kesiapan sektor perkeretaapian pada masa adaptasi

11
KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan KOLABORASI UNTUK ADAPTASI Jumat, 12 Juni 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIANPADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Direktorat Jenderal PerkeretaapianKementerian Perhubungan

KOLABORASI UNTUK ADAPTASI

Jumat, 12 Juni 2020

Page 2: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

A. LATAR BELAKANG

SE Gugas 7/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam

Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju

Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19

PM 41/2020 tentang Perubahan atas PM

18/2020 tentang Pengendalian

Transportasi dalam rangka pencegahan

COVID-19

SE Menhub 14/2020 tentang Pedoman & Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi

Perkeretaapian Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Untuk Mencegah Penyebaran COVID-19

Page 3: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

B. HAL-HAL POKOK PADA BATANG TUBUH

Pengendalian transportasi perkeretaapian dalam masa adaptasi kebiasaan baru dilakukan terhadap:

2. Angkutan kereta api Perkotaan, yang meliputi: 1) Angkutan kereta rel listrik;2) Angkutan kereta api lokal, kereta api Prambanan

Express,kereta api bandara.

1. Angkutan Kereta Api Antar Kota1) Angkutan kereta api kelas pelayanan luxury;2) Angkutan kereta api kelas pelayanan eksekutif;3) Angkutan kereta api kelas pelayanan bisnis;4) Angkutan kereta api kelas pelayanan ekonomi;5) Angkutan kereta api barang.

• Waktu operasi kereta api diatur denganmemperhatikan PSBB di masing-masing daerah.

• Penyelenggaraan transportasi perkeretaapian yang melakukan pelanggaran dikenakan sanksi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 4: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

C. PENGATURAN KERETA API ANTAR KOTA DAN PERKOTAAN

• Fase I merupakan kesiapan internal, yaitu mulai tanggal 1 Juni 2020 sampai dengan 8 Juni 2020; • Fase II merupakan pembatasan bersyarat yang didahului dengan fase prakondisi (edukasi, sosialisasi dan simulasi), yaitu

mulai tanggal 9 Juni 2020 sampai dengan 30 Juni 2020; • Fase III dan IV merupakan syarat pemulihan/penyebaran terkendali dan memasuki tatanan kebiasaan baru yang akan

diterapkan setelah dilakukan evaluasi Fase II.

(Sesuai Hasil Evaluasi Tahap 1)

Page 5: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

LANJUTAN… (PROTOKOL KESEHATAN KERETA PENUMPANG)

JagaJarak

• Counter Penjualan Masker• Fasilitas jaga jarak• Aplikasi atau sistem dengan

nomor antrian• Petugas kesehatan di stasiun• Membersihkan fasilitas• SOP Penanganan darurat• Melakukan edukasi, sosialisasi

dan simulasi SOP prtokolkesehatan

CuciTangan

Hand

sanitizer &

tempat cuci

tangan

Face Shield

Masker

SarungTangan

Petugas

kesehatan di

stasiun

Masker

BajuLenganPanjang

OPERATORPENUMPANG

Protokol Wajib Semua Angkutan Kereta Api

Protokol Tambahan KA Antar Kota

PENUMPANG

• Menggunakan face shield

• Persayaratan KTP dan surat keterangan bebas COVID-19

• Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada

perangkat telepon seluler

OPERATOR

• Menyediakan face sheild

• Menyediakan ruang isolasi

• Memisahkan penumpang di atas 50 tahun.

• Pengecekan suhu tubuh dan/atau kesehatan untuk perjalanan

diatas 3 jam

• Menurunkan PNP di stasiun terdekat apabila terjangkit COVID-19

Protokol Tambahan KA Perkotaan/ Lokal

PENUMPANG

Tidak boleh berbicara di dalam kereta

OPERATOR

Penambahan petugas keamanan (minimal 1 petugas per 3 kereta)

Page 6: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

TERIMA KASIH

Page 7: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

LAMPIRAN

Page 8: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

PENGATURAN KERETA API ANTAR KOTA

Pengoperasian Perjalanan Kereta Api

Waktu operasi kereta api diatur denganmemperhatikan PSBB di masing-masingdaerah.

Kapasitas Penumpang

Penentuan kapasitas penumpang harus memenuhi protokolkesehatan yang diatur sebagai berikut : a. Tahap kesatu dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling

banyak 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah tempat duduk darisetiap kapasitas kereta. Khusus untuk KA Luxury kapasitaspenumpang maksimum 100%.

b. Tahap kedua dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 80% (delapan puluh persen) dari jumlah tempat duduk dari setiap kapasitas kereta.

Page 9: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

PENGATURAN KERETA API PERKOTAAN (KRL/LRT/MRT)

Pengoperasian Perjalanan Kereta Api

Waktu operasi kereta api diatur denganmemperhatikan PSBB di masing-masingdaerah.

Kapasitas Penumpang

Penentuan kapasitas penumpang harus memenuhi protokolkesehatan yang diatur sebagai berikut : a. Tahap kesatu dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling

banyak 45% dari kapasitas penumpang di setiap kereta.b. Tahap kedua dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling

banyak 60% dari kapasitas penumpang di setiap kereta.

Page 10: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

LANJUTAN... (KERETA API LOKAL, PRAMBANAN EKSPRESS DAN BANDARA)

Pengoperasian Perjalanan Kereta Api

Waktu operasi kereta api diatur denganmemperhatikan PSBB di masing-masingdaerah.

Kapasitas Penumpang

Penentuan kapasitas penumpang harus memenuhi protokol kesehatan yang diatur sebagai berikut : a. Tahap kesatu dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling

banyak 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah tempat duduk dan penerapanjaga jarak fisik (physical distancing) sesuai dengan konfigurasi tempat duduk dari setiap jenis sarana dan tidak ada penumpang berdiri.

b. Tahap kedua dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 80% (delapan puluh persen) dari jumlah tempat duduk dan penerapan jaga jarakfisik (physical distancing) sesuai dengan konfigurasi tempat duduk darisetiap jenis sarana dan tidak ada penumpang berdiri.

Page 11: KESIAPAN SEKTOR PERKERETAAPIAN PADA MASA ADAPTASI

PENGATURAN KERETA API BARANG

Persyaratan Protokol Kesehatan Angkutan Kereta Api Barang

a. Menyeterilkan sarana kereta api barang melaluipenyemprotan disinfektan, yaitu 2 (dua) kali sehari sebelumberangkat dan pulang;

b. Memastikan seluruh awak kereta api barang dinyatakansehat oleh instansi kesehatan atau dokter yang berwenang;

c. Awak kereta api barang dilengkapi dengan masker, sarungtangan, jaket lengan panjang, Hand Sanitizer dan menerapkan jaga jarak (physical distancing).