pemanfaatan animasi terhadap keterampilan …

162
PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP AL-FATH BSD TAHUN PELAJARAN 2020/2021 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Adelya Cahya Pertiwi NIM 11160130000016 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP AL-FATH BSD

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Adelya Cahya Pertiwi

NIM 11160130000016

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …
Page 3: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …
Page 4: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …
Page 5: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

1

ABSTRAK

Adelya Cahya Pertiwi. 11160130000016. Skripsi ―Pemanfaatan Animasi Terhadap

Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas VII A SMP

Al-Fath BSD Tahun Pelajaran 2020/2021.‖ Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih media video animasi karena untuk menarik

minat belajar, membantu peserta didik dalam mengembangkan ide dan gagasannya, serta

media video mudah dipahami oleh peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

peserta didik dengan video animasi yang digunakan oleh peneliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan terdiri dari pengamatan, wawancara, tes, dan

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan berbagai aspek dalam penilaian yaitu, kualitas

isi, organisasi penulisan struktur teks laporan hasil observasi, struktur bahasa, diksi, serta

ejaan, dan tata tulis.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai rata-rata pada tes pertama yaitu 65,9,

sedangkan pada tes kedua naik menjadi 79,25. Pada tes pertama,18 peserta didik berada

pada kriteria cukup dan 2 peserta didik berada pada kriteria baik. Pada tes kedua

meningkat, 6 peserta didik mendapat skor dengan kriteria sangat baik, 7 peserta didik

dengan skor kriteria baik, dan 7 peserta didik dengan skor kriteria cukup. Maka, dapat

disimpulkan bahwa hasil analisis terhadap media animasi dapat digunakan oleh guru untuk

memperbaiki nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kata Kunci: Media Animasi, Teks Laporan Hasil Observasi, Deskriptif Kualitatif

Page 6: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

2

ABSTRACT

Adelya Cahya Pertiwi. 11160130000016. Thesis ―The Use of Animation in Writing

Text Skills of Observation Reports on VII A Students of SMP Al-Fath BSD year of

learning 2020/2021.‖ Department of Indonesian Language and Literature Education,

Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Instructor: Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd.

The researchers chose animation videos because to attract interesting in learning, help

students in developing ideas, and video easily to understood by students. This study aims to

describe and analyze writing skills of observation report with animation videos used by

researchers.

The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques

is observation, interview, test, and documentation. This research used various aspect in the

assessment is quality of content, organization of writing structure, language structure,

diction, spelling and writing system.

Students get an average on the first test is 65.9 while in the second test was an increase

to 79.25. The first test, as many as 18 students are in criteria C and 2 students in B. The

second test was increasing, 6 students got a score in criteria A, 7 students got in criteria B,

and 7 students got in criteria C. Therefore, based on the results of analysis of the writing

skill of the observation report text using animation media proved successful.

Keywords: animation media, writing text skills of observation reports, descriptive

qualitative.

Page 7: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam tetap

tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya

hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana

pendidikan dengan judul ―Pemanfaatan Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Teks

Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Al-Fath BSD Tahun Pelajaran

2020/2021.‖ Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, doa, serta bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

3. Novi Diah, M. Hum. selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

4. Dra. Mahmudah Fitriyah, Z.A., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama proses penulisan

skripsi.

5. Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah yang

telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama perkuliahan.

6. Kepala Sekolah SMP Al-Fath BSD yang telah memberikan izin dan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Elih Laswati, S.Pd. selaku Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Al-Fath

BSD.

8. Orang tua beserta keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa

terbaiknya kepada penulis

Page 8: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

4

9. Teman-teman PBSI A 2016, terima kasih atas kebersamaannya selama masa

perkuliahan.

10. Teman-teman seperjuangan, Hayuk Main Yuk.

11. Teman-teman yang menemani sejak SMA, Indah Muslimah, Siti Rohmah, dan

Yunia Firda Sari.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaaat dan menambah ilmu pengetahuan pada bidang Pendidikan

Bahasa Indonesia bagi yang membacanya, khususnya di lingkungan Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 24 November 2020

Adelya Cahya Pertiwi

Page 9: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

5

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………………………i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. 1

B. 4

C. 4

D. 4

E. 5

F. 5

BAB II LANDASAN TEORETIS 6

A. 6

B. 7

C. 11

D. 13

E. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21

A. 21

B. 21

C. 21

D. 23

1. 23

2. 24

E. 27

Page 10: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

6

1. 28

2. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31

A. 31

1. 31

2. 31

3. 32

4. 32

B. 35

1. 35

2. 35

C. 37

1. 37

2. 39

3. 41

4. 101

BAB V PENUTUP 102

A. 102

B. 102

DAFTAR PUSTAKA 103

Lampiran 105

Page 11: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

7

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Bahasa Indonesia8

3.1 Wawancara Guru 26

3.2 Wawancara Peserta Didik 26

3.3 Penilaian Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Peserta Didik28

3.4 Penentuaan Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Empat29

4.1 Daftar Guru SMP AL-Fath BSD32

4.2 Daftar Tenaga Kependidikan SMP AL-Fath BSD34

4.3 Jumlah Peserta Didik SMP AL-Fath BSD34

4.4 Sarana dan Prasarana SMP AL-Fath BSD 35

4.5 Penilaian Tes Pertama 38

4.6 Penilaian Tes Kedua 40

4.7 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Al-Fath41

4.8 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Ibrahim41

4.9 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Muhammad 41

4.10 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Danendra 41

4.11 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Carissa53

4.12 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Lumi56

4.13 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Pandega59

4.14 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Raisha62

4.15 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Daksha66

4.16 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Nasyama69

4.17 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Quaneisha72

4.18 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Melati75

4.19 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Shireen78

4.20 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Faliha81

4.21 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Alvin84

4.22 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Fattashauma 86

Page 12: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

8

4.23 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Tegar89

4.24 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Neatcy92

4.25 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Adzka95

4.26 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Alya 97

4.28 Nilai Tes Pertama dan Kedua 100

Page 13: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Lampiran 2 : Dokumentasi

Lampiran 3 : Wawancara dengan Guru

Lampiran 4 : Wawancara dengan Peserta Didik

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 6 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 7 : Surat Keterangan Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Keteranga Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 9 : Surat Bimbingan Skripsi

Page 14: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa seseorang dimulai dari menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Tahap pertama seseorang dalam menerima bahasa yaitu menyimak. Kegiatan

menyimak dapat dilihat ketika anak yang belum bisa berbicara tetapi bisa merespon ucapan

orangtuanya. Selanjutnya keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara bukan hanya

dilihat ketika anak sudah mahir dalam berbicara, tetapi dapat dilihat ketika anak berani

berbicara di depan umum. Hal tersebut membuktikannya memiliki keterampilan berbicara

dengan baik. Tahap berikutnya yaitu membaca. Membaca merupakan tahap yang cukup

penting dalam keterampilan berbahasa seseorang. Suatu negara dapat dilihat apakah negara

tersebut maju atau tidaknya terlihat dari minat baca masyarakatnya. Suatu bangsa yang

maju berarti memiliki minat baca yang tinggi. Tahap terakhir kemampuan berbahasa yaitu

menulis. Keterampilan menulis membutuhkan komponen-komponen berbahasa lainnya

seperti menyimak dan membaca.

Keterampilan menulis telah diajarkan di sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga

perguruan tinggi. Keterampilan menulis harus selalu dilatih agar tulisan semakin baik.

Pelajar dilatih agar memiliki keterampilan menulis yang baik dengan berbagai tugas

menulis di sekolah, mulai dari tulisan ilmiah, hingga sastra. Keterampilan menulis adalah

suatu keterampilan yang paling sulit. Peserta didik dituntut agar dapat mahir dalam menulis

pada seluruh materi pembelajaran. Padahal, banyak sekali materi teks pembelajaran

menulis, seperti menulis deskripsi, eksposisi, naratif, dll. Namun, peserta didik harus

mempelajari semuanya. Masalah seperti ini, belum dapat dipecahkan dengan baik.

Salah satu materi pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang melatih

keterampilan menulis peserta didik yaitu teks laporan hasil observasi. Pada teks tersebut

peserta didik akan menggambarkan secara umum dan khusus dari objek yang

diobsevasikan. Kemampuan menulis teks laporan hasil observasi cukup penting untuk

dikuasai bagi peserta didik. Selain menjadi bahasan materi yang diwajibkan dalam

Page 15: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

2

kurikulum 2013, adanya pemahaman dan keterampilan menulis teks hasil observasi

menjadikan peserta didik mampu peka terhadap suatu hal secara detail.

Teks Laporan Hasil Observasi atau yang biasa dikenal dengan teks LHO termasuk

dalam materi kelas VII semester I pada kurikulum 2013 yang menekankan pembelajaran

saintifik. Teks ini berisi laporan dari hasil kegiatan observasi atau pengamatan untuk

memperoleh data tentang suatu masalah. Teks LHO memuat klasifikasi mengenai peristiwa

atau fenomena secara umum berdasarkan kriteria tertentu. Struktur teks LHO terdiri atas

definisi umum (bagian pembuka), definisi bagian (bagian isi), dan definisi manfaat (bagian

penutup). Definisi umum berisi pengertian suatu yang dibahas. Definisi bagian berisi

gambaran tentang suatu hal secara terperinci. Definisi manfaat berisi manfaat atau

keguanaan dari sesuatu yang dibahas.

Peserta didik akan mengobservasi secara objektif dan menuliskan hasil observasinya ke

dalam bentuk laporan. Dalam pembuatan teks LHO tidak jarang peserta didik mengalami

kesulitan. Salah satunya yaitu, peserta didik sulit untuk memulai dan mengembangkan ide

atau gagasannya ke dalam tulisannya. Jika kondisi seperti itu terjadi, maka proses

pembelajaran menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran dapat

menarik peserta didik dengan harapan peserta didik tidak hanya memahami materi saja,

tetapi dapat memproduksi tulisan yang baik pada teks LHO yang dibuatnya.

Penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi tercapainya kemampuan peserta

didik dalam memahami materi pelajaran. Pendidik harus memilih media yang tepat agar

proses pembelajaran Bahasa Indonesia tercapai. Perkembangan teknologi yang pesat dapat

membuat pendidik dengan mudah mencari media pembelajaran. Hal ini dibantu dengan

adanya internet yang mendukung pendidik dalam mencari, memilih, mengolah, mengelola,

serta menampilkan media pembelajaran yang tepat untuk materi yang akan diajarkannya.

Salah satu media pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi yaitu animasi.

Video animasi merupakan media yang cukup kompleks, karena perpaduan antara teks,

grafik, animasi, dan audio bergabung menjadi satu video, sehingga peserta didik terhibur

dan tidak jenuh. Video animasi dalam penelitian ini yaitu bertema ―Rokok‖ yang

dipublikasikan di saluran Youtube ―Yunita Anggraini‖ pada 2 Januari 2017. Video tersebut

Page 16: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

3

merupakan iklan layanan masyarakat yang berbentuk motion graphic atau animasi yang

mengandung informasi berupa data dan fakta tentang rokok. Peneliti mengambil tema ini

karena peserta didik kelas VII merupakan peserta didik yang akan memulai masa remaja.

Pada prosesnya, mereka selalu ingin mencoba hal yang baru dan mereka akan mencontoh

orang-orang terdekatnya, misalnya keluarga yang merokok. Oleh karena itu, peneliti ingin

memberikan edukasi kepada peserta didik bahwa rokok merugikan bagi kesehatan manusia

karena terdapat zat-zat beracun yang mematikan. Selain itu, diharapkan dengan

menggunakan media video animasi ini, peserta didik dapat fokus belajar dan mampu

mengembangkan sebuah ide atau gagasannya ke dalam tulisannya.

Pembelajaran teks LHO dengan menggunakan media animasi telah dibuktikan berhasil

oleh peneliti. Media animasi dapat membantu peserta didik fokus belajar sehingga peserta

didik dapat memproduksi teks LHO dengan cukup baik. Selain itu, peserta didik juga

merasa senang dengan video animasi yang ditayangkan peneliti. Hal ini dapat dibuktikan

melalui hasil wawancara peneliti dengan peserta didik setelah tes berlangsung.

Kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan di sekolah, sekarang telah mengalami

perubahan karena kondisi yang tidak memungkinkan peserta didik belajar di kelas. Kondisi

seperti ini sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Corona virus

disease (Covid-19). Sejak penyebaran Covid-19 semakin meluas, sektor pendidikan hampir

di seluruh dunia ditutup sementara. Namun, pembelajaran harus tetap berjalan yaitu dengan

memanfaatkan teknologi digital dan internet.

Di Indonesia, Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020

tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran

Covid-19. Di tengah pandemi ini, kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun

perguruan tinggi dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran jarak jauh dibagi menjadi dua yaitu, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan

(daring) dan luar jaringan (luring). Oleh karena itu, pada masa pandemi ini, penelitian akan

dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) yang memungkinkan

peserta didik tetap berada di rumah.

Page 17: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

4

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini berjudul ―Pemanfaatan Animasi

Terhadap Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas

VII A SMP Al-Fath BSD Tahun Pelajaran 2020/2021‖. Penelitian ini dilakukan untuk

melihat perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik dalam pembelajaran menulis

teks LHO dengan memanfaatkan dan tidak memanfaatkan media animasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis mengidenfikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Peserta didik kurang berminat terhadap keterampilan menulis.

2. Peserta didik sulit mengembangkan ide dan gagasannya ke dalam teks laporan hasil

observasi.

3. Guru dapat menggunakan media pembelajaran animasi agar pembelajaran berjalan

efektif.

4. Pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 dilakukan agar mencegah

penularan semakin meluas.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikaasi masalah yang telah dikemukakan, masalah yang muncul

sangat beragam sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar

pembahasan masalah tidak terlalu luas. Oleh karena itu, permasalahan yang diteliti

difokuskan pada ―Pemanfaatan Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Teks Laporan

Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas VII A SMP Al-Fath BSD Tahun Pelajaran

2020/2021‖ dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaannya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana Pemanfaatan Media Animasi Terhadap Keterampilan

Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas VII A SMP Al-Fath BSD

Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

Page 18: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

5

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan dan menganalisis Pemanfaatan Animasi Terhadap Keterampilan Menulis

Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Al-Fath BSD Tahun

Pelajaran 2020/2021.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis

kepada pihak yang terkait, di antaranya:

1. Secara Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian

pembelajaran teks laporan hasil observasi terutama di bidang keterampilan menulis.

Selain itu dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca

mengenai pemanfaatan media video animasi sebagai media pembelajaran Bahasa

Indonesia agar peserta didik berpikir kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran.

2. Secara Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini memiliki maanfaat sebagai berikut:

a. Pendidik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dalam memilih media

pembelajaran yang tepat dan memperoleh metode yang lebih efektif untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kurikulum.

b. Peserta didik

1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam

mengembangkan ide dan gagasannya ke dalam teks laporan hasil observasi.

2) Penelitian ini diharapkan memberikan stimulus pada peserta didik agar

tujuan pembelajaran tercapai.

c. Peneliti lainnya

Page 19: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

6

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang ilmu

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Page 20: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

6

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Hakikat Keterampilan Menulis

1. Definisi Keterampilan Menulis

Menulis menurut Tarigan merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan

suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik

itu.1

Dalman mendefinisikan menulis sebagai suatu kegiatan komunikasi berupa

penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan

bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur yaitu:

penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.2 Henson

berpendapat, ―Writing is to clarify ideas, explore new areas, contribute to the knowledge

base, and foster professional relationship."3 Artinya menulis bertujuan untuk memperjelas

ide, menjelajahi bidang-bidang baru, memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan, dan

membina hubungan professional. Jadi, menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang

menggambarkan lambang-lambang grafik suatu bahasa untuk menghasilkan tulisan yang

bermakna dan kreatif.

2. Menulis sebagai Proses

Kegiatan menulis memiliki tiga fase yaitu, prapenulisan, penulisam, dan

pascapenulisan. Fase prapenulisan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mempersiapkan sebuah tulisan. Di dalamnya terdiri dari kegiatan memilih topik, tujuan,

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2018).,

h.22. 2 Dalman, H., Keterampilan Menulis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012)., h.3.

3 Tonette S. Rocco dan Tim Hatcher. The Handbook of Scholarly Writing and Publishing. (San Francisco:

Jossey-Bass, 2011), h.4.

Page 21: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

7

dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan, serta menyusun kerangka karangan.

Berdasarkan kerangka karangan kemudian dilakukan pengembangan butir demi butir atau

ide demi ide ke dalam sebuah tulisan yang runtut, logis, dan enak dibaca. Itulah fase

penulisan. Selanjutnya, ketika buram (draf) karangan selesai, dilakukan penyuntingan dan

perbaikan. Itulah pascapenulisan, yang mungkin dilakukan berkali-kali untuk memperoleh

sebuah karangan yang sesuai dengan harapan penulisnya.4

Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunitas yang tidak

langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar

berpikir juga dapat menolong kita berpikir kritis, juga dapat memudahkan kita merasakan

dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau presepsi kita,

memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.5

Terdapat empat tujuan menulis yaitu: 1) wacana informatif untuk memberitahukan; 2)

wacana persuasif untuk meyakinkan; 3) tulisan literer untuk mengihibur yang mengandung

tujuan keindahan; 4) wacana ekspresif untuk mengekspresikan.

Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, di

antaranya adalah:

a. Peningkatan kecerdasan

b. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas

c. Penumbuhan keberanian

d. Pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi6

B. Hakikat Teks Laporan Hasil Observasi

1. Definisi Teks Laporan Hasil Observasi

Observasi merupakan suatu model atau bentuk kegiatan dalam penelitian. Istilah

observasi digunakan untuk kegiatan mengamati atau memperhatikan secara akurat,

4 Dalman, H., Op.Cit., h.7 – 8.

5 Henry Guntur Tarigan, Op.Cit., h.22 – 23.

6 Dalman, H., Op.Cit., h.6.

Page 22: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

8

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam

fenomena tersebut.7

Teks laporan observasi adalah teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh

melalui pengamatan. Melalui teks ini pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan atau

wawasan, bukan hasil imajinasi.8 Jadi, teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi

informasi yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Teks LHO memaparkan hasil observasi secara sistematik, objektif dan berdasarkan fakta

yang didapat. Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat

klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks hasil observasi

ini mendeskripsikan bentuk, ciri, atau sifat umum dari suatu objek.

Adapun dalam posisinya sebagai suatu laporan, baik yang menjelaskan kegiatan,

perjalanan, penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan sejenisnya, teks tersebut

berfungsi sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban atas suatu kegiatan yang

dilaksanakan penulisnya Laporan observasi dapat memberikan kondisi nyata tentang objek

yang diobservasikan dapat dipahami secara jelas dan terperinci.9

Berikut ini merupakan indikator kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia di jenjang SMP.10

Tabel 2.1

Indikator kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia di jenjang SMP

Jenis Teks Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

3.2. Membedakan teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek melalui lisan ataupun

3.2.1 Mengidentifikasi

perbedaan teks hasil observasi

dengan teks deskripsi dilihat dari

7 Uti Darmawati, Ragam Teks: Pengetahuan dan Penerapan, (Yogyakarta: PT Intan Pariwara, 2018).,

h.11. 8 Engkos Kosasih, Jenis-Jenis Teks: Dalam Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK, (Jakarta: Erlangga, 2013).,

h.49. 9 Ibid., h.44 – 45

10 Endah Tri Priyatni, Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013)., h.60 – 61.

Page 23: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

9

Laporan

Hasil

Observasi

tulisan. tujuan sosialnnya.

3.2.2 Mengidentifikasi

perbedaan teks hasil observasi

dengan teks deskripsi dilihat dari

struktur isi dan ciri bahasanya.

4.2 Menyusun teks hasil

observasi tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek sesuai dengan

karakteristik teks yang akan

dibuat, baik melalui lisan

ataupun tulisan.

4.2.1 Menulis judul teks hasil

observasi sesuai dengan objek

yang diamati.

4.2.2 Menulis definisi atau

klasifikasi umum selaras dengan

objek yang dideskripsikan.

4.2.3 Menulis deskripsi

manfaat dari objek yang diamati.

3.3 Mengklasifikasi teks hasil

observasi baik melalui lisan

maupun tulisan

3.3.1 Menentukan isi (hal yang

dideskripsikan) dalam teks hasil

observasi.

3.3.2 Menentukan kategori teks

berdasarkan isi/hal yang

dideskripsikan.

4.3 Menelaah dan merevisi teks

hasil observasi baik secara lisan

maupun tulisan.

4.3.1Mendeskripsikan

kelengkapan teks laporan hasil

observasi dilihat dari struktur

isinya.

4.3.2 Mendeskripsikan

keakuratan aspek/hal yang

dideskripsikan / dilaporkan.

4.3.3 Mendeskripsikan

kesesuaian antara judul dan isi.

4.3.4 Mendeskripsikan

kebenaran teks dari aspek

penggunaan bahasa.

4.3.5 Merevisi teks sesuai

dengan hasil telaah

2. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Dalam teks LHO terdapat 4 struktur yaitu:

Page 24: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

10

a) Definisi umum, menjelaskan objek yang diobsevasi, baik itu tentang

karakteristik, keberadaan, kebiasaan, pengelompokan, dan berbagai aspek

lainnya.

b) Definisi bagian, menjelaskan aspek-aspek tertentu dari objek yang diobservasi

secara terperinci, dilengkapi dengan data hasil observasi serta pendapat penulis.

c) Definisi manfaat menjelaskan kegunaan dari paparan tema yang dinyatakan

sebelumnya.11

3. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi juga memiliki kekhasan dari bahasa yang digunakan.

Dilihat dari segi kebahasaannya, teks laporan hasil observasi memiliki ciri berikut:

a) Biasanya menggunakan nomina/kata benda untuk menginformasikan sesuai

sesuatu yang diamati.

b) Menggunakan kata sifat/keadaan untuk mendeskripsikan sesuatu/benda yang

diamati. (contohnya: pakaian yang berlapis-lapis dan sangat tebal)

c) Menggunakan kata kerja aksi untuk menjelaskan perilaku. (contoh:

memakannya mentah-mentah)

d) Menggunakan istilah-istilah teknis.

e) Menggunakan kata konkret sesuai fakta.12

4. Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi

a) Memilih objek pengamatan

Objek pengamatan dapat berupa peristiwa, benda, atau hal lain.

b) Mengumpulkan data dengan pengamatan objek dan wawancara

Untuk menyusun laporan, diperlukan data. Data diperoleh melalui dua cara,

yaitu dengan pengamatan langsung terhadap objek yang dipilih dan/atau

melalui wawancara dengan narasumber yang memahami objek yang diamati

tersebut.

11

Engkos Kosasih, Op.Cit., h.47. 12

Endah Tri Priyatni, Op.Cit., h.77.

Page 25: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

11

c) Menyusun klasifikasi umum/definisi bagian dan deskripsi tiap-tiap bagian

Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dipilih dan dikelompokan

berdasarkan kebutuhan. Data mana yang merupakan bagian definisi umum dan

data mana yang merupakan deskripsi bagian.

d) Menjabarkan data

Data-data yang telah dikelompokkan tersebut selanjutnya dijabarkan dalam

kalimat pokok dan kalimat penjelas.

e) Menentukan judul

Jika teks telah tersusun, tugas akhir adalah menentukan judul. Judul tentu saja

harus mencerminkan isi. Selain itu, judul sebaiknya dapat menarik minat orang

untuk membaca.13

Apabila diamati dengan seksama, ada persamaan antara teks deskripsi dengan teks

laporan hasil observasi. Kedua teks tersebut termasuk dalam genre faktual yang bertujuan

melaporkan hasil pengamatan terhadap sesuatu. Jika laporan pengamatannya bersifat umum

dan deskripsinya tidak dibubuhi dengan respon dari penulis maka teks tersebut kategori

teks deskripsi. Akan tetapi, apabila laporan hasilnya bersifat khusus, bertujuan mengajuk

emosi pembaca seolah-seolah merasakan, melihat, atau mendengar apa yang dideskripsikan

penulis, maka teks tersebut dikategorikan sebagai teks laporan hasil observasi.14

C. Hakikat Media Pembelajaran

1. Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‗tengah‘,

‗perantara‘ atau ‗pengantar‘. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau mengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan.15

Dalam dunia pendidikan, media merupakan

13

Budi Waluyo, Bahasa dan Sastra Indonesia 1:untuk Kelas VII SMP dan MTs, (Solo: PT Tiga

Serangkai Mandiri, 2014)., h.22 14

Endah Tri Priyatni, Op.Cit., h.77 – 78. 15

Azhar Arsyad dan Asfah Rahman, Media Pembelajaran, (Jakarta, Rajawali Press, 2011), Cet.14, h.3.

Page 26: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

12

sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan

kemauan audien (siswa) sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.

Apabila media membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.16

Jadi media pembelajaran adalah suatu perantara yang membawa pesan dari suatu sumber

yang berisi informasi yang dapat merangsang pikiran agar terjadinya proses belajar.

Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audio

visual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus

disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru

yang bersangkutan, dan sebagainya.17

2. Video sebagai Media Audiovisual

Media audio visual (AVA) adalah media instruksional modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang

dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dilihat dan didengar.18

Pemilihan media pembelajaran harus secara cermat dan sistematis. Hal ini agar proses

pembelajaran di kelas berlangsung efektif dan efisien. Pada era modern penggunaan video

cukup populer untuk dijadikan sebagai media pembelajaran oleh pendidik, salah satunya

yaitu animasi. Video animasi merupakan bentuk media yang kompleks, karena dalam

animasi terdapat teks, grafik atau gambar yang diisi oleh suara pendidik dapat membuatnya

atau mengunduh dari berbagai situs daring. Animasi dapat dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran, Punit menyatakan bahwa ―Animation isn’t simply the motion of few

character on screen however it’s additionally a good medium to from folks perceive the

message, particular young children … animations to assist learners perceive and bear in

mind data has greatly inflated since the appearance of powerfull graphic-oriented

16

Ibid., h.4. 17

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, (Depok:

Nufa Citra Madiri, 2014)., h. 94. 18 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h.97 – 98.

Page 27: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

13

computers and animation creating code.‖ 19

Menurutnya, animasi bukan hanya gerakan

beberapa karakter di layar, tetapi juga media yan baik untuk membuat seseorang menerima

pesan, terutama anak-anak. Animasi membantu peserta didik meningkatkan pemahaman

dan daya ingat data sejak kemuncuan dari kekuatan orientasi grafik komputer dan

pembuatan kode animasi.

Penggunakan media video animasi bertujuan untuk menyajikan informasi dalam

bentuk yang menyenangkan, menarik, dan mudah dimengerti karena telinga dan mata

digunakan utnuk menyerap informasi yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu,

pendidik di zaman sekarang akan menggunakan media video dalam membantu

pembelajaran baik di kelas maupun di lokasi berbeda (dengan pendidik). Berikut adalah

kelebihan dan keterbatasan video.

a. Kelebihan yang terdapat pada video.

1) Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video menyajikan

gambar bergerak kepada siswa disamping suara yang menyertainya.

2) Video dapat menampilkan suatu fenomena yang suit untuk dilihat secara nyata.20

b. Kekurangan yang terdapat pada video.

1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikan.

2) Komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk

umpan balik yang lain.

3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.

4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.21

D. Pendidikan Jarak Jauh

1. Definisi Pendidikan Jarak Jauh

Perkembangan dunia ini telah menumbuhkan keperluan terhadap digunakannya

pendekatan pendidikan lain, disamping pendekatan pendidikan konvensional tatap muka.

19

Punit Kumar Bopche, Animation: A Learning Tool, Tesis, Rourkela: National Institute of Technology,

2015, h.1, http://www.core.ac.uk diakses pada 1 Juli 2020 pukul 20.26 WIB. 20

Daryanto, Model Pembelajaran, (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011), h.79. 21

Arief S. Sadirman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT

Raja Grafinfo Persada, 2007), h.75.

Page 28: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

14

Pendidikan lain itu adalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang pada mulanya, awal tahun

1990-an hanya dikenal dengan satu nama, yaitu pendidikan korespondensi.22

Peraturan

Kemdikbud nomor 24 tahun 2012 pendidikan jarak jauh yang selanjutnya disebut PJJ

adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya

menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi, dan

media lain.23

Jadi, pendidikan jarak jauh adalah sistem pendidikan yang pendidik dan peserta

didiknya berada ditempat yang terpisah dan waktu yang mungkin berbeda yang

memungkinkan pembelajaran menggunakan teknologi dan media tanpa mengurangi peran

pengajaran.

