kromatografi kertas

8
A. Tujuan 1.Memisahkan campuran dengan kromatogrfi kertas. 2.Menentukan Rf suatu senyawa. 3.Menentukan kandungan zat pewarna dalam minuman B. Dasar Teori Kromatografi ditemui oleh Michael Tswett, seorang ahli botani di Universiti Warsaw (Poland), pada tahun 1906. Perkataan kromatografi berasal daripada perkataan Yunani "warna" dan "tulis" Kromatografi terbentuk apabila terdapat satu fasa diam dan satu fasa bergerak. Fasa diam biasanya ialah padatan atau cairan manakala fasa bergerak biasanya ialah cecair atau gas. Setiap molekul yang berbeza akan terjerap kepada fasa pegun dengan kekuatan yang berbeza. Pada masa yang sama, dua molekul yang berlainan juga mempunyai keterlarutan yang berbeza dalam fasa bergerak. Katakan kita mempunyai campuran dua bahan A dan B. A akan terjerap kepada fasa pegun dengan kuat manakala B tidak. A juga mempunyai keterlarutan dalam fasa bergerak yang lebih rendah berbanding dengan B. Jesteru, apabila campuran A dan B dibiarkan melalui satu lajur kromatografi, B dapat bergerak dengan lebih cepat berbanding dengan A kerana A mengalami rintangan yang kuat dalam perjalanannya Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak

Upload: fad-lee-noegraha

Post on 24-Nov-2015

113 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kromatografi Kertas

TRANSCRIPT

  • A. Tujuan1.Memisahkan campuran dengan kromatogrfi kertas.

    2.Menentukan Rf suatu senyawa.

    3.Menentukan kandungan zat pewarna dalam minuman

    B. Dasar TeoriKromatografi ditemui oleh Michael Tswett, seorang ahli botani di

    Universiti Warsaw (Poland), pada tahun 1906. Perkataan kromatografi berasal

    daripada perkataan Yunani "warna" dan "tulis"

    Kromatografi terbentuk apabila terdapat satu fasa diam dan satu fasa

    bergerak. Fasa diam biasanya ialah padatan atau cairan manakala fasa

    bergerak biasanya ialah cecair atau gas. Setiap molekul yang berbeza akan

    terjerap kepada fasa pegun dengan kekuatan yang berbeza. Pada masa yang

    sama, dua molekul yang berlainan juga mempunyai keterlarutan yang berbeza

    dalam fasa bergerak.

    Katakan kita mempunyai campuran dua bahan A dan B. A akan terjerap

    kepada fasa pegun dengan kuat manakala B tidak. A juga mempunyai

    keterlarutan dalam fasa bergerak yang lebih rendah berbanding dengan B.

    Jesteru, apabila campuran A dan B dibiarkan melalui satu lajur kromatografi,

    B dapat bergerak dengan lebih cepat berbanding dengan A kerana A

    mengalami rintangan yang kuat dalam perjalanannya

    Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari

    substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi

    bekerja berdasarkan prinsip yang sama.

    Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau

    cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase

    gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari

    campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak

  • pada laju yang berbeda pula. Kita akan melihat alasannya pada halaman

    selanjutnya.

    Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat

    seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.

    Kromatografi kertas merupakan bentuk kromatografi yang paling sederhana,

    mudah dan murah. Jenis kromatografi ini banyak di gunakan untuk identifikasi

    kualitatif maupun analisa kuantitatif.

    Zat additive adalah bahan tambahan makanan yang berguna sebagai

    pelengkap pada suatu bahan. Zat additive pada produk makanan dan minuman

    berfungsi sebagai bahan yang dapat memperpanjang masa simpan produk

    serta untuk memperoleh mutu sensoris (citarasa,warna,dan tekstur).

