ke kuas rol. Suplai cat ke kuas rol menggunakan pompa kolam ikan karena

pertimbangan head yang cukup tinggi dengan flowrate yang besar. Untuk mengatur flowrate

yang sangat besar, kami menggunakan ball valve. Cat dialirkan keatas kuas cat

menggunakan selang air berdimensi ¼ inch dengan panjang sekitar 4.5 m. Di ujung selang,

kami pasang paralon yang berfungsi sebagai meneteskan cat ke kuas rol. Paralon tersebut

kami lubangi di sisinya sebanyak 25 lubang dengan diameter 3.5 mm. Kemudian part – part

tersebut kami rakit menjadi alat yang berdaya guna di laboratorium teknik mesin. Setelah

perakitan, alat tersebut kami coba. Percobaan pertama menggunakan air. Setelah yakin air

bisa tersuplai ke atas dan mampu membasahi kuas roll, kami melakukan percobaan

menggunakan cat.

Page 33: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 29

4.3 Instrumen Pelaksanaan

Instrumen yang digunakan pada pelaksanaan program ini diantaranya :

Instrument pokok

1. Gagang pancingan

2. Pompa kolam ikan

3. Ball valve

4. Selang air

5. Kuas rol

Instrument pembantu

1. Mesin bor

Page 34: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 30

2. Gergaji besi

3. Lem PVC

4. Lakban

5. Sealant

6. Seal Tape

Page 35: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 31

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah foto-foto dari alat yang kelompok kami buat :

Pompa dan Katup

Gagang, kuas rol dan suplai cat

Page 36: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 32

Keseluruhan Alat Dalam Penggunaan

Tim Automatic Wall Painting Brush

Dari alat yang kita buat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pada katup yang

kita gunakan. Katup ini masih belum maksimal mengatur aliran yang akan tersuplai ke atas

kuas roll. Efeknya cat yang menetes di atas kuas roll jumlahnya masih terlalu banyak yang

mengakibatkan kuas roll terlalu basah. Kemudian sambungan selang cat ke pompa masih

mengalami sedikit kebocoran.

Page 37: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 33

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan dan perakitan Automatic Wall Painting Brush ini,

kami dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Perancangan merupakan langkah awal yang sangat penting sebelum kita

membuat sebuah produk agar produk yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan

dan spesifikasi awal.

2. Target sebuah perancangan adalah untuk menghasilkan suatu rancangan alat

yang baru, inventif, inovatif, kreatif, dan dapat diaplikasikan dalam dunia

industri dan masyarakat luas.

3. Automatic Wall Painting Brush adalah alat yang digunakan untuk mengecat

dinding secara efektif dan efisien dengan fleksibilitas mengatur panjang

gagangnya

4. Hasil dari perancangan Automatic Wall Painting Brush ini adalah sebuah

rancangan dan analisa perhitungan serta menghasilkan sebuah gambar kerja

untuk sebuah Automatic Wall Painting Brush dengan batasan-batasan tertentu,

sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian atau tugas akhir yang

berhubungan atau saran penunjang suatu usaha tertentu yang membutuhkan

kapasitas tinggi dan waktu relatif cepat terkait dengan output yang dihasilkan.

5. Waktu yang didapatkan untuk menaikkan batang maksimal dengan alat ini

adalah selama 19,1 detik

Selain itu, dari seluruh proses yang telah kami lakukan pada proses perancangan dan

perakitan Automatic Wall Painting Brush ini, didapat beberapa manfaat antara lain:

1. Kami dapat belajar untuk bekerja dalam sebuah tim (team work)

2. Kami dapat belajar mengenai cara memproses perancangan suatu produk

Page 38: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 34

3. Kami belajar menggabungkan dan mengaplikasikan berbagai disiplin ilmu yang

terdapat di teknik mesin dalam merancang sebuah produk

6.2 Saran

Mengingat masih adanya kekurangan dan kesalahan kami dalam Tugas Merancang

dan merakit alat Automatic Wall Painting Brush, kami memberikan sedikit saran sebagai

bahan pertimbangan dan perbaikan untuk Tugas Merancang selanjutnya, antara lain:

1. Lakukan penyempurnaan dari alat Automatic Wall Painting Brush, terutama

dari segi pemilihan material agar berat totalnya menjadi lebih ringan. Selain itu,

pastikan juga kelayakan produksi dan penerimaan pasar dalam artian pasar siap

menggunakan alat ini.

2. Untuk perancangan Automatic Wall Painting Brush selanjutnya, diharapkan

lebih mengutamakan penggunaan standar produk/pabrikasi.

3. Dalam perkuliahan, pengenalan analisa market yang diselaraskan dengan

perkembangan teknologi industri terutama dalam bidang manufaktur, lebih

diutamakan porsinya daripada membicarakan materi kuliah.

4. Perbanyaklah pertemuan (asistensi) dengan dosen pembimbing agar bisa

menemukan masalah dan mencari solusinya secara benar dan cepat.

Page 39: Laporan akhir pkmt

Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush

Kelompok 3 35

DAFTAR PUSTAKA Ashby, M. F. 1993.”Material Selection in Mechanical Design, 1st edition”. Great

Britain :Pegamon Press

Dieter, George E. 2000.”Engineering Design, 3rd Edition”.Singapore:McGraw-Hill

Hamrock, BernardJ.1999.”Fundamentals Machine Element”.Singapore:McGraw-

Hill.

Meriam, J.L.2004.”Engineering Mechanics Dynamics”.Singapore: John Wiley &

Sons.

Sularso dan Kiyokatsu Suga.1997.”Dasar Penelitian dan Pemilihan Elemen

Mesin”.Jakarta: Pradnya Paramita

www.shuaining.com

http://www.skf.com/portal/skf/home/products?newlink=first&lang=en

http://www.micropump.com/products/pumps/centrifugal/centrifugal.asp

http://www.yatai-hose.com/productshow.asp?id=172&gclid=CKeA5Mz_l4w