kurva horizontal dan vertikal (tambahan bacaan)

Upload: mawar08

Post on 05-Apr-2018

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    1/13

    Alinemen horisontal adalah garis proyeksi dari sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta

    (trase). Trase jalan biasa disebut situasi jalan, secara umum menunjukan arah dari jalan yang

    bersangkutan. (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah, Rekayasa Jalan Raya)

    Pada alinemen horiszontal bagian yang sangat kritis adalah bagian tikungan, dimana

    terdapat gaya sentrifugal yang akan melempar kendaraan keluar dari daerah tikungan. Karenanya

    dalam perencanaan diusahakan gaya sentrifugal yang terjadi pada tikungan harus berangsur

    angsur dari nol sampai maksimum kembali ke nol lagi.

    Dalam perencanaan tikungan diusahakan agar dapat memberikan kenyamanan dan

    keamanan, sehingga perlu dipertimbangkan hal hal berikut :

    1. Bentuk tikungan dan lengkung peralihan.

    Pada saat kendaraan memasuki tikungan, secara berangsur angsur mendapat gaya

    sentripugal dari mulai nol hingga maksimum dan selanjutnya kembali ke nol pada saat memasuki

    jalan lurus kembali. Untuk mengatasi gaya sentripugal ini, terdapat beberapa cara untuk

    membentuk tikungan agar gaya sentripugal tersebut dapat berkurang. (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah,

    Rekayasa Jalan Raya)

    Bentuk bentuk tikungan :

    a. Bentuk tikungan Circle.

    Bentuk tikungan ini dugunakan pada tikungan dengan jari jari (R) besar dan sudut tangen

    ( ) relatif kecil.

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    2/13

    Tabel Jari jari lengkung minimum.

    Kecepatan Rencana Jari - jari lengkung Jari - jari lengkung

    (Km/jam) Luar kota (m) Dalam kota (m)

    120 7500 -

    100 5500 1500

    80 3500 1000

    60 2000 600

    40 800 250

    30 500 150

    20 200 60

    Sumber : Ir. Alik Ansyori Alamsyah Rekayasa jalan raya

    Keterangan :

    P1 Sta : nomor stasiun (point of intersection).

    V : kecepatan rencana (km/jam).

    R : jari jari lengkung (m).

    : sudut tangen (derajat).

    Gambar. Bentuk tikungan Circle.

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    3/13

    TC : tangen circle.

    CT : circle tangen.

    T : jarak antara TC dan P1

    L : panjang tikungan.

    E : jarak P1 kelengkung peralihan (m).

    Rumus yang dugunakan :

    T = R . tan

    E = T . tan 1/4

    L = /360 . 2

    . R(Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah, Rekayasa Jalan Raya)

    b. Bentuk tikungan Spiral Circle Spiral.

    Tikungan dengan bentuk spiral circle spiral mempunyai dua buah bentuk lengkung

    tikungan yaitu lengkung peralihan (spiral) dan lengkung circle. (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah,

    Rekayasa Jalan Raya)

    Gambar. Bentuk tikungan spiral circle spiral.

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    4/13

    Rumus yang digunakan :

    Xs = Ls

    2

    2

    401

    Rc

    Ls

    Ys = Rc

    Ls

    6

    2

    s =

    90

    Rc

    Ls

    p = sCos Rc Rc

    Ls 1

    6

    2

    k = Ls - s Rc Rc Ls

    sin40 2

    3

    Ts = (Rc + p) tan1/2 + k

    Es = (Rc + p) sec1/2 - Rc

    Lc = xRc xs

    180)2(

    Ltot = Lc + 2 Ls

    (Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)

    Dimana :

    Xs = absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SC (jarak lurus lengkung

    peralihan).

    Ys = ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik SC pada

    lengkung.

    Ls = panjang lengkung peralihan (panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST).

    Lc = panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS).

    Ts = panjang tangen dari titik P1 ke titik TS atau ke titik ST.

    TS = titik dari tangen ke spiral.

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    5/13

    SC = titik dari spiral ke lingkaran.

