kuliah fk undana

54
Gigitan Binatang & Ular Berbisa Oleh Alders Allen Kusa Nitbani

Upload: hazelel

Post on 17-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

  • Gigitan Binatang & Ular BerbisaOleh Alders Allen Kusa Nitbani

  • Binatang Laut Ikan HiuIkan PariIkan SingaBulu babi

  • Binatang RumahRabiesAnjingKucingKera Sering Lebah Laba-labaArthropoda

  • Gigitan BinatangAnamnesaPemeriksaan Fisik :Tanda-tanda gigitan :Vulnus PunctumVulnus LaseratumHematomaAkibat gigitan :LokalSistemik

  • Tindakan DaruratAirwayBreathingCirculationDebridementATS injAnti Bisa/ Anti Rabies

  • Gigitan Manusia (1)Gigitan manusia merupakan gigitan dengan tingkat infeksi yang tinggi.Infeksi akibat gigitan selulitis, gangren.Gejala :Ada luka yang disebabkan gigitan manusia.Luka biasanya disebabkan gigi seri (2 baris).

  • *Gigitan Manusia (2)Tindakan :Proteksi diri dan proteksi lingkungan.Selalu A-B-C terlebih dahulu.Perlakukan luka gigitan seperti luka biasa.Bila perlu penjahitan dan serum anti tetanus. Beri antibiotik sesuai kultur.

  • *Gigitan Anjing, Kucing dan Kera

  • *Gigitan Anjing, Kucing dan KeraBiasanya tidak berbahayaTidak ada perbedaan dengan luka lain, kecuali bahwa ada kemungkinan rabies.Tindakan :Proteksi diri dan lingkungan.Selalu A-B-C terlebih dahulu.Perlakukan luka gigitan seperti luka biasa.Sedapat mungkin menangkap dan malakukan isolasi terhadap binatang pengigit.Pemberian ATS dan kemungkinan terkena rabies.

  • *RABIESTiap tahun + 2 juta manusia digigit binatang.Menginfeksi jaringan saraf dan kelenjar ludah.Virus tidak aktif pada suhu 56C.Virus mati : - sinar matahari

    - UV- Formalin- Asam Kuat

  • *Manifestasi KlinikPada manusia mempunyai 3 fase :Fase ProdormalFase ExitasiFase Paralytic (UI)

  • *1. Fase ProdormalTidak spesific (2-4 hari), berupa :PanasSakit kepalaKelemahanAnoreksiaSuara serakGangguan menelanKakuGangguan kontraksiParastesi daerah sekitar gigitan

  • *2. Fase ExitasiNervousInsomniaAnxiety & ApprehensionConvulsi

  • *3. Fase ParalyticGejala-gejala paralytic, hypoxiaCardiac arrythmiaHemiparese dan comaDrooling Meninggal

  • *Manifestasi KlinikPenyebab kematian tidak begitu jelas (paralitik otot pernapasan)Waktu inkubasi 10 hari-1 thnTersering 20-90 hariInkubasi < 30 hari bila luka di:

    kepala leherextremitas atas

  • *Penatalaksanaan (1)Lokal Cuci dg sabun & bilas dg air utk mhilangkan virus dari pinggir luka.Debridement pinggir-pinggir luka

    SistemikTTAB dan Profilaksis Anti Rabies

    - HRIG (Human Rabies Imunoglobulin) (Imogram)- 20 Iu/kg BB- infiltrasi sekitar luka- im gluteal

  • *Penatalaksanaan (2)VaksinHDCV (Human Diploid Rabies Vaccine)RVA (Rabies Vaccine Absorbed (Imovax))

    1 ml 5 dosis

    Dosis I 1 ml sesegera mungkin

    Dosis Tambahan hari 3,7,14,28

  • *Gigitan Laba-labaKebanyakan laba-laba beracun.Untungnya giginya tidak cukup kuat utk menembus kulit manusia.Yang paling berbahaya BLACK WIDOW yang di Indonesia tidak ada.

  • *Gigitan LAba-labaGigitannya mengeluarkan racun yg bersifat neurotoksin.Gejala :KesemutanSakit Dapat terjadi spame ototBisa terjadi respiratory distress.Terapi :Beri obat analgetik & muscle relaxant.Beri Calsium fluconat utk mencegah spasme.

  • *Gigitan Lebah (1)Reaksi yg lebih sering pada sengatan lebah reaksi alergi.Gejala dan tanda :Edema, gatal, eritema.Edema angioneurotik.Gangguan menelanKelemahan otot mataBradikardia dan syok.

  • *Gigitan Lebah (2)Sungut yg menempel dicabut.Daerah sengatan dibersihkan dengan air dan sabun.Untuk mengurangi nyeri Lidokain.Kadang-kadang perlu : sedatif, infus dan antibiotik.Bila ada tanda-tanda alergi adrenalin dan antihistamin.

  • *Gigitan ArthropodaPaling dikenal adalah kutu dan lalat.Gejala sangat bervariasi mulai dari hanya gatal sampai syok.Harus diwaspadai bahwa kepala serangga ini jangan sampai tertinggal dalam kulit luka kronis.Dipakai kompres es untuk mengurangi rasa nyeri atau salep anestesi lokal.

  • Binatang Laut Ikan HiuIkan PariIkan SingaBulu babi

  • *Ikan HiuSangat jarang terjadi.Hiu sangat mudah terangsang oleh bau darah dan gerakan dalam air.Gigitan hiu berbentuk lengkungan.Kematian disebabkan karena syok.Therapi : menghentikan perdarahan dan mencegah syok.