    Zat aditif juga ditambahkan ke dalam makanan atau pun minuman

    yang bertujuan memberikan rasa, warna yang menarik, dan supaya makanan

    atau pun minuman tersebut dapat bertahan lama. Zat aditif ini sama sekali

    tidak mengandung nilai gizi kepada yang mengkonsumsinya. Dalam jumlah

    yang tidak terlalu berlebihan zat aditif ini tidak berbahaya, akan tetapi jikalau

    telah melebihi dari standar yang normal maka sangat berbahaya bagi

    kesehatan manusia. Misalnya dalam jangka panjang akan menyebabkan

    kanker, gangguan fungsi ginjal, hati, menurunnya fungsi otak yang berakibat

    makin melemahnya daya ingat seseorang, dan efek-efek negatif lain yang

    dapat mengganggu kesehatan. Beberapa contoh zat aditif adalah MSG

    ( Monosodium Glutamate ) yang bertujuan untuk memberi rasa terhadap

    makanan, Rodamin-B yang berfungsi untuk memberikan warna yang menarik

    pada kecap, maupun minuman, Formalin yang diberikan agar makanan

    menjadi tahan lama, dan masih banyak lagi zat-zat aditif lainnya. Khusus

    Rodamin-B, zat pewarna ini biasanya untuk keperluan tekstil/ batik agar lebih

    menarik warnanya namun pada kenyataanya beberapa produsen kecap dan

    pembuat terasi juga memanfaatkan zat ini. Begitu pula dengan Formalin yang

    biasanya dipergunakan untuk mengawetkan mayat, ternyata juga dipakai

    untuk mengawetkan tahu, bakso, ikan basah dan kering, dan makanan lainnya

    yang belum sempat diperiksa oleh Balai POM ( Pengawasan Obat dan

    Makanan ) Depkes RI Rodamin-B dan Formalin sedikit pun tidak boleh ada

    dalam makanan atau pun minuman.

  • Rhodamin b pertama kali ditemukan dalam kandungan makanan

    dijakarta pada tahun 1978, pewarna makanan ini sebenarnya diproduksi untuk

    mewarnai kertas, tekstil, kayu dan barang industri non pangan lainnya.

    Beberapa senyawa dalam campuran bergerak sejauh dengan jarak yang

    ditempuh pelarut; beberapa laiinya tetap lebih dekat pada garis dasar. Jarak

    tempuh relative pada pelarut adalah konstan untuk senyawa tertentu sepanjang

    anda menjaga segala sesuatunya tetap sama, misalnya jenis kertas dan

    komposisi pelarut yang tepat..

    Pada identifikasi noda atau penampakan noda, jika noda sudah

    bewarna dapat langsung diperiksa dan ditentukan harga Rf. Rf merupakan nilai

    dari Jarak relative pada pelarut. Harga Rf dihitung sebagai jarak yang

    ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak tempuh oleh eluen ( fase gerak )

    untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut:

    Rf= jarak yang ditempuh oleh senyawa

    jarak yang ditempuh oleh pelarut

    Rf juga menyatakan drajat retensi suatu komponen dalam fase diam.

    Karenan itu Rf juga disebut factor referensi.

    C. Alat Yang Digunakan

    Batang pengaduk 1 buah

    Chamber 1 buah

    Gelas kimia 100 ml dan 250 ml 1 buah

    Gelas ukur 10 ml dan 25 ml 1 buah

    Pipa kapiler 2 buah

    Penangas air

    D. Bahan Yang Digunakan

    Sampel minuman

    Asam asetat 6%

    Amoniak encer 13%

    Larutan standard rhodamin B

  • Kertas kromatografi

    Benang wol bebas lemak

    Larutan pengelusi campuran etanol : asam asetat glacial : air =4:2:2,4

    E. Cara Kerja1. Ekstraksi Pewarna

    Dimasukan dalam gelas piala 100 ml

    Ditambahkan 5ml asam asetat glacial 6%

    Masukan benang wol

    Dipanaskan sampai volume sampel tinggal 10ml

    Benang wol di ambil

    Dimasukan dalam gelas piala 100ml

    Ditambahkan 5ml amonika encer 13%

    Dipanaskan sampai warna pada benang lakmus sampai volume + 1ml

    30 ml sampel

    Benang wol

    Sampel

    Sampel

  • 2. Identifikasi Pewarna

    Digunting ukuran 3x10 cmDibuat garis datar pada jarak 2 cm dari ujung bawah dan 1 cm dari ujung atas

