konjungtivitis alergi edit

22
KONJUNGTIVITIS ALERGI

Upload: primahatini

Post on 01-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konjungtivitis Alergi Edit

KONJUNGTIVITIS ALERGI

Page 2: Konjungtivitis Alergi Edit

KONJUNGTIVITIS ALERGI

REAKSI HIPERSENSITIVITAS HUMORAL LANGSUNG

HAY FEVER

KERATOKONJUNGTIVITIS VERNALIS

KERATOKONJUNGTIVITIS ATOPIK

KONJUNGTIVITIS PAPILARIS RAKSASA

REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT

PHLYCTENULOSIS

KONJUNGTIVITIS RINGAN SEKUNDER THD BLEFARITIS KONTAK

Page 3: Konjungtivitis Alergi Edit

Patofisiologi Konjungtivitis Alergi

Page 4: Konjungtivitis Alergi Edit

Konjungtivitas demam jerami (hay fever)

• Ada riwayat alergi terhadap serbuk sari, rumput• Gatal• mata berair• mata merah• matanya seakan-akan “tenggelam dalam jaringan

sekitarnya”• sedikit penambahan pembuluh pada palpebra dan

konjungtiva bulbi• terdapat chemosis

Page 5: Konjungtivitis Alergi Edit

Keratokonjungtivitis Vernal• gatal yang ekstrim• riwayat keluarga dengan

alergi• terdapat papilla halus di

konjungtiva tarsal bawah serta papillae besar yang memberikan penampakan cobblestone pada konjungtiva palpebra superior

• Terdapat “Trantas dots”

Page 6: Konjungtivitis Alergi Edit

Keratokonjungtivitis Atopik• Berkaitan dengan

dermatitis atopik• Disertai kulit palpebra yang

kering• Terdapat papil halus

terutama di konjungtiva palpebra inferior

• Kekambuhan yang sering, di kornea dapat terjadi keratitis superfisialis dengan neovaskularisasi

Page 7: Konjungtivitis Alergi Edit

Progression of atopic keratopathy

Punctate epitheliopathy Persistent epithelial defects

Subepithelial scarring Peripheral vascularization

Page 8: Konjungtivitis Alergi Edit

Konjungtivitis papilary raksasa• Konjungtivitis papilaris raksasa dengan tanda

dan gejala mirip dengan konjungtiva vernal dapat timbul pada pasien yang memakai lensa kontak

Page 9: Konjungtivitis Alergi Edit

Phlyctenulosis• proses hipersensitivitas lambat terhadap protein

mikroba termasuk protein dari basil tuberkel, stafilokokus, Candida albicans, haemofilus aegyptius, dan Chlamydia trachomatis serotype L1, L2 dan L3

• terdapat phlyctenule yang berupa lesi kecil yang keras, merah, menimbul dan dikelilingi zona hyperemia.

• menimbulkan iritasi dan air mata tanpa fotofobia

Page 10: Konjungtivitis Alergi Edit

Konjungtivitis ringan sekunder terhadap Blefaritis kontak

• Adanya hyperemia, hipertrofi papiler ringan, kotoran mata mukoid ringan, dan sedikit iritasi

Page 11: Konjungtivitis Alergi Edit

Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang berupa :

1. Tes kulit2. Pewarnaan giemsa3. Pemeriksaan darah

Page 12: Konjungtivitis Alergi Edit

Diagnosis banding konjungtivitas alergi

Tanda/ gejala virus bakteri fungus dan parasit

alergi

purulen nonpurulen

Kotoran sedikit mengucur sedikit sedikit sedikit

Air mata mengucur sedang sedang sedikit sedang

Gatal sedikit sedikit - - hebat

Injeksi umum umum lokal lokal umum

Nodul preaurikular lazim jarang lazim lazim -

Pewarnaan eksudat

monosit, limfosit

bakteri, PMN bakteri, PMN biasanya negatif

eosinofil

Sakit tenggorok dan panas yang

menyetai

sewaktu-waktu

jarang - - -

Page 13: Konjungtivitis Alergi Edit

Penatalaksaan

Page 14: Konjungtivitis Alergi Edit

Konjungtivitis demam jerami (hay fever)

• jauhkan dari alergen• kompres dingin untuk menghilangkan gatal-

gatalnya• meneteskan vasokonstriktor lokal selama

tahap akut (epinefrin, larutan 1:1000 yang diberikan secara topikal, akan menghilangkan gejalanya dan kemosis dalam 30 menit)

• Penggunaan antihistamin (jika perlu)

Page 15: Konjungtivitis Alergi Edit

Keratokonjungtivitis vernal

• fokus terhadap gejala yang hanya memberi hasil jangka pendek

• Steroid topikal atau sistemik yang mengurangi rasa gatal, tapi harus dibatasi.

• Cromolyn topical merupakan agen profilaktif untuk kasus sedang sampai berat.

• vasokonstriktor, kompres es dan istirahatkan pasien di tempat yang sejuk

• Medikasi anti radang non steroid yang baru seperti ketolorak dan iodoxamide cukup bermanfaat mengurangi gejala

Page 16: Konjungtivitis Alergi Edit

Keratokonjungtivitis atopik• diberikan antihistamin oral seperti terfenadine (60-

120 mg dua kali sehari), astemizole (10 mg empat kali sehari) atau hydroxine (50 mg waktu tidur, dinaikkan sampai 200 mg), dapat ditambah dengan NSAID seperti ketolorax dan iodoxamide.

• kuur pendek dengan steroid topikal juga dapat mengurangi gejala

• Plasmafaresis (kasus berat)• transplantasi kornea jika muncul komplikasi kornea

untuk mengembalikan tajam penglihatan.

Page 17: Konjungtivitis Alergi Edit

Konjungtivitas papilary raksasa

• mengganti plastik dengan kaca untuk prosthesis mata memakai kacamata daripada lensa kontak biasa untuk menyembuhkan.

• Jika tetap ingin memakai lensa kontak, sebaiknya lensa kontak dirawat dengan baik, bersihkan dengan hydrogen peroksida atau enzimatik. Jika tetap gagal pemakaian lensa kontak harus dihentikan

Page 18: Konjungtivitis Alergi Edit

Phlyctenulosis

• difokuskan pada kausa, dan steroid sebaiknya digunakan untuk mengatasi gejala akut dan parut kornea yang menetap

• Parut kornea berat mungkin memerlukan transplantasi kornea

Page 19: Konjungtivitis Alergi Edit

Konjungtivitis ringan sekunder terhadap Blefaritis kontak

• diarahkan pada agen penyebab dan menghilangkannya

• menggunakan kortikosteroid topikal, namun penggunaannya harus dibatasi

Page 20: Konjungtivitis Alergi Edit

KOMPLIKASI

• Keratitis• Ulkus Kornea• Sikatrik Kornea

Page 21: Konjungtivitis Alergi Edit

PROGNOSIS

• Prognosis konjungtivitis alergi dapat dikatakan baik. • Konjungtivitis alergi dapat sembuh dengan cepat,

namun dapat terjadi kekambuhan. • Komplikasi yang terjadi sangat jarang. • Konjungtivitis alergi jarang mengakibatkan kehilangan

penglihatan.

Page 22: Konjungtivitis Alergi Edit