    Es = jarak dari P1 ke busur lingkaran.

    s = sudut lengkung spiral.

    Rc = jari jari lingkaran.

    p = pergeseran tangen terhadap spiral.

    k = abis dari p pada garis tangen spiral.

    Jika diperoleh Lc

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    6/13

    Rumus yang digunakan :

    Lc = 0

    s =

    ls =90

    Rcs

    Ls =90

    .. Rcs

    Ltot = 2 Ls

    Untuk rumus p, k, Ts dan Es sama dengan rumus pada bentuk tikingan Spiral Circle

    Spiral.

    (Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)

    2. Kemiringan melintang.

    Kemiringan melintang atau kelandaian pada penampang jalan diantara tepi perkerasan luar

    dan sumbu jalan sepanjang lengkung peralihan disebut landai relatif. Persentase kelandaian

    disesuaikan dengan kecepatan rencana dan jumlah lajur yang ada. (Sumber: Shirley L.Hendarsin,

    Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)

    Rumus :

    m

    1=

    Ls

    Bene )(

    dimana :m

    1= landai relatif (%)

    e = superelevasi (m/m 1)

    en = kemiringan melintang normal (m/m 1)

    B = lebar lajur (m)

    Diagram Superelevasi.

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    7/13

    1.Diagram superelevasi pada tikungan type FC

    1

    `

    2. Diagram superelevasi tikungan type S-C-S

    `

    Gambar. Diagram Super Elevasi FC

    Gambar. Diagram superelevasi tikungan S-C-S.

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    8/13

    3. Diagram superelevasi pada tikungan type SS

    3. Pelebaran pada tikungan.

    Pelebaran perkerasan atau jalur lalu lintas di tikungan, dilakukan untuk mempertahankan

    kendaraan tetap pada lintasannya (lajurnya) sebagaimana pada bagian lurus. Hal ini terjadi

    karena pada kecepatan tertentu kendaraan pada tikungan cenderung untuk keluar lajur akibat

    posisi roda depan dan roda belakang yang tiddak sama, yang tergantung dari ukuran kendaraan.

    (Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)

    Pelebaran tikungan tergantung dari jari jari tikungan (R), sudut tikungan , dan

    kecepatan rencana r .

    Rumus untuk menghitung lebar perkerasan adalah :

    B = n (b + c) + (n - 1) Td + Z

    Sehingga besarnya pelebaran pada tikungan adalah :

    Gambar II.21. Diagram superelevasi tikungan S S

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    9/13

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    10/13

    `

    Alinemen vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang vertikal terhadap sumbu

    jalan atau bidang tegak melalui sumbu jalan atau gambar proyeksi tegak lurus bidang gambar.

    (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah, Rekayasa Jalan Raya)

    Gambar. Pelebaran perkerasan pada tikungan

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    11/13

    Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli, sehingga

    memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan naik dan bermuatan

    penuh. Kendaraan yang dipakai sebagai standart adalah kendaraan truk.

    Landai maksimum adalah besarnya kelandaian yang masih diijinkan untuk memungkinkan

    kendaraan pada kecepatan rencana dapat melaju tanpa mengalami hambatan.

    Tabel Kelandaian maksimum

    Kecepatan Kelandaian Maksimim

    Rencana Dalam kota

    Luar kota

    (Km/jam) Standart Mutlak

    100 3 - - 80 4 4 8

    60 5 5 9

    50 6 6 10

    40 7 7 11

    30 8 8 12

    20 9 9 13

    Sumber : Ir.Alik Ansyori Alamsyah Rekayasa Jalan Raya

    Panjang kritis landai adalah panjang maksimum landai yang masih dapat diterima tanpa

    mengakibatkan gangguan pada arus lalu lintas.

    A. Lengkung vertikal cembung.

    Gambar. Lengkung vertikal cembung

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    12/13

  • 7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)

    13/13

    Jh > L, maka L = 2 J h - A

    J h5.3120

    Panjang lengkung vertikal cekung minimum yang dapat memenuhi syarat adalah :

    L =380

    .2

    V A

    (Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)