laporan akhir 8

8
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PERCOBAAN 8 ANTI INFLAMASI DISUSUN OLEH Nama : Emi Agus Triani (PO!"#$%"#%&!' E a Diana (PO!"#$%"#%&$' I)man Fa*+i) Mar,-. (PO!"#$%"#%/"' Lisa Ama)ia (PO!"#$%"#%&#' Tangga) Pra0.i0um : "# MEI 1%"/ D2s-n P-m3im3ing : Dr S2n)imar Manguns2ng4 A5.4 MK-s LABORATORIUM FARMAKOLOGI 6URUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG 1%"/

Upload: emi-agus-triani

Post on 04-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FARMAKOLOGI

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIRPRAKTIKUM FARMAKOLOGIPERCOBAAN 8ANTI INFLAMASI

DISUSUN OLEH

Nama : Emi Agus Triani (PO.71.39.0.13.047) Eva Diana (PO.71.39.0.13.049) Ilman Fadhil Marzet (PO.71.39.0.13.051) Lisa Amalia (PO.71.39.0.13.043)

Tanggal Praktikum : 13 MEI 2015

Dosen Pembimbing: Dr. Sonlimar Mangunsong., Apt., M.Kes

LABORATORIUM FARMAKOLOGIJURUSAN FARMASIPOLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG2015LAPORAN AKHIRPERCOBAAN 8ANTI INFLAMASIRABU, 13 MEI 2015

Nama : Emi Agus Triani Eva Diana Ilman Fadhil Marzet Lisa Amalia

Kelas : Reguler II BKelompok: GanjilSub Kelompok: II

I. Tujuan PercobaanMemahami efek anti-inflamasi bahan obat terhadap hewan coba yang diinduksi caragenan.

II. TeoriCarrageenin, Bahan dari species alga merah Chondrus crispus. Bersifat gel pada suhu tertentu dan reversible. Ketika diinjeksikan dalam tubuh, mampu menginduksi response inflammatory. Induksi Inflammasi oleh carrageenan, menurut Winter (1), bersifat acute, nonimmune, dapat diamati dengan baik , dan dapat dilakukan berulang-kali.

III. Alat dan Bahan1. Animals

Species :RatMouse

Strain :Wistar, AlbinoSwiss

Sex :MaleMale

Weight :165-220 g25-35 g

Hewan coba dipersiapkan dengan baik, diberi minum sepuasnya.2. Carrageenan (lambda form, FMC Marine Colloids Division, NJ, or type IV , Sigma-Aldrich, Poole, UK) dibuat larutan 1% W/V dalam 0,9% saline, tidak lebih dari 24 h sebelum dipakai. Hati-Hati melarutkan serbuk Carrageenan dapat mengendap.

3. 25-gauge hypodermic needles five-eighths-in long. Becton Dickinson, Oxford, UK. www.bd.com.

4. 1-ml disposable plastic syringes. Becton Dickinson, Oxford, UK. www.bd.com.

5. 100-L gastight syringe. Hamilton Co., 1700 series, Cat. No. 81001. www.hamiltomcompany.com

6. Plethysmometer , Cat. No. 7150 www.ugobasile.com

7. Digital calipers with computer link. Digimatic 500, www.mitutoyo.com.

8. Prosedur Kerjaa) Induksi Inflamasi1. Ditimbang hewan coba, lalu dirandom (n=6), Dibuat kondiisi yang baik dan jauh dari bahan pembuat inflamasi.2. Hewan coba diberi identitias.3. Volume bengkak preinjection paw/paws diukur sebelum diberi injeksi carrageenan 4. Carrageenan.disuntikkan (ditandai) pada daerah yang diinginkan. Lalu dicatat waktunya. Diamati efek yang ditimbulkannya serta aktivitas hewan coba. Bandingkan efeknya dengan referensi yang ada.5. NSAIDs, seperti indomethacin (5 mg/kg per-oral] diberi sebagai pembanding. Amati efeknya . Lihat volume odemnya.6. Carrageenan yang diinjeksi pada kaki hewan setiap 15 menit di ukur volumenya dan pada 24 h.7. Selanjutnya hewan coba dapat di euthanasia untuk pemeriksaan parameter inflamasi yang lain.(Jika Perlu)8. Lakukan Pengamatan dengan menggunakan alat pengukur voume bengkak melalui perubahan volume air raksa.