Sejalan dengan perkembangan mutakhir dalam bidang teknologi komunikasi dan

informasi, beberapa istilah baru banyak dipergunakan seperti, belajar elektronik (e-

learning), belajar berbasis jaringan internet dan atau intranet, belajar maya (virtual

learning), online learning, belajar secara fleksibel (flexible learning), belajar sambil

bergerak (mobile learning), hybrid learning, dan blended learning.24

Setiap istilah tersebut

memiliki kesamaan dalam metode yang digunakan, yaitu pengajar menyampaikan materi

kepada peserta didik yang terhubung melalui teknologi dan media karena jarak yang

berjauhan.

Para ahli dan praktisi PJJ senantiasa berupaya menerapkan pengalaman dalam bidang

penggunaan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas, efektivitas, dan efisiensi PJJ.25

Peran teknologi dalam PJJ sangat penting dan menonjol. Hal ini karena karakteristik PJJ

yang secara khusus menghendaki fungsi media dalam pembelajaran, Pengajar dan peserta

didik dihubungkan dengan teknologi dan pengajar membutuhkan media yang dapat

diandalkan dalam PJJ.

22

M. Atwi Suparman, Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Jarak Jauh: Solusi untuk Kualitas dan

Aksebilitas Pendidikan, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014), h.42. 23

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ―Penyelenggaraan Pendidikan

Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi‖, http://jdih.kemdikbud .go.id., diunduh pada 28 Juli 2020 pukul 16.24

WIB. 24

M. Atwi Suparman, Op.Cit., h.44. 25 Ibid., h.153.

Page 29: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

15

2. Ciri Pokok Pendidikan Jarak Jauh

Menurut Keegan, terdapat enam komponen yang menjadi ciri pokok PJJ sebagai

berikut:

a. Keterpisahan secara semi atau permanen antara pengajar dan peserta didik

sepanjang proses pembelajaran, yang membedakan PJJ dengan pendidikan tatap

muka

b. Ada pengaruh dari suatu organisasi pendidikan sejak perencanaan dan persiapan

bahan ajar, sampai pemberian layanan kepada peserta didik yang membedakannya

dengan studi pribadi

c. Penggunaan media teknis: cetak, audio, video, dan atau komputer untuk

menyatukan pengajar dan peserta didik sekaligus membawa isi pendidikan

d. Penyediaan komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat menarik manfaat

darinya dan bahkan dapat mengambil inisiatif dialog

e. Kemungkinan penemuan sekali-kali untuk keperluan pengajaran dan sosialisasi

f. Partisipasi dalam bentuk industrilisasi pendidikan dilihat dari berbagai subsistem

PJJ, seperti produksi dan reproduksi bahan ajar, dan pengiriman bahan ajar atau

transfer isi pendidikan.26

3. Kelebihan dan Keterbatasan Pendidikan Jarak Jauh

Kelebihan online learning dalam PJJ sebagai berikut.

a. Bila akses sangat terbuka dan peserta didik mempunyai komputer yang

berkualifikasi baik serta tersedia koneksi internet yang memadai, maka

pembelajaran melalui online dapat terserdia bagi peserta didik di seluruh dunia.

b. Sistem interaksi asynchronous tersedia dalam 24 jam sehari bagi peserta didik

tanpa hambatan dan perbedaan zona waktu.

c. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.

d. Bahan pembelajaran tersedia di semua sistem berbasis web

26

M. Atwi Suparman, Op.Cit., h.54.

Page 30: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

16

e. Internet dapat memberikan layanan lingkungan belajar yang bersifat student-

centered

f. Peserta didik menjadi terampil dalam menggunakan sumber belajar melalui

internet27

Keterbatasan online learning dalam PJJ sebagai berikut.

a. Untuk daerah pedesaan dan kawasan ekonomi lemah, penggunaan internet

berkontribusi terhadap kesenjangan yang lebih luas

b. Bahan kuliah online mungkin sebagian besar masih berbasis teknologi bukan

berbasis materi dan prinsip pembelajaran

c. Bahan berbasis internet didesain dengan baik membutuhkan tenaga kerja yang

intensif, waktu yang lama, tenaga yang banyak, dan biaya yang besar

d. Cukup banyak pengajar yang mempunyai kesulitan dalam menyesuaikan diri

dengan model pembelajaran learner-centered

e. Pembelajar online mempersyaratkan peserta didik lebih bertanggung jawab untuk

proses dan kemajuan belajarnya sendiri28

E. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai kemampuan menulis teks LHO telah dilakukan sebelumnya.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian pada jurnal Eka Pratiwi

Farouq pada tahun 2017 di Prosiding Seminar Nasional II dengan judul ―Efektivitas Media

Pembelajaran Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 6 Wajo.‖29

Persamaan penelitian ini dengan penelitian

saya yaitu terletak pada subjek penelitian yang memakai media audio visual dalam menulis

teks laporan hasil observasi (LHO). Media audiovisual yang saya pakai yaitu motion

graphic iklan layanan masyarakan yang berjudul ―Rokok‖ yang menampilkan informasi,

data, fakta tentang rokok, sedangkan pada penelitian Eka, tidak disebutkan tema pada video

27

M. Atwi Suparman, Op.Cit., h.128 – 129 28

Ibid., h.130 – 131. 29

Eka Pratiwi Farouq, ―Efektivitas Media Pembelajaran Audio visual dalam Pembelajaran Menulis Teks

Laporan Hasil Observasi Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 6 Wajo‖ (Semarang: Universitas PGRI

Semarang, 2017), https://prosiding.upgris.ac.id/index.php/, diakses pada 11 Juli 2020 pukul 14.14 WIB.

Page 31: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

17

tersebut. Selain itu, Eka menggunakan metode penelitian eksperimen, sedangkan penelitian

saya menggunakan kualitatif.

Simpulan yang dihasilkan pada penelitian Eka yaitu; 1) sebelum menggunakan media

audiovisual, kemampuan menulis teks LHO peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Wajo

belum mencapai kriteria karena frekuensi hanya 8 peserta didik yang memperoleh 70 ke

atas dengan nilai rata-rata 59,90. 2) setelah menggunakan media audiovisual, kemampuan

menulis teks laporan hasil observasi peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Wajo telah

mencapai kriteria kemampuan menulis teks laporan hasil observasi yaitu frekuensi 24 orang

(77,42%) yang memperoleh nilai 70 ke atas dengan nilai rata-rata 80. 3) media audiovisual

efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi kelas X SMA

Negeri 6 Wajo.

Penelitian yang relevan kedua yaitu artikel yang ditulis oleh Elfira Yanesti pada tahun

2015. Penelitian tersebut berjudul ―Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Padang dengan Menggunakan Media Audio Visual.‖30

Penelitian Elfira Yanesti memiliki kesamaan dengan penelian saya yaitu menggunakan

keterampilan menulis teks LHO dan memakai media audio visual. Media audio visual yang

saya pakai yaitu animasi sedangkan pada penelitian Elfira tidak disebutkan. Perbedaan

penelitian saya dengan penelitian Elfira terletak pada metodologi penelitian. Saya memakai

metodologi penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan penelitian Elfira memakai kuantitatif

deskriptif. Penelitian ini memiliki simpulan yaitu, hasil menulis teks laporan hasil observasi

siswa kelas VII SMP Negeri 17 Padang dengan menggunakan media audio visual diperoleh

hasil gabungan keempat indicator tergolong baik dalam rentang 76% – 84%.

Penelitian selanjutnya yaitu, skripsi Azizi pada tahun 2017 dengan judul ―Peningkatan

Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Obsrvasi dengan Menggunakan Strategi

30

Elfira Yanesti, ―Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 17

Padang dengan Menggunakan Media Audio Visual‖, (Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat, 2015),

https://jim.stkip-pgri-sumbar.ac.id, diakses pada 8 Agustus 2020 pukul 15.08 WIB.

Page 32: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

18

Pemodelan pada Peserta Didik Kelas VII C SMP Negeri 15 Yogyakarta.‖31

Judul penelitian

tersebut memiliki kesamaan dengan judul penelitian saya yang terletak pada subjek

penelitiannya yaitu keterampilan menulis teks laporan hasil observasi. Namun, pada

penelitian saya menggunakan media pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil

kemampuan menulis teks LHO, sedangkan pada skripsi Azizi menekankan pemakaian

strategi belajar pemodelan sebagai hasil peningkatan menulis teks LHO.

Hasil yang didapat dalam skripsi ini terdapat 3 poin, yaitu: 1) peningkatan proses yang

dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu antusiasme peserta didik, keaktifan, dan perhatian

peserta didik. Secara proses, setelah diberi tindakan menggunakan strategi pemodelan

motivasi peserta didik meningkat, dilihat dari perhatian dan reskon peserta didik yang

memperhatian materi pembelajaran menulis LHO. 2) peningkatan produk yang dapat

dilihat dari beberapa aspek yaitu kualitas isi, organisasi penulisan, ejaan dan tata tulis. 3)

rencana tindak lanjut. Penelitian ini ditindak lanjuti sebagai berikut, (a) strategi pemodelan

ini dapat digunaan sebagai salah satu alternatif dalam penggunaan strategi pembelajaran

dalam menulis teks LHO. (b) guru mata pelajaran bahasa Indonesia akan menerapkan

strategi pemodelan dalam pembelajaran menulis teks LHO.

Penelitian yang relevan lainnya yaitu skripsi yang ditulis oleh Siti Nurafifah,

mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, pada tahun 2014, dengan judul ―Penggunaan Media Audio Visual Dalam

Pembelajaran Menulis Teks Iklan Siswa Kelas VIII-6 SMPN 87 Jakarta‖. Persamaan antara

penelitian penulis dengan penelitian Siti Nurafifah yaitu dengan menggunakan media audio

visual dengan metode kualitatif. Namun, dalam penelitian saya materi pembelajarannya

adalah keterampilan menulis teks LHO, sedangkan Siti Nurafifah dengan materi teks

iklan.32

31 Azizi, ―Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Obsrvasi dengan Menggunakan Strategi

Pemodelan pada Peserta Didik Kelas VII C SMP Negeri 15 Yogyakarta‖, (Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta, 2017), https://core.ac.uk.pdfPDF, diakses pada 11 Juli 2020 pukul 14.25 WIB. 32

Siti Nurafifah, ―Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis Teks Iklan Siswa Kelas

VIII-6 SMPN 87 Jakarta‖, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019), https://repository.uinjkt.ac.id,

diakses pada pada 11 Juli 2020 pukul 15.12 WIB.

Page 33: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

19

Simpulan dari penelitian Siti Nurafifah yaitu pembelajaran menulis teks iklan

berbentuk poster dengan menggunakan media audio visual pada peserta didik kelas VIII-6

SMP Negeri 87 Jakarta terbukti berhasil. Jumlah peserta didik yang belum mencapai KKM

pada teks kedua lebih sedikit dibandingan tes pertama. Nilai rata-rata pada tes pertama

belum berhasil mencapai KKM yaitu sebesar 7,1 sedangkan pada tes kedua naik menjadi

8,1. Aspek penilaian yang sangat mencolok mengalami perubahan adalah aspek

ketertarikan gambar.

Page 34: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Al-Fath BSD yang bertempat di Jalan Lengkong

Gudang Timur Raya, RT. 002 RW 024 No. 24, Lengkong Gudang Timur, Kec. Serpong,

Kota Tangerang Selatan, Banten. Waktu pengambilan data dilakukan pada 27 Juli – 31 Juli

2020. Waktu penelitian skripsi ini dilaksanakan mulai 20 Juli – 10 November 2020.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu popuasi dari keseluruhan peserta

didik kelas VII SMP Al-Fath BSD yaitu 58 peserta didik. Kemudian, sampel yang diambil

adalah peserta didik kelas VII A sebanyak 20 peserta didik. Hal ini merupakan rekomendasi

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena hanya kelas VII A yang memiliki peserta

didik terbanyak, yaitu 20 peserta didik.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan

secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.33

Marilyn Lichtman menyatakan bahwa penelitian kualitatif yaitu ―about the systematic

investigation of social phenomena and human behavior and interaction. They involve more

than just obtaining test score. They involve careful and listening to people in their natural

settings. ‖34

yaitu tentang penyelidikan sistematis fenomena sosial, perilaku manusia, dan

33 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2016), h.15. 34

Marlyn Lichtman, Qualitative Research in Education: A User Guide, (United States: Sage Publication,

2013), 3rd

ed, h.4.

Page 35: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

22

interaksi. Mereka melibatkan lebih dari sekadar memperoleh nilai ujian. Merka melibatkan

kehati-hatian dan mendengarkan orang-orang di lingkungan alamai mereka.

Penelitian kualitatif memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi

pemikiran dan interprtasi terhadap gejala yang diamati serta utuh (holistik) karena setiap

aspek dari objek itu mempunyai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.35

sedangkan,

penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.36

Analisis yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif-analitik

yang berarti interpretasi terhadap isi dibuat dan disusun secara sistemik/menyeluruh dan

sistematis.37

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti

secara tepat.38

Dalam penelitian deskriptif kualitatif, yang dimaksud dengan ‗kualitatif‘

adalah datanya. Data kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan atau kata

sifat.39

Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri yaitu, metode penelitian kualitatif dilakukan

secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara berhati-hati

(dengan cermat) apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen

yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.40

Pendekatan yang tepat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif, atau yang biasa dikenal dengan penelitian deskriptif kualitatif.

Jadi, deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang memandang objek sebagai sesuatu yang

dinamis yang dilakukan secara alamiah dan data yang terkumpul akan dideskripsikan

dengan bentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

35 Sugiyono, Op.Cit., h. 17.

36 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2018), Cet.17, h.157. 37

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet.9, h.36 – 37. 38

Sukardi, Op.Cit., 39

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),

h.21. 40

Sugiyono, Op.Cit., h. 22.

Page 36: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

23

Penggunaan pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk mengungkap penilaian yang

dilakukan oleh guru, maka dari itu diperlukan pengamatan yang mendalam. Selain itu,

dapat menemukan perubahan tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian terhadap

pembelajaran seperti, persespsi, motivasi, minat, mengembangkan ide, dan lain-lain.

Dengan demikian, penggunaan pendekatan ini dimaksudkan agar data berupa keterampilan

menulis teks laporan hasil observasi pada peserta didik kelas VII SMP Al-Fath BSD

digambarkan secara objektif dan apa adanya berdasarkan apa yang peneliti dapatkan.

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka dibutuhkan teknik

pengumpulan data. Prosedur pengumpulan data penelitian menggunakan dua jenis data,

yang dapat digolongkan sebaai berikut.

1. Data Primer

Data primer meliputi tes keterampilan menulis teks laporan hasil observasi peserta

didik. Tes merupakan suatu bentuk pengukuran dan tes hanyalah suatu cara untuk

mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan) tentang peserta

didik.41

Tes umumnya untuk mengukur tingkat penguasaan dan kemampuan peserta

didik secara individual dalam cakupan dan ilmu pengetahuan yang telah ditentukan oleh

pendidik.42

Tes tentu memiliki kriteria yaitu reliabel dan validitas. Tes dapat dikatakan reliabel

apabila tes tersebut berdasarkan kemampuan subjek penelitian yang sesungguhnya. Cara

yang dilakukan peneliti dalam menentukan reliabilitas tes yaitu dengan melakukan tes

sebanyak dua kali, yaitu tes ke-1 dan tes ke-2 dengan cara mengorelasikan hasi tes

pertama dan kedua pada subjek penelitian yang sama. Kedua tes tersebut dilakukan

secara tertulis.

Tes pertama bertujuan untuk mengtahui kemampuan menulis teks laporan hasil

observasi sebelum memanfaatkan media audio visual yang berupa video animasi.

41

Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi: Edisi Kedua,

(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2016), h.123. 42

Sukardi, Op.Cit., h.139.

Page 37: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

24

Kemudian, pada tes kedua bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks

laporan hasil observasi setelah memanfaatkan media audio visual yang berupa video

animasi. Hasil dari tes ini diharapkan peserta didik mampu mengeksplor kemampuannya

dan mengembangkan ide dalam menulis. Selain itu, tes dapat memberikan informasi

kepada peneliti mengenai kemampuan peserta didik dalam menulis teks laporan hasil

observasi sebelum dan sesudah penggunaan media audio visual. Kemudian validitas tes

sebagai instrumen pengumpulan data dikatakan valid apabila tes tersebut bersifat sahih

dan yang diteliti sesuai dengan variabel penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data yang diperoleh dari nontes yaitu observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara sebagai berikut.

a. Observasi

Nasution dalam Sugiiyono menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Sedangkan Marshall menyatakan bahwa ―through observation, the

reasercher learn about behavior and the meaning attached to those behavior‖. Melalui

observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.43

Pengamatan (observasi) merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan cara

mengamati objek secara cermat dan terencana. Objek yang dimaksud, dapat berwujud

orang (misalnya peserta didik), kegiatan, keadaan, benda, dan lain-lain.44

Jadi,

observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data

dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Observasi yang dilakukan peneliti yaitu secara daring. Hal ini karena kondisi yang

tidak memungkinkan peneliti melakukan observasi secara langsung, karena mengikuti

imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah demi menekan penyebaran Covid-19.

Selain itu, pembelajaran di sekolah dilakukan dengan PJJ. Proses pembelajaran Bahasa

43 Sugiyono, Op.Cit., h. 310

44 Burhan Nurgiyantoro, Op.Cit., h.111.

Page 38: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

25

Indonesia dalam materi menulis teks laporan hasil observasi dilakukan secara daring

dengan menggunakan aplikasi Zoom.

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi dalam rangka penelitian

kualitatif, sehingga konteksnya alamiah atau apa adanya, yaitu dengan cara mengikuti

setiap proses pembelajaran di kelas dan bergabung pada ruang kelas di Zoom.

Hal yang diamati oleh peneliti adalah mengenai cara belajar peserta didik, dengan

cara penyampaian materi serta media yang digunakan oleh peneliti. Alat bantu yang

digunakan berupa lembar observasi aktivitas belajar peserta didik pada saat materi

menulis teks laporan hasil observasi. Selain itu, peneliti juga Selain itu, peneliti juga

menangkap layar (screenshoot) untuk dokumentasi.

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan

informasi dari responden (peserta didik, orang yang diwawancarai) dengan melakukan

tanya jawab sepihak. Artinya, dalam kegiatan wawancara itu pertanyaan hanya berasal

dari pihak pewawancara, sedangkan responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan

saja.45

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya kecil/sedikit.46

Jadi, wawancara merupakan suatu cara untuk

mendapatkan informasi lebih mendalam dari responden dengan melakukan tanya jawab

lisan dengan dua orang atau lebih.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada pendidik dan peserta

didik kelas VII. Peneliti melakukan teknik wawancara semiterstruktur yaitu peneliti

menanyakan pertanyaan yang sudah tersusun secara sistematis, kemudian diperdalam

dengan menggali keterangan lebih dalam, maka keterangan yang didapat akan lebih

lengkap dan mendetail.

45 Burhan Nurgiyantoro, Op.Cit., h.114.

46 Sugiyono, Op.Cit., h. 194.

Page 39: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

26

Wawancara yang dilakukan bersama pendidik menggunakan via telepon, guna

mendapatkan informasi mengenai minat dan ketertarikan peserta didik kelas VII

terhadap materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, peneliti dapat menemukan

informasi mengenai media pembelajaran yang sering dipakai oleh guru. Wawancara

yang dilakukan bersama peserta didik juga menggunakan via telepon, guna

mendapatkan informasi mengenai ketertarikan dan kesulitan peserta didik pada saat

pembelajaran keterampilan menulis teks laporan hasil observasi. Berikut adalah tabel

pertanyaan wawancara kepada guru dan peserta didik yang peneliti ajukan dan jawaban

atas wawancara ini berada pada lampiran.

1) Wawancara Guru

Tabel 3.1

Wawancara Guru

No Pertanyaan

1 Media apa yang biasa Ms gunakan ketika mengajar?

2 Apakah Ms pernah menggunakan media audio visual dalam mengajar

3 Bagaimana minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia

ketika memakai media audio visual?

4 Bagaimana pendapat Ms mengenai kegiatan pembelajaran menulis teks

laporan hasil observasi dengan media audio visual?

5 Apakah ada kendala atau kesulitan dalam mengajar materi teks laporan hasil

observasi?

2) Wawancara Peserta didik

Tabel 3.2

Wawancara Peserta Didik

No Pertanyaan

1 Apakah kamu pernah belajar menulis teks laporan?

2 Laporan apakah yang pernah kamu tulis?

3 Apakah saat kamu menulis teks laporan, guru memakai media pembelajaran?

Page 40: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

27

4 [Jika guru memakai media pembelajaran] Media apa yang digunakan guru

saat mengajar teks laporan?

5 Bagaimana pemahaman kamu belajar menulis teks laporan hasil observasi

sebelum menggunakan media audio visual?

6 Apakah media audio visual dapat membantu kamu dalam menulis teks

laporan hasil observasi?

7 Apakah terdapat kesulitan atau kendala dalam belajar Bahasa Indonesia

ketika PJJ?

8 Apakah kamu tertarik pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi

dengan menggunakan media audio visual?

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,

dan sebagainya.47

Hasil penelitian ini akan lebih kuat dan dapat dipercaya apabila

didukung dengan adanya bukti berupa dokumen. Dokumentasi yang dilakukan oleh

peneliti berbentuk tulisan dan gambar.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dalam Sugiyono, analisis data kualitatif menyatakan bahwa ―data

analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts,

fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of

them and enable you to present what you have discovered to others‖. Menurutnya, analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.48

Data yang diperoleh (berupa kata-

kata, gambar, perilaku) tidak dituang dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan

47 Suharsini Arikunto, Op.Cit., h.274

48 Sugiyono, Op.Cit., h. 334.

Page 41: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

28

tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekadar angka atau

frekuensi. Dalam melakukan analisis data, peneliti memberikan pemaparan gambaran

mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.49

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasi data, menjabarkannya ke dalam unit-

unit, melaksanakan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.50

Dalam penelitian ini, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Pendidikan Jarak

Jauh (PJJ). Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, maka pengambilan data dilakukan

secara daring. Pengambilan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia sebagai pengajar materi teks laporan hasil observasi. Hasil pembelajaran

yang didapatkan oleh guru, diserahkan kepada peneliti sebagai data kemampuan menulis

teks laporan hasil observasi peserta didik kelas VII A SMP Al-Fath BSD.

1. Analisis Data Tes

a. Pada saat melakukan analisis data tes, peneliti terlebih dahulu membaca hasil

keterampilan menulis teks laporan hasil observasi peserta didik dan membuat

analisis serta dicatat.

b. Peneliti menentukan nilai atau skor untuk menggambarkan kemampuan peserta

didik secara individu dalam keterampilan menulis teks laporan hasil observasi.

Dalam menyesuaikan hasil pembelajaran dan memudahkan proses evaluasi,

peneliti modifikasi rubrik penilaian dari penilaian Burhan Nurgiyantoro dan

Buku Guru. Berikut aspek penilaian menulis teks laporan hasil obeservasi

menurut penilaian Burhan Nurgiyantoro.

49

Margono, Op.Cit., h.39. 50

Sugiyono, Op.Cit.,

Page 42: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

29

Tabel 3.3

Penilaian Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Peserta Didik No Nama

Peserta

Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan dan

Tata Tulis

(3 – 10 )

Jumlah

Skor

1

2

3

n.

Berdasarkan rubrik penilaian menurut Burhan Nurgiyantoro, maka memerlukan

penilaian aspek yang lebih terperinci demi memudahkan peneliti dalam menilai

keterampilan menulis peserta didik. Oleh karena itu, peneliti membuat tabel modifikasi

untuk setiap aspek penilaian berdasarkan buku guru Bahasa Indonesia SMP kelas VII dan

buku Bahasa Indonesia SMP kelas VII sebagai sumber rujukan. Namun dalam penelitian

ini, tetap memakai rubrik penilaian menurut Burhan Nurgiyantoro.

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Setiap Aspek yang Dinilai Aspek

yang

Dinilai

Skor Kriteria

Skor

Maksimal

Kualitas Isi

(8 – 25)

8 – 10 Kurang: tulisan yang disajikan tidak rapih, namun sudah

sesuai dengan tema, sedikit sekali fakta yang ditemukan,

informasi yang disajikan kurang lengkap.

25

11 – 14 Cukup: tulisan yang disajikan kurang rapih, namun sudah

sesuai dengan tema, sedikit menggunakan fakta yang

mendukung, informasi yang disajikan kurang lengkap.

15 – 20 Baik: tulisan yang disajikan rapih, sesuai dengan tema,

menggunakan fakta yang mendukung, informasi yang

disajikan lengkap.

21 – 25 Sangat Baik: tulisan yang disajikan rapih, sesuai dengan

tema, bersifat informatif dan objektif, menggunakan fakta

yang mendukung, informasi yang disajikan lengkap.

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

7 – 8 Kurang: tulisan disusun hanya satu paragraf (satu struktur) 15

9 – 11 Cukup: tulisan disusun dengan dua paragraf (dua struktur)

11 – 13 Baik: tulisan disusun mengikuti struktur teks LHO dengan

menggunakan 3 paragraf (definisi, bagian, manfaat) namun

masih ditemukan salah penempatan kalimat pada struktur teks.

13 – 15 Sangat Baik: tulisan disusun mengikuti struktur teks LHO

dengan menggunakan 3 paragraf (definisi, bagian, manfaat)

dengan penempatan kalimat pada struktur teks yang sesuai.

Struktur

Bahasa

10 – 14 Kurang: struktur bahasa yang digunakan masih kurang baik,

ditemukan kesalahan kata tidak baku lebih dari 8, ditemukan

30

Page 43: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

30

(10 – 30) kalimat yang tidak memiliki objek atau predikat.

14 – 19 Cukup: struktur bahasa yang ditemukan terdapat kata tidak

baku kurang dari 8, menggunakan bahasa yang baik, tidak

ditemukan bentuk kalimat SPOK atau SPO pada tulisannya.

20 – 24 Baik: struktur bahasa meliputi kata baku, jika ditemukan kata

tidak baku kurang dari 5, menggunakan bahasa yang baik dan

benar, sudah memakai bentuk kalimat SPOK dan SPO dengan

benar

25 – 30 Sangat Baik: struktur bahasa meliputi kalimat yang padu dan

efektif, jika ditemukan kata tidak baku kurang dari 3,

menggunakan bahasa yang baik dan benar, sudah memakai

bentuk kalimat SPOK dan SPO dengan benar

Diksi

(8 – 20)

8 – 10 Kurang: terdapat kesalahan dalam pemakaian diksi,

menggunakan kata idiomatik, kata istilah dalam bidang

tertentu, kata hubung (konjungsi) lebih dari 10.

20

11 – 14 Cukup: terdapat kesalahan dalam pemakaian diksi,

menggunakan kata idiomatik, kata istilah dalam bidang

tertentu, kata hubung (konjungsi) kurang dari 10 (9 – 10)

15 – 17 Baik: terdapat kesalahan dalam pemakaian diksi,

menggunakan kata idiomatik, kata istilah dalam bidang

tertentu, kata hubung (konjungsi) kurang dari 8 (6 – 8)

17 – 20 Sangat Baik: terdapat kesalahan dalam pemakaian diksi,

menggunakan kata idiomatik, kata istilah dalam bidang

tertentu, kata hubung (konjungsi) kurang dari 5.

Ejaan dan

Tata Tulis

(3 – 10 )

3 – 4 Kurang: terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan kata, huruf

kapital, huruf miring, dan pungtuasi lebih dari 10.

10

5 – 6 Cukup: terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan kata, huruf

kapital, huruf miring, dan pungtuasi kurang dari 10 (8 – 10)

7 – 8 Baik: terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan kata, huruf

kapital, huruf miring, dan pungtuasi kurang dari 8 (6 – 8 )

8 – 10 Sangat Baik: terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan kata,

huruf kapital, huruf miring, dan pungtuasi kurang dari 5.

Skor Maksimal 100

c. Menentukan nilai rata-rata kelas dengan rumus

= ∑

Keterangan: ∑

= Jumlah Nilai

Jumlah Peserta Didik

2. Analisis Data Nontes

Analisis data nontes dilakukan dengan cara membandingkan atau menyesuaikan hasil

data yang didapat dengan hasil tes. Data nontes dijadikan sebagai penguat data tes.

Page 44: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan mendeskripsikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

meliputi sejarah pendidiran SMP AL-Fath BSD, keadaan sekolah seperti sarana dan

prasarana, tenaga pengajar (guru), peserta didik serta hasil penelitian yang meliputi

informasi kemampuan peserta didik pada tes pertama dan tes kedua. Kedua tes mengambil

tema yang sama yaitu rokok. Tes pertama pendidik tidak memakai media pembelajaran,

sedangkan pada tes kedua memakai media pembelajaran berupa video animasi tentang

rokok.