  • *Ikan Pari dan Ikan Singa (1)Ikan Pari :Berbahaya krn sabetan ekornya beracun (bergerigi dua baris pada sisi dorsal).Bentuk luka berupa tusukan atau laserasi dgn pinggir kebiruan.Ikan Singa :Mengeluarkan racun dari :12 13 sirip dorsal.3 sirip anal.Sepasang sirip panggul.

  • *Ikan Pari dan Ikan Singa (2)Gejala dan tanda klinis :Sinkope, rasa lemah.Mual, muntah, berkeringat.FasikulasiKejang-kejang ototSyok.Terapi :Luka dicuci dg air garam, lalu rendam air panas.Kalau perlu dilakukan pembersihan dan penjahitan luka.ATSKombinasi atropin dan diazepam mengatasi mual dan kejang-kejang.

  • *Bulu Babi (1)Berbahaya karena racun yang ada dalam duri.Bulu babi juga mempunyai organ jepit.Gejala :Nyeri, bengkak, mual & sinkope.Parestesia sekitar mulut.Atonia otot muka, bibir, lidah dan kelopak mata.Gangguan pernapasan.

  • *Bulu Babi (2)Ujung duri yang tertinggal harus dikeluarkan secepat mungkin.Pengeluaran duri dapat dicoba dengan rendam dalam cairan cuka selama satu jam.

  • SMF Bedah FK UKI*Gigitan UlarWHO :+ 300.000 kejadian gigitan ular/tahun.

    30.000 40.000 kematian.Sebagian besar di Asia Tenggara.Di AS : 15% adalah ular berbisa.Pit Vipers :Rattle snake

    Copper head CobraCotton mouth

  • *Tanda-tanda Ular BerbisaAdanya cekungan antara mata dan keningNostril Pupil bola mata : eliptical atau vertikal.Adanya gigi taring fangs.Bagian ekor yg mendatar single Row Subcaudal plates.

  • *Tanda-tanda Ular tidak berbisaPupil tidak eliptical ataupun vertical.Tidak ada fangs, bentuk U.Mempunyai doble row subcaudal plate.

  • *

    Bisa ular mengandung campuran polipeptida, seperti : enzim phospholipase enzim hyaluronidase ATP ase 5 nucleotidase neurotoxin

  • *Phospolipase AMempermudah penyebaran racun.Merubah Lecithin Lysolecithin.Menghancurkan jaringan

    Neurotoksin Hemolysis Anaphylaksis

  • *Hyaluronidase Mempermudah penyebaran bisa ular.

  • *ATPase & 5 NukleotidaseGangguan metabolismeMenyebabkan syok

  • *Manifestasi KlinisFamily Crotalidae Crotalus (Pit viper)Family Elapidae (Coral snake)

  • *Pit Viper (1)Kematian jaringan sekitarTerjadinya edema & eritema pada tempat gigitanMakin lama rasa sakit Terjadinya gangguan permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi ekstravasasi.

  • *Pit Viper (2)Bila jumlah bisa >>>Terjadi edema paruPerdarahan intraperitoneal & intraperikardial

  • *Elapidae Kerusakan jaringan
  • *

    Derajat Venerasi Luka gigitNyeri Edema/ eritemaTanda sistemik00++/-< 3cm/12 jam0I+/-++3 12 cm/12 jam0II+++++> 12 25cm/12 jam+Neurotoksik,Mual,Pusing, syokIII+++++> 25 cm/12 jam++SyokPetekiaekimosisIV+++++++> ekstremitas++Gangguan faal ginjal, koma,perdarahan

  • *Penatalaksanaan (1) Memperlambat penyebaran bisa ular :Pasang torniquet : beberapa cm diatas luka gigitan.Immobilisasi istirahatkan bagian yang tergigit.Kompres es.

    Keluarkan bisa ular sebanyak mungkin :Insisi kecil pada luka gigitan.Bila perlu bisa diisap Bisa ular direabsorbsi mukosa mulut bila ada luka.Bisa ular dinetralisasi enzym-enzym digestivus.

  • *Penatalaksanaan (2)Beri anti bisa ular (SABU).Hindari efek dari bisa ular :Infus saline, plasma atau darah utk cegah syok.Beri corticosteroid inj.TTAB

    Cegah komplikasi

  • Penatalaksanaan 3Semakin kecil pasien semakin banyak antivenom yg diberikan

    Awal: 3-5 amp ABU dlm 500cc NS/D5Berat: 6-8 amp ABU dlm 500cc NS/D5Sgt berat: 5-8 amp ABU dlm 500cc NS/D5

    Dlam 12 jam IBiasanya G0-I tanpa ABUG II 3-4 ABUGIII 5-15 ABU

  • *

  • Komodo

  • Varanus KomodoensisAkibat gigitan:laserasi pada kulit dan jaringaninfeksi yang beratsepsiskemungkinan keracunanmeninggal

  • Penanganan AirwayBreathingCirculationDebridementATS injAntibiotika Anti Bisa/ Anti Rabies

  • Prinsip debridementBersihkan dengan NS 0,9% sterilBersihkan dari kotoran Bersihkan dari semua benda asingBuang semua jaringan matiRefresing jaringan luka sampai berdarah

  • Daftar KepustakaanDr. Tommy Halauwet, SpB (Kumpulan Kuliah FK UI)Schwartzs Principles of Surgery;eighth edition; p:179-185Montgomery Joel M, et all; Aerobic salivary bacteria in wild and captive komodo dragons;Journal of wildlife diseases;38(3);2002;pp.545-551Fry Bryan J,et all; Early evolution of the venom system in lizards and snake;nature Vol.439/2 February 2006/doi:10.1038/nature04428

  • *?