9. Hasil Pengamatana) Data Perhitungan 1. Carrageenan dibuat 10 ml, Jadi Carrageenan 1% = 1/100 x 10 ml = 0,1 gr = 100 mg 2. NaCl 0,9% = diganti aquadest3. Suspensi Indometasin (5mg/kg BB)Berat Tikus 200 mg, Jadi = 0,2 gr x 5 mg = 1 mg

Karena jumlah tikus yang digunakan 10 ekor maka Indometasin yang ditimbang= 1 mg x 10 = 10 mgJumlah satu kali injeksi suspensi indometasin = 0,5 ml Jumlah suspensi yang dibutuhkan, = 0,5 ml x 10 ekor = 5 mlKarena suspensi yang dibuat 10 ml, maka jumlah Indometasin yang ditimbang = 20 mg

b) Data hasil pengamatanGroup TikusCarragenan Bahan Obat I

I -

II

DataGroup Tikus

III

Vo0,2 ml0,2 ml

V10,180 ml0,190 ml

Volume0,020 ml0,010 ml

Ketereangan : Group I sebagai KONTROL Group II sebagai SAMPLE10. Pembahasan Percobaan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas farmakologi indometasin sebagai obat anti inflamasi pada tikus yang kemudian diinjeksi karagenan. Tikus yang digunakan dalam percobaan ini berjumlah 2 ekor dengan 2 perlakuan yang masing-masing berbeda. Mula-mula semua tikus yang akan digunakan ditimbang dahulu. Tikus 1 sebagai kontrol dan tikus 2 sebagai sample mempunyai berat yang sama yaitu 200 gr. Penimbangan berat badan dilakukan untuk menentukan dosis injeksi yang akan diberikan. Percobaan ini menggunakan alat yang bernama plethysmometer air raksa untuk mengindikasi terjadinya inflamasi pada kaki tikus. Caranya, tikus yang belum diberi obat diberi tanda, lalu kaki tersebut dicelupkan dalam air raksa sampai batas tanda tadi dan diamati tinggi air raksa sebagai pengukuran volume kaki tikus tersebut. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa pada tikus kontrol yang hanya diberikan karagenan mengalami radang. Hal ini dapat dilihat dengan pertambahan volume kaki dari tikus yang diukur dengan alat plestimometer. Terjadinya radang disebabkan karena karagenan merupakan suatu zat asing (antigen) yang bila masuk ke dalam tubuh akan merangsang pelepasan mediator radang seperti histamin sehingga menimbulkan radang akibat antibodi tubuh bereaksi terhadap antigen tersebut untuk melawan pengaruhnya. Sedangkan pada tikus II yang diberikan karagenan dan suspensi indometasin (5mg/kg BB) setelah pemberian karagenan mengalami radang walaupun volumenya lebih kecil daripada tikus kontrol. Menurut teori, tikus 2 mengalami radang yang lebih kecil karena indometasin merupakan obat AINS yang lebih efektif menanggulangi peradangan daripada aspirin atau AINS lainnya dan bekerja dengan menghambat siklooksigenase secara reversible. (Mycek, M.J., 2001)

11. KESIMPULAN1. Efek yang ditimbulkan akibat pemberian karagenan pada hewan percobaan adalah terjadi udem, yang terlihat dari bertambahnya volume kaki tikus setelah diukur dengan alat plestimometer. 2. Mekanisme karagenan dalam menimbulkan inflamasi adalah dengan merangsang lisisnya sel mast dan melepaskan mediator-mediator radang yang dapat menimbulkan eksudasi dinding kapiler dan migrasi fagosit ke daerah radang sehingga terjadi pembengkakan pada daerah tersebut.3. Efek anti inflamasi dari pemberian indometasin adalah mengurangi udem pada kaki tikus akibat pemberian karagenan.

DAFTAR PUSTAKA

http://health-informa.com/ diakses pada tanggal 17 Mei 2015http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/07/hh.html diakses pada tanggal 17 Mei 2015laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/07/Laporan-Praktikum-Pengujian-Efek-Antiinflamasi-Farmakologi.html diakses pada tanggal 17 Mei 2015

Palembang, 20 Mei 2015

Emi Agus Triani Eva DianaNIM. PO.71.39.0.13.047 NIM. PO.71.39.0.13.049

Ilman Fadhil Marzet Lisa AmaliaNIM. PO.71.39.0.13.051 NIM.PO.71.39.0.13.053

Dosen Pembimbing1. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes2. Dewi Marlina, S.Farm, Apt, M.Kes3. Mindawarnis, S.Si, Apt, M.Kes