A. Deskripsi Data

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMP AL-FATH

N.S.S : 202286305185

NPSN : 69921932

Status : Swasta

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Yayasan

SK Pendirian Sekolah : 421.3/Kep.4283-Dindik/201

Tanggal SK Pendirian : 26 November 2015

SK Izin Operasional : 421.3/Kep.4283-Dindik/201

Tanggal Izin SK Operasional : 26 November 2015

2. Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah Al-Fath Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 2001 dengan jenjang

KB-TK-SD di Cirendeu, Tangerang Selatan. Sekolah Al-Fath berada di naungan

Yayasan Bina Insan Sakina yang didirikan dihadapan Notaris Tuti K. Setiahati Sutoro

dengan Akte Pendirian No.4/15 Februari 2001. Pada tahun 2006 sekolah Al-Fath

membuka cabang di BSD dan setahun kemudian SMP Al-Fath berdiri di Cirendeu dan

cabang BSD mulai mengikutinya sesuai dengan lulusnya tingkat 6 dari SD Al-Fath

Page 45: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

32

BSD. Berbekal pengalaman 19 tahun, SMP Al-Fath mampu menghasilkan peserta didik

yang berkualitas.

Sekolah yang berlokasi di Jalan BSD Jombang RT 2 RW 4, Lengkong Gudang

Timur, Serpong, Tangerang Selatan, Banten ini mengusung tema ―Sekolah

Menyenangkan‖ karena memiliki berbagai kegiatan, seperti Art Corner, PAT, kelas seni

(musik, tari, lukis, dan teater) sedangkan ekstrakurikuler seperti, pramuka, paskibra,

BTQ, Basket (Putera dan Puteri), futsal, tennis, dll menjadi sarana bagi peserta didik

untuk menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas di SMP Al-Fath BSD.

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Membangun anak Indonesia yang mandiri, kreatif, inovatif, dan berakhlakul

karimah dan cinta lingkungan

b. Misi

1) Membentuk kader pemimpin bangsa dan intelektual muslim berwawasan luas

dan berjiwa akhlakul karimah

2) Mendukung peserta didik mengembangkan diri sesuai dengan

kemampuannya masing-masing

3) Mengembangkan kreatifitas menulis dan berkomunikasi baik dalam Bahasa

Indonesia dan Bahasa Inggris

4) Mendidik peserta didik mendiri dan bertanggung jawab serta berwawasan

teknologi Mendidik peserta didik berwawasan lingkungan dan cinta

lingkungan

4. Guru, Tenaga Kependidikan, dan Peserta didik

1) Data Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Al-Fath BSD

Tabel 4.1

Daftar Guru dan Tenaga Kependidikan SMP AL-Fath BSD

No Nama Jabatan Tahun

Masuk

Pendidikan

Terakhir

1 Taufiq, S.Sos.I, M.Pd.I Kepala Sekolah 2003 S2

2 Ari Mahfudin, S.Pd.I Wakasek Bid.

Kesiswaan dan

2010 S1

Page 46: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

33

Guru PAI

3 Rahmi Rahayu, S.Pd. Wakasek Bid.

Kurikulum dan

Guru Bahasa

Inggris

2016 S1

4 Wishnu Sasongko, M.Pd Koordinator

Ekskul dan Guru

PKN

2011 S2

5 Muhammad Dofir, S.Pd. Koordinator

Pembelajaran dan

Guru Matematika

2014 S1

6 Purnama Sari, S.Pd. Guru IPS 2019 S1

7 Elih Laswati, S.Pd. Guru Bahasa

Indonesia

2016 S1

8 Fajar Setio Utomo, S.Pd. Guru Bahasa

Indonesia

2016 S1

9 Widyawati Tria Rani, S.Pd. Guru Bahasa

Indonesia

2019 S1

10 Melky Yanes, S.Pd. Guru Prakarya 2006 S1

11 Diah Sugihati, S.Pd. Guru Bahasa

Jepang

S1

12 Ats-Tsauratul Maimanah,

S.Pd.

Guru Bahasa

Inggris

2015 S1

13 Bellania Shinta Maynanda,

S.Pd.

Guru Bahasa

Inggris

2019 S1

14 Ahmad Mitahul Khair, S.Pd. Guru IPA 2016 S1

15 Hendriyana, S.Si. Guru IPA 2016 S1

16 Azka Azzahra, S.Pd. Guru IPA 2019 S1

17 Mika Agusfianti, S.Pd. Guru Matematika 2013 S1

18 Puji Arisma, S.Pd. Guru Matematika 2019 S1

19 Habibullah, S.Pd. Guru Olahraga 2019 S1

20 Ade Nur Azizah, S.Pd.I Guru PAI 2014 S1

21 Nurhidayatullah, S.Pd.I Guru PAI 2015 S1

22 Sadewo Satriadi, S.Pd. Guru TIK dan

Komputer

2017 S1

23 Petugas TU 5 Staf TU - SMA/SMK

1 Staf TU - D3

2 Staf TU - S1

24 Tenaga Lainnya 8 Tenaga Lainnya - SMA/SMK

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua guru sudah menyelesaikan sekurang-

kurangnya Strata 1 dan mengampu mata pelajaran sesuai dengan jurusan yang

ditempuhnya. Selain itu, tidak ada tenaga pendidikan yang pendidikannya di bawah

Page 47: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

34

SMA/SMK. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah Al-Fath BSD sudah mengutamakan orang

yang berpendidikan dan ahli dibidangnya.

2) Data Keadaan Peserta didik

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Didik SMP AL-Fath BSD

Kelas Ket Tahun 2020-2021

VII

L 27

P 31

Jumlah 58

VIII

L 30

P 22

Jumlah 52

IX

L 20

P 25

Jumlah 45

Rekapitulasi

L 63

P 66

Jumlah 129

c. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.4

Sarana dan Prasarana SMP AL-Fath BSD

Nama

Kondisi

Jumlah Baik Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

Ruang Kelas 8 0 0 0 8

Ruang Guru 1 0 0 0 1

Ruang Kepala Sekolah 1 0 0 0 1

Ruang Tata Usaha 2 0 0 0 2

Perpustakaan 1 0 0 0 1

Laboratorium 0 1 0 0 1

Lapangan 3 0 0 0 3

Kolam Renang 3 0 0 0 3

Toilet 4 0 0 0 4

Tempat Parkir 2 0 0 0 2

Komputer 17 1 0 0 18

Page 48: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

35

B. Deskripsi Pengumpulan Data

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Video Animasi

Video animasi yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis teks laporan

hasil observasi pada peserta didik kelas VII A SMP Al-Fath BSD bertema rokok. Video

ini diunduh pada laman video berbagi Youtube milik Yunita Anggraini dengan judul

―Rokok – Motion Grafis Iklan Layanan Masyarakat ǀ Politeknik Negeri Batam 2017

Semiotika Peirce‖ pada tautan https://youtu.be/P7Pc1GaoYiw.

Pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi termasuk ke dalam Kompetensi

Dasar 4.2 dengan indikator pencapaian kompetensinya. KD 4.2 yaitu menyusun teks

hasil observasi tanggapan deskriptif sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat,

baik melalui lisan ataupun tulisan, dan indikator pencapaian yaitu: 1) menulis judul teks

hasil observasi sesuai dengan objek yang diamati. 2) menulis definisi/klasifikasi umum

selaras dengan objek yang dideskripsikan. 3) menulis deskripsi manfaat dari objek yang

diamati.

2. Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Al-Fath BSD tahun pelajaran 2020/2021 pada

semester ganjil. Pada penelitian ini, subjek penelitian yaitu peserta didik kelas VII yang

berjumlah 60 peserta didik. Sedangkan sempel yang diambil sebanyak 20 peserta didik,

yaitu kelas VII A. Alasan peneliti memilih VII A karena hasil rekomendasi dari guru

Bahasa Indonesia. Menurut guru tersebut, kelas VII A merupakan kelas yang paling

aktif dibandingkan dengan kelas lainnya.

Pembelajaran materi teks laporan hasil observasi dilakukan dengan menggunakan

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) secara daring. Dalam proses pengambilan data, peneliti

dibantu oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pengajar materi teks laporan

hasil observasi. Hal ini karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir, sekolah

membatasi akses masuk bagi orang baru ke dalam lingkungan sekolah. Pembelajaran

dilakukan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan peneliti ikut hadir dalam

mengikuti pembelajaran sebagai anggota.

Page 49: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

36

Dalam pengambilan data, peneliti tidak dapat melihat langsung proses peserta didik

memproduksi teks laporan hasil observasi karena pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan PJJ, tidak memungkinkan untuk melihat langsung prosesnya. Namun,

peserta didik dapat menanya secara personal kepada guru pada saat tes dimulai. Data

yang diambil tidak dimanipulasi oleh peneliti, karena hasil pembelajaran yang guru

dapatkan dari peserta didik, diserahkan kepada peneliti sebagai data kemampuan

menulis teks laporan hasil observasi peserta didik.

Penelitian dirancang mengikuti sistem pembelajaran di sekolah, sehingga menjadi 3

kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk perkenalan dan menjelaskan

pengertian dan ciri-ciri teks laporan hasil observasi dengan tatap muka via aplikasi

Zoom selama 50 menit. Pada saat pertemuan pertama, tidak semua peserta didik hadir,

hanya 18 peserta didik yang mengikuti pembelajaran. 2 peserta didik lainnya izin.

Namun, untuk pertemuan berikutnya, guru sudah memberitahu di grup chat kelas agar

seluruh peserta didik kelas VII A untuk mengikuti tes yang diadakan pada pertemuan

berikutnya, karena tes ini akan dimasukkan sebagai bahan penilaian di rapor oleh guru

mereka.

Pertemuan kedua digunakan untuk menjelaskan struktur dan unsur teks laporan

hasil observasi dan melakukan tes ke-1. Pada tes ini, dilakukan untuk melihat

kemampuan awal peserta didik dalam menulis teks laporan hasil observasi.

Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka secara daring selama 20 menit setelah itu

pembelajaran di zoom diselesaikan. Peserta didik membuat teks laporan hasil observasi

secara mandiri dan hasilnya diserahkan kepada guru. Dalam proses memproduksi teks,

peserta didik dapat menanya kepada guru secara personal mengenai materi atau tes. Pada

pertemuan ini, semua peserta didik hadir dan mengumpulkan hasil tes kepada guru.

Pada pertemuan ketiga digunakan untuk menjelaskan kembali struktur dan unsur

teks laporan hasil observasi dan melakukan tes ke-2. Tes ini dilakukakan dengan

menggunakan media video animasi sebelum tes dimulai. Pembelajaran dilakukan secara

daring selama 20 menit dan secara luring selama 60 menit. Peserta didik juga dapat

menanya dalam proses memproduksi teks dan hasilnya diserahkan kepada guru secara

Page 50: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

37

personal. Semua peserta didik hadir dan mengumpulkan hasil tulisannya kepada guru.

Pada penelitian ini, tidak dilakukan remedial. Peserta didik hanya melakukan tes

pertama dan kedua dalam membuat teks LHO.

C. Pembahasan

1. Deskripsi Hasil Data Tes Pertama

Dalam memperoleh data tentang kemampuan peserta didik menulis teks laporan

hasil observasi, maka dilakukan tes. Guru melakukan tes pertama setelah menjelaskan

materi teks laporan hasil observasi. Pada tes pertama dapat diketahui bahwa banyak

peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menulis teks. Salah satu penyebabnya

yaitu peserta didik kurang memiliki informasi yang berupa fakta tentang rokok. Dalam

teks laporan hasil observasi, fakta sangat dibutuhkan. Hal ini karena teks laporan hasil

observasi merupakan teks hasil pengamatan peserta didik terhadap objek yang diamati.

Pada tes pertama, peserta didik kurang memahami teks laporan hasil observasi. Hal

ini terlihat dari hasil tes yang dilakukan. Peserta didik masih sulit menempatkan

informasi yang berupa fakta ke dalam struktur teks laporan hasil observasi. Fakta-fakta

yang ditulis masih bersifat umum mengenai objek. Namun, peserta didik mengikuti

instuksi yang diberikan guru dengan membuat teks laporan hasil observasi minimal tiga

paragraf.

Cukup banyak peserta didik yang sudah memperhatikan aspek bahasa pada teks

yang dibuatnya. Tidak sedikit peserta didik yang membuat teks dengan menggunaan

bahasa yang baik dan benar. Namun, dalam teks terlihat peserta didik sulit untuk

membuat kalimat yang padu. Berikut ini hasil data tes pertama dari kelas VII A SMP Al-

Fath BSD.

Tabel 4.5

Penilaian Tes Pertama

No Nama Peserta Didik Skor dan Aspek yang Dinilai

A B C D E Jum

lah

Skor

Kri

teria

1 Adzka Aviciena 10 8 25 15 7 65 C

2 Alfath Syahmi Hean 12 8 20 13 5 58 C

Page 51: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

38

3 Alvin Adrian Putra 12 10 20 15 5 62 C

4 Alya Namira Pranowo 10 8 20 13 7 58 C

5 Carissa Kineta Namara 10 10 22 12 7 61 C

6 Daksha Harshavardana Adrian 15 12 23 12 5 67 C

7 Danendra Arsya Putra

Wardhana

15 11 25 12 6 69 C

8 Faliha Aliya Susilo 17 10 15 13 5 60 C

9 Fattashauma Hamidala

Puspanandi

12 10 22 15 7 64 C

10 Ibrahim Satria Anggara 15 11 25 12 7 70 C

11 Luminaire Tribuana Celmira 20 12 25 17 7 81 B

12 Melati Aida Khairani 16 13 20 12 5 66 C

13 Muhammad Aqsha Tintono 15 8 22 13 5 63 C

14 Nasyama Nindya Hime 15 14 25 15 6 75 C

15 Pandega Aryandry Prabaswara

Bawono

10 8 22 12 5 57 C

16 Quaneisha Caluellarifa Viery 15 13 23 15 7 73 C

17 Raisha Kanaya 15 10 23 13 6 67 C

18 Rr Neatcy Ramadhaniar Dhutri 10 8 23 14 8 63 C

19 Shireen Azalia Fauzan 12 10 22 13 5 62 C

20 Tegar Sujatmika 18 10 24 17 8 77 B

Keterangan:

A: Kualitas Isi (8-25)

B: Organisasi Penulisan Struktur (7-15)

C: Struktur Bahasa (10-30)

D: Diksi (8-20)

E: Ejaan dan Tata Tulis (3-10)

Skor rata-rata:

= ∑

=

= 65,9

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai terendah diperoleh Pandega dengan skor

57 dengan masing-masing nilai pada setiap aspek yaitu, kualitas isi mendapat 10 poin,

organisasi penulisan struktur 8 poin, struktur bahasa 22 poin, diksi 12 poin, dan ejaan dan

tata tulis 5 poin. Skor tertinggi diperoleh Lumi dengan skor 81 dengan masing-masing nilai

pada setiap aspek yaitu, kualitas isi mendapat 20 poin, organisasi penulisan struktur 12

Page 52: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

39

poin, struktur bahasa 25 poin, diksi 17 poin, dan ejaan dan tata tulis 7 poin. Skor rata-rata

peserta didik kelas VII A yaitu 65,9. Hasil analisis keterampilan menulis peserta didik

berada pada pembahasan penelitian.

2. Deskripsi Hasil Data Tes Kedua

Kemampuan menulis yang dimiliki oleh peserta didik berbeda-beda. Oleh karena itu,

hasil yang didapat beragam. Sebelum memulai tes kedua, peserta didik menonton video

animasi yang disajikan oleh peneliti. Video animasi ini diunduh pada laman Youtube milik

Yunita Anggraini dengan judul ―Rokok – Motion Grafis Iklan Layanan Masyarakat ǀ

Politeknik Negeri Batam 2017 Semiotika Peirce‖ dengan tautan

https://youtu.be/P7Pc1GaoYiw.

Guru memutar video animasi tersebut melalui aplikasi Zoom dan peserta didik dapat

menonton bersama di rumahnya masing-masing. Video animasi merupakan media

pembelajaran teks laporan hasil observasi. Media tersebut sudah disesuaikan dengan tema

pengamatan yaitu rokok. Setelah menonton video animasi, peserta didik menulis kembali

teks laporan hasil observasi dengan tema yang sama seperti tes pertama.

Pada tes kedua, dapat dilihat perbedaan peserta didik dalam membuat teks laporan

hasil observasinya. Dalam hal ini, peserta didik sudah menggunakan fakta-fakta yang

mendukung tentang rokok. Hanya saja, peserta didik masih kurang dalam memberikan

pandangan terhadap objek yang diamatinya. Berikut ini hasil data tes kedua dari kelas VII

A SMP Al-Fath BSD.

Tabel 4.6

Penilaian Tes Kedua

No Nama Peserta Didik Skor dan Aspek yang Dinilai

A B C D E Jum

lah

Skor

Kri

teria

1 Adzka Aviciena 20 12 22 13 5 72 C

2 Alfath Syahmi Hean 20 10 20 17 8 75 C

3 Alvin Adrian Putra 18 10 22 13 5 68 C

4 Alya Namira Pranowo 18 8 24 15 5 70 C

Page 53: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

40

5 Carissa Kineta Namara 22 10 22 13 8 75 C

6 Daksha Harshavardana Adrian 23 13 25 17 8 87 SB

7 Danendra Arsya Putra

Wardhana

23 15 28 16 7 89 SB

8 Faliha Aliya Susilo 20 12 23 13 5 73 C

9 Fattashauma Hamidala

Puspanandi

23 14 27 18 5 87 SB

10 Ibrahim Satria Anggara 22 12 25 17 5 81 B

11 Luminaire Tribuana Celmira 24 12 28 20 7 91 SB

12 Melati Aida Khairani 23 14 23 15 5 80 B

13 Muhammad Aqsha Tintono 23 10 22 15 7 77 B

14 Nasyama Nindya Hime 22 10 22 15 5 74 C

15 Pandega Aryandry Prabaswara

Bawono

23 12 25 15 5 80 B

16 Quaneisha Caluellarifa Viery 22 10 22 15 7 76 B

17 Raisha Kanaya 25 14 26 16 7 88 SB

18 Rr Neatcy Ramadhaniar Dhutri 25 13 27 17 5 87 SB

19 Shireen Azalia Fauzan 22 13 22 17 5 79 B

20 Tegar Sujatmika 22 10 22 15 7 76 B

Keterangan:

A: Kualitas Isi (8-25)

B: Organisasi Penulisan Struktur (7-15)

C: Struktur Bahasa (10-30)

D: Diksi (8-20)

E: Ejaan dan Tata Tulis (3-10)

Skor rata-rata kelas

= ∑

=

=79.2

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai terendah pada tes kedua keterampilan

menulis teks LHO diperoleh Alvin dengan skor 68 dengan masing-masing nilai pada setiap

aspek yaitu, kualitas isi mendapat 18 poin, organisasi penulisan struktur 10 poin, struktur

Page 54: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

41

bahasa 22 poin, diksi 15 poin, dan ejaan dan tata tulis mendapat 5 poin. Nilai tertinggi

diperoleh lumi engan skor 91 dengan masing-masing nilai pada setiap aspek yaitu, kualitas

isi mendapat 24 poin, organisasi penulisan struktur 10 poin, struktur bahasa 28 poin, diksi

20 poin, dan ejaan dan tata tulis mendapat 7 poin. Hasil analisis keterampilan menulis

peserta didik berada pada pembahasan penelitian.

3. Pembahasan Penelitian

Berikut adalah hasil analisis data peserta didik dalam menulis teks laporan hasil

observasi dengan menggunakan media animasi. Analisis menulis teks laporan hasil

observasi terdiri dari beberapa kategori, yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan

sangat baik.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Al-Fath

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Alfath Syahmi Hean 20 10 20 17 8 75

ROKOK

Bahaya dalam kandungan rokok yaitu acetine acid yang biasanya terdapat

pada cuka,butane yang biasa digunakan untuk mancis, cadmium bahan baku

baterai, methane gas merupakan gas beracun, stearic acid terdapat pada lilin.

Bahaya rokok bagi tubuh yaitu contohnya kerontokan rambut,kulit

keriput,mata katarak, hilangnya pendengaran, kanker hidung, kanker kulit,

karies, osteoporosis, penyakit jantung, kanker lidah, mulut, kelenjar ludah,

tenggorokan dan kerongkongan.

5 Langkah mudah berhenti merokok: 1 kuatkan tekad dan niat. 2 minta

dukungan keluarga dan teman. 3 kurangi kadar merokok setiap hari. 4 hindari

kebiasaan kita yang ingin merokok. 5 lebih banyak minum air putih.

Page 55: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

42

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Alfath memperoleh skor 75 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan cukup. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini Alfath menperoleh 20 poin,

karena kualitas isi yang disajikan baik, karena dalam tulisan ini, isi yang disajikan sudah

sesuai dengan tema yang ditentukan, yaitu rokok seperti pada kalimat berikut ―Bahaya

rokok bagi tubuh‖. Penguasaan materi dan tingkat pemahaman yang baik, membuat Alfath

mampu menulis sesuai dengan fenomena yang dibahas tentang rokok, kandungan rokok,

bahaya rokok, dan cara berhenti merokok. Selain itu, Alfath menulis fakta-fakta yang

akurat tentang rokok seperti pada kalimat ―kandungan rokok yaitu acetine acid yang

biasanya terdapat pada cuka …‖ Teks yang ditulis Alfath cukup sesuai dengan sifat teks

LHO yaitu bersifat informatif karena berisi informasi tentang rokok, komunikatif karena

teks yang ditulis Alfath mudah dipahami dan objektif karena Alfath memaparkan informasi

rokok dengan keadaan yang sebenarnya. Namun, pada paragraf pertama Alfath

menjelaskan hanya kandungan rokok, tidak ada definisi dari rokok. Oleh karena itu, Alfath

mendapat skor 20, karena kurang menjelaskan secara detail tentang rokok.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Alfath

mendapat nilai 10, karena organisasi penulisan struktur kurang tepat. Alfath tidak

mengikuti struktur teks LHO dengan lengkap. Dalam teks ini, Alfath hanya menulis

definisi bagian, tetapi tidak menulis definisi umum dan manfaat. Pada paragraf pertama

yang berisi ―bahaya dalam kandungan rokok” dan paragraf ketiga berisi ―5 langkah mudah

berhenti merokok‖ merupakan definisi bagian, karena informasi tersebut termasuk bagian

dari rokok. Pada definisi umum, Alfath dapat menulis pengertian atau definisi dari rokok

dan pada definisi manfaat dapat ditulis dengan manfaat atau simpulan dari teks rokok yang

ditulisnya. Alfath menulis sesuai instruksi guru sebanyak tiga paragraf, artinya Alfath

belum paham mengenai struktur penulisan teks LHO yang tepat. Dari uraian tersebut

menggambarkan bahwa teks LHO yang dibuat Alfath tidak sesuai dengan ketentuan

penilaian, karena penulisan struktur cukup penting untuk diperhatikan.

Page 56: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

43

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Alfath mendapat 20 poin,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini baik. Hal ini dibuktikan Al-Fath

dengan tidak ada kesalahan dalam pengetikan. Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan dan

informasi yang disampaikan, tetapi kurang mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesia seperti

pada kalimat,

―Bahaya rokok bagi tubuh yaitu contohnya kerontokan rambut‖

S O K

Pada kalimat tersebut secara stuktur kurang lengkap dan tidak memiliki pola dasar dalam

kalimat karena tidak memiliki predikat atau kegiatan yang dilakukan. Dalam kalimat

tersebut terdapat pemborosan kata, seperti ‖yaitu contohnya‖. Penggunaan kata ―yaitu‖ dan

―contohnya‖ termasuk pemborosan kata, karena kata tersebut adalah kata yang bersinonim,

sehingga pemakaian secara bersamaan merupakan pemborosan kata. Namun, Alfath sudah

memakai kata baku seperti kata ―tekad‖ yang memiliki kata tidak baku ―tekat‖. Oleh karena

itu, Alfath memperoleh nilai yang baik, karena termasuk dalam kriteria penulisan struktur

bahasa yang dibuat peneliti.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Alfath sudah cukup baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Alfath selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kata ―osteoporosis‖ atau pengeroposan tulang yang terjadi karena

merokok. Alfath sudah menggunakan kata idiomatik seperti pada frasa ―kandungan rokok‖

yaitu zat-zat yang termuat atau tercantum di dalam rokok. Alfath sudah menggunakan kata

istilah seperti pada kata ―butane‖ merupakan nama senyawa kimia yang berwujud gas.

Selain itu Alfath juga sudah menggunaan kata hubung yang tepat seperti ―dan‖ yang diikuti

koma(,) untuk klausa terakhir. Oleh karena itu, Alfath mendapat nilai yang sangat baik

yaitu, 17 karena memenuhi aspek penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Alfath mendapat nilai yang

cukup baik, karena sudah menulis tanpa adanya kesalahan penulisan ejaan kata, tetapi

Alfath belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan banyak

kesalahan pada kata istilah, seperti ―acetine acid‖ yang seharusnya ditulis dengan huruf

miring menjadi acetine acid, karena nama ilmiah dari senyawa kimia asam asetat. Selain

Page 57: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

44

itu, penggunaan pungtuasi banyak mengalami eror. Pada penggunaan tanda baca koma (,)

Alfath mengalami eror seperti ―cuka,butane―. Pada kalimat tersebut, Alfath tidak

memberikan spasi sesudah tanda baca koma (,). Tetapi, Alfath terkadang menggunakan

spasi setelah koma (,) seperti ―kanker hidung, kanker kulit‖. Penulisan angka dan lambang

bilangan yang ditulis Alfath kurang tepat, seperti pada kalimat ―1 kuatkan tekad dan niat‖.

Pada kalimat tersebut terdapat penomoran, penulisan lambang bilangan dengan kelompok

pertama adalah penulisan lambang bilangan yang menyangkut penomoran.51

Dalam

penulisannya seharusnya menggunakan titik setelah angka, menjadi ―1. kuatkan tekad dan

niat‖. Oleh karena itu, Alfath mendapat nilai 8 karena termasuk kriteria penulisan ejaan dan

tata tulis yang baik.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Ibrahim

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Ibrahim Satria Anggara 22 12 25 17 5 81

Rokok

Rokok adalah tembakau, kertas, dan filter. Indonesia merupakan salah satu negara

perokok terbanyak di dunia. Provinsi terbanyak perokok di Indonesia adalah

Bangka Belitung,Kalimantan selatan dan riau dan sebaliknya provinsi perokok ter

bawah adalah jawa barat,jawa tengah,Yogyakarta.

Rokok mengandung Acetic acid, Butane, cadmium, methane gas, stearic acid,

arsenic, carbon monoxide, aceton, tolune, nicotine, ammonia, methanol,

fuel, choromium. Bahaya Bagi perokok adalah : mata katarak kanker paru paru

kanker payudara kanker hidung kulit keriput pendengaran rusak gigi rusak

kerontokan rambut.

Kesimpulannya adalah rokok akan merugikan semua orang dan hanya merusak

51

Sriyanto, Ejaan: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2014)., h. 67.

Page 58: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

45

organ-organ dalam tubuh. Rokok juga tidak memiliki manfaat. Maka hindarilah

rokok.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Ibrahim memperoleh nilai 81 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Ibrahim mendapat nilai 22,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Ibrahim menulis dengan menarik dan isi

yang disajikan sesuai dengan tema yang ditentukan, yaitu rokok. Banyak informasi yang

disajikan oleh Ibrahim, seperti provinsi perokok terbanyak di Indonesia, kandungan rokok,

bahaya rokok, dan lain-lain. Dalam teks tersebut terdapat banyak fakta, salah satunya

―rokok mengandung acetic acid‖ yang merupakan zat berbahaya dari kandungan rokok.

