kimia unsur - gas mulia

24
GAS MULIA Kelompok 5 : 1. Fatihul Asror 2. Moh. Iklilul Ilmi 3. Indra Nur Hidayat 4. Ahmad Hafidz Alfiansyah Kelas : XII IPA 1

Upload: fiki16

Post on 11-Apr-2017

543 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kimia Unsur - Gas Mulia

GAS MULIA

Kelompok 5 :1. Fatihul Asror

2. Moh. Iklilul Ilmi3. Indra Nur Hidayat

4. Ahmad Hafidz Alfiansyah

Kelas : XII IPA 1

Page 2: Kimia Unsur - Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon diperoleh dari rongga batuan uranium. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat diperoleh dari pemisahan gas alam. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Dalam tabel periodik, gas mulia berada di kolom paling kanan.

Page 3: Kimia Unsur - Gas Mulia

SIFAT UMUM UNSUR GAS MULIA

1. Sedikit terdapat di atmosfer 2. Diperoleh dengan mencairkan udara3. Tidak berwarna4. Tidak berbau5. Tidak berasa 6. He dan Ne tidak larut dalam air 7. Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air

Page 4: Kimia Unsur - Gas Mulia

UNSUR – UNSUR GAS MULIA

Page 5: Kimia Unsur - Gas Mulia

HELIUM (He)Helium (He) : salah satu gas mulia yang tidak mudah terbakar, sulit bereaksi (inert), tidak berwarna, tidak berbau, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara bantuan untuk penyelaman di dasar laut. Memiliki konfigurasi elektron 1s2.

Page 6: Kimia Unsur - Gas Mulia

NEON (Ne)

Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yangMemiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasukkelompok gas mulia yang Tak berwarna dan lembam (inert).Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan ditabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifatini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahanPembuatan tanda . Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 /

[He] 2s2 2p6.

Page 7: Kimia Unsur - Gas Mulia

ARGON (Ar)

adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi . Argon digunakan dalam pembuatan pesawat terbang atau roket dalam las titanium. Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 / [Ne] 3s2 3p6.

Page 8: Kimia Unsur - Gas Mulia

KRIPTON (Kr)

adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah, untuk lampu mercusuar, dan laser untuk perawatan retina. Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 / [Ar] 4s2 3d10 4p6.

Page 9: Kimia Unsur - Gas Mulia

XENON (Xe)

adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya.Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan.. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6. / [Kr] 5s2 4d10 5p6

Page 10: Kimia Unsur - Gas Mulia

RADON (Rn)

adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86, jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 8, mempunyai Massa atom (222) g/mol. Mempunya konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 / [Xe] 6s2 5d10 6p6.

Page 11: Kimia Unsur - Gas Mulia

Sifat Fisika Gas MuliaGas Mulia Nomor Atom Titik Leleh

(˚C)Titik Didih

(˚C)Energi

Ionisasi (kJ/mol)

Jari-jari Atom

(Angstrom)

He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50

Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65

Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95

Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10

Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30

Rn 86 -71 -62 1040 1,45

Page 12: Kimia Unsur - Gas Mulia

Dari tabel tersebut dapat dilihat jari – jari atom yang kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi.

Page 13: Kimia Unsur - Gas Mulia

Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.

Page 14: Kimia Unsur - Gas Mulia

Unsur, Nomor Atom dan Konfigurasi elektron

UNSUR NOMOR ATOM KONFIGURASI ELEKTRON

He 2 1s2

Ne 10 [He] 2s2 2p6

Ar 18 [Ne] 3s2 3p6

Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6

Xe 34 [Kr] 5s2 4d10 5p6

Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6

Page 15: Kimia Unsur - Gas Mulia

Sifat kimia unsur golongan gas mulia

Sesuai jari-jari atom, kereaktifan gas mulia bertambah besar. Hal ini disebabkan daya tarik inti terhadap elektron semakin berkurang. Sehingga elektron terluar semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun demikian, unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.

Page 16: Kimia Unsur - Gas Mulia

Pembentukkan Senyawa pada Gas Mulia

Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-

PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.

Page 17: Kimia Unsur - Gas Mulia

Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-

Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6. Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2..Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar.

Page 18: Kimia Unsur - Gas Mulia

KEISTIMEWAAN GAS MULIA

1. Memiliki Konfigurasi Elektron yang stabil2. Memiliki elektron terluar sebanyak 8 (Oktet) kecuali

Helium yg stabil dengan 2 elektron (Duplet). 4. Sangat sukar membentuk senyawa, sukar bereaksi.5. Satu-satunya kelompok gas yang partikelnya atom

tunggal, bukan molekul.6. Dibandingkan dengan unsur-unsur yang seperiode, gas

mulia memiliki energi ionisasi paling besar (Sukar melepaselektron).

7. Keelektronegativan nol(Tidak mempunyai kecenderungan menangkapelektron)

Page 19: Kimia Unsur - Gas Mulia

Pengolahan Gas Muliaa. Gas HeliumHelium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan XenonUdara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C).

Page 20: Kimia Unsur - Gas Mulia

Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium. Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan memancarkan sinar alfa (helium)

Page 21: Kimia Unsur - Gas Mulia

PEMANFAATAN GAS MULIA

Page 22: Kimia Unsur - Gas Mulia

1. Helium• Sebagai pengisi Balon udara karena

helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar. Pada awalnya pengisi balon udara adalah Hidrogen. Walaupun sama-sama ringan ternyata Hidrogen sangat mudah terbakar.

• Sebagai campuran oksigen dalam tabung penyelam karena dalam tekanan tinggi helium tidak larut dalam darah. Bila menggunakan udara biasa yang mengandung Nitrogen maka saat menyelam tekanan menjadi tinggi dan Nitrogen menjadi larut dalam darah. Saat penyelam kembali ke permukaan tekanan menjadi lebih rendah menyebabkan kelarutan Nitrogen dalam darah berkurang dan keluar dari dalam darah. Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan berbahaya.

2. Neon • Neon biasanya digunakan untuk

mengisi lampu neon. • Neon dapat digunakan untuk

berbagai macam hal seperti indikator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.

• Neon cair merupakan zat pendingin pada refrigenerator untuk temperatur rendah.

• Neon juga dapat digunakan untuk memberi tanda pada pesawat terbang karena sinarnya dapat menembus kabut.

Page 23: Kimia Unsur - Gas Mulia

3. Argon • Argon dapat digunakan

dalam las titanium dan stainless steel.

• Argon juga digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar karena dalam suhu tinggi Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu/wolfram sehingga kawat lampu tidak cepat putus.

4. Kripton• Kripton bersama argon

digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah.

• Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

Page 24: Kimia Unsur - Gas Mulia

5. Xenon• Xenon dapat digunakan

dalam pembuatan lampu pijar untuk bakterisida (pembunuh bakteri).

• Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.

6. RadonRadon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.