    Di totolkan pada garis bawah

    Di totolkan pada garis bawah

    Di isi dengan gas eluen campuran etanol : asam asetat glacial : air ( 4:2:2,4)

    Dijenuhkan

    Dimasukan dalam chamber yang telah jenuh

    Ditunggu sampai eluen naik pada tanda batas

    Dikeluarkan dari chamber

    Diberi tanda noda-noda dari komponen pewarna

    Kromatografi

    Kertas kromatografi

    Kertas saring

    Chamber

    Zat warna

    Zat warna pembanding

  • Diukur perjalanan jarak noda dan eluen

    F. Hasil Pengamatan

    No Perlakuan Pengamatan1

    2

    Sampel + asam asetat glasial +

    benang wol dan dipanaskan

    Benang wol + amoniak encer

    Larutan menguap

    berkurang menjadi 10

    ml

    Benang wol menjadi

    merah

    G. Pembahasan Pada praktikum kali ini kami melakukan proses kromatografi kertas

    untuk mengetahui kandungan zat pewarna pada minuman. Pertama-tama kami

    mencampurkan sampel minuman dengan benang wol dan asam asetat glasial,

    disina asam astat glasial akan menarik zat pewarna dan kemudian akann

    diserap oleh benang wol yang telah dicampurkan. Benang wol yang memiliki

    serat akan menangkap zat pewarna yang telah terpisah dari minuman tersebut

    dengan bantuan dari asam asetat glasial. Pemisahan ini dibantu dengan

    pemanasan yang mengakibatkan semakin cepatnya pelepasan ikatan senyawa

    pewarna dengan senyawa minuman.

    Benang wol yang telah mengandung zat pewarna itu kemudian

    ditambahkan dengan amoniak encer, hal ini bertujuan agar amoniak

    melarutkan zat pewarna yang telah berada dibenang wol. Zat pewarna telah

    larut ditunjukan dengan berubahnya warna benang wol dari berwarna merah

    menjadi putih. Dalam penarikan zat warna ini dilakukan pemanasan diatas

    penangas hal ini bertujuan agar komponen zat warna tidak rusak akibat panas

    yang berlebihan.

    Didalam chamber yang telah disi eluen, yang merupakan campuran

    antara etanol, asama asetat glasial dan air. Eluen tersebut terlebih dahulu

    dijenuhkan, disini cember ditutup rapat dengan tujuan agar meyakinkan bahwa

    astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara

  • dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya

    dengan pergerakan pelarut pada kertas. Karena pelarut bergerak lambat pada

    kertas, komponen-komponen yang berbeda dari campuran zar warna akan

    bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada

    perbedaan bercak warna. Karena tidak adanya bercak warna seperti pada zar

    pembanding rhodamin b maka dapat diartikan kalaw sampel yang kami pakai

    tidak mengandung zat warna tersebut.

    Pada saat terjadinya pergerakan kenaikan noda disini terjadi proses

    kompleksitas atau terjandinya interaksi antara air di atmosper chember dengan

    solulosa ( penyusun kertas saring ). Interaksi ini lah yang menjadi hal yang

    sangat penting dalam pengerjaan kromatografi kertas.

    H. Kesimpulan

    Dalam sampel minuman top dringk tidak terdapat zar

    pewarna rodamin b.

    Jarak yang ditempuh pada rhodamin pembanding yaitu 6,3

    cm, lebih besar dari sampel yaitu 1,3 cm.

    Pemisahan komponen pada kromatogrfi kertas merupakan

    efek dari migrasi diferensial.

    Benang wol dapat menarik zat warna dengan bantuan asam

    asetat glasial.

    Rf dari rodamin adalah 0,9

    Rf dari sampel adalah 0,18

    I. Daftar PustakaMasriani. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan.

    Pontianak : FKIP UNTAN

    http://www.karyanet.com.my/knet/ebook/preview/p_Kromatografi_Asas.pdf

    http://mahardika014.tripod.com/

    http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13_RodaminBdanMetanilKuning.pdf/13_RodaminBdanMetanilKuning.html

  • http://www.wahdah.or.id/wahdah/index.php?option=com_content&task=view&id=377&Itemid=0