Ibrahim menulis teks dengan baik karena sesuai dengan sifat teks LHO yaitu bersifat

informatif yang berisi informasi tentang rokok, komunikatif karena teks yang ditulis mudah

dipahami dan objektif karena memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang

sebenarnya. Teks tersebut ditulis cukup menarik dengan menggunakan fon Calibri, tapi

tidak menggunakan rata kanan dan kiri. Maka terdapat enter pada kata ―methanol, fuel‖.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Ibrahim mendapat nilai 12, karena organisasi penulisan struktur lengkap dan tepat. Dalam

teks ini, Ibrahim menulis definisi umum, definisi bagian, dan simpulan dengan runtut. Pada

definisi umum, Ibrahim menjelaskan tentang definisi rokok dan data terbanyak yang

mengonsumsi rokok. Definisi bagian, Ibrahim menjelaskan kandungan dan bahaya rokok

bagi kesehatan. Pada simpulan, Ibrahim menjelaskan tidak ada manfaat dari rokok. Namun,

Ibrahim menulis kalimat imbauan seperti ―hindarilah rokok‖ yang kurang tepat berada di

teks laporan hasil observasi. Ibrahim dapat menulis peryataan berdasarkan fakta dan alasan

dari pernyataan tersebut pada bagian simpulan. Ibrahim menulis pernyataan ―rokok juga

tidak mempunyai manfaat‖ tetapi tidak menyertakan alasan dari pernyataannya tersebut.

Page 59: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

46

Dari uraian tersebut menggambarkan bahwa teks LHO yang dibuat Ibrahim cukup sesuai

dengan ketentuan penilaian organisasi penulisan struktur teks LHO.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Ibrahim mendapat nilai 25,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Ibrahim mampu menulis

kalimat dengan tidak ada kesalahan dalam mengetik teks. Selain itu, Ibrahim menulis

dengan kalimat yang efektif karena tidak bertele-tele dan sistematis. Namun, terdapat

pemborosan kata pada kalimat ―bahaya bagi perokok adalah : … ―. Hal ini termasuk

pemborosan kata karena ―adalah‖ merupakan kata penjelas, artinya akan menjelaskan

bahaya yang didapat perokok dan tanda titik dua (:) digunakan untuk pemerian yang diikuti

kalimat uraian (bahaya bagi perokok). Struktur dalam kalimat yang dipakai Ibrahim sangat

baik karena berpola SPOK, seperti pada kalimat berikut.

―Indonesia merupakan salah satu negara perokok terbanyak di dunia‖

S P O K

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Ibrahim sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Ibrahim selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, yaitu rokok seperti pada kalimat ―rokok adalah tembakau, kertas, dan filter‖.

Pada kalimat awal tersebut, menandakan bahwa Ibrahim akan menjelaskan tentang rokok.

Pada teks ini, Ibrahim sudah menggunakan kalimat formal, seperti ―provinsi terbanyak

perokok di Indonesia …― Selain itu, Ibrahim memakai kata ―organ-organ‖ untuk

menjelaskan bagian dalam tubuh menusia. Kata tersebut memiliki makna yang lebih dari

satu. Ibrahim juga sudah menggunakan kata istilah, seperti pada kata ―cadmium‖ yang

merupakan istilah dari senaywa kimia yang serupa dengan logam. Namun, kata hubung

yang diguanakan Ibrahim kurang, seperti pada kalimat‖gigi rusak kerontokan rambut.‖

Pada kalimat tersebut seharusnya menggunakan konjungsi ―dan‖ karena terdapat dua frasa

yang setara dan harus menggunakan konjungsi dalam penggunaannya menjadi ―gigi rusak,

dan kerontokan rambut‖. Maka dari itu, Ibrahim mendapat skor 17 pada aspek diksi karena

pemakaian diksi yang digunakan sangat baik.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Ibrahim mendapat nilai

yang cukup. Pada aspek ini, ditemukan banyak kesalahan di dalam teks. Ibrahim belum

Page 60: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

47

mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan banyak kesalahan pada

kata istilah, seperti ―arsenic‖. Pada kata tersebut seharusnya ditulis miring menjadi arsenic,

karena kata tersebut nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun, Ibrahim dapat menulis

dengan tidak menggunakan huruf miring jika penulisannya memakai kata serapan dari

arsenic yaitu arsenik. Punguasi yang digunakan Ibrahim kurang baik, karena ditemukan

banyak yang tidak memakai pungtuasi, seperti ―mata katarak kanker paru paru‖ Pada

kalimat tersebut seharusnya diberi pungtuasi koma(,) karena terdapat dua frasa yaitu ―mata

katarak‖ dan ―kanker paru-paru‖. Selain itu, pada kata ―paru paru‖ seharusnya ditulis

dengan menggunakan tanda hubung (-) menjadi ―paru-paru‖. Huruf kapital juga terdapat

kesalahan seperti ―Kalimantan selatan dan riau‖. Huruf ―s‖ pada ―Kalimantan selatan‖ dan

huruf ―r‖ pada ―riau‖ seharusnya ditulis dengan huruf kapital, karena merupakan nama

provinsi di Indonesia.

Tabel 4.9

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Muhammad

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Muhammad Aqsha

Tintono

23 10 22 15 7 77

ROKOK

ROKOK adalah barang yang berbahaya untuk manusia rokok bisa

membuat manusia menjadi sakit terutama adalah kanker paru paru, kanker

kemih, kanker ginjal, kanker mulut, serangan jantung, kerontokan rambut, kulit

keriput, mata katarak, hilangnya pendengaran, kanker hidung, kanker kulit,

karies ( gigi berlubang dan kuning ), osteoporosis ( pengeroposan ), penyakit

jantung, kanker lidah, mulut kelenjar dan masih banyak lagi.

Kandungan dalam rokok mengandung banyak racun. Ada 15 yaitu,

nikotin, ammonia, acrolein, formic acid, hydrogen cyanide dan masih banyak

sekali racun yang ada di dalam rokok tersebut. Perokok bisa diubah menjadi dua

yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif yaitu perokok yang langsung

Page 61: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

48

mengisap rokok sedangkan perokok pasif yaitu perokok yang tidak sengaja

menghirup asap rokok. Rata rata orang Indonesia mengisap asap rokok yaitu 12,3

yaitu sama dengan satu bungkus rokok jadi orang Indonesia dalam beberapa

tahun membeli satu bungkus rokok jadi mereka hanya menyia nyiakan uangnya

hanya untuk membeli sebungkus rokok.

Jadi hentikan lah merokok. Ingat lah rokok dapat menyebabkan penyakit

dan tidak memiliki manfaat bagi kesehatan di masa depan dan untuk saat ini.

Sekian dan terima kasih.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Muhammad memperoleh nilai 77 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, kualitas isi yang disajikan sangat

baik dan sesuai dengan tema yang ditentukan. Selain itu Muhammad mengungkapkan

pandangannya terhadap suatu masalah sesuai dengan objek, seperti pada kalimat ―jadi

mereka hanya menyia nyiakan uangnya hanya untuk membeli sebungkus rokok‖.

Muhammad juga sudah menggunakan fakta-fakta yang mendukung dalam tulisannya,

seperti ―Ada 15 yaitu, nikotin, ammonia ... ―. Muhammad menulis teks dengan

menggunakan fon Calibri,ukuran 14, dan warna hitam. Namun hasil yang disajikan

membuat kurang nyaman dilihat. Oleh karena itu, Muhammad mendapat skor 23, termasuk

aspek kualitas isi yang sangat baik karena Muhammad menggambarkan secara detail

terhadap objek yang diobservasikan.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Muhammad mendapat 10 poin, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi

definisi umum, definisi bagian, dan simpulan. Pada definisi umum, Muhammad

menjelaskan definisi rokok dan penyakit yang didapatkan bagi perokok, Hal itu kurang

tepat karena penyakit yang didapatkan bagi perokok lebih tepat berada di definisi bagian.

Hal ini merupakan klasifikasi dari kandungan rokok yang berbahaya bagi tubuh, seperti

pada kalimat ―rokok bisa membuat manusia menjadi sakit terutama adalah kanker paru-

paru.‖Definisi bagian yang ditulis Muhammad juga sudah baik karena menjelaskan bahaya

Page 62: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

49

rokok dan data penghisap rokok di Indonesia, seperti pada kalimat ―Rokok adalah barang

yang berbahaya untuk manusia‖. Data yang dijelaskan Muhammad seharusnya ditulis pada

definisi umum, karena menyangkut pada data umum tentang penghisap rokok. Simpulan

pada teks ini menggunakan kalimat imbauan, yang seharusnya tidak ditulis karena dalam

kaidah kebahasaaan teks LHO, penulis teks harus bersikap objektif, tidak memberikan

opini atau pandangannya yang bersifat mengimbau. Namun, Muhammad juga menulis

bahwa rokok membawa penyakit bagi tubuh seperti pada kalimat ―rokok dapat

menyebabkan penyakit dan tidak memiliki manfaat bagi kesehatan di masa depan dan

untuk saat ini.‖ Kalimat tersebut termasuk kalimat manfaat.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, struktur bahasa yang digunakan

cukup. Muhammad dapat membuat struktur kalimat dengan lengkap seperti pada kalimat

dibawah ini.

―Rokok adalah barang yang berbahaya untuk manusia‖

S P O Pel K

Muhammad menulis dengan kurang efektif, karena banyak ditemukannya pemborosan kata

seperti ―kandungan dalam rokok mengandung banyak racun.‖ Penggunaan kata

―kandungan‖ dan ―mengandung‖ memiliki arti yang sinonim yaitu, tercantum di

dalamnya.52

Oleh karena itu, penggunaan dua kata tersebut lewah, seharusnya kalimat

tersebut diganti menjadi ―rokok mengandung banyak racun.‖ Penggunaan bahasa yang

Ibrahim gunakan kurang formal untuk teks LHO seperti pada pemakaian kata ―bisa‖ pada

kalimat ―rokok bisa membuat manusia menjadi sakit.‖ Oleh karena itu, Muhammad

mendapat skor 22 karena termasuk kriteria baik dalam aspek struktur bahasa.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Muhammad baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Muhammad selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan. Muhammad juga menggunakan kata istilah seperti, ―karies ( gigi berlubang dan

kuning )‖. Muhammad juga menjelaskan arti dari karies. Muhammad sudah menggunakan

konjungsi dengan baik seperti, ―hydrogen cyanide dan masih banyak sekali racun…‖

Sebelum penggunaan konjungsi ―dan‖ seharusnya terdapat tanda baca koma (,) karena

52

KBBI Luring

Page 63: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

50

menunjukkan bagian akhir dari kalimat penjelas. Pada teks ini, tidak ditemukan kata

idiomatik. Oleh karena itu, Muhammad mendapat skor 15 karena termasuk kriteria baik

dalam aspek diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Muhammad mendapat nilai

yang cukup. Dalam penulisan kata, ditemukan penulisan kata yang kurang tepat, seperti ―.

Namun, Muhammad belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena

ditemukan banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―mulut kelenjar‖. Pada frasa tersebut

seharusnya ditulis ―kelenjar mulut‖. Selain itu, pada kata ulang, Muhammad tidak

menggunakan tanda hubung (-), seperti ―Rata rata orang Indonesia‖. Pada kata ―rata rata‖

seharusnya disisipi tanda hubung (-) menjadi ―rata-rata‖ karena kata tersebut merupakan

bentuk pengulangan dari kata ―rata‖. Muhammad sudah benar dalam menulis kata serapan

dari kata ―amonia‖. Pada kata tersebut ditulis tidak menggunakan huruf miring karena

sudah menjadi kata serapan dan masuk ke dalam KBBI. Penggunaan pungtuasi sudah

cukup baik pada tanda baca koma (,) seperti ―kanker kulit, karies‖. Namun pada kalimat

―mengisap asap rokok yaitu 12,3‖ seharusnya menggunakan tanda persen (%) karena

menunjukkan presentase dari orang yang menghisap asap rokok sebanyak 12,3%. Oleh

karena itu, Muhammad mendapat skor 7 karena termasuk kriteria cukup dalam aspek ejaan

dan tata tulis.

Tabel 4.10

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Danendra

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Danendra Arsya Putra

Wardhana

23 15 28 16 7 89

Rokok

Rokok menjadi salah satu barang yang paling sering dicari oleh masyarakat di

warung. Berdasarkan riset Kesehatan dasar 2013 oleh kementrian Kesehatan, 3

provinsi tertatas perokok adalah, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, dan Riau

Page 64: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

51

dengan angka tertinggi 18,3 batang rokok perhari. Sedangkan 3 provinsi terbawah

adalah, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta dengan angka terendah 9,9

batang rokok setiap hari. Rata rata perokok aktif di Indonesia menghisap 12,3

batang setiap hari, yaitu setara dengan satu bungkus rokok setiap hari lebih dari

sepuluh tahun.

Ternyata rokok mengandung banyak sekali zat-zat berbahaya bagi kesehatan kita

seperti, acetic acid, butane, cadmium, methane gas, stearic acid, dan masih banyak

lagi. Terdapat banyak sekali akibat jika kita merokok, contoh nya adalah, rambut

rontok, kulit keriput, mata katarak, hilang nya pendengaran, kanker hidung, kanker

paru paru, dan masih banyak lagi. Jika tidak ingin terkena semua penyakit yang di

timbul kan oleh merokok, mulai lah untuk mengurangi kadar rokok setiap hari,

hindari kebiasaan yang membuat kita ingin merokok, sibukkan diri setelah makan,

perbanyak isirahat, dan ganti rokok menjadi permen.

Rokok memiliki bahaya untuk tubuh dan tidak memiliki manfaat yang baik bagi

kesehatan. Pria ataupun wanita, perokok aktif maupun pasif akan mendapat kerugian

jika merokok. Mulailah dari sekarang, dan berhenti merokok.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Danendra memperoleh nilai 88 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Danendra mendapat nilai 23,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Danendra dapat menjelaskan baik fenomena

berdasarkan fakta yang didapatkan. Selain itu, Danendra dapat mengungkapkan

pandangannya terhadap suatu masalah sesuai objek dan menggunakan fakta dan data yang

mendukung, seperti ―Berdasarkan riset Kesehatan dasar 2013 oleh kementrian Kesehatan‖.

Maka, tulisan yang disajikan menarik dan sesuai dengan tema. Dalam tulisan ini, Danendra

menulis sesuai dengan fon Times New Roman dan ukuran 12. Hanya saja, tulisannya

belum rapih, karena tidak menggunakan rata kanan-kiri dan pada judul berbeda stylenya

dengan teks. Oleh karena itu, Danendra mendapat skor yang sangat baik karena memenuhi

aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Danendra mendapat nilai 15, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi

Page 65: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

52

definisi umum, definisi bagian, dan simpulan. Pada definisi umum, Danendra menjelaskan

tentang rokok, data perokok di Indonesia, dan data jumlah rokok yang dikonsumsi perokok.

Pada definisi bagian menjelaskan kandungan rokok, penyakit dari rokok, dan cara

menghindari kebiasaan merokok. Pada simpulan, Danendra dapat menyimpulkan tulisannya

dengan baik seperti pada kalimat ―Rokok memiliki bahaya untuk tubuh dan tidak memiliki

manfaat yang baik bagi kesehatan‖. Maka dari itu, Danendra mendapat skor sempurna pada

aspek organisasi penulisan struktur teks LHO karena Danendra menjelaskan semua struktur

dengan detail dan memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Danendra mendapat nilai 28,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Danendra menulis

dengan padu. Struktur kalimat yang digunakan Danendra sudah memenuhi kalimat yang

efektif, yaitu kalimat yang mengandung unsur SPOK, seperti pada kalimat berikut.

―Rokok memiliki bahaya untuk tubuh‖

S P O K

Pada kalimat tersebut juga memakai kata baku, sistematis, dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar. Maka dari itu, Danendra mendapat nilai yang sangat baik, karena

memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Danendra sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Danendra selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kalimat ―rokok mengandung banyak sekali zat-zat berbahaya bagi

kesehatan‖. Hal tersebut sangat berkaitan dengan rokok karena menjelaskan kandungan

rokok. Danendra juga menggunakan kata idiomatik pada kalimat ―perokok aktif maupun

pasif akan mendapat kerugian jika merokok‖. Kata ―kerugian‖ menggambarkan dampak

yang ditanggung oleh perokok aktif dan pasif. Pada kata istilah Danendra menggunakan

kata ―riset‖ sebagai penyelidikan dari kegiatan penelitian. Selain itu, penggunaan kata

hubung ―sedangkan‖ pada kalimat ―… perhari. Sedangkan 3 provinsi …‖ kurang tepat,

karena konjungsi tersebut merupakan konjungsi pertentangan yang menghubungkan dua

kata ataupun klausa yang sederajat. Maka, penulisannya tidak didahului oleh titik (.) tapi

tanda baca koma (,). Penulisan kalimat tersebut yang benar adalah ―… perhari, sedangkan 3

Page 66: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

53

provinsi …‖. Oleh karena itu, Danendra mendapat skor 16 karena cukup memenuhi kriteria

penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Danendra mendapat nilai

yang cukup baik. Danendra sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan

kata. Namun, Danendra belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena

ditemukan banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―cadmium, methane gas, stearic

acid‖, seharusnya kalimat tersebut ditulis dengan huruf miring menjadi ―cadmium, methane

gas, stearic acid‖. Hal ini karena cadmium, methane gas, stearic acid merupakan nama

senyawa kimia yang harus ditulis dengan huruf miring. Namun, Danendra dapat menulis

dengan tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan seperti

cadmium yaitu kadmium.

Pungtuasi yang digunakan sudah baik, hal ini terlihat pada kalimat ―stearic acid, dan

masih banyak lagi.‖ Pada kalimat tersebut terdapat tanda baca koma (,) yang diikuti dengan

kata ―dan‖. Namun, penggunaan kata ganti ―-nya‖ ditulis dengan tidak tepat, seperti pada

kata ―contoh nya‖. Pada kata tersebut, penulisan kata ganti ―-nya‖ tidak diberi spasi, seperti

―contohnya‖. Penggunaan huruf kapital sudah tepat, seperti pada kalimat ―Jawa Barat, Jawa

Tengah, dan Yogyakarta.‖ Pada kalimat tersebut merupakan nama provinsi di Indonesia,

maka penggunaannya harus ditulis dengan huruf kapital. Oleh karena itu, Danendra

mendapat skor 7, karena memenuhi kriteria baik pada aspek ejaan dan tata tulis.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Carissa

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Carissa Kineta

Namara

22 10 22 13 8 75

Fakta tentang rokok

Rokok adalah salah satu barang yang banyak dicari di warung-warung dan banyak

Page 67: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

54

yang menjadi perokok aktif yaitu bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak-anak. Dan

tahukah kamu kalau provinsi teratas pemakai rokok ada Bangka Belitung= 18.3,

Kalimantan = 16.7, Riau= 16.5, sedangkan provinsi yang terbawah pemakai rokok

yaitu Jawa Barat = 10.7, Jawa Tengah= 10.1, D.I. Yogyakarta= 9.9

Banyaknya rokok yang dihisap oleh orang Indonesia ≥10 Tahun, setara dengan 1

bungkus rokok per-hari. Sedangkan bahayanya pemakaian rokok dapat

menyebabkan penyakit kanker hidung, penyakit jantung, kanker paru-paru,

kanker usus besar, tukak lambung, dll. Pria atau wanita perokok aktif atau pasif

semua ikut dirugikan.

Kesimpulan dari fakta-fakta rokok diatas adalah rokok itu merugikan kesehatan

manusia, sebagai perokok aktif maupun pasif

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Carissa memperoleh nilai 75 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Carissa mendapat nilai 22,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik.Carissa menulis dengan menarik dan sesuai

tema yang ditentukan, seperti pada kalimat ―Pria atau wanita perokok aktif atau pasif semua

ikut dirugikan‖. Carissa juga memasukkan fakta-fakta yang mendukung pada tulisannya,

seperti pada kalimat ―provinsi yang terbawah pemakai rokok yaitu Jawa Barat = 10.7, Jawa

Tengah= 10.1, D.I. Yogyakarta= 9.9‖. Teks tersebut cukup sesuai dengan sifat teks LHO

yaitu bersifat informatif karena berisi informasi tentang rokok, komunikatif karena teks

yang ditulis Carissa mudah dipahami, dan objektif karena Carissa memaparkan informasi

rokok dengan keadaan yang sebenarnya. Namun, Carissa kurang kompleks dalam

menjabarkan informasi tentang rokok. Carissa tidak Teks memakai fon Times New Roman,

ukuran 12 dengan rata kiri. Namun, teks ini kurang nyaman dibaca, karena semua kata

memakai dengan huruf tebal. Oleh karena itu, Carissa mendapat nilai cukup, sesuai dengan

kriteria penilaian aspek kualitas isi.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Carrisa

mendapat nilai 10, karena organisasi penulisan struktur kurang lengkap memenuhi definisi

Page 68: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

55

umum, definisi bagian, dan simpulan. Carissa sudah mengikuti arahan guru dengan menulis

minimal tiga paragraf. Pada definisi umum, Carissa sudah benar menulis menggunakan

kalimat definisi ―adalah‖, tetapi Carissa menulis definisi rokok secara umum dalam

masyarakat, bukan menjelaskan makna atau arti dari rokok. Pada definisi bagian, Carissa

kurang mengklasifikasikan rokok karena tidak menyertakan kandungan rokok. Namun,

Carissa menulis bahaya rokok, seperti pada kalimat ―bahayanya pemakaian rokok dapat

menyebabkan penyakit kanker hidung …‖ Pada bagian simpulan, Carissa menulis pula

manfaat dari rokok, seperti pada kalimat ―… rokok itu merugikan kesehatan manusia,

sebagai perokok aktif maupun pasif.‖ Oleh karena itu, Carissa mendapat skor yang cukup

pada aspek organisasi penulisan teks LHO.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Carrisa mendapat nilai 22,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Carissa sudah memakai

kata baku, seperti pada frasa ―kanker hidung‖. Kata ―kanker‖ termasuk kata baku,

sedangkan bentuk tidak baku yaitu ―kangker‖. Selain itu, Carissa juga sudah menulis

kalimat dengan padu dan efektif karena bahasa yang digunakan tidak bertele-tele dan tidak

ada kalimat yang memakai pemborosan kata. Carissa dalam tulisannya sudah menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, ditemukannya kalimat yang kurang

formal berada di teks LHO, seperti ―Dan tahukah kamu kalau … ―karena kalimat tersebut

merupakan kalimat tanya retorik yang tidak memerlukan jawaban. Struktur kalimat yang

digunakan baik, karena Carissa sudah dapat menulis dengan menggunakan kalimat lengkap,

seperti pada kalimat berikut.

―Rokok adalah salah satu barang yang banyak dicari di warung-warung‖

S P O Pel K

Oleh karena itu, Carissa mendapat skor 22 yang termasuk skor penilaian yang baik karena

memenuhi aspek struktur bahasa.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Carissa baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Carissa selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada frasa ―perokok aktif atau pasif‖. Carissa juga menggunakan kata

idiomatik pada frasa ―Pria atau wanita … semua ikut dirugikan‖ untuk menggambarkan

Page 69: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

56

bahaya rokok tidak memandang jenis kelamin. Selain itu Carissa memakai diksi yang

bersinonim seperti pada kata ―pria‖ dan ―wanita‖ yang bersinonim dengan kata ―laki-laki‖

dan ―perempuan‖. Kata istilah yang digunakan Carissa yaitu ―perokok aktif maupun pasif‖

untuk menjelaskan jenis perokok yang aktif merokok dan perokok pasif yaitu orang yang

jarang / tidak merokok, tetapi menghirup asap rokok.

Penggunan konjungsi yang digunakan kurang tepat seperti pada kalimat ―… setara

dengan 1 bungkus rokok per-hari. Sedangkan bahayanya pemakaian rokok dapat

menyebabkan penyakit …― Penggunaan konjungsi ―sedangkan‖ kurang tepat, karena

konjungsi ―sedangkan‖ merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua

kalimat sederajat tetapi berlawanan. Pada kalimat tersebut, tidak menggambarkan kalimat

yang sederajat, karena inti kedua kalimat berbeda. Oleh karena itu, Carissa mendapat skor

13 karena termasuk penggunaan aspek diksi yang baik.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Carissa mendapat nilai yang

cukup baik. Carissa sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan kata.

Carissa menggunakan penulisan huruf kapital dengan tepat, seperti ―Bangka Belitung‖.

Frasa tersebut memang digunakan dengan huruf kapital pada huruf pertama karena

termasuk nama tempat yaitu provinsi di Indonesia. Namun, penggunaan pungtuasi Carissa

terdapat kesalahan, hal ini terlihat pada tanda hubung (-) untuk partikel per pada kata ―per-

hari‖. Kesalahan ini karena penulisan partikel per yang berari ‗demi‘, ‗tiap‘, atau ‗mulai‘

ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya53

menjadi ―perhari‖. Selain itu, penggunaan

tanda koma (,) tidak ada pada kalimat ―Pria atau wanita perokok aktif atau pasif‖. Padahal

pada kalimat tersebut terdapat dua klausa ―pria atau wanita‖ dan ―perokok aktif atau pasif‖.

Maka penulisannya menjadi ―Pria atau wanita, perokok aktif atau pasif‖. Oleh karena itu,

Carissa mendapat nilai 8 karena pada aspek ini, Carissa menulis dengan ejaan dan tata tulis

yang sangat baik.

Tabel 4.12

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Lumi

53

Tim Grasindo, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia: PUEBI dan Pembentukan Istilah, (Jakarta:

PT Grasindo, 2017), cet.2, h.37.

Page 70: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

57

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Luminaire Tribuana

Celmira

24 14 28 20 6 91

Rokok

Rokok adalah batangan tembakau yang digunakan dengan cara dihisap. Rokok

berbahan dasar tembakau, kertas, dan filter diujung rokoknya. Indonesia memiliki

jumlah perokok terbanyak ke-5 di dunia, dan terbanyak di ASEAN. Merokok sangat

berbahaya karena rokok mengandung banyak bahan- bahan beracun. Akibat

merokok dapat dirasakan oleh perokok aktif dan pasif.

Rokok mengandung bahan- bahan beracun seperti; Acetone, Fuel, Methanol,

Chromium dll. Penyakit- penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok adalah; Mata

katarak, Kanker Paru- paru, Kanker Payudara, Kanker Hidung, Kanker Kulit dan

banyak lagi. Penyakit- penyakit ini juga dapat terjadi ke perokok pasif, yaitu orang

yang menghirup asap rokok dari perokok aktif di sekitarnya. Jumlah kematian yang

disebabkan oleh rokok semakin menambah tiap tahunnya. Pada tahun 2014 terdapat

458.632 jiwa yang ditelan akibat merokok. Hal ini disebabkan oleh banyaknya

jumlah perokok di Indonesia. Ditahun 2014 juga, dilaporkan ada sebanyak 35%

perokok aktif di Indonesia.

Kesimpulannya, rokok sangat berbahaya dan dapat menyebabkan banyak kerugian.

Oleh sebab itu jauhilah rokok demi kesehatan dan kehidupan yang nyaman. Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Lumi memperoleh nilai 91 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Lumi mendapat nilai 24, karena

kualitas isi yang disajikan sangat baik. Lumi dapat membuat teks LHO dengan menarik dan

sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu rokok. Informasi yang diberikan Lumi cukup

detail yang tidak diberikan oleh peserta didik lain yaitu, data jumlah kematian akibat rokok

pada tahun 2014, seperti pada kalimat ―Pada tahun 2014 terdapat 458.632 jiwa …‖. Lumi

membuat teks cukup sesuai dengan sifat teks LHO yaitu bersifat informatif karena berisi

Page 71: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

58

informasi tentang rokok, komunikatif karena mudah dipahami, dan objektif karena Lumi

memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu, Lumi

memberikan fakta-fakta yang mendukung, seperti ―Ditahun 2014 juga, dilaporkan ada

sebanyak 35% perokok aktif di Indonesia‖. Lumi menulis sesuai dengan fon Times New

Roman dan ukuran 12. Hanya saja, tulisannya belum rapih, karena tidak menggunakan rata

kanan-kiri.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Lumi

mendapat nilai 14, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi umum,

definisi bagian, dan simpulan. Pada bagian definisi umum, Lumi sudah menggunakan ciri

dari teks LHO yaitu memakai kata definisi, seperti ―Rokok adalah …‖ Pada definisi bagian,

Lumi mengklasifikasikan dengan cukup detail yaitu kandungan rokok, penyakit karena

rokok, data perokok 2014, dan data kematian akibat merokok 2014. Namun, data-data yang

ditulis di teks ini kurang tepat dimasukkan pada definisi bagian, karena pada definisi bagian

mencangkup klasifikasi rokok seperti klasifikasi pada ciri fisik rokok. Pada kesimpulan,

Lumi menyimpulkan dengan baik, tapi Lumi memberikan kalimat imbauan, seperti ―Oleh

sebab itu jauhilah rokok.‖ Kalimat persuasif kurang tepat jika ditulis pada teks LHO ciri

teks ini tidak memberikan opini, tidak subjektif, dan tidak memihak. Oleh karena itu, Lumi

mendapat skor 12 yang termasuk pada aspek organisasi penulisan teks LHO yang baik.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Lumi mendapat skor 28, karena

struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Lumi sudah memakai kata yang

baku seperti ―dihisap‖ yang merupakan kata baku ―hisap‖ dan bentuk tidak baku dari

―isap‖. Lumi juga menggunakan bahasa yang baik dan benar. Selain itu, Lumi sudah

menggunakan kalimat yang padu dan efektif karena sistematis dan tidak bertele-tele.

Struktur kalimat yang ditulis oleh Lumi sesuai dengan tatanan kalimat bahasa Indonesia,

seperti pada kalimat berikut.

―Rokok adalah batangan tembakau yang digunakan dengan cara dihisap‖

S P O K

Oleh karena itu, Lumi mendapat skor 28 yang termasuk dalam aspek struktur bahasa yang

sangat baik karena sesuai dengan kriteria penulisan yang dibuat oleh penulis.

Page 72: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

59

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Lumi sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Lumi selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada frasa ―perokok aktif dan pasif‖. Selain itu, Lumi juga

menggunakan kata istilah bentuk singkatan, seperti pada kata ―ASEAN‖ untuk mengartikan

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Penggunaan konjungsi pada tulisan ini baik,

karena Lumi sudah menggunakan konjungsi antarkalimat ―oleh sebab itu‖ pada kalimat

―Oleh sebab itu jauhilah rokok‖. Oleh karena itu, Carissa mendapat skor 20, dengan aspek

penguasaan diksi yang sangat baik.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Lumi mendapat nilai yang

cukup baik. Lumi sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan kata. Pada

penggunaan pungtuasi terdapat kesalahan pemakaian tanda hubung (-). Penulisan tanda

hubung (-) tidak dipisah dengan kata yang mengikutinya, seperti pada kata ―bahan- bahan‖

yang seharusnya ―bahan-bahan‖. Selain itu, penulisan huruf kapital pada teks ini kurang

tepat, seperti pada frasa ―Kanker Payudara‖. Pada frasa tersebut seharusnya tidak ditulis

dengan huruf kapital menjadi ―kanker payudara‖ karena tidak termasuk awal kalimat.

Penggunaan kata depan ―di‖ pada kata ―Ditahun‖ tidak tepat, karena penulisan ―di‖

seharusnya dipisah, karena tahun merupakan nomina yang tidak bisa disambung

penulisannya dengan kata depan ―di‖. Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah

dengan kata yang mengikutinya.54

Oleh karena itu, Lumi mendapat nilai pada aspek ini,

karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Pandega

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Pandega Aryandry

Prabaswara Bawono

23 12 25 15 5 80

54 Tim Grasindo, Op.Cit., h.36.

Page 73: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

60

Rokok adalah sebuah gulungan tembakau yang dibakar lalu dihisap. Rokok

memiliki bahan yang berbahaya seperti: Acetic Acid (bahan dalam cuka), Butane

(untuk mancis), Cadmium (bahan baterai), Methane gas (gas beracun), Stearic

Acid (terdapat pada lilin), Arseric (berbahaya bila dikonsumsi), Carbon Monoxide

(gas yang ada di kendaraan), Acetone (terdapat pada pembersih kuteks), Toluene

(zat pelarut yang biasa di gunakan di industri), Nicotine (zat pada pembasmi

serangga), Amonia (yang terdapat pada pembersih toilet), Methanol (bahan bakar

kendaraan dan juga roket), Fuel (bahan bakar kendaraan), Chromium (untuk cat).

Jumlah batang rokok tiap hari nya adalah 12,3 batang/setara dengan 1 bungkus

rokok per harinya. Provinsi 3 teratas adalah Bangka Belitung (18,3), Kalimantan

Selatan (16,7), Riau (16,3) dan 3 terbawah yaitu: Jawa Barat (10,7), Jawa Tengah

(10,1), D.I Yogyakarta (9,9). Bahaya dalam menghisap rokok adalah: Rambut

rontok, kulit keriput, mata katarak, hilangnya pendengaran, kanker hidung, kanker

paru-paru, kanker tenggorokan, kanker kulit, kanker lidah, kanker mulut, kanker

kelenjar ludah, kanker payudara, kanker usus besar, kanker anus, kanker lambung,

kanker rahim, emphysema, karies (gigi berlubang dan kuning), osteophorosis,

penyakit jantung, jari-jari pucat, tukak lambung, dan banyak lagi yang ditimbulkan

akibat merokok.

Seperti yang tadi saya jelaskan, rokok memiliki bahaya bagi tubuh. Maka itu, ayo

hindari rokok, karena rokok tidak memiliki manfaat bagi kesehatan.

Ini adalah laporan hasil observasi tentang Merokok semoga kalian suka!!

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Pandega memperoleh nilai 80 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Pandega mendapat nilai 23,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Pandega menulis dengan menarik dan sesuai

dengan tema yang ditentukan. Selain itu, Pandega menulis informasi tentang rokok dengan

Page 74: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

61

cukup detail, seperti definisi rokok, kandungan rokok, data rokok yang dikonsumsi, data

perokok teratas di Indonesia, dan bahaya rokok. Pada bagian kandungan rokok, Pandega

sangat detail dalam menjelaskannya seperti ―luene (zat pelarut yang biasa di gunakan di

industri).‖ Pandega juga menambahkan fakta-fakta berupa data yang mengonsumsi rokok

perharinya, seperti pada kalimat ―Jumlah batang rokok tiap hari nya adalah 12,3 batang…‖

Teks ini sudah memuat sifat-sifat teks LHO yaitu, informatif karena berisi informasi

tentang rokok, komunikatif karena mudah dipahami, dan objektif karena Pandega

memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang sebenarnya. Pandega menulis sesuai

dengan fon Times New Roman dan ukuran 12. Hanya saja, tulisannya belum rapih, karena

tidak menggunakan rata kanan-kiri. Oleh karena itu, Pandega mendapat skor 23 karena

memenuhi aspek kualitas isi dengan sangat baik.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Pandega mendapat nilai 12, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi

definisi umum, definisi bagian, dan simpulan. Pada definisi umum Pandega sudah

memasukkan kata definisi yaitu ―adalah‖ seperti pada kalimat ―Rokok adalah sebuah

gulungan tembakau yang dibakar lalu dihisap.‖ Namun, pada bagian ini Pandega

memasukkan informasi yang kurang tepat, yaitu kandungan rokok. Kandungan rokok

merupakan klasifikasi dari rokok, maka lebih tepat jika dimasukkan pada definisi bagian.

Pada definisi bagian, Pandega memasukkan data perokok teratas di Indonesia. Data

perokok teersebut lebih tepat dimasukkan pada definisi umum, karena memuat hal-hal

umum tentang rokok. Pada simpulan, Pandega menulis kalimat imbauan, seperti ―ayo

hindari rokok.‖ Kalimat persuasif kurang tepat jika ditulis pada teks LHO ciri teks ini tidak

memberikan opini, tidak subjektif, dan tidak memihak. Oleh karena itu, Pandega mendapat

skor 12 yang termasuk pada aspek organisasi penulisan teks LHO yang baik.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Pandega mendapat nilai 25,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini baik. Pandega sudah memakai kata

yang baku seperti ―tukak‖ dan bentuk tidak baku dari ―tokak‖. Selain itu, Pandega

menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pandega juga menggunakan kalimat yang padu

Page 75: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

62

dan efektif karena sistematis dan tidak bertele-tele. Struktur kalimat yang digunakan

Pandega sudah baik, contohnya Pandega memakai struktur S P O K pada kalimat berikut.

―Provinsi 3 teratas adalah Bangka Belitung (18,3) ―

S P O

Maka, Pandega mendapat skor 25 yang termasuk pada aspek struktur bahasa teks LHO

yang sangat baik.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Pandega sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Pandega selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, yaitu rokok. Pada teks ini menggunakan kata idiomatik, seperti pada frasa

―gulungan tembakau‖. Kata ―gulungan‖ yang dipakai mengandung arti ―barang yang sudah

digulung.‖ ―Barang‖ yang digulung yaitu tembakau dan tembakau yang digulung akan

menjadi rokok. Pandega sudah menggunakan konjungsi antarkalimat dengan benar yaitu

pada frasa ―Maka itu‖. Selain itu, Pandega tidak menggunakan imbuhan ―se-― pada kata

―tiap‖. Frasa ―tiap hari‖ dapat digunakan karena kata ―tiap‖ atau ―setiap‖ dapat saling

mengantikan. Arti keduanya sama. Penggunaan kata istilah pada teks ini yaitu

―emphysema‖. Dalam dunia kesehatan, kata tersebut merupakan nama penyakit kronis

akibat kerusakan kantong udara pada paru-paru. Oleh karena itu, Pandega mendapat skor

15 yang termasuk pada aspek penggunaan diksi teks LHO yang baik.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Pandega mendapat nilai

yang cukup baik. Pandega sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan

kata. Namun, penulisan pada penggunaan kata ganti nya pada kata ‖hari nya‖ tidak tepat.

Kata ganti nya tersebut seharusnya ditulis tidak terpisah dengan kata sebelumnya, menjadi

―harinya‖. Kata ganti nya pada kata tersebut mempunyai arti yaitu perokok. Pada teks ini,

ditemukan banyak kesalahan. Pandega belum mengikuti penulisan huruf miring dengan

benar, karena ditemukan banyak kesalahan pada nama istilah, seperti pada kata

―Methanol‖. Kata tersebut seharusnya ditulis dengan huruf miring bukan huruf kapital,

karena kata tersebut merupakan nama ilimah dari salah satu jenis alkohol. Namun, Pandega

dapat menulis dengan tidak menggunakan huruf miring jika penulisannya memakai kata

Page 76: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

63

serapan dari methanol menjadi metanol. Oleh karena itu, Pandega mendapat skor 5 karena

memenuhi aspek ejaan dan tata tulis dengan kategori cukup.

Tabel 4.14

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Raisha

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah

Skor

Raisha Kanaya 25 14 26 16 7 88

TEKS HASIL OBSERVASI ROKOK

-Raisha 7A-

Rokok adalah tembakau, kertas dan filter. Indonesia adalah negara ke-5 yang

mengonsumsi tembakau tertinggi sedunia dengan jumlah 190.846 ton pada 2011.

Dan juga pengguna rokok setiap harinya terus bertambah. Padahal sudah dikatakan

bahwa rokok itu tidak baik untuk kesehatan tubuh dan juga sangat merugikan bagi

pengguna rokok aktif maupun pasif. Pengguna rokok aktif yaitu orang yang

menghisap rokok dan pengguna rokok pasif yaitu orang yang menghisap asap rokok.

Rokok berbahaya karena terdapat kandungan yang berbahaya didalamnya,

contohnya yaitu Acetic acid yang biasanya terdapat pada cuka, Butane yang

digunakan untuk pembuatan mancis, Cadmium untuk bahan baku batrai, Methan

gassyang berupa gas beracun, Stearic acid yang terdapat pada lilin, Arsenic

merupakan zat beracun dan berbahaya jika dikonsumsi, Carbon monoxide zat

senyawa yang terdapat pada asap kendaraan, Acetone terdapat pada pembersih

kutek, toluene merupakan zat yang biasa digunakan di industri, Nacote merupakan

zat yang terdapat di pebasmi serangga, Amonia merupakan zat yang terdapat pada

pembersih toilet, Methanol sebagai bahan bakar kendaraan dan juga roket, Fuel

Page 77: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

64

sebagai bahan bakl kendaraan, dan yang terakhir terdapat Chromium yang

digunakan untuk produksi warna dan cat. Semua zat itu sangat berbahaya bila kita

konsumsi karena dapat menyebabkan rambut rontok, kulit keriput,mata katarak,

hilangnya pendengaran, kangker hidung, kangker kulit, karies, osteoporosis,

penyakit jantung, kengker mulut, kangker payudara, emphysena dan kangker paru-

paru, jari-jari pucat, kangker usus besar dan anus, tukak lambung dan kangker

lambung, kerusakan sperma, kangke rahim dan banyak ada banyak lagi. Dan

terdapat juga beberapa cara untuk menghindari semua itu dengan tidak merokok,

lebih banyak minum airputih, memperbanyak tidur dan istirahat, sibukkan diri

setelah makan dan banyak lagi ha yang dapat dilakukan untuk menghindari rokok.

Kesimpulannya kita harus menghindari merokok karena rokok tidak ada manfaatnya

dan juga terdapat zat-zat berbahaya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang

lain.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Raisha memperoleh nilai 88 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Raisha mendapat nilai 25, karena

kualitas isi yang disajikan sangat baik. Raisha sangat detail dalam memaparkan informasi

tentang rokok. Raisha menulis dengan menarik karena teks ini sesuai dengan fon Times

New Roman, ukuran 12 dan menggunakan rata kanan-kiri. dan sesuai dengan tema yaitu

rokok. Raisha dapat menjelaskan dengan baik fenomena berdasarkan fakta yang

didapatkan. Selain itu, Raisha dapat mengungkapkan pandangannya terhadap suatu masalah

sesuai objek dengan menggunakan fakta dan data yang mendukung, seperti pada kalimat

―Indonesia adalah negara ke-5 yang mengonsumsi tembakau tertinggi sedunia dengan

jumlah 190.846 ton pada 2011. ― Teks yang ditulis Raisha sudah memuat sifat-sifat teks

LHO yaitu, informatif karena berisi informasi tentang rokok, komunikatif karena mudah

dipahami, dan objektif karena Raisha memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang

sebenarnya. Oleh karena itu, Raisha mendapat skor 25 karena memenuhi aspek kualitas isi

dengan sangat baik.

Page 78: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

65

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Muhammad mendapat nilai 14, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi

definisi umum, definisi bagian, dan simpulan. Pada definisi umum, Raisha menjelaskan

tentang rokok, data konsumsi tembakau 2011 di Indonesia, dan jenis-jenis perokok. Pada

bagian ini Raisha sudah menulis dengan ciri-ciri definisi umum yaitu menggunakan kata

definisi, seperti pada kalimat ―Rokok adalah tembakau, kertas dan filter.‖ Pada definisi

bagian menjelaskan kandungan rokok, penyakit dari rokok, dan cara menghindari kebiasaan

merokok. Pada simpulan, Raisha menyimpulkan dengan baik. Raisha menulis kalimat

―Kesimpulannya‖ untuk menegaskan bahwa paragraf ketiga yaitu simpulan. Hal ini

menandakan bahwa Raisha sangat paham struktur organisasi penulisan teks LHO. Oleh

karena itu, Raisha mendapat skor sangat baik pada aspek organisasi penulisan struktur teks

LHO karena telah menjelaskan semua struktur dengan detail dan memenuhi semua kriteria

yang diajukan oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Raisha mendapat nilai 26,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Raisha sudah dapat

menulis dengan padu. Struktur kalimat yang digunakan Raisha memenuhi ciri kalimat yang

efektif, yaitu kalimat yang mengandung unsur SPOK dan Pelengkap, seperti pada kalimat

berikut.

―Indonesia adalah negara ke-5 yang mengonsumsi tembakau tertinggi sedunia

S P O K Pel

Penggunaan kalimat tersebut sistematis dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Namun, terdapat penggunaan kata tidak baku pada frasa ―kangker lambung‖. Kata

―kangker‖ merupakan kata tidak baku dari kanker. Kanker adalah penyakit yang

disebabkan hormon. Maka dari itu, Raisha mendapat nilai yang sangat baik, karena

memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Raisha sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Raisha selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kalimat ―rokok itu tidak baik untuk kesehatan tubuh‖. Kalimat

tersebut sangat berkaitan dengan rokok karena Raisha menjelaskan bahwa rokok memiliki

Page 79: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

66

dampak yang tidak baik bagi tubuh. Namun, penggunaan kata hubung ―dan‖ seperti ―2011.

Dan juga pengguna rokok setiap harinya‖ tidak tepat karena konjungsi tersebut termasuk

konjungsi koordinatif (sederajat). Penggunaan konjungsi tersebut berada di antara klausa

pertama dan klausa kedua. Namun, pada kasus tersebut kata ―dan‖ dan ―juga‖ lebih baik

dihilangkan karena tidak tepat kata ―dan‖ dijadikan awal kalimat. Pada kata istilah Raisha

menggunakan kata ―Amonia‖ merupakan istilah pada senyawa kimia yang berupa gas. Oleh

karena itu, Raisha mendapat skor 16 karena memenuhi kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Raisha mendapat nilai yang

cukup baik. Raisha sudah menulis dengan baik. Raisha belum mengikuti penulisan huruf

miring dengan benar, karena ditemukan banyak kesalahan pada nama istilah, seperti pada

kata ―Methanol‖. Kata tersebut seharusnya ditulis dengan huruf miring bukan huruf kapital,

karena kata tersebut merupakan nama ilimah. Namun, Raisha dapat menulis dengan tidak

menggunakan huruf miring jika penulisannya memakai kata serapan dari methanol menjadi

metanol. Selain itu, terdapat kekurangan huruf [m] pada kata ―pebasmi‖ menjadi

―pembasmi‖ karena seharusnya memakai imbuhan {pem-} bukan {pe-}. Selain itu,

penggunaan pungtuasi koma (,) kurang tepat, seperti pada frasa ―kulit keriput,mata

katarak‖. Pada tanda koma (,) seharusnya diberi spasi seperti ―kulit keriput, mata katarak‖.

Pada frasa ―airputih‖ juga tidak diberi spasi. Lalu pada frasa ―dan banyak lagi ha yang

dapat‖ terdapat kata ―ha‖ yang sepertinya kata tersebut belum sempat terhapus oleh Raisha.

Oleh karena itu, Raisha mendapat skor 7, karena memenuhi kriteria baik pada aspek ejaan

dan tata tulis.

Tabel 4.15

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Daksha

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Daksha Harshavardana

Adrian

23 13 25 17 8 87

Page 80: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

67

Rokok sudah menjadi barang yang umum digunakan di Indonesia. Mulai dari bapak-

bapak, abang-abang, bahkan di kalangan anak muda. Rokok juga sering ditemukan di

minimarket terdekat. Karena rokok gampang dicari dan digapai, minat orang-orang

terhadap rokok meningkat setiap tahunnya. Kebanyakan orang-orang akhir-akhir ini

rela membuang-buang uang nya demi sebungkus rokok, padahal rokok mengandung

zat-zat yang merugikan.

Rokok mengandung zat-zat yang berbahaya. Zat berbahaya yang terkandung di dalam

rokok seperti: Acetic acid, butane, cadmium, carbon monoxide, nicotine, dan masih

banyak lagi. Karena zat -zat berbahaya tadi, rokok membawa kerugian bagi tubuh

seperti kerontokan rambut dan kulit wajah berkeriput. Selain itu, rokok juga

membawa penyakit serius yang membahayakan, dengan contoh: Penyakit jantung,

kanker paru-paru, kanker lambung, dan penyakit pernafasan.

Karena itu ayo mari mengajak orang terdekat kita untuk berhenti merokok demi

kepentingan bersama, dengan cara: Kuatkan tekad dan niat untuk berhenti merokok,

meminta dukungan dari orang terdekat dan keluarga, mengurangi jatah merokok

setiap hari, menyibukkan diri agar tidak ada waktu senggang untuk merokok, lebih

sering minum air putih, dan mulai kebiasaan ini ndari sekarang.

Rokok merupakan kegiatan yang cuma-cuma dan tidak ada manfaatnya, yang hanya

merugikan diri sendiri dan orang disekitar. Rokok banyak mengandung zat berbahaya

yang dapat menyebabkan penyakit. Karena itu mari kita sayangi diri sendiri dengan

tidak merokok.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Daksha memperoleh nilai 87 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Daksha mendapat nilai 23,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Daksha dapat menjelaskan dengan baik

fenomena berdasarkan fakta yang didapatkan. Selain itu, Daksha dapat mengungkapkan

pandangannya terhadap suatu masalah sesuai objek dan menggunakan fakta yang

mendukung, seperti ―Zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok seperti … ― Tulisan

ini sangat menarik dan sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu rokok. Dalam tulisan ini,

Daksha menulis sesuai dengan fon Times New Roman dan ukuran 12. Hanya saja,

Page 81: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

68

tulisannya belum rapih, karena tidak menggunakan rata kanan-kiri dan pada judul berbeda

stylenya dengan teks. Oleh karena itu, Daksha mendapat skor yang sangat baik karena

memenuhi aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Daksha

mendapat nilai 13, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi umum,

definisi bagian, dan simpulan. Daksha membuatya dengan 4 paragraf. Pada definisi umum,

Daksha menjelaskan tentang rokok secara umum, seperti pada kalimat ―Rokok sudah

menjadi barang yang umum digunakan di Indonesia‖. Namun, Daksha tidak memakai ciri

khusus kaidah kebahasaan pada definisi umum, seperti penggunaan kata kerja definisi yaitu

―adalah, merupakan, ialah, dan lain-lain‖. Pada definisi bagian, Daksha memberikan

informasi yaitu kandungan rokok, penyakit akibat rokok, dan ajakan untuk berhenti

merokok. Kalimat persuasif seperti, ―ayo mari mengajak‖ kurang tepat berada di teks LHO

karena teks LHO, penulis tidak diperkenanankan untuk berpihak pada suatu hal. Pada

simpulan, Daksha menyimpulkan dengan sangat baik. Maka dari itu, Daksha mendapat skor

sangat pada aspek organisasi penulisan struktur teks LHO karena Daksha menjelaskan

semua struktur dengan baik dan memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Daksha mendapat nilai 25,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Daksha sudah memenuhi

kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang padu, sistematis, dan dalam penulisannya

mengandung unsur SPOK, seperti pada kalimat berikut.

―Rokok mengandung zat-zat yang berbahaya.‖

S P O K

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun, ditemukan kata

tidak baku pada kata ―pernafasan‖. Kata tersebut merupakan kata turunan dari ―napas‖ dan

kata tidak baku yaitu ―nafas‖. Maka, penulisan yang tepat adalah ―pernapasan‖ bukan

―pernafasan‖. Oleh karena itu, Daksha mendapat nilai yang sangat baik, karena memenuhi

semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Daksha sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Daksha selaras dan tepat dengan tema yang

Page 82: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

69

ditentukan, seperti pada kalimat ―rokok membawa kerugian bagi tubuh‖. Kata idiomatik

pada teks Daksha yaitu pada frasa ―penyakit serius‖ yang artinya penyakit yang sangat

membahayakan dan mematikan, seperti kanker. Pada teks ini, ditemukan banyak kata

istilah, salah satunya yaitu ―nicotine‖. Nikotin adalah nama dari senyawa kimia yang

terdapat dalam rokok. Selain itu, penggunaan kata hubung "bahkan‖ seperti pada kalimat

―bahkan di kalangan anak muda‖. Kata ―bahkan‖ merupakan konjungsi antarkalimat untuk

menyataan penguatan Namun, terdapat kesalahan penggunaan konjungsi ―karena‖ pada

frasa ―Karena rokok‖. Konjungsi tersebut tidak tepat digunakan sebagai sebagai awal

kalimat, karena konjungsi tersebut sebagai hubungan dari penyebab pada klausa

sebelumnya yang tidak sama derajatnya. Oleh karena itu, Danendra mendapat skor 17

karena cukup memenuhi kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Daksha mendapat nilai yang

cukup baik. Daksha sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan kata.

Namun, Daksha belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan

banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―cadmium‖ yang seharusnya ditulis dengan

huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun Daksha dapat menulis

dengan tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan seperti

kadmium. Pungtuasi yang digunakan sudah baik, hal ini terlihat pada kalimat ―Zat

berbahaya yang terkandung di dalam rokok seperti: Acetic acid, butane, cadmium, carbon

monoxide, nicotine, dan masih banyak lagi.‖. Penggunakan tanda titik dua (:) pada contoh

di atas sudah tepat karena dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti

pemerincian atau penjelasan. Pada kalimat tersebut terdapat tanda baca koma (,) yang

diikuti dengan kata ―dan‖. Namun, penggunaan kata ganti ―-nya‖ ditulis dengan tidak tepat,

seperti pada kata ―uang nya‖. Pada kata tersebut, penulisan kata ganti ―-nya‖ diberi spasi,

seharusnya tidak diberi spasi, menjadi ‖uangnya‖. Oleh karena itu, Daksha mendapat nilai

8 pada aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang sangat baik.

Tabel 4.16

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Nasyama

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Page 83: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

70

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Nasyama Nindya Hime 22 10 22 15 5 74

Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan ujungnya berisi filter. Satu

batang rokok memilki 15 racun: nikotin, ammonia, acrolein, formic acid, karbon

monoxida, phenol, acetol, nitrous oxide, formaldehyde, hydrogen cyanide, tart,

pyridine, methanol, methyl chloride, hydrogen sulfide.

Rokok dapat menyebabkan penyakit: kanker paru-paru, kanker kemih, kanker

ginjal, kanker mulut, serangan jantung. perokok dibagi menjadi 2 tipe yaitu: aktif dan

pasif. perokok aktif adalah orang secara langsung mengisap rokok, dan sedangkan

perokok pasif adalah orang yang tidak sengaja mengisap asap rokok. Indonesia

adalah Negara kelima yang mengosumsi tembakau tertinggi di dunia dengan jumlah

190.846 ton pada tahun 2011. Dari data tersebut dipastikan perokok diindonesia pada

tahun 2011 mencapai angka: 23% , dan mendekat 2012: 27%, 2013: 30%, 2014:

35%. Dari tingginya perokok diindonesia, kementrian kesehatan mencatat jumlah

korban meninggal akibat rokok, pada tahun 2011: 293.632, 2012: 329,800, 2013:

405.720, 2014: 458.632. jadi bisa dipastikan korban akibat rokok meningkat

bukannya menurun

Rokok bagianya tidak ada manfaatnya, tidak sehat bagi tubuh, bisa membuat

kita sakit, dan menyebabkan kita tidak sehat pada bagian tubuh kita.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Nasyama memperoleh nilai 74 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan cukup. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Nasyama mendapat nilai 22,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Nasyama sudah dapat menuis dengan

menarik dan sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu rokok. Nasyama dapat

menjelaskan dengan baik fenomena berdasarkan fakta yang mendukung, seperti pada

kalimat ―Satu batang rokok memilki 15 racun‖. Pada tulisan ini tidak diberi judul, tapi

Page 84: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

71

Nasyama menulis sudah rapih karena menggunakan fon Times New Roman, ukuran 12,

dengan rata kanan-kiri. Oleh karena itu, Nasyama mendapat skor yang sangat baik karena

memenuhi kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Nasyama mendapat nilai 10, karena sudah mengikuti instruksi guru dengan menulis tiga

paragraf. Organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi umum, definisi bagian,

dan simpulan. Pada definisi umum, Nasyama menulis definisi rokok dan kandungan rokok.

Pada bagian ini, Nasyama memakai kata kerja definisi yang termasuk ciri kebahasaan dari

definisi umum yaitu ―Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan ujungnya berisi

filter‖. Namun, informasi terkait kandungan rokok tidak termasuk ke dalam definisi umum,

melainkan klasifikasi yang lebih tepat dimasukkan ke dalam definisi bagian. Pada definisi

bagian, Nasyama menulis rokok menyebabkan penyakit, jenis perokok, data perokok di

Indonesia, dan data korban akibat rokok. data perokok di Indonesia dan data korban akibat

rokok termasuk dalam informasi umum dari rokok, maka penulisannya lebih tepat ditulis

pada definisi umum. Pada manfaat, Nasyama membuat kesimpulan kurang lengkap, tetapi

Nasyama sudah menulis manfaat dari rokok, seperti pada kalimat ―Rokok bagianya tidak

ada manfaatnya, tidak sehat bagi tubuh, bisa membuat kita sakit, dan menyebabkan kita

tidak sehat pada bagian tubuh kita. Maka dari itu, Nasyama mendapat skor cukup pada

aspek organisasi penulisan struktur teks LHO karena menulis struktur dengan lengkap.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Nasyama mendapat nilai 22,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini baik. Nasyama sudah memenuhi

kalimat yang efektif, yaitu memakai kata baku, kalimat yang padu, sistematis, seperti pada

penggunaan kalimat dengan struktur SPOPel berikut.

―Rokok dapat menyebabkan penyakit: kanker paru-paru, kanker kemih … ―

S P O Pel

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, Nasyama

mendapat nilai yang baik, karena memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Nasyama baik. Nasyama

menggunakan diksi yang selaras dan tepat dengan tema yang ditentukan, seperti pada kata

Page 85: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

72

―perokok pasif‖. Pada teks ini, ditemukan banyak kata istilah, salah satunya yaitu

―formaldehyde‖. Kata formaldehyde atau formaldehida yaitu nama kimia gas berbau

menyengat yang digunakan dalam pembuatan bahan celup, plastic, serta resin tiruan.55

Kata

hubung yang digunakan dalam teks ini cukup baik, Nasyama memakai kata ―jadi‖ untuk

menghubungkan antarkalimat, seperti ―jadi bisa dipastikan korban … ―. Namun, konjungsi

antarkalimat berada di awal kalimat yang penulisannya setetlah tanda baca titik(.). Oleh

karena itu, Nasyama mendapat skor 15 karena menggunakan diksi dengan baik dan

memenuhi kriteria penilaian.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Nasyama mendapat nilai

yang cukup. Nasyama sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan dalam mengetik

(typo). Namun, Nasyama belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena

ditemukan banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―methyl‖ yang seharusnya ditulis

dengan huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun, Nasyama dapat

menulis dengan tidak menggunakan huruf miring, jika penulisannya memakai kata serapan

menjadi metil. Dalam teks ini ditemukan kesalahan penulisan kata depan ―di‖ pada

kata―diindonesia‖. Kata depan tersebut seharusnya ditulis terpisah dari kata yang

mengikutinya, menjadi ―di Indonesia‖ dan huruf [i] ditulis kapital karena kata ―Indonesia‖

merupakan nama tempat, nama negara, dan nama geografi. Pungtuasi yang digunakan

Nasyama sudah baik, seperti ―rokok memilki 15 racun: nikotin, ammonia‖. Pada kalimat

tersebut terdapat tanda baca titik dua (:) yang dipakai pada akhir suatu pernyataan yang

diikuti pemerincia atau penjelasan. Oleh karena itu, Nasyama mendapat nilai 5 pada aspek

ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.17

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Quaneisha

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

Jumlah Skor

55 KBBI Luring

Page 86: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

73

(3 – 10)

Quaneisha Caluellarifa

Viery

22 10 22 15 7 76

Rokok

Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan ujungnya diberi filter. Satu batang

rokok mengandung 15 racun-racun yang terkandung dalam rokok. Beberapa racun

yang terdapat pada rokok yaitu, nikotin, ammonia, acrolein, formic acid,

karbonmoxida, dll.

Rokok dapat menyebabkan penyakit, kanker paru-paru, kanker kandung kemih,

kanker ginjal, kanker mulut, dan yang paling parah adalah serangan jantung.

Perokok dibagi menjadi 2, yang aktif yang kedua pasif. Aktif adalah orang secara

langsung mengisap rokok. Sedangkan pasif adalah orang yang tidak sengaja

mengisap asap rokok. Indonesia adalah Negara ke-5 yang mengosumsi tembakau

tertinggi di dunia dengan jumlah 190.846 ton pada tahun 2011. Perokok di tahun

2011 mencapai angka 23% , 2012 27%, 2013%, 2014 35%. Korban akibat rokok

malah meningkat setiap tahunnya.

Banyak orang yang terkena penyakit diakibatkan mengonsumsi rokok terlalu banyak.

Bahkan tidak hanya orang dewasa yang mengonsumsinya. Padahal, tidak ada

manfaat dari rokok. Rokok berbahaya karena didalamnya terdapat zat-zat yang

dapat merusak organ tubuh.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Quaneisha memperoleh nilai 76 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Quaneisha mendapat nilai 22,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Quaneisha menulis dengan menarik, sesuai

dengan tema yang ditentukan, dan cukup detail memaparkan informasi tentang rokok.

Quaneisha dapat menjelaskan dengan baik fenomena berdasarkan data dan fakta yang

Page 87: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

74

mendukung seperti pada kalimat ―Indonesia adalah Negara ke-5 yang mengosumsi

tembakau tertinggi...‖ Kata ―tembakau‖ sangat terikat dengan rokok. Pada tulisan ini diberi

judul dan sudah rapih karena menggunakan rata kanan kiri, tetapi Quaneisha menulis

dengan fon Calibri dengan ukuran 12.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Quaneisha mendapat nilai 10, karena sudah mengikuti arahan guru untuk menulis sebanyak

tiga paragraf. Dalam teks ini, organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi

umum, definisi bagian, dan simpulan. Pada definisi umum, Quaneisha menjelaskan tentang

definisi rokok dan kandungan rokok. Kandungan rokok kurang tepat dimasukkan ke dalam

definisi umum, karena kandungan rokok merupakan klasifikasi dari rokok dan lebih tepat

jika dimasukkan ke dalam definisi bagian. Pada definisi bagian, Quaneisha memaparkan

penyakit akibat rokok, jenis perokok, data konsumsi tembakau, dan data perokok pada

tahun 2011. Data yang dimasukkan di sini, lebih tepat dimasukkan ke dalam definisi

umum, karena memuat informasi rokok secara umum. Pada simpulan, Quaneisha

menyimpulkan dengan cukup baik dan menulis manfaat dari objek, tetapi Quaneisha tahu

bahwa rokok tidak memiliki manfaat. Hal ini terlihat pada kalimat ―Padahal, tidak ada

manfaat dari rokok.‖ Maka dari itu, Quaneisha mendapat skor cukup pada aspek organisasi

penulisan struktur teks LHO karena teks yang dibuat Quaneisha memiliki struktur yang

lengkap dan memenuhi kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Quaneisha mendapat nilai 22,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini cukup baik. Quaneisha belum

menggunakan kalimat efektik karena ditemukan penggunaan kata yang lewah pada frasa

―15 racun-racun.‖ Frasa tersebut lewah karena menggunakan kata racun-racun untuk

menjelaskan banyak racun dalam kandungan rokok, tetapi sebelum kata tersebut sudah ada

angka ―15‖ yang menandakan bahwa banyak racun. Oleh karena itu, penggunaan frasa

yang tepat yaitu ―15 racun‖. Namun, struktur kalimat yang dipakai Quaneisha sudah baik,

dengan mamakai pola SPOPel, seperti kalimat berikut.

―Rokok dapat menyebabkan penyakit, kanker paru-paru …‖

S P O Pel

Page 88: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

75

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Quaneisha juga sudah

menggunakan kata baku, seperti ―mengisap‖ yang merupakan kata turunan dari ―isap‖.

Bentuk tidak baku dari kata ―isap‖ yaitu ―hisap‖.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Quaneisha sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Quaneisha selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kalimat ―Beberapa racun yang terdapat pada rokok …‖ Kata

idiomatik yang digunakan Quaneisha adalah ―parah‖ seperti pada kalimat ―paling parah

adalah serangan jantung‖. Kata ―parah‖ menggambarkan penyakit yang sangat berat dan

sukar diatasi. Penggunaan kata ―malah‖ pada kalimat ―Korban akibat rokok malah

meningkat‖ merupakan konjungsi pertentangan, di mana klausa pertama bertentangan

dengan klausa kedua. Namun, pada kalimat tersebut tidak menunjukkan pertentangan. Kata

istilah pada tulisan ini yaitu ―nikotin‖. ―nikotin‖ merupakan nama kimia beracun yang

terdapat dalam tembakau, bahan utama rokok. Oleh karena itu, Quaneisha mendapat skor

15 karena cukup memenuhi kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Quaneisha mendapat nilai

yang cukup baik. Quaneisha sudah menulis dengan baik. Namun, Quaneisha belum

mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan banyak kesalahan pada

kata istilah, seperti ―acrolein‖ yang seharusnya ditulis dengan huruf miring karena nama

ilmiah dari senyawa kimia. Namun, Quaneisha dapat menulis dengan tidak menggunakan

huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan seperti akrolein. Penggunaan kata

depan ―di‖ pada frasa ―di tahun‖ sudah tepat, karena penulisan harus dipisah, karena tahun

merupakan nomina yang tidak bisa disambung penulisannya dengan kata depan ―di‖. Kata

depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.56

Pada data

yang dimasukkan oleh Quaneisha terdapat kekurangan data persentase pada tahun 2013

seperti, ―2012 27%, 2013[…] %, 2014 35%.― Oleh karena itu, mendapat nilai 7 pada aspek

ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.18

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Melati

56 Tim Grasindo, Op.Cit., h.36.

Page 89: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

76

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Melati Aida Khairani 23 14 23 15 5 80

Rokok

Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter. Perokok dibagi

menjadi 2: aktif dan pasif. Aktif adalah orang secara langsung mengisap rokok, pasif

adalah orang yang tidak sengaja mengisap asap rokok. Indonesia adalah negara

kelima yang mengosumsi tembakau tertinggi di dunia dengan jumlah 190.846 ton.

pada tahun 2011. Dari data tersebut dipastikan perokok di tahun 2011 mencapai

angka 23% , dan meningkat 2012 mencapai 27%, 2013 30%, 2014 35%. Korban

akibat rokok bukan berkurang malah meningkat.

1 batang rokok mengandung 15 racun-racun inilah contoh 15 racun-racun

yang terkandung didalam rokok: nikotin, ammonia, acrolein, formic acid, karbon

monoxida, phenol, acetol, nitrous oxide, formaldehyde, hydrogen cyanide, tart,

pyridine, methanol, methyl chloride, hydrogen sulfide. Rokok dapat menyebabkan

penyakit kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker kemih, kanker mulut dan yang

paling parah adalah serangan jantung.

Rokok mengandung zat-zat yang beracun dan mengundang penyakit-

penyakit yang sangat berbahaya. Rokok tidak ada manfaatnya tapi banyak orang

merokok. Maka banyak orang yang terkena penyakit bahkan ada yang sampai

meninggal.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Melati memperoleh nilai 78 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Melati mendapat nilai 23, karena

kualitas isi yang disajikan sangat baik. Melati dapat menjelaskan dengan baik fenomena

dengan objektif berdasarkan fakta yang didapatkan. Selain itu, Melati dapat

mengungkapkan pandangannya terhadap suatu masalah sesuai objek dan menggunakan

fakta dan data yang mendukung, seperti ―Indonesia adalah negara kelima yang mengosumsi

Page 90: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

77

tembakau tertinggi di dunia dengan jumlah 190.846 ton [,] pada tahun 2011. ―. Melati

menulis teks dengan fon Calibri, ukuran 18, rata kiri. Oleh karena itu, Melati mendapat skor

yang sangat baik karena memenuhi kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Muhammad mendapat nilai 14, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi

definisi umum, definisi bagian, dan simpulan. Melati sudah mengikuti arahan guru dengan

membuat sebanyak 3 paragraf. Pada definisi umum, Melati menjelaskan definisi rokok,

jenis perokok, dan data konsumsi tembakau 2011 – 2014. Dalam paragraf ini, Melati

menggunakan kata kerja definisi ―adalah‖, seperti pada kalimat ―Rokok adalah tembakau

yang digulung kertas dan filter.‖ Pada definisi bagian, melati menjelaskan kandungan rokok

dan penyakit karena rokok. Pada simpulan, Melati sudah membuat simpulan dengan cukup

baik. Melati juga sudah memasukkan manfaat dari objek, tapi karena rokok tidak memiliki

manfaat maka melati menggunakan kalimat ―Rokok tidak ada manfaatnya tapi banyak

orang merokok.‖ Maka dari itu, Melati mendapat skor sangat baik pada aspek organisasi

penulisan struktur teks LHO karena dapat menjelaskan semua struktur dengan baik dan

memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Melati mendapat nilai 23,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini baik. Melai sudah menggunakan kata

baku, seperti ―kanker‖. Kata tersebut merupakan kata baku, dan kata tidak bakunya yaitu

―kangker‖. Melati juga sudah membuat kalimat dengan padu. Namun, pada kalimat ―1

batang rokok mengandung 15 racun-racun inilah contoh 15 racun-racun yang terkandung

didalam rokok‖ tidak efektif, karena tidak adanya tanda baca sehingga cukup sulit untuk

membacanya. Melati dapat menambahkan tanda baca titik, menjadi ―1 batang rokok

mengandung 15 racun-racun. Inilah contoh 15 racun-racun yang terkandung didalam

rokok.‖ Melati sudah menulis struktur dengan pola kalimat SPOK, seperti pada kalimat

berikut.

―Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter.‖

S P O K

Page 91: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

78

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, Melati

mendapat nilai yang baik, karena memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Melati sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Melati selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kata ―Perokok dibagi menjadi 2: aktif dan pasif‖. Kata idiomatik

yang digunakan Melati adalah ―parah‖, seperti pada kalimat berikut ―… dan yang paling

parah adalah serangan jantung.‖ Pada kalimat tersebut kata ―parah‖ menggambarkan

penyakit yang sangat sulit dan sukar diatasi, dengan kata lain penyakit mematikan yaitu

serangan jantung. Kondisi di mana jantung berhenti mendadak. Pada teks ini, ditemukan

banyak kata istilah, salah satunya yaitu ―chloride‖. Klorida adalah nama dari senyawa

kimia yang terdapat dalam rokok. Selain itu, Melati menggunakan kata hubung intrakalimat

"malah‖ pada kalimat ―Korban akibat rokok bukan berkurang malah meningkat.‖ Kata

―malah‖ merupakan konjungsi pertentangan, di mana klausa pertama bertentangan dengan

klausa kedua. Oleh karena itu, Melati mendapat skor 15 karena cukup memenuhi kriteria

penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Melati mendapat nilai yang

cukup baik. Melati sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan kata

(typo). Namun, Melati belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena

ditemukan banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―tart‖. Kata tersebut seharusnya

menggunakan huruf miring, tetapi Melati dapat menggunakannya dengan tidak memakai

huruf miring jika penulisannya menggunakan kata serapan, menjadi ―tar‖. ―Tar‖ adalah

komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen

nikotin dan cairan, bersifat karsinogenik.57

Selain itu pada kalimat ― … jumlah 190.846 ton.

pada tahun 2011‖ penggunaan tanda baca titik (.) kurang tepat, karena setelah titik (.)

terdapat kelanjutan dari kalimat sebelumnya, yaitu ―pada tahun 2011‖. Maka dari itu, tanda

baca titik (.) seharusnya diganti menjadi tanda baca koma (,) menjadi ―… jumlah 190.846

ton, pada tahun 2011.‖ Dalam teks ini ditemukan kata reduplikasi, seperti ―zat-zat‖ Kata

57 KBBI Luring

Page 92: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

79

tersebut merupakan bentuk kata ulang dari kata ―zat‖. Oleh karena itu, Melati mendapat

nilai 5 pada aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.19

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Shireen

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Shireen Azalia Fauzan 22 13 22 17 5 79

Tentang Rokok

Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter. Indonesia adalah

negara ke-5 yang mengosumsi tembakau tertinggi di dunia dengan jumlah 190.846

ton pada tahun 2011. Dari data tersebut dipastikan Perokok di tahun 2011

tercapai angka 23% dan meningkat pada tahun 2012,2013,2014 mencapai angka

35%. Bisa dipastikan korban akibat rokok bukannya berkurang malah meningkat.

Rokok dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru, kanker kemih,

kanker ginjal, kanker mulut, dan paling parah adalah serangan jantung. Perokok

dibagi jadi dua: aktif dan pasif. Rokok aktif adalah orang yang selalu mengisaf

rokok sedangkan pasif adalah orang yang tidak sengaja mengisaf asap rokok. Rokok

mengandung 15 racun-racun. Inilah contoh 15 racun-racun yang terkandung di

dalam rokok: nikotin, ammonia, acrolein, formic acid, karbon monoxida, phenol,

acetol, nitrous oxide, formaldehyde, hydrogen cyanide, tart, pyridine, methanol,

methyl chloride, hydrogen sulfide

Page 93: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

80

Banyak orang yang masuk rumah sakit karena rokok tidak ada manfaat.

Rokok menyebabkan orang terkena kanker paru-paru dan tidak sedikit orang yang

mati akibat rokok. Jadi matikan rokok sebelum orang-orang mati.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Shireen memperoleh nilai 78 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Shireen mendapat nilai 22,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik. Shireen dapat menjelaskan dengan baik

fenomena berdasarkan fakta yang didapatkan. Selain itu, Shireen juga menggunakan data

yang mendukung, seperti ―Indonesia adalah negara ke-5 yang mengosumsi tembakau

tertinggi di dunia dengan jumlah 190.846 ton pada tahun 2011.‖ Tulisan ini sangat menarik

dan sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu rokok. Pada tulisan ini Shireen menggunakan

fon Calibri, ukuran 14, dan rata kiri. Oleh karena itu, Shireen mendapat skor yang sangat

baik karena memenuhi kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Shireen

mendapat nilai 13, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi umum,

definisi bagian, dan simpulan. Shireen membuat tulisan ini menjadi 3 paragraf, sesuai

dengan arahan guru. Pada definisi umum, Shireen menjelaskan tentang definisi rokok, data

konsumsi tembakau tahun 2011, data perokok 2012 – 2014. Shireen sudah membuat

definisi umum yang sesuai dengan ciri teks LHO yaitu memakai kata kerja definisi

―adalah‖ seperti pada kalimat ―Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter.‖

Pada definisi bagian, Shireen sudah mengklasifikasikannya dengan baik, seperti penyakit

akibat rokok, jenis perokok, dan kandungan rokok. Pada simpulan, Shireen menyimpulkan

dengan cukup baik. Maka dari itu, Shireen mendapat skor sangat baik pada aspek

organisasi penulisan struktur teks LHO karena menjelaskan semua struktur dengan baik dan

memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Page 94: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

81

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Shireen mendapat nilai 22,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini baik. Shireen sudah memenuhi

kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang padu, sistematis, dan dalam penulisannya

mengandung unsur SPOK, seperti pada kalimat berikut.

―Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter‖.

S P O K

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun, ditemukan

penggunaan kata tidak baku pada kata ―mengisaf‖. Kata tersebut merupakan kata turunan

dari ―isap‖ dan kata tidak baku yaitu ―isaf‖, ―hisap‖, dan―hisaf‖. Maka kata baku yang

benar yaitu ―mengisap‖. Shireen belum menggunakan kalimat efektif karena ditemukan

penggunaan kata yang lewah pada frasa ―15 racun-racun.‖ Frasa tersebut lewah karena

menggunakan kata racun-racun untuk menjelaskan banyak racun dalam kandungan rokok,

tetapi sebelum kata tersebut sudah ada angka ―15‖ yang menandakan bahwa banyak racun.

Oleh karena itu, penggunaan frasa yang tepat yaitu ―15 racun‖.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Shireen sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Shireen selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kata ―Perokok dibagi jadi dua: aktif dan pasif.‖ Kata idiomatik

yang digunakan Shireen adalah ―parah‖ seperti pada kalimat ―paling parah adalah serangan

jantung‖. Kata ―parah‖ menggambarkan penyakit yang sangat berat dan sukar diatasi. Pada

teks ini, ditemukan banyak kata istilah, salah satunya yaitu ―formaldehyde‖. Formaldehida

adalah nama dari senyawa kimia yang berwujud gas berbau menyengat. Selain itu,

penggunaan kata hubung ―jadi‖. Kata hubung tersebut memiliki fungsi sebagai menyatakan

akibat. Oleh karena itu, Danendra mendapat skor 17 karena memenuhi kriteria penilaian

diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Shireen mendapat nilai yang

baik. Shireen sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan kata. Namun,

Shireen belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan banyak

kesalahan pada kata istilah, seperti ―hydrogen‖ yang seharusnya ditulis dengan huruf

miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Shireen dapat menulis dengan tidak

Page 95: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

82

menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan menjadi hidrogen.

Penggunaan kata depan ―di‖ pada kata ―digulung‖ tidak tepat, karena penulisan ―di‖

seharusnya dipisah. Kata ―gulung‖ merupakan nomina yang tidak bisa disambung

penulisannya dengan kata depan ―di‖. Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah

dengan kata yang mengikutinya.58

Pada kalimat ―… tahun 2012,2013,2014 mencapai angka

35%.‖ Shireen dapat tanda pisah untuk tahun yang disebutkan, yaitu ―2012, 2013, 2014‖

menjadi ―tahun 2012—2014 mencapai angka 35%.‖ Oleh karena itu, Shireen mendapat

nilai 5 pada aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.20

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Faliha

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Faliha Aliya Susilo 20 12 23 13 5 73

Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter terdapat banyak

kandungan zat racun yaitu nikotin ammonia, acritein, fernie acid, karbonmonoxida,

phenol,acetol,introusxide, formaldehyde,hydrogen cyanide, tart, phyride,

methanol, methychloride, hydrogel sulfide.

Rokok dapat menyebabkan kerontokan rambut, kulit keriput, hilangnya

pendengaran, kanker hidung, kanker kulit, karies gigi berlubang dan kuning dialami

hamper semua perokok osteoporis pengeroposan tulang, penyakit jantung, kanker

lidah, mulut, kelenjar ludah, tenggorokan dan kerongkongan, kanker payudara,

dan kanker paru-paru

Jumlah perokok dari 2011-2014 terus meningkat padahal merokok tidak ada

manfaatnya untuk orang yang merokok di Indonesia rokok menyebabkan penyakit

dihari tua nanti disebabkan oleh zat-zat beracun

58 Tim Grasindo, Op.Cit., h.36.

Page 96: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

83

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Faliha memperoleh nilai 73 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan cukup. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Faliha mendapat nilai 20, karena

kualitas isi yang disajikan baik. Faliha dapat menjelaskan dengan baik fenomena

berdasarkan fakta yang mendukung, seperti ―kandungan zat racun yaitu nikotin [,]

a[m]monia‖. Tulisan ini cukup menarik dan sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu

rokok. Namun, Faliha tidak memberi judul untuk tulisannya. Tulisan ini ditulis dengan fon

calibri, ukuran 18, rata kanan. Oleh karena itu, Faliha mendapat skor yang baik karena

memenuhi kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Faliha

mendapat nilai 12, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi umum,

definisi bagian, dan simpulan. Faliha sudah mengikuti arahan dari guru untuk menulis 3

paragraf. Pada definisi umum, Faliha menulis definisi rokok dan kandungan rokok. Faliha

sudah membuatnya dengan sesuai ciri kebahasaan teks LHO yaitu memakai kata kerja

definisi ―adalah‖ seperti pada kalimat ―rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan

filter.‖ Pada definisi bagian Faliha hanya memberikan informasi mengenai penyakit yang

ditimbulkan rokok. Pada bagian simpulan, Faliha sudah cukup baik menyimpulkan dan

memberikan informasi bahwa rokok tidak bermanfaat seperti pada kalimat ―padahal

merokok tidak ada manfaatnya untuk orang yang merokok di Indonesia.‖ Maka dari itu,

Faliha mendapat skor sangat baik pada aspek organisasi penulisan struktur teks LHO

karena sudah menulis struktur dengan baik dan memenuhi semua kriteria yang diajukan

oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Faliha mendapat nilai 23, karena

struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Faliha sudah menulis dengan

mengikuti pola kalimat SPO, seperti pada kalimat berikut.

―Rokok dapat menyebabkan kerontokan rambut‖

S P O

Page 97: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

84

Kalimat di atas sudah menggunakan kata baku dan bahasa yang baik dan benar. Namun,

Faliha menulis kata yang penempatannya kurang sesuai seperti pada kalimat ―… gigi

berlubang dan kuning dialami hamper semua perokok osteoporis pengeroposan tulang,

penyakit jantung, kanker lidah, mulut, kelenjar ludah, tenggorokan dan kerongkongan,

kanker payudara, dan kanker paru-paru.‖ Pada kata ―hamper‖, merupakan salah pengetikan

atau Faliha menggunakan pengejaan otomatis pada Microsoftnya, maka fonem /i/ berubah

menjadi /e/. Hal ini sering terjadi ketika pengetikan, sedankan frasa ―dialami hamp[i]r

semua perokok‖ sebaiknya diletakkan di akhir kalimat, menjadi ―… gigi berlubang dan

kuning [,] osteoporis [,] pengeroposan tulang, penyakit jantung, kanker lidah, mulut,

kelenjar ludah, tenggorokan dan kerongkongan, kanker payudara, dan kanker paru-paru

[dialami hampir semua perokok].‖ Oleh karena itu, Faliha mendapat skor yang sangat baik,

karena memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Faliha sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Faliha selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kata ―Jumlah perokok dari 2011-2014 terus meningkat‖. Faliha

menggunakan konjungsi ―untuk‖ pada frasa ―untuk orang yang merokok‖. Konjungsi ini

merupakan konjugsi yang menyatakan sebab dari suatu kejadian. Oleh karena itu, Faliha

mendapat skor 13 karena cukup memenuhi kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Faliha mendapat nilai yang

cukup. Faliha belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan

banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―phyride, methanol‖ yang seharusnya ditulis

dengan huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun, Faliha dapat menulis

dengan tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan seperti

―metanol‖. Pada tulisan ini, banyak sekali yang tidak menggunakan tanda baca, sehingga

cukup sulit mencari akhir kalimat, seperti pada kalimat ―rokok adalah tembakau yang

digulung kertas dan filter terdapat banyak kandungan zat racun yaitu nikotin ammonia.‖

Dalam kalimat tersebut seharusnya disisipi tanda baca titik (.) atau konjungsi ―dan‖,

menjadi ―Rokok adalah tembakau yang digulung kertas dan filter [.] Terdapat banyak

Page 98: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

85

kandungan zat racun yaitu nikotin ammonia.‖ Oleh karena itu, Faliha mendapat nilai 5 pada

aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.21

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Alvin

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Alvin Adrian Putra 18 10 22 13 5 68

Rokok adalah bahan yang terbuat dari tembakau yang dilipat dan diberi filter. 1

batang rokok 15 racun seperti = nikotin Ammonia, Acroipn, Formic Acid, Karbon

Monoxide, Phenol, Acptol Nitrous, Hydrogene, dll.

Berbagai penyakit kangker paru-paru, kangker ginjal, kanker kemih, kangker mulut

dan yang lebih parah kangker serangan jantung. Perokok aktif dan pasif Indonesia

negara 5 menghasilkan tembakau 190.846 Ton dan meningkat 35% korban perokok

meningkat setiap tahunnya.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Alvin memperoleh nilai 68 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan cukup. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Alvin mendapat nilai 18, karena

kualitas isi yang disajikan cukup. Daksha dapat menjelaskan dengan baik fenomena

berdasarkan fakta yang mendukung, seperti ―1 batang rokok 15 racun seperti = nikotin

Ammonia.‖ Dalam tulisan ini, Alvin menulis sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu

rokok. Namun, informasi yang diberikan kurang detail mengenai rokok. Tulisan ini juga

tidak diberi judul dan menggunakan fon calibri, ukuran 18, rata kiri. Oleh karena itu, Alvin

mendapat skor yang cukup karena memenuhi kriteria aspek kualitas isi cukup.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Alvin

mendapat nilai 10, karena organisasi penulisan struktur kurang lengkap. Alvin menulis 2

paragraf tanpa melihat struktur teks LHO. Pada paragraf pertama terdapat informasi

Page 99: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

86

mengenai defiisi rokok dan kandungan rokok. Kandungan rokok merupakan klasifikasi dari

rokok yang termasuk definisi bagian. Pada paragraf kedua terdapat informasi mengenai

penyakit dari merokok, jenis perokok, dan data konsumsi tembakau di Indonesia. Data

konsumsi tembakau di Indonesia termasuk informasi mengenai rokok secara umum, maka

penulisannya lebih tepat jika di paragraf pertama yaitu definisi umum. Alvin tidak

memberikan simpulan pada tulisannya. Maka dari itu, Avin mendapat skor cukup pada

aspek organisasi penulisan struktur teks LHO karena memenuhi struktur dengan baik.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Alvin mendapat nilai 22, karena

struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini cukup. Dalam tulisannya, Alvin

menggunakan struktur dengan pola SPOPEl seperi pada kalimat berikut.

―Rokok adalah bahan yang terbuat dari tembakau yang dilipat dan diberi filter.‖

S P O PEL

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun, ditemukan

penggunaan kata tidak baku pada frasa ―kangker paru-paru‖. Kata ―kangker‖ merupakan

kata tidak baku dari kanker. Kanker adalah penyakit yang disebabkan hormon. Pada frasa

―Perokok aktif dan pasif.‖ Alvin dapat menambahkan kalimat ―perokok dibedakan menjadi

dua yaitu …‖ agar kalimat Alvin menjadi sistematis dan padu. Maka dari itu, Alvin

mendapat nilai yang cukup, karena memenuhi kriteria cukup yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Alvin cukup. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Alvin selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kata ―Perokok aktif dan pasif‖ yang merupakan jenis perokok

(orang yang mengonsumsi rokok). Pada teks ini, ditemukan banyak kata istilah, salah

satunya yaitu ―nikotin‖. Nikotin adalah nama dari senyawa kimia yang terdapat dalam

rokok. Selain itu, penggunaan kata idiomatik seperti ―dan yang lebih parah.‖ Pada kalimat

tersebut kata ―parah‖ menggambarkan penyakit yang sangat sulit dan sukar diatasi, dengan

kata lain penyakit mematikan yaitu serangan jantung. Penggunaan konjungsi ―dan‖ pada

frasa ―menghasilkan tembakau 190.846 Ton dan meningkat 35%‖ merupakan tepat karena

konjungsi tersebut termasuk konjungsi koordinatif (sederajat). Penggunaan konjungsi

Page 100: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

87

tersebut berada di antara klausa pertama dan klausa kedua. Oleh karena itu, Alvin mendapat

skor 13 karena cukup memenuhi kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Alvin mendapat nilai yang

cukup baik. Alvin sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan penulisan kata.

Namun, Alvin belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan

banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―Hydrogene‖ yang seharusnya ditulis dengan

huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun, Alvin dapat menulis dengan

tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan seperti

―hidrogen‖ Pada tulisan ini, banyak sekali yang tidak menggunakan tanda baca, sehingga

cukup sulit mencari akhir kalimat, seperti pada kalimat ―Perokok aktif dan pasif Indonesia

negara 5 menghasilkan tembakau.‖ Dalam kalimat tersebut seharusnya disisipi tanda baca

titik (.) menjadi ―Perokok aktif dan pasif. Indonesia negara 5 menghasilkan tembakau.‖

Tabel 4.22

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Fattashauma

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Fattashauma Hamidala

Puspanandi

23 14 27 18 5 87

Rokok

Rokok adalah tembakau yang digulung kertas, dan diberi filter. Berdasarkan

Riskesdas 2013 (Riset Kesehatan Dasar) 3 provinsi teratas yaitu bangka belitung,

kalimantan selatan dan riau. 3 provinsi berbawah adalah Jawa Barat, Jawa Tengah

dan D.I Yogyakarta.

Perokok di bagi menjadi 2 yaitu aktif dan pasif. Rata-rata perokok aktif di

Indonesia mengisaf 12,3 batang rokok setiap hari yaitu setara dengan 1 bungkus

rokok perhari selama lebih dari 10 Tahun. Banyak uang terbuang percuma karena

rokok setiap harinya. Bahaya dalam kandungan rokok yaitu acetic acid, butane,

Page 101: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

88

cadmium, methane gas, dll. Bahaya rokok bagi tubuh yaitu kerontokan rambut, kulit

keriput, mata katarak, hilangnya pendengaran, kanker hidung, kanker kulit, dan

banyak lagi kerugian lainnya yang ditimbulkan karena perilaku merokok. Pria

ataupun wanita, perokok aktif maupun pasif semua ikut diruguikan.

Ironinya dimasa modern ini kepedulian masyarakat khususnya perokok

terhadap kesehatan semakin luntur. Manfaatnya rokok tidak ada karena bisa

membunuh orang karena zat dalam kandungan rokok.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Fattashauma memperoleh nilai 87 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Fattashauma mendapat nilai 23,

karena kualitas isi yang disajikan sangat baik dan detail. Fattashauma dapat menjelaskan

dengan baik fenomena berdasarkan fakta dan yang mendukung, seperti ―berdasarkan

Riskesdas 2013 (Riset Kesehatan Dasar)‖ Tulisan ini sangat menarik dan sesuai dengan

tema yang ditentukan yaitu rokok. Teks yang ditulis Fattashauma cukup sesuai dengan sifat

teks LHO yaitu bersifat informatif karena berisi informasi tentang rokok, komunikatif

karena teks mudah dipahami dan objektif karena memaparkan informasi rokok dengan

keadaan yang sebenarnya. Teks ini ditulis dengan fon calibri, ukuran 18, dan rata kiri. Oleh

karena itu, Fattashauma mendapat skor yang sangat baik karena memenuhi kriteria aspek

kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

Fattashauma mendapat nilai 14, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi

definisi umum, definisi bagian, dan simpulan. Fattashauma sudah mengikuti arahan guru

dengan menulis 3 paragraf. Pada definisi umum memuat informasi definisi rokok dan data

perokok di daerah. Fattashauma memberikan kata kerja definisi ―adalah‖ seperti pada

kalimat ―Rokok adalah tembakau yang digulung kertas, dan diberi filter.‖ Pada definisi

bagian, Fattashauma mengklasifikasikan dengan cukup detail, memuat informasi jenis

perokok, kandungan rokok, dan bahaya rokok. Pada simpulan, Fattashauma sudah

menyimpulkan dengan baik. Maka dari itu, Fattashauma mendapat skor sangat baik pada

Page 102: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

89

aspek organisasi penulisan struktur teks LHO karena menjelaskan semua struktur dengan

baik dan memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Fattashauma mendapat nilai 27,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Struktur kalimat yang

digunakan sudah baik karena berpola SPOK, seperti pada kalimat berikut.

―Bahaya dalam kandungan rokok yaitu acetic acid‖

S P O K

Kalimat di atas, sudah memenuhi kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang padu dan

sistematis. Namun, acetic acid ditulis dengan menggunakan huruf miring. Terdapat kata

tidak baku dalam teks ini yaitu pada kata ―mengisaf‖ yang seharusnya ―mengisap‖ karena

―isaf‖ merupakan kata tidak baku dari kata ―isap‖. Oleh karena itu, Fattashauma mendapat

nilai yang sangat baik, karena memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Fattashauma sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Fattashauma selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti ―Banyak uang terbuang percuma karena rokok setiap harinya.‖ Kata

idiomatik pada teks ini yaitu ―ironinya‖. Kata tersebut berarti ―kejadian atau situasi yang

bertentangan dengan yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi.59

Pada teks ini,

ditemukan banyak kata istilah, salah satunya yaitu ―cadmium‖. Kadmium adalah nama dari

senyawa kimia yang terdapat dalam rokok. Dalam teks ini banyak menggunakan konjungsi,

salah satunya ―karena‖ seperti pada kalimat ―kerugian lainnya yang ditimbulkan karena

perilaku merokok.‖ Oleh karena itu, Fattashauma mendapat skor 18 karena diksi yang

digunakan sangat baik dan memenuhi kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Fattashauma mendapat nilai

yang cukup baik. Terdapat kesalahan pengetikan (typo) pada kata ―diruguikan‖ yang

seharusnya ditulis ―dirugikan‖. Selain itu, Fattashauma belum mengikuti penulisan huruf

miring dengan benar, karena ditemukan banyak kesalahan pada kata istilah, seperti

―cadmium‖ yang seharusnya ditulis dengan huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa

kimia. Namun, dapat ditulis dengan tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan

59 KBBI luring

Page 103: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

90

memakai kata serapan, menjadi kadmium. Pada frasa ―bangka belitung, kalimantan selatan

dan riau‖ seharusnya ditulis dengan huruf kapital, karena merupakan nama provinsi di

Indonesia. Selain itu, disisipi tanda baca koma (,) sebelum kata ―dan‖ menjadi ―Bangka

Belitung, Kalimantan Selatan, dan Riau‖. Penggunaan kata depan ―di‖ pada kata ―dimasa‖

tidak tepat, karena penulisan ―di‖ seharusnya dipisah, karena ―masa‖ merupakan nomina

yang tidak bisa disambung penulisannya dengan kata depan ―di‖. Kata depan seperti di, ke,

dan dari, ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.60

Oleh karena itu, Fattashauma

mendapat skor 5 pada aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang baik.

Tabel 4.23

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Tegar

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Tegar Sujatmika 22 10 22 15 7 76

Rokok adalah tembakau yang dikelilingi kertas dengan ujung filter. Satu batang

rokok mengandung 15 macam racun, seperti nikotin, ammonia, carbon monoxide,

formic acid, dan lain-lain. Selain itu rokok bisa menyebabkan kanker paru-paru,

kanker kemih, kanker ginjal, kanker mulut, dan serangan jantung.

Perokok itu dibagi menjadi 2 tipe, aktif, orang yang secara langsung menghisap

rokok, dan pasif, orang yang tidak sengaja menghisap asap rokok. Indonesia adalah

negara urutan ke5 dalam pengkonsumsi tembakau tertinggi di dunia dalam jumlah

190.846 ton tahun 2011. Dipastikan perokok di Indonesia mencapai 23%. Pada

tahun 2011, dan meningkat pada tahun 2012, 2013, 2014 menjadi 35%. Dari

tingginya perokok di Indonesia, kementrian kesehatan mendata jumlah korban

meninggal akibat rokok. Pada tahun 2011 mencapai angka 293.628 jiwa sampai

60 Tim Grasindo, Op.Cit., h.36.

Page 104: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

91

2014 mencapai 458.632 jiwa. Korban meninggal akibat rokok bukannya berkurang

malah meningkat. Jadi sebaiknya kita hentikan rokok mulai sekarang.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Tegar memperoleh nilai 76 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Tegar mendapat nilai 22, karena

kualitas isi yang disajikan sangat baik. Tegar dapat menjelaskan dengan baik fenomena

berdasarkan fakta dan data yang mendukung, seperti ―perokok di Indonesia mencapai 23%.

Pada tahun 2011.‖ Tulisan ini sangat menarik dan sesuai dengan tema yang ditentukan

yaitu rokok. Tulisan ini bersifat informatif karena berisi informasi tentang rokok dan

objektif karena memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang sebenarnya. Namun,

Tegar tidak memberi judul pada tulisannya. Tulisan ini ditulis dengan fon calibri, ukuran

16, rata kiri. Oleh karena itu, Tegar mendapat skor yang sangat baik karena memenuhi

kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Tegar

mendapat nilai 10, karena organisasi penulisan struktur tidak lengkap memenuhi struktur

teks LHO dengan baik. Tegar menulis dengan 2 paragraf dan tidak mengikuti penulisan

struktur dengan baik dan benar. Pada paragraf pertama memuat informasi definisi rokok,

kandungan rokok, dan penyakit yang ditimbulkan karena merokok. Informasi kandungan

rokok dan penyakit yang ditimbulkan karena merokok, termasuk struktur definisi bagian.

Pada paragraf kedua memuat informasi jenis perokok, data konsumsi tembakau tertinggi,

dan data kematian karena rokok pada 2011. Maka dari itu, Tegar mendapat skor cukup pada

aspek organisasi penulisan struktur teks LHO.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Tegar mendapat nilai 22, karena

struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini cukup. Tegar menulis dengan mengikuti

struktur kalimat yang berpola SPOPEL, seperti pada kalimat berikut.

―Korban meninggal akibat rokok bukannya berkurang malah meningkat.‖

S P O PEL

Page 105: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

92

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam teks ini,

ditemukan kata tidak baku pada kata ―kementrian‖. Kata tersebut merupakan kata turunan

dari ―menteri‖. Maka, penulisan yang benar yaitu ―kementerian‖ bukan ―kementrian‖. Pada

kalimat ―Indonesia adalah negara urutan ke5 dalam pengkonsumsi tembakau tertinggi di

dunia‖ kata ―pengkonsumsi‖ merupakan nomina, yang tidak tepat jika penempatannya

secara stuktur karena kata yang mengikutinya yaitu nomina juga ―tembakau‖. Maka,

penulisan yang tepat yaitu ―mengkonsumsi‖ yang merupakan verba dari nomina

―tembakau‖. Oleh karena itu, Tegar mendapat nilai yang cukup, karena memenuhi kriteria

penulisan struktur dengan cukup.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Tegar sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Tegar selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kalimat ―kementrian kesehatan mendata jumlah korban meninggal

akibat rokok.‖ Penggunaan kata ―malah‖ pada kalimat ―Korban akibat rokok malah

meningkat‖ merupakan konjungsi pertentangan, di mana klausa pertama bertentangan

dengan klausa kedua. Pada teks ini, ditemukan banyak kata istilah, salah satunya yaitu

―nikotin‖. Nikotin adalah nama dari senyawa kimia yang terdapat dalam rokok. Dalam teks

ini, tidak ditemukan kata idiomatik. Oleh karena itu, Tegar mendapat skor 15 karena

memenuhi kriteria penilaian diksi dengan baik.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Tegar mendapat nilai yang

cukup baik. Tegar sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan pengetikan (typo).

Namun, Tegar belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan

banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―seperti ―carbon monoxide‖ yang seharusnya

ditulis dengan huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun Tegar dapat

menulis dengan tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata

serapan menjadi ―karbon monoksida‖. Pada kalimat ―Pada tahun 2011, dan meningkat pada

tahun 2012, 2013, 2014 menjadi 35%.‖ Tegar dapat menggunakan tanda pisah (—) menjadi

―tahun 2012 — 2014 mencapai angka 35%.‖ Pada frasa ―urutan ke5‖ seharusnya

menggunakan tanda hubung (-) menjadi ―urutan ke-5‖. Oleh karena itu, Tegar mendapat

skor 7 pada aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan tata tulis dengan baik.

Page 106: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

93

Tabel 4.24

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Neatcy

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Rr Neatcy

Ramadhaniar Dhutri

25 13 27 17 5 87

ROKOK

- Rr Neatcy Ramadhaniar Dhutri 7H-

Rokok,rokok merupakan tembakau yang diberi kertas dan filter dalam satu rokok

terdapat 15 macam racun,rokok juga dapat menyebabkan banyak penyakit antara

lain;kanker paru-paru,serangan jantung,kanker ginjal,kanker kemih,kanker mulut dan

masih banyak lagi.,ada dua tipe perokok yang pertama perokok aktif yang merupakan

orang yang secara langsung mengisap rokok,dementara perokok pasif merupakan orang

yang secara tidak sengaja menhisap asap rokok.

Indonesia merupakan negara kelima yang mengonsumsi tembakau tertinggi didunia

dengan jumlah 190,846 ton pada tahun 2011.dari data tersebut dipastikan perokok di

Indonesia pada tahunn 2011 mencapai 23 % dan meningkat pada tahun 2012-2014

mencapai angka 35%.dari tingginya perokok di Indonesia kemenkes dapat mendata orang

yang meninggal akibat rokok,pada tahun 2011 mencapai angka 293.628 jiwa pada tahun

2012-2014 mencapai angka kematian hingga 458.632 jiwa,bedasarkan riset Kesehatan

dasar, 3 provinsi teratas dalam merokok adalah;bangka Belitung,Kalimantan selatan,dan

riau.sedangkan 3 provinsi terbawah adalah;Jawa Barat,Jawa Tengah,dan D.I.Yogyakarta

Dari paragraf di atas bisa dibayangkan beraoa rupiah terbung Cuma karena rokok,dan di

masa modern ini kepedulian masyarakat khususnya rokok terhadap Kesehatan semakin

berkurang ,ada beberapa Langkah yang bisa membuat kita semua berhenti

merokok;kuatkan tekad dan niat,minta dukungan teman atau keluarga,kurangi kadar

merokok setiap harinya,hindari kebiasaan yang membuat kita ingin merokok,lebih banyak

minum air putih,ganti rokok menjadi permen,mulailah dari sekarang.Masih mau merokok?

Mari Berpikir Dan Bertindak Untuk Hidup Lebih Baik.

- Rr Neatcy Ramadhaniar Dhutri 7H-

Page 107: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

94

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Neatcy memperoleh nilai 87 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan sangat baik. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Neatcy mendapat nilai 25, karena

kualitas isi yang disajikan sangat baik. Neatcy dapat menjelaskan dengan baik fenomena

berdasarkan fakta dan data yang mendukung, seperti ―perokok di Indonesia pada tahunn

2011 mencapai 23 % dan meningkat pada tahun 2012-2014 mencapai angka 35%.‖ Tulisan

ini sangat menarik dan sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu rokok. Selain itu,

informasi yang diberikan Neatcy sangat detail. Neatcy menulis teks ini dengan fon calibri,

ukuran 11, dan rata kiri. Teks yang ditulis Neatcy cukup sesuai dengan sifat teks LHO yaitu

bersifat informatif karena berisi informasi tentang rokok, komunikatif karena teks mudah

dipahami dan objektif karena memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang

sebenarnya. Oleh karena itu, Neatcy mendapat skor yang sangat baik karena memenuhi

kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Neatcy

mendapat nilai 13, karena organisasi penulisan struktur lengkap memenuhi definisi umum,

definisi bagian, dan simpulan. Neatcy sudah mengikuti arahan guru dengan membuat 3

paragraf. Pada definisi umum memuat definisi rokok, kandungan rokok, bahaya rokok, dan

jenis perokok. Selain itu, Neatcy juga sudah menggunakan ciri definisi umum dengan

menggunakan kaidah kebahasaan kata kerja definisi ―merupakan‖, seperti pada kalimat

―rokok merupakan tembakau yang diberi kertas dan filter.‖ Namun, bahaya rokok dan

penyakit yang ditimbulkan lebih tepat berada di definisi bagian. Pada definisi bagian

memuat data konsumsi tembakau 2011, data korban akibat merokok, dan data wilayah

perokok tertinggi di Indonesia. Pada simpulan, Neatcy sudah menyimpulan dengan baik.

Oleh karena itu, Neatcy mendapat skor sangat baik pada aspek organisasi penulisan struktur

teks LHO karena menjelaskan semua struktur dan memenuhi semua kriteria yang diajukan

oleh penulis.

Page 108: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

95

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Neatcy mendapat nilai 26,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini sangat baik. Dalam teks ini

ditemukan kalimat yang berpola SPOKPEL, seperti pada kalimat berikut.

―Indonesia merupakan negara kelima yang mengonsumsi tembakau tertinggi

S P O K

didunia dengan jumlah 190,846 ton pada tahun 2011‖

PEL

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam teks ini juga

memakai kata baku yaitu ―mengonsumsi‖ dan bentuk tidak baku yaitu ―mengkonsumsi‖.

Oleh karena itu, Neatcy mendapat skor yang sangat baik, karena memenuhi semua kriteria

yang diajukan oleh penulis.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Neatcy sangat baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Neatcy selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kalimat ―di masa modern ini kepedulian masyarakat khususnya

rokok terhadap Kesehatan semakin berkurang‖. Kata idiomatik pada teks ini yaitu ―berpikir

dan bertindak‖ pada kalimat ―Mari Berpikir Dan Bertindak Untuk Hidup Lebih Baik.

Maksudnya, Neatcy mengajak pembaca untuk berubah dari kebiasaan merokok agar hidup

sehat. Namun, dalam teks ini tidak ditemukan kata istilah karena Neatcy tidak menyebutkan

kandungan zat dalam rokok. Konjungsi yang digunakan pada teks ini yaitu ―sementara‖

pada kalimat ―d[s]ementara perokok pasif merupakan orang yang secara tidak sengaja

men[g]hisap asap rokok.‖ Oleh karena itu, Neatcy mendapat skor 17 karena memenuhi

kriteria penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Neatcy mendapat nilai yang

cukup baik. Dalam tulisan ini banyak ditemukan kesalahan penulisan kata seperti ―.

Namun, Neatcy belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan

banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―Dari paragraf di atas bisa dibayangkan beraoa

rupiah terbung‖ seharusnya ―Dari paragraf di atas bisa dibayangkan berapa rupiah

terbuang‖. Selain itu, kesalahan penggunaan tanda baca juga sering ditemukan seperti tanda

baca koma dan titik sehingga cukup sulit dibaca, seperti pada kalimat ―…dan masih banyak

Page 109: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

96

lagi.,ada dua tipe perokok …‖ Pada kalimat tersebut terdapat 2 tanda baca sekaligus. Hal

ini tidak tepat karena seharusnya memakai tanda baca titik (.).

Tabel 4.25

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Adzka

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

(3 – 10)

Jumlah Skor

Adzka Aviciena 20 12 22 13 5 72

ROKOK

Rokok, rokok adalah tembakau yang dibungkus ketas dan diberi filter rokok juga

benda yang sering dipakai oleh orang orang seperti bapak bapak, abang tukang jualan,

remaja, ibu – ibu, dan anak – anak dibawah umur. 3 Provinsi teratas yaitu Bangka

belitung, Kalimantan Selatan, dan Riau lalu ada 3 Provinsi terendah yaitu jawa

barat, Jawa tengah, dan Yogyakarta.

Rokok mempunyai 15 macam racun yaitu nikotin, ammonia, acrolein,

karbon monoxida, DLL. Rokok dapat menyebab kan kanker paru paru, kanker

kemih, kanker ginjal, kanker mulut, dan serangan jantung.

Rokok dibagi menjadi 2 bagian yaitu perokok aktif, perokok pasif perokok

aktif adalah orang yang mehisap rokok dengan langsung lalu perokok pasif adalah

orang yang tidak segaja mehirup asap rokok dari perokok aktif. Setelah itu

indonesia menjadi no. 5 yang memanfaatkan tembakau terbanyak.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Adzka memperoleh nilai 72 yang

termasuk dalam tingkat penguasaan cukup. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek

penilaian yang digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Adzka mendapat skor 20, karena

kualitas isi yang disajikan baik dan informasi yang diberikan cukup. Adzka dapat

menjelaskan dengan baik fenomena berdasarkan fakta yang mendukung, seperti pada

kalimat ―Rokok mempunyai 15 macam racun‖. Teks ini cukup menarik dan sesuai dengan

Page 110: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

97

tema yang ditentukan yaitu rokok. Adzka menulis teks dengan fon calibri, ukuran 12, rata

kiri. Teks yang ditulis Adzka cukup sesuai dengan sifat teks LHO yaitu bersifat informatif

karena berisi informasi tentang rokok, komunikatif karena teks mudah dipahami dan

objektif karena memaparkan informasi rokok dengan keadaan yang sebenarnya. Namun,

Adzka kurang detail menjelaskan informasi mengenai rokok. Oleh karena itu, Adzka

mendapat skor yang sangat baik karena memenuhi kriteria aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini,

mendapat nilai 12, karena Adzka menulis sesuai dengan arahan guru yaitu 3 paragraf.

Namun, pada teks tersebut tidak ada simpulan. Pada paragraf pertama, Adzka memuat

informasi definisi rokok, perokok, dan data provinsi terbanyak yang mengonsumsi rokok.

Informasi tersebut cocok untuk definisi umum, maka paragraf tersebut termasuk definisi

umum. Pada paragraf kedua memuat kandungan rokok dan bahaya rokok bagi kesehatan.

Informasi tersebut cocok untuk definisi bagian, maka paragraf tersebut termasuk definisi

bagian. Pada paragraf ketiga memuat jenis perokok dan konsumsi tembakau tertinggi.

Informasi ini cocok untuk defisini umum, dan bagian. Maka, dalam teks ini tidak terdapat

simpulan. Oleh karena itu, Adzka mendapat skor baik pada aspek organisasi penulisan

struktur teks LHO

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Adzka mendapat nilai 22,

karena struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini cukup. Dalam teks ini ditemukan

struktur kalimat berpola SPO, seperti pada kalimat berikut.

―Rokok dibagi menjadi 2 bagian yaitu perokok aktif, perokok pasif ―

S P O

Kalimat di atas sudah menggunakan kata baku dan bahasa yang baik dan benar. Namun,

dalam kalimat tersebut ditemukan kata yang tidak efektif seperti ―rokok‖ karena

kata‖bagian‖ yang dimaksudkan adalah jenis perokok. Maka kata yang tepat adalah

―perokok‖ (orang yang merokok). Oleh karena itu, Adzka mendapat nilai yang cukup pada

aspek stuktur bahasa.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Adzka cukup baik. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Adzka selaras dan tepat dengan tema yang

Page 111: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

98

ditentukan, seperti pada kalimat ―rokok juga benda yang sering dipakai oleh orang orang

seperti bapak bapak, abang tukang jualan, remaja, ibu – ibu, dan anak – anak dibawah

umur.‖ Dalam kalimat tersebut terdapat frasa idiomatik yaitu ―abang tukang jualan‖ yang

artinya pedagang. Pada teks ini, ditemukan banyak kata istilah, salah satunya yaitu

―nikotin‖. Nikotin adalah nama dari senyawa kimia yang terdapat dalam rokok.

Penggunaan kata hubung ―setelah itu‖ pada kalimat ―Setelah itu indonesia menjadi no. 5

yang memanfaatkan tembakau terbanyak.‖ Konjungsi tersebut kurang tepat

penggunaannya, karena konjungsi ―setelah itu‖ merupakan konjungsi yang

menghubungkan waktu. Padahal dalam teks ini, tidak menghubungkan waktu pada 2

kalimat. Oleh karena itu, Danendra mendapat skor 13 karena cukup memenuhi kriteria

penilaian diksi.

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Adzka mendapat nilai yang

cukup. Dalam teks ini terdapat banyak kesalahan penulisan seperti ―se[n]gaja

me[ng]hirup‖. Selain itu, Adzka belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar,

karena ditemukan banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―acrolein‖ yang seharusnya

ditulis dengan huruf miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun, dapat menulis

dengan tidak menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan

menjadi ―akrolein‖. Pungtuasi yang digunakan kurang baik, hal ini terlihat pada kalimat

―… filter [.] rokok juga benda yang sering dipakai … ―. Dalam kalimat tersebut seharusnya

diberi tanda titik (.) setelah kata ―filter‖ dan memulai dengan huruf kapital. Penggunaan

huruf kapital pada nama tempat banyak terjadi kesalahan seperti ―indonesia‖ seharusnya

ditulis ―Indonesia‖. Oleh karena itu, Adzka mendapat nilai 5 pada aspek ini, karena menulis

dengan ejaan dan tata tulis yang cukup.

Tabel 4.26

Hasil Analisis Keterampilan Menulis Teks LHO Alya

Nama Peserta Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan

dan

Tata

Tulis

Jumlah Skor

Page 112: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

99

(3 – 10)

Alya Namira Pranowo 18 8 24 15 5 70

ROKOK

Apa itu rokok? Rokok adalah tembakau yg di gulung kertas dan ujungnya diberi

filter. Contoh racun yang ada didalam rokok Nikotin, ammonia, acrolein, formic

acid, karbonmonoxida, phenol, acetol, nitrous oxide, dll. Rokok dapat

menyebabkan penyakit kangker paru paru, kangker kemih, serangan jantung,

kangker ginjal, dan kangker mulut. Perokok dibagi menjadi dua tipe yg pertama

adalah aktif dan yang kedua pasif, perokok aktif adalah orang yg secara langsung

menghisap rokok sedangkan pasif adalah orang yang tidak sengaja menghisap

asap rokok. Indonesia adalah Negara ke lima yang mengkonsumsi tembakau

tertinggi di dunia dengan jumlah 190.846 ton pada tahun 2011. Korban akibat

rokok bukannya berkurang malah meningkat yang bisa dilakukan untuk

menghindari rokok antara lain,kuatkan tekad dan nekad,melakukan kegiatan

positif,perbanyak minum air putih.

Berdasarkan hasil penilaian menulis tersebut, Alya memperoleh nilai 70 yang termasuk

dalam tingkat penguasaan cukup. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari aspek penilaian yang

digunakan, yaitu:

Penilaian pertama, aspek kualitas isi. Pada aspek ini, Alya mendapat nilai 18, karena

kualitas isi yang disajikan cukup. Alya dapat menjelaskan dengan baik fenomena

berdasarkan fakta yang mendukung seperti ―Perokok dibagi menjadi dua tipe‖. Isi tulisan

ini cukup menarik dan sesuai dengan tema yang ditentukan yaitu rokok. Namun, Alya

kurang detail memberikan informasi tentang rokok. Alya menulis dengan fon Calibri,

ukuran 18, rata kiri, dan latar berwarna ungu. Latar tersebut kurang nyaman dilihat oleh

mata. Oleh karena itu, Alya mendapat skor yang sangat baik karena memenuhi kriteria

aspek kualitas isi yang sesuai.

Penilaian kedua, aspek organisasi penulisan struktur teks LHO. Pada aspek ini, Alya

mendapat nilai 8, karena organisasi penulisan struktur tidak lengkap. Alya hanya membuat

Page 113: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

100

satu paragraf saja. Paragraf ini menjelaskan definisi rokok, kandungan rokok, bahaya

rokok, jenis perokok, data konsumsi rokok tertinggi, dan cara menghindari rokok. Jadi,

tidak ada jelas paragraf ini termasuk definisi umum, bagian, atau manfaat. Namun, Alya

menulis sesuai dengan kaidah kebahasaan teks LHO yaitu memakai kata kerja definisi

―adalah‖ pada kalimat ―Rokok adalah tembakau yg di gulung kertas dan ujungnya diberi

filter.‖ Maka dari itu, Alya mendapat skor kurang baik pada aspek organisasi penulisan

struktur teks LHO.

Penilaian ketiga yaitu struktur bahasa. Pada aspek ini, Alya mendapat skor 24, karena

struktur bahasa yang digunakan dalam teks ini baik. Teks ini memenuhi kalimat yang

efektif, yaitu kalimat yang padu, sistematis, dan terdapat struktur yang berpola SPOPEL,

seperti pada kalimat berikut.

―Rokok adalah tembakau y[an]g di gulung kertas dan ujungnya diberi filter.‖

S P O PEL

Kalimat di atas sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun, terdapat

singkatan ―yg‖ yang kurang baik digunakan pada teks LHO karena teks LHO merupakan

teks yang bersifat ilmiah. Ditemukan kata tidak baku pada kata ―kangker‖. Kata ―kangker‖

termasuk kata tidak baku dari kata ―kanker‖. Oleh karena itu, Alya mendapat skor yang

baik pada aspek struktur bahasa.

Penilaian keempat yaitu diksi. Diksi yang digunakan Alya cukup. Dalam

penggunaaannya, diksi yang digunakan Alya selaras dan tepat dengan tema yang

ditentukan, seperti pada kalimat ―Perokok dibagi menjadi dua tipe‖. Pada teks ini tidak

ditemukan kata idiomatik. Namun, ditemukan banyak kata istilah, salah satunya yaitu

―nikotin‖. Nikotin adalah nama dari senyawa kimia yang terdapat dalam rokok.

Penggunaan kata hubung "sedangkan‖ pada kalimat ―perokok aktif adalah orang yg secara

langsung menghisap rokok sedangkan pasif adalah orang yang tidak sengaja menghisap

asap rokok.‖ sudah tepat karena konjungsi tersebut merupakan konjungsi pertentangan

yang menghubungkan dua kata ataupun klausa yang sederajat. Oleh karena itu, Alya

mendapat skor 15 karena cukup memenuhi kriteria penilaian diksi.

Page 114: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

101

Penilaian kelima yaitu ejaan dan tata tulis. Pada aspek ini, Alya mendapat nilai yang

cukup. Alya sudah menulis dengan baik, tanpa adanya kesalahan pengetikan (typo).

Namun, Alya belum mengikuti penulisan huruf miring dengan benar, karena ditemukan

banyak kesalahan pada kata istilah, seperti ―acrolein‖ yang seharusnya ditulis dengan huruf

miring karena nama ilmiah dari senyawa kimia. Namun, Alya dapat menulis dengan tidak

menggunakan huruf miring jika menulis dengan memakai kata serapan menjadi ―akrolein‖.

Penggunaan kata depan ―di‖ pada kata ―didalam‖ tidak tepat, karena penulisan ―di‖

seharusnya dipisah, karena kata ―dalam‖ merupakan nomina yang tidak bisa disambung

penulisannya dengan kata depan ―di‖. Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah

dengan kata yang mengikutinya.61

Oleh karena itu, Alya mendapat skor 5 pada aspek ini,

karena menulis dengan ejaan dan tata tulis yang cukup. Pada penggunaan tanda baca koma

(,) Alya mengalami eror seperti pada klausa ―melakukan kegiatan positif,perbanyak minum

air putih―. Pada kalimat tersebut, Alya tidak memberikan spasi sesudah tanda baca koma

(,). Tetapi, Alya terkadang menggunakan spasi setelah koma (,) seperti ―phenol, acetol‖.

Oleh karena itu, Alya mendapat skor 5 pada aspek ini, karena menulis dengan ejaan dan

tata tulis yang cukup.

Rata-rata kelas

= ∑

= 79,25

4. Nilai Tes Pertama dan Kedua

Tabel 4.28

Nilai Tes Pertama dan Kedua Menulis Teks Laporan Hasil Observasi No Nama Peserta

Didik

Tes Pertama Tes Kedua

A B C D E HS K A B C D E HS K

1 Adzka

Aviciena

10 8 25 15 7 65 C 20 12 22 13 5 72 C

2 Alfath Syahmi

Hean

12 8 20 13 5 58 C 20 10 20 17 8 75 C

3 Alvin Adrian

Putra

12 10 20 15 5 62 C 18 10 22 13 5 68 C

4 Alya Namira 10 8 20 13 7 58 C 18 8 24 15 5 70 C

61 Tim Grasindo, Op.Cit., h.36.

Page 115: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

102

Pranowo

5 Carissa Kineta

Namara

10 10 22 12 7 61 C 22 10 22 13 8 75 C

6 Daksha

Harshavardana

Adrian

15 12 23 12 5 67 C 23 13 25 17 8 87 SB

7 Danendra

Arsya Putra

Wardhana

15 11 25 12 6 69 C 23 15 28 16 7 89 SB

8 Faliha Aliya

Susilo

17 10 15 13 5 60 C 20 12 23 13 5 73 C

9 Fattashauma

Hamidala

Puspanandi

12 10 22 15 7 64 C 23 14 27 18 5 87 SB

10 Ibrahim Satria

Anggara

15 11 25 12 7 70 C 22 12 25 17 5 81 B

11 Luminaire

Tribuana

Celmira

20 12 25 17 7 81 B 24 12 28 20 7 91 B

12 Melati Aida

Khairani

16 13 20 12 5 66 C 23 14 23 15 5 80 C

13 Muhammad

Aqsha Tintono

15 8 22 13 5 63 C 23 10 22 15 7 77 B

14 Nasyama

Nindya Hime

15 14 25 15 6 75 C 22 10 22 15 5 74 C

15 Pandega

Aryandry

Prabaswara

Bawono

10 8 22 12 5 57 C 23 12 25 15 5 80 B

16 Quaneisha

Caluellarifa

Viery

15 13 23 15 7 73 C 22 10 22 15 7 76 B

17 Raisha

Kanaya

15 10 23 13 6 67 C 25 14 26 16 7 88 SB

18 Rr Neatcy

Ramadhaniar

Dhutri

10 8 23 14 8 63 C 25 13 27 17 5 87 SB

19 Shireen Azalia

Fauzan

12 10 22 13 5 62 C 22 13 22 17 5 79 B

20 Tegar

Sujatmika

18 10 24 17 8 77 B 22 10 22 15 7 76 B

Jumlah ∑65,9 Jumlah ∑79.25

Keterangan:

A: Kualitas Isi (8-25) B: Organisasi Penulisan Struktur (7-15)

C: Struktur Bahasa (10-30) D: Diksi (8-20)

E: Ejaan dan Tata Tulis (3-10) HS: Hasil

Page 116: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

103

K: Kriteria

Kriteria Penilaian:

SB: Sangat Baik B: Baik C: Cukup D: Kurang

Tabel di atas merupakan rekapan hasil penilaian tes pertama dan kedua menulis teks

LHO sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Pada tes pertama

keterampilan menulis teks laporan hasil observasi peserta didik kelas 7A sebanyak 18

peserta didik berada pada kriteria cukup dan 2 peserta didik berada pada kriteria baik

dengan nilai rata-rata 65,9.

Nilai terendah pada tes pertama diperoleh Pandega dengan skor 57 dengan masing-

masing nilai pada setiap aspek yaitu, kualitas isi mendapat 10 poin, organisasi penulisan

struktur 8 poin, struktur bahasa 22 poin, diksi 12 poin, dan ejaan dan tata tulis 5 poin. Skor

tertinggi diperoleh Lumi dengan skor 81 dengan masing-masing nilai pada setiap aspek

yaitu, kualitas isi mendapat 20 poin, organisasi penulisan struktur 12 poin, struktur bahasa

25 poin, diksi 17 poin, dan ejaan dan tata tulis 7 poin.

Pada tes kedua nilai peserta didik menaik, 6 peserta didik mendapat skor dengan

kriteria sangat baik, 7 peserta didik dengan skor kriteria baik, dan 7 peserta didik dengan

skor kriteria cukup dengan nilai rata-rata 79,25. Nilai terendah pada tes kedua keterampilan

menulis teks LHO diperoleh Alvin dengan skor 68 dengan masing-masing nilai pada setiap

aspek yaitu, kualitas isi mendapat 18 poin, organisasi penulisan struktur 10 poin, struktur

bahasa 22 poin, diksi 15 poin, dan ejaan dan tata tulis mendapat 5 poin. Nilai tertinggi

diperoleh lumi engan skor 91 dengan masing-masing nilai pada setiap aspek yaitu, kualitas

isi mendapat 24 poin, organisasi penulisan struktur 10 poin, struktur bahasa 28 poin, diksi

20 poin, dan ejaan dan tata tulis mendapat 7 poin.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan terdapat kenaikan nilai pada tes kedua. Aspek

yang paling signifikan terjadi kenaikan yaitu pada aspek kualitas isi dan organisasi

penulisan struktur. Hal ini terjadi karena peserta didik sebelumnya menonton video animasi

yang bertema Rokok. Peserta didik dapat menggali informasi mengenai rokok dan

menyalinnya kembali menjadi teks LHO yang padu dengan bahasanya sendiri. Peserta

didik yang kreatif, akan membuat tugasnya dengan hiasan. Peserta didik yang pintar terlihat

Page 117: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

104

dengan penggunaan bahasa yang digunakan di dalam tulisannya. Selain itu, peserta didik

juga sudah cukup baik dalam menyusun kalimat kedalam struktur teks LHO yaitu, definisi

umum, definisi bagian, dan defisini manfaat.

Peserta didik kelas VII A secara keseluruhan mampu menulis teks LHO dengan

menggunakan bantuan media animasi sesuai dengan tema teks yang ditentukan peneliti

yaitu rokok. Pada tes pertama, jika dilihat peserta didik banyak mengalami kesulitan dalam

membuat teks LHO, salah satunya dalam memperoleh informasi yang berupa fakta atau

data mengenai rokok. Maka dari itu, peserta didik kurang dalam aspek kualitas isi. Pada tes

kedua, peserta didik banyak mengalami kesulitan dalam membuat teks LHO, salah satunya

dalam memasukkan informasi dari video animasi ke dalam struktur teks LHO. Oleh karena

itu, peserta didik banyak yang masih keliru pada aspek organisasi struktur penulisan teks

LHO.

Page 118: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

102

102

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

dengan menggunakan media animasi terbukti berhasill. Dengan ini dapat disimpulkan

bahwa terjadi kenaikan nilai tes kedua pada peserta didik kelas VII A SMP Al-Fath BSD

pada keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dengan nilai rata-rata pada tes

pertama yaitu 65,9, sedangkan pada tes kedua naik menjadi 79,25.

Aspek penilaian yang sangat mencolok mengalami perubahan yaitu aspek kualitas isi

dan organisasi penulisan struktur teks. Hal ini terjadi karena pada tes pertama, peserta didik

masih cukup sulit mendapatkan informasi dan fakta dari rokok dan banyak peserta didik

yang tidak mengikuti struktur teks dengan baik, sedangkan pada tes kedua, peserta didik

terbantu dan mendapat inspirasi dari video animasi yang ditontonnya. Selain itu, video

animasi dapat membuat peserta didik menambah informasi dan wawasannya tentang rokok.

Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk mencegah penularan yang semakin meluas. Pada

prosesnya, guru dan peserta didik akan terhubung menggunakan teknologi dan internet agar

pembelajaran berjalan seperti di kelas. Penggunaan media animasi dapat membantu guru di

masa pandemic ini pada materi teks LHO agar pembelajaran berjalan efektif dan tujuan

pembelajaran tercapai. Selain itu, media animasi membuat peserta didik tertarik dalam

belajar teks LHO. Peserta didik dapat mengembangkan ide dan gagasannya ke dalam

tulisannya.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka disarankan kepada guru Bahasa

Indonesia khususnya pada pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi memakai

media animasi karena untuk memperbaiki nilai peserta didik. Selain itu untuk peneliti,

media animasi dapat dijadikan bahan penelitian dalam pembelajaran lainnya.

Page 119: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

103

103

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2013.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 2013.

Azizi. ―Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Obsrvasi dengan

Menggunakan Strategi Pemodelan pada Peserta Didik Kelas VII C SMP Negeri 15

Yogyakarta‖. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2017.

https://core.ac.uk.pdfPDF. diakses pada 11 Juli 2020 pukul 14.25 WIB.

Bopche, Punit Kumar. Animation: A Learning Tool. Tesis. Rourkela: National Institute of

Technology. 2015. h.1. http://www.core.ac.uk diakses pada 1 Juli 2020 pukul 20.26

WIB.

Dalman. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Darmawati, Uti. Ragam Teks: Pengetahuan dan Penerapan. Yogyakarta: PT Penerbit Insan

Pariwara, 2018.

Daryanto. Model Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. 2011.

Farouq, Eka Pratiwi. ―Efektivitas Media Pembelajaran Audio visual dalam Pembelajaran

Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 6 Wajo‖.

Semarang: Universitas PGRI Semarang. 2017.

https://prosiding.upgris.ac.id/index.php/. diakses pada 11 Juli 2020 pukul 14.14 WIB.

Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah

Dasar. Depok: Nufa Citra Madiri, 2014.

KBBI Luring

Kosasih, Engkos. Jenis-Jenis Teks: dalam Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Jakarta:

Erlangga, 2013.

Lichtman, Marlyn. Qualitative Research in Education: A User Guide. United States: Sage

Publication, 2013.

Margono. S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2017.

Nurafifah, Siti. ―Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis Teks Iklan

Siswa Kelas VIII-6 SMPN 87 Jakarta‖. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019.

https://repository.uinjkt.ac.id. diakses pada pada 11 Juli 2020 pukul 15.12 WIB.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi: Edisi

Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2016.

Page 120: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

104

104

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ―Penyelenggaraan

Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi‖. http://jdih.kemdikbud .go.id. diunduh

pada 28 Juli 2020 pukul 16.24 WIB.

Priyatni, Endah Tri. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014.

Rocco, Tonette S, dan Tim Hatcher. The Handbook of Scholarly Writing and Publishing.

San Francisco: Jossey-Bass, 2011.

Sadirman, Arief S. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.

Jakarta: PT Raja Grafinfo Persada, 2014.

Setiyaningsih, Ika. Mengenal Jenis-Jenis Teks. Yogyakarta: PT Penerbit Insan Pariwara,

2018.

Sriyanto. Ejaan: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2016.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Balitbang. Kemendikbud, 2017.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2018.

Suparman, M. Atwi. Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Jarak Jauh: Solusi untuk

Kualitas dan Aksebilitas Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa, 2018.

Tim Grasindo. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia: PUEBI dan Pembentukan

Istilah. Jakarta: PT Grasindo, 2017.

Waluyo, Budi. Bahasa dan Sastra Indonesia 1:untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT

Tiga Serangkai Mandiri, 2014.

Yanesti, Elfira. ―Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII

SMP Negeri 17 Padang dengan Menggunakan Media Audio Visual‖. Padang: STKIP

PGRI Sumatera Barat. 2015. https://jim.stkip-pgri-sumbar.ac.id. diakses pada 8

Agustus 2020 pukul 15.08 WIB.

Page 121: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

105

Lampiran

Tes pertama dan kedua Al-Fath

Page 122: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

106

Tes pertama dan kedua Faliha

Page 123: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

107

Tes pertama dan kedua Lumi

Page 124: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

108

Tugas pertama dan kedua Ibrahim

Page 125: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

109

Page 126: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

110

Tugas pertama dan kedua Muhammad

Page 127: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

110

Tugas Pertama dan kedua Pandega

Page 128: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

111

Tes pertama dan kedua Raisha

Tes pertama dan kedua Carissa

Page 129: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

112

Page 130: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

113

Tes pertama dan kedua Danendra

Page 131: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

114

Tes pertama dan kedua Quaneisha

Page 132: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

115

Tes pertama dan kedua Nindya

Page 133: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

116

Tes pertama dan kedua Daksha

Page 134: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

117

Tes pertama dan kedua Melati

Page 135: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

118

Tes pertama dan kedua Alvin

Tes pertama dan kedua Tegar

Page 136: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

119

Page 137: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

120

Tes pertama dan kedua Shireen

Page 138: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

121

Tes pertama dan kedua Fattashauma

Page 139: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

122

Tes pertama dan kedua Adzka

Page 140: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

123

Tes pertama dan kedua Neatcy

Tes pertama dan kedua Alya

Page 141: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

124

Page 142: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

125

Dokumentasi Penelitian Pertemuan Pertama

Page 143: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

126

Page 144: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

127

Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia

Setelah Tes Kedua

Informan: Ms. Elih Laswati, S.Pd

1. Media apa yang biasa Ms gunakan ketika mengajar?

Jawab: Berbeda-beda. Misalnya, teks observasi karena perlu pengamatan maka

medianya biasanya menyiapkan beberapa video tentang pengamatan suatu objek atau

pengamatan suatu peristiwa. Maka dari hasil pengamatan anak-anak tersebut

menuangkan kembali atau menuliskan kembali hasil dari pengamatan menjadi teks hasil

observasi. Kalau teks deskripsi misalkan, karena dapat menjelaskan apapun,

mendeskripsikan sesuatu. maka biasanya siswa akan mengambil benda yang ada di

kelas, jika pada PJJ ini biasanya siswa mengambil benda yang terdekat dengan mereka,

lalu mereka menggambar. Setelah itu, mereka mendeskripsikan gambar tersebut. Lalu,

mereka mempresentasikan dan membuat teks deskripsinya. Jadi medianya, dapat berupa

media gambar atau video.

2. Apakah Ms pernah menggunakan media audiovisual dalam mengajar?

Jawab: Pernah. Media video dan film. Biasanya kalau film menganalisis unsur intrinsik

film yang diadaptasi dari novel. Selain itu, pada materi cerpen, biasanya menayangkan

film yang bertema pendidikan atau kartun. Media tersebut dapat bervariasi sesuai

dengan materi pembelajaran.

3. Bagaimana minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia ketika memakai

media audio visual?

Jawab: Menarik. Mereka terlihat antusias karena tidak boring (bosan). Biasanya Bahasa

Indonesia kan identik dengan menulis dan membaca. Namun, ketika menonton mereka

seperti tidak belajar sebetulnya, tapi mereka senang. Ketika mereka sudah menonton,

lalu kita tanya sesuai dengan materi yang disampaikan, mereka lebih cepat

memahaminya. Media audio visual ini sangat membantu.

4. Bagaimana pendapat Ms mengenai kegiatan pembelajaran menulis teks laporan hasil

observasi dengan media audio visual animasi?

Page 145: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

128

Jawab: Sangat membantu mereka, karena akan menambah wawasan siswa dengan jelas

karena mereka selain menulis teks hasil observasi yang mereka amati dari media

tersebut mereka akan lebih mengetahui lebih banyak informasi yang terkandung dalam

media. Selain itu mereka juga dapat mengulang (video) ketika merangkai kalimat

menjadi paragraf. Setelah itu mereka dapat mengulas kembali untuk menyesuaikan teks

hasil observasi yang mereka buat.

5. Apakah ada kendala atau kesulitan dalam mengajar teks laporan hasil observasi?

Jawab: Tidak ada, karena siswa SMP cenderung lebih dewasa. Mereka sudah paham apa

yang disampaikan gurunya. Lalu medianya juga sudah jelas sehingga memudahkan

mereka, tetapi biasanya mereka masih belum membuat struktur kalimat dengan baik,

seperti kalimat umumnya di mana, kalimat khususnya di mana dan masih kurang

kosakata karena mungkin pembendaharaan kosakatanya kurang akibat dari membaca

yang kurang dan harus lebih ditingkatkan lagi.

Page 146: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

129

Wawancara dengan Peserta Didik

Setelah Tes Kedua

Informan I: Alfath Syahmi Hean

1. Apakah kamu pernah belajar menulis teks laporan?

Jawab: Pernah

2. Laporan apakah yang pernah kamu tulis?

Jawab: Saya pernah membuat teks laporan sewaktu SD, mengamati berita.

3. Saat pembelajaran menulis teks laporan, apakah guru memakai media pembelajaran?

Jawab: Iya, media video

4. Apakah terdapat kesulitan atau kendala ketika belajar teks laporan hasil observasi?

Jawab: Iya, bila ada yang berbicara dengan cepat dan tidak sabar.

5. Bagaimana pemahaman kamu belajar menulis teks laporan hasil observasi sebelum

menggunakan video?

Jawab: Menjadi lebih mudah, karena seperti mengamati sesuatu.

6. Apakah media audio visual dapat membantu kamu dalam menulis teks laporan hasil

observasi?

Jawab: Iya, karena lebih jelas dan dapat dilihat kembali jika ada yang lupa.

7. Apakah kamu tertarik pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan

menggunakan video audio visual?

Jawab: Iya, karena bila ada yang lupa bisa di ulang kembali.

Page 147: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

130

Informan II: Luminaire Tribuana Celmira

1. Apakah kamu pernah belajar menulis teks laporan?

Jawab: Pernah

2. Laporan apakah yang pernah kamu tulis?

Jawab: Saya agak lupa, sepertinya tentang tumbuhan

3. Saat pembelajaran menulis teks laporan, apakah guru memakai media

pembelajaran?

Jawab: Tidak, ceramah saja

4. Apakah terdapat kesulitan atau kendala ketika belajar teks laporan hasil observasi?

Jawab: Iya, saya kurang paham materinya

5. Bagaimana pemahaman kamu belajar menulis teks laporan hasil observasi sebelum

menggunakan video?

Jawab: Kalau waktu sebelum pakai video, saya kurang paham

6. Apakah media audio visual dapat membantu kamu dalam menulis teks laporan hasil

observasi?

Jawab: iya, jadi lebih paham karena bisa diputar ulang. Jadi bisa dipelajari lagi.

7. Apakah kamu tertarik pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan

menggunakan video audio visual?

Jawab: Iya, seru belajarnya karena ada gambarnya

Page 148: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

131

Informan III: Pandega Aryandry Prabaswara Bawono

1. Apakah kamu pernah belajar menulis teks laporan?

Jawab: Pernah kayanya deh

2. Laporan apakah yang pernah kamu tulis?

Jawab: Saya gak pernah membuat teksnya

3. Saat pembelajaran menulis teks laporan, apakah guru memakai media

pembelajaran?

Jawab: Enggak, cuma ngejelasin aja

4. Apakah terdapat kesulitan atau kendala ketika belajar teks laporan hasil observasi?

Jawab: Ada sedikit kendala sebenernya, cuma masalah internet. Tapi paham kok

5. Bagaimana pemahaman kamu belajar menulis teks laporan hasil observasi sebelum

menggunakan video?

Jawab: Lumayan ngerti, Cuma kadang gak terlalu soalnya sinyal agak jelek

6. Apakah media audio visual dapat membantu kamu dalam menulis teks laporan hasil

observasi?

Jawab: Membantu, karena kan tugasnya tentang video itu. Tapi, bukan membantu

nyonteknya kak.

7. Apakah kamu tertarik pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan

menggunakan video audio visual?

Jawab: Tertarik, jadi kaya lebih menjelaskan karena lebih enak aja gitu. Buat

ngejelasin yang diajarkan sama Ms. Elih sebelumnya.

Page 149: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP AL-FATH BSD

Mata Pelajara : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi

Tema : Melakukan Observasi

Tujuan Pembelajaran :

1. Mengetahui teks laporan hasil observasi

2. Diskusi dengan melihat kejadian yang terjadi di sekitar

Kegiatan Pembelajaran

1. Pembelajaran menggunakan aplikasi Zoom.

2. Berdoa dan saling menjawab salam.

3. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berkenalan dengan peserta didik

4. Guru menjelaskan materi teks laporan hasil observasi tentang pengertian, ciri, dan

fungsi dan mengaitkan fenomena tentang rokok.

5. Peserta didik dibagi ke dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok memiliki 5

anggota.

6. Peserta didik mencari informasi penting tentang rokok, virus, gajah, dan kucing kepada

4 kelompok.

7. Peserta didik menulis poin penting berdasarkan tema yang diberikan. Setelah itu, setiap

kelompok mempresentasikan hasil yang didapat.

8. Guru dan Peserta didik memberikan simpulan mengenai teks laporan hasil observasi.

9. Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

10. Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Asesmen/Penilaian

1. Carilah informasi dengan tema/jenis yang telah ditentukan dan mempresentasikannya.

Rubik nilai :

a. Jika mempresentasikan dengan baik, menarik, dan mencari informasi secara luas,

mendapat nilai 100.

b. Jika mempresentasikan dengan kurang baik, mendapat nilai 90

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Taufiq, S. Sos.I, M. Pd.I

Tangerang Selatan, 15 Agustus 2020

Guru Mata Pelajaran,

Elih Laswati, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 150: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

133

Satuan Pendidikan : SMP AL-FATH BSD

Mata Pelajara : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi

Tema : Melakukan Observasi

Tujuan Pembelajaran :

1. Melakukan tes pertama untuk melihat kemampuan awal menulis teks laporan hasil

observasi

Kegiatan Pembelajaran

1. Pembelajaran menggunakan aplikasi Zoom.

2. Berdoa dan saling menjawab salam.

3. Guru membuka kegiatan pembelajaran.

4. Guru menjelaskan materi teks laporan hasil observasi tentang struktur dan unsur

kebahasan.

5. Peserta didik melakukan tes petama untuk melihat kemampuan awal menulis teks

laporan hasil observasi.

6. Setiap peserta didik menulis teks laporan hasil observasi bertema rokok.

7. Peserta didik diberi waktu untuk menulis secara mandiri.

8. Peserta didik tidak diizinkan untuk mencari informasi melalui google.

9. Namun, peserta didik dapat bertanya kepada guru jika ada yang ingin ditanyakan atau

tidak mengerti secara personal melalui chat Whats App.

10. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

Asesmen/Penilaian

Rubik nilai :

No Nama

Peserta

Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas

Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan dan

Tata Tulis

(3 – 10 )

Jumlah

Skor

1

2

3

n.

Page 151: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

134

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Taufiq, S. Sos.I, M. Pd.I

Tangerang Selatan, 15 Agustus 2020

Guru Mata Pelajaran,

Elih Laswati, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP AL-FATH BSD

Mata Pelajara : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi

Tema : Melakukan Observasi

Tujuan Pembelajaran :

1. Melakukan tes kedua dengan menggunakan media animasi untuk melihat

kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.

Kegiatan Pembelajaran

1. Pembelajaran menggunakan aplikasi Zoom

2. Berdoa dan saling menjawab salam.

3. Guru mengulas kembali materi teks laporan hasil observasi secara singkat.

4. Guru melakukan mempersilakan peserta didik untuk bertanya jika ada yang masih

belum paham mengenai teks laporan hasil observasi

5. Guru menayangkan video animasi dengan tema rokok

6. Peserta didik melakukan tes kedua dengan menggunakan media video animasi

untuk melihat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.

7. Peserta didik membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan video animasi

tersebut.

8. Peserta didik diberi waktu untuk menulis secara mandiri.

9. Namun, peserta didik dapat bertanya kepada guru jika ada yang ingin ditanyakan

atau tidak mengerti secara personal melalui chat Whats App.

10. Menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

Asesmen/Penilaian

No Nama

Peserta

Didik

Skor dan Aspek yang Dinilai

Kualitas

Isi

(8 – 25)

Organisasi

Penulisan

Struktur

(7 – 15)

Struktur

Bahasa

(10 – 30)

Diksi

(8 – 20)

Ejaan dan

Tata Tulis

(3 – 10 )

Jumlah

Skor

Page 152: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

135

1

2

3

n.

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Taufiq, S. Sos.I, M. Pd.I

Tangerang Selatan, 15 Agustus 2020

Guru Mata Pelajaran,

Elih Laswati, S.Pd.

Page 153: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

136

Page 154: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

137

Page 155: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

138

Page 156: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

139

Page 157: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

140

Page 158: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

141

Page 159: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

142

Page 160: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

143

Page 161: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

144

RIWAYAT

PENULIS

Adelya Cahya

Pertiwi, lahir di

Tangerang,

30 November

1997. Perempuan

yang akrab

dipanggil

Adel ini lahir dari

pasangan

Wawan Gunawan

dan Ernie

Herliyani.

Adel mengawali

Page 162: PEMANFAATAN ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN …

145

pendidikannya di MI Al-Istiqomah Kota Tangerang

pada tahun 2006 – 2010, kemudian ke SMPN 20 Kota

Tangerang dari 2010 – 2013, dilanjutkan ke sekolah

menengah atas di MAN 1 Kota Tangerang pada 2013

sampai 2016. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta melalui jalur UMPTKIN. Adel

mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

Penulis menyelesaikan pendidikan S1 dengan menulis

skripsi yang berjudul ―Pemanfaatan Animasi Terhadap

Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas VII A SMP

Al-Fath BSD Tahun Pelajaran 2020/2021.‖